RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMPN 1 Haurgeulis Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : VII/Genap
Materi Pokok : IV. Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam
3. Pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam
kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam.
1. Menjelaskan pengaruh Islam terhadap masyarakat di Indonesia di bidang politik 2. Menjelaskan pengaruh Islam terhadap
masyarakat di Indonesia di bidang sosial 3. Menjelaskan pengaruh Islam terhadap
masyarakat di Indonesia di bidang agama 4. Menjelaskan pengaruh Islam terhadap
masyarakat di Indonesia di bidang budaya
4.4 Menguraikan kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam
kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam
1. Membuat laporan tentang pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran Melalui Diskusi
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh Islam terhadap masyarakat di Indonesia di bidang politik
2. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh Islam terhadap masyarakat di Indonesia di bidang sosial
3. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh Islam terhadap masyarakat di Indonesia di bidang agama
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh Islam terhadap masyarakat di Indonesia di bidang kebudayaan
6. Peserta didik dapat membuat laporan pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia berupa gambar dan keterangan.
7. Peserta didik dapat mempresentasikan laporan pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia di depan kelas.
Fokus karakter yang diharapkan : Toleransi dan Peduli D. Materi Pembelajaran
Pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia 1. Pengaruh bidang politik
2. Pengaruh bidang sosial 3. Pengaruh bidang agama 4. Pengaruh bidang kebudayaan Uraian Terlampir
E. Metode Pembelajaran
Motode Pembelajaran : Inquiry/Discovery learning
F. Media dan Bahan
1. Media : - Gambar-gambar yang berkaitan dengan pengaruh dari masa Islam di Indonesia.
- Slide power point (ppt) 2. Alat : LCD proyektor dan komputer
3. Bahan : Lembar kerja berupa kertas plano, penggaris, spidol dan lem. G. Sumber Belajar
Buku peserta didik IPS kelas VII hal 260.
H. Langkah-langkah Pembelajaran a. Pendahuluan (10 Menit)
2. Peserta didik bersama guru mengkondisikan kelas.
3. Guru memberikan menghubungkan materi pertemuan sebelumnya dengan pertemuan sekarang.
4. Peserta didik menerima informasi dari guru tentang topik pembelajaran yaitu pengaruh Islam terhadap masyarakat di Indonesia
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Menyampaikan tehnik penilaian
7. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4–5 orang.
b. Kegiatan Inti (60 Menit) 1. Mengamati (Stimulus)
a. Guru membagikan 4 gambar kepada masing-masing kelompok kemudian meminta Peserta didik mengamati gambar tentang perubahan aspek kehidupan masyarakat akibat pengaruh Islam di Indonesia.
2. Mengidentifikasi masalah/ merumuskan pertanyaan
a. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap gambar peserta didik beserta teman satu kelompok diminta untuk mengidentifikasi perubahan aspek kehidupan akibat pengaruh Islam di Indonesia.
b. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pembelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban sementara atas pertanyaan /masalah.
3. Mencari Informasi/Pengumpulan Data
a. Peserta didik diminta mencari informasi mengenai perubahan aspek kehidupan masyarakat akibat pengaruh Islam di Indonesia.
b. Peserta didik dapat mencari informasi/data dengan membaca uraian materi tentang pengaruh Islam di Indonesia yang terdapat dalam buku siswa.
c. Peserta didik dapat mencari informasi melalui sumber yang lain, seperti buku referensi yang relevan atau internet jika tersedia fasilitas internet.
4. Menganalisis Data
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber.
b. Peserta didik diminta membuat tabel seperti berikut : Tabel Pengaruh Islam terhadap Masyarakat Indonesia
No Gambar Aspek Perubahan (Bidang)
c. Peserta didik mengerjakan berdasarakan data yang diperoleh. 5) Mengomunikasikan dan Menarik Kesimpulan
a) Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
b) Peserta didik mendengarkan tanggapan guru terhadap hasil kerjanya.
c) Masing-masing peserta didik membuat kesimpulan dengan bimbingan guru. c. Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami 2. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik 3. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan simpulan untuk dikumpulkan
kepada guru.
4. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan secara lisan kepada siswa secara acak.
I. Penilaian
1. Teknik penilaian a. Sikap spiritual Observasi : Jurnal
b. Sikap sosial Observasi : Jurnal
c. Pengetahuan Penugasan
Kisi-Kisi Soal Penugasan
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Tehnik
Penilaian Menguraikan kronologi
perubahan, dan
kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia
Mendeskripsikan pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia
Penugasan No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
politik, sosial, budaya, geografis, dan
pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam
2. Butir Soal Penugasan
Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.
Jelaskan perubahan aspek kehidupan dari masa Hindu Budha oleh pengaruh Islam di Indonesia.
a. Pengaruh bidang politik b. Pengaruh bidang sosial c. Pengaruh bidang agama d. Pengaruh bidang kebudayaan
Kunci Jawaban dan Skor
No Pengaruh
Islam Penjelasan Skor
1 Bidang Politik Sistem kerajaan pada masa Hindu Budha berubah menjadi kesultanan pada masa Islam
3 2 Bidang Sosial Sistem kasta pada masa Hindu-Budha menjadi
pudar setelah masuknya Islam.
3
3 Bidang Agama Sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
2 4 Bidang
Kebudayaan
Bentuk bangunan masjid kuno memiliki unsur kemiripan dengan
kebudayaan Hindu-Buddha
2
Skor Maksimum
10
Nilai = (Perolehan Skor : Skor Tertinggi) X 100 d. Keterampilan
Kisi-Kisi Soal Ketrampilam
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Tehnik
Penilaian Menguraikan
kronologi
perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya,
Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia
Menyajikan fakta pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia
geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam
Butir Soal
Buatlah laporan di lembar kertas Plano
Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.
Jelaskan perubahan aspek kehidupan dari masa Hindu Budha oleh pengaruh Islam di Indonesia.
a. Pengaruh bidang politik b. Pengaruh bidang sosial c. Pengaruh bidang agama d. Pengaruh bidang kebudayaan
Tahapan/Prosedur Tugas Kinerja :
1. Salah satu anggota kelompok menyiapkan kertas plano, membuat tabel dan pertanyaan sesuai arahan guru
2. Anggota lainnya mengambil gambar yang sudah disiapkan oleh guru, menempelkan gambar sesuai pertanyaan dan berikan penjelasan perubahan aspek kehidupan dari masa Hindu Budha akibat pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia.
3. Hasil diskusi berupa laporan pada kertas plano dipresentasikan kemudian dikumpulkan
Kunci Jawaban dan Penskoran
No Gambar Pengaruh
Islam (Bidang)
Penjelasan
1
Bidang Politik
Sistem kerajaan pada masa Hindu Budha berubah menjadi
2
Bidang Sosial
Sistem kasta pada masa Hindu-Budha menjadi pudar setelah masuknya Islam.Meskipun demikian, pada masa Islam masih terdapat penggolongan kelompok masyarakat.Di Jawa
misalnya,seorang
ulama diberi gelar Kyai, sebuah gelar yang menunjukkan
ketinggian derajat
pada struktur sosial di masyarakat 3
Bidang Agama
Sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
4 Bidang
Kebudayaan Bentuk bangunan masjid kuno memiliki unsur kemiripan dengan kebudayaan Hindu-Buddha
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
2.Pembelajaran Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan besar diberikan tugas kelompok, dengan membuat ulang tabel pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia.
3. Pembelajaran Pengayaan
Indramayu, 12 April 2017
Mengetahui, Guru Mata pelajaran
Kepala Sekolah
H. BAKHRUDIN, S.Pd., M.Pd YADI SETIADI, SE
NIP. NIP.
