• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. dari empat variable utama yang biasa disebut dengan 4 P yaitu : Product (Produk),

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. dari empat variable utama yang biasa disebut dengan 4 P yaitu : Product (Produk),"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran

Product, Price, Place dan Promotion (4 P)

Dalam teori pemasaran dikenal adanya bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran merupakan konsep kunci dalam teori pemasaran yang terdiri dari empat variable utama yang biasa disebut dengan 4 P yaitu : Product (Produk), Price (Harga), Place (Saluran Distribusi), Promotion (Promosi). Bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler-Keller (2008) menyatakan ”seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran”.

1. Product (Produk)

Produk tidak hanya diartikan sebagai suatu yang berbentuk barang nyata. Tetapi produk sebagai segala sesuatu yang dapat diberikan kepada orang lain guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan tertentu.

Menurut Swasta & Sukutjo (2001) mengemukakan bahwa “produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, prestise perusahaan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya”.

Kotler-Amstrong (2008) mengemukakan “produk adalah suatu sifat yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan”.

(2)

7 2. Price ( Harga )

Didalam suatu kegiatan pemasaran, tidak dipungkiri lagi bahwa harga merupakan faktor yang sangat menetukan dalam pengambilan keputusan pembelian seorang konsumen. Harga menurut Swasta & Sukotjo (2002) “sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.”

Kotler (2008) menyatakan bahwa “Harga itu jumlah yang ditagihkan atas suatu produk dan jasa. Lebih luas lagi harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”.

3. Distribution (Distribusi)

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan memerlukan strategi dan penyaluran yang tepat. Produk yang didistribusikan itu memerlukan tempat yang cocok dengan karakteristik produk tersebut. Baik tempat untuk menjual maupun tempat untuk menyimpan produk tersebut.

Menurut Saladin (2006) menyatakan bahwa “Saluran Distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi”.

Kotler (2008) menyatakan bahwa “Saluran distribusi adalah organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi.

(3)

8 4. Promotion (Promosi)

Promosi banyak digunakan dalam suatu perusahaan untuk mengenalkan produknya kepada khalayak. Apabila yang diproduksi merupakan produk baru, dalam arti produk tersebut belum pernah ada yang memproduksi dan memasarkan sebelumnya.

Menurut Swasta & Sukutjo (2008) mengemukakan bahwa “Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada yang menciptakan pertukaran atau pemasaran.”

Madura (2007) menyatakan bahwa “Promosi merupakan tindakan menginformasikan atau mengingatkan pelanggan mengenai suatu produk atau merek tertentu”.

Pada dasarnya, tujuan utama dari promosi yang dilakukan oleh perusahaan tetap bermuara pada tujuan untuk memperoleh laba yang besar. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut promosi yang dilakukan suatu perusahaan haruslah diarahkan untuk mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Dilihat dari iklan dalam jaringan sosial media. Maka yang diangkat adalah promosi dari iklan jaringan sosial. Dan tingkat kegagalan suatu promosi iklan pada jaringan sosial media begitu tinggi dari segi pengguna atau konsumen. Karena iklan merupakan media pemasaran atau bauran pemasaran dari sebuah promosi produk ataupun jasa kepada masyarakat luas. Pada saat ini kemajuan di dalam perkembagan jaringan sosial media membutuhkan respon terhadap promosi didalam sosial media terutama dalam pemasangan iklan dijaringan sosi

(4)

9 2.2 Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Media Sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh (Profesor J.A. Barnes di tahun 1954).

(Andreas Kaplan dan Michael, 2010) mendefinisikan media sosial sebagai (sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content). Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa

(5)

10 saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone semakin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Situs media sosial merupakan media percakapan dimana orang atau konsumen saling terhubung satu sama lain.

Media ini bersifat interaktif bahkan conversation yang terjadi lebih aktif dan efektif daripada website (Marketing, Oktober 2011). Situs media sosial paling baik dijelaskan dalam konteks paradigma industri media tradisional. Media tradisional seperti televisi, koran, radio dan majalah merupakan organisasi besar yang mendistribusikan konten yang mahal kepada konsumen dan pemasang iklan akan membayar mahal untuk menyisipkan promosi mereka di dalam konten. Jika orang-orang tak setuju dengan konten yang diunggah maka khalayak tak dapat memprotes langsung redakturnya atau tak dapat melakukan kontak langsung dengan salah satu tokoh idola yang sering muncul di media tradisional tersebut.

