• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motivasi belajar dan sikap belajar siswa terhadap hasil belajar Matematika pada pokok bahasan integral untuk siswa kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh motivasi belajar dan sikap belajar siswa terhadap hasil belajar Matematika pada pokok bahasan integral untuk siswa kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN INTEGRAL UNTUK SISWA KELAS XII MIA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun oleh: Benedieta Ekalona Yuliani NIM : 101414055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN INTEGRAL UNTUK SISWA KELAS XII MIA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun oleh: Benedieta Ekalona Yuliani NIM : 101414055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO. “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan bahwa akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau Dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” Yesaya, 41:10. Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda Maria Bapakku Hubertus Slamet dan Ibuku tercinta Yuliana Kusdariyah, Adekku Albertus Fajar Cahyadi AlmamaterkuUniversitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Yuliani, Benedieta Ekalona. (2016). Pengaruh Motivasi Belajar dan Sikap Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Integral untuk Siswa Kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) motivasi belajar siswa di kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakata Tahun Ajaran 2015/2016, (2) sikap belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika siswa kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif kualitatif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta yang berjumlah 18 siswa. Instrumen penelitian untuk variabel motivasi belajar dan sikap belajar adalah kuesioner, dan untuk variabel hasil belajar adalah dengan tes hasil belajar. Validitas isi diperoleh dengan melakukan uji pakar yaitu oleh dosen pembimbing dan guru mata pelajaran. Validitas butir diperoleh dengan uji coba dan apabila hasil butir tidak valid maka dilakukan revisi. Sedangkan reliabilitas soal untuk motivasi belajar fakta adalah r11  0,806 dengan kriteria tinggi, motivasi belajar opini adalah r11  0,831 dengan kriteria sangat tinggi, sikap belajar r11  0,877 dengan kriteria sangat tinggi dan hasil belajar r11  0,756 dengan kriteria tinggi. Berdasarkan analisis diperoleh bahwa (1) tidak ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap hasil belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,267 serta didapat bahwa konstribusi pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 7,17% dan (2) tidak ada pengaruh antara sikap belajar terhadap hasil belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,09 serta didapat bahwa konstribusi pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,97%. Kata kunci : motivasi belajar, sikap belajar, hasil belajar. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Yuliani, Benedieta Ekalona. (2016). The Influence of Students’ Motivation and Students’ Learning Attitude Toward the Learning Result of The Students on the topic of Integers for Grade XII MIA Student od SMA Saint Michael Sleman Yogyakarta Academic Year 2015/2016. Thesis. Mathematics Education Study Program, Departement of Mathematics and Science Education, Faculty of Theaches Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The research has purpose to find out (1) how was the motivation learning of student on the class XII MIA SMA Saint Michael Sleman Yogyakarta. (2) how was the attention learning of student on the class XII MIA Saint Michael Yogyakarta. The reseach belongs to descriptive qualitative quantitative. The subject of the reseach were students on the class XII MIA Saint Michael Sleman Yogyakarta. The instrument of students’ motivation and students’ learning attitude variables is this research is question naire while the student’s learning results is a test. The contect validity is achieved by conducting the expert’s evaluation that is from the advisor and the teacher. The questions validity is achieved by testing it and if the question are not valid there will be no revision. However, the questions reliability of students’ fact motivation is r11  0,806 with high criteria, students’ opinion motivation is r11  0,831 with high criteria, students’ learning attitude is r11  0,877 with high criteria, and students’ score is r11  0,756 with high criteria. Based on the analysis it is found that (1) there is no influence between students motivation toward the learning result with the correlation coefficient is 0,267 and the contribution of the influence toward the learning result is 7,17%, and (2) there is no influence between students attitude toward the learning result with the correlation coefficient is 0,09 and the contribution of the influence toward the learning result is 0,97%. Keywords students. : students motivation, learning attitude, learning result. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Bapa di surga yang telah melimpahkan kasih dan karuniannya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Sikap Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Integral untuk Siswa Kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus yang memberikan penulis anugerah, rahmat dan kekuatan dalam menjalani penelitian dan penyusunan skripsi di SMA Santo Mikael Sleman sehingga dapat berjalan dengan lancar. 2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 3. Bapak Dr. Hongki Julie, S.Pd., M.Si., dan Beni Utomo, M.Sc., selaku dosen penguji yang telah memberi kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Sukardjono M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi dengan sabar dan waktu yang telah diberikan serta segala arahan dan masukan yang sangat membantu peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Segenap dosen pendidikan matematika dan staf sekretariat JPMIPA yang telah banyak membantu saya selama saya kuliah di Sanata Dharma. 6. Bapak Swantoro S.Pd yang telah memberikan izin penelitian kepada saya. 7. Bapak Drs. Petrus Sardjana selaku guru matematika yang telah memberikan waktu, dukungan, dan masukan kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan penelitian dengan baik. 8. Siswa SMA Santo Mikael kelas XII IPA dan XII IPS atas segala kerjasamanya selama penelitian berlangsung. 9. Kedua orangtua dan adikku yang tercinta, terimakasih telah memberikan dukungan moral maupun material selama melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Teman-teman masa kuliah Irene Larasati, Theodora Novarinatha, Bernadeta Ivana Devi, Desyka, Minny, Dhea, Nisha dan seluruh mahasiswa angkatan 2010 Program Studi Pendidikan Matematika. 11. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi ini. Penulis berharap semoga apa yang telah penulis paparkan dalam skripsi ini dapat berguna. Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam skripsi ini.Oleh sebab itu, penulis mengharapkan masukan, kritik, ataupun saran untuk lebih baiknya skripsi ini.. Penulis.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ........................................... iv. PENYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v. ABSTRAK .................................................................................................... vi. ABSTRACT .................................................................................................... vii. HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... viii. KATA PENGANTAR .................................................................................... ix. DAFTAR ISI ................................................................................................. xi. DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv. DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi. DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1. A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1. B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6. C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 6. D. Rumusan Masalah ........................................................................... 6. E.. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7. F.. Batasan Istilah ................................................................................ 7. G. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................. 8. BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 10. A. Belajar ............................................................................................. 10. 1.. Pengertian Belajar .................................................................... 10. 2.. Jenis-Jenis Belajar .................................................................... 12. 3.. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................. 15. B. Pembelajaran ................................................................................... 18. C. Hasil Belajar .................................................................................... 19. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Motivasi Belajar Siswa ................................................................... 20. E.. Sikap Belajar Siswa ........................................................................ 25. F.. Materi Pembelajaran (Integral) ....................................................... 30. G. Kerangka Berpikir ........................................................................... 34. H. Hipotesis .......................................................................................... 35. BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 36. A. Jenis Penelitian ................................................................................ 36. B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 36. C. Subyek Penelitian ............................................................................ 37. D. Obyek Penelitian ............................................................................. 37. E.. Populasi dan Sampel ....................................................................... 37. F.. Variabel Penelitian .......................................................................... 37. G. Instrumen Penelitian ........................................................................ 38. 1.. Tes Motivasi Belajar ................................................................ 38. 2.. Tes Sikap Belajar ...................................................................... 39. 3.. Tes Hasil Belajar ...................................................................... 39. H. Validitas dan Realiabilitas ............................................................... 41. 1.. Validitas .................................................................................... 41. 2.. Reliabilitas ................................................................................ 42. Metode Analisis Data ...................................................................... 43. 1.. Kelayakan Analisis ................................................................... 43. 2.. Analisis Data Motivasi Belajar Siswa ...................................... 43. 3.. Analisis Data Sikap Belajar Siswa ........................................... 44. 4.. Analisis Data Hasil Beljar Siswa ............................................. 45. 5.. Analisis Korelasi ...................................................................... 46. BAB IV HASIL-HASIL PENELITIAN ....................................................... 49. A. Uji Coba Validitas dan Reliabitas Instrumen .................................. 49. B. Kelayakan Analisis .......................................................................... 55. C. Deskripsi Data ................................................................................. 55. I.. 1.. Motivasi Belajar Siswa ............................................................ xii. 56.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.. Sikap Belajar Siswa .................................................................. 58. 3.. Hasil Belajar Siswa .................................................................. 61. C. Inferensi .......................................................................................... 63. 1.. Uji Normalitas .......................................................................... 64. 2.. Uji Korelasi .............................................................................. 65. 3.. Regresi Linier ........................................................................... 68. D. Pembahasan ..................................................................................... 72. E. Pendalaman Analisis ....................................................................... 73. F.. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 79. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 80. A. Kesimpulan ..................................................................................... 80. B. Saran ................................................................................................ 80. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82. LAMPIRAN .................................................................................................. 83. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Fakta .......................................................................................... Tabel 3.2. 38. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Opini ......................................................................................... 39. Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Belajar ............................................ 39. Tabel 3.4. Silabus Matematika ................................................................... 40. Tabel 3.5. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ....................................................... 41. Tabel 3.6. Interpretasi Tingkat Validitas .................................................... 42. Tabel 3.7. Interpretasi Tingkat Reliabilitas ................................................ 43. Tabel 3.8. Hasil Validitas Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Fakta ..................................................................... Tabel 3.9. 44. Hasil Validitas Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Opini .................................................................... 46. Tabel 3.10. Hasil Validitas Kuesioner Sikap Belajar Siswa ......................... 47. Tabel 3.11. Hasil Validitas Tes Hasil Belajar ............................................... 48. Tabel 3.12. Kriteria Penilaian Motivasi Berdasarkan Fakta ........................ 51. Tabel 3.13. Kriteria Penilaian Motivasi Berdasarkan Opini ........................ 51. Tabel 4.1. Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ................................... 56. Tabel 4.2. Statistik Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ..................... 56. Tabel 4.3. Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ............................................ 57. Tabel 4.4. Data Kuesioner Sikap Belajar Siswa ........................................ 58. Tabel 4.5. Statistik Data Kuesioner Sikap Belajar Siswa ......................... 59. Tabel 4.6. Frekuensi Sikap Belajar Siswa .................................................. 60. Tabel 4.7. Data Kuesioner Hasil Belajar Siswa ......................................... 61. Tabel 4.8. Statistik Data Hasil Belajar Siswa ............................................ 62. Tabel 4.9. Frekuensi Hasil Belajar Siswa .................................................. 63. Tabel 4.10. Transkip Wawancara Motivasi Belajar Tinggi dan Hasil Belajar Rendah .......................................................................... xiv. 72.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.11. Tabel Wawancara Sikap Belajar Tinggi dan Hasil Belajar Rendah ...................................................................................... xv. 75.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Hierarki Kebutuhan Motivasi .............................................. 21. Gambar 4.1. Histogram Motivasi Belajar ................................................. 