P U T U S A N No. 276 PK/Pdt/2005
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutus-kan sebagai berikut dalam perkara :
KOPERASI PERTANIAN JUMA TOMBAK No. 029/ KOPTAN-JT/III/1999 Keputusan No. 52/BH/KDK2.1/ IV/1999, yang diwakili oleh: 1. SUPANDI (selaku Ketua), 2. LUKMAN (selaku Sekretaris), 3. S. SURYA-NINGSIH (selaku Bendahara), Jabatan Pengurus Koperasi Tani (Koptan) Juma Tombak, Jumlah Anggota 1.034 orang, Pasal 12 ayat (c) Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga, berkedudukan di Desa Lau Barus Baru, Dusun Bintang Bulan, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, Kabupaten Deli Serdang, dalam hal ini memberi kuasa kepada: SAUT MARTUA PURBA, SH. Advokat berkantor di Jalan AH. Nasution No. 14, Pangkalan Mashur Medan;
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Kasasi I-Pemohon Kasasi II/Penggugat/Terbanding;
m e l a w a n
DIREKSI PTP NUSANTARA II TANJUNG MORAWA, berkedudukan di Kantor PTP Nusantara II Perkebunan Limau Mungkur, dalam hal ini memberi kuasa Kepada: POSMAN NABABAN, SH. dan kawan-kawan, Konsultan Hukum dan Penasehat Hukum PTPN-II;
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi I-Termohon Kasasi II/Tergugat/Pembanding;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi I/Pemohon Kasasi II/Penggugat/Terbanding telah mengajukan permohonan
peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung RI No. 308 PK/ Pdt/2004 tanggal 12 Mei 2005 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi I/Termohon Kasasi II/Tergugat/Pembanding dengan posita gugatan sebagai berikut:
Bahwa tahun 1940, Penggugat membuka hutan negara untuk pertanian: durian, karet, jengkol, palawija dan lain-lain;
Bahwa tahun 1956 tanah tersebut diberikan hak memakai untuk pertanian dan peluasan pemukiman oleh Pemerintah RI Asisten Wedana Kecamatan Tanjung Muda Hilir, Surat Keterangan No. 106/1956/2 tanggal 12 September 1956 (P.I, 2);
Bahwa areal tanah pertanian luas 1.370 Ha dikelilingi Kampung, Dusun Pemukiman Penggugat (P.3);
Bahwa obyek sengketa diambil alih dengan paksa oleh Tergugat dengan dasar HGU SK No. 13/HGU/DA/75 tanggal 10 Maret 1975 Mendagri Direktorat Agraria di Jakarta dengan membayar sebagian kecil harga tanaman sebagai ganti rugi tanah tidak dibayar;
Bahwa tahun 1972 pernah dilakukan musyawarah ditengahi Muspida, tetapi tidak berhasil, sehingga Penggugat menanam kembali lahan seluas 295 Ha dengan bantuan Koperasi Rp 2.000.000,- per Ha sehingga seluruhnya berjumlah 295 Ha x Rp 2.000.000,- = Rp 590.000.000,- (lima ratus Sembilan puluh juta rupiah);
Bahwa tahun 1998 dilakukan sidang dengar pendapat antara para pihak dan Komisi A DPRD Tk. II Deli Serdang, dihadiri pula oleh BPN Deli Serdang, di mana BPN tersebut menerangkan bahwa tanah yang diambil oleh Tergugat secara melawan hukum, melebihi/di luar Sertifikat HGU No. 1/Desa Lau Barus Baru seluas 1.370 Ha yang dijadikan perluasan perkebunan sejak tahun 1972;
Bahwa dari luas kebun 1.370 Ha, per Ha per tahun menghasilkan Rp 5.000.000,- x 15 tahun = Rp 184.950.000.000,- + ganti rugi pengrusakan tanaman seluas 295 x Rp 2.000.000,- (bantuan Koperasi) = Rp 590.000.000,- sehingga jumlah total kerugian = Rp 185.540.000.000,- (seratus delapan puluh lima milyar lima ratus empat puluh juta rupiah);
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Lubuk Pakam memberikan putusan sebagai berikut:
DALAM PROVISI:
- Memerintahkan supaya Tergugat tidak melakukan penanaman kelapa sawit, atau tanaman keras lainnya, atau tindakan hukum lainnya di atas tanah perkara sampai dengan putusan berkekuatan hukum tetap;
