BMKG
1
PRESS RELEASE
KEKERINGAN 2015
OUTLINE
•
Kondisi Musim Kemarau di Indonesia
•
Potensi Menguatnya El Nino di Musim Kemarau
•
Prakiraan Hujan Agt
–
Des 2015
•
Prakiraan Panjang Musim Kemarau 2015
•
Prakiraan Awal Musim Hujan 2015/16
K
ONDISI
K
EMARAU
D
I
I
NDONESIA
H
ARI
T
ANPA
H
UJAN
J
ULI
II
–
15
Beberapa wilayah di Indonesia, telah mengalami hari tanpa hujan berturut-turut sangat panjang: Jawa, Sulawesi Utara, NTB dan NTT.
MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT
HTH > 60 H
ARI(K
EKERINGANE
KSTRIM)
5
Propinsi Kabupaten
DKI Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Bali NTB NTT
Jakarta Pusat,Jakarta Utara,Jakarta Timur Cirebon,Indramayu,Majalengka
Brebes
Gunung Kidul
Bangkalan,Blitar,Bondowoso,Gresik,Jember,Jombang,Ke diri,Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Mojokerto, Pamekasan,Pasuruan, Probolinggo, Sampang,
Situbondo, Sumenep
Tejakula, Nusa Penida, Sawan, Grokgak, Kintamani
Bima, Dompu, Kota Bima, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara
A
NALISIS
C
URAH
H
UJAN
J
ULI
2015
Analisis Curah Hujan – 2015 Sifat Curah Hujan – 2015
Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau,
P
ERBANDINGAN
A
NALISIS
C
URAH
H
UJAN
J
ULI
2014 VS J
ULI
2015
Analisis Curah Hujan Juli – 2014 Analisis Curah Hujan Juli – 2015
P
ERKEMBANGAN
M
USIM
K
EMARAU
2015
8
Umumnya wilayah Bali, NTB dan NTT sudah memasuki musim kemarau pada
bulan Maret 2015, sedangkan di Jawa musim kemarau telah terjadi sejak April
P
OTENSI
M
ENGUATNYA
E
L
N
INO
D
I
M
USIM
K
EMARAU
2015
E
L
N
INO
BUKAN GELOMBANG PANA“
10 KONDISI NORMAL
(Des – Feb)
EQUATORIAL
KONDISI EL NINO
(Des – Feb)
Uap Air
EQUATORIAL THERMOCLINE
Indonesia
Indonesia
Chile Chile
El Nino adalah gejala penyimpangan kondisi meningkatnya suhu
permukaan laut yang signifikan di samudera Pasifik sekitar ekuator
khususnya dibagian Tengah dan Timur dan berdampak pada
Bujur Timur [derajat] K e d a la m a n [ m ]
140 160 180 -160 -140 -120 -500 -450 -400 -350 -300 -250 -200 -150 -100 -50 0
Bujur Timur [derajat]
K e d a la m a n [ m ] 26-Jul-2015
140 160 180 -160 -140 -120 -500 -400 -300 -200 -100 0
T
REND
P
ENGUATAN
EL NINO15
10-Jan 01-Mar 20-Apr 09-Jun 29-Jul 17-Sep 06-Nov 26-Dec -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2015 1997
26 Jul 97 27 Sep 97
Juli 2015:
Kolam hangat belum sepenuhnya bergeser ke Pasifik
Tengah dan Timur.
Trend penguatan EL NINO 2015 ditunjukkan oleh kecenderungan
semakin
bergesernya warm pool ke arah Timur
.
