4.1.1 Sejarah Trans TV
PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) adalah stasiun televisi swasta di bawah naungan TRANS CORP dan dimiliki oleh CT CORP yang mengudara secara nasional di Indonesia. Memperoleh ijin siaran pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, kemudian mulai siaran resmi secara komersial pada 15 Desember 2001. TRANS TV selalu menayangkan tampilan, gaya, serta program yang inovatif, berbeda, dan kreatif sehingga menjadi trendsetter di industri pertelevisian.
Trans TV memperoleh ijin siaran nasional pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, kemudian resmi siaran secara komersial pada 15 Desember 2001. Usahanya di bawah naungan TRANS CORP yang dimiliki oleh CT CORP.
Trans TV mulai mengudara secara teknis selama beberapa jam per hari di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada 22 Oktober 2001. Kemudian pada 25 Oktober 2001 mulai menyiarkan program bertajuk Trans Tune-In serta siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall, sekaligus memperluas jangkauan siaran Trans TV hingga wilayah Bandung dan sekitarnya.
Program Trans Tune-In dikemas dengan gaya radio, yaitu dua pembawa acara menyuguhkan rangkaian video klip musik serta membawakan kuis interaktif
guna memikat calon penonton dan memperkenalkan Trans TV pada masyarakat. Selain itu, divisi News juga menyajikan program Jelajah yang berisikan paket-paket feature. Kemudian pada akhir pekan para pecandu bola dapat menikmati siaran langsung kompetisi sepak bola Spanyol La Liga.
Seiring waktu berlalu, menara-menara pemancar di Yogyakarta yang mencakup kota Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan secara berurutan mulai berfungsi sehingga makin memperluas jangkauan siaran Trans TV di wilayah-wilayah utama Indonesia.
Berkat perencanaan yang baik, Trans TV dapat memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rendah dibandingkan stasiun-stasiun televisi lain. Kanal frekuensi yang rendah tersebut memudahkan pemirsa mencari gelombang siaran Trans TV.
Pada 1 Desember 2001 Trans Tune-In berganti menjadi Transvaganza seiring dengan bertambahnya jam siaran Trans TV. Dalam tahapan ini Trans TV mulai menayangkan film-film asing serta program non drama berupa kuis berjudul Tebak Harga. Kuis ini merupakan adaptasi program kuis The Price is Right yang kondang sejak tahun 1970an dan telah ditayangkan di 22 negara.
Transvaganza ditayangkan dari 1-14 Desember 2001 dan berisikan sampel program-program Trans TV yang kemudian dapat diikuti pemirsa setiap minggunya mulai 18 Desember 2001 hingga 28 Februari 2002.
Penambahan jam tayang secara bertahap tersebut akan memuncak pada 1 Maret 2002 saat Trans TV mulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada hari Senin hingga Jumat dan 22 jam sehari pada hari Sabtu dan Minggu. Sehubungan dengan
bertambahnya jam tayang, maka bertambah pula program acara Trans TV, di antaranya ialah Euro, Digoda, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut, Dunia Lain.
Sampai saat ini Trans TV tetap konsisten memproduksi secara inhouse maupun menayangkan program-program dengan citra “Trendsetter, Lifestyle, dan HBOnya Indonesia” seperti Extravaganza, Ceriwis, Termehek-mehek, atau pun Bioskop Trans TV yang menjadikan Trans TV memiliki ciri khas tersendiri serta membedakannya dari stasiun-stasiun televisi lainnya.
4.1.2 Logo Trans TV
Logo Trans TV berbentuk ‘A Berlian’ yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan serta adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia. Tipe huruf yang digunakan ialah serif, mencerminkan karakter abadi dan klasik, namun akrab serta mudah dikenali.
Berikut ini Logo TRANS TV :
4.1.3 Visi, Misi dan Tagline Trans TV a. Visi
Trans TV memiliki visi menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun Asia Tenggara, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya
kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
b. Misi
Trans TV memiliki wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan, dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.
