• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi pelarut. Gangguan Terhadap Kesehatan PELARUT DALAM INDUSTRI 16/10/2013. Pelarut dan Kesehatan di Lingkungan Kerja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Definisi pelarut. Gangguan Terhadap Kesehatan PELARUT DALAM INDUSTRI 16/10/2013. Pelarut dan Kesehatan di Lingkungan Kerja."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pelarut dan Kesehatan di

Lingkungan Kerja

Definisi pelarut

materi yang berfungsi untuk

melarutkan

materi lain, dapat berbasis

air

atau

senyawa

organik

Ai

Air :

mengandung asam, alkali, deterjen

Senyawa organik :

contoh: dry cleaning, thinner cat, pembersih

mesin tik, desktop, pelarut pestisida,

penghilang lemak dan minyak, pengekstrasi

PELARUT DALAM

INDUSTRI

KESEHATAN :

Keracunan karena pelarut bersifat

toksik

toksik

KESELAMATAN :

Pelarut sebagai penyebab

kebakaran/kecelakaan

Gangguan Terhadap

gg

p

Kesehatan

Senyawa Toksik

Senyawa yang memberikan efek

negatif terhadap kesehatan manusia

atau mahluk hidup lainnya (hewan,

tumbuhan dll)

tumbuhan, dll)

Efek toksik – fungsi dari:

Sifat senyawa

Jumlah yang masuk/dosis

Portal of Entry

Portal of Entry

Resistensi Individu

(2)

Portal of Entry

Oral/Mulut (sistem pencernaan)

Inhalasi

Inhalasi

Absorpsi (kulit)

Suntikan

ORAL

Mulut

Kerongkongan

Lambung

Lambung

Usus Halus

Usus Besar

Ekskresi

Senyawa kimia terinhalasi –

bentuk:

Gas:

Senyawa kimia dimana molekul2nya bergerak bebas

dalam ruang terbatas pada tekanan dan temperatur

normal

Vapor (uap):

Fasa gas suatu senyawa kimia dimana pada

Temperatur dan Tekanan Normal berbentuk cairan

atau padatan  vapor pressure

Aerosol:

suspensi partikel solid atau tetesan cairan dalam

media gas: dust, mist, fume, fog, fiber, smoke dan

smog

INHALASI

ABSORPSI melalui KULIT

Faktor2 t l j Ukuran molekul Derajat Ionisasi penentu laju absorpsi Kelarutan

dalam lemak Kelarutandalam air

Struktur kulit manusia

(3)

Efek Senyawa Toksik

Akut:

paparan sekaligus konsentrasi tinggi 

efek segera iritasi – kematian

Kronik:

paparan konsentrasi rendah dalam

waktu lama  akumulasi senyawa

toksik  gangguan kesehatan

Dosis dan Respons

Dosis:

jumlah senyawa kimia yang masuk ke

dalam tubuh

Respons:

efek atau

respons tubuh: sakit atau

kematian

Dosis

Dose Threshold :

dosis minimum yang menghasilkan efek terukur

L th l D

Lethal Dose:

dosis yang dapat menyebabkan kematian

Lethal Concentration:

konsentrasi terinhalasi yang dapat

menyebabkan kematian

Standard dan Batas

NAB (NILAI AMBANG BATAS)

Paparan

Threshold Limit Values

Konsentrasi senyawa kimia dalam

udara, dimana pada konsentrasi

tersebut hampir seluruh pekerja yang

terpajan dari hari ke hari selama

d l

d

dalam waktu kerja tidak akan

mengalami efek merugikan

kerentanan perseorangan sangat

bervariasi  ada pekerja (%-ase kecil) yang

mengalami gangguan pada konsentrasi

dibawah atau pada nilai TLV

Threshold Limit Values

3 kategori TLV:

1.

Time-weighted average (TWA)

2.

Short-term exposure limit (STEL)

3.

Ceiling (C)

(4)

Threshold Limit Values

Time-weighted average:

Nilai pajanan senyawa toksik harian tanpa menimbulkan

efek merugikan terhadap pekerja (8 jam/hari dan 40

jam/minggu)

T

C

T

C

T

C

8

...

