• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan “Problem Based Learning” kelas V SD Negeri Sarikarya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan “Problem Based Learning” kelas V SD Negeri Sarikarya"

Copied!
390
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN “PROBLEM BASED LEARNING” KELAS V SD NEGERI SARIKARYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Dimas Aji Prabowo NIM : 121134028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN “PROBLEM BASED LEARNING” KELAS V SD NEGERI SARIKARYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Dimas Aji Prabowo NIM : 121134028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk :  Tuhan Yesus Kristus yang tiada henti memberikan Pertolongan kepadaku dalam penulisan skripsi ini dan Anugerah-Nya dalam setiap nafasku.  Kedua orang tuaku Bapak FX. Tri Yuni Basuki dan Ibu Theresia Bonirah yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan kepada saya baik dukungan moral maupun materi serta doa  Kakak saya Pius Aji Bagus Dewa yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan doa kepada adiknya sehingga skripsi ini dapat selesai  Para dosen di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan bimbinngan dan mendidikku menjadi seorang pendidik yang berkualitas  Teman-temanku yang selalu memberikan semangat, dukungan kepadaku dan sebagai tempat curahan hati dikala menghadapi rintangan  Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah membentuk menjadi calon pendidik yang berkualitas. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO. “IMAN, HARAPAN, DAN CINTA”. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 7 September 2017 Penulis. Dimas Aji Prabowo. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Dimas Aji Prabowo NIM. : 121134028. Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR. SISWA. PADA. PELAJARAN. MATEMATIKA. MENGGUNAKAN. PENDEKATAN “PROBLEM BASED LEARNING” KELAS V SD NEGERI SARIKARYA beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Dengan demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 7 September 2017 Yang menyatakan. Dimas Aji Prabowo. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN “PROBLEM BASED LEARNING” KELAS V SD NEGERI SARIKARYA Dimas Aji Prabowo Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan penggunaan pendekatan Problem Based Learning pada pelajaran Matematika kelas V. (2) mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar siswa kelas V dalam pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan Problem Based Learning. (3) mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa kelas V dalam pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Metode penelitian yang digunakan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, kuesioner, dokumentasi, tes hasil belajar pada akhir siklus. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatifkualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Matematika kelas V di SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016, khususnya pada materi luas bangun datar peningkatan motivasi belajar siswa terlihat dari kondisi awal yang tidak di ketahui, pada siklus I meningkat 70,75% siswa yang cukup termotivasi dan pada siklus II meningkat 92,50% siswa yang cukup termotivasi. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari kondisi awal siswa dengan rata-rata 64,4 pada siklus I meningkat menjadi 70,85 dan pada siklus II meningkat menjadi 84,8. Dari segi KKM pada kondisi awal terdapat 46,87% siswa tuntas, kemudian pada siklus I meningkat 68% menjadi siswa yang tuntas dan pada siklus II meningkat kembali 88% menjadi siswa yang tuntas. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Belajar, Problem Based Learning. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT IMPROVING THE LEARNING MOTIVATION AND ACHIEVEMENT ON MATHEMATIC STUDIES USING “PROBLEM BASED LEARNING” FIFTH GRADE STUDENDTS OF SD NEGERI SARIKARYA Dimas Aji Prabowo Sanata Dharma University 2017 This research has two aims is; (1) to describe the employing Problem Based Learning of learning mathematic class V. (2) to descibe the improment of motivation learning mathematic through the Problem based Learning model. (3) To describe the increased learning of studiying mathematic through the Problem based Learning model. The research is a class act research which is formed into 2 action cycles. Tihs class act research had used 4 menthods, which are planning, implementation, observation, and reflection. The subject of this research was the students of grade V. In addition, the researcher used observation and test technique to colllect the data. The data analysis used descriptive quantitative-qualitative technique. The result shows that the Problem Based Learning Model is able to improve the motivation and leraning achivement especially for Mathematic of the V in SD Negeri Sarikarya 2015/2016 grade students. The mathematic is focused on the . the improvement seen from the average of students’ learning motivation which start on nothing at the first cycle up to 70,75% and the last second up to 92,50%. Where as the learning achivement seen from the student scores which shown the average of 64,4 at the first cycle up to 70,85 and on the second stage 84,8. Based onthe passing grade, the data showed that the beginning there were 46,87% students who passed the grade, then on the first stage increased 68% and the second stage raised again 88% student. Key Word : Student motivation, learning achievement, problem based learning. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis hanturkan ke Hadirat Tuhan Yag Maha Esa, karena kemurahan rahmat dan kasih-Nya, skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Pendidikan Program Studi Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Terutama tugas ini di buat sebagai usaha untuk memenuhi kompetensi guru berupa kemampuan penguasaan bidang studi, memahami siswa dan pengembangan kepribadian. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena kebaikan, dukungan, bimbingan, dan keterlibatan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulis hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rohandi, Ph.D.; selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. dan Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan saran yang sangat berguna bagi penulis, 5. Keluargaku. Bapak FX. Tri Yuni Basuki dan Ibu Theresia Bonirah, yang selalu mendukung dan mendoakan setiap saat. Pius Aji Bagus Dewa yang Selalu mendukung dan memberi semangat. 6. Jaka Triyana, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sarikarya, Dewan Guru, beserta siswa dan siswi kelas V SD Negeri Sarikarya yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian ini, 7. Sahabat-sahabatku Mespin, Adi, Ardi, Dani, Ibnu, Husaini dan Annas yang selalu mendukung dan membantu ehingga skripsi ini dapat selesai, 8. Sahabat-sahabatku di kelas VII A yang telah memberikan pengalaman luar biasa selama kuliah. 9. Teman-teman PGSD angkatan 2012 atas semangat, dukungan dan kerjasama selama berproses diperkuliahan 10. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan doa, semangat, dukungan, dan bantuan kepada penulis. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Peneliti menyadari apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti mengharapkan masukkan berupa kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi yang telah disusun. Semoga skripsi dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dunia pendidikan.. Peneliti. Dimas Aji Prabowo. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..... iii HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. iv HALAMAN MOTTO………………………………………………………….. v PERNYATAN KEASLIAN KARYA…………………………………………. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………… vii ABSTRAK………………………………………………………………………. viii ABSTRACT…………………………………………………………………….. ix KATA PENGANTAR…...……………………………………….……………. x DAFTAR ISI………………………………………………………………….... xii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xv DAFTAR TABEL……………………………………………………………... xv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xvi BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….... 1 1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………..... 1 1.2 Batasan Masalah……………………………………….……………………. 5 1.3 Rumusan Masalah………………………………………….………............... 5 1.4 Tujuan..................………………………………………………………........ 5 1.5 Manfaat Penelitian..………………………………………………………..... 6 1.6 Definisi Operasional........................................................................................ 7 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 8 2.1 Kajian Teori..................................................................................................... 8 2.1.1 Motivasi................................................................................................. 8 2.1.1.1 Pengertian Motivasi................................................................... 8 2.1.1.2 Jenis Motivasi............................................................................ 9 2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi............................ 9 2.1.1.4 Ciri-ciri Motivasi........................................................................ 10 2.1.1.5 Indikator Motivasi..................................................................... 11 xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.1.6 Fungsi Motivasi......................................................................... 11 2.1.2 Prestasi Belajar....................................................................................... 12 2.1.2.1 Teori Belajar Bruner dan Piaget................................................ 12 2.1.2.2 Pengertian Belajar..................................................................... 13 2.1.2.3 Jenis Belajar............................................................................... 13 2.1.2.4 Pengertian Prestasi Belajar........................................................ 14 2.1.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.................. 14 2.1.3 Pendekatan Problem Based Learning.................................................... 16 2.1.3.1 Pengertian Problem Based Learning......................................... 16 2.1.3.2 Tahap Problem Based Learning................................................ 17 2.1.3.3 Kelebihan Problem Based Learning......................................... 20 2.1.4 Matematika............................................................................................ 20 2.1.4.1 Pengertian Matematika.............................................................. 20 2.1.4.2 Pembelajaran Matematika di Sekolah....................................... 21 2.1.4.3 Materi Matematika.................................................................... 22 2.1.5 Penelitian yang Relevan........................................................................ 23 2.2 Kerangka Berpikir............................................................................................ 25 2.3 Hipotesis Tindakan........................................................................................... 26 BAB III METODE PENELTIAN..................................................................... 28 3.1 Jenis Penelitian................................................................................................. 28 3.2 Setting Penelitian.............................................................................................. 30 3.2.1 Tempat Penelitian.................................................................................. 30 3.2.2 Subjek Penelitian.................................................................................... 30 3.2.3 Objek Penelitian..................................................................................... 30 3.2.4 Waktu Penelitian.................................................................................... 30 3.3 Rencana Tindakan............................................................................................ 30 3.3.1 Persiapan................................................................................................ 30 3.3.2 Rencana Tindakan setiap Siklus............................................................ 31 3.3.2.1 Siklus I...................................................................................... 31 3.3.2.2 Siklus II..................................................................................... 35 3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................................... 39 3.4.1 Tes.......................................................................................................... 39 3.4.2 Non Tes.................................................................................................. 40 xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.4.2.1 Observasi/Pengamatan............................................................... 40 3.4.2.2 Kuisioner.................................................................................... 41 3.4.2.3 Dokumentasi.............................................................................. 41 3.5 Instrumen Pengumpulan Data......................................................................... 41 3.5.1 Tes.......................................................................................................... 41 3.5.2 Non Tes.................................................................................................. 43 3.5.2.1 Kuisioner................................................................................... 43 3.5.2.2 Rubrik Pengamatan.................................................................... 44 3.6 Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran................................................. 45 3.6.1 Validitas................................................................................................. 45 3.6.1.1 Validasi Motivasi....................................................................... 47 3.6.1.2 Validasi Perangkat Pembelajaran............................................... 