• Tidak ada hasil yang ditemukan

dikumpulkan dari tiga koleksi plasma nutfah yang dikelola

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dikumpulkan dari tiga koleksi plasma nutfah yang dikelola"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN

DAN

METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di beberapa lokasi s e s u a i dengan bahan tanaman yang dikumpulkan, tempat persilangan

,

pembibitan

,

analisis isozim dan analisis asam lemak serta protein. Bahan tanaman berupa daun dikumpulkan dari tiga koleksi plasma nutfah yang dikelola oleh Balai Penelitian Kelapa (Balitka), Manado yaitu di Kebun Percobaan Pakuwon, Sukabumi (Jabar), Kebun Percobaan Mapanget (Sulut), dan Kebun Percobaan Bone-bone (Sulsel)

(lihat Tabel Lampiran 1).

Persilangan kelapa dilakukan di Kebun Percobaan Mapanget dan Kebun Percobaan Paniki, Balitka, Sulawesi Utara. Buah hasil persilangan dipanen lalu dibawa ke Bogor, Benih dideder dan dibibitkan di kebun Percobaan Darmaga IPB, Bogor.

Analisis isozim dilakukan d i Laboratorium Biologi Tumbuhan, PAU Ilmu Hayat IPB. Analisis kandungan protein dilaksanakan di Laboratorium AP4 IPB, sedangkan ekstraksi minyak dan analisis asam lemak dilakukan di Laboratorium Kimia Terpadu IPB Bogor. Contoh buah diambil dari koleksi plasma nutfah di K.P. Mapanget dan K.P. Pakuwon.

Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini kurang lebih 2 tahun. Persilangan kelapa dilakukan sejak bulan Juli 1991,.

(2)

Wetode

Penelitian ini dapat dibagi atas empat kelompok percobaan yaitu Analisis Keragaman Pola Pita Isozim, Persilangan Kelapa untuk mempelajari Pewarisan Pola Pita Isozim, Analisis Kandungan Minyak, Asam Lemak d a n K a n d u n g a n Protein dari daging buah kelapa, dan Studi Keterpautan Pola Pita Isozim dengan Karakter Kuantitatif.

Percobaan I. Analisis Kerauaman Pola Pita Isozim

Contoh daun diambil dari 10 pohon secara acak untuk setiap populasi kelapa. Pada populasi yang sama diamati pula data morfologi tipe kelapa (genjah dan dalam), warna dan bentuk buah.

Kegiatan untuk analisis isozim mencakup penyiapan b a h a n tanaman, pembuatan bufer pengekstrak (Tabel 3 ) ,

bufer gel, dan elektrode (Tabel 4 ) , gel pati, ekstraksi e n z im, elektroforesis, larutan pewarna (Tabel 5), p e n c u c i a n Ifiksasi, dan pengumpulan data, mengikuti prosedur Ihara, Gadrinab, dan Iyama (19861, Arulsekar dan P a r f i t t (1986) serta Wendel dan Weeden (1989) dengan penyesuaian (Novarianto, Sudaryono, dan Hartana, 1992).

Sistem enzim yang dianalisis adalah peroksidase (PER), esterase (EST)

,

asam f osfatase (Acp)

,

glutamat oksaloasetat transaminase (GOT), katalase (CAT), endopetidase (ENP), dan alkohol dehidrogenase (ADH) dengan larutan pewarna seperti pada Tabel 5.

(3)

Tabel 3. Bufer pengekstrak

...

Jumlah senyawa kimia Jenis senyawa kimia

...

100 mM Tris-HC1, pH 7.5

7 % Sukrosa (w/v) atau gliserol (v/v)

10 % PVP-40 (w/v) 14 mM Merkaptoethanol (0.1 % v/v) 250 mM Asam askorbat 20 mM Dietilditiokarbamat 20 mM Sodium metabisulfit 200 mM Sodium tetraborat 2 % Triton X - ~ O O 10 mM KC1 atau MgC12

...

Sumber : Wendel dan Weeden (1989).

