• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 91 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KOTA MEDAN TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 91 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KOTA MEDAN TESIS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 91

AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009

TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

DI KOTA MEDAN

TESIS

Oleh

WILSON SAKTISILA WIDJONO

107011049/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 91

AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009

TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

DI KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

WILSON SAKTISILA WIDJONO

107011049/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 91 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 28

TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH

DAN RETRIBUSI DAERAH DI KOTA MEDAN Nama Mahasiswa : WILSON SAKTISILA WIDJONO

Nomor Pokok : 107011049 Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Pembimbing Pembimbing

(Dr. Bastari M, SE, MM. BKP) (Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 31 Januari 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Dr. Bastari, MM

2. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn 3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 4. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : WILSON SAKTISILA WIDJONO

Nim : 107011049

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 91 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KOTA MEDAN

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama :WILSON SAKTISILA WIDJONO Nim :107011049

(6)

i ABSTRAK

Dasar yuridis pemungutan BPHTB terdapat didalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah, telah mengatur dengan jelas bahwa untuk dapat dipungut pada suatu daerah, setiap jenis pajak daerah harus ditetapkan dengan peraturan daerah. Sehubungan pengalihan pengelolaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kota dan Kabupaten sesuai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Pemerintah Kota Medan menerbitkan sejumlah peraturan, yakni, Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 1 Tahun 2011, Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2011 dan Surat Edaran Kepala Dinas Pendapatan Daerah nomor 973.SE/706.3/2011.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah menyatakan bahwa sistem untuk pembayaran BPHTB terutang menggunakan self assestment system, begitu juga dengan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 1 tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Peraturan Walikota Nomor 34 Tahun 2011. Verifikasi Dispenda Kota Medan memunculkan beberapa masalah yang mengganggu lalu lintas penyetoran BPHTB ke kas Pemko Medan.

Tesis ini membahas tentang akta pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan hanya dapat dilaksankan setelah Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran pajak kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)/Notaris. Namun dalam kenyataan di lapangan pembayaran Pajak yang seharusnya mudah dipersulit oleh peraturan yang menyebutkan bahwa sebelum dilaksanakan Pembayaran Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan harus dilakukan Verifikasi oleh Dinas Pendapatan Daerah. Beberapa masalah yang timbul disebabkan karena tindakan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Medan melalui surat edarannya yang mewajibkan para wajib pajak terlebih dahulu melakukan verifikasi (pemeriksaan) ke dinas tersebut. Padahal aturan verifikasi tidak diatur dalam Undang-Undang, Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota. Maka dari itu self assestment system tidak dapat terlaksana lagi.

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Hal ini dilakukan dengan cara menganalisa literatur pustaka dan artikel, yang akan ditinjau menurut peraturan perUndang-undangan yang berlaku. Kemudian dari hasil analisa terhadap data yang ada, diharapkan akan dapat ditarik suatu kesimpulan yang

akan memudahkan dalam memberi masukan dan saran guna menanggulangi

permasalahan yang timbul dari topik yang dibahas tersebut.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa banyaknya peraturan yang dikeluarkan oleh Insatansi-Instansi pemerintahan tidak semuanya tunduk pada peraturan yang lebih tinggi menurut hirarkinya. Dalam hal ini Surat Edaraan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendapatan Daerah tidak sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009. Sehingga menimbulkan penyimpangan-penyimpangan seperti Validasi yang dilakukan tidak sesuai dengan SistemSelf Assestmentlagi.

(7)

ii

ABSTRACT

Juridical basis for the collection of BPHTB (Land and Building Acquisition Duty) found in Law No.28/2009 on Local Tax and Retribution has clearly regulated that every kind of local tax collected must be determined under local regulation. In relation to the transfer of the management of BPHTB from Central Government to District/City Government in accordance with Law No.28/2009 on Local Tax and Retribution, the City Government of Medan issued a number of regulations such as Medan Local Regulation No.1/2011, Regulation of Mayor of Medan No. 24/2011 and the Circular Letter of Head of Medan Local Revenue Service No. 973.SE/706.3/2011. In Law No.29/2009 on Local Tax and Retribution, it is stated that the system of payable BPHTB payment uses self assessment system, and so do the Medan Local Regulation No.1/2011 on BPHTB (Land and Building Acquisition Duty) and the Regulation of Mayor of Medan No. 24/2011. The verification done by the Medan Local Revenue Service raised several issues interfering the traffic of depositing BPHTB into the treasury of the City Government of Medan.