7
P
ERISTIWA
E
L
N
INO
(1950
–
2015)
12
Peristiwa El Nino dengan tingkat
intensitas paling
KUAT
terjadi pada
PREDIKSI EL NINO JULI - DESEMBER 2015
PREDIKSI ENSO
*):
1. NCEP/NOAA (USA)
– Jul – Ags EL NINO SEDANG
– Sep – Des EL NINO KUAT
2. Jamstec (Japan)
– Jul EL NINO SEDANG
– Ags – Des EL NINO KUAT
3. BoM/POAMA (Australia)
– Jul EL NINO SEDANG
– Ags – Des EL NINO KUAT
4. BMKG (Indonesia)
– Jul EL NINO SEDANG
– Ags – Des EL NINO KUAT
P
RAKIRAAN
H
UJAN
A
GT
, S
EP
, O
KT
,
N
OV
, D
ES
2015
Prakiraan Curah Hujan Agt, Sep dan Okt 2015
Peluang terjadinya hujan < 100 mm per Bulan
Okt 15 “ep 15
P
RAKIRAAN
C
URAH
H
UJAN
A
GT
–
O
KT
15
Okt 15
“ep 15 Ags 15
Prakiraan Curah Hujan November dan Desember 2015
Peluang terjadinya hujan < 100 mm per Bulan
P
RAKIRAAN
C
URAH
H
UJAN
N
OV
–
D
ES
15
Des 15
Nov 15
Nov 15 Des 15
P
RAKIRAAN
P
ANJANG
M
USIM
K
EMARAU
2015
P
RAKIRAAN
P
ANJANG
M
USIM
K
EMARAU
2015
18
Kemarau yang sudah terjadi sejak bulan Maret dan April di sebagian besar wilayah
K
ESIMPULAN
1. Musim Kemarau sudah terjadi sejak bulan Maret dan April di sebagian besar wilayah Indonesia khususnya di Jawa, Bali, NTB dan NTT;
2. Monitoring HTH menunjukan wilayah – wilayah di Jawa, Bali, NTB dan NTT telah mengalami HTH lebih dari 60 hari (Kekeringan Ekstrim);
3. Kemarau yang sedang berlangsung ini diprakirakan masih terjadi hingga akhir OKTOBER 2015;
4. Kemarau tahun 2015 lebih panjang dari biasanya diakibatkan oleh fenomena El Nino;
5. Kondisi El Nino berpotensi menguat mendekati batas ambang El Nino Kuat dan diprediksi bertahan sampai dengan awal tahun 2016;
6. Daerah-daerah di indonesia yang berpotensi terkena dampak El Nino meliputi
Sumsel, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalsel, dan Sulsel ;
Terimakasih Atas Perhatiannya
www.bmkg.go.id
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - BMKG
Jl. Angkasa I No.2, Kemayoran – Jakarta Pusat www.bmkg.go.id
BMKG
25
P
RAKIRAAN
A
WAL
M
USIM
H
UJAN
2015/16
D
I
W
ILAYAH
T
ERDAMPAK
K
EKERINGAN
P
MH
2015/16
DI
P. S
UMATERA
B
AG
. S
ELATAN
27
Prakiraan AMH 15/16 di Sumatera bag. Selatan umumnya terjadi pada bulan Okt – Nov
P
MH
2015/16
DI
P. J
AWA
28
Prakiraan AMH 15/16 di Jawa Barat umumnya terjadi pada bulan Okt kecuali di bagian utaranya yaitu pada bulan Nov dan Des. Sebagian besar SAMA dan MUNDUR dari
P
MH
2015/16
DI
P. J
AWA
29
P
MH
2015/16
DI
P. J
AWA
30
P
MH
2015/16
DI
P. B
ALI
31
P
MH
2015/16
DI
NTB
32
P
MH
2015/16
DI
N
TT
33
P
MH
2015/16
DI
N
TT
34
ANALISIS SPI JULI 2015
DAN PRAKIRAAN SPI
A
NALISIS
SPI 1 B
ULANAN
–
J
ULI
2015
A
NALISIS
SPI 3 B
ULANAN
–
MJJ 2015
P
RAKIRAAN
SPI 1 B
ULANAN
–
A
GUSTUS
2015
P
RAKIRAAN
SPI 1 B
ULANAN
–
S
EPTEMBER
2015
P
RAKIRAAN
SPI 3 B
ULANAN
–
JJA 2015
P
RAKIRAAN
SPI 3 B
ULANAN
–
JAS 2015
P
RAKIRAAN
H
UJAN
A
GT
, S
EP
, O
KT
,
N
OV
, D
ES
2015
D
I
J
AWA
, B
ALI
, NTB D
AN
N
TT
P
CH
A
GT
–
D
ES
2015
DI
J
AWA
, B
ALINUSTRA
46
AGT 15 “EP 15
OKT 15 NOV 15
D
AMPAK
E
L
N
INO
1997
• Total area terdampak: 11.6 juta HA, dengan total kerugian 2.75 milyar US$. [2]
• Kebakaran lahan gambut ~1.45 juta ha, dengan 2.5 giga ton emisi CO2, ekivalen dengan ~ 40% emisi global [3]
• Smog: > 20 juta orang terdampak (Asia Tenggara) dengan
total kerugian 760 juta US$ [2,4]
•
Total area terdampak: 3.9 juta ha,
dengan
total kerugian 466 juta US$.