Tabel 4. Bufer gel dan elektrode

...

Sistem bufer Bufer gel Bufer elektrode

- -

1. Tris sitrat/ 0.019 M Asam borat 0.192 M Asam borat sodium borat 0.004 M NaOH 0.04 M NaOH

0.047 M Tris pH akhir 8.3 0.007 M Asam sitrat

pH akhir 8.3

2.

sodium- ora at

0.291 M Asam borat 0.299 M Asam borat 0.0525 M NaOH 0.085 M NaOH,

pH akhir 8.5 pH akhir 8.0-8.5

Analisis gugus dan kekerabatan antar populasi kelapa menggunakan data keragaman pola pita isozim dan morfologi yaitu tipe kelapa, warna dan bentuk buah. Analisis gugus menggunakan metode jarak Euclid, sedangkan penggerombolan populasi menggunakan rataan kelompok (Dunn dan Everitt, 1982). Untuk hubungan kekerabatannya dengan menggunakan Analisis Filogenetik Metode Hennig 86 (Farris, 1988).

(4)

Tabel 5. Larutan pewarna untuk enzim PER, EST, ACP, GOT, CAT, ENP, dan ADH

...

No. Jenis bahan kimia Banyaknya

---,----.-- 1. Peroksidase (PER) 0.05 M Sodium asetat,pH 5.0 3-amino-9-etil karbasol Aseton 3% H202 CaC12 2. Esterase (EST) 0.1 M Sodium fosfat, pH 7.0

"Fast Blue RR Saltff

0.1 M 1-naftil asetat

0.1 M 2-naftil asetat (larutkan dalam aseton)

3. Asam Fosf atase (ACP)

0.05 M Sodium asetat, pH 5.0 "Fast Garnet GBC Saltff Magnesium klorida

Na-1-naftil asam fosfat

4. Glutamat Oksaloasetat Transaminase (GOT)

Larutan AAT * )

,

pH 7.4

"Fast Blue BB Saltff

*)Cara membuat larutan AAT: Akuades

1-asam ketoglutarat L-Asam aspartat PVP

Na2 EDTA, garam Na2 Na2HP04

5. Katalase (CAT)

H

o2

0.01%

~ a u a d e s

Besi (111) klorida

(5)

Tabel 5 (lanjutan)

...

No. Jenis bahan kimia Banyaknya

6. Endopeptidase (ENP)

200 mM Tris-200 mM Maleate, pH 3 - 7 100 m1

0.2 N NaOH 4 0 ml

Akuades 6 0 nkf

MgCl 200 mg

1-N-genzoil-~~-ar~inin-naf tilamida-HC~ 100 lag

Aseton 8 xml

"Fast Black K Salta 80 Brig

7. Alkohol ~ehidrogenase (ADH)

50 mM Tris-HC1, pH 8 - 0 200 ml NAD 4 0

W

Etanol 0.8 ml MTT atau NBT 4 0 %I PMS 8 mg

...

Percobaan 11. Studi Pola ~ewarisan Pola Pita Isozim

Berdasarkan tiga pola pita isozim PER yang sudah diketahui pada penelitian sebelumnya (Novarianto, Hartana, dan Gadrinab, 1988), maka populasi kelapa yang digunakan s e b a g a i t e t u a dalam persilangan ada empat yaitu: GKN (genjah kuning Nias), DTA (dalam Tenga), DBI (dalam Bali), dan DPU (dalam Palu)

,

serta tiga macaw kelapa hibrid (Fly yakni KHINA-1 (GKN X DTA), KHINA-2 (GKN X DBI), dan KHINA-

3 (GKN X DPU). Berdasarkan sistem enzim PER, diketahui bahwa kelapa GKN memiliki pola pita 2, sedangkan kelapa DTA, DBI, dan DPU masing-masing mempunyai pola pita 1 dan