d. Tagline Trans TV Milik Kita Bersama
4.1.4 Struktur Jajaran direksi Trans TV
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Chairul Tanjung Komisaris : Chairal Tanjung
: Ishadi SK Dewan Direksi
Direktur Utama : Atiek Nur Wahyuni
Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni Direktur Finance & Human Capital : Warnedy
Direktur Divisi Programming : Achmad Ferizqo Irwan Kepala Divisi Sales & Marketing : Arnie Yuliatiningsih Kepala Divisi Technical & Facilities Services : Andrian Syahputra
Kepala Divisi News : Gatot Triyanto
Kepala Divisi Finance : Hannibal K. Pertama
Kepala Divisi Corporate Services : Latif Harnoko
Kepala Divisi Production : Gina Mayangsari
Kepala Divisi Production : Emil Syarif
4.1.5 Data Teknis dan Jangkauan Stasiun Transmisi Trans TV
Kota Area Jangkauan
Frekuensi (UHF) Pemancar (KW) Tower (Meter ) Ambon Ambon, P. Seram
34 1 60
Balikpapan Balikpapan, Samboja, Sungai
Saluang, Waru 24 1 60
Banda Aceh Banda Aceh 30 1 60
Bandung Kab. Bandung, Kota Bandung,
Kota Cimahi 42 10 85
Bangka Belitung
Bangka, Belitung
( kerja sama dengan Pemda Kab. Bangka )
1
Banjarmasi n
Banjarmasin, Martapura, Anjirmuara, Sungai Puntik, Gambut
32 1 60
Batam P. Batam 45 1 100
Bengkulu Kota Bengkulu 34 1 60
Cirebon Kod. Cirebon, Kab. Cirebon, Kab. Indramayu, Kab. Kuningan
40 5 100
Denpasar Kod. Denpasar, Kab. Gianyar, Kab. Badung, Kab. Tabanan, Kab. Jembrana, Kab. Klungkung, Kab. Bangli, Kab. Karangasem 43 5 125
Jakarta Jakarta, Serang, Karawang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok, Cikampek
29 80 250
Jambi Jambi, Muara Bulian, Sengeti,
Tempino 29 1 60
Jayapura Jayapura, Abepura, Wutong,
Genyem 32 1 60
Jember Kota Jember, Kota Lumajang,
Kota Bondosowo 56 2,5 80
Kediri Kediri, Blitar, Tulungagung 41 1 60
Kupang Kota Kupang, Sulamu, Pariti, Babau, Baun, Sekalak, Disina, Batuinang
52 1 42
Lampung Bandar Lampung, Tanjung Karang, Batanghari, Metro, Panjang
26 1 60
Madiun Kod. Madiun, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Ponorogo, Plaosan, Nganjuk
50 5 100
Makassar Makassar, Pangkajene, Maros, Bantaeng, Takalar, Janeponto, Gowa, Bontosungo
45 15 100
Malang Kab. Malang, Kod. Malang,
Purwodadi, Gondanglegi, Batu 58 1 60
Manado Manado, Tondano, Bitung, P.
Bunaken 24 1 100
Mataram Mataram, Selong, Praya 34 1 60
Medan Kod. Medan, Kod. Binjai, Kod. Tebing Tinggi, Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang
27 20 85
Padang Padang, Solok, Duku,
Lubuksulasih 29 1 60
Palangkaray a
Palangkaraya, Tangkiling, Bukit Rawi, Tumbangnusa, Kerengbangkirai
45 1 45
Palembang Kota Palembang, Kab. Banyuasin, Kab. Ogan Ilir, Kab. OKI
30 15 100
Palu Kod. Palu 33 1 60
Pekanbaru Pekanbaru, Bangkinang, Tebing Tinggi, Merbau, Pantai Raja
24 1 60
Pontianak Pontianak, Mempawah, Selam
Purwokerto Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Cilacap, Karangpucung
43 10 100
Samarinda Samarinda, Tenggarong,
Bontang, Muara Badak 45 1 60
Semarang Kab. Semarang, Kod.
Semarang, Kab. Pekalongan, Kod. Pekalongan, Kab. Kudus, Kab. Demak
29 20 125
Sukabumi Kota Sukabumi, Kab.
Sukabumi 34 1 60 34
Sumedang Kota Sumedang 37 1 60
Surabaya Surabaya, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Kertosono, Bojonegoro, Tuban
22 30 200
Tegal Tegal, Pemalang, Brebes, Pekalongan, Karanganyar, Randudongkal, Margasari, Larangan
57 10 100
Ternate Ternate, Tidore, Halmahera 34 1 60
Yogyakarta & Solo
Kab. Yogyakarta, Kab. Magelang, Kod. Magelang, Kab. Bantul, Kab. G. Kidul, Kab. Sleman, Surakarta, Sragen, Karang Anyar, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali
4.1.6 Gambaran Umum Dr.Oz INDONESIA a. Logo Dr.Oz INDONESIA
b. Konsep, Lokasi dan Format
Talk show yang memfokuskan pada topik yang berkaitan dengan dunia medis dan gaya hidup sehat. Tujuan program ini adalah meninfkatkan gaya hidup sehat dan hidup bahagia. Dan program DR.OZ Indonesia Menggunakan Set Indoor atau Studio. Dengan Format lima segment , Menggunakan Multi kamera taping dan dengan durasi tayang 60 Menit.
c. Konten
Topik : gaya hidup sehat dan isu kesehatan terbaru.
