• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jalan Windu No. 26 Kota Bandung. Peneliti memilih penelitian di badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat karena sesuai dengan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di BAB I. Dengan demikian, peniliti memfokuskan penelitian di lokasi tersebut.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi terdiri atas subjek yang memenuhi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, anggota populasi berjumlah 50 orang sehingga semua anggota populasi digunakan sebagai subjek penelitian.

Adapun subjek dari penelitian ini adalah pengelola badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat, dan instruktur di badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat.

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian

No. Subjek Bidang Jumlah

01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6

Bidang Pendidikan dan Pelatihan 13

(2)

2. Sampel Penelitian

Melanjutkan dari paparan populasi penelitian di atas, hal tersebut menjadikan teknik pemilihan sampel yang dilakukan adalah sampling jenuh artinya semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampling jenuh dilakukan karena subjeknya tidak terlalu banyak, selain itu peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi dan ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang kecil.

Arikunto (2006:134) pun mengemukan bahwa “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Arikunto (1998:116) menjelaskan “objek pada pupolasi diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan, dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi” apabila digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3. 1

Daur Penelitian Populasi

(Arikunto, 1998:116)

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan gambaran umum penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang disusun bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian.

Populasi data dianalisis disimpulkan berlaku untuk populasi

(3)

Tabel 3. 2 Desain Penelitian Variabel

X Analisis kebutuhan pelatihan di Badan

Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat.

X1

Penyusunan desain program pendidikan dan pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat.

X2

Penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat.

X3

Evaluasi pendidikan dan pelatihan di

Badan Pendidikan dan Pelatihan

Daerah Provinsi Jawa Barat.

X4

D. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:3), “metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan pengelolaan sistem pendidikan dan pelatihan di badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat.

Pendekatan kuantitatif digunakan karena pendekatan ini cocok digunakan untuk pembuktian atau konfirmasi, karena penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivistik yang memandang realitas atau gejala atau fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati dan terukur. Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan statistik karena data yang diperoleh berupa angka-angka. (Sugiyono, 2012: 11)

(4)

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif yang sering disebut non-eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian. Metode dekriptif pun digunakan karena metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai gejala atau fenomena.

Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk menguji pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang, peneliti juga menyajikan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

E. Definisi Operasional

1. Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan

Pengelolaan sistem diklat merupakan pengoptimalan seluruh komponen diklat agar diklat dapat berjalan dengan baik dan berhasil secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara formal. Pengelolaan sistem diklat yang akan diteliti dalam penelitian ini mencakup fungsi analisis kebutuhan, desain program diklat, penyelenggaraan diklat dan evaluasi diklat.

2. Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat

Balai pendidikan dan pelatihan yang berfungsi menyelenggarakan pengkajian dan penetapan kebijakan teknis bidang pendidikan dan pelatihan daerah dan bertanggungjawab atas kemajuan dan pengembangan kualitas pegawai negeri sipil dilingkungan daerah provinsi jawa barat. Serta mendidik dan melatih tenaga kerja yang berkualitas mandiri, yang memiliki kualitas professional (pengetahuan dan keterampilan), kemampuan kepribadian (berdedikasi dan loyalitas) yang baik dan tangguh, serta kemampuan kemasyarakatan (berdisiplin dan hubungan social yang baik) sehingga mampu melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kerja yang produktif dan berhasil.

(5)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat ukur dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan yaitu beberapa jenis instrument penelitian dari non test, yang meliputi pedoman angket atau kuesioner, pedoman wawancara dan pedoman studi dokementasi.

Pedoman angket atau kuesioner sebagai instrumen penelitian utama yang dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk memperjelas data yang dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara dengan kepala bidang dan koordinator widyaiswara. Dan pedoman studi dokumentasi digunakan untuk melihat sejauhmana proses yang berjalan telah terdokumentasikan dengan baik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam sebuah penelitian. “Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan” (Riduwan, 2003:52).

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket atau Kuesioner

“Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2012:192).

