FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS
RISIKO JATUH
FMEA:
suatu teknik yang digunakan untuk perbaikan
sistem yang telah terbukti dapat meningkatkan
keselamatan.
Rumah Sakit Kraton:
RS Rujukan Tipe B non Pendidikan
Berpotensi untuk terjadi risiko yang dapat
menimbulkan kerugian
Managemen risiko
Risk register
1.
Risiko jatuh (skor 16)
2.
Tertusuk jarum (skor16)
3.
Pelayanan apotik (skor 12)
TOPIK FMEA 2015 :
Ketua
Dr. Kristina Dian Ismayawati,SpM
Sekretaris Dwi Hesti Diah, SST
Anggota
Ir. Supriyadi, MT
Gamal Setiadi, A.Md
Ns. Slamet Martono, Skep, MA
Paula Eka Yany S, SE
Teguh Saifullah, S.Kep
R. Eko Rudi Prabowo
Afni Risnawati
Mardwina
Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau
saksi mata yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang
mendadak terbaring/terduduk dilantai/tempat yang lebih
rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka
(Darmojo, 2004).
Jatuh merupakan suatu kejadian yang menyebabkan subyek
yang sadar menjadi berada di permukaan tanah tanpa
disengaja. Dan tidak termasuk jatuh akibat pukulan keras,
kehilangan kesadaran, atau kejang. Kejadian jatuh tersebut
adalah dari penyebab spesifik yang jenis dan konsekuensinya
berbeda dari mereka yang dalam keadaan sadar mengalami
jatuh (Stanley, 2006)
1. Memilih proses yang berisiko tinggi
2. Membuat diagram proses atau alur proses dengan flow chart
yang rinci
3. Untuk setiap kemungkinan kegagalan (failure mode),
identifikasi efek yang mungkin terjadi ke pasien (the effect)
4. Menetapkan kemungkinan tingkat keparahan dari efek
tersebut ke pasien (RPN)
5. Melakukan root cause analysis dari failure mode
6. Desain ulang proses
7. Analisa dan ujicobakan proses yang baru
8. Terapkan dan awasi proses yang sudah didesain ulang tadi
8 tahap FMEA (JCAHO, 2005)
•
Terciptanya budaya keselamatan pasien
•
Menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD)
•
Terlaksananya program pencegahan,
sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
Kemungkinan Kegagalan Proses
Lantai licin Lantai rusak Tidak tersedia Rel pengaman kmr mandi & bel Tanda peringatan area dgn risiko jatuh Penerangan ruangan tdk baik Akses psn ke kamar mandi jauh. Belum ada SPO risiko jatuh Belum semua petugas dpt melakukan assesment risiko jatuh Kesalahan dlm melakukan asesment risiko jatuh Tidak memasang klip risiko jatuh pada gelang identitas Persediaan klip risiko jatuh terbatas Penanda risiko jatuh tidak dipasang di kmr/bed psn Belum tersedia tanda risiko jatuh utk bed/kmr pasien Petugas tidak melakukan Orientasi ruangan pd pasien&keluarga Pengisian dokumen risiko jatuh tidak lengkapTdk menempatkan bel dan barang keperluan pasien pd posisi dekat pasien
Posisi roda tdk terkunci dan posisi tempat tidur tinggi
Bed side rail tdk
terkunci, tempat tidur tdk memiliki bed rail side
Kurang jelas dalam pemberian edukasi risiko jatuh ke pasien &keluarga Tidak dilakukan monitoring berkala Dokument asi evaluasi (-)