- Berdasarkan pengalaman masyarakat dan pendapat ahli.
- informasi medis (bagaimana cara mencegah dan menyembuhkan penyakit)
Setiap segment dapat mendiskusikan topik yang berbeda pada setiap episode.
Setiap segment dapat disusun berbeda di setiap episode. d. Segment
Segment Satu
- Membicarakan topik umum dalam dunia kesehatan
- Menampilkan VT dan bincang bincang dengan bintang tamu atau dokter
- Pada akhir segment, pembawa acara selalu memberikan saran atau solusi dari permasalahan yang diperbincangka di segment tersebut Segment Dua
- Membicarakan berbagai kasus dari pengalaman otang dengan berbagai kondisi kesehatan
- menunjukkan data real tentang seseorang dan menganalisanya untuk kemudian memberikan kesadaran dan informasi pada penonton
Segment Tiga
- Memperbincangan dan membuka masalahdan kasus kesehatan dala sesi laboratorium untuk memberikan informasi kepada penonton dengan cara yang mudah dimengerti dengan cara yang menyenangkan dengan bantuan dari asiste hari ini
- Paling sering di segment tiga dan empat Segment Empat
- Melibatkan penonton dengan pembahasan - Paling banyak di segment tiga dan empat Segment Lima
- Memberikan kesempatan pada penonton di studio maupun di rumah untuk bertanya tentang kesehatan yang terkait dengan topik ke dokter. - Memberikan kesempatan pada dokter untuk beriteraksi dengan
penonton di studio dengan lebih personal e. Target Audiens
- Wanita 25+ - A, B , dan C
4.2. Hasil Penelitian
Setelah melakukan wawancara dengan narasumber (Eksekutif Produser, Produser, Poduksi Asisten, dan Unit Manajemen Produksi ) terkait dengan Proses Produksi Dr.OZ, peneliti akan meneliti urutan – urutan produksi dalam penyajian program Dr.Oz Indonesia di Trans Tv.
Secara garis besar dalam sebuah produksi program televisi, khususnya pada program Dr.OZ di Trans Tv, terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
a. Tahap Pra Produksi
Hal – hal yang lakukan dalam tahap pra produksi program Dr.OZ adalah
1. Mencari tema atau konten 2. penulisan script dan rundown 3. pemilihan narasumber
4. persiapan studio dari lighting, framless, audio 5. Meeting Budget
b. Tahap Produksi
1. Briving All Crew 2. Breving Host
3. Breving Narasumber
4. Persiapan property, lighting, audio dan Framless 5. Shooting Dr.Oz Indonesia
c. Pasca Produksi
1. Editing + ( Animasi, Voice Over, ) 2. Evaluasi
4.2.1 Proses Pra Produksi
Dalam memproduksi program talk sow Dr.Oz Indonesia Tim Produksi yang meliputi Eksekutif Produser, Produser, dan Poduksi Asisten meeting bersama Unit Manajemen Produksi untuk membicarakan budget produksi, serta membicarakan keperluan apa saja yang dibutuhkan saat shooting, mulai dari tema atau konten acara, narasumber, bintang tamu, properti yang akan digunakan, audio, lighting dan framless.