DALAM POKOK PERKARA:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa tanah seluas 1.370 Ha yang terletak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang yang dikelilingi/dibatasi oleh kampong/Desa pemukiman Penggugat; 1. Kampung/Desa Tadukan Raga, Desa Tungkusan;
2. Desa Limau Mungkur, Dusun Sinembah; 3. Desa Lau Barus Baru, Dusun Batuktak;
4. Kampung Bekasah atau Kampung bintang Bulan; adalah milik Penggugat;
3. Menyatakan bahwa penguasaan Tergugat atas tanah Penggugat seluas 1.370 Ha yang terletak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 1972 hingga gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam adalah perbuatan melawan hukum;
4. Menghukum Tergugat dan atau orang lain yang mendapat hak dari padanya untuk menyerahkan tanah/obyek perkara kepada Penggugat seluas 1.370 Ha beserta tanam-tanaman yang berada di atasnya, bebas dari gangguan orang lain dan dalam keadaan baik yang dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada upaya banding, kasasi, maupun perlawanan dari pihak ketiga dalam perkara ini (uitvoerbaar bij voorraad);
5. Menghukum Tergugat membayar ganti rugi sebesar
Rp 185.540.000.000,- (seratus delapan puluh lima milyar lima ratus empat puluh juta rupiah) dengan perincian: pengrusakan tanam-tanaman di atas tanah 295 Ha dikenal persil IV, ditetapkan setiap hektar @ Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) jumlah Rp 590.000.000,- (lima ratus Sembilan puluh juta rupiah) dan membayar ganti rugi pemanfaatan tanah seluas 1.370 Ha ditetapkan kerugian Penggugat setiap tahun Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) per hektar dihitung mulai dari tahun 1972 sampai gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam selama 27 tahun (1.370 Ha x
Rp 5.000.000,- x 27 tahun) = Rp 184.950.000.000,- (seratus delapan puluh empat milyar Sembilan ratus lima puluh juta rupiah);
6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas tanah Hak Guna Usaha No. 1 Desa Lau Barus Baru seluas 1.400 Ha, dengan SK. Menteri Dalam Negeri No. 13/HGU/DA/1975 tanggal 19 Maret 1975;
7. Menghukum Tergugat dikenakan uang dwangsom sebesar
Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap hari diperhitungkan mulai dari tanggal amar putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap, apabila Tergugat lalai, tidak patuh, mematuhi terhadap pembayaran tuntutan ganti rugi dan penyerahan tanah kepada Penggugat;
8. Menghukum Tergugat membayar biaya-biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;
9. Apabila Bapak ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam/Bapak Hakim Ketua Majelis yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat yang lain, mohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan keadilan hukum yang berlaku di dalam masyarakat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat telah mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
Bahwa Penggugat tidak berkwalitas sebagai pihak;
Bahwa Tergugat menyebut dirinya sebagai Koperasi Pertanian “Juma Tombak” (Badan Hukum) yang menuntut ganti rugi dan pengembalian tanah seluas 1.370 Ha dan pengrusakan tanaman 295 Ha, di sisi lainnya Penggugat menyatakan dirinya sebagai anggota Koperasi berjumlah 1.034 orang dengan mendasarkan gugatan kepentingan sebagai penggarap sejak tahun 1940;
Bahwa hal tersebut kabur karena harta pribadi tidak dapat menjadi harta koperasi, Badan Hukum tidak dapat menuntut Tergugat mengatasnamakan anggotanya sebagai masyarakat penggarap sehingga hubungan hukum dari Penggugat dengan tanah obyek sengketa adalah tidak ada;
Gugatan kabur.
