• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Malaria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Malaria"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

REFERAT

REFERAT

MALARIA

MALARIA

DISUSUN OLEH: DISUSUN OLEH:

ARIB FARRAS WAHDAN ARIB FARRAS WAHDAN

1102011043 1102011043

PEMBIMBING: PEMBIMBING:

dr. Suti!di "u#u$! S%& PD dr. Suti!di "u#u$! S%& PD

'EPA

'EPANITERAAN 'LINI' NITERAAN 'LINI' ILMU PEN(ILMU PEN(A'IT A'IT DALAMDALAM FA'ULTAS 'EDO'TERAN UNI)ERSITAS (ARSI FA'ULTAS 'EDO'TERAN UNI)ERSITAS (ARSI

RSUD AR*AWINANGUN RSUD AR*AWINANGUN

 DESEMBER 201+  DESEMBER 201+

(2)
(3)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 1.1 L!tL!t!r B,-!!r B,-!"!/"!/

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sangat dominan di daerah Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sangat dominan di daerah tropis dan sub tropis serta dapat mematikan atau membunuh lebih dari satu juta tropis dan sub tropis serta dapat mematikan atau membunuh lebih dari satu juta manusia di seluruh dunia disetiap tahunnya. Penyebaran malaria berbeda-beda dari manusia di seluruh dunia disetiap tahunnya. Penyebaran malaria berbeda-beda dari satu Negara dengan Negara lain dan dari satu kabupaten atau wilayah dengan wilayah satu Negara dengan Negara lain dan dari satu kabupaten atau wilayah dengan wilayah lain. Menurut WHO, pada tahun 1!, "!# kasus di $%rika, dan kelompok potensial lain. Menurut WHO, pada tahun 1!, "!# kasus di $%rika, dan kelompok potensial terjadinya penyebaran malaria indigenous di &embilan Negara yaitu' (ndia, )ra*il, terjadinya penyebaran malaria indigenous di &embilan Negara yaitu' (ndia, )ra*il, $%

$%ganganististanan, , &r&ri i +a+angngka, ka, hhaiailaland, nd, (nd(ndononesiesia, a, ieietntnam, am, amambobodia dia dadan n hihinana.. Plasmodium /al0iparum adalah spesies paling dominan dengan 1! juta kasus baru Plasmodium /al0iparum adalah spesies paling dominan dengan 1! juta kasus baru  pertahun

 pertahun, dan lebih dari satu juta kematia, dan lebih dari satu juta kematian pertahun se0ara glon pertahun se0ara global. 2alam tahun 1"bal. 2alam tahun 1" yang lalu

yang lalu WHO kembali mendeklarasikaWHO kembali mendeklarasikan n penanggupenanggulangan malaria menjadi langan malaria menjadi prioritasprioritas global.

global.11

2i (ndonesia malaria mempengaruhi angka kesakitan dan kematian bayi, anak  2i (ndonesia malaria mempengaruhi angka kesakitan dan kematian bayi, anak   balita,

 balita, ibu ibu melahirkmelahirkan an dan dan produktiprodukti3itas 3itas sumber sumber daya daya manusiamanusia. . &aat &aat ini ini ditemui ditemui 1414  juta

 juta penderitpenderita a malaria dengan malaria dengan angka angka kematian 5! kematian 5! ribu ribu orang orang setiap setiap tahun, tahun, sehinggasehingga  pemerin

 pemerintah tah memprimemprioritaskan oritaskan penangupenangulangan langan penyakit penyakit menulamenular r dan dan penyehapenyehatantan +ingkungan.

+ingkungan.11

6paya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program 6paya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program  pembera

 pemberantasan ntasan malaria malaria yang yang kegiatankegiatannya nya antara antara lain lain meliputmeliputi i diagnosis diagnosis dini,dini,  pengobat

 pengobatan an 0epat 0epat dan dan tepat, tepat, sur3eilasur3eilans ns dan dan pengendpengendalian alian 3ektor 3ektor yang yang kesemukesemuanyaanya ditujuk7n untuk memutus mata rantai penularan malaria.

ditujuk7n untuk memutus mata rantai penularan malaria.

&ejak tahun 185 ditemukan pertamakali adanya kasus resistensi P. %al0iparum &ejak tahun 185 ditemukan pertamakali adanya kasus resistensi P. %al0iparum terhadap klorokuin di 9alimantan imur &ejak itu kasus resistensi terhadap klorokuin terhadap klorokuin di 9alimantan imur &ejak itu kasus resistensi terhadap klorokuin yan

yang g diladilaporkporkan an semsemakin akin melmeluas uas aahun hun 1!1!, , diladilaporkporkan an telatelah h terjterjadi adi resiresistenstensisi  parasit P. %al

 parasit P. %al0iparum terhadap klorokuin dan seluruh pro3insi di 0iparum terhadap klorokuin dan seluruh pro3insi di (ndonesi(ndonesia selain a selain itu,itu, di

dilaplapororkan kan jugjuga a adaadanynya a kakasusus s reresissistetensi nsi plplasmasmododium ium teterharhadadap p &ul&ul%a%adokdoksin sin--Pi

(4)

meningkatkan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit malaria O(eh sebab itu, meningkatkan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit malaria O(eh sebab itu, upaya untuk menanggulangi masalah resistensi tersebut :multiple drugs resistan0e;, upaya untuk menanggulangi masalah resistensi tersebut :multiple drugs resistan0e;, mak

maka a pempemerinerintah tah telatelah h mermerekomekomendaendasikasikan n obaobat t pilipilihan han pengpenggantganti i klorklorokuiokuin n dandan &ul%

&ul%adokadoksin-sin-PiriPirimetmethamihamin n :&P; :&P; terterhadahadap p PP. . %al0%al0ipariparum um dendengan gan teraterapi pi komkombinabinasisi artemisinin :artemisinin 0ombination therapy;.

artemisinin :artemisinin 0ombination therapy;.

1

1..22 PP,,$$!!tt!!##!!  MM!!##!!--!!

<e

<e%e%erat rat ini ini hahanynya a memembmbahahas as de%de%iniinisi, si, epepididememioliologiogi, , etetioliologiogi, , siksiklus lus hidhidupup

 Plasmodium

 Plasmodium, , patpatogeogenenesissis, , mamanini%es%estastasi i kliklinisnis, , didiagagnosnosis, is, pepenatnatalaalaksaksananaan an dadann

 prognosi

 prognosis penyakit s penyakit malaria.malaria.

1

1..33 TTuuuu!!  PP,,uu--ii##!!

Penulisan re%erat ini bertujua untuk' Penulisan re%erat ini bertujua untuk'

11.. MMeemmaahhaammi i ddee%%iinniissi i eeppiiddeemmiioollooggii, , eettiioollooggii, , ssiikklluus s hhiidduupp  Plasmodium Plasmodium,,  patogene

 patogenesis, sis, mani%estmani%estasi asi klinis, klinis, diagnosisdiagnosis, , penatalapenatalaksanaan ksanaan dan dan prognosiprognosis s penyakitpenyakit malaria.

malaria.

.. MMeenniinnggkkaattkkaan n kkeemmaammppuuaan n ddaallaam m ppeennuulliissaan n iillmmiiaah h ddi i bbiiddaanng g kkeeddookktteerraann.. ..

1

1..4 4 MM,,ttdd, , PP,,uu--ii##!!

<e%erat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan menga0u kepada <e%erat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan menga0u kepada  beberapa

(5)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1. DEFENISI 2.1. DEFENISI Ma

Malarlaria ia adaadalah lah suasuatu tu pepenynyakiakit t akakut ut maumaupupun n krokroniknik, , yayang ng disdisebaebabkbkan an oleolehh  proto*oa

 proto*oa genusgenus Plasmodium Plasmodium dengan mani%estasi klinis berupa demam, anemia dan dengan mani%estasi klinis berupa demam, anemia dan  pembesa

 pembesaran ran limpa. limpa. &edangk&edangkan an meurut meurut ahli ahli lain lain malaria malaria merupamerupakan kan suatu suatu penyakitpenyakit in

in%e%eksksi i akakut ut mamaupupun un krkrononik ik yyanang g didisesebabakakan n ololeh eh inin%e%eksksii  Plasmodium Plasmodium  yang  yang

menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.

dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.

P,!"it M

P,!"it M!-!ri! (!!-!ri! (!/ T,/ T,r!di P!d! r!di P!d! M!u#i!M!u#i!

Penyakit malaria memiliki = jenis, dan masing-masing disebabkan oleh spesies Penyakit malaria memiliki = jenis, dan masing-masing disebabkan oleh spesies  parasit

 parasit yang yang berbeda. berbeda. >ejala >ejala tiap-tiap tiap-tiap jenis jenis biasanybiasanya a berupa berupa meriangmeriang, , panas panas dingindingin menggigil dan keringat dingin. 2alam beberapa kasus yang tidak disertai pengobatan, menggigil dan keringat dingin. 2alam beberapa kasus yang tidak disertai pengobatan, gejala-gejala ini mun0ul kembali se0ara periodik. ?enis malaria paling ringan adalah gejala-gejala ini mun0ul kembali se0ara periodik. ?enis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium 3i3a@, dengan gejala demam malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium 3i3a@, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi :dapat terjadi selama dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi :dapat terjadi selama  minggu setelah in%eksi;.

 minggu setelah in%eksi;.

2emam rimba :jungle %e3er ;,

2emam rimba :jungle %e3er ;, malaria aesti3o-malaria aesti3o-autumnal atau disebut juga malariaautumnal atau disebut juga malaria trop

tropika, ika, disedisebabkbabkan an oleoleh h PlasPlasmodmodium ium %al0%al0ipariparum um mermerupakupakan an penypenyebab ebab sebasebagiangian  besar kematian akibat malaria. Organism

 besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini e bentuk ini sering menghalasering menghalangi jalan darahngi jalan darah ke

ke otakotak, , menymenyebabebabkan kan komkoma, a, menmengigagigau, u, sertserta a kemkematiaatian. n. MalaMalaria ria kuakuartanrtana a yanyangg disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada  penyakit mala

 penyakit malaria tertiana atau tropikaA gejalria tertiana atau tropikaA gejala pertama biasanya tidaa pertama biasanya tidak terjadi antara 1"k terjadi antara 1" sam

sampai pai =! =! harhari i seseteltelah ah in%in%ekeksi si terterjadjadi. i. >e>ejaljala a tetersersebut but kemkemududian ian akakan an terterulaulangng kembali setiap 5 hari. ?enis ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang kembali setiap 5 hari. ?enis ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium o3ale yang mirip dengan malaria tertiana. ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium o3ale yang mirip dengan malaria tertiana.