2 2 1 1

T

C

T

C

n

T

n

C

TWA

C1= Konsentrasi senyawa pada waktu T1

T1= Paparan perioda waktu pertama selama 8 jam kerja

C2= Konsentrasi senyawa pada waktu T2

T2= Paparan perioda waktu kedua selama 8 jam kerja

Cn= Konsentrasi senyawa pada waktu Tn

Tn= Paparan perioda waktu ke-n selama 8 jam kerja

Threshold Limit Values

Short-term exposure Limit (STEL):

Konsentrasi pajanan yang dapat diterima menerus

oleh pekerja selama maks 15 menit tanpa efek.

tidak boleh dilampaui pada waktu kapan saja

selama hari kerja walaupun 8 jam TWA masih

selama hari kerja, walaupun 8 jam TWA masih

memenuhi TLV-TWA, TLV  konsentrasi tanpa

efek: iritasi, kerusakan jaringan , narcosis , dll

Ceiling:

Nilai maksimal pajanan yang tidak boleh

dilampaui baik dalam waktu pendek dan untuk

alasan apa pun

Short-term exposure Limit

(STEL)

konsentrasi STEL  dalam satu

hari tidak boleh terjadi lebih dari

4 kali dengan jeda min 60 menit

g

j

MSDS

Material Safety Data Sheet

, memuat:

General information

: produsen, alamat, telp, emergency

contact

Hazardous Inggredients

: nama kimiawi,

Karakteristik fisik dan kimia:

karakteristik penguapan serta

kandungan senyawa

Fire and explosive hazard data

:

Data reaktivitas

: stabilitas senyawa

Bahaya kesehatan:

simptom, pertolongan pertama

Safe handling and use

: penyimpanan, pembuangan

Control measure

SOLVENT

Definisi Klasifikasi Efek Potensi Bahaya PROSEDUR Aman

KLASIFIKASI PELARUT

Ada 2 sistem pelarut:

1. Pelarut aqueous: berdasar air; berisikan asam, basa,

deterjen, dll.

2. Pelarut non aqueous: pelarut organik

Contoh: nafta, spiritus, bensin, terpentin, benzene, alkohol, dan

trikloroetilen

Klasifikasi pelarut organik:

Klasifikasi pelarut organik:

- hidrokarbon alifatik, alisiklik, aromatik

- hidrokarnon terhalogenasi

- keton, alkohol, eter

Penilaian thd pelarut diketahui melalui rumus molekul dan

toksisitasnya

Pelarut dapat berupa campuran berbagai zat organik

(5)

SOLVENT

CLASSIFICATION

Berbasis Air (Aqueous)

Berbasis Bukan Air (Non-Aqueous)

Organik

HC Aliphatic HC Cyclic HC Aromatic HC Halogenated Alcohol Ketone Ether

Efek

1.

Fisiologis: sangat variatif

2.

Bahaya potensial

3

Kebakaran dan eksplosi

3.

Kebakaran dan eksplosi

4.

Pencemaran udara

Pengaruh terhadap

kesehatan pekerja

• Larutan encer: pedih dengan waktu

pemaparan yang lama, infeksi kulit bila

kontak langsung

kontak langsung.

• Pelarut organik (melalui uapnya): pada

umumnya mudah menguap,

menimbulkan gangguan pada

pernafasan, keracunan yang

mempengaruhi sistem syaraf, tergantung

dari derajat penguapan.

SOLVENT

HC Aliphatic

HC Cyclic

HC Aromatic

Hexane, Benzine, Mineral spirits

Major Classes of Common

Organic Solvents

Cyclohexane, Turpentine Benzene, Toluene, Xylene

HC Halogenated

Alcohol

Ketone

Ether

Tetrachloromethane (CCl4), 1,1,1, trichloroethane

Methanol, Ethanol, Propanol Methyl ethyl ketone, Acetone

Ethyl ether, Isopropyl ether, Ethylene glycol monoethyl ether

SOLVENT

HC Aliphatic

HC Cyclic

HC Aromatic

Hexane, Benzine, Mineral spirits

HEALTH EFFECT

Depresi susunan saraf pusat, dermatitis,

Umumnya inert, paling tidak reaktif

HC Halogenated

Alcohol

Ketone

(6)

SOLVENT

HC Aliphatic

HC Cyclic

HC Aromatic

HEALTH EFFECT

Efek hampir sama dengan aliphatic, hanya tidak terlalu inert.