Bahwa Penggugat mengatakan tanah yang diusahakan seluas + 1.370 Ha terdiri dari persil IV seluas 500 Ha dan persil V luas 870 Ha namun Penggugat tidak menyebutkan ukuran dari tiap-tiap batasnya, begitu ada penguasaan Tergugat atas areal HGU di daerah kebun Limau
Mungkur di luar Sertifikat No. 1 Desa Lau Baru Baru hanyalah seluas + 931 Ha bukan 1.370 Ha;
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 61/Pdt.G/1999/PN.LP. tanggal 26 Februari 2000 adalah sebagai berikut :
DALAM PROVISI:
- Menolak gugatan Provisi seluruhnya; DALAM EKSEPSI:
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA:
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;
- Menyatakan bahwa tanah seluas 922 (sembilan ratus dua puluh dua) Ha, yang terletak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang yang dikelilingi/dibatasi oleh Kampung/Desa pemukiman Penggugat;
1. Kampung/Desa Tadukan Rega, Desa Tungkusan; 2. Desa Limau Mungkur, Dusun Sinembah;
3. Desa Lau Barus Baru, Dusun Batuktak;
4. Kampung Bekasah atau Kampung Bintang Bulan adalah milik Penggugat;
- Menyatakan bahwa penguasaan Tergugat atas tanah Penggugat seluas 922 (sembilan ratus dua puluh dua) Ha, yang terletak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 1972 hingga gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam adalah perbuatan melawan hukum;
- Menghukum Tergugat dan atau orang lain yang mendapat hak dari padanya untuk menyerahkan tanah/objek perkara kepada Penggugat seluas 922 (sembilan ratus dua puluh dua) Ha. beserta tanam-tanaman yang berada di atasnya bebas dari gangguan orang lain dan dalam keadaan baik;
- Menghukum Tergugat membayar ganti rugi sebesar
Rp 74.682.000.000,- (tujuh puluh empat milyar enam ratus delapan puluh dua juta rupiah) dengan perincian pembayaran ganti rugi pemanfaatan tanah seluas 922 Ha, ditetapkan kerugian Penggugat setiap tahun Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per hektar dihitung
mulai dari tahun 1972 sampai gugatan ini didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam;
- Menghukum Tergugat membayar biaya-biaya perkara yang timbul dalam perkara ini ditaksir sejumlah Rp 460.000,- (empat ratus enam puluh ribu rupiah);
- Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 28 Oktober 2000 No. 230/Pdt/2000/PT.Mdn. tersebut adalah sebagai berikut:
Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/ Pembanding tersebut;
Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 28 Februari 2000 No. 61/Pdt.G/1999/PN-LP. Yang dimohonkan banding sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:
DALAM PROVISI:
- Menolak gugatan Provisi seluruhnya; DALAM EKSEPSI:
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA:
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;
- Menyatakan bahwa tanah seluas 922 (sembilan ratus dua puluh dua) Ha, yang terletak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang yang dikelilingi/dibatasi oleh Kampung/Desa pemukiman Penggugat;
1. Kampung/Desa Tadukan Raga, Desa Tungkusan; 2. Desa Limau Mungkur, Dusun Sinembah;
3. Desa Lau Narus Baru, Dusun Batuktak;
4. Kampung Bekasah atau Kampung Bintang Bulan adalah milik Penggugat;
- Menyatakan bahwa penguasaan Tergugat atas tanah Penggugat seluas 922 (sembilan ratus dua puluh dua) Ha, yang terletak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 1972 hingga gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam adalah perbuatan melawan hukum;
- Menghukum Tergugat dan atau orang lain yang mendapat hak dari padanya untuk menyerahkan tanah/objek perkara kepada Penggugat
seluas 922 (sembilan ratus dua puluh dua) Ha. beserta tanam-tanaman yang berada di atasnya bebas dari gangguan orang lain dan dalam keadaan baik;
- Menghukum Tergugat membayar ganti rugi sebesar
Rp 49.788.000.000,- (empat puluh sembilan milyar tujuh ratus delapan puluh delapan juta rupiah) dengan perincian pembayaran ganti rugi pemanfaatan tanah seluas 922 Ha, ditetapkan kerugian Penggugat setiap tahun Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) per hektar dihitung mulai dari tahun 1972 sampai gugatan ini didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam;