I
II
III
IV
V
S=Severity (Keparahan) :
1 (Minor), 2 (Moderate), 3 (Minor Injury), 4 (Mayor
Injury), 5 ( Terminal injury/death)
O= Occurence (Keseringan) :
1 (Hampir tidak pernah terjadi), 2 (jarang), 3
(kadang-kadang), 4 (sering), 5 (sangat sering dan pasti)
D= Detectable (Terdeteksi) :
1 (selalu terdeteksi), 2 (sangat mungkin terdeteksi),
3 (Mungkin terdeteksi), 4 (Kemungkinan kecil
terdeteksi),5 (Tidak mungkin terdeteksi)
Risk Priority Numbers
(RPN)
Menetapkan kemungkinan penyebab dan tingkat keparahan dari efek kegagalan dengan menghitung
Risk Priority Number (sebelum desain ulang)
Proses kemungkinan kegagalan Penyebab kegagalan S O D
RP N Keamanan lingkungan dari risiko jatuh
Lantai licin Ada kobocoran 3 3 2 18
Hujan 3 2 3 18
Lantai berlubang Ubin pecah 3 2 3 18
Kamar mandi tidak
dilengkapi rel pengaman
Belum menjadi standar 4 5 2 40 Belum terpasang pd semua unit
perawatan 4 4 3 48
Kamar mandi tidak dilengkapi bel
Belum menjadi standar 4 5 2 40 Belum terpasang pd semua unit
perawatan 4 4 3 48
Penerangan dalam ruangan
tidak baik Lampu redup/mati 2 2 1 4
Akses pasien ke kamar
mandi jauh Posisi bed yang jauh 2 3 1 6 Tidak ada tanda peringatan
area dgn risiko tinggi jatuh
Petugas tidak melakukan memberi
tanda peringatan 4 2 2 16
Tidak tersedia barang 'tanda
Asesmen risiko jatuh
Belum semua petugas dapat mengidentifikasi pasien risiko jatuh
Petugas tidak paham
mengenai SPO risiko jatuh
4 2 2 16 Tidak dilakukan
asesmen pada pasien rawat inap
Petugas tidak mengetahui SPO asesmen risiko jatuh
4 2 2 16 Petugas belum paham
mengenai SPO risiko jatuh
4 3 3
36
Form asesmen tidak ada 3 2 2 12 SDM tidak memadai 3 3 2 18 PPJP sibuk 3 3 3 27 Petugas tidak melakukan 4 2 2 16 Kesalahan dalam
melakukan asesmen
Petugas tidak paham 4 2 3 24 Petugas terburu-buru dalam
Pemberian identifikas i Penambah an tanda khusus (klip kuning)
Tidak dilakukan pemasangan tanda khusus (klip kuning)
tanda khusus (klip kuning) tidak ada (persediaan ruangan habis) 3 3 3 2 7 Petugas tidak melakukan melakukan 4 2 1 8 Ketersediaan klip sbg tanda
risiko jatuh belum memadai
Pengadaan belum mencukupi 4 3 3 3 6 Pemberian tanda di bed atau pintu kamar
Tidak dilakukan pemasangan tanda risiko jatuh di kamar/bed pasien
Tanda tidak
tersedia/habis 3 2 1 6 Petugas tidak
melakukan 4 2 1 8 Ketersediaan tanda risiko jatuh
untuk di kamar/ bed pasien belum memadai Persediaan di ruang rawat habis 3 2 2 1 2 Memasan g label di RM pasien
Tidak dipasang label Label tidak tersedia 3 2 1 6 Petugas tidak
melakukan/tidak
melakukan 4 2 1 8 Ketersediaan tanda risiko
jatuh untuk RM pasien belum memadai Persediaan di ruang rawat habis 3 2 2 1 2
Intervensi pada pasien Orientasi kamar kepada pasien Tidak dilakukan orientasi ruang rawat pada pasien/keluarga
Petugas tidak melakukan
melakukan 4 2 2 16
Petugas sibuk/SDM tidak
memadai 3 3 2 18
Keluarga terlalu banyak 3 3 2 18 Tidak ada keluarga pasien 3 2 2 12 Dilakukan, ttp tidak