Pada masa inkubasi malaria, proto*oa tumbuh didalam sel hatiA beberapa hari Pada masa inkubasi malaria, proto*oa tumbuh didalam sel hatiA beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghan0urkan sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghan0urkan

(6)

sel

sel daradarah h mermerah ah sejasejalan lan dengdengan an perkperkembembangaangan n mermerekaeka, , sehisehinggngga a menymenyebabebabkankan demam.

demam.

2.2. ETIOLOGI 2.2. ETIOLOGI

$da  jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit $da  jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit malaria :yang disebut Plasmodium; dan nyamuk anopheles betina. Pada keadaan lain, malaria :yang disebut Plasmodium; dan nyamuk anopheles betina. Pada keadaan lain, malaria berkembang pas0a penularan transplasenta atau sesudah trans%use darah yang malaria berkembang pas0a penularan transplasenta atau sesudah trans%use darah yang terin%eks

terin%eksi, i, dimana keduanya melewati %ase dimana keduanya melewati %ase pre-eritpre-eritroser perkembangan parasit dalamroser perkembangan parasit dalam ha

hati. ti. MalMalariaria a disdisebaebabkabkan n ololeh eh proproto*to*oa oa dadarah rah yayang ng tetermarmasuk suk ke ke dadalam lam gegenusnus

 Plasmodium. Plasmodium

 Plasmodium. Plasmodium ini merupakan proto*oa obligat intraseluler. Pada manusiaini merupakan proto*oa obligat intraseluler. Pada manusia

te

terdardapapat t = = spspesiesies es yayaituitu  Plasmodium  Plasmodium vivax, vivax, Plasmodium Plasmodium falciparum, falciparum, PlasmodiumPlasmodium mal

malariariaeae dandan Plasmodium  Plasmodium ovale.ovale.  Penularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk   Penularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk 

 betina

 betina Anopheles Anopheles ataupun ditularkan langsung melalui trans%usi darah atau jarum ataupun ditularkan langsung melalui trans%usi darah atau jarum suntik yang ter0emar serta dari ibu hamil kepada janinnya.

suntik yang ter0emar serta dari ibu hamil kepada janinnya. Malaria 3i3a@ disebabkan oleh

Malaria 3i3a@ disebabkan oleh P P. . vivaxvivax yang juga disebut juga sebagai malaria yang juga disebut juga sebagai malaria tertiana.

tertiana. P.  P. malariaemalariae merupakan penyebab malaria malariae atau malaria kuartana.merupakan penyebab malaria malariae atau malaria kuartana. P P.. ov

ovalalee mermerupaupakan kan penypenyebab ebab malmalaria aria o3alo3ale, e, sedasedangkangkann  P.  P. falciparumfalciparum menyebabkanmenyebabkan malaria %alsiparum atau

malaria %alsiparum atau malaria tropika. &pesies terakhir ini malaria tropika. &pesies terakhir ini paling berbahaya, karenapaling berbahaya, karena malaria yang ditimbulkannya dapat menjadi berat sebab dalam waktu singkat dapat malaria yang ditimbulkannya dapat menjadi berat sebab dalam waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi menyerang eritrosit dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh

di dalam organ-organ tubuh

P!r!#it $!-!ri! P!r!#it $!-!ri!

Pa

Pararasit sit mamalarlaria ia mememimilikliki i siksiklus lus hidhidup up yayang ng komkomplepleks, ks, untuntuk uk kelkelangangsunsungagann hidupnya parasit tersebut membutuhkan host :tempatnya menumpang hidup; baik  hidupnya parasit tersebut membutuhkan host :tempatnya menumpang hidup; baik   pada

 pada manusia manusia maupun maupun nyamuknyamuk, , yaitu yaitu nyamuk nyamuk anopheleanopheles. s. $da $da empat empat jenis jenis spesiesspesies  parasit m

 parasit malaria di dualaria di dunia yang dnia yang dapat menapat mengin%eksi segin%eksi sel darah ml darah merah manuerah manusia, yaitu 'sia, yaitu ' 1. Plasmodium %al0iparum 1. Plasmodium %al0iparum . Plasmodium 3i3a@ . Plasmodium 3i3a@ 5. Plasmodium malariae 5. Plasmodium malariae

(7)

=. Plasmodium o3ale

9eempat spesies parasit malaria tersebut menyebabkan jenis penyakit malaria yang berbeda, yaitu'

1. Plasmodium %al0iparum

Menyebabkan malaria %alsiparum :disebut juga malaria tropika;, merupakan jenis  penyakit malaria yang terberat atau paling ganas, kadar parasitemia paling tinggi. &atu-satunya parasit malaria yang menimbulkan penyakit mikro3askular., karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti 0erebral malaria :malaria otak;, anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak na%as, dll.

. Plasmodium 3i3a@

Menyebabkan malaria tertiana.

anpa pengobatan' berakhir dalam  B 5 bulan. <elaps 4!# dalam beberapa minggu B 4 tahun setelah penyakit awal.

5. Plasmodium malariae

Menyebabkan malaria Cuartana. $simtomatis dalam waktu lama.

=. Plasmodium o3ale

?enis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di $%rika dan Pasi%ik )arat. +ebih ringan. &eringkali sembuh tanpa pengobatan.=

&eorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. (n%eksi demikian disebut in%eksi 0ampuran :mi@ed in%e0tion;. )iasanya 0ampuran P./al0iparum dengan P.i3a@ atau P.Malariae. (n%eksi 0ampuran tiga jenis sekaligus jarang sekali terjadi. (n%eksi jenis ini biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka penularannya. Malaria yang disebabkan oleh P.i3a@ dan P.Malariae dapat kambuh jika tidak diobati dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh

(8)

spesies selain P./al0iparum jarang berakibat %atal, namun menurunkan kondisi tubuhA lemah, menggigil dan demam yang biasanya berlangsung 1!-1= hari.

P!r!#it Plasmodium #,!/!i %,,! agent 5

$gar dapat hidup terus, parasit penyebab penyakit malaria harus berada dalam tubuh manusia untuk waktu yang 0ukup lama dan menghasilkan gametosit jantan dan betina  pada saat yang sesuai untuk penularan. Parasit juga harus menyesuaikan diri dengan

si%at-si%at spesies nyamuk Anopheles yang antropo%ilik agar sporogoni memungkinkan sehingga dapat menghasilkan sporo*oit yang in%ekti%. 1

&i%at-si%at spesi%ik parasitnya berbeda untuk setiap spesies Plasmodium dan hal ini mempengaruhi terjadinya mani%estasi klinis dan penularan. P.falciparummempunyai masa in%eksi yang paling pendek, akan tetapi menghasilkan parasitemia yang paling tinggi. >ametosit P.falciparum baru berkembang setelah "D14 hari sesudah

masuknya parasit ke dalam darah. P.vivax dan P.ovale pada umumnya menghasilkan  parasitemia yang rendah, gejala yang lebih ringan dan mempunyai masa inkubasi

yang lebih lama daripada P.falciparum. Walaupun begitu,

sporo*oit P.vivax dan P.ovale di dalam hati dapat berkembang menjadi ski*on  jaringan primer dan hipno*oit. Hipno*oit ini menjadi sumber terjadinya relaps.

T!,- 9arakteristik &pesies Plasmodium N  '!r!"t,ri#ti"   P.falciparu m  P.viva  x   P.oval  e  P.malaria e

1 &iklus eksoeritrositik  primer

:hari;

4-8 "  1=-14  &iklus aseksual dalam darah

:hari;

=" =" 4! 8 5 Masa prepaten :hari; E-4 "-8 1-! 1"-4 = Masa inkubasi :hari; 8-8 15-18 1= 5-E 4 9eluarnya gametosit :hari; "-14 4 4 4-5 E ?umlah merozoit  per sizon jaringa

n

(9)

8 &iklus sporogoni dalam nyamuk

:hari;

- "-1E 1-1= 1E-54 &umber' Bruce-Chwatt 

&etiap spesies Plasmodium terdiri dari berbagai strain yang se0ara mor%ologis tidak dapat dibedakan. Strain suatu spesies yang mengin%eksi 3ektor lokal, mungkin tidak dapat mengin%eksi 3ektor dari daerah lain. +amanya masa inkubasi dan pola terjadinya relaps juga berbeda menurut geogra%isnya. P.vivax dari daerah

Fropa 6tara mempunyai masa inkubasi yang lama, sedangkan P.vivaxdari daerah Pasi%ik )arat :antara lain (rian ?aya; mempunyai pola relaps yang berbeda. erjadinya resistensi terhadap obat anti malaria juga berbeda menurut strain geogra%is parasit. Pola resistensi di (rian ?aya juga berbeda dengan di &umatera dan ?awa

N!$u" A%,-,#

 Nyamuk yang dapat menularkan malaria pada manusia hanya nyamuk $nopheles  betina. Pada saat menggigit penderita malaria :manusia yang terin%eksi malaria;,

nyamuk $nopheles akan menghisap parasit malaria :plasmodium; bersamaan dengan darah, sebab di dalam darah manusia yang telah terin%eksi malaria banyak terdapat  parasit malaria. Parasit malaria tersebut kemudian bereproduksi dalam tubuh nyamuk

$nopheles, dan pada saat menggigit manusia lain :yang tidak terin%eksi malaria;, maka parasit malaria masuk ketubuh korban bersamaan dengan air liur nyamuk. Malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh nyamuk betina anopheles. 2ari lebih =!! spesies anopheles di dunia, hanya sekitar E8 yang terbukti mengandung sporo*oit dan dapat menularkan malaria.