Berikut wawancara mengenai tahapan pra produksi, yaitu :52 a. Eksekutif Produser ( Mahendratta K. Wardhana )
“ Cari ide awal,brainstrom ide, cari narasumbernya siapa, dari si pasien dokter yang menangani keluarga juga bisa, samapai alhi – ahli yang entah alhi piskolog atau ahli yang lain, lalu masuk ke alat bantu animasi, animasi yang mau dikape apa, animasi akan kita dapat kiriman dari sana yang kita butuhkan, disana kalau tidak ada kita buat sendiri atau cari dari sumber lain, kita harus kumpulin, lanjut kita ke
properti, kita buat percobaan labnya, mau bikin apa misal, mau menceritakan mekanisme ginjal, mau pake apa, mau bentk ginjal atau mau mekanisme, mereka yang akan ngulik dari sumber – sumber yang ada selesai itu baru masuk prodksi. Dites dulu bener gak car kerjanya sebelum dari materinya, dari skripnya dan dari percobaannya’
b. Produser ( Haryo Wicaksono )
“Pertama pemilihan tema, mencari narasumber, terusnya menentukan speak kebutuhan studio, kurang lebihnya seperti itu garis besarnya” c. Kreatif ( Sarita T. Azhari )
“untuk kreatif pra produksinya itu yang pertama, kita membuat konsepnya dulu, untuk satu episode itu apa aja, dalam satu episode itu kita ada lima pembahasan, lima topic yang berbeda, nanti masing – masing topic kita ajukan ke produser, kira kira setuju atau tidak, apa itu sudah sesuai atau belum. Biasanya segment satu dan dua itu membahas soal topik yang lagi hangat dibicarakan, dari topik kesehatan, segement tiga, empat dan lima bisanya lebih ketips atau berita ringan tentang gaya hidup, abis itu pemilihan konsep, artis atau bintang tamu, abis itu kita akan brainstroming ngobrol sama dokter untuk membahas topik persegement”
d. Produksi Asisten ( Kusuma W.W )
“biasanya kalau pra produksi, itu menyiapkan keperluan shooting, misalnya kalau di Dr.Oz itukan di studio, berarti mulai dari set studio, kebutuhan setnya itu seperti lighting, framless, audio, video, properti. Temasuk juga request wardrobe, make up, multimedia itu frameless yang biasa digunakan untuk background”
e. Unit Produksi Manajemen( Muhammad Isnaen Hasan )
“ kalau di pra produksi kita buat budget bareng produser, kebetulan program Dr.Oz sudah regular jadi kalau dulu dari awal masih perkirakan budgetnya, kalau sekarang kita lihat apa yang lebih efesien. Apakah ada pos pos yang harus dihilangkan, seperti dari artis, set, proprti. Jadi kalau sekarang lebih mereview, tapi kalau diawalnya kita sama produser membuat budget bareng, jadi apa aja yang dibutuhin dalam sebuah acara Dr.Oz”
4.2.2 Proses Produksi
Setelah tahap pra produksi selesai, proses selanjutnya adalah produksi, dalam proses produksi ini merupakan visualisai dari tema dan konten yang dipilih yang dimasukan kedalam sebuah script dan rundown yang telah dibuat, program Dr.Oz Indoensia, Semua bagian berkerja sama untuk membuat hasil yang diinginkan.
Berikut wawancara mengenai tahapan Produksi, yaitu :53 a. Eksekutif Produser
“ Saat produksi hanya mengawasi, maksudnya jalan atau tidak planning yang sudah dibuat, sesuai atau tidak, bias saja saat flownya tidak berjalan, atau ada gambar yang kurang dapet, kita bias re-take atau ambil dari iso yang sudah di record sebelum masuk ke editing”
b. Produser
“ Pada saat produksi bersama sama dengan pihak lainnya seperti director, campers, properti, audio, lighting, terusnya bersama dengan host, juga dokter – dokter narasumber, kita yang nge-lead didalam proses produksi itu, berkerja sama dengan pihak – pihak yang tadi saya sebutkan itu. Dan pada saat produksi produser harus memastikan apa yang dicapai, apa sudah seperti di rundown”
c. Kreatif
“ Pada saat produksi kita pasti briefing rame – rame bersama tim facilities, terus nanti kita jelasin konsep yang kita mau seperti apa, pembahasannya seperti apa, alat praganya yang digunakan seperti apa, animasi yang digunakan kaya bagaimana, baru abis itu kita mulai shooting”
d. Produksi Asisten
“ kalau saat produksi kita langsung distudio, kita nge-lead untuk batesin waktu persegment, apakah sudah sesuai rundown atau belum, kalau ternyata lebih, kita harus intruksikan kepada kreatif untuk berhenti atau dipercepat ”
e. Unit produksi Manajemen
“untuk non teknis, kita cek keseluruh divisi facilities itukan banyak, terkait supportingnya ke produksi itu tidak cuma upm, dan facilities itu terdiri campers, gs off air, builder, properti, lighting dan lain lain, kita cek kebutuhan sesuai dengan produksi mau apa tidak, produksi
asistennya sudah koordinsi belum sama mereka, sesuai tidak alat – alatnya, kalau upm saat produksi lebih monitoring aja”
4.2.3 Pasca Produksi
Pasca produksi merupakan tahap akhir dalam sebuah proses produksi berupa editing, pada saat pasca produksi, produksi asisten akan membawa hasil shooting kebagian editing, untuk dibuat sesuai kebutuhan dan keinginan dengan kualitas yang baik serta menampilkan yang menarik untuk dilihat pemirsa dirumah, setelah proses editing, akan di review oleh eksekutif produser, produser dan kreatif, sebelum ditayangkan dan dilihat oleh pemirsa diru mah.