Tetapi dalam situs media sosial semua orang dapat membuat, mengunggah dan menyebarluaskan konten mereka dengan mudah. Pemasang iklan pun tak harus membayar mahal kepada penerbit dan distributor untuk memasang iklan. Situs media sosial mempunyai banyak bentuk seperti blog, microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook dan Linkedln), situs media-sharing (Youtube, Flikr, Slideshare), situs sosial bookmark dan voting (Digg, Reddit), situs review (Yelp), forum dan dunia virtual (Second Life).

Tentunya setiap bentuk situs media sosial memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing, misalnya Twitter menonjolkan percakapan interaktif

(6)

11 dalam pesan text yang disebut tweet. Facebook menonjolkan jaringan relasi pertemanan, Youtube menonjolkan database dan sharing video serta, Second Life menonjolkan dunia virtual 3D dimana setiap orang dapat melakukan aktivitas harian layaknya di kehidupan nyata.

2.2.1 Pertumbuhan Media Sosial

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.

Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Dimana pertumnbuhan dari media sosial dari popularitas dan penggunanya sebagai berikut :

Blog merupakan sejenis sistem manajemen konten (Content Management System, sering disingkat CMS) yang memudahkan siapa saja untuk mempublikasikan tulisan-tulisan pendek yang dinamakan post (Zarella.2011: 9). Istilah blog muncul pada Desember 1997 dari kata weblog, gabungan kata web dan blog; pada akhirnya disingkat menjadi blog saja. Kegiatan menulis di blog

(7)

12 (blogging) oleh masyarakat dimulai pada tahun 1999 ketika Live Journal dan Blogger diluncurkan.

Saat ini platform blog semakin berkembang dan beberapa yang populer di antaranya seperti Wordpress, Movabletype, dan Hubspot. Para pengguna blog dapat mendaftar (sign up) di salah satu situs blog platform secara gratis dan langsung menulis di dalamnya. Microblogging merupakan bentuk blogging yang membatasi ukuran setiap post-nya seperti halnya Twiter hanya bisa berisi 140 karakter.

Twitter diciptakan tahun 2006 yang terinspirasi dari SMS telepon seluler dan tool organisatoris yang berjuluk TXTmob. Hingga Mei 2007 telah beroperasi 111 microblogging system, tetapi Twitter masih menjadi popular sampai sekarang (Zarella.2011:33). Jejaring sosial (social network) merupakan situs dimana orang dapat berkomunikasi dengan teman-teman mereka baik di dunia nyata atau maya, seperti Facebook, Friendster, Myspace dan Google+.

Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya (Indodesing: 2009). Facebook adalah salah satu dari sekian banyak Online Social Networking atau Situs Jejaring Sosial yang ada di jagad web. Bila anda sebelumnya telah mengenal MySpace atau Friendster, maka Facebook pun tak jauh berbeda seperti kedua

(8)

13 Online Social Networking tersebut. Facebook pertama kali hadir pada bulan Februari 2004 dengan Mark Zuckerberg sebagai pendirinya ( Manis : 2009 ).

2.2.2 Peran dan Fungsi Media Sosial 2.2.2.1.1 Peran Media Sosial

Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial seperti blog, facebook, twitter, dan youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran. Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain :

a. Kesederhanaan

Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar Tehnik Informasi pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.

b. Membangun Hubungan

Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan

(9)

14 cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.

c. Jangkauan Global

Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.

d. Terukur

Dengan sistem tracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

2.2.2.1.2 Fungsi Media Sosial

Media sosial menarik jutaan pengguna setiap hari. Iklan bisnis anda, Layanan atau kampanye, melalui situs seperti Facebook, YouTube dan LinkedIn, memungkinkan anda untuk menargetkan pesan kepada orang-orang, yang paling penting pelanggan anda yang sudah ada dan potensial. Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :

(10)

15 a. Administrasi

Pengorganisasian profile karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasar untuk menemukan dimana pasar anda. b. Mendengarkan dan Belajar

Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka.

c. Berpikir dan Perencanaan

Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaimana anda akan tetap didepan pasar dan begaiman anda berkomunikasi ke pasar. Bagaimana teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.

d. Pengukuran

Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda

2.2.3 Dampak Media Sosial

Dengan tanpa disadari, orangtua dan orang dewasa lain di sekitar remaja telah memaparkan internet sejak usia dini. Oleh karena itu adalah sebuah urgensi untuk mengulas tentang dampak – dampak dari pemaparan remaja terhadap

(11)

16 internet dari sudut pandang psikologis. Dampak ini akan ditinjau dari beberapa aspek perkembangan sebagai berikut :

1. Dampak pada perkembangan fisik

2. Dampak pada perkembangan sosial dan emosi 3. Dampak pada perkembangan inteligensi 4. Dampak pada perkembangan moral

Dampak positif media sosial :

1. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs media sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.

2. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.

3. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

(12)

17 2.3 Definisi Iklan

Menurut Swastha (2001) ada empat pengertian mengenai periklanan. Pertama, periklanan dapat menambah kegunaan informasi pada suatu penawaran produk. Kedua, periklanan merupakan suatu alat persuasi (alat untuk membujuk), jadi seseorang atau lembaga dapat mengadakan periklanan untuk membujuk masyarakat. Ketiga, periklanan merupakan sebuah alat untuk menciptakan kesan. Keempat, periklanan merupakan suatu alat untuk memuaskan keinginan pembeli dan penjual.

Shimp (2000) menjelaskan bahwa iklan merupakan investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit, iklan merupakan sebuah investasi yang dianggap sangat menguntungkan. Adapun definisi yang dikembangkan oleh Sutejo (1988) periklanan adalah jenis promosi produk dengan mempergunakan media komunikasi massa. Melalui berbagai macam pertimbangan, cara penyajian iklan dapat beraneka ragam, misalnya dengan tulisan, gambar bergerak, gambar diam, suara dan sebagainya.

Banyak definisi diberikan bagi kata ‘periklanan’, akan tetapi salah satu yang paling sederhana dengan harapan agar kita tidak berdebat soal ini. Periklanan adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan pembuat barang, atau pemasok jasa dengan masyarakat banyak atau sekelompok orang tertentu yang bertujuan untuk menunjang upaya pemasaran. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan gambar, suara atau kata-kata, gerak atau bau yang disalurkan melalui media atau secara langsung. ‘Biro Iklan’ adalah lembaga usaha yang memberikan jasa periklanan bagi siapa yang membutuhkan baik perorangan,

(13)

18 perusahaan pembuat barang atau pemasok jasa bahkan pemerintah. Oleh karena bentuk pelayanan periklanan meliputi berbagai jenis kegiatan maka dilihat dari skala usahanya ada berbagai ukuran sebuah biro iklan.

Wells (2006) berpendapat bahwa iklan adalah komunikasi persuasif berbayar yang menggunakan media massa untuk menjangkau masyarakat luas dan menghubungkan sponsor dengan audiens yang ditarget. Iklan merupakan hal yang lebih dari sekedar pesan penjualan yang tertera di surat kabar, majalah, dan program tv. Melainkan suatu bentuk komunikasi yang kompleks yang beroperasi dengan obyektif dan strategi yang mengarah pada berbagai tipe dampak pada pikiran, perasaan, dan tindakan konsumen.

Menurut Wells definisi standar tentang iklan memiliki 4 komponen, yaitu: 1. Iklan merupakan bentuk komunikasi yang berbayar, meskipun ada iklan

layanan umum yang menggunakan donasi.

2. Tidak sekedar isi pesan yang ingin disampaikan akan tetapi bersifat sponsor. 3. Kebanyakan iklan berusaha untuk mempengaruhi konsumen. Walaupun

dalam beberapa iklan mempunyai fungsi untuk memberikan informasi kepada konsumen dan membuat mereka sadar pada produk perusahaan.

4. Iklan mampu meraih konsumen potensial yang sangat banyak.

Isi pesan iklan disampaikan melalui beberapa media yang berbeda. Melalui pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam mempromosikan produk mereka untuk menarik minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

(14)

19 Dengan iklan tersebut, perusahaan mampu menstimulus konsumen dengan mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan besar menurut mereka.

2.3.1 Syarat - Syarat Iklan 1. Bahasa Iklan

Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan ungkapan logis atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang di anggap penting.

2. Isi iklan

a. Objektif dan jujur b. Singkat dan jelas

c. Tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain

d. Menarik perhatian banyak orang. dari syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan iklan maka harus diketahui juga pengertiannya.

2.3.2 Fungsi dan Tujuan Iklan

Menurut Kotler (2007) tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, pemosisian pasar dan program pemasaran. Tujuan iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dengan tingkat pencapaiannya harus diperoleh para audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan, atau memperkuat.

(15)

20 Menurut Setiadi (2003) terdapat tiga tujuan utama periklanan, yaitu menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan. Periklanan informatif berarti pemasar harus merancang iklan sedemikian rupa agar hal-hal penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan. Tujuan pemasar adalah untuk mencoba meyakinkan konsumen bahwa merek yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat.

Fungsi dan tujuan iklan secara keseluruhan adalah sebagai berikut ini:

1. Iklan informatif (untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada).

2. Iklan Persuasif (untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa).

3. Iklan Pengingat (untuk merangsang pembelian produk atau jasa kembali). 4. Iklan Penguatan (untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah

melakukan pilihan yang tepat).

