• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KLASIFIKASI AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN PENGANTAR TENTANG KLASIFIKASI HADITS

N/A
N/A
Muammar Fatahillah

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH KLASIFIKASI AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN PENGANTAR TENTANG KLASIFIKASI HADITS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KLASIFIKASI AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN PENGANTAR TENTANG KLASIFIKASI HADITS

DOSEN PENGAMPU:

Moh Munawwar Sa’id, M.Pd.I

Disusun oleh : Aldevia Andini

Mila

Muammar Fatahillah (23020230049)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul " KLASIFIKASI AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN PENGANTAR TENTANG KLASIFIKASI HADITS" dengan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Salatiga, November 2023

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. KLASIFIKASI AYAT-AYAT AL-QUR’AN...3

B. PENGANTAR TENTANG KLASIFIKASI HADITS...6

BAB III PENUTUP...8

A. KESIMPULAN...8

DAFTAR PUSTAKA...9

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.

Al-Quran dan Hadits adalah dua sumber utama ajaran dan panduan dalam agama Islam. Al- Quran dianggap sebagai kitab suci yang berisi wahyu langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, sementara Hadits adalah catatan tentang ucapan, tindakan, dan persetujuan Nabi Muhammad. Kedua sumber ini membentuk dasar ajaran dan hukum dalam agama Islam dan memiliki peran sentral dalam panduan hidup umat Islam. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang keduanya sangat penting bagi umat Islam.

Salah satu aspek penting dalam memahami Al-Quran adalah klasifikasi ayat-ayatnya berdasarkan berbagai parameter, seperti tema, hukum, konteks, dan lain-lain. Klasifikasi ini membantu pembaca untuk memahami pesan-pesan dan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran.

Sebagai tambahan, pemahaman tentang klasifikasi ayat-ayat Al-Quran juga membantu dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan hukum syariat Islam dan tafsir (interpretasi) Al- Quran.

Selain itu, pemahaman tentang klasifikasi hadits juga sangat penting dalam Islam. Hadits adalah sumber kedua yang penting setelah Al-Quran. Hadits memberikan panduan tentang berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk ibadah, etika, hukum, dan lain-lain. Klasifikasi hadits membantu memahami status keabsahan hadits, dan ini sangat relevan dalam konteks pengambilan keputusan hukum (fatwa) dan tafsir Islam.

Ketika kita memahami klasifikasi ayat-ayat Al-Quran dan hadits, kita memahami lebih baik tentang keragaman dalam pesan-pesan keagamaan dalam Islam dan bagaimana pesan-pesan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga membantu umat Islam dalam menjalankan agama mereka dengan pemahaman yang lebih baik dan menghindari kesalahpahaman atau

penafsiran yang salah.

Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi konsep klasifikasi ayat-ayat Al-Quran, termasuk tema-tema utama yang ada dalam Al-Quran. Selanjutnya, kita akan memberikan pengantar tentang klasifikasi hadits, termasuk pembahasan mengenai sanad (rantai perawi), matan (teks), serta status keabsahan hadits dalam berbagai klasifikasi hadits. Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara pengelompokan dan klasifikasi ayat-ayat Al-Quran dan hadits dalam konteks agama Islam.

(5)

B. Rumusan Masalah.

1) Bagaimana Al-Qur’an diklasifikasikan?

2) Bagaimana Hadits diklasifikan?

C. Tujuan.

3) Untuk mengetahui klasifikasi Al-Qur’an 4) Untuk mengetahui klasifikasi Hadits.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. KLASIFIKASI AYAT-AYAT AL-QUR’AN 1. KLASIFIKASI AL-QUR’AN BERDASARKAN TEMPAT TURUNNYA

a. Surah makiyyah

Surat Makiyyah adalah ayat-ayat al-qur’an yang turun di kota Makkah, sebelum Nabi Muhammad saw hijrah ke kota Madinah. surah Makiyyah adalah sesuatu yang di turunkan di Makkah meskipun setelah hijrah. surah Makiyyah adalah ayat yang di turunkan untuk ahli Makkah. Adapun ciri-ciri surah Makiyyah sebagai berikut.

 Ayat dan Surah-surahnya pendek dan ringkas serta memiliki kesamaan cara penyampaiannya atau gaya bahasanya.

 Ayat atau surahnya berisikan seruan tentang dasar-dasar keimanan kepada Allah SWT, seputar wahyu, alam ghaib, hari akhir, serta gambaran tentang Surga dan Neraka.

 Berisikan seruan untuk memegang teguh akhlaqul karimah dan istiqomah dalam berbuat kebajikan.

 Surahnya banyak diawali dengan “Wahai manusia” dan tidak menggunakan kalimat “ Wahai orang-orang yang beriman”.