Efek utama adalah dermatitis Berbagai HC cyclic yang terinhalasi dapat dimetabolisme Cyclohexane, Turpentine

HC Halogenated

Alcohol

Ketone

Ether

oleh tubuh menjadi zat yang kurang toksik.

SOLVENT

HC Aliphatic HC Cyclic HC Aromatic

HEALTH EFFECT

Benzene sangat toksik terhadap jaringan pembuat sel darah, Toluena dan xylena yang tercampur metil-etil-keton dapat menyebabkan mual dan pusing. Pada hewan percobaan, kerusakan dapat terjadi pada eksposur pertama, Benzene dapat diabsorpsi lewat k lit d i h l i Ol h k Benzene, Toluene, Xylene

HC Halogenated

Alcohol

Ketone

Ether

kulit dan inhalasi. Oleh karena itu, seringkali dilarang dipakai bila pencucian menyebabkan terjadinya kontak kulit dan inhalasi.

HC Aromatic cair menyebabkan iritasi lokal dan vasodilatasi (pelebaran saluran darah). Bila terinhalasi dalam jumlah banyak akan terjadi kelainan paru-paru yang parah.

Efek lain: dermatitis & SSP

SOLVENT

HC Aliphatic

HC Cyclic

HC Aromatic

HEALTH EFFECT

Efek bergantung pada Halogen yang terikatnya. Yang paling toksik: CCl4dengan efek

terhadap ginjal, hati, SSP, dan pencernaan. TLV: 10 ppm, Eksposur kronis CCl4

menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

Trifluorotrikloro-etan di lain pihak, toksisitasnya rendah (TLV 1000 ) K HC Halogenated Alcohol Ketone Ether (TLV: 1000 ppm). Karena sifatnya yang tidak mudah terbakar dan toksisitas rendah, maka digunakan secara umum sebagai substitute material yang lebih berbahaya.

HC terklorinasi umumnya lebih toksik daripada HC terfluorinasi. Taraf toksisitas HC terklorinasi: menengah. Trikloro-etilen-> SSP, dermatitis, kerusakan hati, perubahan kepribadian pernah dideteksi. Tetrachloromethane (CCl4), 1,1,1, trichloroethane

SOLVENT

HC Aliphatic HC Cyclic HC Aromatic

HEALTH EFFECT

Sangat berpengaruh thd SSP dan hati.

Methanol menyebabkan gangguan ketajaman penglihatan, dimetabolisme secara lambat, dan menghasilkan metabolit yang juga toksik. Oleh karenanya,

HC Halogenated

Alcohol

Ketone

Ether

juga toksik. Oleh karenanya, methanol >>toksik ethanol Ethanol: cepat diuraikan dan diubah menjadi CO2, mrp alcohol

yang paling tidak toksik. Propanol lebih toksik, mudah termetabolisme menjadi metabolit yang >> toksik.

Homolog yang lebih tinggi akan lebih iritatif dan toksik dibanding dengan homolog yang lebih rendah.

Methanol, Ethanol, Propanol

SOLVENT

HC Aliphatic

HC Cyclic

HC Aromatic

HEALTH EFFECT

Iritatif terhadap mata, hidung, tenggorokan. Karenanya tidak

HC Halogenated

Alcohol

Ketone

Ether

diperkenankan dalam penggunaan konsentrasi tinggi. Metil-etil-ketone bersama dengan toluena & xylena vertigo & mual Konsentrasi rendah: gangguan pada kemampuan penilaian (judgement).

Keton aliphatic yang jenuh: mudah diekskresikan dan jarang menimbulkan efek sistemik. Methyl ethyl ketone, Acetone

SOLVENT

HC Aliphatic HC Cyclic HC Aromatic

HEALTH EFFECT

Bersifat anestetik. Bahayanya disebabkan adanya

HC Halogenated

Alcohol

Ketone

Ether

Bahayanya disebabkan adanya kecenderungan berubah menjadi peroxide yang explosif. Ether terhalogenasi juga lebih toksik.