- Menghukum Tergugat membayar biaya perkara yang timbul dalam tingkat banding sebesar Rp 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah); - Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI tanggal 14 Januari 2004 No. 1611 K/Pdt/2001 yang telah berkekuatan tetap tersebut adalah sebagai berikut:
- Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I: Direksi PTP Nusantara II Tanjung Morawa Cq. Kepala Perkebunan PTP II Limau Mungkur, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: Posman Nababan, SH. dan kawan-kawan, Pengacara/Penasehat Hukum, dan Pemohon Kasasi II: Koperasi Pertanian Juma Tombak No. 029/KOPTAN/JT/III/ 1999 Keputusan No. 52/BH/KDK2.1/IV/1999 yang diwakili: 1. Supandi (selaku Ketua), 2. Lukman (selaku Sekretaris), 3. Suryaningsih (selaku Bendahara), Jabatan Pengurus Koperasi Tani (Koptan) Juma Tombak, jumlah Anggota 1.034 orang, Pasal 12 ayat (c) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga tersebut;
- Menghukum Pemohon Kasasi I/Tergugat asal dan Pemohon Kasasi II/Penggugat asal untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi masing-masing ditetapkan sebanyak Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa amar putusan peninjauan kembali Nomor: 308 PK/Pdt/2004 tanggal 12 Mei 2005 adalah sebagai berikut:
Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali: DIREKSI PTP NUSANTARA II TANJUNG MORAWA Cq. KEPALA PERKEBUNAN PTP II LIMAU NUNGKUT tersebut;
Membatalkan putusan Mahkamah Agung tanggal 14 Januari 2004 No. 1611 K/Pdt/2001 jo putusan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 28 Oktober 2000 No. 230/Pdt/2000/PT.Mdn. jo putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 26 Februari 2000 No. 61/Pdt.G/1999/PN.LP;
MENGADILI KEMBALI:
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat peninjauan kembali ini ditetapkan sebesar Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung RI peninjauan kembali No. 308 PK/Pdt/2004 tanggal 12 Mei 2005 di-beritahukan kepada Termohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi II/ Termohon Kasasi I/Penggugat/Terbanding pada tanggal 26 Juli 2005 kemudian terhadapnya Termohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi II/Termohon Kasasi I/Penggugat/Terbanding diajukan permohonan peninjauan kembali secara lisan pada tanggal 01 Agustus 2005 sebagai-mana ternyata dari akte permohonan peninjauan kembali No. 01/PK/ 2005 jo No. 61/Pdt.G/1999/PN.LP. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, permohonan mana disertai dengan memori peninjauan kembali yang memuat alasan-alasan yang diterima di kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 01 Agustus 2005 hari itu juga;
Bahwa setelah itu oleh Pemohon Peninjauan Kembali/ Pemohon Kasasi I/Termohon Kasasi II/Tergugat/Pembanding yang pada tanggal 29 Agustus 2005 telah diberitahu tentang memori peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi II/Termohon Kasasi I/Penggugat/Terbanding diajukan jawaban memori peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 26 September 2005;
Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 68, 69, 71 dan 72 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 jo. Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh para Pemohon Peninjauan Kembali/para Tergugat dalam memori peninjauan kembali tersebut pada pokoknya ialah:
1. Hakim Agung Peninjauan Kembali tidak berwenang menilai putusan judex facti (Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi) dan judex juris (Mahkamah Agung tingkat kasasi);
- Bahwa Hakim Agung Peninjauan Kembali tidak berwenang untuk menilai putusan judex facti dan judex juris yang telah dengan nyata-nyata dan sempurna dipertimbangkan dalam putusan judex facti dan judex juris;
- Bahwa yang berwenang menilai putusan judex facti adalah Hakim Agung dalam tingkat kasasi yaitu dengan menerapkan hukum diakibatkan yang salah menerapkan hukum atau pelanggaran hukum yang berlaku sebagaimana dalam Pasal 30 ayat 1 huruf (b) Undang-Undang Mahkamah Agung RI No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004, yang merupakan salah satu alasan pengajuan permohonan kasasi, dan hal tersebut pula telah dipertimbangkan oleh Hakim Agung dalam tingkat kasasi sebagaimana dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 14 Januari 2004 No. 1611 K/Pdt/2001 jo putusan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 28 Oktober 2000 No. 230/PDT/2000/PT.MDN. jo putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 28 Februari 2000 No. 61/Pdt.G/ 1999/PN-LP;