48 3.6.2 Reliabilitas.............................................................................................. 51 3.7 Indeks Kesukaran............................................................................................. 52 3.8 Teknik Analisis Data....................................................................................... 52 3.8.1 Analisis Motivasi Belajar....................................................................... 52 3.8.2 Analisis Prestasi Belajar......................................................................... 54 3.9 Indikator Keberhasilan dan Pengukurannya..................................................... 54 3.10 Jadwal Penelitian............................................................................................ 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 59 4.1 Deskripsi Pelaksaan Problem Based Learning................................................. 59 4.1.1 Siklus I................................................................................................... 59 4.1.2 Siklus II................................................................................................. 64 4.2 Deskripsi Penelitian......................................................................................... 68 4.2.1 Siklus I................................................................................................... 68 4.2.1.1 Perencanaan............................................................................... 68 4.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan............................................................... 70 4.2.1.3 Pengamatan............................................................................... 71 4.2.1.4 Refleksi...................................................................................... 72 4.2.2 Siklus II................................................................................................... 72 4.2.2.1 Perencanaan............................................................................... 72 4.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan............................................................... 73 4.2.2.3 Pengamatan............................................................................... 74 xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.2.2.4 Refleksi...................................................................................... 75 4.3 Peningkatan Motivasi....................................................................................... 75 4.3.1 Motivasi.................................................................................................. 75 4.3.1.1 Siklus I...................................................................................... 75 4.3.1.2 Siklus II..................................................................................... 78 4.3.2 Peningkatan Motivasi............................................................................. 81 4.4 Peningkatan Prestasi Belajar............................................................................ 82 4.4.1 Data Awal.............................................................................................. 82 4.4.2 Siklus I................................................................................................... 83 4.4.3 Siklus II................................................................................................. 85 4.4.4 Peningkatan Prestasi Belajar.................................................................. 87 4.5 Pembahasan...................................................................................................... 88 BAB V PENUTUP............................................................................................... 90 5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 90 5.2 Keterbatasan Penelitian..................................................................................... 91 5.3 Saran................................................................................................................ 91 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 93 LAMPIRAN......................................................................................................... 95 BIODATA PENULIS.......................................................................................... 373. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Proses menurut Tan (2003)..................................................................20 Gambar 2.2 Literature Map................................................................................... 25 Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Tindakan PTK menurut Kemmis dan Mc.. 29. Taggart Gambar 4.1 Grafik Persentase Hasil Capaian Motivasi Siswa Siklus I...................75 Gambar 4.2 Grafik Persentase Hasil Capaian Motivasi Siswa Siklus II..................79. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kriteria Kedisiplinan PAP tipe I........................................................... 40 Tabel 3.2 Kuesioner Motivasi.................................................................................44 Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi................................................................................ 45 xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.4 Hasil Validasi Lembar Kuisioner Motivasi.......................................... 47 Tabel 3.5 Hasil Validasi RPP............................................................................... 49 Tabel 3.6 Hasil Validasi Soal Prestasi................................................................... 50 Tabel 3.7 Indikator dan Pengukuran...................................................................... 55 Tabel 3.8 Jadwal Penelitian................................................................................... 56 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Motivasi Siklus I..................................................... 76 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Motivasi Siklus II.................................................... 79 Tabel 4.3 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa.................................................... 81 Tabel 4.4 Kondisi Awal Prestasi Belajar.............................................................. 82 Tabel 4.5 Tabel Prestasi Belajar Siswa Siklus I.................................................... 84 Tabel 4.6 Tabel Prestasi Belajar Siswa Siklus II.................................................. 85 Tabel 4.7 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa...................................................... 87. DAFTAR DIAGRAM Diagram 1. Peningkatan Nilai Rata-rata Prestasi belajar Siswa........................... 78 Diagram 2. Persentase Siswa Lulus KKM............................................................ 81. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Penelitian................................................................................. 