EDISI OKTOBER 2020
METE NET-MAGZ
0813 9797 4910 / (061) 7954 811 Stasiun Meteorologi Kualanamu
KATA PENGANTAR
TIM REDAKSI
PELINDUNG BAMBANG SETIAJID, M.T. (Kepala Stasiun)
PENASEHAT MEGA SIRAIT, S.P.(Kasie. Data dan Informasi) DARUL ANWAR, S.T. (Kasie. Observasi) EKA YUDIANA, M.AP. (Ka. Subbag Tata Usaha)
PEMIMPIN REDAKSIM. FACHRY, S.Tr.
ANGGOTA REDAKSIANDI SYAFRIZAL, S.Sos
NENSY NINDY TAMBUNAN, S.S.T. ELLYA V. I. MANURUNG, S.Tr OCTO M. PASARIBU, S.Tr
YOLANDA M. TONDANG, S.Kom JAMHARI, S.T.
ASTRI P. ARSA, S.Tr
CRISTINE W. SIMANUNGKALIT, S.Tr DEASSY E. D. DOLOK SARIBU, S.Si RAPTAMA SIBURIAN, S.Tr
FITRIANA LUBIS, M.Si
EDITORM. NOVAL RAMBE, S.Kom IMMANUEL J. A. SARAGIH, S.Tr
P
uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat-Nya kami Tim Buletin Stasiun Meteorologi Kualanamu dapat menyelesaikan Buletin cuaca ini. Buletin ini dibuat mengingat pentingnya informasi cuaca dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, terkhusus yang berkaitan langsung dengan bidang penerbangan. Informasi cuaca pada saat ini sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan bidang penerbangan. Keadaan cuaca sudah menjadi faktor penting dalam menjamin keselamatan penerbangan. Buletin cuaca ini diharapkan dalam membantu semua pihak yang terkait bidang penerbangan untuk lebih dekat dan mengetahui lagi tentang informasi cuaca khusiusnya di Bandara Kualanamu Deli Serdang.Akhir kata, kami tim buletin Stasiun Meteorologi Kualanamu berharap agar buletin ini bermanfaaat bagi kita semua khususnya pengguna jasa penerbangan dalam mendukung keselamatan penerbangan.
Deli Serdang, Oktober 2020 Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu
DAFTAR ISI
IKHTISAR DAN PROSPEK
KONDISI CUACA
BANDARA KUALANAMU
DAFTAR KEJADIAN
BENCANA DI SUMATERA
UTARA - SEPTEMBER 2020
WAKTU TERBIT DAN
TERBENAM MATAHARI
OKTOBER 2020
SENJATA OPERSIONAL :
“SI DONGAN”
KEGIATAN KANTOR
SEPTEMBER 2020
ARTIKEL:
“TINGKATKAN KESIAPAN
HADAPI TSUNAMI DI MASA
PANDEMI, BMKG GELAR
IOWAVE”
METEONET-MAGZ
INFO
IKHTISAR KONDISI CUACA
BANDAR UDARA KUALANAMU
SEPTEMBER 2020
DAN PROSPEK CUACA
OKTOBER 2020
oleh: Deassy
ANALISIS CUACA SEPTEMBER 2020
1. KONDISI ANGIN PERMUKAAN
Pada bulan September tahun 2020 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 23,4 % dengan kecepatan berkisar 01 - 16 knot. Angin dominan berikutnya bertiup dari Timur Laut sebesar 19 % dengan kecepatan
Gambar 1. Windrose (a) dan Diagram Distribusi Kecepatan Angin (b)
bulan September 2020
angin berkisar 01 - 16 knot. Kecepatan angin yang paling banyak terjadi sebesar 01-06 knot dengan persentase 59,9%. Range kecepatan angin paling tinggi yaitu 21-26 knot terjadi sebesar 0,3%. Angin calm terjadi sebesar 8,5 %.
2. KONDISI VISIBILITY
Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan pesawat pada suatu penerbangan adalah dikarenakan adanya cuaca. Dimana cuaca dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu cuaca baik dan cuaca buruk. Cuaca buruk adalah kondisi dimana keadaan udara di wilayah tersebut mengalami kondisi ekstrim yang berdampak buruk bagi lingkungan, misalnya lingkungan penerbangan.