- Bahwa dengan demikian pertimbangan hukum Majelis Hakim Agung dalam tingkat peninjauan kembali sebagaimana dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 12 Mei 2005 No. 308 PK/ Pdt/2004 halaman 21 alinea 4 dan 5 dan halaman 22, 23 dan 24 tidaklah tepat dan salah menurut hukum, karena pertimbangan hukum tersebut bukanlah menjadi kewenangan Hakim Agung dalam tingkat peninjauan kembali, melainkan kewenangan Hakim Agung dalam tingkat kasasi;
- Bahwa alangkah naifnya apabila Hakim Agung Peninjauan Kembali harus menilai seluruh putusan judex juris tersebut, dan Undang-Undang yang mengatur tentang tata cara dan syarat mengajukan perkara peninjauan kembali haruslah terlebih dahulu dicabut teristimewa Pasal 67 Undang-Undang Mahkamah Agung
RI No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004;
2. Bahwa tata cara dan syarat-syarat pengajuan peninjauan kembali telah dilanggar Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat dalam perkara peninjauan kembali a quo;
- Bahwa syarat-syarat yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat tidaklah sesuai dengan tata cara dan syarat yang ditentukan oleh undang-undang yakni antara lain:
Bahwa permohonan peninjauan kembali dapat diajukan dengan cara mendaftarkan permohonan peninjauan kembali oleh Pemohon Peninjauan Kembali di Pengadilan Negeri yang mengadili perkara tersebut dengan disertai alasan-alasan peninjauan kembali;
- Bahwa menurut Undang-Undang Mahkamah Agung RI No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tidak diatur dan dibenarkan terjadinya atau adanya tambahan memori peninjauan kembali apalagi tambahan memori peninjauan kembali tersebut sampai dua kali seperti yang dilakukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat dalam perkara a quo, akan tetapi hanya diatur adanya memori peninjauan kembali (alasan-alasan peninjauan kembali) dan kontra memori peninjauan kembali (jawaban memori peninjauan kembali) dengan dibatasi oleh waktu, yaitu memori peninjauan kembali diajukan pada saat mengajukan permohonan peninjauan kembali dan salinan memori peninjauan kembali yang disampaikan Pemohon Peninjauan Kembali tersebut disampaikan kepada Termohon Peninjauan Kembali, dan Termohon Peninjauan Kembali mengajukan jawaban/memori peninjauan kembali dalam tenggang waktu 30 hari setelah Termohon Peninjauan Kembali menerima salinan memori peninjauan kembali tersebut sebagaimana dalam Pasal 71 ayat 1-5 Undang-Undang Mahkamah Agung RI No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004;
- Bahwa hal tersebut telah dilakukan dalam perkara ini, oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat telah diajukan memori Peninjauan Kembali pada tanggal 24 Mei 2004 dan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam telah menyampaikan salinan memori peninjauan kembali tersebut kepada Termohon Peninjauan Kembali/Penggugat tanggal 16 Juli 2004 dan Termohon Peninjauan Kembali telah mengajukan kontra memori peninjauan kembali dalam tenggang waktu yang ditentukan undang-undang; - Bahwa tambahan memori peninjauan kembali (pertama) dari
Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat diajukan pada tanggal 21 September 2004 dan tambahan memori peninjauan kembali (kedua) diterima Termohon Peninjauan Kembali/Penggugat pada tanggal 14 Desember 2004, hal ini nyata-nyata telah bertentangan dengan Pasal 72 Undang-Undang Mahkamah Agung RI No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004;
- Bahwa Majelis Hakim Agung Peninjauan Kembali telah salah dan keliru menerapkan hukum yang hanya mempertimbangkan memori dan tambahan memori peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat tanpa atau tidak mempertimbang-kan sama sekali kontra memori peninjauan kembali dan tambahan kontra memori dari Termohon Peninjauan Kembali/Penggugat; 3. Bahwa pertimbangan hukum tidak sejalan dengan amar putusan;