 Ada 88 surah.1 b. Surah Madaniyyah

Surah Madaniyyah adalah surah yang diturunkan setelah Hijrah, yang turun di Makkah ataupun Madinah. Surah Madaniyyah adalah sesuatu yang diturunkan di kota Madinah. Surah Madaniyyah adalah sesuatu ayat atau surah yang ditujukan untuk penduduk Madinah. Adapun ciri-ciri surah Madaniyyah sebagai berikut.

 Mengandung ketentuan-ketentuan Fara’id dan Had

 Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum Munafik, kecuali surah Al-Ankabut

 Mengandung uraian tentang perdebatan dengan Ahli Kitab

 Mayoritas isinya merupakan pembahasan tentang Hukum Islam serta ketentuan-ketentuan yang harus dita’ati umat islam

 Jumlahnya ada 20 surah.2

2. KLASIFIKASI AYAT AL-QUR’AN BERDASARKAN TEMA

Klasifikasi ayat-ayat Al-Quran berdasarkan tema adalah salah satu cara untuk memahami pesan-pesan dan konsep-konsep yang dibahas dalam kitab suci ini. Tema-tema ini membantu dalam memahami ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran. Berikut adalah beberapa tema utama dalam Al-Quran:

a. Iman dan Tauhid (Keesaan Allah): Banyak ayat dalam Al-Quran membahas tentang iman kepada Allah, penegasan tentang keesaan Allah, dan penolakan terhadap penyembahan berhala atau tuhan-tuhan selain Allah.

b. Akhlaq (Moral dan Etika): Al-Quran mengandung banyak ayat yang memberikan panduan tentang perilaku yang baik, moral, etika, dan tindakan yang benar. Ini mencakup kesabaran, kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan banyak lagi.

1 Muhammad Husni. STUDI AL-QUR’AN: TEORI AL MAKKIYAH DAN AL MADANIYAH. Malang: IAI Al-Qolam Gondanglegi Malang. Al-Ibrah 4.2 (2019): 68-84.

2 Ibid

(7)

c. Ibadah dan Doa: Al-Quran mengajarkan berbagai bentuk ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Juga mengandung doa-doa yang bisa digunakan oleh umat Islam dalam berbagai situasi.

d. Hukum Syariat: Al-Quran berisi hukum-hukum syariat Islam, termasuk hukum pernikahan, waris, perdagangan, dan lainnya. Ayat-ayat ini memberikan panduan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

e. Sejarah dan Kisah Nabi: Al-Quran sering kali mengandung kisah-kisah tentang para nabi dan rasul, seperti kisah Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan lainnya. Ini digunakan sebagai pelajaran sejarah dan teladan.

f. Kisah Akhirat dan Hari Kiamat: Al-Quran berbicara tentang hari kiamat, penghakiman, surga, dan neraka. Ini merupakan salah satu tema penting dalam Al-Quran yang memotivasi orang untuk melakukan amal yang baik.

g. Hubungan Sosial: Al-Quran juga memberikan panduan tentang hubungan sosial, termasuk hubungan antara suami-istri, orang tua-anak, tetangga, dan masyarakat secara keseluruhan.

h. Keadilan dan Kebebasan: Al-Quran menekankan pentingnya keadilan sosial, perlakuan adil terhadap semua individu, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.

i. Penghinaan Terhadap Penindasan dan Keburukan: Al-Quran mengecam penindasan, kezaliman, dan tindakan jahat, serta mengajak untuk melawan keburukan.

j. Pengajaran dan Petunjuk: Al-Quran adalah kitab yang memberikan pengajaran dan petunjuk untuk hidup yang benar dan taat kepada Allah.3

3. KLASIFIKASI BERDASARKAN TAFSIR DAN MAKNA AYAT a. Ayat Muhkamat dan Ayat Mutasyabihat:

 Ayat Muhkamat: Ayat-ayat yang jelas dan tegas dalam maknanya. Mereka tidak

memerlukan penafsiran tambahan dan secara langsung memberikan hukum atau petunjuk yang jelas.

 Ayat Mutasyabihat: Ayat-ayat yang lebih bersifat metaforis, ambigu, atau memerlukan penafsiran tambahan untuk dipahami dengan benar.

b. Ayat Mufassal dan Ayat Musykil:

 Ayat Mufassal: Ayat-ayat yang terbagi-bagi dalam bagian-bagian yang jelas, biasanya dimulai dengan kata "Qul" (katakanlah) atau ayat-ayat yang terbagi secara teratur dalam beberapa pernyataan atau ayat terpisah.