Cuaca buruk juga dapat menyebabkan berbagai macam hal contohnya minimnya jarak pandang di udara, jika terjadi jarak pandang minim maka dapat mengakibatkan
kecelakaan pada pesawat. Sehingga dibutuhkan data jarak pandang agar bisa mewaspadai minimnya kejadian kecelakaan pesawat.
Berdasarkan grafik diatas terlihat jarak pandang selama bulan September sangat bervariasi, berkisar antara 0.5 km hingga 10 km. Jarak pandang paling rendah terjadi pada tanggal 24 yaitu sebesar 0.5 km yang diakibatkan oleh cuaca buruk yaitu hujan disertai petir. Sedangkan untuk rata-rata jarak pandang mendatar yang terjadi selama 31 hari di bulan September adalah berkisar antara 4– 8 km.
3. KEADAAN TUTUPAN AWAN
Dilihat dari satelit cuaca untuk Rata-rata keadaan awan pada bulan September di wilayah Kualanamu berkisar antara FEW hingga BROKEN dengan tinggi dasar awan 1500 hingga 1800 feet dan rata-rata lama penyinaran matahari sebanyak 5.3 Jam. Terlihat bahwa rata-rata lamanya penyinaran matahari bulan September hampir sama dengan bulan Agustus.
KONDISI TUTUPAN AWAN STAMET KUALANAMU BULAN SEPTEMBER 2020
JUMLAH AWAN TINGGI DASAR AWAN LAMA PENYINARAN MATAHARI RATA-RATA FEW – BROKEN 1500- 1800 FEET 5.3 JAM 4. KEADAAN CUACA
Berdasarkan distribusi curah hujan di Bandara Kualanamu bulan September 2020 pada Gambar 4, terlihat pada bulan September terjadi 16 hari hujan. Pada dasarian I terjadi 7 hari hujan, dasarian II terjadi 5 hari hujan, dasarian III terjadi 4 hari hujan. Curah hujan terendah terjadi tanggal 23 yaitu sebesar 1.8 mm dan curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 14 yaitu sebesar 70.1 mm.
Sehingga berdasarkan grafik tersebut bahwa bulan September merupakan salah satu masa puncak musim hujan, dimana pada dasarian 1 hujan sudah mulai terjadi 7 hari, lanjut untuk dasarian 2 dan 3 kejadian hujan terjadi hampir sama banyak harinya mencapai 5 hari hujan. Dan dapat dilihat selama bulan September kejadian hujan terjadi cukup bervariasi, terjadi antara malam hari hingga dini hari dan sore hari hingga malam hari.
5. SUHU UDARA
Gambar 5. Distribusi Suhu Udara Permukaan bulan September 2020
Pada bulan September 2020 Suhu udara yang terjadi di wilayah Kualanamu berkisar antara 20,9 – 33,8°C. Suhu udara tertinggi terjadi
pada tanggal 8 yaitu sebesar 33,8°C dan paling rendah terjadi pada tanggal 14 sebesar 20,9°C. Rata-rata suhu udara harian yang terjadi
selama bulan April berkisar 25,5-28,5°C. Sehingga dapat dilihat dari suhu udara terendah pada tanggal 14
September 2020 diakibatkan karena kejadian hujan disertai guntur dengan jumlah curah ujan sebesar 70.1 mm.
6. TEKANAN UDARA
Gambar 6. Distribusi Tekanan Udara Permukaan bulan September 2020
Pada bulan September tahun 2020 kondisi tekanan udara rata-rata per jam di Stasiun Kualanamu menunjukkan bahwa tekanan udara maksimum terjadi 2 kali pada tanggal 24 dan 25 Dengan nilai sebesar 1013,1 mb yang terjadi pada saat pagi hari di tanggal 24 dan malam
hari di tanggal 25 dan rata-rata tekanan udara terendah terjadi pada tanggal 10 September 2020 dengan nilai sebesar 1004,3 mb terjadi pada saat siang hari. Secara umum kondisi tekanan udara harian memiliki pola fluktuasi yang sangat bervariasi.
PROSPEK CUACA SEPTEMBER 2020
Setelah mengetahui kondisi atmosfer dari beberapa parameter pada bulan September lalu, tentunya kita juga ingin mengetahui bagaimana
prakiraan cuaca bulan Oktober di wilayah Kualanamu. Sehingga perlu diperhatikan beberapa parameter dinamika atmosfer berikut ini.