Lampiran Materi Reguler dan Remedial
Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia
Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Perubahan-perubahan itu antara lain tampak dalam bidang-bidang berikut ini.
a. Bidang Politik
Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Kerajaan-kerajaan tersebut kemudian mengalami kemunduran dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan Islam.Pada masa Islam, konsep kerajaan berubah menjadi kesultanan. Dalam sistem kesultanan nilainilai Islam menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan. b. Bidang Sosial
Pada masa Hindu-Buddha terjadi pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta.Sistem ini membedakan masyarakat menjadi golongan Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.Setelah Islam masuk, sistem kasta menjadi pudar karena ajaran Islam tidak menerapkan sistem kasta.Meskipun demikian, pada masa Islam masih terdapat penggolongan kelompok masyarakat.Di Jawa misalnya,seorang ulama diberi gelar Kyai, sebuah gelar yang menunjukkan ketinggian derajat pada struktur sosial di masyarakat.Begitu pula dengan para penyebar agama Islam yang diberi gelar Sunan, gelar ini menujukkan status sosial yang tinggi.
c. Bidang Agama
Pada masa Islam, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam. Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama Hindu, Buddha, atau menganut kepercayaan terhadap roh halus. Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
d. Bidang Kebudayaan
Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia tidak serta merta menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Kebudayaan Islam mengakomodasi kebudayaan yang sudah ada, tentunya dengan modifikasi dan penyesuaian agar tetap sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Hasil akulturasi tersebut antara lain sebagai
berikut.
1) Seni Bangunan
a) Atap Tumpang
Atap tumpang merupakan atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil, tingkat yang paling atas berbentuk limas. Jumlah tumpang itu selalu ganjil, biasanya 3 sampai 5 tingkat. Atap tumpang serupa dengan arsitektur Hindu. Atap tumpang sampai saat ini masih banyak kita temukan di Bali. Namanya meru, dan khusus digunakan sebagai atap bangunan-bangunan suci di dalam pura. Contoh masjid yang menggunakan atap tumpang adalah Masjid Demak dan Masjid Banten.
b) Menara
Menara merupakan bagian bangunan masjid yang berfungsi untuk mengumandangkan adzan ketika waktu shalat telah tiba. Pada masjid Kudus bentuk menara mirip sekali dengan bentuk bangunan Candi Jawa Timur yang telah diubah dan disesuaikan penggunaannya dan
diberi atap tumpang. c) Makam
Pembangunan makam bagi sebagian umat Islam di Indonesia dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Di Indonesia banyak ditemukan makan yang terletak di bukit atau dataran tinggi.Misalnya makam Sunan Gunung Jati di gunung Sembung atau kompleks pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri. Makam-makam yang terletak di tempat-tempat tinggi atau di atas bukit masih menunjukkan kesinambungan tradisi yang mengandung unsur kepercayaan kepada roh nenek moyang dan merupakan bentuk perwujudan pendirian punden berundak megalithik.
2) Seni Ukir
Seni ukir yang berkembang pada masa Islam merupakan modifikasi dari masa sebelumnya. Dalam ajaran Islam ada larangan untuk membuat patung atau melukis makhluk hidup apalagi dalam bentuk manusia. Meskipun demikian, seni ukir terus berkembang dengan menggunakan ragam hias yang terdiri dari pola-pola daun-daunan, bunga-bungaan
(teratai), bukit-bukit karang, pemandangan, dan garis-garis geometri. Ragam hias ini kemudian ditambah dengan ragam hias huruf arab (kaligrafi) yang kerap kali digunakan untuk menyamarkan lukisan makhluk hidup.