didokumentasikan Petugas tidak melakukanForm tidak ada 3 3 2 183 2 2 12 Pemberian
informasi tidak jelas
Petugas terburu-buru 3 3 3 27 Cara menjelaskan kurang
adekuat 3 3 3 27
Pendidikan pasien/keluarga
kurang 3 3 1 9
Menempatkan Bel pada posisi dekat pasien
Tidak
menempatkan bel Bel belum terpasangBel rusak 4 2 2 164 3 1 12 Petugas tidak melakukan 3 2 2 12
Menempatkan barang keperluan pasien di dekat pasien Tidak menempatkan barang keperluan pasien di dekat pasien
Petugas tidak melakukan melakukan
3 2 2 12 Petugas tidak menanyakan
kepada pasien barang keperluannya
3 2 3 18 Memposisikan
tempat tidur rendah dan roda terkunci
Posisi roda tidak terkunci dan tempat tidur tinggi
Roda rusak
4 2 2 16 Handle putar bed rusak 4 2 2 16 Petugas tidak melakukan
melakukan 3 2 2 12
Bed side rail Bed side rail tidak terpasang
Tempat tidur tidak ada bed
side rail 4 3 3 36
Bed side rail rusak 4 3 3 36 Keluarga tidak paham
kegunaan bed side rail 3 2 3 18 Keluarga tidak tahu cara
penggunaan bed side rail 3 2 2 12 Bed side rail tidak terkunci
Edukasi pasien tentang efek obat/anestesi pada keluarga/pasien Tidak dilakukan edukasi baik pada pasien/keluarga
Petugas tidak melakukan
melakukan edukasi 3 2 2 12
Penunggu pasien bergantian 3 3 2 18 Edukasi diberikan pada keluarga, keluarga tidak paham petugas terburu-buru melakukan 3 3 3 27 pendidikan pasien/kelaurga rendah 3 3 1 9
Penunggu pasien bergantian 3 3 2 18 Edukasi pasien dan keluarga tentang risiko jatuh Edukasi diberikan pada keluarga, keluarga tidak paham petugas terburu-buru melakukan 3 3 3 27 pendidikan pasien/keluarga rendah 3 3 1 9
Penunggu pasien bergantian 3 3 2 18 Edukasi tidak
diberikan kepada keluarga
Keluarga banyak dan yang
menunggu bergantian 3 3 2 18 Petugas tidak melakukan
Evaluasi Melakukan
asesmen ulang
Tidak dilakukan asesmen ulang
Petugas belum mengetahui
SPO 3 2 3 18
Petugas tidak melakukan
melakukan 3 2 2 12
Pergantian shift tidak
dioperkan 4 2 2 16
Petugas sibuk 3 3 2 18 Evaluasi tidak
didokumentasikan
Petugas tidak melakukan
melakukan 3 2 2 12 Pemantauan berkala sesuai SPO Evaluasi tidak didokumentasikan
Petugas tidak melakukan
melakukan 3 2 2 12
Tidak dilakukan pemantauan secara berkala
Petugas tidak melakukan
melakukan 3 2 2 12
Pergantian shift tidak
dioperkan 4 2 2 16
Melakukan Root Cause Analysis dan Rencana Tindak
Lanjut dari Penyebab Kegagalan dengan RPN 20 -48
Penyebab Kegagalan RCA RTL PJ
Rel pengaman/bel di kamar mandi belum dipasang
Belum masuk dalam perencanaan pengadaan Pengadaan rel pengaman /bel di seluruh kamar mandi Bagian Penunjang Sarana Persediaan tanda
khusus (klip kuning) belum mencukupi Pengadaan belum mencukupi Pengadaan disesuaikan kebutuhan dan ada stok apotik Petugas belum sepenuhnya paham mengenai SPO risiko jatuh karena sosialisasi SPO ttg resiko pasien jatuh belum optimal
Persepsi petugas belum sama
