Bab 9 Stereokimia
Luthfan Irfana
Budi Arifin
Slaid kuliah Kimia Organik I
untuk mhs S1 Kimia semester 3
Bagian Kimia Organik
TIU
TIK
Daftar Pustaka:
Hart H, Craine LE, Hart DJ. 2003. Kimia Organik: Suatu
Kuliah Singkat. Achmadi SS, penerjemah; Jakarta:
Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry: A Short
Course. Ed. ke-11. Bab 5.
McMurry J. 2008. Organic Chemistry. Ed. ke-7.
Belmont: Brooks/Cole. Bab 9.
Pendahuluan
Beberapa alat musik punya sifat
ketanganan Barack Obama menulis dengan tangan kiri
Pernahkah Anda perhatikan?
Sepasang sarung tangan
Kedua tangan kita adalah bayangan cermin yang tak identik objek kiral.
Sebaliknya objek akiral identik dan karena itu, berimpit dengan bayangan cerminnya.
Setiap objek memiliki bayangan cermin.
Objek yang tidak dapat diimpitkan (superimposable) dengan bayangan cerminnya dikatakan kiral.
CH3X dan CH2XY dapat
diimpitkan dengan bayangan cermin masing-masing
molekul akiral
9.1 Kiralitas & Enantiomer
CHXYZ tak dapat diimpitkan dengan bayangan cerminnya molekul kiral
Molekul organik dan biologis juga dapat memiliki sifat ketanganan (handedness) ini.
Secara umum, kiralitas dimiliki oleh objek/molekul yang tidak memiliki bidang simetri.
Bidang Simetri Asam propanoat (akiral) BUKAN Bidang Simetri Asam laktat (kiral) Pusat kiralitas
Secara khusus, atom C tetrahedral akan kiral jika mengikat 4 atom/gugus berbeda. Misalnya, 2-kloropropana akiral, sedangkan 2-klorobutana kiral.
Asam (+)-Laktat Asam (-)-Laktat
9.1 Kiralitas & Enantiomer
Molekul organik kiral dan bayangan cerminnya yang tidak identik disebut sepasang enantiomer.
Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok
Contoh molekul kiral lainnya:
5-bromodekana
C5 pusat kiralitas Substituen pada karbon 5
Latihan 1:
Manakah di antara 2 molekul di samping yang kiral?
Latihan 2:
Tandai * pusat(-pusat) kiralitas pada setiap senyawa berikut:
karvon
(minyak spearmint)
nutkaton
Cahaya tak-terpolarisasi Cahaya terpolarisasi Sumber cahaya Polarisator
Tabung contoh berisi larutan molekul organik
Analisator
Pengamat
9.2 Keaktifan Optis
Pengamatan Jean-Baptiste Biot (awal abad ke-19)
– Bidang cahaya terpolarisasi-bidang terputar saat melalui larutan senyawa organik tertentu
– Senyawa tersebut dikatakan aktif optis
Molekul yang memutar bidang cahaya terpolarisasi ke – kanan disebut dekstrorotatori ()
– kiri disebut levorotatori ()
Besar sudut rotasi teramati () bergantung pada Struktur molekul
Konsentrasi molekul dalam tabung contoh Panjang tabung contoh
Panjang gelombang cahaya terpolarisasi Suhu
dengan
= sudut rotasi (dari polarimeter)
l = panjang tabung contoh (dm)
c = konsentrasi (g/mL)
t = suhu larutan (biasanya suhu kamar)
= panjang gelombang sinar
[biasanya garis D (kuning) dari lampu uap Na ( = 589,6 nm)]
9.2 Keaktifan Optis
Agar aktivitas optis berbagai zat dapat dibandingkan, digunakan besaran rotasi spesifik:
(pelarut)
c
l
t
α
α
λ9.2 Keaktifan Optis
Sepasang enantiomer
t sama, hanya berbeda tanda α 3,33(H O) laktat asam -(-) 2 C 25 D o α 3,33(H O) laktat asam -) ( 2 C 25 D o
Menghitung Rotasi Optis
Sebanyak 1,20 g contoh kokaina, []D = 16o, dilarutkan dalam
7.50 mL kloroform lalu dituang ke dalam tabung contoh sepanjang 5.00 cm. Berapakah sudut rotasi teramati ()?