MJO (Madden-Julian Oscillation)
Gambar 7. Penjalaran prakiraan MJO
(Sumber :
https://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/prec ip/CWlink/MJO/foregfs.shtml)
Berdasarkan diagram MJO diatas, dapat dilihat bahwa fase MJO yang terlihat pada garis hijau berada pada quadran 4 dan 5 pada awal hingga pertengahan bulan yang menyatakan bahwa penjalaran MJO berada di benua Maritim Indonesia, hanya saja quadran 4 dan 5 memiliki pengaruh peningkatan curah hujan lebih kepada Indonesia bagian tengah hingga timur, sehingga pada awal hingg pertengahan bulan Oktober MJO tidak memberikan pengaruh peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
IOD (Indian Ocean Dipole)
Gambar 8. Prakiraan IOD Oktober 2020
(Sumber : bom.gov.au)
IOD aktif jika indeksnya bernilai negatif, dan menandakan pergerakan massa udara menuju wilayah Indonesia sehingga mengakibatkan peningkatan curah hujan. Dari Gambar 8 terlihat bahwa prakiraan nilai rata-rata IOD dari berbagai model berada pada nilai 0 hingga -0.5 yaitu negatif, sehingga untuk bulan Oktober IOD cukup berpengaruh dalam peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
IOD adalah fenomena pergerakan massa udara di wilayah Samudera Hindia yang disebabkan oleh perbedaan anomali suhu permukaan laut antara Smudera Hindia bagian barat dan timur.
Gambar 9. Normal angin 3000 ft (kiri) dan prakiraan angin 3000 ft (kanan)
bulan Oktober 2020
Streamline
Untuk kondisi angin pada bulan Oktober diprakirakan gangguan-gangguan tropis terjadi di Selatan Samudera Hindia dan Laut Filipina. Konvergensi angin di perkirakan terjadi di wilayah Laut Cina Selatan hingga laut Filipina.
Berdasarkan gambar normal angin bulan Oktober, di wilayah Sumatera Utara pesisir timur angin dominan bergerak dari arah barat menuju timur. Adanya tekanan rendah yang terjadi di Laut Cina Selatan dan Laut Filipina dan konvergensi banyak terjadi di wilayah Laut Cina Selatan.
Kesimpulan
Sumatera Utara yang disebabkan oleh faktor cuaca skala Global dan regional seperti gangguan-gangguan tropis yang terjadi di Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan. Sehingga curah hujan pada bulan Oktober akan mengalami karakteristik yang sama dengan bulan September.
Pada bulan Oktober masih memiliki kejadian hari hujan yang sama dengan bulan September, dimana bulan Oktober masih berada pada musim hujan yang pada dasarian 1 dan 2 Oktober diprakirakan masih mengalami curah hujan yang sama dengan bulan September di wilayah
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
01/09/ 2020 Angin Puting Beliung Kab. Batu Bara, Sumatera Utara
Angin puting beliung rusak rumah warga di Desa Sei Muka Kec. Datuk Tanah Datar Kab Batubara, Selasa (1/9), sekira pukul 16.00. Akibatnya 30 rumah penduduk rusak. Menurut warga, peristiwa bencana alam angin puting beliung datang tiba-tiba disertai hujan, menghantam rumah warga di Dusun IX Parulian Desa Sei Muka. Dari rumah yang rusak, 8 diantaranya rusak berat dan 22 rusak ringan. Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, sedangkan kerugian material yang diderita warga diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Bupati Batubara Ir H Zahir, MAP dan Ketua TP-PKK Ny Maya Indrasari Zahir, SE beserta dinas terkait, Rabu (2/9) langsung turun ke lokasi utuk memberikan bantuan.
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
10/09/ 2020
Banjir Kab. Batu Bara, Sumatera Utara
Cuaca buruk yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Batubara akhir-akhir ini menyebabkan naiknya air Sungai Simpang Dolok. Tak pelak, lima desa di dua kecamatan yang ada di dekat Sungai Simpang Dolok terendam. Adapun kelima desa itu yakni Desa Simpang Dolok, Desa Kuala Gunung, Desa Empat Negeri, Desa Sei Buah Keras dan Desa Nenasiam, di Kecamatan Lima Puluh dan Medang Deras. "Jumlah warga yang terdampak akibat luapan air sungai ini ada 159 kepala keluarga. Sejauh ini, kami sudah menyambangi masing-masing lokasi," kata Bupati Batubara H Zahir, Kamis (10/9/2020).
https://medan.tribunne ws.com/ 12/09/ 2020 Banjir Kab. Labuhan batu Utara, Sumatera Utara
Ratusan rumah warga di Desa Marbau Selatan, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut), terendam banjir, Sabtu (12/9/2020). Banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah. Banjir dipicu hujan deras di wilayah itu yang mengakibatkan sungai meluap. Derasnya debit air membuat bendungan Sungai Marbau di Dusun Satu Panca Bakti, Marbau Selatan, rusak. "Banjir diakibatkan curah hujan yang tinggi dan pecahnya bendungan di Sungai Marbau pada Jumat malam (11/9/2020), sekitar pukul 22.00 WIB," kata Sekretaris Badab Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura, Jesman Sijabat, Sabtu (12/9/2020).
https://sumut.inews.id /
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
12/09/ 2020 Banjir Kab. Serdang Bedagai, Sumatera Utara
Hujan yang mengguyur semalaman, membuat pemukiman warga yang berlokasi di depan, belakang dan samping kantor Bupati Serdangbedagai (Sergai) di Dusun XII Desa Firdaus Sei Rampah, Sabtu (12/9/2020), dilanda banjir. Ketinggian air yang menggenangi rumah warga serta jalan masyarakat di wilayah setempat mencapai lebih setengah meter, hingga tidak bisa dilalui lagi. Sejumlah warga terpaksa mengungsi, dengan bersusahpayah berjalan kaki ke luar lingkungannya mencari tempat yang lebih aman.
https:// hariansib.com / 15/09/ 2020 Angin Puting Beliung Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara
Angin puting beliung menerjang lima desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), kemarin sore. Dilaporkan ada 56 rumah mengalami kerusakan. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (15/9/2020), pukul 15.00 WIB. "Berdasarkan data yang diperbarui Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Rabu (16/9), lima desa yang terdampak tersebut adalah Desa Perdamean dan Desa Wono Sari di Kecamatan Tanjung Morawa, Desa Amplas, dan Desa Tembung di Kecamatan Percut Sei Tuan, dan Desa Tumpatan Nimbung di Kecamatan Batang Kuis," kata Raditya dalam keterangannya, Rabu (16/9).
https://
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
23/9/ 2020 Angin Puting Beliung Kab. Pakpak Bharat, Sumatera Utara
Bencana alam di akibatkan angin puting beliung disertai hujan es meluluhlantakkan sejumlah rumah dan tanaman perladangan serta ternak warga, di beberapa Desa se Kecamatan Sitellutaliurangjulu (sttu julu) Kabupaten Pakpak Bharat Sumut, akibat bencana alam tersebut di perkirakan warga mengalami kerugian rata-rata mencapai puluhan juta rupiah. Mungkin Berutu, Jarah tumangger, Saragih, bapak Kambang Hasugian salah satu pemilik warung nasi dan warga lainnya saat di temui wartawan media Pirnas di pekan Singgabur Desa Silima Kuta Sttu Julu pada hari Rabu Tanggal (23/09/2020), menceritakan awal mula datangnya dan terjadinya bencana angin puting beliung disertai hujan es tersebut di perkirakan sekitar semalam Selasa sore sekitar pukul 3.00 WIB.
https://pirnas.org/ 24/09/ 2020 Angin Puting Beliung Kota Medan, Sumatera Utara
Sebanyak 285 unit rumah warga dilaporkan mengalami rusak ringan akibat puting beliung disertai hujan dengan intensitas tinggi melanda tiga kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara pada Kamis 24 September 2020 pukul 17.00 WIB. Berdasarkan laporan dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan, bencana yang dipicu oleh faktor cuaca ektrem tersebut mengakibatkan 285 unit rumah mengalami rusak ringan.
https://
Tgl Jenis
Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
30/09/ 2020
Banjir Kota Binjai, Sumatera Utara
Banjir melanda ratusan rumah warga di Kota Binjai, Sumatera Utara. Hujan deras mengakibatkan meluapnya Sungai Bangkatan dan Sungai Mencirim. Rumah-rumah warga yang terkena banjir berada di sekitar aliran sungai. Humas BPBD Kota Binjai Surya Wijaya mengatakan, dari data yang ada terdapat 846 KK atau 3.456 jiwa di tujuh kelurahan dan dua kecamatan tersebut. Dilansir dari Antara, Rabu (30/9/2020) menyebutkan, banjir tidak menyebabkan adanya korban jiwa.
https://sumut.suara.co m/
Kamis (03/09/2020) telah dilaksanakan kegiatan Rapat Internal Tim Pembangunan Zona Integritas Stasiun Meteorologi Kualanamu. Kegiatan rapat ini merupakan tindak lanjut surat dari Inspektur BMKG perihal Persiapan Verifikasi Lapangan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM. Stasiun Meteorologi Kualanamu diusulkan untuk mendapat predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) tahun 2020.
RAPAT INTERNAL TIM ZONA INTEGRITAS
Kegiatan rapat dilaksanakan secara virtual melalui ZOOM Meeting untuk mengecek kesiapan pelaksanaan verifikasi lapangan Zona Integritas di Sta. Met. Kualanamu. Kegiatan rapat dipimpin oleh Kepala Sta. Met. Kualanamu, Bapak Bambang Setiajid serta diikuti oleh seluruh anggota Kelompok Kerja Tim Pembangunan Zona Integritas Sta. Met. Kualanamu.
Keesokan harinya, Jumat (04/09/2020) telah dilaksanakan kegiatan Rapat Internal Tim Pembangunan Zona Integritas Stasiun Meteorologi Kualanamu. Kegiatan rapat ini merupakan tindak lanjut rapat internal Tim ZI yang dilaksanakan pada Kamis (03/09/2020). Kegiatan rapat dilaksanakan di ruang pertemuan Sta. Met. Kualanamu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam Pandemi Covid-19.
Kegiatan rapat dipimpin oleh Kepala Sta. Met. Kualanamu, Bapak Bambang Setiajid serta diikuti oleh perwakilan anggota Kelompok Kerja Tim Pembangunan Zona Integritas Sta. Met. Kualanamu. Dalam kegiatan rapat ini dilakukan pembahasan dan pengecekan dokumen yang disiapkan untuk verifikasi lapangan Zona Integritas di Sta. Met. Kualanamu.
Jumat (18/09/2020) Stasiun Meteorologi Kualanamu melaksanakan apel pagi dalam rangka Pelepasan Purnabakti dan pemberian penghargaan Meteorologist Terbaik. Bertindak sebagai pemimpin apel, Kepala Sta. Met. Kualanamu, Bapak Bambang Setiajid, MT. Dalam amanatnya, Kepala Sta. Met. Kualanamu memberikan apresiasi setinggi-tingginya sekaligus melepas Bapak Ir. Suhermansyah yang akan memasuki masa Purnabakti. Bapak Ir. Suhermansyah telah mengabdi selama 38 tahun sebagai PNS BMKG di Sta. Met. Polonia hingga purnabakti di Sta. Met. Kualanamu. Pemberian bingkisan kenang-kenangan dan dana STM Sta. Met. Kualanamu kepada Bapak Ir. Suhermansyah oleh Kepala Sta. Met. Kualanamu.
APEL PELEPASAN PURNABAKTI
DAN PENGHARGAAN METEOROLOGIST TERBAIK
Selamat memasuki masa purnabakti Bapak Ir. Suhermanyah, terima kasih atas kebersamaan kita. Sehat dan sukses selalu, Pak.
Dalam apel tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan Meteorologist terbaik kepada Sdra. Immanuel J. A. Saragih, S.Tr sebagai Meteorologist Terbaik penilaian periode Semester 1 Tahun 2020. Diharapkan dengan adanya pemberian penghargaan ini menjadi pemacu meteorologist yang lain untuk bekerja lebih baik. Selamat untuk pencapaiannya Sdra. Immanuel J. A. Saragih, S.Tr. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pandemi Covid-19.
Senin (21/09/2020) Stasin Meteorologi Kualanamu mengadakan Seminar Online Meteonet-Disc #02 dengan tema : "Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Guna Menjamin Kualitas Layanan Cuaca". Kegiatan Meteonet-Disc #02 dibuka oleh Kepala Biro Umum dan SDM BMKG, Bapak Petrus Demon Sili, S.IP, M.Si. Dalam opening speecnya, Kepala Biro Umum dan SDM BMKG menekankan Quality Management System (QMS) yang dicanangkan oleh BMKG, yaitu QC (Quality Control) dan QE (Quality Assurance). Keseluruhan tahapan tersebut membutuhkan SDM yang mumpuni untuk terciptanya produk layanan cuaca dengan kualitas terjamin.
SEMINAR ONLINE METEONET-DISC #02
Dalam Meteonet-Disc #02 dihadirkan 3 Narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Bambang Setiajid, MT (Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu), Ir. Bambang Heru Sukotjo, ME (PT. Konsultan Mutu Indonesia), dan Hengky Dwi Jatmiko (NQA Indonesia). Di pandu oleh Moderator Andi Syafrizal (Arsiparis Muda Sta. Met. Kualanamu) Kegiatan seminar online berjalan dengan lancar dan diikuti oleh peserta dari UPT BMKG dan stakeholder dari berbagai wilayah secara nasional. Peserta yang mengikuti kegiatan ini juga mendapat sertifikat yang dikirim otomatis ke email peserta. Akhir kata semoga kegiatan Meteonet-Disc #02 dapat bermanfaat untuk seluruh peserta terutama untuk pengembangan QMS BMKG menuju BMKG berkelas dunia.
Senin (21/09/2020) Stasiun Meteorologi Kualanamu melalui Tim Buletin Cuaca telah mendiseminasikan Buletin Cuaca Meteonet-Magz Edisi September 2020. Buletin cuaca diberikan kepada user dan stakeholder sebagai bagian dari edukasi
DISEMINASI METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2020
dan informasi cuaca yang menjadi bagian dari layanan cuaca Stasiun Meteorologi Kualanamu. Semoga Meteonet-Magz menjadi buku bacaan yang menambah wawasan dan kesiapan kita semua terhadap cuaca.
Stasiun Meteorologi Kualanamu, SIAP MANTAP!
"Sinergi, Integritas, Akuntabel, Profesional
dan Melayani Tanpa Pamrih”
Rabu (30 September 2020) diadakan rapat evaluasi bulanan meteorologist dan sosialisasi infografis prakiraan cuaca bandara. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh tim meteorologist serta kedua Kepala Seksi. Rapat bertujuan untuk membahas dan mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berjalan selama ini. Rapat dipimpin oleh Kepala Sta. Met. Kualanamu, Bapak Bambang Setiajid, MT.
RAPAT EVALUASI BULANAN METEOROLOGIST
Melalui rapat evaluasi ini diharapkan kesulitan-kesulitan yang dialami di lapangan dapat disampaikan dan diselesaikan dengan baik, sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Setelah kegiatan rapat dilanjutkan dengan sosialisasi infografis prakiraan cuaca bandara yang di bawakan oleh Sdra. Immanuel J. A. Saragih, S.Tr. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam Pandemi Covid-19.
oleh: Cristine dan Astri
Teknologi kini semakin berkembang pesat, bahkan di dunia penerbangan. Stasiun Meteorologi Kualanamu turut mengikuti pesatnya perkembangan teknologi dalam menjalankan berbagai pelayanan kepada para pengguna. Salah satu layanan tersebut adalah “SIDONGAN”.
Gambar 1. Tampilan Halaman Utama Sidongan
SIDONGAN atau Sistem Dokumentasi Penerbangan adalah suatu sistem pelayanan dokumen penerbangan online yang dibangun di Stasiun Meteorologi Kualanamu. Berdasarkan Perka BMKG No. 5 Tahun 2015, dokumen penerbangan adalah dokumen dalam bentuk grafik atau gambar yang berisi informasi meteorologi untuk penerbangan.
A p a s i h “ S I D O N G A N ” ?
Dokumen penerbangan harus diberikan secepatnya kepada maskapai penerbangan sebelum keberangkatan pesawat. Dokumen penerbangan dapat diambil langsung ataupun melalui media lainnya, dan di Stasiun Meteorologi Kualanamu menggunakan media “Sidongan” melalui website resminya.
“Sidongan” mempermudah para pengguna layanan dokumen penerbangan, yaitu teman-teman dari maskapai penerbangan untuk mendapatkan dokumen penerbangan tanpa perlu lagi berlama-lama menuju ruang pelayanan meteorologi untuk mengambil dokumen penerbangan pada dini hari, pagi hari, siang hari, dan malam hari. Teman-teman flight operations officers (foo) maupun para pilot cukup mengunduh file dokumen penerbangan di setiap jam validnya, kemudian mencetak sesuai kebutuhan tiap-tiap maskapai penerbangan.
Dalam masa pandemi Covid-19 ini, penerapan “Sidongan” sangat efektif agar foo tidak perlu lagi bertatap muka langsung dengan forecaster on duty untuk mengambil dokumen penerbangan. Bagi Stasiun Meteorologi Kualanamu, pelayanan dokumen penerbangan kini menjadi paper less, sehingga lebih menghemat penggunaan kertas sekali pakai.
M a n f a a t “ S I D O N G A N ”
Sebelum ada “Sidongan”
Kurang efisien dalam pengambilan F-doc, butuh waktu lama
Sesudah ada “Sidongan”
SIDONGAN membantu mempercepat dan mempermudah pengambilan fdoc Tidak hemat energi (tidak paperless)
Teman-teman dari maskapai saat sosialisasi penggunaan e-flight documentation tahun 2017 telah diberikan username dan password masing-masing untuk dapat masuk ke dalam sistem sidongan melalui tautan http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id/fdoc/in dex.php yang juga ada dalam dalam website resmi Stasiun Meteorologi Kualanamu. Para pengguna dapat mengunduh dokumen penerbangan yang diperlukan, baik itu high level maupun low level sesuai dengan jam valid yang diperlukan, dan dicetak sesuai dengan kebutuhan tiap maskapai.
Nah, udah canggih ya sistem dokumen penerbangan sekarang ini. Semua pihak sama-sama dipermudah pekerjaannya dengan adanya “Sidongan”. Benar-benar mantap dongan kita yang satu ini ya, paten bah!
C a r a M e n g a k s e s “ S i d o n g a n ”
Gambar 2. Tampilan Website Resmi Stamet
Kualanamu
Untuk penerbangan terjadwal, forecaster on duty sudah mengirimkan secara berkala. Namun untuk penerbangan tidak terjadwal, teman-teman dari maskapai perlu menginformasikan terlebih dahulu agar forecaster on duti menyediakan dokumen penerbangannya sesuai dengan kebutuhan maskapai.
TINGKATKAN KESIAPAN
HADAPI TSUNAMI DI
MASA PANDEMI,
BMKG GELAR IOWAVE20
oleh: Raptama
Tahun ini, IOWave20 dilaksanakan secara serentak di berbagai negara di tepi Samudera Hindia pada tanggal 6 Oktober 2020, pukul 10.00-12.15 WIB dengan skenario kejadian gempabumi di Selatan Jawa, dengan magnitudo 9.1. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan latihan tahun ini disesuaikan dengan kondisi pandemik COVID-19, sehingga latihan dilaksanakan melalui virtual TTX (Table Top Exercise).
Tujuan diadakan kegiatan ini, yaitu untuk mengevaluasi rantai peringatan dini tsunami dan keseimbangan SOP antara BMKG dengan stakeholder terkait Uji SOP, keterlibatan para pihak, tautan komunikasi di daerah terkait Operator 24/7 termasuk kelengkapan alat komunikasi dan mengevaluasi kesiapan stakeholder dalam menerima tingkat
pemahaman pesan warning tsunami dari BMKG dalam penerimaan informasi melalui WRS NewGen yang sudah dipasang di kantor BMKG, BPBD, dan Media di seluruh Indonesia yang berjumlah 147 lokasi.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengungkapkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan IOWave20 dilaksanakan sesuai dengan Guideline UNESCO No.105. "Untuk pelaksanaan IOWave telah disepakati 3 skenario tsunami untuk IOWave20 yaitu di Sunda Trench (Indonesia), Andaman Trench (India), dan Makran Trench (Iran). Namun Indonesia hanya akan berpartisipasi dalam skenario Sunda Trench, khususnya di selatan Pulau Jawa dengan gempabumi magnitudo M9.1 dengan kedalaman 10 km", dengan
harapan melalui kegiatan ini akan ada evaluasi SOP terhadap perkembangan sarana diseminasi WRS NewGen dan penerapan sistem mitigasi di masa pandemi serta memastikan kesiapan stakeholder dalam menerima informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami.
Kepala BMKG yang juga menjadi Chair Inter-Government Coordination Group Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG-IOTWMS) Prof. Dwikorita Karnawati dalam sambutannya menekankan pentingnya melaksanakan gladi evakuasi ataupun TTX, mengingat berdasarkan data BMKG, terjadi lonjakan kejadian gempabumi dalam beberapa tahun terakhir. "Kejadian gempabumi sebelum tahun 2017 rata-rata hanya 4000-6000 kali dalam setahun, yang dirasakan atau kekuatannya lebih dari 5 sekitar 200-an. Namun setelah tahun 2017 jumlah kejadian itu meningkat menjadi lebih dari 7000 kali dalam setahun. Bahkan tahun 2018 tercatat sebanyak 11920 kali kejadian gempa. Ini namanya bukan peningkatan, tapi sebuah lonjakan," jelas Dwikorita.