58. Gambar 4.2. Histogram Sikap Belajar ...................................................... 60. Gambar 4.3. Histogram Hasil Belajar ....................................................... 63. Gambar 4.4. Gambar Regresi Linier Motivasi Belajar dan Tes Hasil Belajar .................................................................................. Gambar 4.5. Gambar Regresi Linier Sikap Belajar dan Tes Hasil Belajar .................................................................................. Gambar 4.6. 69 70. Gambar Regresi Linier Motivasi Belajar dan Sikap Belajar .................................................................................. xvi. 71.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A Lampiran A.1. Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Fakta ...... 84. Lampiran A.2. Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Opini ..... 86. Lampiran A.3. Kuesioner Sikap Belajar .................................................... 88. Lampiran A.4. Tes Hasil Belajar ................................................................ 90. Lampiran A.5. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar ...................................... 91. Lampiran B.1. Validasi Kuesioner Motivasi Belajar ................................ 96. Lampiran B.2. Validasi Kuesioner Sikap Belajar ..................................... 101. Lampiran B.3. Validasi Tes Hasil Belajar ................................................. 104. Lampiran B.4. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Motivasi Belajar ...... 111. Lampiran B.5. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sikap Belajar ........... 125. Lampiran B.6. Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar ....................... 132. Lampiran C.1. Uji Normalitas ................................................................... 138. Lampiran C.2. Uji Korelasi ........................................................................ 144. Lampiran C.3. Analisis Regresi ................................................................. 158. Lampiran D.1. Lembar Jawab Siswa - Kuesioner Motivasi Belajar .......... 164. Lampiran D.2. Lembar Jawab Siswa - Kuesioner Sikap Belajar ............... 172. Lampiran D.3. Lembar Jawab Siswa - Tes Hasil Belajar ........................... 176. Surat ijin Penelitian. 182. LAMPIRAN B. LAMPIRAN C. LAMPIRAN D. LAMPIRAN E Lampiran E.1. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan penting bagi setiap orang. Belajar adalah suatu aktifitas sosial yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan. lingkungan. dan. menghasilkan. perubahan-perubahan. dalam. pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas (W.S. Winkel, 2002). Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan maupun yang menyangkut nilai dan sikap. Perubahan dalam belajar haruslah bersifat relatif permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlangsung sesaat saja. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar (Herman Hudojo, 1988;1). Pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksaannya terkendali. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Dari proses pembelajaran, hasil belajar dapat dilihat secara. 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. langsung. Oleh karena itu, agar dapat dikontrol dan berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran harus dirancang terlebih dahulu oleh guru dengan memperhatikan berbagai prinsip. W.S Winkel (1989:82) mengemukakan hasil belajar adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha untuk menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester. Keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi dari berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi adalah motivasi. Motivasi adalah keadaan internal manusia yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Fungsi motivasi adalah mendorong seseorang untuk berfokus pada kegiatan yang akan dikerjakan, menentukan arah perbuatan dan mendorong seseorang untuk pencapaian prestasi.Menurut Sardiman (2009:75) motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan terlihat nampak melalui proses belajar. Selain motivasi faktor internal lain yang mempengaruhi adalah minat, minat sangat berpengaruh dalam keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi minat yang dimiliki oleh siswa maka semakin tinggi pula usaha yang akan dilakukan oleh siswa untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Dan usaha-usaha tersebut membutuhkan suatu dorongan atau motivasi yang bisa membuat siswa giat belajar. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa selain faktor internal yaitu faktor eksternal. Faktor eksternal yang sangat berpengaruh terletak.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. pada guru. Menurut Muhamad Surya (2004:89) dalam pendidikan di sekolah, guru memegang peranan yang paling utama. Di sekolah guru berperan sebagai perancang pengajaran, penilai hasil pembelajaran, pengarah pembelajaran, dan sebagai pembimbing murid. Selain itu, guru juga harus memiliki strategi pembelajaran yang lengkap, seperti menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai siswa, menuliskan rencana pelaksanaan pembelajaran, memotivasi para siswa, memaparkan isi mata pelajaran, memfasilitasi siswa sebagai peserta yang aktif dalam proses pembelajaran, dan mengatur serta menilai kemajuan belajar siswa (Rusmono, 2012:20). Faktor lain yang mempengaruhi proses belajar adalah sikap, dimana sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana siswa bereaksi terhadap situasi. Sikap dan potensi siswa memiliki pengaruh kebiasaan dalam mengikuti pembelajaran dan berperilaku di sekolah. Peneliti melakukan observasi di SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta. Sekolah ini jauh dari keramaian dan hampir di setiap bagian sekolah ditanam pohon yang sangat besar dan rimbun sehingga suasana di sekolah sangat mendukung terjadinya proses pembelajaran. Fasilitas di sekolah ini lengkap. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran matematika yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 23 Februari - 14 Maret 2015 di SMA Santo Mikael kelas XI MIA dengan murid berjumlah 20 siswa menunjukkan bahwa pembelajaran diawali dengan perintah guru untuk menyiapkan alat-alat pembelajaran yang akan diperlukan dengan materi yang diajarkan tentang.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. statistika. Model pembelajaran yang digunakan guru masih berupa ceramah, selama proses pembelajaran guru dominan didepan di dalam menjelaskan tetapi sesekali berkeliling untuk bertanya kepada siswa. Guru hanya menggunakan papan tulis dalam menjelaskan materi, tanpa bantuan media lain. Saat proses pembelajaran, guru lebih menekankan latihan soal pada buku materi dan ditambah dengan soal yang dibuat guru pada saat itu juga. Latihan soal yang diberikan bertujuan agar siswa lebih memperdalam materi yang telah disampaikan oleh guru. Namun yang terjadi, ada juga siswa yang tidak mengerjakan soal latihan yang diberikan, mereka cenderung tidak mempunyai motivasi di dalam kelas, itu terlihat pada saat diberikan latihan soal mereka bersikap acuh terhadap latihan yang diberikan, ada juga siswa yang melihat hasil pekerjaan siswa lainnya. Siswa terlihat kurang antusias dalam pembelajaran dikelas, terlihat yang aktif hanya siswa tertentu saja selama proses pembelajaran. Kebiasaan yang terkadang mengganggu pembelajaran di dalam kelas, misalnya saja masuk kelas pada saat jam pelajaran sudah dimulai, keluar kelas pada saat pembelajaran berlangsung, mengajak teman berbicara dengan teman sebangkunya, membuat kegaduhan dengan melempar kertas, maupun tidur pada saat jam pelajaran berlangsung. Tugas dan Pekerjaan rumah (PR) pun sering diberikan kepada para siswa, siswa pun selalu mengumpulkan tepat waktu, namun hasil yang mereka kerjakan tidak diketahui dikerjakan secara mandiri atau pekerjaan orang lain..