Ether glycol efeknya terhadap otak, darah, jantung, mudah diserap lewat kulit dan menimbulkan efek saraf termasuk perubahan kepribadian. Etilen glikol mono-etil-eter jarang menimbulkan efek buruk. Ethyl ether, Ether glycol,

(7)

SOLVENT

TOKSISITAS

POTENSI ‘HAZARD’

TEKANAN UAP KEADAAN VENTILASI KONSENTRASI DI UDARA

LOWER EXPLOSIVE LIMIT LOWER EXPLOSIVE LIMIT

AUTO IGNITION TEMPERATURE

FLASH POINT

Organic liquids

Substance Vapor

hazard

(a)

TLV

Gasoline 176 500

Carbon tetrachloride 14,170 10

Turpentine 66 100

… in order of vapor hazard ?

Phenol 132 5

Benzene 5,000 25

(a) Ratio (ppm/ppm) of equilibrium vapor

concentration at 25

o

C to the TLV

Organic liquids arranged in

order of vapor hazard

Substance Vapor

hazard

(a)

TLV

Carbon tetrachloride 14,170 10

Benzene 5,000 25

Gasoline 176 500

Phenol 132 5

Turpentine 66 100

(a):

Ratio (ppm/ppm) of equilibrium vapor concentration at

25

o

C to the TLV

SOLVENT

TOKSISITAS ?

TLV: 500 ppm vs 350 ppm ?

TEKANAN UAP

VHR: 1080 vs 300 ?

KEADAAN VENTILASI

?

KONSENTRASI DI UDARA

Tinggi vs rendah ?

SOLVENT

LOWER EXPLOSIVE LIMIT ?

LEL / LFL ?

AUTO IGNITION TEMPERATURE

800

O

F VS 1100

O

F ?

FLASH POINT

109

O

F VS 91

O

F ?

Kebakaran dan

eksplosi

Tidak terjadi bila:

Ventilasi cukup

Digunakan pelarut yang tidak mudah

g

p

y

g

terbakar (FP > 140 F) dan tidak ada

sumber api

(8)

Fire and explosion

PELARUT MUDAH

TERBAKAR

Pelarut dengan FP < 200 F/93 C dibagi:

Kelas I

: <100 F/38 C

Kelas II

: >100 F/38 C dan <140 F/60 C

Kelas III: > 140 F/60 C tetapi <200 F/93 C

Flash Point: temperatur terendah dimana ia menguapkan cukup

banyak uap yang bercampur dengan udara menjadi campuran

banyak uap yang bercampur dengan udara menjadi campuran

yang mudah terbakar apabila sumber api didekatkan pada

permukaannya

Peralatan mengukur FP:

Tag/taguliabue Closed Tester: FP <175 F/66 C, kecuali fuel oil

The Pensky-Martens Closed Tester: FP antara 150 F/66 C

sampai 230 F/110 C, untuk fuel oil

Cleveland Open Tester

Tag open Tester

Flammable Mixtures NonFlammable Mixtures

Upper Flammable Limit (UFL) r-a ir concent rat ions A B NonFlammable Mixtures

Lower Flammable Limit (LFL) Flash Point Temperature Com bust ibl e v a po r C

Flammable/Explosive Range

Flammable range (FR): batas konsentrasi

terlalu sedikit dan konsentrasi diatas FR

(terlalu pekat) diantara batas ini api akan

terus menyala (self sustaining)

Lower Explosive Level (LEL) dan Upper

Lower Explosive Level (LEL) dan Upper

Explosive Level (UEL)

Hati-hati bila asalnya diatas UEL, dengan

adanya ventilasi bisa masuk ke range yang

yang akan terbakar

(9)

Container

Drum penyimpan, dispenser harus:

- jauh dari api

- jauh dari cahaya matahari

- dilengkapi spring-action cover:

mengeluarkan uap yang berlebih 

tekanan tidak tinggi

- diberi label

- dicek label vs isinya

Bonding & Grounding

Transfer liquid from one to another may

produce voltage potential resulting in

static spark capable of igniting flamable

vapors

vapors

Dispensing and receiving container

shuold be bonded (metal to metal)

together before pouring

Large container should be grounding

Bonding and

Grounding

Waste Disposal

Semua material yang sudah terendam

flammable liquid harus disimpan di

tempat khusus terbuat dari metal,

i t t

lf l

i

mempunyai tutup yang self-closing,

berlabel, untuk jenis buangan tertentu

(10)