5. Rational Appeal (daya tarik rasional) Beorientasi pada pemberian informasi yang bersandar pada fakta-fakta yang rasional. Mengedepankan benefit fungsional dari suatu produk (terdapat Value added yang nyata) Pesan menggambarkan mutu, nilai ekonomis, atau kinerja produk contoh : iklan mobil panther yang mengedepankan nilai irit bahan bakar.

6. Emotional Appeal (daya tarik emosional) Beorientasi pada upaya untuk menggelitik aspek emosi dan perasaan (feeling) pelanggan mengedepankan nilai prestise suatu produk; memiliki produk

(16)

21 diasosiasikan dengan gengsi tertentu Contoh : iklan mobil BMW, atau sabun kecantikan LUX

7. Moral Appeal (daya tarik moral) Beorientasi pada upaya menggugah nurani pelanggan akan hal yang baik/benar atau bermoral/tidak bermoral Sering digunakan dalam iklan layanan masyarakat, seperti bahaya narkoba, AIDS, dan kampanye anti korupsi.

2.4 Social Networking Advertising (SNA) 2.4.1 Pengertian (SNA)

Social Networking Advertising (SNA) adalah istilah untuk mendeskripsikan bentuk iklan online yang terfokus pada situs jaringan sosial. Satu dari keuntungan utama beriklan disitus jaringan sosial (facebook ,myspace, twitter dan lainnya) adalah pengiklan mendapat keuntungan dari informasi demografi pengguna dan dapat mentargetkan iklan mereka dengan tepat sasaran.

Social networking advertising adalah metode periklanan dengan menggunakan internet dan World Wide Web dengan tujuan menyampaikan pesan pemasaran (promosi) untuk menarik pelanggan. Meskipun kata itu sendiri menggambarkan hanya satu agenda, iklan disitus biasanya dibagi menjadi beberapa bagian atau teknik.

SNA juga merupakan istilah umum yang mengcapturing segala bentuk iklan online - Apakah eksplisit (misalnya, banner iklan dan video komersial) atau implisit (misalnya, “fan page” atau "tweets") yang disampaikan melalui SNSs.

(17)

22 Menurut para professional Internet Advertising, social networking advertising meliputi beberapa teknik seperti iklan kontekstual pada halaman hasil mesin pencari (search engine), iklan banner (banner ads), Rich Media Ads (periklanan dengan melibatkan media interactiv digital seperti audio dan video streaming), iklan jaringan sosial (social network advertising), iklan online berdasarkan klasifikasi (online classified advertising), jaringan periklanan (advertising networks) dan e-mail marketing, serta bahkan e-mail spam.

Social networking advertising adalah cara mempromosikan sebuah produk di Internet dengan menggunakan berbagai fitur Internet. Dengan kedatangan internet, dunia bisnis telah menjadi digital dan orang lebih suka membeli barang-barang secara online, yang lebih mudah dan lebih cepat. SNA atau dikenal sebagai e-iklan memberikan dimensi baru dan daya tarik yang unik untuk produk, yang merupakan keuntungan tambahan.

Bentuk lain dari SNA, yang mendapatkan popularitas, adalah e-mail dan itu telah menikmati pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Karena ada perubahan tren pergeseran dari cetak ke online, iklan online akan terus tumbuh selama kemajuan teknologi.

Banner iklan menggambarkan dalam bentuk gambar dan sering dilihat di situs lalu lintas tinggi dan juga memberikan hyperlink kembali ke situs pengiklan. Harga bervariasi sesuai dengan jumlah iklan yang ditampilkan. Sponsor iklan lebih besar kemudian banner iklan dan mengandung cukup banyak teks dan ditempatkan pada ezines atau newsletter online. Harga bervariasi sesuai dengan

(18)

23 jumlah pembaca newsletter. Layanan dari badan SNA telah membuat mereka untuk menjalankan kampanye dengan cara yang efektif dan lebih layak.

Hal ini juga membantu para pemasar untuk mengawasi kinerja kampanye iklan, yang tidak mungkin dalam jenis media lainnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk memodifikasi kampanye dengan menganalisis data sehingga menargetkan pelanggan. Agen SNA menjamin jangkauan yang luas para penonton melalui server iklan pusat karena menggunakan jaringan iklan SNA. Kesimpulannya, SNA adalah yang termurah dan efektif cara iklan yang sukses telah membuktikan potensinya.

Promosi dan periklanan mempunyai keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.promosi periklanan banyak dilakukan di media online khususnya media jejaring sosial yaitu melalui Facebook dan Twitter.Media online dimanfaatkan oleh banyak perusahaan,salah satunya Carl`s Jr Burger,salah satu brand atau merek asing yang bergerak dalam makanan cepat saji terutama burger.Carl`s Jr Burger menggunakan media jejaring sosial (Facebook dan Twitter) sebagai sarana promosi sekaligus memperkenalkan produknya kepada masyarakat.