90 Lampiran 2. Silabus............................................................................................... 94 Lampiran 3. RPP................................................................................................... 100 Lampiran 4. Soal Awal......................................................................................... 177 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa......................................................................... 216 Lampiran 6. Soal Evaluasi.................................................................................... 249 Lampiran 7. Lembar Pengamatan............................................................................298 Lampiran 8. Lembar Data Prestasi...........................................................................309 Lampiran 9. Validasi Motivasi............................................................................. 313 Lampiran 10. Validasi Prestasi............................................................................. 319 Lampiran 11. Foto-foto Kegiatan......................................................................... 361 Lampiran 12. Hasil SPSS 16................................................................................ 363 Lampiran 13. Biodata Penulis............................................................................... 371. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu proses yang sangat strategis dalam mengembangkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga mutu pendidikan dapat diukur melalui beberapa aspek dari aspek masukan, mutu proses, mutu keluaran, dan dampak mutu lulusan. Namun mutu pendidikan di sekolah dasar yang berada di Indonesia masih rendah pada level internasional, sebagaimana yang dikemukakan dalam Mudjito (2010) yang dikutip dari Trends in International Mathematic and Sains Study (TIMSS) tahun 2000 dan 2003, bahwa kemampuan membaca, menulis, dan menghitung di Sekolah Dasar masih rendah, yaitu menempati urutan 38 dari 39 negara. Pendidikan dalam hal ini berkaitan dengan pembelajaran karena merupakan bagian penting dari pendidikan itu sendiri. Pembelajaran diartikan sebagai proses membelajarkan siswa melalui metode untuk mencapai hasil yang diharapkan. Mengingat pentingnya partisipasi siswa dalam pembelajaran, maka guru diharapkan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan partisipasi siswa. Pemilihan metode pembelajaran adalah bagian yang penting dalam upaya menciptakan suasana belajar yang aktif. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar di sekolah menurut Hamalik (2003:45), dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, biaya, sarana dan prasarana serta faktor lingkungan. Kurikulum merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan program pendidikan. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami 10 kali perubahan. Kurikulum pertama yang diterapkan di Indonesia adalah kurikulum 1947 sampai saat ini yang menggunakan kurikulum 2013.. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Belajar merupakan kegiatan atau cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman. Belajar tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, tetapi dapat dilakukan di mana saja. Pengertian belajar menurut Gagne (Slameto, 2010:13) “belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku”. Peserta didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dengan belajar. Suyono, Harianto (2011:9) juga berpendapat bahwa “belajar adalah suatu aktifitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengkokohkan kepribadian”. Kegiatan belajar pada peserta didik merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar. Untuk dapat memperoleh kegiatan yang maksimal, kita harus melakukan kegiatan sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak. John Piaget menyebutkan bahwa siswa pada jenjang Sekolah Dasar termasuk dalam tahap operasional konkrit (7-12 tahun) pada tahap perkembangan kognitif (Siregar, 2011:36). Pengembangan kemampuan anak dalam berfikir secara operasional konkrit bisa dilakukan dengan memberikan mata pelajaran, misalnya mata pelajaran. Matematika. Matematika. memiliki peranan penting dalam berbagai masalah kehidupan karena matematika menghadapkan siswa pada pembelajaran yang seharusnya sesuai dengan masalah yang berkaitan dengan masalah penyelesaian bangun datar. Banyak permasalahan dan kegiatan yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika, seperti menghitung, mengukur, dan lain-lain. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting yang ada di sekolah dasar karena menuntut siswa untuk berperan dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Matematika. juga merupakan salah satu pelajaran yang menjadi peranan. penting dalam pembentukan siswa yang berkualitas, karena melalui pelajaran matematika siswa diajarkan untuk berpikir secara logis dan sistematis, tidak hanya itu, matematika juga berguna untuk memecahkan masalah (problem solving), menarik kesimpulan, dan mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. karena itu, peningkatan kualitas pendidikan di bidang matematika perlu diupayakan dimana salah satunya adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar matematika di sekolah. Motivasi mempunyai peranan penting dalam pembelajaran di sekolah dan di kelas. Motivasi adalah salah satu pendorong tingkah laku siswa untuk melakukan suatu perbuatan di kelas, tanpa adanya motivasi, siswa tidak akan melakukan perbuatan, misalnya belajar. Motivasi juga berfungsi sebagai pengarah dan penggerak, artinya, motivasi mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan serta menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecil motivasi mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Selain motivasi, prestasi juga mempunyai peranan penting dalam belajar. Dalam pembelajaran, prestasi menjadi indikator kuantitas dan kualitas yang di capai dari suatu kegiatan. Prestasi juga berguna untuk mengetahui tingkat kepandaian dan kemampuan seseorang. Namun, pada pendidikan di Indonesia masih sesuai dengan yang diharapkan. Motivasi dan prestasi belajar pada matematika masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh motivasi dan prestasi yang berpengaruh pada kemampuan berpikir siswa pada pelajaran matematika di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian Rohmayasari (2010:68) di dapat bahwa sikap kemampuan berpikir matematika siswa masih rendah dan belum memuaskan, diantaranya : (1) Para siswa merasa malas untuk mempelajari matematika karena terlalu banyak rumus, (2) para siswa menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang membosankan, (3) matematika masih sulit di pahami oleh siswa, (4) siswa masih bingung dengan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, (5) soal yang diberikan adalah soal-soal yang kurang meningkatkan kemampuan berpikir siswa, dan (6) soal yang diberikan tidak berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Matematika biasanya dianggap sebagai pelajaran yang paling sulit oleh anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu materi matematika pada kelas V SD saat peneliti melakukan observasi pada tanggal 5 Maret 2015 yang dianggap sulit adalah “menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar”. Pada semester.