The issues discussed in this study were that the transfer of the Rights to Land and/or Building can only be implemented after the Tax Payer submitted the proof of tax payment to the Land Certificate Issuing Officer/Notary. Yet, in practice, the easy payment of taxes was made complicated by the regulation saying that before paying BPHTB (Land and Building Acquisition Duty), it must be verified by the Medan Local Revenue Service. Several problems raised were due to the abuse of power committed by the Medan Local Revenue Service through its Circular Letter requiring the tax payers to first make the verification (examination) to the Office of Medan Local Revenue Service whereas the verification is not regulated in the Law, Local Regulation and Regulation of Mayor, that is why, self assessment system cannot be executed anymore.

The data for this study were obtained through documentation study (library research) by analyzing the literatures and articles in accordance with the existing regulations. Based on the result of the existing data analysis, a conclusion was drawn to facilitate the provision of inputs and suggestions to be used in coping with the problems resulting from the topic discussed.

The result of this study showed that many regulations issued by government agencies but not all of them are subject to the regulations of higher hierarchy. The Circular Letter issued by the Medan Local Revenue Service does not comply withLaw No.28/2009 that it has resulted in the violations such as the implementation of validation which is no longer in accordance with the Self Assessment System.

Keywords: BPHTB (Land and Building Acquisition Duty), Verification, Self Assessment System

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah dan kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya mulai dari masa perkuliahan sampai dengan tahapan penyelesaian tesis seperti sekarang ini di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Tesis ini diberi judul “KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 91 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KOTA MEDAN”.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, Penulis tidak lupa ingin mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa dari nama-nama yang disebut di bawah ini. Beliau-beliau tersebut merupakan panutan dan juga motivasi yang mendukung Penulis dari awal masa perkuliahan hingga sekarang sampai selesainya tesis ini. Penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Kedua Orang Tua yang sangat saya cintai dan sayangi SINWAR WIDJONO, SH dan LYNA BUDILY, serta juga kepada adik-adik yang tersayang, WILLA DESNATALIA WIDJONO, LL.B (Hons) dan WILLIAM AUGUSSTO WIDJONO.

2. Pacar tercinta yang memberikan dukungan tiada henti kepada saya selama ini, JUNARITA SIHOIS. S.Kom

(9)

iv

3. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan berharga yang telah diberikan untuk dapat menyelesaikan studi Strata-II Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas kesempatan berharga yang telah diberikan untuk dapat menyelesaikan studi Strata-II Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas kesempatan berharga yang telah diberikan untuk dapat menyelesaikan studi Strata-II Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Ketua Komisi Pembimbing penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini.

7. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Seketaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan berharga yang telah diberikan untuk dapat menyelesaikan Studi Strata-II Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(10)

v

8. Bapak Dr. Bastari M, SE, MM. BKP selaku Komisi Pembimbing penulis dalam penulisan tesis ini yang telah dengan sabar memberikan masukan yang berarti untuk penulisan ini, serta informasi dan cara penulisan tesis yang benar.

9. Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH. MKn selaku Komisi Pembimbing penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini.

10. Bapak dan Ibu Guru Besar juga segenap Dosen dan staf pengajar Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, tanpa bisa disebutkan satu per satu namanya, atas jasa-jasanya dalam memberikan ilmu dan bimbingan selama masa perkuliahan.

11. Rekan-rekan Mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara stambuk 2010 Group B, yang telah berjuang bersama-sama selama ini serta telah memberikan banyak dukungan dan kerjasamanya selama penulis menjalankan pendidikan. Semoga sukses untuk kita semua.