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Observasi kedua dilaksanakan pada tanggal 3 - 15 Agustus 2015 di kelas XII MIA dengan murid berjumlah 20 siswa. Materi yang diajarkan adalah materi integral. Peneliti melakukan observasi kedua karena pada saat melakukan observasi pertama, peneliti sempat sakit dan harus dirawat secara intensif di rumah sakit. Model pembelajaran yang digunakan guru di kelas XII MIA sama seperti saat di kelas XI MIA. Siswa yang dikelas sebelumnya duduk di barisan belakang, sekarang duduk di bagian depan. Intensitas siswa yang suka ribut berkurang, pada saat guru menerangkan materi tidak ada siswa yang keluar masuk kelas. Ada juga siswa yang masih melihat hasil pekerjaan siswa lainnya, barangkali mereka belum percaya diri. Berdasarkan hasil wawancara, pembuatan RPP dilakukan diawal semester kemudian disesuaikan dengan agenda pembelajaran. Ulangan bisanya diberikan pada saat materi tiap bab yang diajarkan telah berakhir dan hasil ulangan dikembalikan lagi ke siswa. Untuk hasil ulangan tengah semester dikembalikan ke siswa, sehingga para siswa tetap mengerti bagaimana hasil belajar mereka selama ini. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Motivasi dan Sikap Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Integral di Kelas XII MIA SMA Santo Mikael Tahun Ajaran 2015/2016..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1.. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran.. 2.. Beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru di depan.. 3.. Beberapa siswa mengobrol di kelas ketika guru memberikan penjelasan.. 4.. Beberapa siswa masuk kelas pada saat jam pelajaran sudah dimulai.. 5.. Beberapa siswa keluar kelas pada saat pembelajaran berlangsung.. 6.. Beberapa siswa membuat kegaduhan, misalnya dengan melempar kertas.. 7.. Ada siswa yang ketiduran pada saat jam pelajaran berlangsung.. C. Pembatasan Masalah Dari sekian banyak masalah yang telah diidentifikasi karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka penelitian ini dibatasi pada masalah mengenai Pengaruh Motivasi dan Sikap Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Integral di Kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016.. D. Rumusan Masalah Berdasarkan. latar. belakang. masalah,. identifikasi. masalah. dan. pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. diteliti yaitu: 1.. Bagaimana motivasi belajar siswa di kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 ?. 2.. Bagaimana sikap belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika di kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 ?. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1.. Mengetahui motivasi belajar siswa di kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016.. 2.. Mengetahui sikap belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika di kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016.. F. Batasan Istilah Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.. Belajar adalah suatu aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap (Winkel, 2009:59).. 2.. Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal (Gagne, 1977). Pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar (Gagne, 1985). 3.. Hasil belajar merupakan perubahan atau kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar (Rusmono, 2012:8).. 4.. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu karena alasan tertentu (Herman Hudojo, 1988:106).. 5.. Sikap merupakan suatu bentuk kesiapan untuk beraksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Sikap juga dapat dikatakan sebagai bentuk evaluasi atau reaksi perasaan (Kusaeri Suprananto, 2012:206).. G. Manfaat Hasil Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan dicapai oleh peneliti, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.. Bagi Peneliti Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peneliti dalam bidang pendidikan dan sebagai bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 2.. Bagi Sekolah Dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam proses belajar mengajar, terutama motivasi belajar dan sikap belajar pada siswa.. 3.. Bagi Fakultas Sebagai tambahan wawasan bagi para pembaca dan dapat digunakan untuk sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Belajar 1.. Pengertian Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai. hasil. pengalamannya. sendiri. dalam. interaksi. dengan. lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam belajar tidak hanya terlihat pada perubahan ilmu pengetahuan, tetapi juga bentuk kecakapan keterampilan, sikap, pengettian, harga diri, minat, watak atau adaptasi diri (Slameto, 2010:2). Menurut Winkel (2009), belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Abdillah (2002), belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 10.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. untuk memperoleh tujuan tertentu. Suyono dan Hariyanto (2011:9) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan. keterampilan,. memperbaiki. perilaku,. sikap. dan. mengokohkan kepribadian. Menurut Agus Suprijono (2009:2-3) beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut: a.. Gagne Belajar adalah perubahan diposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan diposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses petumbuhan seseorang secara alamiah.. b.. Travers Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.. c.. Cronbach Learning is shawon by a change in behavior as a result of experince. (Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman).. d.. Harold Spears Learning is to observe, to read, to imitate, ti try something themselve, to listen, to follow direction. (Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu)..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. e.. Geoch Learning is change in perfomance as a result of practice. (Belajar adalah perubahan perfomance sebagai hasil latihan).. f.. Morgan Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar. adalah suatu proses dimana seseorang akan memperoleh ilmu pengetahuan atau ilmu, keterampilan, perubahan tingkah laku dan sikap serta menguatkan kepribadian yang didapat dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.. 2.. Jenis-Jenis Belajar Menurut Slameto (2010:5), ada berbagai jenis-jenis belajar, antara lain sebagai berikut: a) Belajar bagian (part learning) Belajar yang dilakukan oleh seseorang apabila dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas, misalnya mempelajari sajak atau gerakan motoris. Dalam hal ini, individu membagi seluruh materi pelajaran menjadi beberapa bagian materi. b) Belajar dengan wawasan (learning by insight) Menurut. Gestalt. teori. wawasan. merupakan. proses.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan. c) Belajar diskriminatif (discriminatif learning) Belajar disktiminatif merupakan suatu usaha untuk memilih beberapa sifat dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. d) Belajar global atau keseluruhan (global whole learning) Dalam belajar global atau keseluruhan, individu belajar secara keseluruhan sampai benar-benar menguasai materi. e) Belajar insidental (incidental learning) Belajar disebut insidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak. f). Belajar instrumental (instrumental learning) Salah satu bentuk belajar instrumental yang khusus adalah pembentukan tingkah laku. Individu diberi hadiah apabila ia bertingkah laku sesuai yang dikehendaki, dan sebaliknya individu dihukum apabila ia bertingkah laku tidak sesuai yang dikehendaki.. g) Belajar intensional (intentional learning) Belajar disebut intensional bila ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. h) Belajar laten (latent learning) Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera. i). Belajar mental (mental learning) Belajar mental merupakan belajar dengan cara melakukan observasi. dari. tingkah. laku. orang. lain,. membayangkan. gerakan-gerakan orang lain dan lain-lainnya. j). Belajar produktif (productive learning) R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Belajar disebut produktif apabila individu mampu menstranfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalamsatu situasi ke situasi yang lain.. k) Belajar verbal (verbal learning) Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa individu belajar dengan berbagai jenis belajar, tergantung dari diri individu sendiri. Jenis belajar yang bisa diterapkan yaitu belajar bagian, belajar dengan wawasan, belajar diskriminatif, belajar global atau keseluruhan, belajar insidental, belajar instrumental, belajar intensional, belajar laten, belajar laten, belajar mental, belajar produktif dan belajar verbal..