Contoh Soal 9.1
kokaina
(pelarut) c l t α α λ ) 3 (CHCl mL 7,50 g 1,20 dm) (0,500 α 16o = –1,28o Jawab:Louis Pasteur (1884)
Dua jenis kristal yang dihasilkan dari natrium amonium tartrat adalah bayangan cermin yang
tidak identik penemuan enantiomer
100% Kristal Kiri
Aktif optis
100% Kristal Kanan
Aktif optis
• Problem 9.1–9.6
• Problem 9.31–9.37, 9.72, 9.73
9.3 Aturan Urutan:
Penamaan
R
-
S
1. Dengan aturan CIP, urutkan prioritas keempat gugus yang melekat pada pusat kiralitas (baca kembali penamaan E-Z).
(a) searah jarum jam → (R): rectus
(b) berlawanan arah jarum jam → (S): sinister
2. Posisikan gugus yang prioritasnya paling rendah ke belakang.
3. Amati, 180o dari posisi gugus tadi, arah perputaran dari gugus yang tertinggi prioritasnya ke yang kedua lalu ke yang ketiga.
Putar menjadi seperti ini Putar menjadi seperti ini Setelah menentukan peringkat prioritas Gugus terendah (4) berada di belakang Gugus terendah (4) berada di belakang Konfigurasi R Konfigurasi S Cermin
Asam ()-laktat Contoh 1: penentuan prioritas 4 2 1 3
searah jarum jam
Konfigurasi R
penentuan konfigurasi
(S)-gliseraldehida [(S)-()-2,3-dihidroksipropanal] [α]D = 8.7 (S)-alanina [Asam (S)-()-2-aminopropanoat] [α]D = 8.5 Contoh 2: Contoh 3:
Contoh Soal 9.2
1. Tuliskan struktur 2D, urutkan prioritas gugus-gugus pada pusat kiralitas. Gambarkan struktur (R)-2-klorobutana.
Prioritas −Cl > −CH2CH3 > −CH3 > −H 2. Gambarlah dengan H (gugus prioritas terendah) “menjauhi” Anda, dan
letakkan 3 gugus sisanya (Cl → CH2CH3 → CH3) searah jarum jam (R). atau
1. Tentukan konfigurasi (R atau S) pada pusat stereogenik dalam C HC HO CHH 3 O C CO2H CH2SH H H2N C CH3 H H2N CH2 (a) (b) (c) 2. Gambarkan struktur: (a) (S)-2-fenilbutana (b) (R)-3-metil-1-pentena (c) (S)-3-metilsiklopentena Latihan:
9.3 Aturan Urutan:
Penamaan
R
-
S
Konfigurasi R-S mutlak; konfigurasi (+)/(–) relatif.
Konfigurasi mutlak dipastikan dengan spektroskopi sinar-X (Bijvoet, 1951)
Tidak ada hubungan nyata antara konfigurasi mutlak dan relatif. Contoh: C CO2H H OHCH3 CH3OH H+ C CO2CH3 H OHCH3
• Problem 9.7–9.11
• Problem 9.27, 9.28, 9.30, 9.42–9.48, 9.50,
9.51, 9.54–9.56
asam 2-amino-3-hidroksibutanoat
Stereoisomer
(A) 2R, 3R | (B) 2S, 3S (C) 2R, 3S | (D) 2S, 3R
9.4 Senyawa dengan >1 Pusat Kiralitas:
Diastereomer & Senyawa
Meso
n pusat kiralitas → maksimum 2n stereoisomer
* *
2 pusat kiralitas
maks 4 stereoisomer
A dan B, C dan D: pasangan enantiomer (bayangan cermin)
A dan C, A dan D, B dan C, atau B dan D:
Asam 2-amino-3-hidroksibutanoat
Enantiomer
• Konfigurasi berlawanan di setiap pusat kiralitas
Diastereomer
• Konfigurasi berlawanan di
sebagian pusat kiralitas Epimer
• Konfigurasi berlawanan hanya di 1 pusat kiralitas
Perhatikan!