12. Dan tidak lupa juga seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Hukum, Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan, Perpustakaan Pusat USU, dan juga Pusat Dokumen dan Informasi Hukum atas segala bantuannya.

Tesis yang telah diselesaikan dengan segenap hati dan pemikiran ini tentunya masih perlu untuk diperbaiki karena sendiri juga yakin apa yang telah ditulis dalam tesis ini hanya sebagian kecil daripada ruang lingkup Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Di Kota Medan, yang tentunya di dalamnya masih terdapat

(11)

kekurangan-vi

kekurangan. Untuk itu, dengan tangan terbuka akan menerima segala kritik maupun saran yang sifatnya membangun demi kemajuan kita bersama.

Akhir kata, atas segala perhatian yang telah diberikan untuk tesis ini, sekali lagi mengucapkan terima kasih. Semoga tesis ini sedikit banyak juga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2013 Hormat Penulis,

(12)

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Wilson Saktisila Widjono

Tempat/Tanggal lahir : Medan, 01Oktober 1987

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum menikah

Agama : Buddha

Alamat : Jalan Padang Sidempuan Nomor 20, Medan.

No. Handphone : 081-962-8406

II. KELUARGA

Nama Ayah : Sinwar Widjono,SH

Nama Ibu : Lyna Budily

Nama Adik : Willa Desnatalia Widjono, LL.B (Hons)

Nama Adik : William Augustto Widjono

III. PENDIDIKAN

SD : SD SUTOMO-I, Medan (1993-1999)

SMP : SMP SUTOMO-I, Medan (1999-2002)

SMA : SMA SUTOMO-I, Medan (2002-2005)

Strata I : Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (2005-2010)

Strata II : Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara (2010-2013)

(13)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR ISTILAH ASING... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar belakang ... 1 B. Perumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Manfaat Penulisan ... 13 E. Keaslian Penelitian ... 13

F. Teori dan Konsepsi ... 16

1. Teori ... 16

2. Konsepsi ... 20

G. Metode Penelitian ... 22

BAB II PENGAWASAN YANG DILAKSANAKAN OLEH PPAT/NOTARIS TERHADAP PEMENUHAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN BPHTB ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DI KOTA MEDAN... 28

A. Kewajiban Pejabat Pembuat Akta Tanah terhadap pembayaran BPHTB atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan di Kota Medan... 28

B. Pembinaan Dan Pengawasan Pelaksanaan TugasPejabat Pembuat Akta Tanah Kota Medan ... 34

C. Fungsi dan Kedudukan Pejabat Pembuat Akta Tanah antara Camat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara... 41

(14)

ix

D. Verifikasi Dispenda Kota Medan Munculkan Berbagai Masalah... 46

BAB III SISTEM PEMUNGUTAN BPHTB DI KOTA MEDAN ... 57

A. Jenis-jenis Sistem pemungutan Perpajakan... 57

B. Sistem dan Prosedur Pemungutan BPHTBdi Kota Medan ... 62

C. Dasar pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan di Kota Medan... 67

E. Pelaksanaan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB)di Kota Medan... 70

F. Kendala-Kendala Yang Timbul Dalam Pelaksanaan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB)... 73

BAB IV KEPASTIAN HUKUM ATAS PEMBAYARAN BPHTB TERUTANG YANG AKTA PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANNYA TERLEBIH DAHULU DIBUAT OLEH PPAT

/

NOTARIS DI KOTA MEDAN... 78

A. Fungsi Pembuatan Akta Tanah/Notaris dalam Peralihan Hak Atas Tanah dan Bangunan... 78

B. Kepastian Hukum tentang BPHTB Terutang atas Jumlah Pembayaran Pajak yang Tidak Sesuai Dengan PBB Tahun Berjalan... 90

C. Cara Menyelesaikan Pembayaran BPHTB Terutang Yang Akta Peralihan Hak Atas Tanah Dan Bangunannya Terlebih Dahulu Dibuat oleh PPAT