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 3.. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar individu. Menurut Muhibbin (2005:144), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a.. Faktor Eksternal Merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, yakni kondisi lingkungan sekitar siswa. Faktor dari luar siswa terdiri dari 2 macam, yaitu: 1) Lingkungan sosial a) Lingkungan sosial sekolah, seperti para guru, para staf administrasi dan teman sekelas. b) Lingkungan sosial sekitar, seperti masyarakat, tetangga, siswa dan juga teman bermain. c) Lingkungan sosial keluarga, seperti orang tua dan keluarga. 2) Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.. b.. Faktor Internal Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yakni kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor dalam diri siswa meliputi.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. dua aspek yaitu: 1) Aspek Fisiologis (yang bersifat jasmaniah) Kondisi jasmani dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Terutama indra pendengaran dan indra penglihatan, sebab belajar pada umunya menggunakan kedua indra tersebut. 2) Aspek Psikologis (yang bersifat rohaniah) Banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor rohaniah siswa yang umumnya lebih esensial itu adalah sebagai berikut: a) Intelegensi Siswa Tingkat kecerdasan atau intelektual (IQ) siswa tak dapat. diragukan. lagi,. sangat. menentukan. tingkat. keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan. intelegensi. siswa. maka. semakin. besar. peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses. b) Bakat Siswa Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat akan mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi. belajar. bidang-bidang. studi. tertentu.. Oleh.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. karenanya adalah hal yang tidak bijaksana apabila orang tua memaksa kehendaknya untuk menyekolahkan anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa mengetahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki anaknya tersebut. c) Sikap Siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. d) Minat Siswa Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu. e) Motivasi Siswa Pengertian dasar motivasi adalah keadaan eksternal organisme. baik. manusia. maupun. hewan. yang. mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: (1) motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Yang termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. materi tersebut. (2) motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan seharusnya merupakan contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar. Kekurangan atau ketidakadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses mempelajari materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah. c.. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan guru untuk mengajar.. B. Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Menurut Erman Suherman dkk (2001:8) proses pembelajaran dalam arti sempit adalah proses pendidikan dalam lingkungan sekolah, sehingga arti proses pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah. Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Muhammad surya, 2004:7). Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung. proses. kejadian-kejadian. belajar. ekstrim. siswa, yang. dengan. berperan. memperhitungkan. terhadap. rangkaian. kejadian-kejadian intern yang langsung dialami siswa (Winkel, 2009). Pembelajaran sangat erat kaiatannya dengan belajar dan mengajar, ketiganya terjadi secara bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal, sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas.. C. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa harus meliputi tiga bidang yaitu bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai) dan bidang psikomotorik (kemampuan keterampilan bertindak/berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hierarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar siswa dari proses pengajaran. Di antara ketiga ranah tersebut ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. menguasai isi bahan pelajaran (Nana Sudjana, 2010:23). Pengukuran hasil belajar berguna untuk mrngetahui kemajuan atau keberhasilan program pendidikan untuk memberikan bukti pencapaian yang diperoleh siswa.. D. Motivasi Belajar Siswa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Dapat juga diartikan sebagai usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan kepuasannya. Motivasi berasal dari bahasa Inggris ”motivation”, yang berarti dorongan dan motivasi. Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata dalam Eveline, 2011:49). Herman Hudojo (1988:106) mengatakan, kekuatan pendorong yang ada dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan, disebut motif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan timbulnya dan berlangsungnya motif itu disebut motivasi. Maslow mengemukakan bahwa motivasi dianggap sebagai dorongan untuk memuaskan kebutuhan. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya. Dalam Robert E. Slavin.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. (2011:102-103), Maslow mengusulkan hierarki kebutuhan manusia sebagai berikut:. Gambar 2.1. Maslow. menggunakan. piramida. sebagai. peraga. untuk. memvisualisasikan gagasannya mengenai teori hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hierarki, mulai yang paling rendah (bersifat dasar) sampai yang paling tinggi. Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima tingkatan, antara lain sebagai berikut: 1) Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs) Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling mendasar dari manusia yang antara lain meliputi kebutuhan untuk bernafas, makan, minum, seks, tidur, ereksi, keseimbangan hormonal, dsb. Contohnya, sulit bagi kita untuk duduk dan belajar apabila rasa lelah dan kantuk berlebihan menyerang..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. 2) Kebutuhan akan rasa aman (Safety Needs) Kebutuhan akan rasa aman meliputi pengertian bebas dari rasa takut, seperti misalnya takut akan lingkungan yang tidak aman, terancam secara sosial, takut kehilangan sesuatu, dsb. Kebutuhan ini biasanya terlihat jelas pada anak-anak, seperti misalnya rasa takut akan orang asing. Kebutuhan akan rasa aman ini biasanya terpenuhi pada kebanyakan orang dewasa yang tinggal di lingkungan yang ramah dan hangat. 3) Kebutuhan akan kasih sayang (Belonging Needs) Fokus pada kebutuhan ini adalah aspek afeksi dari manusia. Setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi, manusia sebagai makhluk sosial akan merasa perlu memenuhi kebutuhannya akan kedekatan dengan orang lain, seperti rasa pertemanan, kekeluargaan, dan kedekatan seksual. Menurut Maslow (1970), hambatan dari kebutuhan akan kasih sayang. ini. adalah. penyebab. utama. terjadinya. kasus-kasus. ketidakmampuan untuk beradaptasi dan penyakit psikologis lain yang lebih parah. 4) Kebutuhan akan rasa mampu (Esteem Needs) Kebutuhan akan rasa mampu ini terbagi menjadi dua, yaitu rasa mampu dari dalam diri (self-esteem) dan perasaan dianggap mampu oleh orang lain. Kebutuhan yang pertama, rasa mampu dari dalam diri meliputi kebutuhan akan pencapaian, penguasaan, rasa kompeten, kepercayaan diri, kemandirian. Kebutuhan yang kedua, perasaan.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. dianggap mampu oleh orang lain, meliputi kebutuhan untuk dihormati, ketenaran, status, dominasi, perhatian, dan kebanggaan. Semua empat tingkatan sebelumnya disebut deficit needs, atau D-needs. Yaitu, jika kita tidak memiliki cukup sesuatu (defisit) maka akan merasa perlu. Tetapi jika kita mendapatkan semua yang dibutuhkan maka tidak akan merasakan apa-apa. 5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (Self-actualization) Dalam istilah yang digunakan Maslow (1970), aktualisasi diri diartikan sebagai “keinginan untuk menjadi lebih dan lebih sesuai jati diri kita, untuk menjadi apapun yang mampu kita capai”. Untuk tingkatan yang terakhir (kelima) ini sedikit berbeda. Maslow telah menggunakan berbagai istilah untuk merujuk ke tingkat ini. Dia menyebutnya growth motivation (berbeda dengan motivasi defisit), being needs (atau B-needs, berbeda dengan D-needs), dan self-actualization itu sendiri. Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar (Eveline, 2011:51), yaitu: a.. Motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan.. b.. Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Menurut Sardiman (1986:85) ada beberapa macam-macam motivasi yang dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Berikut adalah motivasi dilihat dari berbagai macam sudut pandang: a.. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1) Motif-motif bawaan Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir tanpa dipelajari. Sebagai contoh, misalnya dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk beristirahat, dan sebagainya. 2) Motif-motif yang dipelajari Motif yang dipelajari adalah motif yang dipelajari. Motif ini juga sering disebut motif yang diisyaratkan secara sosial karena manusia hidup dalam lingkungan sosial. Sebagai contoh, misalnya dorongan untuk belajar, dorongan untuk mengajar di masyarakat, dorongan untuk bergotong royong, dan sebagainya.. b.. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik 1) Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar, misalnya dorongan untuk membaca..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 2) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar, misalnya pemberian pujian, pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasi. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang memberi semangat belajar, arah dan kegigihan perilaku. Dorongan-dorongan untuk belajar tersebut adalah adanya kebutuhan fisik, rasa aman, kasih sayang, rasa mampu atau bebas dari ketakutan dan menunjukkan kemampuan diri sendiri.. E. Sikap Belajar Siswa Winkel (2009:177) mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah kecenderungan seseorang menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu, berguna/berharga baginya atau tidak. Bila objek dinilai baik baginya maka dia akan mempunyai sikap positif, bila objek dinilai jelek baginya maka dia akan mempunyai sikap negatif, sedangkan bila objek dinilai biasa-biasa saja maka dia akan mempunyai sikap netral. Sikap dikatakan sebagai suatu respons evaluatif. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus. dalam. bentuk. nilai. baik-buruk,. positif-negatif-netral,. menyenangkan-tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar, 1995:15). Berikut beberapa pengertian sikap menurut beberapa ahli yang dikemukakan (dalam Azwar, 1988:3) adalah sebagai berikut: a.. Louis Thurstone dan Charles Osgood mengatakan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorabel) ataupun perasaan tak mendukung (tak-favorabel) objek tersebut.. b.. Gordon Allport mengatakan bahwa sikap adalah semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap sesuatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan yang dimaksud adalah suatu kecenderungan potensial untuk bereaksi apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.. c.. Berkowits mengatakan bahwa sikap adalah suatu respon evaluatif dikarenakan batasan seperti itu akan lebih mendekatkan kita kepada operasinalisasi sikap dalam. kaitannya. dengan. penyusunan. alat. ungkapnya. Berdasarkan uraian di atas, sikap adalah respon seseorang setelah mengamati, menilai dan bereaksi terhadap stimulus yang diberikan, dimana sikap terdiri dari tiga macam, yaitu sikap positif, sikap negatif dan sikap netral. Menurut Saiffudin Azwar (1988:24-31) ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap manusia terhadap suatu objek, yaitu sebagai berikut:.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. a.. Pengalaman Pribadi Apa yang telah atau sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek. Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat yang melibatkan faktor emosional, dengan begitu maka sikap akan lebih mudah terbentuk.. b.. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak mungkin kita kecewakan, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.. c.. Pengaruh Kebudayaan Kebudaaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. Tanpa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. Hanya kepribadian individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan. dominasi. kebudayaan. dalam. pembentukan. sikap. individual. d.. Media Massa Sebagai sarana komunikasi, media massa mempunyai pengaruh.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. e.. Pengaruh Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Lembaga. pendidikan. serta. lembaga. agama. sebagai. sistem. mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, benar dan salah, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari pudat keagamaan serta ajarannya. Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan kepercayaan yang ikut berperan dalam menetukan sikap individu terhadap suatu hal. f.. Pengaruh Faktor Emosional Suatu sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyalur frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah menghilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama. Ada tiga komponen yang membentuk sikap yaitu kognitif, afektif dan. konatif, dimana ketiganya saling menunjang, seperti yang dikemukakan oleh.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Saiffudin Azwar (1988:17-22), sebagai berikut: a.. Komponen Kognitif Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Sebagai contoh, misalnya ada seorang siswa pernah mengalami kejadian dimana saat dia bersekolah, dia mempunyai guru matematika yang sangat galak, jadi dia mempunyai kepercayaan dan kesimpulan bahwa semua guru matematika adalah guru yang galak.. b.. Komponen Afektif Menyangkut masalah yang emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Komponen ini berkenaan dengan perasaan yang dimiliki seseorang dalam menanggapi objek. Sebagai contoh, seorang siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika karena guru matematikanya galak.. c.. Komponen Konatif Menunjukkan perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Komponen ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dan perasaan seseorang terhadap stimulus tertentu. Sebagai contoh, seorang siswa yang percaya bahwa guru matematika galak yang menjadikan siswa itu tidak menyukai matematika maka ia akan enggan untuk mengikuti segala kegiatan dalam pembelajaran matematika. Peneliti melakukan observasi dan pengambilan data di kelas XII MIA.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. karena telah diijinkan oleh guru Mata Pelajaran dan Kepala Sekolah di SMA Santo Mikael. Peneliti meminta ijin ke sekolah dari tanggal 23 Februari, selama kurang lebih 2 minggu peneliti meminta ijin untuk observasi proses kegiatan belajar mengajar dikelas XI MIA. Saat peneliti akan melaksanakan uji coba penelitian ada beberapa kendala yang sedang dihadapi, peneliti sempat mengalami ngedrop dan sakit Demam Berdarah (DBD). Uji coba penelitian pun sempat tertunda selama satu semester. Akhirnya peneliti pun menunggu waktu hingga semester berikutnya atau Tahun Ajaran baru. Pada bulan Agustus, peneliti melakukan observasi lagi di kelas XII MIA. Namun ada beberapa perubahan yang terjadi di kelas, diantaranya tempat duduk siswa sedikit berubah, siswa yang sebelumnya sering ribut di kelas semakin jarang. Peneliti meminta ijin ke guru mapel untuk melakukan uji coba lagi dengan mata pelajaran Integral karena sesuai dengan yang diajarkan saat itu juga.. F. Materi Pembelajaran (Integral) Standar Kompetensi :. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah sederhana. Kompetensi Dasar. :. Menghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri yang sederhana. Indikator. :. 1. Menentukan rumus integral tak tentu dari fungsi.