Pengumpulan data melalui angket ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai analisis kebutuhan pelatihan, desain program pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan dalam waktu yang bersamaan. Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu angket terbuka dan angket tertutup. D a l a m p e n e l i t i a n i n i a n g k e t a t a u k u e s i o n e r y a n g d i g u n a k a n a d a l a h Angket tertutup atau angket

(6)

terstruktur. Angket tertutup atau angket terstruktur m e r u p a k a n k u e s i o n e r y a n g s u d a h d i s e d i a k a n j a w a b a n y a s e h i n g g a r e s p o n d e n d i m i n t a u n t u k m e m i l i h s a l a h s a t u j a w a b a n y a n g s e s u a i . P e n g g u n a a n k u e s i o n e r d i h a r a p k a n a k a n m e m u d a h k a n r e s p o n d e n d a l a m m e m b e r i k a n j a w a b a n , k a r e n a a l t e r n a t i f j a w a b a n y a n g s u d a h d i s e d i a k a n d a n h a n y a m e m b u t u h k a n w a k t u y a n g s i n g k a t d a l a m m e n j a w a b n y a . A d a p u n b e n t u k a n g k e t a t a u k u e s i o n e r y a n g d i g u n a k a n a d a l a h s k a l a l i k e r t . “ S k a l a l i k e r t b e r i s i p e r n y a t a a n y a n g s i s t e m a t i s u n t u k m e n u n j u k a n s i k a p s e s e o r a n g r e s p o n d e n t e r h a d a p p e r n y a t a a n i t u ” ( P r a s e t y o d a n J a n n a h , 2 0 1 2 : 1 1 0 ) . “ J a w a b a n s e t i a p i t e m i n s t r u m e n t y a n g m e n g g u n a k a n s k a l a L i k e r t m e m p u n y a i g r a d a s i d a r i s a n g a t p o s i t i f s a m p a i s a n g a t n e g a t i f , y a n g d a p a t b e r u p a k a t a - k a t a ” Sugiyono (2012:136). D a l a m p e n e l i t i a n i n i , r e n t a n g s k a l a y a n g d i g u n a k a n a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t : Tabel 3. 3

Rentang Skala Likert

(7)

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

2. Wawancara

Wawancara adalah kuesioner lisan yang merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi terhadap responden. “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam…” (Sugiyono, 2010:194).

Dalam menggunakan metode wawancara, Hadi (Sugiyono, 2012:188) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

c. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.

Adapun dalam pelaksanaan wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara bentuk “semi structured” yang mula-mula peneliti menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam menggali keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam. (Arikunto, 1998:291)

Wawancara digunakan untuk melengkapi data atau informasi yang belum terungkap dan perlu penjelasan lebih lanjut. Dengan kata lain, wawancara digunakan untuk memperjelas data yang dikumpulkan.

(8)

Studi dokumentasi atau biasa disebut kajian dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian. “Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya” (Arikunto, 1998:236).

Dalam studi dokumentasi, peneliti melakukan penelusuran data historis objek penelitian serta melihat sejauhmana proses yang berjalan telah terdokumentasikan dengan baik. Metode dokumentasi dilaksanakan dengan check-list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Peneliti memberikan tanda atau tally setiap pemunculan gejala yang dimaksud.

Peneliti akan menggunakan dokumentasi ini untuk mempelajari dokumen-dokumen dalam sistem pendidikan dan pelatihan dan dokumen profil badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat.

H. Teknik Uji Instrumen

Instrumen merupakan hal yang sangat penting di dalam kegiatan penelitian. Hal ini karena perolehan suatu informasi atau data relevan atau tidaknya, tergantung pada alat ukur tersebut. Oleh karena itu, alat ukur penelitian harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai.

1. Uji Validitas

Uji validitas berkaitan dengan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya. Arikunto (1998:160) menjelaskan “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.