[2]
K
EHUTANANSaat El Nino 97, FAO mencatat meningkatnya produksi yang sangat tinggi jenis Yellow Fin Tuna dan Skip Jack Tuna di Indonesia
FAO [2000].
P
ERTANIANANTISIPASI DAMPAK EL NINO
1. Pertanian : Panjangnya masa paceklik atau
Kegagalan Panen;
2. Kekeringan : Kekurangan persediaan
fresh water
;
3. Kebakaran Hutan dan Lahan;
4. Demam Berdarah;
5. Kelautan: Perikanan Tangkap
Meningkatnya
Tangkapan Ikan dan potensi garam.
P
RAKIRAAN
C
URAH
H
UJAN
A
GS
–
S
EP
15
Analisis Curah Hujan “ep 97 saat El Nino
Index = 2.0 Prakiraan Curah Hujan Agustus dan September 2015
Peluang terjadinya hujan < 100 mm
Ags 15 “ep 15
P
RAKIRAAN
C
URAH
H
UJAN
O
KT
–
N
OV
15
Analisis Curah Hujan Okt 97 saat El Nino
Index = 2.2 Prakiraan Curah Hujan Oktober dan November 2015
Peluang terjadinya hujan < 100 mm
Okt 15 Nov 15
S
KENARIO
K
EGAGALAN
P
ANEN
E
L
N
INO
2015
*)
(1)
S
KENARIO
K
EGAGALAN
P
ANEN
E
L
N
INO
2015
*)
(2)
*) Untuk MT III – 2015;
P
OTENSI
K
EGAGALAN
P
ANEN
54
1. Sawah
Tadah hujan
~
7,8 Juta Ha;
2. Sawah
irigasi
~
4,8 Ju
ta Ha
.
Antisipasi AMH mundur
Nop/Des
15
Strategi pola tanam;
Penggunaan varietas padi la
han
kering
;
Optimalisasi padi pada lahan
rawa
(500.000 Ha ~ 2 Juta Ton Gabah
Kering Giling
[Litbang Pertanian, 2015])
Prioritas penanaman palawija
P
OTENSI
K
ELAUTAN
• Panen ikan di perairan Sumbar, Sumsel Barat, Selatan Jawa, NTT, Selatan Kalimantan.
55
• Potensi peningkatan produktivitas garam rakyat (PUGAR – Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat)
•
Coral
Bleaching
mengancamP
OTENSI
K
EBAKARAN
H
UTAN
D
ESALINASIW
ATERB
OMBINGH
UJANB
UATANW
ATERC
ANON(R
ETARDANT)
100 m3 / hari
LPM-2
P
ERAN
TNI
1. TNI AU
menyiapkan:
a. Pesawat Hercules yg dilengkai dengan pembom air
(Pengalaman 1997 didukung oleh pesawat Hercules
dari Wyoming USA);
b. Helikopter Puma dengan bamby bucket.
2. KORPS Marinir TNI AL
menyiapkan tank amphipi,
PT-76;
3. KORPS TNI AD
menyiapkan meriam 105 mm
dengan
retardant
kimia buatan PT. Pindad
4. Mengudang Rusia, Jepang, Canada, USA dan
K
ESIMPULAN
1.