Berikut hasil wawancara tentang tahapan pasca produksi, yaitu :54 a. Eksekutif produser
“ hasil shooting kita lihat dan akan kita masukan ke roughcut sesuai dengan rundown yang sudah ada kita roughcut flownya sudah harus ada insert gambar, ada VT, setelah itu baru masuk ke online, jadi ketika editng itu kita tambahin scoring terus tambahin efek dan lain lainya, sesuai dengan durasi tayang, setelah proses itu selsai kita preview editing dan merevisi, sesuai dengan konten yang dibutuhkan untuk ditayangkan” b. Produser
“ Hasil kita shooting kita edit, penambahan backsound, templeate dan lain lainnya, termasuk nanti setelah jadi kita preview ulang lagi semua bersama dengan tim facilities, tim produksi dan hostnya juga”
c. Kreatif
“ kalau saat pasca produksi itu lebih ke editing, itu biasanya kita tetep memperhatikan gambar, mana saja yang dibutuhkan, misalkan sudah sesuai durasinya kalau masih berlebih kita bantu pilih mana saja konten yang dibutuhkan, yang penting bias disampaikan ke masyarakat, terus sama setelah proses editingnya kita tinggal preview sebelum tayang” d. Produksi Asisten
“ pasca produksi ya editing, sebelum masuk pos produksi kita udah nyusun, dalam satu episode itu ada lima segment, udah harus fix durasinya, misalnya durasi di rundown sepuluh menit tapi kenyataanya distudio waktu shooting itu lima belas menit, kita maksimalkan sampe dapet sebelas menit atau dua belas menit, sampe akhirnya on air”.
4.3. Pembahasan
Setelah mengumpulkan data – data dari penelitian, maka dalam sub bab pembahasan ini, penelitian berdasarkan kerangka teori yang digunakan. Untuk membuat program acara membutuhkan kerja sama antara bagian bagian yang terkait dalam sebuah produksi, serta membutuhkan kreatifitas yang tinggi untuk membuat program acara yang unik dan bermanfaat untuk di lihat oleh masayarakat banyak.
Kehadiran Dr.Oz Indonesia yang ditayangkan setiap sabtu dan minggu pukul 15.00 Wib, merupakan program talk show yang berbeda, dimana program
ini menampilkan sisi kesehatan dan gaya hidup, yang dapat mengedukasi permirsanya, serta dapat berinteraksi langsung dengan Dr.Oz Indonesia.
Dari keseluruhan pra produksi, produksi dan pasca produksi, proses perencanaan yang dilakukan meliputi meeting produksi guna mempersiapkan materi apa saja yang akan ditampilkan dan dibutuhkan, sehingga saat produksi semua kebutuhan shooting sudah ada, tinggal tim kreatif berkoordinasi dengan produser, produksi asisten dan tim facilities, menentukan apa saja yang akan diambil dari setiap segment yang ada, dan sebagai eksekutif produser hanya mengawasi bejalannya shooting, dan akam mengabil keputusan ketika ada flow yang tidak sesuai atau tidak berjalan seperti yang telah disepakati saat pra produksi, setelah tahap produksi tugas produksi asisten membawa hasil shooting ke editor untuk melakukan proses editing dan mixing yang sebelumya, produksi asisten akan membuat roughcut untuk dikasih kebagian editing. Setelah selesai proses editing akan di preview oleh ekesekutif produser, produser, tim kreatif , produksi asisten dan tim lainnya, setelah merasa semua didapat dari yang diinginkan, baru bias ditayangkan dan nikmati oleh pemirsa dirumah diseluruh Indonesia.
Dari hasil penelitian yang penulis amati setelah melakukan wawancara adalah proses sebuah produksi program televisi, banyak melibatkan banyak pihak, dan untuk mencapai keberhasialan membuat program yang bagus dan juga berkualitas, diperlukan koordinasi yang baik antara tim produksi dengan tim lain yang membantu dalam proses pra produksi, produksi sampai pasca produksi sehingga tercapai keinginan atau tujuan yang ingin dicapai.