BAB II
BAB II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2
2..11 AAnnaalliissiiss Variansi Variansi Analisis
Analisis variansvarians dipergunakan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung jikadipergunakan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung jika kelompok sampel yang diuji lebih dari dua buah yang berasal dari populasi yang kelompok sampel yang diuji lebih dari dua buah yang berasal dari populasi yang berbeda. Namun, jika dikehendaki ia dapat juga dipergunakan walau kelompok itu berbeda. Namun, jika dikehendaki ia dapat juga dipergunakan walau kelompok itu hanya dua buah. Dengan demikian, anova dapat dipandang sebagai teknik t-tes yang hanya dua buah. Dengan demikian, anova dapat dipandang sebagai teknik t-tes yang di
diperperluluasas. . HaHasisil l peperhrhititunungagan n ujuji i anaanalilisisis s vavaririanans s didinynyatatakakan an dedengngan an ninilalai i FF (Nurgiyantoro, 2002).
(Nurgiyantoro, 2002). Anali
Analis ragam yaits ragam yaitu suatu u suatu metodmetode untuk menguraie untuk menguraikan keragamkan keragaman total dataan total data me
menjnjadadi i komkomponponenen-k-komompoponen nen yayang ng memengungukukur r beberbrbagagai ai susumbmber er kerkeragagamamanan.. Pe
Percrcobobaaaan n anaanalilisisis s raragagam m akakan an memempmpererololeh eh dudua a komkomponponen en yayaititu u komkomponponenen mengukur keragaman yang disebabkan oleh alat percobaan dan komponen mengukur mengukur keragaman yang disebabkan oleh alat percobaan dan komponen mengukur keragaman yang disebabkan oleh pecobaan ditambah keragaman yang disebakan oleh keragaman yang disebabkan oleh pecobaan ditambah keragaman yang disebakan oleh perbedaan varitas (Walpole, 1995).
perbedaan varitas (Walpole, 1995).
Analisis ragam digunakan untuk menguji rata-rata dari tiga atau lebih suatu Analisis ragam digunakan untuk menguji rata-rata dari tiga atau lebih suatu po
populpulasiasi. . RatRata-ra-rata ata popupopulaslasi i ititu u samsama a ataatau u tidtidak ak samsama. a. KonKonsep sep dasdasar ar ANOANOVAVA dikemukakan oleh seorang bernama R.A. Fisher. Konsep tersebut yaitu (Subiyakto, dikemukakan oleh seorang bernama R.A. Fisher. Konsep tersebut yaitu (Subiyakto, 1994):
1994): 1.
1. MenghiMenghitung tung rata-rata-rata rata masimasing-masng-masing ing grup grup sampel dan sampel dan menjemenjelaskan kesalahanlaskan kesalahan baku
baku rata-rata rata-rata yang yang hanya hanya didasarkan didasarkan pada pada beberapa beberapa rata-rata rata-rata sampel.sampel. 2.
2. FoFormrmululasasininya ya adadalalahah::
Didapat: Didapat:
Kemudian kesalahan baku dari rata-rata yang dihitung diatas dapat digunakan untuk mengestimasi varian populasi darimana sampel tersebut didapat. Estimasi varian pululasi ini dapat disebut kuadrat rata-rata antara kelompok-kelompok (mean square between groups: MSB).
3. Menghitung varian secara terpisah didalam masing-masing kelompok sampel dan berkaitan dengan masing-masing rata-rata kelompok. Kemudian menyatukan
nilai-nilai varian yang terimbang (n-1) untuk masing-masing sampel. Prosedur tertimbang untuk varian ini adalah perluasan dari prosedur untuk mengombinasikan dan menimbang dua varian sampel. Hasil stimasi varian populasi disebut kuadrat rata-rata didalam kelompok-kelompok (MSW).
4. Jika hipotesis nol: benar, kuadrat rata-rata MSB dan MSW merupakan estimator yang tak bias dan independent dari varian populasi yang sama. Akan tetapi, jika hipotesis nol tidak diterima maka nilai harapan MSB lebih besar dari MSW. Sedikit saja ada perbedaan diantara rata-rata populasi akan membesarkan MSB walaupun tidak berpengaruh pada MSW.
5. Berdasarkan pada pengamatan konsep 4 distribusi F dapat digunakan untuk menguji perbedaan dua varian. Suatu pengujian satu sisi diperlukan distribusi F. Dalam menemukan nilai F, dapat menggunakan rumus:
Apabila nilai rasio F berada di daerah penolakan untuk tingkat signifikan tertentu maka hipotesis tentang kesamaan beberapa rata-rata sampel berasal dari populasi ditolak.