/

Notaris di Kota Medan ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 103

(15)

x

DAFTAR ISTILAH ASING

Budgetair : Fungsi Penerimaan

Certainly : Kepastian

Continental : Kontinental

Convenience of payment : Kenyamanan dalam pembayaran

Dubius : Dua pengertian

Documentary study : Penelitian Dokumen

Equality : Keseimbangan

Frame of Thingking : Kerangka berpikir

Gerechtigheid : Keadilan

Legal positivism : Hukum positivisme

Legal opinion : Pendapat Hukum

Library research : Studi Kepustakaan

Notary public : Notaris

Normative legal research : Penelitian hukum normatif Onrechtmatigedaad : Perbuatan melawan hukum Operational definition : Definisi operasional

Pay as you earn : Bayarlah pajak sebelum menerima gaji Pay as you go : Bayarlah pajak sebelum pergi

Rechtsutiliteit : Kemanfaatan

Rechtszekerheid : Kepastian hukum

Statute approach : Pendekatan statuta

Taatbestand : keadaan yang nyata

The end of justice is to secure from injury : Tujuan keadilan adalah melindungi diri dari kerugian

The hierarchy of norms : Aturan hukum sesuai dengan susunan yang teratur

(16)

xi

DAFTAR SINGKATAN

BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BUMD : Badan Umum Milik Daerah

BUMN : Badan Umum Milik Negara BPN : Badan Pertanahan Negara Dirjen Pajak : Direktorat Jenderal Pajak Dispenda : Dinas Pendapatan Daerah

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah IPPAT : Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah

KPPBB : Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KPP : Kantor Pajak Pratama

KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata NJOP : Nilai Jual Objek Pajak

NPOP : Nilai Pokok Objek Pajak

NPOPTKP : Nilai Pokok Objek Pajak Tidak Kena Pajak NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak

PBB : Pajak Bumi dan Bangunan

PD IPPAT : Pengurus Daerah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Perda : Peraturan Daerah

Pemko : Pemerintah Kota

PPAT : Pejabat Pembuat Akta Tanah PPh : Pajak Penghasilan

SE : Surat Edaran

SE Dispenda : Surat Edaran Dinas Pendapatan Daerah SK : Surat Keputusan

SK NJOP : Surat Keputusan Nilai Jual Objek Pajak SKBKB : Surat Keterangan BPHTB Kurang Bayar SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan

SPPT-BB : Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan Bumi dan Bangunan SSP : Surat Setoran Pajak

SSPD : Surat Setoran Pajak Daerah STTS : Surat Tanda Terima Setoran UUD : Undang-Undang Dasar

UUJN : Undang-Undang Jabatan Notaris

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi merupakan aspek yang penting dari keseluruhan proses kebijakan, karena tanpa adanya implementasi maka perencanaan dari suatu kebijakan yang dibuat akan sia-sia karena

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tunas mulai muncul pada minggu ke-3 setelah tanam pada kedua kelompok media dasar (MS dan KC) dengan maupun tanpa penambahan bahan

Bimas Hingga Kredit Usaha Rakyat , Bab V dalam buku Saptia, Yeni dan Nugroho,A,E 2017, Penguatan Peran Program Kredit Mikro dalam Mendorong Pengembangan UMKM Di Sektor

Masyarakat setempat menilai pengelola kawasan dan Pemerintah Desa tidak bersikap tegas dan tidak adil terhadap pencurian yang dilakukan oleh masyarakat dari luar kawasan,

[r]

CPOB merupakan suatu konsep dalam industri farmasi mengenai prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam suatu industri farmasi untuk menjamin mutu obat

Hal ini diatur oleh Pasal 348 KUHP yang bunyinya sebagai berikut :”(1) Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang perempuan

Berdasarkan hasil simulasi pada enam kombinasi virus dengue, PSO dapat menemukan parameter SPA yang optimal secara pendekatan. Parameter SPA yang optimal juga