T!,-. Penyebaran geogra%ik 3ektor malaria di (ndonesia

Pu-!u Iri! *!! *!6! Su$!t,r! '!-i$!t! Su-!6,#i

A.aitkenii G G G G

A.umbrosus G G G G

(10)

A.leti%er G G A.roperi G G A. barbirostris G G G G G A.3anus G G A. ban0ro%ti G A.sinensis G A.nigerrimus G G G G A.ko0hi G G G G A.tesselatus G G G G A.leu0oshyrus G G A. balaba0ensi s G G A. pun0tulatus G A.%arauti G A.koliensis G A.a0onitus G G G G A.minimus G G G G A.%la3irostris G G G G A.sundai0us G G G G A.subpi0tus G G G G G A.annularis G G G G A.ma0ulatus G G G G

 Nyamuk Anophelesterutama hidup di daerah tropik dan subtropik, namun bisa juga

hidup di daerah beriklim sedang dan bahkan di daerah $ntarika. Anopheles jarang ditemukan pada ketinggian !!! B 4!! m, sebagian Anophelesditemukan di dataran rendah.

&emua 3ektor tersebut hidup sesuai dengan kondisi ekologi setempat, antara lain ada nyamuk yang hidup di air payau pada tingkat salinitas tertentu :$n. sundai0us, $n. subpi0tus;, ada yang hidup di sawah :$n. a0onitus;, air bersih di pegunungan :$n. ma0ulatus;, genangan air yang terkena sinar matahari :$n. pun0tulatus, $n. %arauti;.

(11)

9ehidupan nyamuk sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan yang ada, seperti suhu, kelembaban, 0urah hujan, dan sebagainya. 1

F%ekti%itas 3ektor untuk menularkan malaria ditentukan hal-hal sebagai berikut' 1; 9epadatan 3ektor dekat pemukiman manusia.

; 9esukaan menghisap darah manusia atau antropofilia.

5; /rekuensi menghisap darah :ini tergantung dari suhu;.

=; +amanya sporogoni :berkebangnya parasit dalam nyamuk sehingga menjadi e%ekti%;.

4; +amanya hidup nyamuk harus 0ukup untuk sporogoni dan kemudian mengin%eksi  jumlah yang berbeda-beda menurut spesies.

 Nyamuk Anopheles betina menggigit antara waktu senja dan subuh, dengan jumlah yang berbeda-beda menurut spesiesnya. 9ebiasaan makan dan istrahat

nyamuk Anophelesdapat dikelompokkan menjadi' 1

1; Fndo%ilik ' suka tinggal dalam rumahbangunan. ; Fkso%ilik ' suka tinggal diluar rumah.

5; Fndo%agi ' menggigit dalam rumahbangunan. =; Fkso%agi ' menggigit diluar rumahbangunan. 4; $ntropro%ili ' suka menggigit manusia.

(12)

?arak terbang nyamuk Anophelesadalah terbatas, biasanya tidak lebih dari -5 km dari tempat perkembangbiakan. )ila ada angin yang kuat nyamuk Anopheles bisa terbawa sampai 5! km. Nyamuk Anophelesdapat terbawa pesawat terbang atau kapal laut dan menyebarkan malaria ke daerah yang non endemik.

7!r! %,u-!r! :

• Nyamuk $nopheles menggigit penderita malaria dan menghisap juga parasit malaria

yang ada di dalam darah penderita.

• Parasit malaria berkembang biak di dalam tubuh nyamuk $nopheles :menjadi

nyamuk yang in%ekti%;

• Nyamuk $nopheles yang in%ekti% menggigit orang yang sehat :belum menderita

malaria;

• &esudah J1-5! hari :ber3ariasi tergantung spesies parasit; kemudian, bila daya tahan

tubuhnya tidak mampu meredam penyakit ini maka orang sehat tsb berubah menjadi sakit malaria dan mulai timbul gejala malaria.

2.3. EPIDEMIOLOGI

Perbedaan pre3alensi menurut umur dan jenis kelamin lebih berkaitan dengan  perbedaan derajat kekebalan tubuh. )eberapa penelitian menunjukkan bahwa  perempuan mempunyai respon imun yang lebih kuat dibandingkan dengan laki-laki, namun kehamilan dapat maningkatkan resiko malaria. $da beberapa %aktor yang turut mempengaruhi seseorang terin%eksi malaria adalah '

1. <as atau suku bangsa

Pada penduduk benua $%rika pre3alensi Hemoglobin & :Hb&; 0ukup tinggi sehingga lebih tahan terhadap in%eksi P. falciparum karena Hb& dapat menghambat

 perkembangbiakan P. falciparum.

. 9ekurangan en*im tertentu

9ekurangan terhadap en*im >lukosa E Phosphat 2ehidrogenase :>EP2; memberikan perlindungan terhadap in%eksi  P. falciparum yang berat. 2e%isiensi

(13)

terhadap en*im ini merupakan penyakit genetik dengan mani%estasi utama pada wanita.

5. 9ekebalan pada malaria terjadi apabila tubuh mampu mengan0urkan Plasmodium

yang masuk atau mampu menghalangi perkembangannya.

Hanya pada daerah dimana orang-orang mempunyai gametosit dalam darahnya dapat menjadikan nyamuk anopheles terin%eksi. $nak-anak mungkin terutama penting dalam hal ini. Penularan malaria terjadi pada kebanyakan daerah tropis dan subtropi0s, walaupun $merika &erikat, 9anada, Fropa, $ustralia dan (srael sekarang  bebas malaria lo0al, wabah setempat dapat terjadi melalui in%eksi nyamuk lo0al oleh

wisatawan yang datang dari daerah endemis.

Malaria 0ongenital, disebabkan oleh penularan agen penyebab melalui barier   plasenta, jarang ada. &ebaliknya malaria neonates, agak sering dan dapat sebagai

akibat dari pen0ampuran darah ibu yang terin%eksi dengan darah bayi selama proses kelahiran.

>ambar Peta 2istribusi Malaria.

O, daerah dimana malaria tidak ditemukan, telah berhasil dieradikasi atau tidak   pernah adaA J, daerah dengan risiko rendahA JJ, daerah dimana transmisi terjadi

(14)

2.4. SI'LUS PARASIT MALARIA Si-"u# P!d! M!u#i!

9etika nyamuk anoples betina :yang mengandung parasit malaria; menggigit manusia, akan keluar sporo*oit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati. 2alam siklus hidupnya parasit malaria membentuk stadium si*on  jaringan dalam sel hati :stadium ekso-eritrositer;. &etelah sel hati pe0ah, akan keluar 

mero*oitkripto*oit yang masuk ke eritrosit membentuk stadium si*on dalam eritrosit

:stadium eritrositer;. 2isitu mulai bentuk troposit muda sampai si*on tuamatang sehingga eritrosit pe0ah dan keluar mero*oit.

&ebagian besar Mero*oit masuk kemabli ke eritrosit dan sebagian ke0il membentuk gametosit jantan dan

Si"-u# P!d! N!$u" Anopheles B,ti!

 betina yang siap untuk diisap oleh nyamuk malaria betina dan melanjutkan siklus hidupnya di tubuh nyamuk :stadium sporogoni;.

2idalam lambung nyamuk, terjadi perkawinan antara sel gamet jantan :mikro gamet; dan sel gamet betina :makro gamet; yang disebut *igot. Iigot berubah menjadi ookinet, kemudian masuk ke dinding lambung nyamuk berubah menjadi ookista. &etelah ookista matang kemudian pe0ah, keluar sporo*oit yang berpindah ke kelenjar  liur nyamuk dan siap untuk ditularkan ke manusia.

(15)

9husus P. 3i3a@ dan P. o3ale pada siklus parasitnya di jaringan hati :si*on  jaringan; sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit, akan tetapi tertanam di jaringan hati Bdisebut hipnosit-. )entuk hipnosit inilah yang menyebabkan malaria relapse. Pada penderita yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam keadaan daya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress atau perubahan iklim :musim hujan;, hipnosoit dalam tubuhnya akan terangsang untuk melanjutkan siklus parasit dari sel hati ke eritrosit. &etelah eritrosit yang berparasit pe0ah akan timbul kembali gejala penyakit. Misalnya 1 B  tahun sebelumnya pernah menderita P. 3i3a@o3ale dan sembuh setelah diobati, bila kemudia mengalami kelelahan atau stress, gejala malaria akan mun0ul kembali sekalipun yang bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk anopheles. )ila dilakukan pemeriksaan, akan didapati Pemeriksaan sediaan darah :&2; positi% P. 3i3a@o3ale.

Pada P. /al0iparum serangan dapat meluas ke berbagai organ tubuh lain dan menimbulkan kerusakan seperti di otak, ginjal, paru, hati dan jantung, yang mengakibatkan terjadinya malaria berat atau komplikasi. Plasmodium /al0iparum dalam jaringan yang mengandung parasit tua B bila jaringan tersebut berada di dalam otak- peristiwa ini disebut sekustrasi. Pada penderita malaria berat, sering tidak  ditemukan plasmodium dalam darah tepi karena telah mengalami sekuestrasi. Meskipun angka kematian malaria serebral men0apai !-4!# hampir semua  penderita yang tertolong tidak menunjukkan gejala sisa neurologis :sekuele; pada

orang dewasa. Malaria pada anak ke0il dapat terjadi sekuel.

Pada daerah hiperendemis atau immunitas tinggi apabila dilakukan pemeriksaan Pemeriksaan sediaan darah :&2; sering dijumpai Pemeriksaan sediaan darah :&2;  positi% tanpa gejala klinis pada lebih dari E!# penduduk.

2.+. PATOGENESIS MALARIA

Patogenesis malaria akibat dari interaksi kompleks antara parasit, inang dan lingkungan. Patogenesis lebih ditekankan pada terjadinya peningkatan permeabilitas  pembuluh darah daripada koagulasi intra3askuler. Oleh karena ski*ogoni

(16)

menyebabkan kerusakan eritrosit maka akan terjadi anemia. )eratnya anemi tidak  sebanding dengan parasitemia menunjukkan adanya kelainan eritrosit selain yang mengandung parasit. Hal ini diduga akibat adanya toksin malaria yang menyebabkan gangguan %ungsi eritrosit dan sebagian eritrosit pe0ah melalui limpa sehingga parasit keluar. /aktor lain yang menyebabkan terjadinya anemia mungkin karena terbentuknya antibodi terhadap eritrosit.