2.2 Asumsi-Asumsi Dasar Analisis Ragam
Analisisvarians adalah suatu teknik yang dipakai untuk membandingkan dua atau lebih parameter populasi. Teknik ini sering dipakai untuk penelitian terutama
pada rancangan penelitian eksperimen, penelitian-penelitian yang memiliki implikasi pengambilan keputusan untuk menggunakan teknologi baru, prosedur-prosedur baru
dan kebijakan baru. Asumsi-asumsi dasar yang dikemukakan sarwoko yaitu: 1. Tiap-tiap dari k populasi memilikiindependent random sampling.
2. Tiap-tiap populasi memiliki distribusi normal dengan yang sama atau berbeda dan memilikivarians yang sama.
Hasil perhitungan analisis varians yang dipergunakan untuk menguji hipotesis tentang signifikansi perbedaan rata-rata hitung dapat dimanfaatkan dan digeneralisasikan jika ia memenuhi beberapa asumsi dasar. Ada tiga asumsi dasar yaitu (Nurgiantoro, 2002):
1. Subjek yang menjadi anggota kelompok-kelompok harus dipilih secara acak. Dengan cara ini semua objek anggota sebuah populasi berpeluang sama untuk terpilih menjadi sampel. Sampel yang diambil secara acak dapat menghindari bias hasil analisis statistik. Sebaliknya, sampel yang ditentukan dengan cara memihak, misalnya sengaja memilih siswa yang tergolong pintar agar rata-rata hitung yang diperoleh dalam suatu kelompok tinggi sehingga nilai F yang diperoleh signifikan, hasilnya akan bias dan tidak mencerminkan keadaan populasi yang akan menjadi tempat penggeneralisasinya.
2. Skor-skor hasil pengukuran memiliki distribusi normal. Dalam menentukan kenormalan suatu distribusi skor hasil pengukuran perlu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dapat dilakukan lewat beberapa cara dan salah satunya yang ditunjukan dalam bab ini adalah lewat teknik chi kuadrat.
3. Varians populasi tiap kelompok bersifat homogen atau tidak berbeda secara signifikan. Untuk menguji homogenitas varians-varians tersebut perlu dilakukan uji statistic (test of variance) pada distribusi skor kelompok-kelompok yang bersangkutan.
2.2 Analisis Ragam Satu Arah
Analisis varians satu arah dipergunakan untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata hitung yang hanya mencakup satu klasifikasi atau satu variabel independen. Analisis varians berangkat dari adanya sejumlah variabilitas yang terdapat dalam data kelompok sampel yang akan diuji (Nurgiyantoro, 2002)
Menurut Subiyakto analisis varians satu arah atau one way analysis of variance dapat digunakan untuk pengujian perbedaan antara (k) rata-rata sampel apabila subjek-subjek ditentukan secara acak pada setiap beberapa kelompok atau kelompok perlakuan.
Persamaan linear yang menggambarkan model uji satu arah yaitu:
Keterangan :
μ = Rata-rata keseluruhan dari semua k populasi klasifikasi. = Efek klasifikasi dalam k kelompok.
ikk
e = Kesalahan acak yang bergabung dalam proses sampling.
Hipotesis nol dan hipotesis alternative untuk ANOVA satu arah yaitu:
0
0 = k =H a ≠
H α
Jika hipotesis nol diterima, berarti:
2.3 Analisis Ragam Dua Arah
Jika dalam anova satu arah hanya dimaksudkan sebagai menguji signifikansi perbedaan rata-rata hitung satu klasifikasi saja, dalam anova dua arah atau klasifikasi ganda, yang diuji itu lebih dari satu macam. Anova dua arah dapat terdiri 1,2,3, atau lebih klasifikasi tergantung dari desain yang direncanakan. Pengujian banyak
kelompok yang melibatkan klasifikasi gandan akan menjanjikan perolehan informasi yang lebih banyak dan lebih teliti.
Dalam analisis varians dua arah, baik perhitungan berdasarkan kolom maupun baris, keduanya sama-sama dilakukan, karena ada lebih dari satu efek yang dihitung. Keduanya merupakan variabel independen atau faktor-faktor yang masing-masing mempunyai efek. Dengan demikian, akan didapatkan
perhitungan- perhitungan
∑
X ,∑
X 2, X untuk kolom (faktor A) dan untuk baris (faktor B).Bahkan masih ada sumber variasi baru sebagai akibat adanya interaksi dari faktor A dan faktor B yang disebut sebagai efek interaksi (faktor A vs B).
Berikut adalah diagram perbandingan analisis varians satu arah dan varians dua arah (nurgiyanto, 2002):
Varians Total (JKT)
Varians dalam Kelompok (JKD) Varians antar kelompok (JKA)
A. Anova satu arah
Varians Totak (JKT)
Varians Dalam Kelompok (JKD) Varians antarkelompok (JKA)
(JKAMet) (JKASek) (JKAInter)
Gambar 2.1
2.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih dengan satu faktor yang berpengaruh.
Langkah-langkah pengujian klasifikasi satu arah adalah sebagai berikut (Hasan, 2002):
1. Menentukan Formulasi Hipotesis:
k H 0 : µ 1 = µ 2 = µ 3 =.... =µ
k H 0 : µ 1 = µ 2 = µ 3 =.... ≠µ
2. Menentukan taraf nyata (α) beserta F table.
Taraf nyata (α) ditentukan dengan derajat pembilang (v1) dan derajat penyebut
(v2) . 1 v = k-1 dan 2 v = k(n-1). ( . ) 2 1 v v F α =…
3. Menentukan kriteria pengujian
0 H diterima apabila ) . .( 0 F v1v2 F ≤ α 0 H ditolak apabila ) . . ( 0
F
v1 v2F
α〉
4. Membuat analisisvarians dalam bentuk table ANOVA
Sumber Varians
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Rata-Rata kuadrat 0 F Rata-rata kolom Eror JKK JKE k-1 k(n-1) 1 2 1 − = k JKK s ) 1 ( 2 1 − = n k JKE s 2 2 1 2
s
s
Total JKT nk-1 Tabel2.1Untuk ukuran sampel yang sama banyak digunakan:
JKT = nk T x n j ij k i .. 2 1 2 1 −
∑
∑
= = JKK = nk T n T k j i i .. 2 2 −∑
= JKE = JKT-JKK. k = Kolom. n = Baris.Untuk ukuran sampel yang tidak sama banyak digunakan:
JKT = N T x n j ij k i .. 2 1 2 1 −
∑
∑
= = JKK = N T n T i k j i i .. 2 2 −∑
= JKE = JKT-JKKDerajat bebas eror = N-k k = Kolom.
n = Baris.
Menyimpulkan bahwa H 0diterima atau ditolak dengan membandingkan antara langkah ke-4 dengan criteria pengujian pada langkah ke-3.
Langkah-langkah pengujian klasifikasi dua arah adalah sebagai berikut (Hasan, 2002):
1. Menentukan formula hipotesis
a. :α 1 =α 2 =α 3 =...=0
o
H (pengaruh kolom nol)
:
1
H Sekurang-kurangnya satu
1
α tidak sama dengan nol
b. : 0
3 2 1
0 β =β =β =
H (pengaruh kolom nol)
:
1
H Sekurang-kurangnya satu
1
β tidak sama dengan nol
2. Menentukan taraf nyata (α) dan F tabelnya
Taraf nyata (α) dan F table ditentukan dengan derajat pembilang dan penyebut masing-masing:
a. Untuk baris: v1 =b−1dan v2 =(k −1)(b−1)
b. Untuk kolom: v1 =k −1 dan v2 =(k −1)(b−1)
3. Menentukan criteria pengujian a. H 0 diterima apabila ) . .( 0 F v1v2 F ≤ α 0 H ditolak apabila ) . . ( 0
F
v1v2F
α〉
b. H 0 diterima apabila ) . .( 0 F v1v2 F ≤ α 0 H ditolak apabila ) . . ( 0F
v1v2F
α〉
4. Membuat analisis varians dalam bentuk table ANOVA Sumber
Varians
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Rata-Rata Kuadrat 0 F Rata-Rata JKB b-1 db JKB s12 = 2 3 2 1 1 s s f =
Baris Rata-Rata kolom Eror JKK JKE k-1 (k-1)(b-1) db JKK s2 = 1 db JKE s12 = 2 3 2 2 1 s s f = Total JKT kb-1 Tabel 2.2 JKT = kb T x n j ij k i .. 2 1 2 1 −
∑
∑
= = JKK = kb T n T i k j i i .. 2 2 −∑
= JKK = kb T b j T k j i .. . 2 1 2 −∑
= JKE = JKT-JKB-JKK 5. Membuat kesimpulanMenyimpulkan bahwa H 0diterima atau ditolak dengan membandingkan antara langkah ke-4 dengan criteria pengujian pada langkah ke-3.
DAFTAR PUSTAKA
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika. Edisi ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.
Nurgiyantoro, Burhan, dkk. 2002.Statistika Terapan. Yogakarta: Gajah Mada. Hasan, M.Iqbal. 2002.Statistika 1 dan 2. Edisi kedua. Jakarta Bumi Aksara. Subiyakto, Haryono. 1994.Statistika 2. Jakarta: Gunadarma.