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. semester ganjil tahun ajaran 2014/2015, peneliti mendapat hasil ulangan harian untuk soal menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar masih rendah yang terlihat dari rata-rata ulangan harian 64,5 sementara KKM yang ditentukan 65. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 5 Maret 2015, guru menggunakan metode teacher centered dalam pembelajaran kegiatan belajar matematika dimana guru menjelaskan dan memberikan materi dan siswa duduk diam, mendengarkan materi, menerima rumus, mengerjakan latihan soal. Kegiatan belajar seperti ini menyebabkan siswa sering keluar masuk kelas dengan alasan ke wc, siswa bermain sendiri dengan temannya di kelas, siswa tidur dalam kelas, dan siswa mengobrol dengan teman sebangkunya, sehingga siswa kurang termotivasi dalam memahami dan mengaplikasi konsep matematika. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mempelajari materi tersebut disebabkan karena siswa tidak dihadapkan pada permasalahan yang nyata dalam pembelajaran di kelas. Hal tersebut membuat siswa tidak mau bertanya saat pembelajaran dikelas. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah guru memberikan penjelasan dengan cara belajar mengidentifikasi menggunakan media sederhana sambil demonstrasi di depan kelas. Tetapi hasil tes yang diperoleh pun tidak memperlihatkan adanya peningkatan prestasi belajar. Problem Based Learning adalah salah satu pembelajaran yang menuntut peran siswa untuk aktif mengikuti pembelajaran yang bermanfaat untuk memacu partisipasi siswa. Oleh karena itu, guru perlu menemukan kembali cara atau metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa sehingga mampu meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar siswa. Maka, model yang cocok diterapkan untuk menciptakan suasana tersebut adalah menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas yang diberi judul “Peningkatan.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan “Problem Based Learning” Kelas V SD Negeri Sarikarya” 1.2 Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan untuk mata pelajaran Matematika khususnya pada standar kompetensi (SK) 3. Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. (KD) 3.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar. Motivasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika tentang materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar kelas V semester ganjil di SD Negeri Sarikarya masih rendah. Prestasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika tentang materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar kelas V semester ganjil di SD Negeri Sarikarya masih rendah. 1.3 Rumusan Masalah 1.3.1 Bagaimana proses penerapan pendekatan Problem Based Learning dalam rangka peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar? 1.3.2 Bagaimana peningkatan motivasi siswa kelas V pada pembelajaran matematika tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar dengan penerapan pendekatan Problem Based Learning? 1.3.3 Bagaimana peningkatan prestasi siswa kelas V pada pembelajaran matematika tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar dengan penerapan pendekatan Problem Based Learning?.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 1.4 Tujuan 1.4.1 Untuk mendeskripsikan proses penerapan pendekatan Problem Based Learning dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran Matematika yang masih rendah di SD Negeri Sarikarya. 1.4.2 Untuk mengetahui penggunaan pendekatan Problem Based Learning dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran Matematika yang masih rendah di SD Negeri Sarikarya. 1.4.3 Untuk mengetahui penggunaan pendekatan Problem Based Learning dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran Matematika yang masih rendah di SD Negeri Sarikarya. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini mempunyai manfaat bagi siswa, guru, maupun sekolah. Adapun manfaatnya sebagai berikut: 1.5.1 Bagi siswa : Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika. dan siswa akan dapat terlibat aktif dalam proses. pembelajaran. 1.5.2 Bagi guru : Memberikan tambahan pengetahuan bagi guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan inovasi pembelajaran. Guru dapat menerapkan Problem Based Learning saat pembelajaran. 1.5.3 Bagi sekolah : Terciptanya suasana yang baik dalam bidang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 1.5.4 Bagi peneliti : Menambah pengetahuan, pengalaman, dan latihan untuk menerapkan teori yang diterima dalam perkuliahan. 1.6 Definisi Operasional Berikut adalah definisi yang di ambil oleh peneliti. 1.6.1 Motivasi Belajar Keseluruhan daya psikis dalam diri siswa yang membuat siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran. 1.6.2 Prestasi Belajar Hasil dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan dan berupa pengetahuan kognitif. 1.6.3 Siswa Sekolah Dasar Siswa Sekolah Dasar adalah anak yang sedang mengalami pertumbuhan intelektual, emosional maupun badan. 1.6.4 Pendekatan Problem Based Learning Pendekatan Problem Based Learning dilakukan dalam 5 tahap, yaitu : (1) orientasi siswa pada masalah, (2) mengorganisasi siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Motivasi 2.1.1.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata dasar “motif” yang berarti sebagai daya upaya yang mampu mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif menurut Sardiman (1986:73) juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Imron (1996:87) motif diartikan sebagai alasan, sebab, dan daya penggerak. Berdasarkan dari kata “motif”, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak atau acuan yang membuat seseorang berubah menjadi aktif. Ign. Masidjo mangatakan bahwa motivasi memiliki peran sebagai dorongan dan semangat belajar pada siswa, sehingga siswa mempunyai banyak motivasi belajar yang menghasilkan energi untuk melangsungkan kegiatan belajarnya. Motivasi menurut Imron (dalam Eveline Siregar 2011:49) menjelaskan bahwa motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti dorongan pengalasan. Sedangkan menurut Wens (2007:17) motivasi adalah keadaan mendesak seseorang yang sadar akan motifnya yaitu kebutuhan hidupnya. Berdasarkan hasil paparan para ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri dalam keadaan terdesak yang sadar akan motifnya yaitu kebutuhan hidupnya yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar yang menyebabkan kita melakukan perbuatan. yang bertujuan untuk mencapai tujuan. tertentu yang hendak dicapai.. 8.