Wadah/container

Wadah pelarut yang flammable biasanya

berukuran 55 gallon dan 5 gallon untuk

pemakaian rutin

Wadah harus memenuhi standar Interstate

Commerce Commission (ICC) untuk

Commerce Commission (ICC) untuk

transportasi

Buangan dibuang ke tempat yang sudah

ditentukan untuk di-insenerasi atau

dikumpulkan oleh yang berwenang mengolah

dan membuang sampah B3

Pengusaha ini sering sama dengan supplier

Pengendalian kebakaran

Tentukan UEL dan LEL serta efeknya terhadap

kesehatan

Data untuk pengendalian:

- sifat fisika kimia

- jumlah uap yang dilepaskan

jumlah uap yang dilepaskan

- sumber api

- temperatur pada berbagai operasi

- laju ventilasi

- konstruksi bangunan

Ahli K3 konseultasi dengan berbagai ahli:

kemungkinan sumber api dari listrik, api terbuka, dll.,

cara handling, pemeliharaan lingkungan aman

Lisensi lingkungan panas

‘Hot work permit’: penggunaan api terbuka dan

temperatur tinggi  ada program

Prosedur aman program ‘Hot work permit’:

- inspeksi ruangan

k b k

- pengawas kebakaran

- peralatan kebakaran

- komunikasi dan koordinasi berbagai departemen

- isolasi berbagai sumber api

- Cegah semua sumber api dan percikan/spark

Ada formulir berbentuk ‘tag’

SOLVENT

SELEKSI PELARUT

PROSEDUR AMAN

ISOLASI DAN VENTILASI

RESPIRATOR

CEGAH KONTAK KULIT

PORTABLE SAFETY CONTAINER PORTABLE SAFETY CONTAINER

BONDING AND GROUNDING

WASTE DISPOSAL

CONTAINER

PENGENDALIAN KEBAKARAN/EKSPLOSIF

HOT WORK PERMIT

Prosedur pemeliharaan

kesehatan dan

keselamatan kerja

Pemilihan pelarut

Penggantian pelarut yang efek bahaya lebih kecil (VHR), larutan

pembersih xylene lebih aman daripada benzene, juga toluen (untuk

hal khusus yang memerlukan daya penguapan besar), air paling

baik

baik.

Perlindungan alat, ventilasi dan alat pernafasan

Jalur utama adalah paru-paru untuk masuk ke dalam tubuh melalui

darah, diperlukan ventilasi yang dipasang pada daerah pernafasan

atau respirator.

Perlindungan terhadap kontak langsung

Kontak langsung yang dapat menimbulkan penyakit kulit

(dermatitis), dapat terjadi akibat pencelupan, percikan tumpahan,

perlindungan yang paling sesuai adalah sarung tangan/pakaian

pelindung.

(11)

Ventilasi (lokal)

Health and Safety Procedure

Addition_Solvent

Responsibility of health and safety

personnel

Solvent selection

Solvent selection

Enclosure and ventilation

Respirators

Skin contact and protection

Responsibility of Health and

Safety Personnel

(

Health and Safety Procedure)

Some solvents like benzene, carbon

tetrachloride, and methyl alcohol can be

absorbed in amounts sufficient to cause

physiological injury.

The most effective way and often the only way

to prevent it is to keep the solvent off the skin.

Using mechanical handling devices, using

impermeable protective clothing: face shields,

gloves.

Responsibility of Health and

Safety Personnel

(Health and Safety Procedure)

The other major hazard from solvents is contact

with the skin.

Dermatitis is the leading ind strial disease

Dermatitis is the leading industrial disease.

Contact with the skin occurs through direct

immersion, splashing, spilling, solvent-soaked

clothing, improper gloves, and contact with

solvent-wet objects.

Responsibility of Health and

Safety Personnel

(Health and Safety Procedure)

Barrier cream have also been used successfully

both in conjuction with gloves and without

gloves.

they are not a substitute for gloves, but if gloves

are not cared for properly the barrier cream may

be the better protection  useful for minor

contact with a solvent.

Good personal hygiene. Spills and splashes

should be removed immediately with soap and

water.

Enclosure and Ventilation

(Health and Safety Procedure)

The major portal of entry for solvents into the

body is the lungs.