kolestanol koprostanol
asam tartarat
* *
IDENTIK! Senyawa Meso
bidang simetri
senyawa meso akiral
1. Buaya dewasa mengeluarkan senyawa berikut dari kelenjar kulitnya sebagai feromon komunikasi untuk bersarang atau kawin.
O
Tandai pusat kiralitasnya dengan tanda *. Gambarkan semua kemungkinan stereoisomer dari senyawa ini?
2. a) Tunjukkan bahwa trans-1,2-dimetilsiklopentana dapat berada dalam bentuk enantiomer kiral.
b) Apakah cis-1,2-dimetilsiklopentana juga kiral? Jelaskan.
• Problem 9.12–9.17
• Problem 9.29, 9.38–9.41, 9.49, 9.52, 9.53,
9.57, 9.58, 9.65, 9.75–9.79
Campuran rasemik (dilambangkan (+) atau (d,l):
campuran sepasang enantiomer dengan nisbah 50:50
9.5 Campuran Rasemik (Rasemat):
Resolusi Enantiomer
Campuran rasemik tidak aktif optis:
rotasi (+) dari salah satu enantiomer tepat ditiadakan oleh rotasi (–) yang sama besar dari enantiomer lainnya.
Campuran rasemik umumnya sulit dipisahkan:
Sifat akiral identik (tl, td, , dan berbagai jenis spektrum). Kelarutan dalam pelarut biasa yang akiral juga identik.
9.5 Campuran Rasemik (Rasemat):
Resolusi Enantiomer
Teknik kristalisasi bertingkat Pasteur umumnya tidak berhasil baik. R S + R R - R S - R R - R R + R S - R S + R dan Metode resolusi lazim digunakan:
(a) Campuran direaksikan dengan suatu reagen kiral.
(b) Dihasilkan sepasang produk diastereomer yang dapat dipisahkan dengan metode kimia biasa.
Contoh: Rasemat asam kiral direaksikan dengan amina kiral.
9.6 Stereokimia Reaksi: Hidrasi Alkena
(1) Alkena akiral Alkohol kiral:
1-butena (akiral) (S)-2-butanol (50%) (R)-2-butanol (50%)
(2) Alkena kiral Alkohol dengan pusat kiral baru:
(R)-4-metil-1-heksena (1 pusat kiral) (2S,4R)-4-metil-2-heksanol (2R,4R)-4-metil-2-heksanol (2 pusat kiral)
Kation sec-butil (akiral) (S)-2-Butanol (50%) (R)-2-Butanol (50%) Cermin Serangan dari atas Serangan dari bawah Kemungkinan
Serangan atas = bawah
(2) Mekanisme Reaksi Adisi H2O pada (R)-4-Metil-1-heksena Alkena Kiral Kation Kiral Peluang serangan atas
bawah Atas Bawah (2S,4R)-4-Metil-2-heksanol (2R,4R)-4-Metil-2-heksanol Sisi atas
bawahKomposisi produk
9.6 Stereokimia Reaksi: Hidrasi Alkena
Pembentukan pusat kiral dari reaksi antara 2 reaktan akiral
akan menghasilkan produk rasemat.
Produk aktif optis hanya akan didapat dari reaktan/lingkungan yang aktif optis. Misalnya, reaksi biologis enzimatik:
cis-akonitat (akiral)
(2R,3S)-isositrat
akonitase
9.6 Stereokimia Reaksi: Hidrasi Alkena
Pembentukan pusat kiral baru pada reaktan kiral akan
menghasilkan campuran diastereomerik tidak 50:50. Sisi dengan halangan ruang lebih kecil lebih mudah diserang.