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 2.1.1.2 Jenis Motivasi Motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa adanya rangsangan dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar misalnya pembarian pujian, pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan faktor-faktor eksternal lainnya yang memberi daya dorong motivasional (Siregar 2011:50). Menurut Maslow dalam Teori Belajar dan Pembelajaran (Siregar 2011) ada lima kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar tersebut adalah : kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan dan rasa terjamin, kebutuhan sosial, kebutuhan ego, dan kebutuhan aktualisasi. Kebutuhankebutuhan tersebut menurut Maslow harus terpenuhi. 2.1.1.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi Motivasi Imron (1996:143) mengemukakan enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran. Keenam faktornya adalah sebagai berikut: a. Cita-cita/aspirasi belajar Hal ini dapat diamati dari banyaknya kenyataan, bahwa motivasi seorag pelajar menjadi begitu tinggi ketika sebelumnya sudah mempunyai cita-cita. b. Kemampuan pembelajar Korelasi. pembelajar. dengan. motivasiakan. terlihat. saaat. pembelajar. mengetahui bahwa kemampuannya ada pada bidang tertentu, sehingga dia akan termotivasi dengan kuat untuk menguasai dan mengambangkan kemampuannya di bidang tersebut. c. Kondisi pembelajar Hubungan fisik seseorang dapat dilihat dari kondisi fisik. Jika kondisi fisik seseorang sedang kelelahan, maka akan cenderung memiliki motivasi yang rendah.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. untuk belajar dan melakukan berbagai aktivitas. Sementara bila fisik sehat atau bugar maka cenderung memiliki motivasi yang tinggi. d. Kondisi lingkungan belajar Hal ini dapat diamati dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang mengelilingi si pembelajar. Misal lingkungan fisik tidak nyaman akan membuatmenuruya motivasi. e. Faktor dinamisasi belajar Hal ini dapat diamati pada sejauh mana upaya tersebut dilakukan, bagaimana juga dengan bahan pengajaran, alat bantu pengajaran, suasana belajar dan sebagainya yang dapat mendinamisasi proses pembelajaran. f. Upaya guru dalam memberika pembelajar Upaya yang diberikan guru kepada siswa untuk memberikan pemahaman kepada siswa. 2.1.1.4 Ciri–ciri motivasi Ciri-ciri motivasi menurut Sardiman (1986:83) adalah sebagai berikut: 1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2. Ulet dalam mengalami kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puasdengan prestasi yang telah dicapainya) 3. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “untuk orang dewasa”. 4. Lebih senang bekerja mandiri. 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin pada sesuatu)..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. 7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. 2.1.1.5 Indikator motivasi Peneliti menggunakan ciri-ciri motivasi menurut Djaali karena peneliti merasa indikator dalam teori ini lebih lengkap dan sesuai untuk digunakan. Berdasarkan ciriciri motivasi seperti yang diungkapkan Djaali (2007:101) dapat dirumuskan beberapa indikator motivasi, yaitu: 1. Adanya hasrat dan keinginan ingin berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya ketertarikan dalam belajar 4. Adanya lingkungan yang kondusif 2.1.1.6 Fungsi Motivasi Fungsi motivasi menurut Sardiman (1986:84) dalam bukunya yang berjudul interaksi dan motivasi belajar mengajar adalah sebagai berikut: 1. Mendorong manusia untuk bebuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupaka motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentykan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu akan membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang akan melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan motivasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian tingakat prestasi belajarnya. 2.1.2 Prestasi Belajar 2.1.2.1 Teori Belajar Bruner dan Piaget Bruner lebih mengutamakan partisipasi aktif dari setiap siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan di dalam proses belajar. Peningkatan partisipasi aktif setiap siswa membutuhkan sebuah model pembelajaran yang dinamakan “discovery learning” (Siregar, 2011:76). Discovery learning yaitu model pembelajaran yang memberikan siswa kegiatan untuk melakukan eksplorasi tentang penemuan-penemuan baru yang belum dikenal (Slameto, 2010:11). Siswa dapat mempelajari beberapa hal yang dikelompokkan sebagai berikut, a) enactive: seperti belajar naik sepeda, yang harus didahului dengan bermacam-macam ketrampilan motorik, b) iconic: seperti mengenal jalan yang menuju ke pasar, mengingat dimana bukunya yang penting diletakkan, c) symbolic: seperti menggunakan kata-kata, menggunakan formula (Slameto, 2013:12). Teori belajar lain juga diungkapkan oleh John Piaget. Piaget berpendapat bahwa anak mempunyai struktural mental yang berbeda dengan orang dewasa. Perkembangan mental mereka dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu kemasakan, pengalaman, interaksi sosial.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. dan equilibration. Siswa bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil melainkan anak yang mempunyai cara khas untuk menyatakan sebuah pengalaman dalam memahami dunia sekitarnya (Slameto, 2010: 11-12). 2.1.2.2 Pengertian belajar Belajar adalah tahap berubahnya seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kogntif (Muhibbin, 2000:136). (Slameto, 2010:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pengertian belajar yang telah dipaparkan di atas, dapat dikatakan bahwa belajar merupakan berubahnya tingkah laku individu yang diperoleh dari suatu pengalaman yang didapatnya. 2.1.2.3 Jenis Belajar Gagne dalam Siregar (2011:7) mencatat ada delapan tipe belajar, yaitu : a. Belajar isyarat (signal learning) b. Belajar stimulus respon c. Belajar merantaikan d. Belajar asosiasi verbal e. Belajar membedakan f. Belajar konsep g. Belajar dalil h. Belajar memecahkan masalah.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. 2.1.2.4 Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah pengungkapan hasil belajar meliputi psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (Muhibbin, 2003:150). Winkel (1996:22) prestasi belajar adalah bukti pencapaian dari usaha-usaha belajar siswa. Peningkatan kecerdasan siswa dialami saat siswa belajar dengan usahanya sendiri dan dibuktikan dalam tes-tes yang dinilai dan hasilnya memenuhi target. Susanti (2010:13) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah penugasan suatu pengetahuan atau keterampilan tertentu yang menjadi tuntutan dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat. Slameto (2003:12) menjelaskan bahwa siswa dapat mempelajari beberapa hal yang dikelompokkan sebagai berikut, a) enactive: seperti belajar naik sepeda, yang harus didahului dengan bermacam-macam ketrampilan motorik, b) iconic: seperti mengenal jalan yang menuju ke pasar, mengingat dimana bukunya yang penting diletakkan, c) symbolic: seperti menggunakan kata-kata dan menggunakan formula. Pernyataan yang telah diungkapkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dari aspek psikologis yang berubah karena akibat pengalaman dan proses belajar siswa melalui tes yang menjadi tuntutan berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. 