FARMAKOGNOSI
(LIPID)
LIPID
Definisi:
Lipid adalah ester asam Iemak rantai panjang dan alkohol atau turunan sekerabat. K eg un a a n
Pembentuk struktur sel Penyalut tablet dan basis
salep/krim Cadangan makanan
Sumber energi Bahan tambahan
makanan
Digunakan di industri farmasi, makanan dan nutrisi
Rumus bangun Iemak atau minyak Iemak
*BiIa R = R’ = R” disebut triasilgliserol sederhana,
misalnya triolein, tripalmitin, atau tristearin, dsb. Misalnya tristearat jika dihidrolisis akan menghasilkan 3 molekul asam stearat.
*Bila R R’ R” disebut campuran triasilgliserol, jika
dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak jenuh maupun asam lemak tak jenuh.
Sifat Trigliserida
Larut dalam
pelarut
organik dan
aseton
Mengalami
reaksi
penyabunan
menjadi 1
molekul
gliserol dan
3 molekul
asam lemak
Mengalami
oksidasi
asam lemak
tak jenuh
menjadi
peroksida
ASAM LEMAK
Di alam berasal dari tumbuhan yang umumnya terdiri
dari 16 atau 18 atom C dibedakan menjadi :
1. Asam lemak jenuh (tidak mengandung ikatan
rangkap)
✓ C < 12 jarang ada pada tumbuhan
✓ Umumnya C 8 – 14
✓ C 20 pada kacang tanah
2. Asam lemak tak jenuh (mengandung ikatan
rangkap)
✓ yang paling penting seri C18
Sifat asam lemak
Bila diesterifikasi menjadi metil ester yang mudah menguap (untuk analisa dengan kromatografi
gas)
Pada suhu kamar, asam lemak dgn rantai pendek
(C<10), TL rendah, bentuknya cair dan
lainnya padat
Makin panjang rantai karbon makin tidak larut
dalam air. Umumnya, asam lemak larut dalam pelarut organik (cth: eter
atau alkohol panas) Asam lemak tak jenuh
dapat menyerap sinar UV sehingga dapat untuk
analisa kuantitatif Sebagai bahan baku
pada industri sabun dan deterjen
Asam-asam Iemak jenuh (saturated)
dimana R = jumlah atom C rantai tanpa karboksilat (-COOH) Asam butirat ... R = C3 Asam kaproat ... R = C5 Asam kaprilat ... R = C7 Asam kaprat ... R = C9 Asam laurat ... R = C11 Asam miristat ... R = C13 Asam palmitat ... R = C15 Asam stearat ... R = C17 Asam arakidat ... R = C19
Asam Iemak tak jenuh (unsaturated):
Asam oleat ... 18:1(9c) Asam Iinoleat ... 18:2(9c;12c) Asam α-IinoIenat ... 18:3(9c,12c,15c) Asam γ-Iinolenat ... 18:3(6c,9c,12c) Asam anakidonat ... 20:4 (5c,8c,1lc,14c)Asam eikosapentaenoat (EPA). 20:5 (5c,8c,1 lc,14c,17c) Asam dokosapentaenoat (DPA). 22: S (7c, IOc,13c, I6c,I9c) Asam neronat ... 24:1(15c)
Keterangan struktur :
Jumlah atom C Singkatan 18:2 (9c, 12c) Posisi ikatan rangkap Stereokimia ikatan rangkap (c = cis/Z; t = trans/E) Jumlah ikatan rangkapSifat kimia:
hidrofobik
kadang amfofilik
Tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik
nonpolar atau semipolar, seperti: PE, kloroform,
benzena, dll.
Perbedaan Minyak lemak/fixed oil Lemak/fat Wax/malam/lilin
Tipe alkohol gliserol gliserol alkoho,l monohidroksi dengan BM tinggi, seperti: Setil alcohol, melisil alcohol, dan mirisil alcohol
Sumber Tumbuhan (banyak di bagian biji), hewan
Tumbuhan (banyak di bagian biji), hewan
Hewan (di bagian subkutan atau retroperitoneal)
Bentuk Liquid Solid, semisolid Solid
Titik leleh 15,5-16,5C Di atas titik leleh minyak lemak
Kemampuan tersaponifikasi
ya, oleh alcoholic alkali dan aqueous alkali
ya, oleh alcoholic alkali dan aqueous alkali
ya, hanya oleh alcoholic alkali
Kegunaan Bahan makanan, obat, dan kosmetik
Bahan makanan, obat, dan kosmetik
Bahan obat dan kosmetik. Pada tanaman dan
hewan sbg lapisan
pelindung/penahan air. Tidak mudah terhidrolisis dan tdk dpt diuraikan oleh enzim, sehingga tdk berfungsi sbg makanan.