- Bahwa pertimbangan hukum tidak sejalan dengan amar putusan, di mana dalam pertimbangan hukum yang dipertimbangkan adalah tentang eksepsi, sedangkan di dalam amarnya pada bagian eksepsi tidak disebutkan menerima eksepsi Tergugat atau menolak eksepsi Tergugat;
- Bahwa pertimbangan hukum yang tidak sejalan dengan amar putusan mengakibatkan putusan tersebut salah dan batal demi hukum, oleh karena amar putusan tersebut didasarkan atas pertimbangan hukum yang tidak tepat dan benar;
- Bahwa akibat dari putusan yang tidak didasarkan atas pertimbangan hukum, maka putusan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima dan secara hukum tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan;
4. Pertimbangan Hakim Agung Peninjauan Kembali yang salah dan keliru atas eksepsi Tergugat;
A. Eksepsi tentang kapasitas koperasi Pertanian Juma Tombak selaku Penggugat;
- Majelis Hakim Agung Peninjauan Kembali telah salah dan keliru mepertimbangkan eksepsi Tergugat/Termohon Peninjauan Kembali tentang kapasitas Koperasi Pertanian Juma Tombak selaku Penggugat oleh karena judex facti dan judex juris telah mempertimbangkan eksepsi tersebut dan menyatakan bahwa Koperasi Pertanian Juma Tombak berwenang sebagai Penggugat yang mewakili kepentingan 1.034 anggotanya untuk mem-pertahankan hak dan kepentingan anggotanya;
- Bahwa dengan memberi kuasa kepada Pengurus Koperasi Pertanian Juma Tombak untuk menuntut pengembalian tanah milik Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat yang diambil oleh Termohon Peninjauan Kembali/Tergugat dan mununtut ganti rugi, dan Koperasi Pertanian Juma tombak yang berbadan hukum berhak membela dan mempertahankan haknya atas tanah miliknya yang dikuasai Termohon Peninjauan Kembali/Tergugat secara tanpa hak, di mana Termohon Peninjauan Kembali/ Tergugat sebagai badan hukum (PTPN II) hanya berhak menguasai tanah berdasarkan HGU yang pada saat itu seluas 1.400 (seribu empat ratus) Ha, sementara tanah milik Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat dikuasai dan dirampas oleh Termohon Peninjauan Kembali/Tergugat secara tanpa hak yang nyata-nyata di luar HGU milik Termohon Peninjauan Kembali/ Tergugat tersebut;
- Bahwa Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Koperasi khususnya Pasal 23 menyatakan bahwa Pengurus Koperasi berhak dan berwenang untuk maju di muka persidangan pengadilan untuk mewakili anggota-anggotanya, dan hal inilah salah satu jalan/wadah bagi anggota Koperasi Pertanian Juma Tombak mengajukan gugatan terhadap Termohon Peninjauan Kembali/Tergugat, guna membela dan mempertahankan hak anggota koperasi (masyarakat) yang keseluruhannya petani dengan status sosial ekonomi sangat lemah (miskin), yang diambil paksa dengan kekuasaan oleh Termohon Peninjauan Kembali/ Tergugat;
B. Eksepsi tentang batas-batas tanah objek perkara;
- Bahwa Majelis Hakim Agung Peninjauan Kembali telah salah menilai dan menerapkan hukum tentang batas-batas dan luas
tanah objek perkara, yaitu dengan cara menerapkan pendapatnya sendiri dengan hanya menonjolkan perbedaan luas tanah yang batas-batasnya sama, padahal dalam pertimbangan judex facti dan judex juris jelas dipertimbangkan bahwa luas tanah 2.770 (dua ribu tujuh ratus tujuh puluh) Ha termasuk sungai, jalan dan perkampungan, dan yang dikuasai secara sah oleh Termohon Peninjauan Kembali/Tergugat berdasarkan HGU adalah seluas 1.400 (seribu empat ratus) Ha, dan tanah seluas 922 (sembilan ratus dua puluh dua) Ha tersebut adalah di luar sungai, jalan dan perkampungan;
- Bahwa Manejlis Hakim Agung Peninjauan Kembali telah memutar balikkan fakta dengan berpihak kepada Termohon Peninjauan Kembali/Tergguat, dengan alasan apabila gugatan Penggugat/ Pemohon Peninjauan Kembali dikabulkan akan menyulitkan pelaksanaan eksekusi, dan hal inilah yang tidak sepantasnya menjadi pertimbangan Hakim khususnya Hakim Agung dalam tingkat peninjauan kembali, karena dalam pelaksanaan eksekusi pengadilan atas putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, Ketua Pengadilan Negeri selaku provost Mahkamah Agung oleh karena jabatannya, sebelum melakukan eksekusi dapat me-lakukan pengukuran dan peninjauan ke lapangan (konstatering) dengan memerintahkan Panitera/Juru Sita dan bila perlu dapat dimohonkan bantuan ahli untuk itu seperti tenaga ahli dari BPN ataupun yang lainnya yang dianggap perlu, dan hal tersebut sering terjadi dan tidak menimbulkan permasalahan;