3. Macam persilangan yang dilakukan adalah sebagai ber-

ikut: a. GKN X (DTA, DBI, DPU) = pola 2

x

pula 1, dan pola 2 x pola 3

(6)

b.Resiprokalnya = pola 1

x

pola 2, dan

(DTA, DBI, DPU) X GKN pola 3 x pola 2

c .GKN X GKN = pola 2

x

pola 2

d.GKN diserbuk sendiri = pola 2

x

pola 2

e.DTA X DTA, DBI X DBI = pola 1

x

pola 1,

DPU X DPU pola 1

x

pola 3

pola 3

x

pola 1, dan

pola 3

x

pola 3

f.DTA, DBI, dan DPU = pola 1

x

pola 1 dan

diserbuk sendiri pola 3

x

pola 3

g.KHINA-1, KHINA-2, dan KHINA-3 diserbuk sendiri untuk mempelajari segregasi ketiga pola pita tersebut pada

generasi F2. Pola pita ketiga kelapa hibrid ini adalah

PER-1 dan atau PER-3.

Kegiatan persilangan kelapa mencakup, pemilihan pohon induk, pengumpulan tepung sari tetua jantan dan memprosesnya di laboratorium, kastrasi tetua betina,

penyilangan buatan, pengamatan buah jadi dan

pemeliharaan perkembangan buah, panen buah masak (sesudah 12 bulan sejak penyerbukan), perkecambahan dan pembibitan.

Daun kelapa dari bibit hasil persilangan p i yang

dianalisis untuk studi pola pewarisan pola pita isozim. Pola pita isozim bibit hasil persilangan buatan dan tetuanya diperiksa untuk mengetahui pola pewarisan pofa pita isozim tersebut. Melalui studi pewarisan pola pita isozim ini dapat diketahui jumlah ale1 setiap lokus dan

(7)

jumlah lokus yang mengontrol sistem enzim PER. Di samping itu pola pewarisan pola pita sistem enzim yang lain dapat pula dipelajari dari kitri hasil persilangan buatan ini. Pola pita isozim dianalisis dari setiap tetua dan t u r u n a n hasil persilangan. Selanjutnya pola pita ini dikelompokkan untuk setiap kelasnya dan diuji kesesuaian nisbah pewarisan menurut nisbah Mendel dengan menggunakan uji Khi Kuadrat.

Percobaan 111. Analisis Kandunqan Minvak, ~ o m v o s i s i Asam Lemak dan Kanduncran protein K e l a ~ a

Analisis kandungan minyak, komposisi asam lemak, dan protein dilakukan pada 48 populasi kelapa yang berasal dari K.P. Mapanget dan K.P. Pakuwon (lihat Tabel Lampiran

3). Contoh buah dari setiap populasi diambil dari 10 pohon berbeda secara acak dengan masing-masing 2 butir kelapa umur 11-12 bulan untuk setiap pohon. Campuran daging buah 20 butir kelapa ini.yang digunakan sebagai contoh untuk dianalisis kandungan minyak, komposisis asam femak, dan kandungan protein dengan ulangan tiga kali.

Untuk mengetahui perkembangan kandungan mtinyak, komposisi asam lemak, dan protein dianalisis pula buah kelapa dari umur buah 8 sampai 12 bulan. Buah kelapa dengan umur buah berbeda ini diambil dari populasi kelapa DSA dan DBG yang berasal dari Mapanget, dan GRA dan KMINA-

2 yang berasal dari Pakuwon.

Untuk mengekstraksi minyak contoh daging kePapa dibuat dulu menjadi kopra menurut prosedur Lay, Taulu, dan

(8)

Barlina (1988). Kemudian kopra diparut, dikeringkan dan diekstrak lemaknya menggunakan Soklet. Untuk analisis asam lemak, minyak kelapa ini dimetilisasi (Slover dan L a n z a , 1979) dan diinjeksi k e Kromatografi Gas.