METODE EKSTRAKSI
Rendering
(proses menggunakan panas, utk bhn yg mengandung minyak/lemak dgn kadar air
tinggi) Dry rendering (tanpa penambahan air selama proses) Wet rendering (ada penambahan
jumlah air selama berlangsungnya
proses)
Pengepresan
(untuk bahan yg berasal dari biji-bijian atau buah)
Pengepresan hidrolik (bahan dipres dgn tekanan ± 2000 pound/inch2) Pengepresan berulir/mekanik
(perlu proses pemasakan terlebih dahulu ±
240F(115,5C)
Ekstraksi dengan pelarut
(cth pelarut: petroleum eter,
benzena, n-heksana; Cth metode: maserasi,
perkolasi)
Pengepresan dengan kempa hidrolik: bila keadaan
dingin disebut
”virgin oil” atau “cold-pressed oil”
dan
bila dalam keadaan panas panas disebut
”hot-pressed
oil”
Cara memperoleh minyak/lemak dari hewan:
dengan uap panas, dengan atau tanpa tekanan,
disaring, kemudian diputihkan dengan ozon. Stearin
sering dipisahkan dengan cara pendinginan dan
Cara Pemurnian minyak:
Minyak mentah dapat mengandung air, asam lemak
bebas, lisitin, resin, pigmen, sterol, zat yang berbau dan
berasa tidak enak dan warna yang tidak menarik →
perlu dimurnikan.
Tahap – tahap pemurnian :
1. Degumming (penghilangan lendir)
✓ Menghilangkan protein, lisitin dan suspensi koloid lain
tanpa mengurangi asam lemak bebas
✓ Cara : minyak panas ditambah air lalu dipisahkan
bagian yang bening dgn sentrifugasi lalu dikeringkan dengan vakum (mengurangi kekentalan & gum mudah dipisahkan)
2. Neutralization
✓ Adalah suatu proses utk memisahkan asam lemak bebas dari
minyak/lemak, dgn cara mereaksikan asam lemak bebas dgn basa/pereaksi lain sehingga membentuk sabun.
✓ Bila diekstraksi dengan pelarut organik, langsung dinetralkan ✓ Cara : dinetralkan dengan NaOH encer, Na2CO3 atau
NH4OH
3. Bleaching ( pemutihan/pemucatan)
✓ Tujuan: utk menghilangkan zat warna yg tidak disukai dalam
minyak
✓ Cara 1 : dilewatkan pada adsorben (cth: tanah diatomae
atau karbon aktif)
✓ Cara 2 : diberi bahan kimia (cth: peroksida dikromat, ozon,
klorin dan klorin dioksida; garam natrium bisulfit/natrium hidrosulfit)
4. Deodorizing ( penghilangan bau )
✓
Tujuan : menghilangkan bau dan rasa yang
tidak enak dalam minyak (utk minyak yg
digunakan sbg bahan pangan) yg
disebabkan oleh adanya aldehid dan keton.
✓
Cara : dengan destilasi,panaskan dan
bilangan asam (acid value/acid number),
angka penyabunan (saponification value),
bilangan iodium (iodine number),
bilangan hidroksil, angka ester,
angka peroksida
Selain itu juga ada tetapan fisika lainnya, misalnya:
titik Ieleh, berat jenis, indeks bias (refractive index), rotasi optik.
Pengujian identitas, kualitas, dan
(1.Oleum Amygdalarum/Minyak Almond/Almond Oil)
Tanaman asal : Prunus amygdalus
var. dulcis atau Prunus amygdalus var. amara (Rosaceae)
Bagian yang digunakan : Biji
Kandungan minyak : 40-55%
Komposisi asam lemak : Oleat
(62-86%), Linoleat (20-30%), Palmitat (4-9 %), Stearat (1-2%)
Kegunaan : Dasar emolien produk
kecantikan, pelarut, pencahar
Cara memperoleh:
(2. Oleum Arachidis/Minyak Kacang/Peanut Oil)
Tanaman asal : Arachis hypogaea
(Leguminosae)
Bagian yang digunakan : Biji Kandungan minyak : 45-55%
Komposisi asam lemak : Oleat
(50-65%), Linoleat (13-43%), Palmitat (7-16%), Stearat 7%), Behenat (1-5%), Arakidat (13%)
Kegunaan : Dasar emolien, minyak
makan, bhn pembuatan margarin, sabun.