Petugas terburu-buru dalam melakukan asesmen/edukasi/orient asi Beban pekerjaan tinggi Edukasi petugas melakukan secara efektif dan efisien
Ka Ruangan Cara menjelaskan/edukasi kurang adekuat Petugas terburu-buru dalam memberikan edukasi dan belum semua petugas mendapatkan IHT mengenai
Komunikasi efektif yg masuk dalam service excelent
Edukasi petugas mengenai
komunikasi efektif
Diklat
Bed side rail rusak Maintence
barang/alat belum maksimal Maintenance barang secara berkala IPSRS
Bed side rail tidak terkunci sempurna Petugas tidak melakukan sesuai prosedur Review ttg penggunaan alat bagi petugas Ka Ruangan
Standarisasi fasilitas kamar mandi (menggunakan rel
pengaman, bel dan lantai tidak boleh licin)
Penempatan pasien di ruang dekat dengan nurse station dan
kamar mandi dipertimbangkan untuk pasien dengan risiko
jatuh
Standarisasi bel pasien di dekat bed dan kamar mandi
Pemantauan sarana prasarana oleh Koord Logistik pada ruang
rawat dan lingkungan rumah sakit oleh petugas IPS RS
secaraberkala dan terdokumentasi dengan baik
Standarisasi petugas yang melakukan asesmen dan
re-asesmen Pembuatan SPO, sosialisasi dan evaluasi
implementasi secara berkala
Persediaan Label/klip kuning/penanda bed atau kamar
Semua pasien yang sudah teridentifikasi risiko jatuh
menggunakan klip kuning
Tahapan orientasi dilakukan sesuai prosedur
Identifikasi kebutuhan pasien
Pemantauan oleh Petugas
Edukasi secara efektif
Pemenuhan standarisasi fasilitas pasien
Menetapkan kemungkinan penyebab dan tingkat keparahan dari efek kegagalan dengan menghitung
Risk Priority Number (sebelum desain ulang)
Proses
Kemungkinan
Kegagalan
Penyebab Kegagalan
Desain
Lama
Desain
Baru
S O D
RP
N
S O D
R
P
N
Keama
nan
lingku
ngan
dari
risiko
jatuh
Lantai licin
Ada kobocoran
3 3 2 18
3 1 2 6
Hujan
3 2 3 18
3 1 3 9
Lantai berlubang
Ubin pecah
3 2 3 18
3 1 3 9
Kamar mandi tidak
dilengkapi rel
pengaman
Belum menjadi standar 4 5 2 40
4 1 2 8
Belum terpasang pd
semua unit perawatan
4 4 3 48
4 1 3 12
Kamar mandi tidak
dilengkapi bel
Belum menjadi standar 4 5 2 40
4 1 2 8
Belum terpasang pd
semua unit perawatan
4 4 3 48
4 2 3 24
Penerangan dalam
ruangan tidak baik
Lampu redup/mati
2 2 1 4
2 1 1 2
Akses pasien ke
kamar mandi jauh
Posisi bed yang jauh
2 3 1 6
2 2 1 4
Tidak ada tanda
peringatan area
dgn risiko tinggi
jatuh
Petugas tidak
melakukan memberi
tanda peringatan
4 2 2 16
4 1 2 8
Tidak tersedia barang
Proses
Kemungkinan
Kegagalan
Penyebab
Kegagalan
Desain
Lama
Desain
Baru
S O D
RP
N
S O D
RP
N
Assesme
nt Risiko
Jatuh
Belum semua
petugas dapat
mengidentifikasi
pasien resiko jatuh
Petugas tidak
paham mengenia
SPO risiko jatuh
4 2 2 16
4 1 2
8
Tidak dilakukan
assesment pada
pasien rawat inap
Petugas tidak
mengetahui SPO
assesment risiko
jatuh
4 2 2 16
4 1 2
8
Petugas belum
paham mengenai
SPO risiko jatuh
4 3 3 36
4 2 2 16
Form asesmen
tidak ada
3 2 2 12
3 1 2
6
SDM tidak
memadai
3 3 2 18
3 3 2 18
DPJP sibuk
3 3 3 27
3 3 2 18
Petugas tidak
melakukan