Pusat kiral pertama tidak terpengaruh dan akan tetap
berkonfigurasi R (bila reaksi tidak mengubah prioritas relatif).
• Problem 9.18–9.22
• Problem 9.59–9.62, 9.66, 9.67, 9.74, 9.80–
9.82
Cermin
Cepat
9.7 Kiralitas pada
Nitrogen, Fosforus, dan Sulfur
Atom N, P, dan S trivalen dengan 3 atom/gugus berbeda kiral. Pasangan elektron bebas menjadi “gugus” keempat yang
berbeda dalam geometri-elektron tetrahedral.
Interkonversi “payung tertiup-angin” atom N trivalen sangat cepat tidak mungkin
mengisolasi salah satu enantiomer.
Interkonversi atom P dan S trivalen lebih lambat fosfina atau garam sulfonium kiral stabil dan dapat diisolasi.
9.7 Kiralitas pada
Nitrogen, Fosforus, dan Sulfur
(R)-metilpropilfenilfosfina
(stabil beberapa jam, 100 oC) Adenosina
Metionina
(S)-S-adenosilmetionina
(stabil beberapa hari, rt) Prioritas terendah
Contoh pusat prokiralitas sp2: butanon (prokiral) 2-butanol (kiral)
9.8 Prokiralitas
Molekul prokiral: molekul akiral yang dapat diubah menjadi kiral dalam 1 tahap reaksi
Enantiomer 2-butanol yang dihasilkan bergantung pada sisi/ muka karbonil planar yang bereaksi.
prokiral kiral
H2 Pd/C
Tentukan prioritas ketiga gugus yang terikat pada C sp2.
Tentukan arah putaran prioritas 1 2 3. Muka yang menghasilkan putaran
searah jarum jam muka Re (mirip R) taksearah jarum jam muka Si (mirip S)
(S)-2-butanol
(R)-2-butanol
muka Re (searah jarum jam)
muka Si (taksearah jarum jam)
Produk adisi pada muka Re
Produk adisi pada muka Si
atau
Pusat prokiralitas
Pusat kiralitas
9.8 Prokiralitas
Contoh pusat prokiralitas sp3:
substitusi dgn 2H
Memahami prokiralitas akan diperlukan dalam mempelajari stereotopisitas pada kuliah Penentuan Struktur Molekul.
9.8 Prokiralitas
• Problem 9.23–9.26
• Problem 9.63, 9.64, 9.68–9.71
Walaupun sifat fisisnya sama, sepasang enantiomer biasanya
memiliki sifat biologis yang berbeda, bahkan tak jarang berlawanan.
()-limonena (aroma jeruk) ()-limonena (aroma pinus)
9.9 Kiralitas di Alam
(R)-asparagina → manis[isomer (S)-nya pahit]
(S)-karvon → aroma harum jintan
(S)-fluoksentina
(pencegah migrain) rasemat antidepresan
(S)-naproksen → obat antiradang
[(R): racun hati]
(R,R)-kloramfenikol → antibiotik
[(S,S): bukan antibakteri]
(R)-talidoimida → zat sedatif & hipnotik
[(S): teratogen ampuh]
(S,S)-paklobutrazol →
zat pengatur tumbuh tanaman [(R,R): fungisida)]
(–)-benzopirildiol → sangat
karsinogenik [(+): tidak)]
(R)-timolol → penyekat adrenergik
[(S): tidak efektif)]
Feromon seks kumbang jantan (enantiomernya inaktif)
Reseptor (Kiri)
Enantiomer (kiri) Enantiomer (kanan)
Reseptor (Kiri)
Tidak cocok
Tubuh memiliki reseptor tertentu untuk setiap fungsi biologis. Reseptor tersebut umumnya kiral.
Hanya senyawa dengan stereokimia yang cocok dengan stereokimia reseptor dalam tubuh akan diikat.
Terima kasih
Jangan lupa untuk mengulang kembali materi ini sebelum Anda tidur!