Cara memperoleh : biji dikupas dari
kulit → pemerasan/pengepresan dgn kempa hidrolik → dimurnikan.
(3.Oleum Ricini/Minyak jarak/Castor Oil)
Tanaman asal : Ricinus communis
(Euphorbiaceae)
Bagian yang digunakan : Biji
Kandungan minyak : 35-55%
Komposisi : gliserida dari asam
risinoleat (87%), asam oleat (7%), asam linoleat (3%), asam palmitat (2%), asam stearat (1%)
Kegunaan : emolien, pelarut pada
injeksi intramuskular, pencahar
Cara memperoleh : biji yang telah
dipecah, diperas dgn pemeras hidrolik pada suhu dingin
(4. Oleum cocos/ Minyak Kelapa/Coconut Oil)
Tanaman asal : Cocos nucifera (Palmae) Bagian yang digunakan : Biji
Kandungan minyak : 65-68%
Komposisi asam lemak : Laurat (43-53%),
Miristat (15-21%), Palmitat (7-11%), Kaprilat (5-10%), Kaprat (5-(5-10%), Oleat (6-8%),Stearat (2-4 %)
Kegunaan : Minyak makan, pelengkap diet,
pelarut untuk injeksi, bhn utk salep, sampo, sabun.
Cara memperoleh: daging buah kelapa yg telah
kering dipanaskan lalu diperas dgn tekanan 600-800 kg/cm2. Minyak didiamkan lalu
dimurnikan dgn cara dikocok dgn larutan kaustik soda encer, dipanaskan dgn air, diputihkan dgn norit, disaring, dihilangkan baunya dlm uap air yg sgt panas.
(5.Oleum Gossypii/Minyak biji kapas/Cuttonseed Oil)
Tanaman asal : Gossypium hirsutum/ G.
herbaceum (Malvaceae)
Bagian yang digunakan : Biji Kandungan minyak : 15-35%
Komposisi asam lemak : Linoleat (33-58%),
Palmitat (17-29%), Oleat (13-44%), Stearat (1-4%), Sterkulat dan malvalat
Kegunaan : bhn pengikat tablet, pelarut
untuk injeksi intramuscular, antifertilitas laki-laki
Cara memperoleh: biji yg telah dikupas,
diuapkan dan dikempa sekitar 1500 lb. Minyak yg diperoleh lalu disaring, diwarnai kembali, dan dibuang stearin-nya.
(6.Oleum Maydis/minyak jagung/corn oil)
Tanaman asal : Zea mays (Poaceae =
Graminae)
Bagian yang digunakan : Embrio/germs Kandungan minyak : 33-39 %
Komposisi asam lemak : Linoleat
(58,9%), Oleat (25,8%), Palmitat (11%), Stearat (1,7%)
Kegunaan : Minyak makan, pelengkap
diet, pelarut untuk injeksi intramuscular
Cara memperoleh: setelah embrio dicuci
dan bebas dari pati dan gluten,
diperas, dipanaskan, disaring, kemudian disterilkan.
(7.Oleum Olivarum/Minyak Zaitun/Olive Oil)
Tanaman asal : Olea europaea
(Oleaceae)
Bagian yang digunakan : Buah
Kandungan minyak : 15-40%
Komposisi asam lemak : Oleat
(56-85%), Linoleat (4-20%), Palmitat (6-20%), Stearat (1-4%)
Kegunaan : Minyak makan, bhn
emolien, pencahar
Cara memperoleh: buah matang
dikempa. Minyak diambil segera sebelum terjadi proses dekomposisi asam lemak.
(8.Oleum Elaeis/Oleum Palmae
Seminis/Minyak biji sawit)
Tanaman asal : Elaeis guineensis
(Palmae = Arecaceae)
Bagian yang digunakan : inti biji
Kandungan minyak : 45-50%
Komposisi asam lemak : Laurat
(40-52%), Miristat (14-18%),Oleat (9-16%), Palmitoleat (6-10%),Kaprilat (3-6%), Kaprat (3-5%), Stearat (1-4%), Linoleat (1-3%)
Kegunaan : Sabun, minyak makan,
dengan menghidrogenasi dan mengfraksi, hasilnya digunakan
untuk basis supositoria. Dasar salep, pembuatan margarin.