 Ayat Musykil: Ayat-ayat yang memiliki kerumitan atau kesulitan pemahaman dalam arti atau konteksnya.

c. Ayat Nasikh dan Ayat Mansukh:

 Ayat Nasikh: Ayat yang datang kemudian dan menggugurkan hukum atau aturan yang terdapat dalam ayat sebelumnya.

 Ayat Mansukh: Ayat yang dihapus atau tidak lagi berlaku karena ada ayat lain yang datang setelahnya yang mengubah atau membatalkan hukum atau aturan dalam ayat tersebut.

d. Ayat Muhkam dan Ayat Mutasyabih:

 Ayat Muhkam: Ayat yang memiliki makna yang jelas dan tidak menimbulkan kebingungan dalam pemahaman.

 Ayat Mutasyabih: Ayat yang bersifat ambigu, dapat memiliki beberapa makna, atau memerlukan penafsiran lebih dalam untuk pemahaman yang benar.

e. Ayat Muqaththah dan Ayat Mursal:

3 Fagham, Bilqis Kamilah. KLASIFIKASI KAJIAN AL-QUR’AN KARYA SKRIPSI MAHASISWA ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR DKI JAKARTA: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA. BS thesis. Fu, 2021. Hal. 52.

(8)

 Ayat Muqaththah: Ayat-ayat yang diawali dengan huruf-huruf tertentu, seperti "Alif Lam Mim" atau "Haa Mim."

 Ayat Mursal: Ayat yang langsung mengawali suatu surah tanpa huruf-huruf misterius di awalnya.4

4 Hadi Yasin. MENGENAL METODE PENAFSIRAN AL QURAN. DKI Jakarta: Universitas Islam As-Syafi'iyyah . Jurnal Pendidikan Islam, volume. 3 No. 1. 2020. Hal 37-38.

(9)

B. PENGANTAR TENTANG KLASIFIKASI HADITS

Selain berpedoman pada Al-Qur’an, umat islam juga berpedoman pada Hadits. Berikut adalah pembagian Hadits.

1. Hadits berdasarkan kekuatan sanadnya, dibagi menjadi 4 yaitu : a. Hadits Shahih

Hadits shahih ialah hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang berkualitas dan tidak lemah hafalannya, di dalam sanad dan matannya tidak ada syadz dan illat. Mahmud Thahan dalam Taisir Musthalahil Hadits menjelaskan hadits shahih adalah hadits yang rangkaian sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit dari awal sampai akhir sanad, tidak terdapat di dalamnya syadz dan ‘illah.

b. Hadits Hasan

Hadits hasan hampir sama dengan hadits shahih, yaitu hadits yang rangkaian sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, tidak terdapat syadz dan

‘illah. Perbedaan dari kedua jenis hadits ini adalah kualitas hafalan perawi hadits hasan tidak sekuat hadits shahih. Ulama hadits sebenarnya berbeda-beda dalam mendefenisikan hadits hasan. Menurut Mahmud Thahhan, defenisi yang mendekati kebenaran adalah definisi yang dibuat Ibnu Hajar. Menurut beliau hadits hasan ialah hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi adil, namun kualitas hafalannya tidak seperti hadits shahih, tidak terdapat syadz dan ‘illah.

c. Hadits Dhaif

Hadits dhaif ialah hadits yang tidak memenuhi persyaratan hadits shahih dan hadits hasan. Dalam Mandzumah Bayquni disebutkan hadits hasan adalah setiap hadits yang kualitasnya lebih rendah dari hadits hasan adalah dhaif dan hadits dhaif memiliki banyak ragam.

2. Hadits dari segi periwayatannya terbagi menjadi 2 yaitu : a. Hadits mutawatir

Hadits mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan sejumlah orang pada setiap tingkat sanadnya. Saking banyaknya hingga mustahil mereka semua sepakat berbohong.

Dengan pemikiran tersebut, hadits mutawatir diyakini kebenarannya. Kalimat dan redaksi tiap hadits bisa jadi berbeda namun maksudnya sama. Hadits mutawatir betul- betul bersumber dari Nabi SAW.

(10)

Jenis hadits mutawatir terdiri dari mutawatir lafdhy, mutawatir ma'nawi dan mutawatir 'amaly.

b. Hadits ahad

Golongan ini adalah hadits yang jumlah para perawinya kurang dari hadis Mutawatir.

Hadits ahad juga tidak memenuhi syarat dan mencapai derajat hadits mutawatir.

Akibatnya keterikatan muslim dengan hadits ini tidak seperti mutawatir.

Hadits ahad terbagi menjadi masyhur, azis, dan gharib.

3. Hadits dari segi kehujjahannya dibagi menjadi 2 yaitu : a. Hadits Maqbul

Hadits maqbul artinya hadits yang telah jelas kebenaran yang diriwayatkan perawi.

Maqbul sendiri secara bahasa berarti yang diterima. Hukum hadis maqbul adalah wajib dijadikan landasan dalil hukum dan diamalkan.

b. Hadits Mardud

Hadits mardud adalah hadits yang tidak jelas kebenaran riwayat yang disampaikan perawi. Secara bahasa, mardud artinya yang ditolak dan tidak diterima. Hukumnya, hadits mardud tidak bisa dijadikan landasan hukum dan tidak wajib mengamalkannya.

Hadits tertolak terkadang karena sanadnya terputus atau karena terdapat masalah pada diri perawi.5

5 Rahman, Muhammad S. KAJIAN MATAN DAN SANAD HADITS DALAM METODE HISTORIS. Manado: Institut Agama Islam Negeri Manado. Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Nomer. 8. Volume. 2. 2016. Hal.

(11)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN.

Klasifikasi Al-Qur'an dan Hadits adalah upaya untuk mengelompokkan dan memahami berbagai bagian Al-Qur'an serta hadits berdasarkan karakteristik tertentu. Ini membantu dalam pemahaman dan studi mendalam tentang ajaran agama Islam. Berikut penjelasan singkat klasifikasi keduanya.

Klasifikasi Al-Qur'an:

1. Berdasarkan Tempat Turunnya: Al-Qur'an diklasifikasikan menjadi Surah Makiyyah (turun di Makkah sebelum hijrah) dan Surah Madaniyyah (turun setelah hijrah, di Madinah atau Makkah setelah hijrah).

2. Berdasarkan Tema: Al-Qur'an memiliki beragam tema seperti Iman dan Tauhid, Akhlaq (Moral dan Etika), Ibadah dan Doa, Hukum Syariat, Sejarah dan Kisah Nabi, Kisah Akhirat dan Hari Kiamat, Hubungan Sosial, Keadilan dan Kebebasan, Penghinaan Terhadap Penindasan, dan Pengajaran dan Petunjuk.

Klasifikasi Ayat Al-Qur'an Berdasarkan Tafsir dan Makna Ayat:

1. Ayat Muhkamat dan Ayat Mutasyabihat 2. Ayat Mufassal dan Ayat Musykil 3. Ayat Nasikh dan Ayat Mansukh 4. Ayat Muhkam dan Ayat Mutasyabih 5. Ayat Muqaththah dan Ayat Mursal Pengantar Tentang Klasifikasi Hadits:

1. Berdasarkan Kekuatan Sanadnya: Terbagi menjadi Hadits Shahih, Hadits Hasan, dan Hadits Dhaif.

2. Dari Segi Periwayatannya: Dibagi menjadi Hadits Mutawatir dan Hadits Ahad.

3. Dari Segi Kehujjahannya: Terbagi menjadi Hadits Maqbul dan Hadits Mardud.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Husni, M. (2019). Studi Al-Qur’an: Teori Al Makkiyah dan Al Madaniyah. Al-Ibrah, 4(2), 68- 84.

Fagham, B. K. (2021). KLASIFIKASI KAJIAN AL-QUR’AN KARYA SKRIPSI MAHASISWA ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR TAHUN 2020 DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA (Bachelor's thesis, Fu).

Yasin, Y. (2020). Mengenal Metode Penafsiran Alquran. Dalam Jurnal Tahdzib Akhlak, 1(1).

Rahman, M. S. (2016). Kajian Matan Dan Sanad Hadits Dalam Metode Historis. Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah, 8(2).

Referensi

Dokumen terkait

Perolehan skor sangat tinggi menunjukkan bahwa peserta didik menyukai pembelajaran dengan menggunakan materi ajar bermuatan ayat-ayat AL- Quran yang disertai dengan

KLASIFIKASI AYAT AL-QURAN TERJEMAHAN MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE DAN K-NEAREST NEIGHBORS.. AAN SAPUTRA

masalah aktual” yaitu mengungkap konsep riba dalam ekonomi Islam yang digali dari beberapa ayat Al Quran dan hadits Nabi saw dengan pendekatan integratif melewati.. suatu

Karya Zulkarnaini Abdullah “Yahudi dalam AL- Qur‟an teks, konteks, dan diskursus pluralism Agama”, 13 karya tersebut mengulas ayat-ayat al-Qur’a>n dan

Mata pelajaran Al- Quran Hadits merupakan unsur mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah yang memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk memahami

Dalam ayat diatas memperbincangkan tentang orang berakal (ulul Albab) orang yang dapat mengombinasikan antara dzikir dengan piker atau sebaliknya. Ketika dia

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan menghafal ayat-ayat al-Qur`an pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa di

Dalam konteks pendidikan agama Islam, implementasi pembelajaran humanisme bertujuan untuk membentuk siswa yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama, serta mampu