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. aljabar dan fungsi trigonometri 2. Menentukan rumus integral tertentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri. Materi : (Depdikbud, 1990) 1.. Pengertian Suatu fungsi F dikatakan sebagai antiturunan (antiderivatif) dari fungsi f apabila F ' ( x)  f ( x), x dalam domain dari f . Pendeferensialan (penurunan) adalah invers dari pengintegralan.. d dx.  f x dx   F ( x)  C. Pengintegralan adalah invers dari pendeferensialan..  f ' ( x)  f ( x)  C 2.. Integral Tak Tentu Integral tak tentu ditulis dalam bentuk.  f ' ( x)  F ( x)  C. Aturan integral tak tentu : 1).  dx  x  C. 2). k. 3).   f x   g x dx   f ( x)dx   g ( x)dx. 4). n  x dx . 5). n  kx dx . f ( x)dx  k  f ( x)dx , k adalah konstanta. x n 1  C dengan n  1 n 1 kx n 1  C dengan n  1 n 1. Berikut adalah rumus integral fungsi trigonometri : 1). 1.  sin axdx   a cos ax  C.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 1. 2).  cos axdx  a sin ax  C. 3).  sin(ax  b)dx   a cos(ax  b)  C. 4).  cos(ax  b)dx  a sin(ax  b)  C. 1. 1. Contoh :. . . Tentukan nilai dari  x 2  x  6 dx.  x. 3.. 2. .  .  x  6 dx   x 2 dx    x dx   6 dx . 1 3 1 x  C1  x 2  C2  6 x  C3 3 2. . 1 3 1 2 x  x  6 x  C1  C2  C3  3 2. . 1 3 1 2 x  x  6x  C 3 2. Integral Tertentu b.  f ( x)dx  F ( x). Jika F ' ( x)  f ( x) kontinu, maka. b a.  F (b)  F (a ) .. a. Jika f (x) dan g (x) kontinu pada interval a, b , maka berlaku sifat-sifat berikut : a. 1).  f ( x)dx  0 a. 2). 3). 4). b. b. a. a.  kf ( x)dx  k  f ( x)dx b. c. d. a. a. c.  f ( x)dx   f ( x)dx   f ( x)dx, a  c  b b. b. b. a. a. a.   f ( x)  g ( x)dx   f ( x)dx   g ( x)dx b. 5).  a. a. f ( x)dx    f ( x)dx b.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. b. 6) a. Jika f ( x)  0 dalam interval a  x  b , maka.  f ( x)dx  0 a. b. b. Jika f ( x)  0 dalam interval a  x  b , maka.  f ( x)dx  0 a. Contoh : 6. . . Tentukan nilai dari  x 2  x  6 dx 2.  x 6. 2. 2. . 6.  . x dx  2 6dx 2.  x  6 dx   x 2 dx   2. 6. 6. 6. 6. 1  1  6   x 3    x 2   6 x  2  3  2  2  2 6. 1 1    x3  x 2  6 x 2 3  2 1 1 3 1 2  1  3 2   6   6   66     2    2   6 2  2 2 3  3   8   72  18  36    2  12  3   22  32  18     3 3 4.. Teknik Integrasi a.. Pengintegralan dengan subtitusi Pengintegralan. dengan. substitusi. dilakukan. untuk. menyederhanakan fungsi dengan mengganti variabel dalam fungsi sehingga fungsi dapat diintegralkan dengan mudah. Pengintegralan dengan. substitusi. aljabar. menggunakan. persamaan.  f ' g ( x) g ' ( x)dx  f ( g ( x))  C b.. Pengintegralan dengan subtitusi trigonometri Pengintegralan dengan subtitusi trigonometri dilakukan dengan.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. menggunakan pemisalan. Untuk integral dengan fungsi yang memuat : . a 2  u 2 , pemisalannya u  a sin  , sehingga a 2  u 2  a cos . . a 2  u 2 , pemisalannya u  a tan  , sehingga a 2  u 2  a sec . . u 2  a 2 , pemisalannya u  a sec  , sehingga a 2  u 2  a tan . c.. Integral parsial Pengintegralan fungsi yang sulit dilakukan termasuk dalam cara substitusi, dapat dilakukan dengan pengintegralan parsial. Rumus pengintegralan parsial adalah.  u dv  uv   v du G. Kerangka Berpikir MOTIVASI BELAJAR. HASIL BELAJAR. SIKAP BELAJAR. Motivasi belajar dan sikap belajar merupakan dua hal yang memiliki pengaruh dalam ketercapaian tujuan belajar atau hasil belajar. Motivasi.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. belajar yang tinggi akan memberikan hasil belajar yang baik, begitu pula jika motivasi rendah umumnya akan memberikan hasil yang rendah. Bila siswa memiliki motivasi dalam belajar maka siswa akan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih terhadap matematika. Dengan demikian motivasi belajar akan meningkatkan belajar siswa sehingga siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Sikap belajar juga merupakan hal yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sikap positif siswa terhadap belajar mempengaruhi sikapnya dalam mengikuti atau menerima matematika. Sehingga sikap positif dalam memandang matematika akan memberikan hasil belajar yang baik karena siswa cenderung untuk belajar dan memahami matematika secara lebih mendalam. Dari uraian di atas, nampak bahwa motivasi belajar dan sikap belajar mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan motivasi belajar yang tinggi dan sikap positif dalam belajar akan memberikan hasil belajar yang baik.. H. Hipotesis Berdasarkan uraian kerangka di atas maka penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: (H1) “Ada korelasi positif dan signifikan antara motivasi belajar dan hasil belajar matematika serta ada korelasi positif dan signifikan antara sikap belajar dan hasil belajar matematika pada siswa kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016”..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. I.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif kuantitatif. Penelitian deskripsi merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan sesuai dengan kenyataan di lapangan. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan menurut kualitas masing-masing variabel pada siswa kelas XII MIA SMA Santo Mikael dalam mengikuti pembelajaran matematika. Setelah ada hasil penelitian akan dilakukan pendalaman. Sedangkan untuk penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika kelas XII MIA SMA Santo Mikael Sleman Yogyakarta.. J.. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Santo Mikael kelas XII MIA semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Dimulai dengan observasi pada tanggal 23 Februari sampai 15 Agustus 2015 dan pengambilan data dari 31 Agustus sampai 19 September 2015. SMA Santo Mikael beralamat di Warak, Sumberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Sekolah yang berdiri pada bulan Juli 1984 ini memiliki ruang kelas sebanyak 6 kelas yang terbagi menjadi 2 kelas dan jumlah seluruh siswa 149. Guru mata pelajaran matematika di sekolah tersebut berjumlah 2 orang.. 36.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. K. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA SMA Santo Mikael semester gasal tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.. L. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah motivasi belajar siswa, sikap belajar siswa dan hasil belajar matematika pokok bahasan Integral.. M. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XII SMA Santo Mikael semester I Tahun Ajaran 2015/2016 dengan sampel siswa siswa kelas XII MIA.. N. Variabel Penelitian 1.. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan sikap belajar siswa pada pembelajaran matematika. Definisi operasional dari motivasi adalah skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes motivasi yang dirancang khusus, sedangkan sikap adalah skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes sikap yang dirancang khusus..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. 2.. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika pokok bahasan Integral dalam pembelajaran matematika. Definisi operasional dari hasil belajar adalah skor yang diperoleh siswa untuk mengikuti tes hasil belajar matematika pokok bahasan Integral yang dirancang secara khusus.. O. Instrumen Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut : 1.. Tes Motivasi Belajar Berikut ini adalah indikator-indikator yang berkaitan dengan motivasi dan akan diukur dalam kuesioner ini, seperti yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini : TABEL 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Fakta No. 1. 2.. 3.. 4.. 5.. Aspek. Pengertian. Kebutuhan fisik Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan akan kasih sayang. Kebutuhan yang berkaitan dengan fisik dalam proses pembelajaran Kebutuhan rasa aman ketika mengikuti proses belajar mengajar. Kebutuhan akan rasa mampu Kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan akan kasih sayang dalam hubungannya dengan teman dan guru dalam proses pembelajaran Kebutuhan akan mampu dalam proses pembelajaran Kebutuhan akan diakui kemampuan dirinya dari teman dan guru dalam proses pembelajaran. No. Item Positif. No. Item Negatif. 3, 12. 1, 13. 2, 18. 10, 14. 8, 15. 5, 20. 6, 9. 11, 16. 4, 19. 7, 17.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. TABEL 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Opini No. 1. 2.. 