2.4.2 Keunggulan Social Networking Advertising (SNA)

Karena munculnya teknologi internet yang menjadi booming saat ini, perusahaan di seluruh dunia telah sangat mengambil manfaat dari hal ini untuk menyampaikan pesan-pesan mereka secara serentak di seluruh dunia. Melalui penggunaan ini, beberapa profesional kemudian membuat beberapa laporan dari

(19)

24 keuntungan ini dibandingkan dengan metode konvensional seperti membuat billboard dan iklan TV.

Usaha kecil menemukan iklan yang menawarkan penayangan maksimum online dengan biaya minimal. Usaha kecil target klien ideal mereka dan menemukan bahwa SNA adalah cara yang terjangkau dalam pemasaran iklan. SNA memberikan respon langsung, sehingga menguntungkan baik bagi konsumen dan penjual.

Satu dari banyak strategi periklanan (promosi) yang digunakan saat ini adalah iklan jaringan sosial (online advertising) melalui internet. Dibandingkan dengan bentuk iklan lain seperti penggunaan papan reklame besar serta iklan TV, iklan online dan internet marketing atau advertising ini dianggap sebagai salah satu yang paling terjangkau namun merupakan bentuk iklan yang sukses.

Hal ini karena harga yang relatif lebih murah dan jauh lebih mudah untuk dicapai (menuju sasaran), dibandingkan dengan mendirikan sebuah billboard atau iklan TV. Ini merupakan salah satu keunggulan dari iklan jaringan sosial untuk dapat menarik para pengiklan untuk beriklan dijaringan sosial ( online advertising).

2.4.3 Keuntungan Social Networking Advertising (SNA)

Segera menerbitkan informasi dan konten. Salah satu dari banyak perjuangan mendirikan sebuah iklan adalah waktu bahwa perusahaan-perusahaan harus menunggu sebelum benar-benar membuat iklan mereka di publikasikan. Social networking advertising, bagaimanapun, membuat ini lebih mudah dan lebih

(20)

25 cepat, serta tidak membatasi cakupan geografis dan waktu. Untuk itu, iklan interaktif yang muncul menghadirkan tantangan-tantangan segar bagi pengiklan, yang hingga kini masih mengadopsi strategi interruptive (contoh iklan TV).

Efisiensi investasi pengiklan, Social networking advertising memungkinkan untuk penyesuaian iklan, termasuk konten dan diposting website. Sebagai contoh AdWords dan AdSense memungkinkan iklan yang ditampilkan di halaman web yang relevan atau berada disamping hasil pencarian dengan kata kunci yang telah dipilih. Keuntungan utama dari pemasangan SNA lebih dari bisnis offline adalah keuntungan moneter, yang tidak dapat diperoleh secara lokal. Hal ini menyebabkan kemajuan besar dalam bisnis, yang merupakan tujuan akhir dari setiap pengusaha. SNA menawarkan spektrum yang luas dari pengakuan, yang tak tertandingi untuk setiap modus lain dari iklan. SNA tidak memiliki keterbatasan waktu.

SNA mengurangi biaya transaksi dan memberikan kontribusi terhadap laba perusahaan dan aman dalam persaingan terhadap pemasaran internasional. Pemilik jauh lebih puas karena bisnis aman lebih bermanfaat dan dapat diandalkan. Tentu saja SNA merupakan salah satu langkah maju atas orang lain dan membantu untuk mengikuti dengan cepat mengubah dunia.

2.4.4 Bentuk –Bentuk Social Networking Advertising ( SNA )

a. Direct Advertising di mana pemasang iklan dan pemilik media berhubungan langsung dan menandatangani kontrak untuk menampilkan iklan atau inisiatif promosi lainnya.

(21)

26 b. Self-service Advertising: Pendekatan iklan baru di mana materi iklan, penempatan iklan, tampilan serta teks dikerjakan sendiri oleh pemasang iklan melalui metode proses yang dilakukan sendiri di Online. Contoh: Blogads dan Google AdWords.

c. Ad Networks: Sebuah jaringan (network) iklan yang menghubungkan dan memediasi antara pemasang iklan dengan pemilik situs web. Jaringan iklan seperti ini biasanya menargetkan kampanye-kampanye yang tidak mempunyai target audience khusus, tetapi mengincar sebesar mungkin orang yang melihat iklan dengan biaya sekecil mungkin. Contoh: Value Click Media dan Tribal Fusion.