Dalam validitas terdapat dua cara pengujian, yaitu validitas dan validitas internal. Validitas eksternal, yaitu bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan luar atau fakta-fakta empiris yang telah ada dan dikembangkan menurut fakta empiris. Sedangkan validitas internal atau

(9)

rasional, yaitu bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur dan dikembangkan menurut teori yang relevan. Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi construct validity (validitas konstruksi) dan contens validity (validitas isi). Sedangkan instrumen yang berupa non tes cukup memenuhi validitas konstruksi. (Raharjo, 2010: 3)

Adapun dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen non test sehingga pengujian validitas instrument dilakukan terhadap pengujian validitas konstruksi. Untuk menguji validitas konstruksi ini, peneliti menggunakan pendapat para ahli atau judgement experts. Dalam hal ini, setelah instrument dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. (Sugiyono, 2012: 172)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berkaitan dengan sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Realibilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator. Informasi yang ada pada indikator ini tidak berubah-ubah, atau yang disebut dengan konsisten. Artinya, bila suatu pengamatan dilakukan dengan perangkat ukur yang sama lebih dari satu kali, hasil pengamatan itu (seharusnya) sama.

Dalam mencari reliabilitas, rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alpha-Cronbach. (Riduwan, 2012:115) ( ) ( ) Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen

(10)

σb² = Jumlah varians butir

σt² = Varians total

Untuk mencari varians tiap butir digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

σb² = Varians butir

X2 = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians

(X)2 = Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item

N = Jumlah responden

Untuk mencari varians total digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

σt² = Varians total

Y2 = Jumlah kuadrat skor total setiap responden

(Y)2 = Jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden

N = Jumlah responden

Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliable atau tidak, dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dan rtabel. Dalam penelitian ini, data diperoleh dari hasil perhitungan melalui bantuan program SPSS Statistics 17. Apabila hasil rhitung > rtabel, maka instrumen

(11)

tersebut dapat dikatakan reliable. Dengan nilai rtabel pada α = 0,05 adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 4

Nilai rtabelSubjek Penelitian

No. Subjek Jumlah rtabel

01. Pengelola 19 0.482

02. Instuktur 31 0.367

Dari hasil perhitungan uji relibilitas untuk setiap instrument, diperoleh data sebagai berikut:

a. Instrumen pengelola didapat rhitung = 0,942. Jika nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dari n = 19 dan α = 0,05 yaitu 0,482, maka dapat dilihat bahwa rhitung (0,942) > rtabel (0,482).

b. Instrumen instruktur didapat rhitung = 0,896. Jika nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dari n = 31 dan α = 0,05 yaitu 0,367, maka dapat dilihat bahwa rhitung (0,896) > rtabel (0,367).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliable dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

I. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana menganalisis data yang telah diperoleh. (Prasetyo dan Jannah, 2012, 170)

Teknik analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil angket, bantuan wawancara dan studi dokumentasi. Untuk penarikan kesimpulan, data yang diperoleh dari angket atau kuesioner perlu

(12)

diolah terlebih dahulu. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah Rata – rata hitung tertimbang (Weighted Mean Score).

Weighted Mean Score digunakan karena peneliti dihadapkan kepada suatu situasi dimana terdapat sejumlah rata – rata sampel yang berbeda dan memerlukan suatu ukuran rata – rata dari seluruh sampel. (Furqon, 2004:45) Sehingga, WMS dilakukan untuk mendapatkan gambaran kecenderungan dan kedudukan setiap sub. varibel.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

(Furqon, 2004:46)

X

gab

= ∑ n

i

X

i

∑ n

i

Keterangan :

X gab = Rata – rata gabungan (tertimbang) yang dicari

ni = Banyaknya subjek dari masing – masing sampel untuk i =1

sampai dengan k,

Xi = Rata – rata setiap sampel untuk i = 1 sampai dengan k, dan

k = Banyaknya rata-rata sampel yang akan digabungkan.

Langkah – langkah yang ditempuh peneliti dalam mengolah data dengan Weighted Mean Score adalah sebagai berikut :

1. Menentukkan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban.

2. Menghitung jumlah responden setiap item dan kategori jawaban.

k i =1

k i =1

(13)

3. Menunjukkan jawaban responden untuk setiap item dan dikalikan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

4. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.

5. Menghitung nilai rata – rata untuk setiap item pada masing – masing kolom.

6. Mencocokkan hasil perhitungan setiap sub. variabel dengan kriteria masing – masing, untuk menentukan kedudukan setiap sub. variabel.

Dalam menganalisa data tersebut, data yang telah didapatkan kemudian di interpretasikan sesuai dengan kategori interpretasi yang telah ditetapkan. Adapun cara yang digunakan melalui metode penafsiran data dengan mengkategorian analisa data sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Hasil Perhitungan

No. Weight Mean Score Kategori

01. 3,26 – 4,00 Sangat Baik

02. 2,51 – 3,25 Baik

03. 1,76 – 2,5 Cukup Baik

04. 1,00 – 1,75 Kurang Baik

Langkah-langkah teknik analisis data lainnya yang diperoleh dari wawancara dan studi dokumentasi adalah:

1. Mengorganisir informasi atau data yang telah didapat;

2. Membaca dan menganalisis data yang telah terkumpul;

3. Membuat suatu uraian terperinci mengenai data tersebut;

4. Peneliti mencari hubungan antara data yang didapat dengan beberapa kriteri yang telah ditetapkan;

5. Menyajikannya atau memaparkannya dalam bentuk naratif. (Hapsari, 2011: 65)

(14)

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian memberikan arahan penelitian yang sistematis meliputi langkah-langkah dan tahapan yang harus dijalani oleh peneliti.

Langkah – langkah tersebut meliputi mulai dari persiapan penelitian, perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga melaporkan hasil penelitian yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Persiapan Penelitian

Dalam tahapan ini terdapat dua tahapan yakni memilih masalah penelitian dan melakukan studi pendahuluan dengan membaca hasil penelitian – penelitian sebelumnya yang hampir berkaitan dengan masalah penelitian yang telah dipilih.

2. Perencanaan Penelitian

Dalam tahapan ini terdapat beberapa tahapan yakni mengumpulkan bahan yang relevan, memilih metode dan pendekatan penelitian, menentukan sumber data, menentukan dan menyusun instrumen.

3. Pelaksanaan Penelitian

Tahapan ini merupakan pelaksanaan dari persiapan dan perencanaan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diharapkan.

4. Melaporkan Hasil Penelitian

Tahapan ini merupakan tahapan yang terakhir, dimana peneliti menganalisa data yang telah diperoleh, Menarik Kesimpulan dari hasil analisa data dan menyusun Laporan Hasil Penelitian.

(15)

Alnis Dwipayana, 2013

Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4

Langkah – langkah tersebut digambarkan sebagai berikut:

Memilih Masalah Penelitian

Melakukan Studi Pendahuluan Merumuskan Masalah Penelitian Mengumpulkan Bahan Yang Relevan

Memilih Metode dan Pendekatan Penelitian

Menentukan Sumber Data

Menentukan dan Menyusun Instrumen Mengumpulkan Data Menganalisis Data Perencanaan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Persiapan Penelitian

(16)

Bagan 3. 2 Prosedur Pelatihan

Gambar

Tabel 3. 1   Subjek Penelitian
Tabel 3. 2   Desain Penelitian                              Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Ini berarti bahwa informan yang dipilih adalah yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang dikaji, orang yang dapat bercerita secara mudah, paham terhadap

a) Mencari tingkat return bebas risiko periode Februari 2012-Desember 2014 di www.bi.go.id. b) Mencari rata-rata pertahun tingkat return bebas risiko. c) Mencari rata-rata

Dengan analisis ini akan lebih diketahui jika memang terdapat juga pengaruh spasial yang tidak dapat diabaikan dalam suatu model regresi, sehingga dalam implementasinya pun

Hasil analisis menunjukkan pemasangan filter pasif menyebabkan kandungan THD arus dan tegangan telah sesuai dengan standar IEEE 519-1992 yang ditentukan yaitu ≤

Hal ini tentunya dapat memberikan manfaat ganda bagi pemerintah daerah dimana selain dapat mengatasi keterbatasan dana pembangunan, juga dapat membuat masyarakat

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik

a) Gunakan kuadran kayu/bambu/aluminium seperti dalam Gambar 3.8. Ambillah contoh serasah kasar langsung setelah pengambilan contoh biomasa tumbuhan bawah, lakukan

1) Menentukan SMP N 16 Kota Jambi sebagai tempat penelitian 2) Membuat materi menemukan unsur-unsur cerita anak. 4) Menentukan jumlah nilai siswa. 2) Peneliti mengarahkan