3.. Pengertian. Kebutuhan fisik Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan akan kasih sayang. Kebutuhan yang berkaitan dengan fisik dalam proses pembelajaran Kebutuhan rasa aman ketika mengikuti proses belajar mengajar. Kebutuhan akan rasa mampu Kebutuhan akan aktualisasi diri. 4.. 5.. 2.. Aspek. Kebutuhan akan kasih sayang dalam hubungannya dengan teman dan guru dalam proses pembelajaran Kebutuhan akan mampu dalam proses pembelajaran Kebutuhan akan diakui kemampuan dirinya dari teman dan guru dalam proses pembelajaran. No. Item Positif. No. Item Negatif. 3, 9. 17, 20. 1, 6, 13. 15. 2, 11. 5, 10. 4, 19. 8, 14. 7, 12, 18. 16. Tes Sikap Belajar Berikut ini adalah indikator-indikator yang berkaitan dengan sikap dan akan diukur dalam kuesioner ini, seperti yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini : TABEL 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Belajar No. 1.. Aspek Sikap Positif Sikap Netral. 2. 3.. 3.. Sikap Negatif. Pengertian Sikap yang mencerminkan perilaku senang terhadap matematika Sikap yang mencerminkan perilaku biasa-biasa saja terhadap matematika Sikap yang mencerminkan perilaku tidak senang terhadap matematika. Jumlah Pernyataan 7 6 7. Tes Hasil Belajar Hasil belajar merupakan skor yang diperoleh siswa berdasarkan tes hasil belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini dapat diketahui dengan memberikan soal tes berdasarkan indikator yang ditentukan peneliti. Tes hasil belajar matematika merupakan tes yang digunakan untuk.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran matematika sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Nama Sekolah. : SMA Santo Mikael. Kelas/Program. : XII-Ilmu Alam. Semester. :1. Peneliti memilih materi pokok Integral karena sesuai dengan kelas dan materi yang sedang diajarkan di kelas XII MIA. TABEL 3.4. Silabus Matematika kelas XII MIA Standar Kompetensi 1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 1.1. Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu 1.2. Menghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri yang sederhana. Materi Pokok  Integral tak tentu  Integral tentu. Tujuan. Indikator.  Siswa dapat menentukan rumus integral tak tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri  Siswa dapat menentukan rumus integral tentu tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.  Menurunkan sifat-sifat integral tak tentu dari turunan  Menentukan integral tak tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri  Menentukan rumus fungsi integral tak tentu  Menurunkan sifat-sifat integral tentu dari turunan  Menentukan integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri. Penilaian Jenis: Ulangan Bentuk Instrumen: Tes tertulis uraian. Waktu. Sumber. 2x45’. Buku Paket Matematika SMA 3A Program IPA, Sartono Wirodikromo. LKS Matematika.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Tabel 3.5. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar No.. Indikator. Mudah. Menurunkan sifat-sifat integral tak tentu dari turunan Menentukan integral tak tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri Menentukan rumus fungsi integral tak tentu Menurunkan sifat-sifat integral tentu dari turunan Menentukan integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri. 1. 2. 3. 4. 5.. Tingkat Kesulitan Sedang Susah. Jumlah. 2. -. -. 2. -. 1. 1. 2. -. 1. 2. 3. 1. -. -. 1. -. 1. 1. 2. JUMLAH. 10 soal. P. Validitas dan Reliabilitas 1.. Validitas Instrumen di atas harus diuji validitasnya yaitu validitas isi dan validitas butir. a.. Validitas isi Validitas isi adalah mengukur apa yang hendak diukur. Validitas isi dilakukan oleh pertimbangan pakar. Dalam hal ini diperiksakan oleh dosen dan guru matematika. Setelah dilakukan uji pakar maka peneliti dapat melakukan penelitian untuk menguji valid atau tidaknya instrumen tersebut.. b.. Validitas butir Validitas butir merupakan uji valid atau tidaknya instrumen dengan menggunakan rumus. Perhitungan validitas butir ini menggunakan korelasi Product Moment dengan taraf signifikasi sebesar 5%. Rumus korelasi Product Moment:.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. rit . n XY   X  Y . n X. 2. .   X   n Y 2   Y  2. 2. . Keterangan: rit : koefisien validitas butir antara variabel i dan variabel t.  i : skor butir ke i  t : skor butir ke t. n. : banyaknya siswa. X : skor tiap butir soal untuk tiap siswa. Y. : total skor keseluruhan setiap siswa. Kriteria penolakan : suatu intrumen dikatakan valid apabila hasil perhitungan rit  rtabel , dan apabila rit  rtabel maka data tidak valid dan karena. itu. harus. direvisi.. Tingkat. kualifikasi. validitas. untuk. masing-masing butir soal menggunakan tabel di bawah ini. Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Validitas Koefisien korelasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200. 2.. Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah (Arikunto, 2006:276). Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221)..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Perhitungan reliabilitas butir soal dicari dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha yaitu: 2  N    i  r11    1  t 2   N  1 . Keterangan: : reliabilitas instrumen. r11. . 2 i. : jumlah varians skor tiap butir soal. t2. : varians total. N. : banyaknya butir soal Suatu butir soal dikatakan valid apabila hasil perhitungan r11  rtabel ,. dan apabila r11  rtabel. maka data tidak valid atau direvisi. Tingkat. kualifikasi validitas untuk masing-masing butir soal menggunakan tabel di bawah ini. Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Validitas Koefisien korelasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200. Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah (Arikunto, 2006:276). Q. Metode Analisis Data 1.. Kelayakan Analisis Pelaksanaan penelitian direncanakan dapat diikuti oleh seluruh siswa di kelas sehingga data yang diperoleh lengkap sejumlah siswa di.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. kelas tersebut. Berikut ini adalah persentase kelayakan analisis data :. Persentase . banyak siswa yang hadir ikut ujian  100% banyak siswa yang direncana ikutkan. Berdasarkan persentase di atas, data dianggap layak untuk dianalisis apabila data yanag didapat dalam pelaksanaan penelitian telah terlaksana lebih dari atau sama dengan   80%.. 2.. Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar jawab kuesioner motivasi belajar siswa yang dijawab oleh setiap siswa yang hadir dalam pelaksanaan penelitian. Data yang didapat berdasarkan lembar jawab kuesioner dianalisis dengan perhitungan skala Likert sehingga data tersebut adalah data mentah. Jadi data mentah yang diperoleh tersebut dideskripsikan sebagai data kelompok dengan rumusan sebagai berikut:. A = Jumlah skor terbesar B = Jumlah skor terkecil C. A B , sehingga didapat lima kriteria motivasi yaitu sebagai 5. berikut :  x  BC. Rendah Sekali. : B. Rendah. : B  C  x  B  2C. Sedang. : B  2C  x  B  3C. Tinggi. : B  3C  x  B  4C.

Gambar

Tabel 4.11 Tabel Wawancara Sikap Belajar Tinggi dan Hasil Belajar
TABEL 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Fakta
TABEL 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Opini
TABEL 3.4. Silabus Matematika kelas XII MIA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kompensasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini di SDN Karangmalang 2, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi. Pemilihan sekolah ini juga untuk mengefisiensi waktu karena letak

Pemetaan kuantitatif berfungsi untuk mengetahui berapa banyak, dari mana dan kemana hasil tangkapan dijual. Data kuantitatif dapat ditambahkan kedalam peta wilayah

Dengan adanya pengaruh antara gaya hidup terhadap keputusan pembelian yaitu sebesar 44,5% dimana sub-variabel yang sangat mempengaruhi adalah minat dan sub-variabel

Setelah dilakukan penelitian tentang Analisis Penggunaan Z-Score Altman Untuk Memprediksi Tingkat Kebangkrutan Pada Industri Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia

Dari hasil penelitian yang didapat, waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan jenis resep di Apotek Panacea Kupang yaitu waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan