BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas pada bab
sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagi berikut:
1. Tingkat literasi new media (internet) pada warga masyarakat “Kampoeng
Cyber” RT 36
RW 09 Taman Patehan, Yogyakarta berada pada tingkat
medium yakni sebesar 69.84%. Tingkat medium, menunjukkan kemampuan
literasi new media (internet) pada sebagian besar warga cukup tinggi. Namun
demikian, sebagai wilayah yang menamakan diri “Kampoeng Cyber”
capaian tersebut tentu masih belum sesuai dengan harapan. Hal ini karena,
dengan penamaan “Kampoeng Cyber” warga masyarakat memiliki ekspektasi
yang tinggi bahwa warga yang berada di wilayah “Kampoeng Cyber” sudah
seharusnya memiliki literasi new media (internet) yang sangat tinggi
(advanced).
2. Berdasarkan tiga komponen Individual Competence Framework pada
masyarakat “Kampoeng Cyber” Rt.36 Taman-Patehan yang paling tinggi
adalah komponen Technical skills yakni dengan capaian 62.68%. Selanjutnya,
komponen Communicative Abilities dengan capaian 48.92%. Sedangkan
komponen Critical understanding mencapai 42.60%.
3. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat literasi
new media (Internet) dalam penelitian ini adalah pendidikan (dengan
koefisien rgresi 0,561), Umur (dengan koefisien regresi -0,262), kebijakan
literasi media (dengan koefisien rgresi 0,342) dan jenis kelamin (dengan
koefisien rgresi 0.287).
a. Semakin tinggi tingkat pendidikan warga, maka semakin tinggi tingkat
literasi new media (internet).
b. Perbedaan tingkat umur pada warga “Kampoeng Cyber” RT.36
Taman-Patehan berpengaruh negatif terhadap tingkat literasi new media
(internet). Artinya semakin tua warga maka tingkat literasi new media
(internet) semakin berkurang.
c. Semakin tinggi dukungan kebijakan literasi new media (internet) pada
warga, maka semakin tinggi juga tingkat literasi new media (internet).
d. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap tingkat literasi new media
(internet). Dalam hal ini jenis kelamin laki-laki memiliki tingkat literasi
new media (internet) yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan.
4. Faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
literasi new media (Internet) antara lain: Pendapatan, Pekerjaan, Ketersediaan
new media (internet), Pendidikan media, Industri media, Dukungan swadaya
masyarakat.
5. Warga dengan tingkat lierasi new media (internet) pada kategori basic
teridentifikasi lebih cenderung memanfaatkan new media (internet) sebagai
media hiburan (8%).
6. Warga “Kampoeng Cyber” RT.36 Taman-Patehan, Yogyakarta dengan
tingkat literasi new media (internet) pada kategori advance lebih cenderung
memanfaatkan new media (internet) untuk tujuan yang berkaitan dengan
pekerjaan (15,8%).
7. Sebagaian besar (54.0%) warga cenderung memanfaatkan new media
(internet) untuk tujuan pendidikan. Selanjutnya 17.5% warga teridentifikasi
memanfaatkan new media (internet) untuk tujuan hiburan, sedangkan 28.5%
untuk tujuan pekerjaan.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebagai masyarakat yang telah menjadikan new media (internet) sebagai
bagian dari kehidupan setiap hari, maka warga masyarakat “Kampoeng
Cyber” RT.36 Taman-Patehan, Yogyakarta perlu terus meningkatkan
kapasitas kemampuan literasi new media (internet). Hal ini dapat
dilakukan di antaranya adalah dengan terus meningkatkan minat baca
masyarakat, dengan demikian warga dapat memilih dan memilah informasi
yang diperoleh melalui new media (internet).
2. Komponen yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk ditingkatkan
adalah Communicative Abilities dan Critical understanding
3. Perlu adanya dorongan secara khusus kepada warga “Kampoeng Cyber”
RT.36 Taman-Patehan, Yogyakarta yang berjenis kelamin perempuan
untuk dapat meningkatkan kapasitas literasi new media (internet).
4. Warga perlu terus meningkatkan pendidikan sehingga kapasitas literasi new
media (internet) dapat terus berkembang.