assesment
4 2 2 16
4 1 2
8
Kesalahan dalam
melakukan asesmen
Petugas tidak
paham
4 2 3 24
4 1 3 12
Petugas
terburu-buru dalam
melakukan
asesmen
4 3 2 24
4 2 2 16
Pemberi an identifik asi Kemungkinan Kegagalan Penyebab Kegagalan
Desain Lama Desain Baru S O D RP N S O D RP N Penamba han tanda khusus (klip kuning) Tidak dilakukan pemasangan
tanda khusus (klip kuning)
tanda khusus
(klip kuning) tidak ada (persediaan ruangan habis) 3 3 3 27 3 1 3 9 Petugas tidak memasang klip 4 2 1 8 4 1 1 4 Ketersediaan klip sbg tanda risiko jatuh belum memadai Pengadaan belum mencukupi 4 3 3 36 4 1 3 12 Pemberia n tanda di bed atau pintu kamar Tidak dilakukan pemasangan
tanda risiko jatuh di kamar/bed pasien Tanda tidak tersedia/habis 3 2 1 6 3 1 1 3 Petugas tidak memasang penanda 4 2 1 8 4 1 1 4 Ketersediaan
tanda risiko jatuh untuk di kamar/ bed pasien belum memadai
Persediaan di
Intervensi
pada
pasien
Kemungkina
n Kegagalan
Penyebab
Kegagalan
Desain
Lama
Desain Baru
S O D
R
P
N
S O D RPN
Orientasi
kamar
kepada
pasien
Tidak
dilakukan
orientasi ruang
rawat pada
pasien/keluarg
a
Petugas tidak
melakukan
orientasi
4 2 2 16
4 1 2
8
Petugas
sibuk/SDM tidak
memadai
3 3 2 18
3 2 2 12
Keluarga terlalu
banyak
3 3 2 18
3 3 2 18
Tidak ada
keluarga pasien
3 2 2 12
2 1 2
4
Dilakukan, ttp
tidak
didokumentasi
kan
Petugas tidak
melakukan
dokumentasi
3 3 2 18
2 2 2
8
Form tidak ada
3 2 2 12
2 1 2
4
Pemberian
informasi tidak
jelas
Petugas
terburu-buru
3 3 3 27
2 2 3 12
Cara menjelaskan
kurang adekuat
3 3 3 27
2 1 3
6
Pendidikan
pasien/keluarga
kurang
3 3 1 9
2 1 1
2
Menempat
kan Bel
pada posisi
dekat
pasien
Tidak
menempatkan
bel
Bel belum
terpasang
4 2 2 16
3 1 2
6
Bel rusak
4 3 1 12
4 2 1
8
Petugas tidak
melakukan
3 2 2 12
3 1 1
3
Intervensi
pada
pasien
Kemungki
nan
Kegagala
n
Penyebab
Kegagalan
Desain
Lama
Desain
Baru
S O D
RP
N
S O D
RP
N
Menempatk
an barang
keperluan
pasien di
dekat
pasien
Tidak
menempat
kan barang
keperluan
pasien di
dekat
pasien
Petugas tidak
menempatkan
barang keperluan
pasien di dekat
pasien
3 2 2 12
3 1 2
6
Petugas tidak
menanyakan
kepada pasien
barang
keperluannya
3 2 3 18
3 1 3
9
Memposisik
an tempat
tidur rendah
dan roda
terkunci
Posisi roda
tidak
terkunci
dan tempat
tidur tinggi
Roda rusak
4 2 2 16
3 1 2
6
Handle putar bed
rusak
4 2 2 16
3 1 2
6
Petugas tidak
mengunci dan
menempatkan
tempat tidur
tinggi
3 2 2 12
3 1 2
6
Bed side rail
Bed side
rail tidak
terpasang
Tempat tidur tidak
ada bed side rail
4 3 3 36
3 2 3 18
Bed side rail rusak 4 3 3 36
4 2 3 24
Keluarga tidak
paham kegunaan
bed side rail
3 2 3 18
2 1 3
6
Keluarga tidak
tahu cara
penggunaan bed
side rail
3 2 2 12
3 2 2 12
Bed side rail tidak
Intervensi
pada
pasien
Kemungkin
an
Kegagalan
Penyebab
Kegagalan
Desain
Lama
Desain
Baru
S O D
RP
N
S O D
RP
N
Edukasi
pasien
tentang
efek
obat/aneste
si pada
keluarga/pa
sien
Tidak
dilakukan
edukasi baik
pada
pasien/keluar
ga
Petugas tidak
melakukan
edukasi
3 2 2 12