The first and most effective way of preventing

The first and most effective way of preventing

this is to keep the solvent out of the breathing

zone. This is done by using LEV.

Ventilation must be considered for any process

utilizing solvents. Even storage requires

adequate general ventilation to prevent

accumulation and build up of flammable or toxic

concentration.

(12)

Respirators

(Health and Safety Procedure)

Not be used as a regular means of protection

against solvents because there are too many

limitations.

Emergency or back up protection only.

Conditions producing concentrations of vapors

high enough to be of toxicological significance.

Limitations of leakage, surface contamination,

need for adequate oxygen.

Pencegahan

Ada beberapa cara pencegahan yang dapat

dilakukan, yaitu:

• Kontrol teknik

• Kontrol teknik

• Pendidikan

• Tes penempatan kerja

• Klinik dan tempat perawatan

Kontrol Teknik

Merencanakan proses industri yang sedapat mungkin

menghindari/mengurangi kontak langsung pekerja

dengan bahan-bahan yang digunakan.

Pendidikan

Para pekerja harus diberi informasi tentang

bahan-bahan yang berbahaya bagi kulit, yang sering digunakan

dan bagi mereka harus ditanamkan pengertian untuk

dan bagi mereka harus ditanamkan pengertian untuk

menghindari kontak langsung dengan bahan-bahan

tersebut.

Menjaga kebersihan tubuh merupakan salah satu

pencegahan terbaik untuk mengurangi kerusakan pada

kulit dan sebaliknya jika bekerja memakai pakaian kerja.

Pencegahan (2)

Alat perlindungan

Seperti: - sarung tangan karet

-

penutup muka

-

sepatu boot

- cream pelindung

- kaca mata

- sabun basa

Tujuannya untuk mengurangi kontak langsung antara bahan

dengan kulit.

Test penerapan pekerja

Test ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kulit pekerja

sehingga dapat disesuaikan dengan lingkungan kerja yang akan

dihadapinya.

Klinik dan tempat perawatan

Pekerja yang mengalami kerusakan pada kulitnya harus

segera dikirim ke klinik untuk mendapatkan pertolongan,

sehingga mencegah kesukaran yang lebih parah

.

(13)

Chemical effects

(14)

No protection from toxic fume

Local exhaust

(15)

Tgl 21 Feb 07. Perusahaan tempat saya bekerja terjadi

ledakan disalah satu mesin-nya (OSP Machine - Wet

Process) tepatnya tanggal 20 Feb 07 jam 11.05.

Chemical yang digunakan : Campuran H

2

SO

4

, H

2

O

2

dan

H

2

O plus aditif. Satu korban meninggal dunia.

Mengapa bisa terjadi ledakan sedahsyat itu (barangkali

Case…

yang perusahaannya di sekitar Rancaekek

mendengarnya, mirip kaya bom) kenapa bisa terjadi

ledakan.

Peroksida adalah salah satu oksidator kuat. dalam suasana asam dia

akan mengoksidasi apa aja. bahkan di limbah bisa menurunkan nilai

COD.

jika dia bertemu dengan reduktor yang sama-sama kuat maka bisa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

negara ASEAN cukup ketat sehingga kita perlu melakukan terobosan dalam hal pengembangan nilai tambah baik dari sisi input maupun output produksi sesuai dengan standar yang berlaku

Untuk dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah, peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP,

Pernyataan 10, 11 dan 12 berdasarkan pendapat dari Krulik dan Rudnick (1999:139) yang menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir

Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: (1)Pemanfaatan Si Macan dalam meningkatkan kreativitas berfikir peserta didik di kelas X IIS 2 SMAN 1 Purwantoro tahun pelajaran

Gambar 2.18 Aliran udara pada bangunan berbentuk linear dan L (Boutet, 1987:61) Berbeda dengan bangunan berbentuk linear dan L, bangunan berbentuk U menciptakan ukuran area tenang

Berdasarkan tabel hasil perhitungan IKE di atas dapat dilihat bahwa IKE listrik per satuan luas total gedung yang dikondisikan (ber-AC) untuk kompleks gedung RSUD

Keponakan”Q yang paling lucu dan imut (Rafli, Fikri, Ocha, Rayhan, dan Azza), kalian semua adalah malaikat” kecilku yang selalu menghibur tante. Terkadang kalian semua suka