+impa mengalami pembesaran dan pembendungan serta pigmentasi sehingga mudah pe0ah. 2alam limpa dijumpai banyak parasit dalam makro%ag dan sering terjadi %agositosis dari eritrosit yang terin%eksi maupun yang tidak terin%eksi. Pada malaria kronis terjadi hyperplasia dari retikulosit diserta peningkatan makro%ag.

Pada malaria beratm mekanisme patogenesisnya berkaitan dengan in3asi mero*oit ke dalam eritrosit sehingga menyebabkan eritrosit yang mengandung parasit mengalami perubahan struktur danmbiomolekular sel untuk mempertahankan kehidupan parasit. Perubahan tersebut meliputi mekanisme, diantaranya transport membran sel, sitoadherensi, sekuestrasidanresetting .

Sitoadherensi merupakan peristiwa perlekatan eritrosit yang telah terin%eksi  P.  falciparum pada reseptor di bagian endotelium 3enule dan kapiler. &elain itu eritrosit  juga dapat melekat pada eritrosit yang tidak terin%eksi sehingga terbentuk roset. .

 esetting adalah suatu %enomena perlekatan antara sebuah eritrosit yang mengandung merozoit matang yang diselubungi oleh sekitar 1! atau lebih eritrosit non parasit, sehingga berbentu seperti bunga. &alah satu %aktor yang mempengaruhi terjadinya resetting adalah golongan darah dimana terdapatnya antigen golongan darah $ dan ) yang bertindak sebagai reseptor pada permukaan eritrosit yang tidak  terin%eksi.

1. 2emam

 Aki!at ruptur eritrosit " merozoit dilepas ke sirkulasi

Pelepasan mero*oit pada tempat dimana sirkulasi melambat mempermudah in%asi sel darah yang berdekatan, sehingga parasitemia %alsi%arum mungkin lebih besar  daripada parasitemia spesies lain, dimana robekan ski*on terjadi pada sirkulasi yang

(17)

akti%. &edangkan plasmodium %alsi%arum mengin3asi semua eritrosit tanpa memandang umur, plasmodium 3i3a@ menyerang terutama retikulosit, dan  plasmodium malariae mengin3asi sel darah merah matang, si%at-si%at ini yang 0enderung membatasi parasitemia dari dua bentuk terakhir diatas sampai kurang dari !.!!! sel darah merah mm5. (n%eksi %alsi%arum pada anak non imun dapat men0apai kepadatan hingga 4!!.!!! parasitmm5. 4

. $nemia

 Aki!at hemolisis, sekuestrasi eritrosit di limpa dan organ lain, dan depresi sumsum tulang

Hemolisis sering menyebabkan kenaikan dalam billirubin serum, dan pada malaria %alsi%arum ia dapat 0ukup kuat untuk mengakibatkan hemoglobinuria :bla0kwater %e3er;. Perubahan autoantigen yang dihasilkan dalam sel darah merah oleh parasit mungkin turut menyebabkan hemolisis, perubahan-perubahan ini dan  peningkatan %ragilitas osmoti0 terjadi pada semua eritrosit, apakah terin%eksi apa tidak. Hemolisis dapat juga diinduksi oleh kuinin atau primakuin pada orang-orang dengan de%isiensi glukosa-E-%os%at dehidrogenase herediter.

Pigmen yang keluar kedalam sirkulasi pada penghan0uran sel darah merah  berakumulasi dalam sel retikuloendotelial lim%a, dimana %olikelnya menjadi hiperplastik dan kadang-kadang nekrotik, dalam sel kup%%er hati dan dalam sumsum tulang, otak, dan organ lain. Pengendapan pigmen dan hemosiderin yang 0ukup mengakibatkan warna abu-abu kebiruan pada organ.

5. 9ejadian immunopatologi

 Aktivasi poliklonal " hipergamaglo!ulinemia, pem!entukan kompleks imun, depresi immun, pelepasan sitokin seperti #$%

)entuk imunitas terhadap malaria dapat dibedakan atas ' a; (munitas alamiah non imunologis

(18)

)erupa kelainan-kelainan geneti0 polimor%isme yang dikaitkan dengan resistensi terhadap malaria, misalnya' Hb &, Hb , Hb F, thallasemin ala%a-beta, de%isiensi glukosa E-%os%at dehidrogenase, golingan darah du%%y negati3e kebal terhadap in%eksi  plasmodium 3i3a@, indi3idu dengan H+$-)w 45 lebih rentan terhadap malaria dan

melindungi terhadap malaria berat.  b; (munitas didapat non spesi%ik 

&poro*oit yang masuk kedalam darah segera dihadapi oleh respon imun non spesi%ik yang terutama dilakukan oleh magro%ag dan monosit, yang menghasilkan sitokin-sitokin seperti N/, (+1, (+, (+=, (+E, (+", dan (+1!, se0ara langsung menghambat pertumbuhan parasit :sitostatik;, membunuh parasit :sitotoksik;.  4

0; (munitas didapat spesi%ik.

Merupakan tanggapan system imun terhadap in%eksi malaria mempunyai si%at spesies spesi%ik, strain spesi%ik, dan stage spesi%ik. 4

=. $no@ia jaringan

 parasit P. %al0iparum matur' timbul knob pada permukaan sel darah merah  berparasit yang mem%asilitasi 0ytoadheren0e P. %al0iparum-parasiti*ed red 0ells ke sel-sel endotel 3askular otak, ginal, organ yang terkena lainnya 7 obstruksi aliran darah K kerusakan kapiler 7 leakage protein dan 0airan 3askular, edema, serta ano@ia  jaringan otak, jantung, paru, usus, ginjal.

 P. 3i3a@ dan P. o3ale ' menyerang eritrosit imatur

 P. malariae' menyerang eritrosit matur

 P. %al0iparum' menyerang eritrosit matur K imatur à parasitemia lebih berat  9erentanan ber3ariasi se0ara genetik, beberapa %enotip sel darah merah'

 Hemoglobin &

 Hemoglobin /

 halassemia

(19)

2.8. MANIFESTASI 'LINIS

Menurut berat-ringannya gejala malaria dapat dibagi menjadi  jenis' $. >ejala malaria ringan :malaria tanpa komplikasi;

Meskipun disebut malaria ringan, sebenarnya gejala yang dirasakan  penderitanya 0ukup menyiksa :alias 0ukup berat;. >ejala malaria yang utama yaitu' demam, dan menggigil, juga dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot atau pegal-pegal. >ejala-gejala yang timbul dapat ber3ariasi tergantung daya tahan tubuh penderita dan gejala spesi%ik dari mana parasit  berasal.

Malaria sebagai penyebab in%eksi yang disebabkan oleh  Plasmodium mempunyai gejala utama yaitu demam. 2emam yang terjadi diduga berhubungan dengan proses ski*ogoni :pe0ahnya mero*oit atau ski*on;, pengaruh >P( &gl'cos'l   phosphatid'linositol( atau terbentuknya sitokin atau toksin lainnya. Pada beberapa  penderita, demam tidak terjadi :misalnya pada daerah hiperendemik; banyak orang dengan parasitemia tanpa gejala. >ambaran karakteristik dari malaria ialah demam  periodi0, anemia dan splenomegali.

Mani%estasi umum malaria adalah sebagai berikut' 1. Masa inkubasi

Masa inkubasi biasanya berlangsung "-58 hari tergantung dari spesies parasit :terpendek untuk P. falciparum dan terpanjanga untuk P. malariae;, beratnya in%eksi dan pada pengobatan sebelumnya atau pada derajat resistensi hospes. &elain itu juga 0ara in%eksi yang mungkin disebabkan gigitan nyamuk atau se0ara induksi :misalnya trans%use darah yang mengandung stadium aseksual;.

. 9eluhan-keluhan prodromal

9eluhan-keluhan prodromal dapat terjadi sebelum terjadinya demam, berupa' malaise, lesu, sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri pada tulang dan otot, anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin di  punggung. 9eluhan prodromal sering terjadi pada P. vivaxdan P. ovale, sedangkan P.  falciparumdan P. malariae keluhan prodromal tidak jelas.

(20)

5. >ejala-gejala umum

>ejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria :malaria prox'm(

se0ara berurutan yang disebut trias malaria, yaitu ' 1. &tadium dingin :0old stage;

&tadium ini berlangsung J 14 menit sampai dengan 1 jam. 2imulai dengan menggigil dan perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, nadi 0epat tetapi lemah, bibir dan jari-jari pu0at kebiru-biruan :sianotik;, kulit kering dan terkadang disertai muntah.

. &tadium demam :hot stage;

&tadium ini berlangsung J  B = jam. Penderita merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering, sakit kepala dan sering kali muntah. Nadi menjadi kuat kembali, merasa sangat haus dan suhu tubuh dapat meningkat hingga =1o atau lebih. Pada anak-anak, suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menimbulkan kejang-kejang.

5. &tadium berkeringat :sweating stage;

&tadium ini berlangsung J  B = jam. Penderita berkeringat sangat banyak. &uhu tubuh kembali turun, kadang-kadang sampai di bawah normal. &etelah itu biasanya penderita beristirahat hingga tertidur. &etelah bangun tidur   penderita merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain sehingga dapat kembali

melakukan kegiatan sehari-hari.

>ejala klasik :trias malaria; berlangsung selama E B 1! jam, biasanya dialami oleh penderita yang berasal dari daerah non endemis malaria, penderita yang  belum mempunyai kekebalan :immunitas; terhadap malaria atau penderita yang  baru pertama kali menderita malaria.