Kondisi
El Nino berpotensi menguat
mendekati batas ambang El Nino
Kuat dan diprediksi bertahan sampai dengan Desember 2015;
2.
Daerah-daerah di indonesia yang berpotensi terkena dampak El Nino
meliputi
Sumsel, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalsel,
Kalteng, Sulsel, dan Sultra
.
3.
Dampak El Nino:
a. Kekeringan:
1) Mundurnya AMH;
2) Gagal Panen;
3) Kebakaran Hutan
b. Potensi perikanan melimpah;
c. Coral bleaching;
P
RAKIRAAN
A
WAL
M
USIM
H
UJAN
2015/16
PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2015/2016
WILAYAH JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JML
SUMATERA 0 0 12 12 17 13 0 0 0 0 0 0 54
JAWA 0 0 0 2 31 82 35 0 0 0 0 0 150
BALI 0 0 0 0 0 10 5 0 0 0 0 0 15
NTB 0 0 0 0 0 0 21 0 0 0 0 0 21
NTT 0 0 0 0 1 7 15 0 0 0 0 0 23
KALIMANTAN 0 0 0 0 9 11 2 0 0 0 0 0 22
SULAWESI 0 0 0 0 3 12 18 1 0 7 1 0 42
MALUKU 0 0 0 0 1 0 6 0 0 1 0 1 9
PAPUA 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 3
JML 0 0 12 15 62 136 103 1 0 8 1 1 339
PROSEN 0 % 0 % 3.5% 4.4% 18.3% 40.1% 30.4% 0.3% 0% 2.4% 0.3% 0.3% 100 %
PRAKIRAAN SIFAT MH 2015/2016
WILAYAH BN N AN JML
SUMATERA 12 32 10 54
JAWA 43 95 12 150
BALI 6 9 0 15
NTB 7 12 2 21
NTT 9 13 1 23
KALIMANTAN 2 18 2 22
SULAWESI 16 24 2 42
MALUKU 0 3 6 9
PAPUA 1 1 1 3
JUMLAH 96 207 36 339
PROSEN 28.3% 61.1% 10.6% 100.0%
28.3% 61.1% 10.6% BN N AN
PERBANDINGAN PMH 2015/2016 TERHADAP RATA-RATANYA
WILAYAH
MAJU SAMA MUNDUR
JML
<-3 -3 -2 -1 0 1 2 3 >3
SUMATERA 0 0 2 9 18 13 9 3 0 54
JAWA 0 0 0 0 27 36 44 28 15 150
BALI 0 0 0 0 0 5 4 2 4 15
NTB 0 0 0 0 2 3 6 5 5 21
NTT 0 0 0 1 5 11 6 0 0 23
KALIMANTAN 0 0 0 1 2 3 6 4 6 22
SULAWESI 0 1 0 1 9 9 6 7 9 42
MALUKU 0 0 0 1 4 3 0 1 0 9
PAPUA 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3
JUMLAH 0 2 2 13 68 83 81 51 39 339
PROSEN 0 % 0.6% 0.6% 3.8% 20.1% 24.5% 23.9% 15.0% 11.5% 100 %
5.0% 20.1% 74.9%
5.0% 20.1% 74.9% MAJU SAMA MUNDUR
KESIMPULAN
1
• Awal Musim Hujan 2015/2016 di sebagian besar daerah diprakirakan pada bulan November (40,1%), dan Desember (30,4%) tahun 2015.
2
• Dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan (1981-2010), sebagian besar daerah diprakirakan MUNDUR (74,9%), SAMA (20,1%) dan MAJU (5%)
3
• Sifat Hujan Musim Hujan 2015/2016, sebagian besar daerah diprakirakan NORMAL (61,1%) dan BAWAH NORMAL (28,3%).
4
• Terdapat 3 ZOM yang tidak terindentifikasi awal musim hujan, sifat dan