Kromatogram yang diperoleh dari hasil analisis asam- asam lemak kelapa melalui alat kromatografi gas tersebut diidentifikasi dengan cara membandingkan pada kromatogram dari asam lemak standar (Mc Nair dan Bonelli, 1988). K u a n t i t a s setiap jenis asam lemak diperoleh d e n g a n menghitung luas kurva pada kromatogram (Slover dan Lanza,

1979), sebagai berikut:

Luas area contoh

---

x

konsentrasi standar Luas area standar

% Asam lemak =

...

Berat contoh (g)

Standar asam lemak yang tersedia adalah: C8:O; C9:O;

C20:O; C20:l; C21:O; C22:O dan C22:l.

Peneraan jumlah protein dilakukan dengan menentukan jumlah nitrogen (N) yang dikandung oleh daging kelapa. Dasar perhitungan protein menurut Kjeldahl ini berdasarkan k a n d u n g a n 16% unsur N rata-rata dalam protein murni.

.

Untuk protein kelapa yang belum diketahui komposisi unsur- u n s u r penyusunnya secara pasti, maka faktor perkalian 100/16 atau 6.25 inilah yang dipakai (Fardiaz, Apriyanto

,

Y a s n i , Budiyanto, dan Puspitasari 1986; Sudarmadji, Haryono dan Suhardi, 1989)

.

(9)

Perhitungan kandungan protein melalui rumus:

ml HC1 (contoh

-

blanko)

x

N.HC1

x

14.007

x

100

% N =

...

mg contoh

% protein = % N x 6 . 2 5

Data rata-rata peubah kandungan minyak, komposisi asam lemak dan kandungan protein dianalisis korelasinya, Komponen Utama, dan dibuat pengelompokan dengan menggunakan program JMP (SAS Institute Inc., 1989).

Percobaan IV. Ketemautan Pola Pita Isozim denuan Karakter Kuantitatif

Bibit kelapa F2 hasil penyerbukan sendiri kelapa hibrid KHINA (F1XF1) digunakan untuk mempelajari kemungkinan keterpautan pola pita isozim dengan karakter yang dipelajari pada bibit kelapa. Karakter kuantitatif penting yang diamati adalah waktu kecambah (hari) sejak pendederan, tinggi bibit (cm), jumlah daun dan lingkar batang (cm) pada umur enam bulan. Pola pita isozim setiap bibit dari total 76 kitri dianalisis melalui daun.

Keterpautan pola pita isozim dengan karakter kuantitatif bibit kelapa dianalisis menggunakan Uji Sidik Ragam Satu-Arah Multivariat (MANOVA) (Johnson dan Wichern, 1988). Kemungkinan keterpautan pola pita isozim dengan karakter kuantitatif kandungan minyak, jenis asam lemak, d a n kandungan protein daging buah kelapa dianalisis hubungannya melalui perhitungan koefisien korelasinya.

Gambar

Tabel  3.  Bufer pengekstrak
Tabel  5.  Larutan pewarna untuk enzim PER,  EST,  ACP,  GOT,  CAT,  ENP,  dan  ADH

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini akan di lakukan dengan cara memberikan lembaran koesioner sebanyak 4 lembar, lembaran pertama untuk data demogarafi yang berisikan nama, jenis kelamin anak, umur

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan Profitabilitas tidak berpengaruh dan tidak signifikan

Untuk membatasi agar tidak terlalu luas maka dalam penelitian ini penulis hanya berfokus membahas pajak daerah Kabupaten Berau khususnya Pajak Hotel dan Restoran

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Efikasi Diri terhadap Motivasi Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan

Kendala tersebut dapat bertambah apabila data yang dicari terletak di dalam jaringan komputer lokal sehingga lokasi data semakin tersebar, yang

7 Tahun 2016 memuat bahwa permohonan persetujuan pengambilan minuta akta atau protokol notaris dan pemanggilan notaris yang diajukan oleh pihak Penyidik, Penuntut

pada daerah yang memiliki kecepatan arus yang tinggi jumlah jenis. makrozoobenthos yang hidup di dalamnya

Proses analisa dan desain Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Sekolah Garis Depan Berbasis Android Di Provinsi Gorontalo berjumlah ±25 sekolah yang terdiri dari SD sebanyak