d. Contextual Advertising : Iklan yang ditargetkan pada content. Iklan tidak ditampilkan secara random, tetapi telah dipilih oleh sistem secara otomatis sesuai dengan content yang relevan dengan iklan tersebut. Contoh: Google AdSense dan Yahoo Publisher Network.

e. Twitter Advertising : Iklan yang berfungsi sebagai tweet dari pemasang iklan, yaitu iklan berbasis keyword yang pendek, yang didistribusikan kepada user yang membaca content yang sesuai dengan keyword yang dipilih. Contoh: Magpie dan Twittad.

f. In-Text Advertising: Sistem in-text advertising secara otomatis menghubungkan kata-kata tertentu di dalam website dengan content iklan yang berhubungan. Contoh: Kontera dan Vibrant in-Text Ad.

g. Social Advertising: Iklan untuk social media. Tidak seperti iklan tradisional, format iklan ini memanfaatkan dinamika pengaruh sosial seperti pengaruh

(22)

27 peer group, word of mouth, viral marketing dan rekomendasi langsung dari teman keteman. Contoh: VideoEgg dan Meebo.

h. Video Advertising: Bentuk iklan yang ditargetkan pada content video. Berbagai format tersedia, termasuk iklan dinamis yang bisa tampil sebelum, setelah, ataupun selama tayangnya content video tertentu. Contoh: Voxant dan AdSense for Video.

i. Sponsorship: adalah bentuk bantuan dana atau bisa juga dalam bentuk produk/layanan sebagai ganti promosi terhadap suatu brand. Sponsorship online adalah strategi alternatif yang banyak digunakan dan dianggap lebih efektif daripada pemasangan iklan online berbentuk banner.

2.4.5 Jenis-Jenis Social Networking Advertising (SNA) 1. CPC (COST PER CLICK)

Cost artinya ongkos. Cost per click artinya ongkos setiap klik. Penjelasannya adalah, apabila kita seorang pemasang iklan (orang yang berduit tadi), kita membayar iklan yang kita pasang, hanya jika ada orang yang mengeklik iklan kita. Sebagai kebalikan dari CPC, pihak pemilik website yang dipasangi iklan akan mendapatkan bayaran tiap kali ada iklan yang diklik. Mendapat bayaran setiap ada iklan yang diklik ini secara bisnis online disebut sebagai Paid Per Click atau PPC.

(23)

28 2. CPI (COST PER IMPRESSION)

Impression artinya kesan. Sedangkan dari segi konteks yang sedang kita bahas, Cost Impression di sini diartikan sebagai ongkos setiap (seribu) kesan. Kesan apa? Maksud dari kesan di sini adalah berapa kali iklan tersebut di lihat oleh pengunjung. Jadi pemilik blog akan mendapatkan uang dari pemasang iklan setiap (seribu) kali iklan tersebut dilihat-tidak perlu diklik- oleh pengunjung. Kenapa mesti seribu? Karena belum tentu mengeklik, pasti tidak semua pengunjung tertarik dengan iklan yang di pasang. Ini semacam cara yang adil, karena kalau dihitung satu per satu, jumlah uang yang harus di bayar oleh pemasang iklan terntulah besar sekali.

3. CPA (COST PER ACTION)

Ongkos setiap ada aksi. Sederhananya ini dapat diartikan sebagai ongkos yang harus dibayar kepada pemilik blog setiap ada tindakan lanjut dari pengunjung. Jadi pengunjug yang cuma melihat tidak dihitung. Pengunjung yang mengeklik iklan juga tidak dihitung. Hanya pengunjung yang melakukan tindak lanjut dari iklan yang akan di hitung. Misalnya; melakukan pendaftaran atau melakukan pembelian di link yang ditunjuk oleh iklan tersebut.

4. CPT (COST PER TIME)

Bukan singkatan dari cepetan tetapi cost per time. Ongkos pemasangan iklan berdasarkan jangka waktu. Jumlah klik yang diperoleh atau pengunjung

(24)

29 yang melihat tidak mempengaruhi ongkos yang harus dibayarkan oleh pemasang iklan kepada pemilik blog atau website.

2.5 Attitude Toward Advertising

2.5.1 Definisi Sikap Terhadap Iklan (Attitude Toward Advertising) Sikap terhadap iklan didefinisikan sebagai suatu kecenderungan yang dipelajari secara terus-menerus mengenai kesukaan atau ketidaksukaan terhadap iklan secara umum (Mc Kenzie dan Lutz, 1989). Mc Kenzie dan Lutz menduga bahwa sikap terhadap iklan Secara umum mempunyai pengaruh secara langsung terhadap sikap pada periklanan individual melalui persepsi pada iklan dan mempunyai pengaruh secara langsung melalui suatu proses yang dinamakan generalisasi. Dimana konsumen pada umumnya cenderung bereaksi karena pengaruh iklan yang spesifik.

