• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Tingkat Asertivitas Guru dengan Kemampuan Mengontrol Perilaku Disruptive pada Siswa Sekolah Dasar - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Tingkat Asertivitas Guru dengan Kemampuan Mengontrol Perilaku Disruptive pada Siswa Sekolah Dasar - Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Dina R. A. (5000174). Hubungan Antara Tingkat Asertivitas Guru Dengan Kemampuan Mengontrol Perilaku Disruptive Pada Siswa Sekolah Dasar. Skripsi. Sarjana Strata 1. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Laboratorium Psikologi Pendidikan (2008).

ABSTRAK

Guru berpotensi mengalami masalah yang menjadi kendala yang mengganggu proses belajar secara umum terdiri atas faktor individual dan faktor eksternal. Faktor individual meliputi masalah psikologis, kesehatan, dan kondisi siswa, sedangkan faktor dari luar diri siswa adalah metode pengajaran, lingkungan, dan dukungan keluarga. Faktor dari dalam siswa yang sering dialami guru adalah perilaku disruptive. Hal ini juga dialami oleh guru SDN X yang pada survey awal merasa sulit menangani perilaku disruptive siswa. Sedangkan guru-guru yang tidak mengalami kesulitan menangani perilaku disruptive siswa menunjukkan asertivitas dalam mengajar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat asertivitas guru dengan kemampuan mengontrol perilaku disruptive pada siswa sekolah dasar. Penelitian kuantitatif ini menggunakan studi korelasional yang mengkaji masalah kemampuan mengontrol perilaku disruptive dan perilaku asertif pada guru di SDN “X” di Surabaya. Subjek yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru siswa (total population study) sekolah dasar (N=17).

Hasil koefisien korelasi yang didapat adalah 0.163 dan p=0.533. Nilai signifikansi p>0.05, sehingga bisa dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat asertivitas dengan kemampuan mengatasi perilaku disruptive. Hal ini terjadi karena faktor lain selain tingkat asertivitas juga berpengaruh, seperti cara penerapan hukuman, kemampuan komunikasi guru dan fasilitas sekolah.

Hasil menunjukkan bahwa sebagian guru tidak membedakan cara penerapan sanksi dan tidak menyampaikan sanksi di depan kelas pada awal semester. Hal ini merupakan hambatan dalam mengatasi perilaku disruptive sehingga bisa disarankan para guru menyampaikan sanksi agar siswa tahu akibat dari perbuatannya. Pentingnya fasilitas pendukung dan perasaan subyektif subjek tentang beberapa kekurangan membuat peningkatan akan fasilitas ini penting sehingga bisa disarankan untuk menambahkan kualitas fasilitas (seperti ruang kelas yang lebih nyaman digunakan) yang dibutuhkan bagi guru dalam mengajar di kelas.

Referensi

Dokumen terkait

Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar di Desa.. Rambipuji Jember menjelaskan bahwa ada hubungan antara

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara paparan kekerasan dengan perilaku bullying di Sekolah

Asertivitas adalah perilaku dalam interaksi sosial yang ditandai oleh adanya beberapa aspek antara lain : kemampuan mengkomunikasikan kebutuhan- kebutuhan,

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara persepsi terhadap penerimaan orang tua dengan asertivitas remaja akhir.. Data penelitian diperoleh dengan

Kesimpulan hasil penelitian, yaitu (1) Tidak ada hubungan antara kreativitas verbal dengan kemampuan berbahasa Indonesia pada siswa Sekolah Dasar diperoleh hasil r = -0,023 dengan

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kejadian anemia dengan kemampuan kognitif anak usia sekolah di Sekolah Dasar Negeri Susukan 04

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Minat Menjadi Guru Sekolah

Penelitian hubungan perilaku kesehatan gigi dengan karies gigi oleh menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku kesehatan murid sekolah dasar dengan