2i daerah endemik malaria dimana penderita telah mempunyai kekebalan :imunitas; terhadap malaria, gejala klasik timbul tidak berurutan, bahkan tidak  selalu ada, dan seringkali ber3ariasi tergantung spesies parasit dan imunitas  penderita. 2i daerah yang mempunyai tingkat penularan sangat tinggi :hiperendemik; seringkali penderita tidak mengalami demam, tetapi dapat mun0ul

(21)

gejala lain, misalnya' diare dan pegal-pegal. Hal ini disebut sebagai gejala malaria yang bersi%at lokal spesi%ik.

>ejala klasik :trias malaria; lebih sering dialami penderita malaria 3i3a@, sedangkan pada malaria %al0iparum, gejala menggigil dapat berlangsung berat atau malah tidak ada. 2iantara  periode demam terdapat periode tidak demam yang berlangsung selama 1 jam pada malaria %al0iparum, 5E jam pada malaria 3i3a@ dan o3ale, dan E! jam pada malaria malariae. Perbedaan kur3a suhu tubuh  penderita malaria %as0iparum, malaria 3i3a@, dan malaria malariae dapat dilihat  pada gra%ik di bawah ini.

Gr!9i" 1. 'ur! t,$%,r!tur %!d! %,d,rit! $!-!ri! 9!-;i%!ru$.

(22)

Gr!9i" 3. 'ur! t,$%,r!tur %!d! %,d,rit! $!-!ri! $!-!ri!,.

). >ejala malaria berat :malaria dengan komplikasi;

Penderita dikatakan menderita malaria berat bila di dalam darahnya ditemukan parasit malaria melalui pemeriksaan laboratorium &ediaan 2arah epi atau <apid 2iagnosti0 est :<2; dan disertai memiliki satu atau beberapa gejalakomplikasi berikut ini'

1; >angguan kesadaran dalam berbagai derajat :mulai dari koma sampai  penurunan kesadaran lebih ringan dengan mani%estasi seperti' mengigau,  bi0ara salah, tidur terus, diam saja, tingkah laku berubah; =

; 9eadaan umum yang sangat lemah :tidak bisa dudukberdiri; 5; 9ejang-kejang

=; Panas sangat tinggi 4; Mata atau tubuh kuning

E; anda-tanda dehidrasi :mata 0ekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang,  bibir kering, produksi air seni berkurang;

8; Perdarahan hidung, gusi atau saluran pen0ernaan "; Na%as 0epat atau sesak na%as

; Muntah terus menerus dan tidak dapat makan minum 1!; Warna air seni seperti teh tua dan dapat sampai kehitaman 11; ?umlah air seni kurang sampai tidak ada air seni

(23)

Penderita malaria berat harus segera dibawadirujuk ke %asilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan semestinya.

2.=. DIAGNOSIS 1. A!$,#i#

9eluhan utama ' demam, menggigil, dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.

<iwayat berkunjung dan bermalam 1-= minggu yang lalu ke daerah endemik  malaria.

<iwayat tinggal didaerah endemik malaria. <iwayat sakit malaria.

<iwayat minum obat malaria satu bulan terakhir. >ejala klinis pada anak dapat tidak jelas.

<iwayat mendapat trans%usi darah.

&elain hal-hal tersebut di atas, pada tersangka penderita malaria berat, dapat ditemukan keadaan di bawah ini'

 >angguan kesadaran dalam berbagai derajat.

 9eadaan umum yang lemah.

 9ejang-kejang.

 Panas sangat tinggi.

 Mata dan tubuh kuning.

 Perdarahan hidung, gusi, tau saluran 0erna.

  Na%as 0epat :sesak napas;.

 Muntah terus menerus dan tidak dapat makan minum.

 Warna air seni seperti the pekat dan dapat sampai kehitaman.

 ?umlah air seni kurang bahkan sampai tidak ada.

(24)

2. P,$,ri"#!! 9i#i" 

a. Malaria <ingan

 2emam :pengukuran dengan termometer L 58,4;

 9onjungti3a atau telapak tangan pu0at

 Pembesaran limpa :splenomegali;

 Pembesaran hati :hepatomegali;. 

 b. Malaria )erat Mortalitas'

Hampir 1!!# tanpa pengobatan, atalaksana adekuat' !#

2e%inisi' (n%eksi P. falciparum disertai dengan salah satu atau lebih kelainan

 berikut'

Malaria serebral

>angguan status mental 9ejang multipel

9oma

Hipoglikemia' gula darah  4! mgd+ 2istress perna%asan

emperatur  =!o, tidak responsi% dengan asetamino%en

Hipotensi

Oliguria atau anuria

$nemia' hematokrit !# atau menurun dengan 0epat 9reatinin  1,4 mgd+

Parasitemia  4#

)entuk +anjut :tropo*oit lanjut atau s0hi*ont; P. %al0iparum pada apusan darah tepi

(25)

Perdarahan spontan 9uning 4

3. P,$,ri"#!! -!r!triu$

a. Pemeriksaan dengan mikroskop

Pemeriksaan sediaan darah :&2; tebal dan tipis di Puskesmas(apanganrumah sakit untuk menentukan'

o $da tidaknya parasit malaria :positi% atau negati%;. o &pesies dan stadium plasmodium

o 9epadatan parasite

• - &emi kuantitati%'

• :-; ' tidak ditemukan parasit dalam 1!! +P) • :J; ' ditemukan 1-1! parasit dalam 1!! +P) • :JJ; ' ditemukan 11-1!! parasit dalam 1!! +P) • :JJJ; ' ditemukan 1-1! parasit dalam 1 +P) • :JJJJ;' ditemukan 1! parasit dalam 1 +P)

- 9uantitati% 

• ?umlah parasit dihitung permikroliter darah pada sediaan darah tebal atau

sediaan darah tipis.

6ntuk penderita tersangka malaria berat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut' 1; )ila pemeriksaan sediaan darah pertama negati%, perlu diperiksa ulang setiap E

 jam sampai 5 hari berturut-turut.

; )ila hasil pemeriksaan sediaan darah tebal selama 5 hari berturut-turut tidak  ditemukan parasit maka diagnosis malaria disingkirkan.

 b. Pemeriksaan dengan tes diagnostik 0epat :<apid 2iagnosti0 est;

Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan menggunakan metoda imunokromatogra%i, dalam bentuk dipstik es ini sangat

(26)

 berman%aat pada unit gawat darurat, pada saat terjadi kejadian luar biasa dan di daerah terpen0il yang tidak tersedia %asilitas lab serta untuk sur3ey tertentu.

Hal yang penting lainnya adalah penyimpanan <2 ini sebaiknya dalam lemari es tetapi tidak dalam %ree*er pendingin.

0. Pemeriksaan penunjang untuk malaria berat' 1; 2arah rutin

; 9imia darah lain :gula darah, serum bilirubin, &>O K &>P, alkali %os%atase, albuminglobulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, ana(isis gas darah.

5; F9>

=; /oto toraks

4; $nalisis 0airan serebrospinalis E; )iakan darah dan uji serologi 8; 6rinalisis.

(27)

>ambar. &tadium darah parasit, apus darah tipis

>br. 1' sel darah merah normalA >br. -1"' ropo*oit :>br. -1! merupakan tropo*oit stadium 0in0in;A >br. 1-E' &ki*on :>br. E ski*on ruptur;A >br. 8,"' makrogametosid matur :;A >br. , 5!' mikrogametosid matur  :Q;.

(28)

>$M)$<. &tadium-stadium dalam siklus hidup  P. falciparum. $' )entuk 0in0in :tropo*oid awal;. )' &0hi*ont matur, jarang terlihat di sediaan apus darah peri%er  karen sekuestrasi mikro3askular. ' >ametosid, bentuk pisang. &umber' 2i3ision o%  Parasiti0 2iseases, 6& enters %or 2isease ontrol and Pre3ention, $tlanta.

2.>. PENGOBATAN

Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia. $dapun tujuan pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan kilinis dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan.

&emua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong karena bersi%at iritasi lambung, oleh sebab itu penderita harus makan terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria.

2.>.1. P,/!t! M!-!ri! T!%! '$%-i"!#i.

1. Malaria /alsiparum

+ini pertama pengobatan malaria %alsiparum adalah seperti yang tertera dibawah ini'

Lii %,rt!$! ? Art,#u!t @ A$di!"ui @ Pri$!"ui

&etiap kemasan $rtesunat J $modiakuin terdiri dari  blister, yaitu blister  amodiakuin terdiri dari 1 tablet R !! mg S 145 mg amodiakuin basa, dan blister  artesunat terdiri dari 1 tablet R 4! mg. Obat kombinasi diberikan per-oral selama tiga hari dengan dosis tunggal harian sebagai berikut'

$modiakuin basa S 1! mgkgbb dan $rtesunat S = mgkgbb. Primakuin tidak boleh diberikan kepada'

 lbu hamil

 )ayi  1 tahun

(29)

T!,- III.1.1.

P,/!t! -ii %,rt!$! $!-!ri! 9!-#i%!ru$ $,urut ",-$%" 

Har 

i ?enis Obat

?umlah tablet perhari menurut kelompok umur  !-1 )ulan -11 )ulan 1-= ahun 4- ahun 1!-1= ahun L14 ahun 1 $rtesunat 1= 1 1  5 = $modiakuin 1= 1 1  5 = Primakuin G; G; T 1 1  -5  $rtesunat 1= 1 1  5 = $modiakuin 1= 1 1  5 = 5 $rtesunat 1= 1 1  5 = $modiakuin 1= 1 1  5 =

Pengobatan lini kedua malaria %alsiparum diberikan, jika pengobatan lini pertama tidak e%ekti% dimana ditemukan' gejala klinis tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang :persisten; atau timbul kembali :rekrudesensi;. 

Lii ",du! ? 'i! @ D"#i#i"-i !t!u T,tr!#i"-i @ Pri$!"ui

'i! t!-,t

9ina diberikan per-oral, 5 kali sehari dengan dosis 1! mgkgbbkali selama 8:tujuh; hari. 

D"#i#i"-i

2oksisiklin diberikan  kali per-hari selama 8 :tujuh; hari, dengan dosis orang dewasa adalah = mg9gbbhari, sedangkan untuk anak usia "-1= tahun adalah  mgkgbbhari. 2oksisiklin tidak diberikan pada ibu hamil dan anak usia " tahun. )ila tidak ada doksisiklin, dapat digunakan tetrasiklin. 