2.1.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Muhibbin (2003:110) menegaskan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi dua. Pertama adalah faktor intern, faktor yang berasal dari dalam diri pribadi siswa itu sendiri meliputi :.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. a. Faktor internal 1. Faktor jasmani yang bersifat gen atau bawaan, misalnya: penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya. 2. Faktor Psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, misalnya: a. Faktor interaktif yaitu meliputi keceardasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. b. Faktor non interaktif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, motivasi, dan emosi. 3. Faktor Kematangan fisik maupun psikis b.. Faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, meliputi : 1. Bersumber dari lingkungan keluarga 2. Sebagian besar waktu belajar siswa dilakukan di rumah. Apabila lingkungan keluarga tidak mendukung untuk terciptanya suasana pembelajaran, maka anak akan sulit untuk berkonsentrasi. 3. Bersumber dari lingkungan sekolah a. Cara guru memberikan pembelajaran b. Kurangnya materi bacaan c. Kurangnya media sebagai sarana pendukung d. Kurangnya waktu 4. Bersumber dari masyarakat a. Tidak punya teman untuk belajar b. Suasana masyarakat yang tidak mendukung.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Pendapat yang diungkapkan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa berasal dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 2.1.3 Pendekatan Problem Based Learning 2.1.3.1 Pengertian Problem Based Learning Siregar (2011:119) belajar berbasis masalah adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berlandaskan pada paradigma kontruktivisme, yang berorientasi pada proses belajar siswa (student-centered learning). Problem Based Learning berfokus pada penyajian suatu permasalahan (nyata atau stimulasi) kepada siswa, kemudian siswa diminta mencari pemecahannya melalui serangkaian penelitian dan investasi berdasarkan teori, konsep, prinsip yang dipelajarinya dari berbagai bidang ilmu (Siregar, 2011:119). Pendapat lain (Sani, 2014:127) mengatakan bahwa Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara. menyajikan. suatu. permasalahan,. mengajukan. perttanyaan-pertanyaan,. memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Metode ini sangat potensial untuk mengembangkan kemandirian peserta didik melalui pemecahan masalah yang bermakna bagi kehidupan siswa (Sani, 2014:128). Proses berfikir yang dapat dikembangkan dengan menerapkan metode Problem Based Learning adalah (1) berpikir membuat perencanaan, (2) berpikir generatif, (3) berpikir sistematis, (4) berpikir analogis, dan (5) berpikir sistemik. Pembelajaran dengan metode Problem Based Learning memungkinkan siswa untuk terlibat dalam mempelajari hal-hal, antara lain: a. Permasalahan dunia nyata b. Keterampilan berpikir tingkat tinggi c. Keterampilan menyelesaikan masalah.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. d. Belajar antardisplin ilmu e. Belajar mandiri f. Belajar menggali informasi g. Belajar bekerja sama h. Belajar keterampilan berkomunikasi 2.1.3.2 Tahap Problem Based Learning Proses tahapan pembelajaran menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut: 1. Tahapan Problem Based Learning menurut Hosnan (2014) Tahap. Aktivitas Guru. Tahap 1. Orientasi siswa Guru pada masalah. menjelaskan. menjelaskan. tujuan. logistik. pembelajaran,. yang. dibutuhkan,. mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita. untuk. memotivasi. memunculkan. siswa. untuk. terlibat. masalah, dalam. pemecahan masalah antar disiplin Tahap. 2.. Mengorganisasi Guru membantu siswa untuk mendefinisikan. siswa untuk belajar. dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebu. Tahap. 3.. Membimbing Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan. penyelidikan maupun kelompok. individual informasi. yang. sesuai,. melaksanakan. eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Tahap 4. Mengembangkan Guru membantu siswa untuk merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. dan menyajikan hasil karya. laporan, video dan model serta membantu mereka untuk memberi tugas dengan temannya. Tahap 5. Menganalisis dan Guru membantu siswa untuk melakukan mengevaluasi. proses refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan. pemecahan masalah. mereka dan proses - proses yang mereka gunakan. 2. Tahapan Problem Based Learning menurut Oon-Seng Tan (2003). Menghadapi Permasalahan Belajar dengan Arahan Sendiri Analisis Pembelajaran dan Isu Pembelajaran Belajar dengan Arahan Sendiri Penemuan dan Pelaporan Belajar dengan Arahan Sendiri Presentasi Solusi dan Refleksi Belajar dengan Arahan Sendiri. 5 Kaji ulang, Integras, dan Evaluasi. 555555555555555. Gambar 2.1 Tahap Problem Based Learning menurut Tan (2003) Menurut Tan, tahap Problem Based Learning ada lima, yaitu (1) tahap menghadapi masalah, (2) analisis pembelajaran dan isu pembelajaran, (3) penemuan dan pelaporan, (4) presentasi solusi dan refleksi, dan (5) kaji ulang,.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. integritas, dan evaluasi. Dalam tahap-tahap ini, mulai dari tahap menghadapi masalah hingga evaluasi, kita melakukannya dengan cara kita sendiri.. 3. Tahap PBL menurut Jordan adalah sebagai berikut: Contoh Cara No. Langkah dalam PBL. Peran Guru Penilaian Formatif. 1.. Merancang. Mengidentifikasi. Catatan anekdot, data. permasalah yang. kemampuan, minat,. hasil observasi. sesuai dengan. kebutuhan siswa, dan. (daftar centang), serta. kurikulum. standar kompetensi. jurnal guru dan siswa. sesuai dengan tuntuntan kurikulum 2.. Melibatkan siswa. Penanya yang. Rekaman audio-. dalam permasalahan,. menantang unutk. video, catatan. mengidentifikasi hal. mempertanyakan. pertemuan, cacatan. yang harus dipelajari. pengetauhan siswa. hasil belajar siswa,. dan fasilitator dalam. buku log guru,. perencanaan untuk. lembar observasi. menyelesaikan masalah 3.. Siswa mencari. Mentor yang. Rekaman audio-. informasi untuk. menantang siswa. video, catatan. memperoleh fakta. untuk. pertemuan, buku log.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. yang relevan. mengembangkan. siswa, buku log guru,. pengetahuannya,. dan fortofolio kerja. melatih berfikir tingkat tinggi, dan mentor dalam menyelesaikan permsasalahan secara intelektual 4.. Siswa mengajukan. Penilai yang. Analisis dan. solusi. mengevaluasi proses. interpretasi portofolio. belajar dan solusi. siswa. yang diajukan. 2.1.3.3 Kelebihan Problem Based Learning Kelebihan Problem Based Learning terletak pada perancangan masalahnya, masalah yang diberikan harus dapat merangsang dan memicu pembelajar untuk menjalankan pembelajaran dengan baik (Taufiq, 2009:32). Berbagai rangsangan dapat tercipta dengan baik melalui masalah yang akan ditemui. Masalah yang disajikan pendidik dalam proses Problem Based Learning yang baik memiliki ciri khas seperti berikut (Wee 2002:77) : 1. Punya keaslian seperti di dunia kerja. 