Sikap pada iklan juga akan mempengaruhi ad value. Kelompok tertentu yang lebih kritis terhadap iklan secara umum akan menemukan lebih sedikit nilai dari iklan. Ad value, pada nantinya, akan menjadi laju awal untuk meningkatkan sikap public secara keseluruhan terhadap perusahaan.

Menurut Mowen & Minor (2002), sikap terhadap iklan mengacu pada kesukaan atau ketidaksukaan konsumen secara umum atas rangsangan iklan tertentu selama exposure iklan. Sikap terhadap iklan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk isi iklan dan khayalan yang bersemangat, suasana hati konsumen, dan emosi iklan yang didapatkan. Faktor ini mempengaruhi sikap terhadap iklan

(25)

30 baik pada kondisi keterlibatan tinggi atau rendah, serta apakah konsumen mengenali merek atau tidak.

2.5.2 Pengaruh Sikap Terhadap Iklan

Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang menyokong terhadap suatu produk mungkin sering bergantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu sendiri. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap produk. Iklan yang tidak disukai mungkin menurunkan evaluasi produk oleh konsumen.

Penelitian memperlihatkan secara berulang-ulang bahwa sikap terhadap suatu iklan berfungsi sebagai peramal yang signifikan atas sikap terhadap produk. Ini berarti bahwa konsumen harus selalu menyukai suatu iklan agar iklan tersebut efektif. Barangkali ada iklan yang tidak disukai tetapi tetap saja berhasil. Sebenarnya, pengiklan kadang sengaja membuat iklan yang mengganggu dengan harapan pesannya dapat menerobos kerumunan (Mowen & Minor, 2002).

3. Self brand congruity

Cara di mana konsumen mengekspresikan diri mereka sendiri melalui tindakan mereka yang menggambarkan identitas mereka diri (Stryker, dalam David, 2011). Cara di mana konsumen mengekspresikan diri dalam respon mereka terhadap iklan atau merek pesan juga dapat ditransfer ke makna untuk diri (Wojnicki dan Godes, 2008). kapan konsumen melihat identitas diri mereka mungkin tercermin dalam bagaimana merek disajikan atau diposisikan (yaitu, sebagai self-brand congruity meningkat), kemungkinan bahwa pengguna akan

(26)

31 referensi diri dan memperoleh makna dari presentasi merek meningkat (Hennig-Thurau, Gwinner, Walsh, dan

Gremler, 2004)

Self-merek congruity dapat dikonseptualisasikan sebagai pertandingan antara merek atribut nilai-ekspresif (misalnya, produk / pengguna) dan konsumen atau pengguna citra diri (Sirgy, 1985). Dengan kata lain, konsumen sering membandingkan citra yang telah dikaitkan dengan sebuah merek dengan gambar yang mereka pegang tentang diri mereka sendiri. itu lebih harmoni, semakin positif sikap konsumen terhadap merek bersangkutan (Escalas dan Bettman, 2005). Ketika self-brand congruity ada, selfenhancement juga muncul lebih mungkin

4. Peer Influence

SNA (social networking advertising) juga dapat meningkatkan pemeliharaan atau pengayaan hubungan interpersonal (Peters et al., 2007). Media aktif, seperti Situs jejaring sosial, tampil lebih mungkin dibandingkan media yang lebih pasif untuk mempromosikan antarpribadi hubungan. Situs jejaring sosial, pada kenyataannya, adalah dirancang dan dipromosikan dengan tujuan tersebut dalam pikiran. Berbagi pengguna Situs jejaring social dari SNA (social networking advertising) dengan menerima penerima kemungkinan lainnya memfasilitasi dialog dan tindakan lainnya yang membawa Situs jejaring sosial individu dan kelompok lebih dekat bersama-sama. SNA (social networking advertising) informasi yang dipertukarkan dapat menjadi sumber percakapan, deliberatif, lucu,

(27)

32 dan komunikasi jika diingat pertukaran. Pertukaran tersebut dapat terungkap pada satu-ke-satu, satu-ke-banyak atau, akhirnya, banyak-ke-banyak dasar. komunikasi ini hasil harus membawa orang lebih dekat bersama-sama dan, dalam proses, dapat menghasilkan gratifikasi, memperkuat referensi primary key afiliasi kelompok, dan meningkatkan sikap menuju SNA (social networking advertising).

5. Privacy concern

Dalam konteks Situs jejaring sosial, "masalah privasi" mengacu pada keinginan konsumen untuk mengontrol akuisisi dan penggunaan selanjutnya dari informasi tentang mereka yang dihasilkan atau diperoleh melalui perilaku secara online (Castaneda dan Montoro, 2007). Tidak hanya dapat data tentang konsumen dikumpulkan selama pembelian atau transaksi lainnya; Informasi juga dapat dikumpulkan hanya dengan pemantauan aktivitas online (Mascarenhas, Kesavan, dan Bernacchi, 2003). Konsumen memiliki sedikit atau tidak ada kontrol atas pengumpulan,penyimpanan, atau penggunaan seperti informasi (Sackmann, Struker, dan Accorsi, 2006). Seringkali, pada kenyataannya, banyak yang bahkan tidak menyadari bahwa situs Web yang mengumpulkan dan menganalisis data tersebut (Milne, 2000).

"Kekhawatiran Privasi" juga didefinisikan di sini sebagai perasaan pengguna Situs jejaring sosial 'ketakutan tentang kerugian mereka privasi karena pengumpulan informasi oleh penyedia Situs jejariong sosial dan / atau pengiklan Situs jejaring sosial. Bagi pesertanya, masalah privasi mungkin menonjol sehubungan dengan iklan yang ditargetkan. tidak hanya yang iklan ditargetkan

(28)

33 sesuai untuk kebiasaan browsing sebelumnya tapi, untuk banyak situs, konten yang konsumen saham pada profil mereka dapat digunakan untuk menargetkan tujuan. Salah satu advokat privasi memperingatkan "yang sangat canggih, sistem profiling pernah maju secara online pengguna "(Tessler 2009) dari situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace capture yang rinci informasi pribadi. Bila pengguna Situs jejaring sosial menghubungkan masalah privasi dengan melihat iklan pada situs jejaring social, kemungkinan besar mereka akan memiliki kecenderungan negatif terhadap penerimaan SNA (social networking advertising).

6. Attitude Toward SNA (Social Networking Advertising)

Pria dan wanita umumnya menilai iklan dengan proses yang berbeda (Darley dan Smith, 1995). Jadi, wajar untuk menunjukkan perbedaan yang mungkin ada di antara jenis kelamin dalam penentu sikap menuju SNA (social networking advertising). Selain itu, studi sebelumnya (misalnya, Schlosser et al, 1999;. Sheehan, 1999; Weiser, 2000; Wolin dan Korgaonkar 2003) menunjukkan motivasi untuk penggunaan internet dan sikap dan perilaku yang dihasilkan berbeda-untuk pria dan wanita, memperkuat gagasan bahwa SNA (social networking advertising) berbeda cara pandang antara wanita dan pria.

Pria lebih cenderung menggunakan Internet untuk hiburan, rekreasi, dan fungsional tujuan, sedangkan perempuan lebih mungkin untuk menggunakan Internet untuk memfasilitasi komunikasi dan interaksi (Weiser, 2000). Ini menunjukkan, berkaitan dengan sikap terhadap SNA, bahwa keinformatifan dirasakan dan nilai hiburan iklan memiliki efek yang lebih kuat pada sikap

(29)

laki-34 laki dari perempuan, seperti halnya motivasi fungsional waktu penataan dan kualitas hidup. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Self brand congruity Peer influence Privacy concern ATTITUDE TOWARD SNA

Referensi

Dokumen terkait

Tim Gabungan terus melakukan evakuasi pencarian korban longsor di dusun Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara.. Dari hasil pencarian

Dari permasalahan diatas dapat dibuat sebuah constraint check menggunakan function untuk mengecek jumlah stok pada tabel data detail barang sebelum di insert kan

Seperti terlihat pada menu utama diatas terdapat lima button yang dapat digunakan untuk menampilkan halaman-halaman yang lain pada multimedia pembelajaran grafik

Dalam kasus ini kota Maumere merupakan obyek penelitian sebagai bahan penelitian agar kota Maumere mampu menjadi sebuah kota yang mempunyai citra atau image yang lebih baik lagi

Kehadiran aplikasi komputer (software) Sangat membantu anda dalam mengatur Dan memantau kinerja perusahaan anda, Kami menyediakan jasa pembuatan aplikasi yang

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa pencapaian penelitian siklus I sudah signifikan. Bila pada perkuliahan selama tiga tahun sebelumnya

Karena itu perusahaan memerlukan sebuah mekanisme untuk mengelola pengetahuan atau Knowledge Management, sehingga pengetahuan-pengetahuan tersebut dapat

Selain menghadirkan Xpander dan melakukan peluncuran kepada masyarakat Semarang dan Jawa Tengah, dalam pameran ini PT MMKSI juga menghadirkan 9 unit display dan 4 unit