(30)

etrasiklin diberikan = kali perhari selama 8 :tujuh; hari, dengan dosis =- 4 mgkgbbkali &eperti halnya doksisiklin, tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anak  dengan umur di bawah. " tahun dan ibu hamil.

Pri$!"ui

Pengobatan dengan primakuin diberikan seperti pada lini pertama.

T!,- III.1.2.

P,/!t! Lii ',du! Utu" M!-!ri! F!-#i%!ru$

Hari ?enis Obat ?umlah tablet perhari menurut kelompok umur 

!-11 )ulan 1-= ahun 4- ahun 1!-1= ahun 14 ahun 1 9ina G; 5 U 1 5 U 1 5 U 11 5 U :-5; 2oksisiklin - - -  U 1GG;  U 1GG; Primakuin - T 11  -5  9ina G; 5 U 1 5 U 1 5 U 11 5 U :-5; 2oksisiklin - - -  U 1GG;  U 1GG; G; 2osis diberikan kgbb GG; @4! mg 2oksisiklin GGG; @1!! mg 2oksisiklin T!,- III.1.3.

P,/!t! -ii ",du! utu" $!-!ri! 9!-i%!ru$

Har 

i ?enis Obat

?umlah tablet perhari menurut kelompok umur 

!-11 )ulan 1-= ahun 4- ahun 1!-1= ahun 14 ahun 1 9ina G; 5 U V 5 U 1 5 U 11 5 U :-5;

(31)

etrasiklin - - - G; = U1GG; Primakuin - T 11  -5  -8 9ina G; 5 U V 5 U 1 5 U 11 5 U :-5; etrasiklin - - - G; = U1GG; G; 2osis diberikan kgbb GG; =@4! mg atrasiklin

6ntuk penderita malaria mi@ :P.%al0iparum J P.3i3a@; dapat diberikan pengobatan obat kombinasi peroral selama tiga hari dengan dosis tunggal harian sebagai berikut'

A$di!"ui !#! ? 10 $/"/ d! Art,#u!t ? 4 $/"/ dit!$! d,/! %ri$!"ui 0&2+ $/ "/ #,-!$! 14 !ri. 

M!-!ri! $i< ? Art,#u!t @ A$di!"ui @ Pri$!"ui

T!,- III.1.4

P,/!t! $!-!ri! $i< P. F!-;i%!ru$ @ P. )i!<5

Hari ?enis Obat ?umlah tablet perhari menurut kelompok umur 

!-1 )ulan -11 )ulan 1-= hn 4- hn 1!-1= hn 14 hn 1 $rtesunat 1= V 1  5 = $modiakuin 1= V 1  5 = Primakuin - -; 1 1 1 1   $rtesunat 1= V 1  5 = $modiakuin 1= V 1  5 = Primakuin - - 1 1 1 1  5 $rtesunat 1= V 1  5 = $modiakuin 1= V 1  5 = 5-1= Primakuin - - 1 1 1 1 

. Pengobatan malaria 3i3aks, malaria o3ale, malaria malariae $. Malaria 3i3aks dan o3ale

(32)

+ini pertama pengobatan malaria 3i3aks dan malaria o3ale adalah seperti yang tertera dibawah ini'

Lii P,rt!$! ? '-r"ui @ Pri$!"ui

9ombinasi ini digunakan sebagai pilihan utama untuk pengobatan malaria 3i3aks dan malaria o3ale. 

'-r"ui

9lorokuin diberikan 1 kali per-hari selama 5 hari, dengan dosis total 4 mg  basakgbb. 

Pri$!"ui

2osis Primakuin adalah !.4 mgkgbb per hari yang diberikan selama 1= hari dan diberikan bersama klorokuin.&eperti pengobatan malaria %alsiparum, primakuin tidak   boleh diberikan kepada' ibu hamil, bayi 1 tahun, dan penderita de%isiensi >E-P2. 

T!,- III.2.1.

P,/!t! $!-!ri! i!"# d! $!-!ri! !-,

Hari ?enis Obat

?umlah tablet perhari menurut kelompok umur  !-1 )ulan -11 )ulan 1-= ahun 4- ahun 1!-1= ahun 14 ahun 1 9lorokuin 1= V 1  5 5-= Primakuin - - 1= 1 5= 1  9lorokuin 1= V 1  5 5-= Primakuin - - 1= 1 5= 1 5 9lorokuin 1"  1 1 1 1  Primakuin - - 1= 1 5= 1 =-1= Primakuin - - 1= 1 5= 1

(33)

Pengobatan malaria 3i3aks resisten klorokuin

Lii ",du! : 'i! @ Pri$!"ui

Pri$!"ui

2osis Primakuin adalah !,4 mgkgbb per hari yang diberikan selama 1= hari. &eperti  pengobatan malaria pada umumnya, primakuin tidak boleh diberikan kepada (bu

hamil, bayi  1tahun, dan penderita de%isiensi >E-P2.

G; 2osis kina adalah 5!mgkgbbhari yang diberikan 5 kali per hari. Pemberian kina  pada anak usia di bawah 1 tahun harus dihitung berdasarkan berat badan.

2osis dan 0ara pemberian primakuin adalah sama dengan 0ara pemberian primakuin  pada malaria 3i3aks terdahulu yaitu !.4 mgkgbb perhari selama 1= hari. 

T!,- III.2.2

P,/!t! $!-!ri! i!"# r,#i#t, "-r"ui

Hari ?enis Obat ?umlah tablet perhari menurut kelompok umur 

!-1 )ln -11 )ln 1-= hn 4- hn 1!-1= hn 14 hn 1-8 9ina G; G; 5 U 1 5 U 1 5 U 1 1 5 U 5

1-1= Primakuin - - 1= 1 5= 1

G; 2osis diberikan kgbb

(34)

Pengobatan kasus malaria 3i3aks relaps :kambuh; sama dengan regimen sebelumnya hanya dosis perimakuin ditingkatkan 9lorokuin diberikan 1 kali per-hari selama 5 hari, dengan dosis total 4 mg basakgbb dan primakuin diberikan selama 1= hari dengan dosis !,4 mgkgbbhari. 2osis obat juga dapat ditaksir dengan memakai tabel dosis berdasarkan golongan 6mur penderita tabel (((..5.  

T!,- III.2.3.

P,/!t! $!-!ri! i!"# !/ r,-!%# "!$u5

Hari ?enis Obat ?umlah tablet perhari menurut kelompok umur 

!-1 )ln -11 )ln 1-= hn 4- hn 1!-1= hn 14 hn 1 9lorokuin 1= 1 1  5 5-= Primakuin - - 1 1 1 1   9lorokuin 1= 1 1  5 5-= Primakuin - - 1 1 1 1  5 9lorokuin 1" 1= 1 1 1 1  Primakuin - - 1 1 1 1  = -1= Primakuin - - 1 1 1 1 

9husus. untuk penderita de%isiensi en*im >EP2 yang dapat diketahui melalui anamnesis ada keluhan atau riwayat warna urin 0oklat kehitaman setelah minum obat :golongan sul%a, primakuin, kina, klorokuin dan lain-lain;, maka pengobatan diberikan se0ara mingguan. 

9lorokuin diberikan 1 kali per-minggu selama " sampai dengan 1 minggu, dengan dosis 1! mg basakgbbkali Primakuin juga diberikan bersamaan dengan klorokuin setiap minggu dengan dosis !,8E mgkgbbkali. 

(35)

Pengobatan malaria 3i3aks penderita de%islensi >EP2

+ama

minggu ?enis Obat

?umlah tablet perhari menurut kelompok umur  !-1 )ln -11 )ln 1-= hn 4- hn 1!-1= hn 14 hn " sd1 9lorokuin 1= 1 1  5 5-= " sd1 Primakuin - - 5= 1 1  1= 5

. Pengobatan malaria malariae

Pengobatan malaria malariae 0ukup diberikan dengan klorokuin 1 kali per-hari selama 5 hari, dengan dosis total 4 mg basakgbb Pengobatan juga dapat diberikan  berdasarkan golongan umur penderita tablel (((..=. 

abel (((..=.

Pengobatan malaria malariae

Har 

i ?enis Obat

?umlah tablet perhari menurut kelompok umur  !-1 )ln -11 )ln 1-= hn 4- hn 1!-1= hn 14 hn 1 9lorokuin 1= 1 1  5 5-=  9lorokuin 1= 1 1  5 5-= 5 9lorokuin 1" 1= 1 1 1 1  5. atatan

a. /asilitas pelayanan kesehatan dengan sarana diagnostik malaria dan belum tersedia obat kombinasi artesunat J amodiakuin, Penderita dengan in%eksi Plasrnodium %al0iparurn diobati dengan sul%adoksinpirimetamin :&P; untuk  membunuh parasit stadium aseksual.

Obat ini diberikan dengan dosi tunggal sul%adoksin 4 mgkgbb atau berdasarkan dosis pirimetamin 1,4 mgkgbb Primakuin juga diberikan untuk membunuh parasit

(36)

stadium seksual dengan dosis tunggal !,84 mgkgbb Pengobatan juga dapat diberikan  berdasarkan golongan umur penderita seperti pada tabel (((.5.1. 

abel (((.5.1.

Pengobatan malaria %alsiparum di sarana kesehatan tanpa tersedia obat artesunat-amodiakuin

Har 

i ?enis Obat

?umlah tablet perhari menurut kelompok umur  1 ahun 1-= ahun 4- ahun 1!-1=

ahun

14 ahun

H1 &P - 5= 11  5

Primakuin - 5= 1 1  -5

P,/!t! $!-!ri! 9!-#i%!ru$ /!/!- !t!u !-,r/i SP

?ika pengobatan dengan &P tidak e%ekti% :gejala klinis tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang atau timbul kembali; atau penderita mempunyai riwayat alergi terhadap &P atau golongan sul%a lainnya, penderita diberi regimen kina J doksisiklintetrasiklin J primakuin. 