Lampiran Materi Pengayaan
Bukti sejarah penyebaran Islam di Nusantara terkeping-keping dan umumnya tidak informatif sehingga pemahaman tentang kedatangan Islam ke Indonesia terbatas. Ada perdebatan di antara peneliti tentang apa kesimpulan yang bisa ditarik tentang konversi masyarakat
Nusantara.[1]:3 Bukti utama, setidaknya dari tahap-tahap awal proses konversi ini, adalah batu
nisan dan kesaksian beberapa peziarah, tetapi hal ini hanya dapat menunjukkan bahwa umat
Islam pribumi ada di tempat tertentu pada waktu tertentu. Baik pemerintah kolonial Hindia
Belanda maupun Republik Indonesia lebih memilih situs peninggalan Hindu dan Buddha di Pulau Jawa dalam alokasi sumber daya mereka untuk penggalian dan pelestarian purbakala, kurang memberi perhatian pada penelitian tentang awal sejarah Islam di Indonesia. Dana penelitian, baik negeri maupun swasta, dihabiskan untuk pembangunan
masjid-masjid baru, daripada mengeksplorasi yang lama.[2]
Sebelum Islam mendapat tempat di antara masyarakat Nusantara, pedagang Muslim telah
hadir selama beberapa abad. Sejarawan Merle Ricklefs (1991) mengidentifikasi dua proses
tumpang tindih dimana Islamisasi Nusantara terjadi: antara orang Nusantara mendapat kontak dengan Islam dan dikonversi menjadi muslim, dan/atau Muslim Asia asing (India, China, Arab, dll) menetap di Nusantara dan bercampur dengan masyarakat lokal.
ketiga Islam, 'Utsman' (644-656) utusan dan pedagang Muslim tiba di China dan harus melewati rute laut Nusantara, melalui Nusantara dari dunia Islam. Melalui hal inilah kontak utusan Arab antara tahun 904 dan pertengahan abad ke-12 diperkirakan telah terlibat dalam
negara perdagangan maritim Sriwijaya di Sumatra.
Kesaksian awal tentang kepulauan Nusantara terlacak dari Kekhalifahan Abbasiyah, menurut
kesaksian awal tersebut, kepulauan Nusantara adalah terkenal di
antara pelaut Muslim terutama karena kelimpahan komoditas perdagangan
rempah-rempah berharga
seperti Pala, Cengkeh, Lengkuas dan banyak lainnya.[3]
Kehadiran Muslim asing di Nusantara bagaimanapun tidak menunjukkan tingkat konversi pribumi Nusantara ke Islam yang besar atau pembentukan negara Islam pribumi di
Nusantara.[1]:3 Bukti yang paling dapat diandalkan tentang penyebaran awal Islam di
Nusantara berasal dari tulisan di batu nisan dan sejumlah kesaksian peziarah. Nisan paling
awal yang terbaca tertulis tahun 475 H (1082M), meskipun milik seorang Muslim asing, ada
keraguan apakah nisan tersebut tidak diangkut ke Jawa pada masa setelah tahun tersebut.
Bukti pertama Muslim pribumi Nusantara berasal dari Sumatera Utara, Marco Polo dalam
perjalanan pulang dari China pada tahun 1292, melaporkan setidaknya satu kota Muslim,
[4] dan bukti pertama tentang dinasti Muslim adalah nisan tertanggal tahun 696 H (1297 M),
dari Sultan Malik al-Saleh, penguasa Muslim pertama Kesultanan Samudera Pasai, dengan
batu nisan selanjutnya menunjukkan diteruskannya pemerintahan Islam. Kehadiran sekolah
pemikiran Syafi'i, yang kemudian mendominasi Nusantara dilaporkan oleh Ibnu Battutah,
seorang peziarah dari Maroko, tahun 1346. Dalam catatan perjalanannya, Ibnu Battutah
menulis bahwa penguasa Samudera Pasai adalah seorang Muslim, yang melakukan
kewajiban agamanya sekuat tenaga. Madh'hab yang digunakannya adalah Imam
Syafi'i dengan kebiasaan yang sama ia lihat di India
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Penyebaran_Islam_di_Nusantara. Diunduh pada 12