(9.Oleum Soyae/Minyak kedelai/Soybean Oil)
Tanaman asal : Glycine max, Glycine soja
(Leguminosae)
Bagian yang digunakan : Biji Kandungan minyak : 18-20%
Komposisi asam lemak : Linoleat
(50-57%),Oleat (17-26%), linolenat (5-10%), Palmitat (9-13%), Stearat (3-6%)
Kegunaan : Minyak makan dan pelengkap
diet, sbg sumber lesitin
Cara memperoleh: biji diekstraksi dgn
petroleum/diperas dgn kempa putar →
minyak disuling, dihilangkan baunya, dimurnikan → disaring pada 0C
(10.Oelum Sesami/Minyak wijen/Sesame Oil)
Tanaman asal : Sesamum indicum (Pedaliaceae) Bagian yang digunakan : Biji
Kandungan minyak : 44-54%
Komposisi asam lemak : Oleat (35-50%), Linoleat
(35-50%), Palmitat (7-12%),Stearat (4-6%)
Kegunaan : sabun, minyak makan, pelarut injeksi
intramuscular, emolient, pencahar
Cara memperoleh:
1. biji matang dihancurkan → ditambahkan air panas sehingga minyak ada dipermukaan air dan terpisah → minyak diambil
2. biji digiling → dilakukan pengepresan
dingin/panas (jika dgn cara dingin tidak perlu pemurnian)
(11.Oleum Helianthi/Minyak bunga
matahari/Sunflower Oil)
Tanaman asal : Helianthus annuus
(Compositae)
Bagian yang digunakan : Buah
dan biji
Kandungan minyak : 22-36%
Komposisi asam lemak : Oleat
(30%), Linoleat (60%), Palmitat (6,5%), Stearat (5,5 %),
Arakidonat (4%)
Kegunaan : Minyak makan,
emolien, pengikat tablet.
(12. Minyak lemak lainnya dari hewan)
Oleum Iecoris AseIli (cod-liver oil)
Sumber : hati ikan Gadus morrhua (Gadidae)
Kegunaan: sumber vitamin A dan D, serta EPA dan DHA
Halibut-liver oil
Sumber : Hippoglossus vulgaris (Pleumectideae)
Kegunaan : sumber vitamin A dan D, serta EPA dan DHA
Oleum selachoide (Shark liver oil)
Sumber: hati ikan hiu Hypoprion brevirostris (Carcharhinidae) Kegunaan: pengobatan xerophthalmia (kondisi abnormal berupa kekeringan pada permukaan konjungtiva) yang terjadi karena defisiensi vitamin A; sebagai sumber nutrisi dan tonik.
1. Oleum Cacao/lemak coklat
Sumber: Theobroma cacao
(Sterculiaceae)
Bagian yang digunakan : Biji
Kandungan minyak : 35-50%
Komposisi asam lemak : Oleat
(35%), Stearat (35%), Palmitat (26%), Linoleat (3 %)
Kegunaan : Basis supositoria,
coklat, cacao butter berbentuk padat
Cara memperoleh: biji
dipanggang, digiling dengan penambahan natrium karbonat, diperas selagi masih panas.
2. Lanolin/Adeps lanae/Wool fat
Sumber : bulu domba Ovis aries
(Bovidae)
Guna : basis salep penyerap
air, bahan kosmetik dan krim.
Kandungan: tidak lebih dari 0,25%
air dan lanopalmitat, oleat, miristat
Cara memperoleh: Lanolin kasar
disaponifikasi dengan alkali lemah → disentrifugasi utk menghilangkan fase air → lapisan lanollin dipisahkan → diberi kalsium klorida → dilebur dgn kapur utk mendehidrasi lanolin → lanolin diekstraksi dgn aseton → pelarut dihilangkan dgn destilasi
3. Lemak hewan lainnya
Cowvet
Sumber : sapi Bos taurus (Bovidae)
Kegunaan : untuk bahan makanan
Adeps suillus (Lard)
Sumber : rongga perut babi Sus scrofa (Suidae)
Kegunaan : bahan makanan, basis salep
Suet
Sumber : rongga perut domba Ovis aries
Kegunaan: basis salep
1. Beeswax
Cera flava/malam kuning (Yellow Bees wax) dan Cera
alba/malam putih (White Bees wax)
Sumber :
- malam kuning : malam yang diperoleh dari sarang lebah
pekerja Apis mellifera (Apidae)
- malam putih : malam kuning yang diperlakukan dengan charcoal, potassium permanganate, chromic acid, chlorine atau dibleaching (diputihkan)
Kandungan : myricyl palmitate (mirisin) 80%, juga
mengandung sekitar 15% asam serotik, hidrokarbon, lakton, cholesteryl esters, dan pigmen serbuk sari
2. CARNAUBA WAX/Brazil Wax
Sumber: daun Copernicia cerifera (Palmae)
Kandungan: Ester, seperti myricyl cerotate, dengan
beberapa alcohol bebas dan senyawa minor lain