P,/!t! !-t,r9-!ti9 ? 'i! @ D"#i#i"-i !t!u T,tr!#i"-i @ Pri$!"ui

Pemberian obat dapat diberikan berdasarkan golongan umur seperti tertera pada tabel (((.5.. dan tabel (((.5.5 2osis maksimal penderita dewasa yang dapatdiberikan untuk  kina  tablet, dan primakuin 5 tablet. &elain pemberian dosis berdasarkan berat badan  penderita, obat dapat diberikah berdasarkan golongan umur seperti tertera pada table

(((.5.. 

abel (((.5..

(37)

Har  i

?enis Obat ?umlah tablet perhari menurut kelompok umur   1 ahun 1 - = ahun 4 -  ahun 1! - 1= ahun 14 ahun 1 9ina G; 5 U 1 5 U 1 5 U 1 1 5 U :-5; 2osisiklin - - -  U 1GG;  U 1 GGG; Primakuin - 5= 1 1  -5  9ina G; 5 U 1 5 U 1 5 U 1 1 5 U :-5; 2osisiklin - - -  U 1GG;  U 1GGG; G; 2osis diberikan kgbb GG; @ 4!mg 2oksisiklin GGG; @1!! mg 2oksisiklin abel (((.5.5.

Pengobatan lini kedua untuk malaria %alsiparum Har 

i

?enis Obat ?umlah tablet perhari menurut kelompok umur  1 ahun 1-= ahun 4- ahun 1!-1=

ahun 14 ahun 1 9ina G; 5 U 1 5 U 1 5 U 1 1 5 U :-5; etrasiklin - - - G; = U 1GG; Primakuin - 5= 1 1  -5  9ina G; 5 U 1 5 U 1 5 U 1 1 5 U :-5; etrasiklin - - - G; = @ 1GG; G; 2osis diberikan kgbb GG; =@ 4! mg etrasiklin

 b. /asilitas pelayanan kesehatan tanpa sarana diagnostik malaria. Penderita dengan gejala klinis malaria dapat diobati sementara dengan regimen klorokuin dan  primakuin. Pemberian klorokuin 1 kali per-hari selama 5 hari, dengan dosis total 4 mg basakgbb. Primakuin diberikan bersamaan dengan klorokuin pada hari pertarna dengan dosis !,84 mgkgbb. Pengobatan juga dapat diberikan berdasarkan golongan umur penderita seperti pada tabel (((.5.=.

(38)

abel (((.5.=.

Pengobatan terhadap penderita suspek malaria Har 

i

?enis Obat ?umlah tablet perhari menurut kelompok umur  !-1 )ln -11 )ln 1-= hn 4- hn 1!-1= hn 14 hn 1 9lorokuin 1= 1 1  5 5-= Primakuin - - T 1 1  -5  9lorokuin 1= 1 1  5 = 5 9lorokuin 1" 1= V 1 1 1  2.>.2. P,/!t! M!-!ri! D,/! '$%-i"!#i

2e%inisi malaria beratkomplikasi adalah ditemukannya Plasmodium %al0iparum stadium aseksual dengan satu atau beberapa mani%estasi klinis dibawah ini :WHO,18;'

1; Malaria serebral :malaria otak;

; $nemia berat :Hb4 gr# atau hematokrit 14#;

5; >agal ginjal akut :urin=!! m(= jam pada orang dewasa atau1 mlkgbbjam  padX anak setelah dilakukari rehidrasiA dengan kreatinin darah 5 mg#;.

=; Fdema paru atau $0ute <espiratory 2istress &yndrome. 4; Hipoglikemi' gula darah =! mg#.

E; >agal sirkulasi atau syok' tekanan sistolik 8! mm Hg :pada anak' tekanan nadiY  Z! rnmHg;A disertai keringat dingin.

8; Perdarahan spontan dari hidung, gusi, alat pen0ernaan danatau disertai kelainan laboratorik adanya gangguan koagulast intra3askuler 

"; 9ejang berulang   kali per = jam setelah pendinginan pada hipertermia ; $sidemia :pH' 8,4; atau asidosis :bikarbonat plasma  14 mmol+;.

(39)

1!; Makroskopik hemoglobinuri oleh karena in%eksi malaria akut :bukan karena obat anti malaria pada seorang dengan de%isiensi >-E-P2;. 

)eberapa keadaan lain yang juga digolongkan sebagai malaria berat' 1. >angguan kesadaran ringan :>&  14;

. 9elemahan otot :tak bisa dudukberjalan; tanpa kelainan neurologik  5. Hiperparasitemia  4 #.

=. lkterus :kad7r bilirubin darah  5 mg#;

4. Hiperpireksia :temperatur rektal  =!  pada orang dewasa, =1  pada anak; 

Perbedaan mani%estasi malaria berat pada anak dan dewasa dapat dilihat pada tabel (((.=.1

M!i9,#t!#i $!-!ri! ,r!t %!d! A!" M!i9,#t!#i $!-!ri! ,r!t %!d! D,6!#!

9oma :malaria serebral; 2istres perna%asan

Hipoglikemia :sebelum terapi kina; $nemia berat

9ejang umum yang bertulang $sidosis metabolik 

9olaps sirkulasi, syok hipo3olemia, hipotensi :tek. sistolik4!mmHg; >angguan kesadaran selain koma

9elemahan yang sangat :se3ere prostation; Hiperparasitemia

(kterus

Hiperpireksia :&6hu=1!;

Hemoglobinuria :bla0kwater %e3er; Perdarahan spontan

>agal ginjal

9oma :malaria serebral; >agal ginjal akut

Fdem paru, termasuk $<2&[

Hipoglikaemia :umumnya sesudah terapi kina;

$nemia berat : 4 gr#; 9ejang umum yang berulang $sidosis metabolik 

9olaps sirkulasi, syok  Hipo3olemia, hipotensi

Perdarahan spontan

>angguan kesadaran selain koma Hemoglobinuria :bla0kwater %e3er; Hiperparasitemia :4#;

(kterus :)ilirubin total 5 mg#; Hiperpireksia :&uhu =!;

(40)

9omplikasi terbanyak pada anak '

Hipoglikemia :sebelum pengobatan kina; $nemia berat.

9eterangan '

$nemia berat : Hb4 g#, Ht14#; &ering  pada anak umur 1- tahun.

>ula darah =!mg# lebih sering pada anak  5 tahun.

9omplikasi dibawah ini lebih sering pada dewasa'

>agal ginjal akut Fdem paru

Malaria serebral (kterus

 [ $dult <espiratory 2istress &yndrom

Pengobatan malaria berat ditujukan pada pasien yang datang dengan mani%estasi klinis berat termasuk yang gagal dengan pengobatan lini pertama.

$pabila %asilitas tidak atau kurang memungkinkan, maka penderita dipersiapkan untuk dirujuk ke rumah sakit atau %asilitas pelayanan yang lebih lengkap. 

Penatalaksanaan kasus malaria berat pada prinsipnya meliputi' 1; indakan umum

; Pengobatan simptomatik  5; Pemberian obat anti malaria =; Penanganan komplikasi

Pilihan utama ' deri3at artemisinin parenteral

 $rtesunat (ntra3ena atau intramuskular 

 $rtemeter (ntramuskular 

P,$,ri! !t !ti $!-!ri! ,r!t

$rtesunat parenteral direkomendasikan untuk digunakan di <umah &akit atau Puskesmas perawatan, sedangkan artemeter intramuskular direkomendasikan untuk di

(41)

lapangan atau Puskesmas tanpa %asilitas perawatan. Obat ini tidak boleh diberikan  pada ibu hamil trimester 1 yang menderita malaria berat. 

',$!#! d! ;!r! %,$,ri! !rt,#u!t

$rtesunat parenteral tersedia dalam 3ial yang berisi E! mg serbuk kering asam artesunik dan pelarut dalam ampul yang berisi !,E ml natrium bikarbonat 4#. 6ntuk  membuat larutan artesunat dengan men0ampur E! mg serbuk kering artesunik dengan larutan !,E ml natrium bikarbonat 4#. 9emudian ditambah larutan 2e@trose 4# sebanyak 5-4 ml. $rtesunat diberikan dengan loading dose se0ara bolus' ,= mgkgbb  per-i3 selama \  menit, dan diulang setelah 1 jam dengan dosis yang sama.

&elanjutnya artesunat diberikan ,= mgkgbb per-i3 satu kali sehari sampai penderita mampu minum obat. +arutan artesunat ini juga bisa diberikan se0ara intramuskular  :i.m.; dengan dosis yang sama. 

)ila penderita sudah dapat minum obat, maka pengobatan dilanjutkan dengan regimen artesunat J amodiakuin J primakuin :+ihat dosis pengobatan lini pertama malaria %alsiparum tanpa komplikasi;. 

',$!#! d! ;!r! %,$,ri! !rt,$,t,r

$rtemeter intramuskular tersedia dalam ampul yang berisi "! mg artemeter dalam larutan minyak $rtemeter diberikan dengan loading dose' 5,mgkgbb intramuskular  &elanjutnya artemeter diberikan 1,E mgkgbb intramuskular satu kali sehari sampai  penderita mampu minum obat. 

)ila penderita sudah dapat minum obat, maka pengobatan dilanjutkan dengan regimen artesunat J amodiakuin J primakuin :+ihat dosis pengobatan lini pertama malaria %alsiparum tanpa komplikasi;. 

Obat alternati% malaria berat

'i! diidr"-rid!

(42)

%!r,t,r!-9ina per-in%us masih merupakan obat alternati% untuk malaria berat pada daerah yang tidak tersedia deri3at artemisinin parenteral, dan pada ibu hamil trimester pertama Obat ini dikemas dalam bentuk ampul kina dihidroklorida 4#, &atu ampulberisi 4!! mg  ml. 