2 1 2 4
Penunggu
pasien
bergantian
3 3 2 18
3 2 2 12
Edukasi
diberikan
pada
keluarga,
keluarga
tidak paham
petugas
terburu-buru
melakukan
3 3 3 27
3 2 2 12
pendidikan
pasien/kelaurga
rendah
3 3 1 9
3 2 1 6
Penunggu
pasien
bergantian
3 3 2 18
3 2 2 12
Edukasi
pasien dan
keluarga
tentang
risiko jatuh
Edukasi
diberikan
pada
keluarga,
keluarga
tidak paham
petugas
terburu-buru
melakukan
edukasi ke
keluarga
tentang risiko
jatuh
3 3 3 27
3 2 2 12
pendidikan
pasien/keluarga
rendah
3 3 1 9
3 2 1 6
Penunggu
pasien
bergantian
3 3 2 18
3 2 2 12
Edukasi tidak
diberikan
kepada
keluarga
Keluarga
banyak dan
yang
menunggu
bergantian
3 3 2 18
3 2 2 12
Petugas tidak
melakukan
memberikan
edukasi
3 2 2 12
3 1 2 6
Evaluasi
Kemungkina
n Kegagalan
Penyebab
Kegagalan
Desain
Lama
Desain
Baru
S O D
R
P
N
S O D
RP
N
Melakukan
asesmen
ulang
Tidak
dilakukan
asesmen ulang
Petugas belum
mengetahui SPO
3
2 3 18
3 1 2
6
Petugas tidak
melakukan
melakukan
3
2 2 12
3 1 2
6
Pergantian shift
tidak dioperkan
4
2 2 16
3 1 2
6
Petugas sibuk
3
3 2 18
3 2 2 12
Evaluasi tidak
didokumentasi
kan
Petugas tidak
melakukan
melakukan
3
2 2 12
3 1 2
6
Pemantauan
berkala
sesuai SPO
Evaluasi tidak
didokumentasi
kan
Petugas tidak
melakukan
melakukan
3
2 2 12
3 1 2
6
Tidak
dilakukan
pemantauan
secara berkala
Petugas tidak
melakukan
melakukan
3
2 2 12
2 1 2
4
Pergantian shift
tidak dioperkan
4
2 2 16
3 1 2
6
Petugas sibuk
3
2 2 12
3 1 2
6
Sudah dilakukan standarisasi fasilitas kamar mandi
(menggunakan rel pengaman, bel dan lantai tidak licin)
Penempatan pasien di ruang dekat dengan nurse station
dan kamar mandi untuk pasien dengan risiko jatuh
Standarisasi bel pasien di dekat bed dan kamar mandi
Pemantauan sarana prasarana oleh Koord Logistik pada
ruang rawat dan lingkungan rumah sakit oleh petugas IPS RS
secara berkala dan terdokumentasi dengan baik
Pengadaan rel pengaman dan bel kamar mandi belum
terlaksana pada semua ruangan kendala: biaya
Sudah dilakukan masukan dalam pembuatan SPO
penatalaksanaan risiko jatuh
Melakukan Sosialisasi SPO risiko jatuh
evaluasi penilaian keberhasilan penerapan SPO
Persediaan Label/klip kuning/penanda bed atau
kamar perlu diperbanyak sedang proses
pemesanan
Semua pasien yang sudah teridentifikasi risiko jatuh
menggunakan klip kuning dan penanda risiko jatuh
belum semua petugas mengimplementasikan
penatalaksanaan risiko jatuh
Perlu bantuan perwakilan dari tiap ruangan utk ikut
bertanggung jawab terhadap implementasi risiko jatuh
di ruangan
Tahapan orientasi dilakukan sesuai prosedur
Identifikasi kebutuhan pasien
Pemantauan oleh Petugas
Edukasi secara efektif brosur risiko jatuh sedang dalam
proses penggandaan oleh humas
Pemenuhan standarisasi fasilitas pasien
Kesimpulan
- FMEA merupakan suatu metode yang efektif dalam proses
managemen risiko
- Melalui FMEA dan implementasi design baru dapat
mengurangi kejadian risiko jatuh
Gambar hasil rekomendasi nota staf dari FMEA 2014 di RSUD