5. Bagi seluruh desa di berbagai wilayah yang lain dapat menjadikan
“Kampoeng Cyber” RT.36 Taman-Patehan, Yogyakarta sebagai salah satu
contoh untuk membangun dan mengembangkan daerah yang melek new
media (internet) disesuaikan dengan karakter masing-masing daerah.
6. Untuk pengembangan ilmu khususnya Penyuluhan dan Komunikasi
Pembangunan, sangat penting untuk dapat terus mengembangkan
kajian-kajain terkait literasi new media (internet) pada masyarakat. Kajian ini
menjadi penting karena pembangunan literasi new media (internet)
merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat saat ini.
7. Untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji tingkat literasi new media
(internet) berdasarkan segmentasi responden, dengan demikian hasil
penelitian akan lebih fokus pada segmentasi yang tertentu. Seperti, tingkat
literasi pada kelompok usia anak-anak, atau tingkat literasi pada kelompok
usia dewasa. Selain itu, dapat juga diteliti lebih lanjut faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitia ini yakni minat baca terhadap tingkat
leterasi media (internet).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2012, Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 1 No 1
Desember 2012. KemenKomInfo RI, BPPSDM-Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan KomInfo, Medan. Pdf di Unduh 15 Januari 2015.
Anonim., 2013, Buku Putih Komunukasi dan Infromatika. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian
Komunikasi dan Informatika.Pdf. Di unduh 15 Januari 2015.
Anonim., 2014, Monografi Laporan Kelurahan Patehan Tahun 2014 Semester I.
Anonim., 2015, “Sejarah Kampoeng Cyber”. http://rt36kampoengcyber.com
/sejarah.php Diakses 26 Januri 2015.
Anonim, 2017, Perbedaan Blog dan Website. http://www.academia.edu/5863910/
Perbedaan_Blog_dan_Website. Di askses 18 Februari 2017.
Anonim., 2017, Harian “Kompas” , Literasi Rendah Ladang “Hoax”. Edisi Selasa
07 Februari 2017.
Anonim, 2017, Facebook. https://id.wikipedia.org/wiki/Facebook. Di askses 17
Maret 2017).
Azwar, S., 2013, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bayukbay, E. O dan Gunduz, O., 2011, “An Investigation on Computer and
Internet Use for Agricultural Development in Rural Areas: A Case Study
for Tokat Province in Turkey”, African Journal of Biotechnology, Vol.10
(56) pp.11879-11886.
Budiman, A., 2015, “Pengawasan Program Internet Kecamatan”. Pusat
Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal
DPR RI Vol. V, No. 13/I/P3DI/Juli/2013. Pdf. di Unduh Januari 2015.
Bungin, B., 2008, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Cet.III. Jakarta: Kencana Perdana
Media Group.
Celot, P., 2010, Study on Assessment Criteria for Media Literacy Levels: A
comprehensive view of the concept of media literacy and an understanding
of how media literacy levels in Europe should be assessed. Final Report,
Brussels: EAVI Consortium.
CML., 2003, What Media Literacy is Not. Center for Media Literacy/CML:
http://www.medialit.org/reading-room/what-media-literacy-not, diakses 29
Sept 2015.
European Commission., 2009, Study on Assessment Criteria for Media Literacy
Levels. Brussels.
FAO., 2014, Communication for Rural Development Sourcebook, Prepared by
Acunzo, M; Pafumi, M; Torres, C and Tirol, M. S, in Collaboration with
Collage of Development Communication, University of the Philipines Los
Banos, Rome: Food and Agriculture Organization of the Unitied Nations.
Harun, R. dan Ardianto, E., 2011, Komunikasi Pembangunan dan Perubahan
Sosial: Perspektif Dominan, Kaji Ulang, dan Teori Kritis. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hamied, A. R., 2015, Kampung Cyber, ‘Big Action beri donasi Rp. 100 juta’
http://www.solopos.com/2015/01/14/kampung-cyber-jogja-big-action-beri-donasi-rp100-juta, diakses 07 Sept 2015.
Hungu., 2007. Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Pasaribu, M, I., 2015, Representasi Kampoeng Cyber Menuju Masyarakat
Informasi (Studi di RT 36 RW 09 Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan
Kraton, Yogyakarta). Yogyakarta: Tesis. Sekolah Pascasarjana UGM.
Iriantara, Y., 2009, Literasi Media.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Kriyantono, R., 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Littlejohn, S W., dan Foss, K A., 2009, Teori Komunikasi (Theories of Human
Communiaction), Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.
Lutviah, I. K., 2011, Pengukuran Tingkat Literasi Media Berbasis
Individual Competence Framework: Studi Kasus Mahasiswa Universitas
Paramadina. Jurnal Universitas Paramadina. Pdf di unduh 14 September
2015.
Mardikanto, T., 2003, Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas
Maret University Press.
Meitrianty, C., 2012. “Intensitas Penggunaan Internet dan Manfaatnya Bagi
Penyuluh di Kabupaten Bandung. Yogyakarta: Tesis.Sekolah Pascasarjana
UGM.
Mulyana, D., 2004, Komunikasi Populer. Bandung: Pustaka Bani Qurasy.
Momeka, A. A., 1989, Perspectives on Development Communication. Africa
Media Review. Vol.3 No.3, 1989.
Nasution, Z., 2002, Komunikasi Pembangunan, Pengenalan Teori dan
Penerapannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nawawi, S., 2007, Penelitian Deskriptif. Bandung: Aksara.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun 2006
Tentang: Blueprint Jogja Cyber Province, Pemerintah Provinsi Daerah
Istimewa
Yogyakarta.
http://yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/10/pergub-no-42-th2006.pdf di unduh 17 Oktober
2015.
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2012 Tentang: Rancangan
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
Tahuun
2012-2016.
http://www.jogjakota.go.id/app/modules/upload/files/rpjmd2012-2016.pdf
di unduh 06 Mei 2016.
Potter, W. J., 2005, Media Literacy: Third Edition. London: Sage Publication.
Querbal, N. C., dan Gomes., 1976, Development of communication: Some
Implication. Media Asia.
Rahardjo, T., Birowo, A. M., Darmastuti, R., Sari, K. D., Husain, N. M.,
Sunarto., Hastjarjo, S., Febriyanto, T., Hefroady., Junaedi, F., Budi, S.
HH., 2013, Literasi Media & Kearifan Lokal, ‘Konsep dan Aplikasi.
Salatiga: Mata Padi Pressindo.
Rijal, N. M., 2015, Tingkat Kemampuan Literasi Media Baru Mahasiswa
Universitas Riau (Level Of New Media Literacy Skills Student Of Riau
University).Jom
FISIP
Volume
2
No.1
Februari
2015
pdf.
http://download.portalgaruda.org di unduh 14 September 2015.
Roger W. H., 2004, Information and Communication Technologies for Poverty
Alleviation. Kuala Lumpur, Malaysia : The United Nations Developmnet
Programme’s Asia-Pacific Development Information Programme
(UNDP-APDIP).
Rusli, A., 2004, Telematika Indonesia: Kebijakan dan Perkembangan. Jakarta:
Tim Koordinasi Telematika Indonesia Kementrian Komunikasi dan
Indormasi Republik Indonesia.
Syarifuddin., 2014, “Literasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi”. Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI)
Makassar.
Sahfitri, V., 2010, “Analisis Faktor Penggunaan Internet Terhadap Motivasi dan
Peningkatan Kemampuan Akademik Mahasiswa Teknik Komputer”.
Jurnal Universitas Bina Darma Palembang.
Santoso, A., 2013, Media Literacy Siswa Sekolah Menengah Atas yang menuju
Sekolah Nasional Bertaraf Internasional dalam Penggunaan Media
Internet: Study desktriptif tentang media literacy Siswa SMA yang menuju
SNBI dalam penggunaan media internet pada SMA AL-Hikmah
Surabaya.Surabaya: Universitas Airlangga.
Sari, Kartika D., Hasfi, N., Santosa, P,H., Lukmantoro, T., Prastya, M, N., Isnaini,
S., Romadlan, S,. Adawiyah, E, S., Suwarto., Swarnawati, A., Prabowo,
A., Arofah, K., Lestari, B, S., Santoso, E., Mas’Amah., 2015, Information
and Communication Technology, dan Literasi Media Digital. Yogyakarta:
ASPIKOM dan Buku Litera.
Soekanto, S., 2007, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada