• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN JASA KONTRAKTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN JASA KONTRAKTOR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

1

I. PENDAHULUAN

Terdapat banyak badan usaha yang bergerak dalam menyediakan produk jasa, diantaranya merupakan jasa kontraktor. Menjadi pemilik usaha jasa kontraktor yang sukses merupakan impian setiap entrepreneur, namun pada prosesnya terdapat banyak kesulitan dan tantangan tersendiri dalam mengelola jasa kontraktor. Untuk menjadi pengusaha kontrakor yang sukses harus pandai-pandai mengelola usaha tersebut, secara teknis ketika suatu perusahaan jasa kontraktor menangani suatu project diperlukan perencanaan yang matang dan manajemen yang baik pada semua lini agar selalu untung.Dalam makalah ini akan dijelaskan garis besar mengenai pengelolaan jasa kontraktor.

Makalah ini membahas lebih lanjut tentang: 1. Apa yang dimaksud dengan kontraktor?

2. Usur unsur apa saja yang ada dalam usaha kontraktor? 3. Bagaimana manajemen dalam usaha kontraktor?

II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kontraktor

Secara umum pengertian Kontraktor adalah perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan orang atau perusahaan lain untuk memasok barang atau menyelesaikan jasa tertentu. Bidang kerjanya mungkin pembangunan gedung, pembuatan jalan raya, pembangunan instalasi listrik, dan penyediaan ribuan generator. Dalam prakteknya, sebuah perusahaan kontraktor tidak menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut secara sendirian. Bahkan, bila nilai proyeknya besar, kontraktor tersebut mencari puluhan atau ratusan kontraktor lain untuk menyelesaikan proyek. Ringkasnya, perusahaan tersebut mensubkontrakkan pekerjaan ke perusahaan-perusahaan lain.

Sedangakan untuk pengelolaan jasa kontraktor sendiri bisa diartikan sebagai suatu tindakan atau usaha yang mengedepankan rangkaian terpadu antara perencanaan dengan pelaksanaan dalam usaha membangun rancangan yang sesuai dengan permintaan.

2.2 Macam Usaha Kontraktor

(2)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

2

1. Usaha perencanaan meliputi penyediaan layanan jasa dalam bidang pelaksanaan dan pekerjaan konstruksi. Pelaksanaan jasa yang dimaksud adalah pelaksanaan rangkaian kegiatan atau bagian kegiatan yang menyangkut studi pengembangan samapai penyusunan kontrak kerja.

2. Usaha pelaksanaan meliputi penyediaan layanan jasa dalam bidang pelaksanaan yang berhubungan dengan rangkaian kegiatan atau bagian kegiatan persiapan lapangan sampai dengan penyerahan hasil akhir pekerjaan.

3. Usaha pengawasan meliputi penyediaan layanan jasa yang berhubungan dengan keseluruhan program kerja mulai dari perencanaan sampai penyerahan hasil akhir pekerjaan.

2.3 Unsur-Unsur Kontraktor Pelaksana 1. Pimpinan Proyek (Project Manager)

Project manager adalah perwakilan dari kontraktor yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya pelaksanaan pekerjaan proyek, sesuai menajemen proyek dan perencanaan proyek secara menyeluruh. Project manager bertugas untuk memimpin jalannya suatu pekerjaan, mengevaluasi hasil dari pekerjaan dan membandingkan dengan pelaksanaan proyek yang kemudian disusun dalam suatu format laporan pekerjaan dari awal hingga akhir pelaksanaan proyek.

2. Manager lapangan (Site Manager)

Site manager merupakan wakil dari pimpinan tertinggi suatu proyek yang dituntut untuk bisa memahami dan menguasai rencana kerja proyek secara keseluruhan dan mendetail. Di samping itu, site manager juga dituntut memiliki keterampilan manajemen serta mampu menguasai seluruh sumber daya manusia yang dibebankan kepadanya secara efisien dan produktif, artinya dapat memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan bawahannya agar dapat dipastikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan yang ada di dalam spesifikasi dan juga dapat berjalan mengikuti program kerja yang dilaksanakan dalam jangka waktu dan biaya tertentu tanpa mengurangi perolehan laba yang diperkirakan. Oleh karena itu, site manager harus memiliki

(3)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

3

human relation yang luas, baik vertikal maupun horisontal dengan pihak-pihak yang terkait di luar proyek dan perusahaan.

3. Site Engineer

Site engineer adalah wakil dari site manager. tugasnya adalah memimpin jalannya pekerjaan dilapangan dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada untuk dapat memenuhi persyaratan mutu, waktu dan biaya yang telah ditetapkan. Selain itu juga bertanggung jawab atas permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan suatu proyek serta berkewajiban untuk memberikan laporan pekerjaan secara berkala.

4. Kepala Administrasi Proyek

Tugas administrasi proyek antara lain:

a. Melaksanakan pekerjaan administrasi proyek

b. Membayar upah pekerja dan menyelesaikan administrasi proyek c. Menghitung dan membayar kerja lembur dan uang makan d. Membuat laporan keuangan proyek.

5. Logistik

Yaitu bertugas sebagai pengadaan barang dan pengawasan material bahan bangunan, termasuk di dalamnya adalah membuat jadwal pengadaan dan pemakaian bahan dan peralatan proyek.Bagian ini juga bertugas untuk menyediakan pembelian bahan dan peralatan yang telah diputuskan oleh koordinator pelaksana sesuai dengan jadwal pengadaan. Logistik dan peralatan juga perlu menyusun suatu sistem administrsi tentang penerimaan, penyimpanan,dan pemakaian barang.

6. Pelaksana (Supervisor)

Pelaksana mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengenai masalah-masalah teknis dilapangan serta mengkoordinasi pekerjaan-pekerjaan yang menjadi bagiannya. Pelaksana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:

a. Mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan para pelaksana dilapangan dan mencatat semua prestasi pekerjaan untuk dilaporkan kepada site manager

b. Mengawasi metode pelaksanaan dilapangan untuk menghindari kesalahan

(4)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

4

c. Bertanggung jawab kepada site manager terhadap pelaksanaan pekerjaan diproyek

7. Surveyor

Tugas pelaksana pengukuran adalah:

Mengadakan pengukuran di lapangan dengan menggunakan alat

theodolit maupun water pass untuk menentukan as-as bangunan proyek yang akan dikerjakan.

8. Drafter

Tugas dan tanggung jawab drafter adalah:

a. Membuat shop drawing yang siap dilaksanakan dengan dikoordinasi oleh pelaksana.

b. Menyiapkan gambar dari revisi desain dan detail desain yang dibutuhkan untuk kegiatan pelaksanaan dilapangan.

c. Menghitung volume berdasarkan data lapangan dan melaporkan pada administrasi teknik.

d. Menjaga peralatan dan gambar yang digunakan dalam kondisi bagus.

9. Pengawas Gudang

Tugas seorang pengawas gudang adalah:

a. Menyimpan dalam gudang dan membukukan bahan bangunan yang datang.

b. Menjaga atau memelihara keawetan bahan yang ada dalam gudang. c. Bertanggung jawab keluar masuknya bahan bangunan yang diminta

setelah diketahui oleh pelaksana lapangan.

d. Menghitung dengan benar barang yang keluar dan masuk. e. Bertanggung jawab kepada logistik.

10. Peralatan

Bagian peralatan merupakan bagian yang berperan dalam persiapan peralatan yang akan digunakan dalam pembangunan suatu proyek dan bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan yang ada agar peralatan selalu siap sehingga tidak menghambat proses pekerjaan.

(5)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

5

2.4 Manajemen Pelaksanaan di Lapangan

Urutan pelaksanaan di lapangan sangat dibutuhkan, karena dengan adanya manajemen yang baik akan mendukung kelancaran proyek sehingga proyek dapat diselesaikan dengan baik. Adapun langkah-langkah yang diambil sebelum dan pada saat dilaksanakan hingga pembayaran termin dilaksanakan:

1. Perijinan

Merupakan pengajuan / permintaan ijin untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sudah siap untuk dikerjakan baik kesiapan alat, bahan maupun tenaga kerja. Jika kesiapan telah memenuhi syarat yang telah ditentukan, maka Owner baru bisa menyetujui pekerjaan tersebut untuk dapat dilaksanakan.

2. Pelaksanaan

Menuntut pemahaman terhadap pekerjaan yang akan maupun yang sedang dilaksanakan agar dapat menghindari kesalahan pengerjaan. Untuk itu pelaksana diharapkan dapat memahami gambar-gambar konstruksi perencanaan dengan baik dan menggunakan metode yang tepat dalam pelaksanaan pekerjaan.

3. Pengawasan

Di dalam pelaksanaan pekerjaan, pengawasan yang cermat wajib dilaksanakan guna menjamin keberhasilan suatu proyek. Dengan pengawasan yang baik dapat dihindari kesalahan-kesalahn yang merugikan. Pengawasan dalam hal ini dilakukan oleh konsultan pengawas sebagai pengawas dan pengendali proyek.

4. Pengendalian (Controlling)

Pengendalian proyek dilakukan dengan pengawasan dan pemantauan lansung selama masa pelaksanaan proyekmelalui rapat koordinasi dengan tujuan untuk mengoptimalkan kerja seluruh unsur yang terlibat didalam proyek. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara yaitu :

a. Time Sheduling

Time scheduling merupakan uraian pekerjaan dari awal hingga akhir pekerjaan secara global. Time scheduling ini disusun berdasarkanurutan langkah-langkah kerja dengan net work planning.

(6)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

6

memperhatikan urutan pekerjaan, pengaturan waktu, tenaga, peralatan dan material agar dapat tercapai suatu pekerjaan yang baik dan lancar. Dari time schedule ini diberi bobot masing-masing, sehingga dapat diperoleh kurva “S”.

b. Pelaporan

Pelaporan adalah kegiatan yang telah dilaksanakanyang meliputi jenis pekerjaan yang dilakukan, kuantitas atau volume pekerjaan, serta hal-hal yang bersifat non teknis seperti halnya keadaan cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan.

Pelaporan pada proyek dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu, meliputi :

Laporan Harian ( Daily Report )

Laporan harian ini dibuat setiap hari secara tertulis dengan ditandatangani oleh pihak kontraktor utama dan pihak dari konsultan pengawas. Laporan harian berisikan antara lain:

 Waktu dan jam kerja

 Pekerjaan yang telah dilaksanakan pada hari yang bersangkutan

 Keadaan cuaca

 Bahan yang masuk kelapangan

 Peralatan yang tersedia dilapangan

 Jumlah tenaga kerja Hal-hal yang terjadi dilapangan

Laporan Mingguan ( Weekly Report )

Laporan mingguan ini bertujuan agar memperoleh gambaran kemajuan pekerjaan yang telah dicapai dalam satu minggu, yang disusun dalam laporan harian selama satu minggu tersebut. Pada laporan ini pihak kontraktor diwajibkan melakukan pemotretan yang menggambarkan tiap tahap kemajuan pekerjaan.Laporan mingguan berisikan tentang :

 Jenis pekerjaan yang telah diselesaikan.

 Volume dan prosentase pekerjaan dalam satu minggu.

 Catatan lain yang diperlukan, seperti halnya instruksi dan teguran/evaluasi dari konsultan pengawas dan catatan mengenai tambah kurangnya pekerjaan.

(7)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

7

Laporan Bulanan ( Monthly Report )

Laporan bulanan ini pada prinsipnya sama dengan laporan mingguan yaitu memberikan gambaran untuk kemajuan pelaksanaan proyek selama satu bulan itu. Baik dari segi teknis, dana maupun manajerial. Untuk tujuan itu dibuatlah rekapitulasi laporan harian maupun laporan mingguan dengan dilengkapi data-data foto selama pelaksanaan pekerjaan sebulan itu. Laporan bulanan dibuat oleh kontraktor utama dan diberikan kepada konsultan pengawas dan pemilik proyek.

c. Gambar Kerja

Rencana gambar kerja yang telah dibuat masih perlu dijelaskan dengan gambar dan detail agar memudahkan pelaksanaannya dan menghindari kesalahan serta memperlancar jalannya pelaksanaan pekerjaan.

d. Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi idealnya diadakan tiap minggu sekali. Hal - hal yang dibahas dalam rapat koordinasi :

 Hal - hal yang berhubungan dengan pelaksanaan serta terdapat masalah teknis yang timbul tak terduga dilokasi proyek

 Alternatif - alternatif pekerjaan dan solusi dari masalah-masalah yang muncul.baik dari segi teknis, administrasi maupun dana.

 Prestasi fisik yang telah dicapai berdasarkan laporan yang dibuat.

 Koordinasi masing - masing pihak yang terlibat lansung dalam pelaksanaan, sebagai laporan Konsultan Pengawas untuk melakukan Controlling.

2.5 Faktor Penunjang pengelolaan jasa kontraktor.

Dalam kegiatan kontruksi dibutuhkan perencaan yang matang dan manajemen yang baik guna menunjang tercapainya keselarasan antara keinginann klien dan pihak kontraktor. Dalam perencanaan memuat berbagai metode tentang penentuan besar kecilnya biaya yang diperlukan untuk pembangunan dan metode bagaimana

(8)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

8

pembangunan sesuai dengan permintaan klien serta hal yang berhubungan dengan proses pembangunan.

Sama seperti usaha di bidang lain, usaha jasa kontraktor juga membutuhkan perencanaan yang matang dari berbagai segi sehingga kegiatan yang dilakukan sesuai dengan target dan sasaran yang dituju pada awal pembangunan.

Perencanaan yang dilakukan meliputi:

1. Jadwal pembangunan

2. Pendanaan pembangunan

3. Dampak pembangunan terhadap lingkungan sekitar

4. Ketersediaan material dan logistic

5. Keamanan dan kenyamanan public

6. Ketersediaan dokumen ternder

Hal-hal tersebut perlu diperhatikan guna mencegah gagal proyek pembangunan dari hal-hal yang tidak terduga. Selain itu, kenapa hal-ha yang berkaitan dengan kenyamanan pulik dan lingkungan sekitar proyek perlu diperhatikan karena usaha ini merupakan usaha dibidang jasa yang bertugas melayani klien dan masyarakat banyak. Apalagi klien berasal dari pihak pemerintah.

Dalam buku yang berjudul Project Management for Construction di jelaskan pula beberapa faktor yang menunjang keberhasilan dari seorang kontarktor dalam mengerjakan suatu proyek. Dalam buku ini penulis melakukan beberapa survei kepada beberapa perusahaan kontraktor mengenai faktor apa saja yang menunjang kesuksesan suatu perusahaan kontraktor dalam mengerjakan suatu proyek.

(9)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

9

Berikut adalah hasil Survey yang dijelaskan dalam buku project management For Construction :

Survey dilakukan pada enam kontraktor. Hasil survey pada kontraktor, disebutkan tujuh faktor kunci keberhasilan dalam mengerjakan proyek, yaitu:

1. Lingkup yang terdefinisi dengan baik.

2. Perencanaan lebih awal dan pada lebih banyak aspek.

3. Kepemimpinan, manajemen dan pengawasan lini depan yang baik. 4. Hubungan klien yang positif dengan keterlibatan klien.

5. hubungan erat yang sesuai dengan tim proyek. 6. Respon cepat untuk berubah.

7. Enginering Managers memperhatikan proyek secara keseluruhan, tidak hanya elemen engineering.

Di samping itu, disebutkan pula faktor utama yang menyebabkan proyek menjadi tidak sukses, yaitu:

1. Definisi lingkup yang jelek. 2. Manajemen yang lemah. 3. Perencanaan yang tidak baik.

4. Putusnya komunikasi antara engineering dan construction. 5. Lingkup, schedule, dan budget yang tidak realistis.

6. Banyak perubahan pada berbagai tahap proggres. 7. Lemahnya pengendalian proyek

(10)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

10

III. KESIMPULAN

Kontraktor adalah perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan orang atau perusahaan lain untuk memasok barang atau menyelesaikan jasa tertentu.

Macam usaha kontraktor :

1. Usaha perencanaan meliputi penyediaan layanan jasa dalam bidang pelaksanaan dan pekerjaan konstruksi.

2. Usaha pelaksanaan meliputi penyediaan layanan jasa dalam bidang pelaksanaan yang berhubungan dengan rangkaian kegiatan atau bagian kegiatan persiapan lapangan sampai dengan penyerahan hasil akhir pekerjaan.

3. Usaha pengawasan meliputi penyediaan layanan jasa yang berhubungan dengan keseluruhan program kerja mulai dari perencanaan sampai penyerahan hasil akhir pekerjaan.

Agar usaha kontraktor berjalan dengan sukses, hendaknya memiliki manajemen dan pengendalian yang bagus terhadap unsur-unsur yang ada di dalamnya.

Berikut merupakan tujuh faktor kunci keberhasilan dalam mengerjakan proyek, menurut buku Project Management for Construction yaitu:

1. Lingkup yang terdefinisi dengan baik.

2. Perencanaan lebih awal dan pada lebih banyak aspek.

3. Kepemimpinan, manajemen dan pengawasan lini depan yang baik. 4. Hubungan klien yang positif dengan keterlibatan klien.

5. hubungan erat yang sesuai dengan tim proyek. 6. Respon cepat untuk berubah.

7. Enginering Managers memperhatikan proyek secara keseluruhan, tidak hanya elemen engineering.

(11)

Kelompok SUKSES |Ivan, Rochman dan Bagus

11

IV. DAFTAR PUSTAKA

Legal Akses. 2014 : Usaha Jasa Konstruksi (Online). (http://www/legalakses.com/ usaha jasa konstruksi/) diakses pada 10 April 2014

Hendrickson, C.T. (2000) “Project Management for Construction,” (2ndedition), (pdf) http://www.ce.cmu.edu/PMBook/ diakses 10 April 2014

Akademia 2014. : Manajemen Proyek Pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan (Online). (http://www.academia.edu) diakses 10 April 2014

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan perpaduan ekstrak gambir dengan kemenyan sebagai inhibitor kerak karena gambir dan kemenyan memilik harga yang murah dan mudah diproduksi, gambir mengandung senyawa kimia

Pengembangan robot ini sempat dihentikan pada tahun 2006 lalu, tetapi kini Aibo telah lahir kembali.. Ya, Sony Jepang baru saja merilis versi terbaru

Jika biomassa yang terkonversi dengan konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan laju reaksinya besar sehingga dihasilkan volume bio-oil yang banyak dalam waktu 10

Merujuk pada sub fokus maka pertanyaan penelitian adalah bagaimana manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus (ABK) di PKBM Testebelles Mata Hati Bandar Lampung,

Setuhune sejatine wong kang wus podo imanaken kelawan Nabi Muhammad SAW lan setuhune sejatine wong kang ngaku ngelakoni iman kelawan agama Yahudi lan sejatine wong kang

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

Pendapatan dan keuntungan rata-rata usahatani jahe emprit petani mitra lebih. besar daripada pendapatan dan keuntungan rata-rata usahatani jahe

Unfortunately, the implementation of this pattern isn’t straightforward in Hadoop be‐ cause one of the foundational pieces of the framework is assigning one map task to an input