- Bahwa Majelis Hakim Peninjauan Kembali telah salah menerap-kan hukum dengan cara melakumenerap-kan penemenerap-kanan mental, dengan membandingkan putusan atau perkara yang ada di tempat lain yaitu di Pengadilan Negeri Bulukumba yang belum tentu perkara itu sama, dan alangkah naifnya dan kelirunya apabila putusan dalam semua perkara di tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung tidak perlu dilaksanakan eksekusi hanya karena menjaga konflik fisik yang terjadi di lapangan, akan tetapi yang benar bantuan alat keamanan Negara seperti Polri/TNI yang secara hukum dapat dibenarkan dan tidak menyalahi aturan dan peraturan terlebih dalam kasus perkara ini, apabila masyarakat (Penggugat) dimenangkan maka pelaksanaan
eksekusi dalam perkara ini tidaklah sulit asalkan Termohon Peninjauan Kembali (PTPN II) konsisten dengan hukum dan kesadaran sendiri yang telah merampas tanah masyarakat (Penggugat) secara paksa dan menguasainya hamper 30 (tiga puluh) tahun;
5. Hakim Agung Peninjauan Kembali telah salah dan keliru
mempertimbangkan luas tanah yang diputuskan judex facti dan judex juris;
Bahwa Penggugat/Pemohon Peninjauan Kembali tidak pernah menerima penyerahan tanah berupa putusan pengadilan seluas 1.922 Ha (seribu sembilan ratus dua puluh dua hektar) yang terletak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, Kabupaten Deli Serdang sebagaimana dalam putusan peninjauan kembali tanggal 12 Mei 2005 No. 308 PK/Pdt/2004 halaman 10 baris ke 8, 18 dan 25, dan hal ini adalah suatu fakta yang berlebihan yang sengaja dilakukan oleh Majelis Hakim Agung Peninjauan Kembali untuk memperkuat/mendukung argument/dalil permohonan peninjauan kembali/Tergugat atas batas dan luas tanah objek perkara, sehingga menghasilkan amar putusan dalam peninjauan kembali tidak sesuai dengan kenyataan, dan ada apa dengan Majelis Hakim Mahkamah Agung Peninjauan Kembali;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut Mahkamah Agung berpendapat :
bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena berdasarkan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang No. 14 tahun 1985 jo Undang-Undang No. 5 tahun 2004 telah ditentukan bahwa permohonan peninjauan kembali dapat diajukan hanya 1 (satu) kali, sedang dalam perkara peninjauan kembali a quo yang sama subyek dan obyeknya telah diputus dalam peninjauan kembali No. 308 PK/Pdt/2004 tanggal 12 Mei 2005;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali: KOPERASI PERTANIAN JUMA TOMBAK No. 029/KOPTAN-JT/III/1999 Keputusan No. 52/BH/KDK2.1/ IV/1999, yang diwakili oleh: 1. SUPANDI (selaku Ketua), 2. LUKMAN (selaku Sekretaris), 3. S. SURYANINGSIH (selaku Bendahara), Jabatan Pengurus Koperasi Tani (Koptan) Juma Tobak, Jumlah Anggota 1.034
orang, Pasal 12 ayat (c) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, tersebut adalah tidak beralasan sehingga harus ditolak ;
Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Peninjauan Kem-bali/Penggugat berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang No. 4 Tahun 2004, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali: KOPERASI PERTANIAN JUMA TOMBAK No. 029/KOPTAN-JT/III/1999 Keputusan No. 52/BH/KDK2.1/ IV/1999, yang diwakili oleh: 1. SUPANDI (selaku Ketua), 2. LUKMAN (selaku Sekretaris), 3. S. SURYANINGSIH (selaku Bendahara) tersebut;
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis, tanggal 12 Juni 2008 oleh H. Abdul Kadir Mappong, SH. Ketua Muda yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Dirwoto, SH. dan H. Abbas Said, SH. Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Budi Hapsari, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak;
Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :
ttd/H. Abdul Kadir Mappong, SH. ttd/H. Dirwoto, SH.
Biaya-biaya: Panitera Pengganti: 1. M e t e r a i ... Rp 6.000,- ttd/Budi Hapsari, SH. 2. R e d a k s i ... Rp 1.000,- 3. Adminstrasi PK ... Rp 2.493.000,- Jumlah = Rp 2.500.000,- Untuk Salinan: Mahkamah Agung RI a.n. Panitera Panitera Muda Perdata,
MUH. DAMING SUNUSI, SH.MH. Nip. 040030169