MAKALAH MIKROBIOLOGI
KLASIFIKASI MIKROORGANISME
Disusun oleh : 1. Aris ardianto 2. Devina Hardilah
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulisan makalah tentang “klasifikasi mikroorganisme” ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi yang telah di berikan oleh dosen kepada kami.
Tidak dipungkiri bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, dan kami menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan dukungan tersebut makalah ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu. Terkait dengan semua itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
dosen yang telah mendidik kami.
Surabaya, 4 Oktober 2012
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……….i KATA PENGANTAR………ii DAFTAR ISI……… iii BAB I PENDAHULUAN………2 BAB II PEMBAHASAN………3 1. Pengertian klasifikasi
2. Perkembangan identifikasi dan klasifikasi mikroorganisme 3. Hal-hal yang mendasar terhadap klasifikasi
4. Cirri-ciri suatu mikroorganisme 5. Dasar pengelompokan mikroba 6. Klasifikasi bakteri 7. Klasifikasi virus 8. Klasifikasi jamur BAB III PENUTUP………. 11 1. A. Kesimpulan………11 DAFTAR PUSTAKA……….. 12
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi dalam Ali, 2008). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan
diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada. Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tembat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni dalam Ali, 2008). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Sekilas, makna praktis dari mikroorganisme disadari tertutama karena kerugian yang ditimbulkannya pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya dalam bidang mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang pathogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Walaupun di bidang lain mikroorganisme tampil merugikan, tetapi perannya yang menguntungkan jauh lebih menonjol (Ali, 2008)
BAB II
PEMBAHASAN
1.B pengertian klasifikasi
Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dan seringkali digunakan atau dipertukarkan dengan taksonomi.
Taksonomi adalah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematika organism ke dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal ; takson). Tetapi penyusunan taksonomi mikroorganisme mansyaratkan diidentifikasi sebagaimana mestinya dan diberi nama.
Kegiatan secara keseluruhan, yakni tentang pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian mikroorganisme, disebut sebagai sistematika mikroba
2.C Perkembangan Identifikasi dan Klasifikasi Mikroorganisme
Prokariot pertama mungkin bersifat anaerob dan sianobakteri aaerobik mungkin mungkin muncul 2,5-3,0 milyar tahun yang lalu
Hasil penelitian Carl Woese dan kawan-kawan menyarankan bahwa organisme dibagi dalam tiga domain
Sel eukariotik modern yang muncul kurang lebih 1,4 milyar tahun yang lalu berasal dari prokariot.
3.D Hal
–
Hal yang Mendasar dalam KlasifikasiTahapan-tahapan dalam klasifikasi, yaitu seperti di bawah ini :
1. Pencandraan (identifikasi) sifat-sifat organisme, perbedaan ciri-ciri dalam hal tingkah laku, kromosom, morfologi, anatomi, dan fisiologi
2. Pengelompokan berdasarkan ciri yang dihadapi.
3. Pemberian nama dengan tata nama Binomial Nomenclatur.
4.D CIRI
–
CIRI SUATU MIKROORGANSME1. morfologi 2. Sifat Kimiawi 3. Sifat Biakan 4. Sifat Metabolisme 5. Sifat Antigenetik 6. Sifat genetik 7. Patogenitas 8. Sifat Ekologi
5.E DASAR PENGELOMPOKAN MIKROBA
Mikroba sesuai dengan bentuk dan sifatnya termasuk kedalam Dunia tumbuh-tumbuhan. Sehingga kalau sebelumnya dunia tersebut hanya terbagi kedalam dua kelompok besar yaitu :
1. Monocotyledoneae, yaitu tumbuh-tumbuhan yang mempunyai keping biji tunggal.
2. Dicotyledoneae, yaitu tumbuh-tumbuhan yang mempunyai keping biji dua, maka sekarang akan bertambah dengan 1 kelompok besar lainnya.
3. Acotyledoneae, atau tumbuh-tumbuhan tanpa keping biji, yaitu Cryptogamae (kriptos = tersembunyi/tidak ada atau tidak nampa, gamae = alat perkembangbiak). Mikroba termasuk kedalam kelompok ke-3 tersebut sesuai dengan sifat alat untuk perkembangbiakannya.
6.G KLASIFIKASI BAKTERI
Berdasarkan bentuknya yang tetap, dindingnya yang kuat, dan adanya kemampuan untuk hidup autotrof, maka bakteri digolongkan pada Dunia Tumbuhan. Klasifikasi bakteri yang dipakai di Eropa dan Amerika Serikat, sekarang ini banyak mengunakan sistematik yang disusun oleh Bergey. Edisi yang sekarang dari ”Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology” adalah edisi kesembilan tahun 1994.
Kelompok bakteri secara garis besar digolongkan menjadi 4 kategori besar, yakni : Kategori Besar I
Eubacteria Gram negatif dengan dinding sel, yang terdiri dari 16 Grup. Kategori Besar II
Eubacteria Gram positif dengan dinding sel, yang terdiri dari 6 Grup. Kategori Besar III
Eubacteria tanpa dinding sel, terdiri dari 1 Grup. Kategori Besar IV
7.H KLASIFIKASI VIRUS
Penamaan virus tidak mengikuti penamaan bakteri Linnaeus.
Lwoff, Horne dan Tounier merupakan ahli yang berjasa dalam pengembangan taksonomi virus.
Mereka mengajukan beberapa kriteria tersebut adalah sebagai berikut : Jenis asam nukleat, ARN atau ADN, berantai ganda atau tunggal Ukuran dan morfologi termasuk type simetri kapsid
Adanya enzim spesifik, terutama polimerase ARN dan ADN yang penting bagi replikasi genom
Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik Cara penyebaran alamiah
Gejala
–
gejala yang timbul Ada tidaknya selubung Banyaknya kapsomer untuk virus ikosohedral
atau diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal.
Saat ini telah lebih dari 61 famili
virus teridentifikasi. Dua puluh satu diantaranya mempunyai anggota
–anggota yang
mampu menyerang manusia dan binatang. Untuk memudahkan penggolongan maka
dibagi lah golongan tersebut menjadi vir us bergenom AR N dan virus bergenom AD N.
Secara gari s besar penggolongan virus dibagi menjai 2 kelompok :
Kelompok Virus ADN
Parvovir idae, Papovaviridae, Adenoviridae,
H erpesviridae, Poxvir idae,H epadnavir idae
Kelompok virus ARNPicornaviridae, Flaviviridae, Togaviridae, Bunyaviridae, Arenaviridae Coronaviridae, Retroviridae, Orthomyxontidae, Paramyxoviridae
8.I KLASIFIKASI JAMUR
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya.
Identifikasi selain dengan bentuk morfologi juga ditentukan oleh sifat
–
sifat lain seperti kultur, fisiologi, dan reproduksi seksual. Sifat–
sifat penting yang digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi jamur / fungi / khamir / kapang yaitu sebagai berikut :1. Sifat
–
sifat morfologi Reproduksi vegetatif Bentuk sel vegetatif ( bentuk, ukuran, warna, ciri
–
ciri lain ) 2. Sifat–
sifat kultur3. Sifat
–
Sifat Fisiologi 4. Reproduksi seksualBerdasarkan karakteristik tersebut, klaifikasi jamur dapat dibedakan menjadi tiga kelas utama dalam dua divisi, yaitu :
Divisi Myxomycophyta Divisi Eumycophyta
Kelas Phycomycetes, golongan jamur tingkat rendah Kelas Ascomycetes, golongan jamur tingkat tinggi Kelas Basidiomycetes, golongan jamur tingkat tinggi
Kelas Deuteromycetes, termasuk golongan fungi imperfecti, yakni golongan jamur (cendawan) yang memiliki fase pembiakan seksual yang belum diketahui dengan jelas.
BAB III PENUTUP
1. A. Simpulan
1. Klasifikasi dan identifikasi merupakan dua hal yang berkaitan erat. Klasifikasi dan identifikasi merupakan dua hal yang berbeda tetapi saling berhubungan dalam suatu taksonomi ilmiah. Klasifikasi dapat diidentifikasikan sebagai penyusunan organisme ke dalam grup taksonomi (taksa atau takson) dengan berdasarkan persamaan atau hubungan kekerabatan baik morfologi maupun struktur lainnya. Klasifikasi organisme prokariota seperti bakteri memerlukan pengetahuan yang didapat dari pembelajaran mendasar, pengalaman dan juga teknik observasi, sifat biokimia, fisiologi, genetik dan morfologi yang sering penting untuk menggambarkan sebuah takson. Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup (kaca pembesar ) dan lain-lain. Cakupan dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian yang didasarkan pada identifikasi organisme itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, Moch Agus Kresno. 2002. Mikrobiologi Terapan. Malang. Penerbit : Universitas Muhammadiyah Malang.
Volk, Wesley A dan Wheeler, Margaret F. 1990. Basic Microbilogy fifth edition. Jakarta. Penrbit Erlangga. (diterjemahkan oleh Soenartono Adisoemarto. 1990. Mikrobiologi Dasar edisi kelima jilid 2).
http://iqbalali.com/2008/02/18/peran-mikroorganisme-dlm-kehidupan/ (diakses pada tanggal 7 April 2012)