D#i# d! ;!r! %,$,ri! "i! %!d! r!/ d,6!#! t,r$!#u" utu" iu !$i-: L!di/ d#, : ! mg garamkgbb dilarutkan dalam 4!! ml de@trose 4# atau Na(

!,# diberikan selama = jam pertama. &elanjutny] selama = jam ke-dua hanya diberikan 0airan de@trose 4# atau Nal !,#. &etelah itu, diberikan kina dengan dosis maintenan0e 1! mgkgbb dalam larutan 4!! ml dekstrose 4 # atau Na( selama = jam Fmpat jam selanjutnya, hanya diberikan lagi 0airan de@trose 4# atau Nal !,# &etelah itu diberikan lagi dosis maintenan0e seperti diatas sampai penderita dapat minum kina per-oral. )ila sudah sadar  dapat minum obat pemberian kina i3 diganti dengan kina tablet per-oral dengan dosis 1! mgkgbbkali, pemberian 5 @ sehari :dengan total dosis 8 hari dihitung sejak pemberian kina perin%us yang  pertama;. 

D#i# !!"!!": 9ina.H( 4 # :per-in%us; dosis 1! mgkgbb :bila umur   bulan

' E-" mgkg bb; dien0erkan dengan dekstrosa 4 # atau Na( !, # sebanyak 4-1! 00kgbb diberikan selama = jam, diulang setiap " jam sampai penderita sadar dan dapat minum obat. 

'i! diidr"irid! %!d! "!#u# %r!ruu"!:

$pabila tidak memungkinkan pemberian kina per-iri%us, maka dapat diberikan kina dihidroklorida 1! mgkgbb intramuskular dengan masing-masing 1 dosis pada  paha depan kiri-kanan :jangan diberikan pada bokong; 6ntuk pemakaian intramuskular, kina dien0erkan dengan 4-" 00 Na( !,# untuk mendapatkan konsentrasi E!-1!! mgml. 

(43)

atatan '

 9ina tidak boleh diberikan se0ara bolus intra 3ena, karena toksik bagi jantung dan dapat menimbulkan kematian

 Pada penderita dengan gagal ginjal, loading dose tidak diberikan dan dosis maintenan0e kina diturunkan 1 nya

 Pada hari pertama pemberian kina oral, berikan primakuin dengan dosis !,84 mgkgbb.

 2osis rnaksimum dewasa ' .!!! mghari. 

2.C. PEN7EGAHAN 'EMOPROF-LA'SIS5

9emopro%ilaksis bertujuan untuk. mengurangi resiko terin%eksi malaria sehingga  bila terin%eksi maka gejala klinisnya tidak berat 9emopro%ilaksis ini ditujukan kepada orang yang bepergian ke daerah endemis malaria dalam waktu yang tidak terlalu lama, seperti turis, peneliti, pegawai kehutanan dan lain-lain 6ntuk kelompok atau indi3idu yang akan bepergiantugas dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya menggunakan persona( prote0tion seperti pemakaian kelambu, repellent, kawat kassa dan (ain-lain. 

&ehubungan dengan laporan tingginya tingkat resistensi Plasmodium %al0iparum terhadap klorokuin, maka doksisiklin menjadi pilihan untuk kemopro%ilaksis 2oksisiklin diberikan setiap hari dengan dosis  mgkgbb selama tidak (ebih dari =-E minggu. 2oksisiklin tidak boleh diberikan kepada anak umur  " tahun dan ibu hamil. 

9emopro%ilaksis untuk Plasmodium 3i3a@ dapat diberikan klorokuin dengan dosis 4 mgkgbb setiap minggu. Obat tersebut diminum satu minggu sebelum masuk ke daerah endemis sampai = minggu setelah kembali. 2ianjurkan tidak menggunakan klorokuin lebih dan 5-E bulan.

(44)

1; Prognosis malaria berat tergantung ke0epatan diagnosa dan ketepatan K ke0epatan pengobatan.

; Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi, maka mortalitas yang dilaporkan  pada anak-anak 14 #, dewasa ! #, dan pada kehamilan meningkat sampai 4!

#.

5; Prognosis malaria berat dengan kegagalan satu %ungsi organ lebih baik daripada kegagalan  %ungsi organ

 Mortalitas dengan kegagalan 5 %ungsi organ, adalah  4! #

 Mortalitas dengan kegagalan = atau lebih %ungsi organ, adalah  84 #

 $danya korelasi antara kepadatan parasit dengan klinis malaria berat yaitu'

 9epadatan parasit  1!!.!!!, maka mortalitas  1 #

 9epadatan parasit  1!!.!!!, maka mortalitas  1 #

 9epadatan parasit  4!!.!!!, maka mortalitas  4! # =

2.11. RU*U'AN PENDERITA

&emua penderita malaria berat dirujuk  ditangani <& 9abupaten. $pabila  penderita tidak bersedia dirujuk dapat dirawat di puskesmas rawat inap dengan konsultasi kepada dokter <& 9abupaten. )ila perlu <& kabupaten dapat pula merujuk  kepada <& Propinsi.

Cara meru)uk *

1; &etiap merujuk penderita harus disertakan surat rujukan yang berisi tentang diagnosa, riwayat penyakit, pemeriksaan yang telah dilakukan dan tindakan yang sudah diberikan.

; $pabila dibuat preparat Pemeriksaan sediaan darah :&2; malaria, harus diikutsertakan.

 +riteria penderita malaria 'ang dirawat inap *

)ila salah satu atau lebih dari gejala dibawah ini ' 1; Malaria dengan komplikasi

(45)

; Malaria 0ongenital pada bayi

5; Hiperparasitemia. :Parasitemia  4 #;

P,i-!i! Situ!#i M!-!ri!

&ituasi malaria di suatu daerah dapat ditentukan melalui kegiatan sur3eilans

:pengamatan; epidemiologi. &ur3eilans epidemiologi adalah pengamatan yang terus menerus atas distribusi dan ke0enderungan suatu penyakit melalui pengumpulan data yang sistematis agar dapat ditentukan penanggulangan yang setepat-tepatnya.

Pengamatan dapat dilakukan se0ara rutin melalui P2 : Passive Case etection; oleh %asilitas kesehatan seperti Puskesmas dan <umah &akit atau $2 : Active Case

 etection; oleh petugas khusus seperti PM2 :Pembantu Malaria 2esa; di ?awa-)ali. 2i daerah luar ?awa-)ali yang tidak pernah mengalami program pembasmian malaria dan tidak mempunyai PM2 sehingga pengamatan rutin tidak bisa dilaksanakan,  penularan malaria dilakukan melalui sur3ey malariomatrik :M&;, mass !lood  surve' :M)&;,mass fever surve' :M/&; dan lain-lain. 1

Pengamatan <utin Malaria menggunakan parameter sebagai berikut'

 Annual Parasite ncidence :$P(;

$P( S 9asus malaria yang dikon%irmasikan dalam 1 tahun @1!!! ?umlah penduduk daerah tersebut

9asus malaria ditemukan melalui $2 dan P2 dan dikon%irmasikan dengan  pemeriksaan mikroskopik. 1

 Annual Blood xamination ate :$)F<;

$)F< S ?umlah sediaan darah yang diperiksa @1!! Penduduk yang diamati

$)F< merupakan ukuran dari e%isiensi operasional. $)F< diperlukan untuk menilai $P(. Penurunan $P( yang disertai penurunan $)F< belum tentu berarti penurunan insidens. Penurunan $P( berarti penurunan insidens bila $)F< meningkat

(46)

Slide Positivit' ate :&P<;

&P< adalah persentase sediaan darah yang positi%. &eperti penilaian $P(, &P< baru  bermakna bila $)F< meningkat. 1

 Parasite %ormula :P/;

P/ adalah proporsi dari tiap parasit di suatu daerah. &pesies yang mempunyai P/ tertinggi disebut spesies yang dominan. (nterpretasi dari masing-masing dominansi adalah sebagai berikut' 1

P. falciparum dominan'

•  penularan masih barubelum lama

•  pengobatan kurang sempurnarekrudesensi

P.vivax dominan'

transmisi dini yang tinggi dengan 3e0tor yang paten :gametosit P. 3i3a@ timbul pada hari -5 parasitemia, sedangkan P. %al0iparum baru pada hari ke-"; 1

 pengobatan radikal kurang sempurna sehingga timbul rekurens P.malariae dominan'

kita berhadapan dengan 3ektor yang berumur panjang :P. malariaemempunyai siklus sporogoni yang paling panjang dibandingkan spesies lain;

Penderita demamklinis malaria unit-unit kesehatan yang belum mempunyai %asilitas laboratorium dan mikroskopis dapat melakukan pengamatan terhadap  penderita demam atau gejala klinis malaria. Nilai data akan meningkat bila

disertai pemeriksaan sediaan darah :dapat dikirim ke laboratorium terdekat;. Hasil pengamatan dinyatakan dengan proporsi pengunjung ke unit kesehatan tersebut :mis. Puskesmas atau Puskesmas Pembantu; yang menderita demam atau gejala klinis malaria. Meskipun hasilnya tidak sebaik penggunaan

 parameter a. sd d., proporsi yang meningkat sudah bias menunjukkan kemungkinan adanya wabahkejadian luar biasa dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kepala sekolah dengan kecerdasan spiritual yang tinggi akan mampu m enjalankan nilai-nilai moral yang diambil dari tindakan etis Tuhan Yang Maha Esa terhadap

Dengan kata lain penelitian ini akan difokuskan pada penilaian dari efektivitas Program KTP-el yang nantinya dapat mengetahui data dan informasi sejauh mana

Oleh sebab itu media informasi dalam perusahaan ini sangat dibutuhkan akan dapat menjadi sebuah perusahaan yang mandiri tanpa mengharapkan perusahaan induknya.. Perintis

Malaysia - Akta Dadah Berbahaya - Jadual Pertama - Bahan Bahagian I Malaysia - Akta Dadah Berbahaya - Jadual Pertama - Bahan Bahagian II Malaysia - Akta Dadah

Dokter Puskesmas Klaten Utara 1.03.. Kantor

III. Siswa dapat membaca teks tertulis dengan baik dan benar.. Siswa dapat memahami makna kata, frase dan kalimat yang terdapat dalam teks. Active Learning, Permainan Bahasa B.

Tampilan edit pembayaran yang mempunyai tampilan yang sama antar sub menu yaitu edit pembayaran Los/Kios untuk pedagang yang mempunyai los atau kios pada pasar, Pasar Dadakan