Hal tersebut perlu diwaspadai, karena sebagian besar tsunami yang terjadi di dunia dipicu oleh gempabumi. Oleh karena itu, perlu diperkuat sistem mitigasi gempabumi dan tsunami mengingat hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempabumi."Jadi intinya kita harus selalu waspada dan siap apabila sewaktu-waktu terjadi gempabumi dan tsunami. Inilah yang membuat kita harus selalu berlatih agar kita terampil/ cekatan, tidak canggung, tidak panik, dan tahu apa yang harus dilakukan seandainya terjadi gempabumi dan tsunami. Wilayah rawan gempa dan tsunami dalam kondisi yang baik. Dan yang paling penting, apakah petugas di pemerintah daerah misal BPBD atau Pusdalops benar-benar sudah siaga 24 jam dalam menjalankan perintah evakuasi," imbuh Dwikorita.
"Untuk keberhasilan sistem ini dalam mencegah korban jiwa, kesiapan seluruh pihak baik di Pusat serta Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat dalam merespon Peringatan Dini untuk penyelamatan diri di daerah rawan perlu
selalu ditingkatkan, melalui edukasi /pelatihan ataupun gladi evakuasi, juga penyiapan peta, jalur dan tempat evakuasi
yang memadai" yang bertujuan untuk menjadikan masyarakat indonesia yang tanggap terhadap bencana nasional.
METEONET-MAGZ
INFO
Mengapa
udara
lebih
dingin semakin tinggi?
Mengapa udara lebih dingin semakin tinggi? Bukankah lebih panas karena Anda semakin dekat ke Matahari? Banyak orang mungkin bertanya-tanya ini.
Seperti yang Anda ketahui, udara panas naik. Jadi mengapa dingin di puncak gunung?
Nah, akan membantu jika Anda membayangkan tanah di Bumi ini sebagai pemanas besar. Itu membuat kita tetap hangat, dan jika Anda menjauh dari pemanas Anda merasa dingin.
Jadi apa yang "memanaskan" pemanas? Cahaya dan kehangatan dari Matahari Para ilmuwan menyebut ini cahaya dan kehangatan "radiasi".
Perjalanan cahaya dan
kehangatan dari
Matahari
Cahaya dan kehangatan dari Matahari berjalan melalui ruang menuju Bumi dan melewati atmosfer kita. ("Atmosfer" adalah apa yang kita sebut udara berputar yang mengelilingi planet kita.
Tapi suasananya tidak terlalu bagus untuk mempertahankan kehangatan dari Matahari. Panas hanya menyelinap langsung melalui itu. (Untuk orang dewasa membaca: itu karena udara di ketinggian lebih tinggi menipis saat partikel gas mengembang dan kehilangan energi.)
Akhirnya, panas dari Matahari menyentuh tanah dan tanah menyerapnya. Ini terutama terjadi di hutan dan lautan, yang sangat bagus dalam menyerap panas. Tempat-tempat lain, seperti ladang salju, lebih cenderung memantulkan radiasi - yang berarti memantul kembali ke Matahari alih-Salju yang terbentuk di puncak gunung
Radiasi matahari diterima oleh planet di sekitarnya
METEONET-MAGZ
INFO
Naik naik naik
Semakin tinggi Anda pergi, semakin jauh Anda jauh dari "pemanas" yang membuat kita semua hangat - tanah yang telah menyerap kehangatan dari Matahari. Di puncak gunung, bisa jadi dingin orang bisa mati dalam beberapa menit tanpa perlindungan khusus. Itu karena udara di sana benar-benar buruk dalam "menahan" radiasi yang datang dari Matahari, dan kehangatan melewatinya dalam perjalanannya menuju tanah.
Dan jauh di luar angkasa, ada lebih banyak radiasi dari Matahari, dan astronot mengenakan pakaian khusus untuk melindungi diri dari itu. Tetapi juga tidak ada udara di ruang angkasa, yang berarti benar-benar tidak ada yang bisa "menahan" kehangatan Matahari dan membuat suhu di sekitar Anda terasa hangat.
Jadi, jika Anda cukup beruntung untuk ditangkap di luar angkasa tanpa jas, Anda akan mati kedinginan sebelum radiasi matahari membuat Anda.