2. Dibangun dengan memperhitungkan pegetahuan sebelumnya. 3. Membangun pemikiran yang metakognitif dan konstruktif. 4. Meningkatkan minat dan motivasi dalam pembelajaran..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 2.1.4 Matematika 2.1.4.1 Pengertian Matematika Istilah. matematika. berasal. dari. berasal. dari. bahasa. Yunani. “Mathematikos” secara ilmu pasti ,”Mathesis” yang berarti ajaran ,pengetahuan abstrak dan deduktif, dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi (Ensiklopedia Indonesia, 2013). Dalam Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) terdapat istilah Matematika Sekolah yang dimaksud untuk memberi penekanan bahwa materi atau pokok bahasan yang terdapat dalam GBPP merupakan materi atau pokok bahasan yang diajarkan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (Direkdikdas:1994). 2.1.4.2 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pembelajaran adalah kata benda yang diartikan sebagai “proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar” (Depdikbud). Kata ini berasal dari kata kerja belajar yang berarti “ berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”(Depdikbud). Gagne dan Briggs (Aisyah) melukiskan pembelajaran sebagai “upaya orang yang tujuannya adalah membantu orang belajar” (Aisyah, dkk, 2007). Secara lebih terinci Gagne mendefinisikan pembelajaran sebagai “ seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal (Gredler, 1991 : ). Pengertian yang hampir sama dikemukakan oleh Corey bahwa.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. pembelajaran adalah “Suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Pembelajaran merupakan sub-set khusus pendidikan. (Miarso dkk, 1977). Ke-empat pengertian pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada kegiatan siswa belajar dan bukan berpusat pada kegiatan guru mengajar. Pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut berpusat pada guru mengajar matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika. Batasan pengertian pembelajaran. yang dilakukan di sekolah,. pembelajaran matematika dimaksudkan sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan (kelas atau sekolah yang memungkinkan kegiatan siswa belajar matematika di sekolah). Pembelajaran matematika SD adalah guru sebagai salah satu perancang proses, proses yang sengaja dirancang selanjutnya disebut proses pembelajaran, siswa sebagai pelaksana kegiatan belajar, dan matematika sekolah sebagai obyek yang dipelajari dalam hal ini sebagai salah satu bidang studi dalam pelajaran. Dalam hal ini, siswa dilatih untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah berkaitan dengan luas bangun datar. 2.1.4.3 Materi Matematika Materi yang diambil untuk penelitian ini adalah materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar pada mata pelajaran.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Matematika kelas V pada tahun pelajaran 2014/2015 dengan Standar Kompetensi:. 3.. Menghitung. luas. bangun. datar. sederhana. dan. menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar: 3.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar. 2.1.5 Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: Penelitian Gabriella Detty Primandani, (2014) dengan judul penelitian Peningkatan motivasi dan Prestasi Belajar siswa menggunakan teknik bermain peran dalam pembelajaran PKn kelas III A SD Negeri Ungaran 1. Dalam penelitiannya dengan menggunakan metode bermain peran dengan tiga siklus didapat hasil: upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar menggunakan teknik bermain peran pada siswa kelas III A SD Negeri Ungaran 1 menunjukkan peningkatan motivasi belajar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa ang mencapai KKM (65) dari kondisi awal sebesar 69,68% (10 dari 25 siswa) menjadi 73,31% (11 dari 29 siswa) pada siklus I, dan menjadi 83,83% (27 dari 29 siswa) pada siklus II. Nilai rata – rata juga meningkat, dari kondisi awal 61,38 menjadi 61,9 pada siklus I, dan menjadi 71,90 pada siklus II. Penelitian Angela, (2013) dengan judul penelitian Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa SD Negeri 015 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir mendapatkan hasil upaya peningkatan motivasi belajar melalui game online menunjukksn peningkatan. Hal ini ditunjukkan bahwa Game Online berpengaruh terhadap Motivasi Belajar Siswa yang ditujukan dari koefisien korelasi sebesar 0,539, signifikan di uji melalui t hitung sebesar 8,753 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1,665. Nilai R2 ( R Square) sebesar 0,291.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. menjelaskan bahwa pengaruh variabel Game Online terhadap Motivasi Belajar Siswa sebesar 29,1 % sedangkan sisanya disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Penelitian Helina Nariyanti, (2008) dengan judul penelitian Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ips Siswa Kelas IV Se-Gugus Hayam Wuruk Kecamatan Petarukan Kabupatten Pemalang. Dalam penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data mendapatkan hasil sebagai berikut: (1) terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas SD kelas IV Segugus Hayam Wuruk Pemalang, dengan nilai korelasi sebesar 0,428. Motivasi belajar ikut berperan memberikan kontribusi terhadap nilai prestasi belajar IPS sebesar 18,3%. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil pengkategorisasi motivasi belajar ada sebanyak 65% siswa yang masuk dalam kategori motivasi tinggi. (3) Hasil penilaian tes dalam pengukuran prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD Segugus Hayam Wuruk berada pada kategori sedang. Hal tersebut ditunjukan berdasarkan skor hasil distribusi frekuensi siswa yang memiliki prestasi belajar IPS dalam kategori sedang sebesar 36,7%. Penelitian Ageng Prakoso Rubi, (2011) dengan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Praktik Dasar Intalasi Listrik (PDIL) di Smk Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dalam penelitian menggunakan metode Problem Based Learning menunjukkan bahwa adanya peningkatan. prestasi. belajar. siswa. matadiklat. PDIL. dengan. model. pembelajaranberbasis masalah saat sebelum diberikantindakan nilai rata-rata siswa sebesar 69,28.Setelah diberikan tindakan rerata nilaisebesar 74,52 pada siklus. II.. Dari. kriteriaketuntasan. mínimum. sebesar. 70. maka. dapat.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. dipersentasekan kelulusan untuk kategori lulus baik dan lulus sedang, memiliki persentase sebesar 58,61% padasiklus I, pada siklus II persentase kelulusan untuk kategori lulus baik dan lulus sedang memiliki persentase sebesar 81,21%. Peningkatan pada siklus I dan siklus II sebesar 22,6%. Keempat jenis penelitian yang telah dijabarkan tersebut sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti karena memiliki variabel yang sama, yaitu motivasi dan prestasi belajar siswa. Dari penelitian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan metode Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Literature map penelitian yang relevan sebagai berikut: Gabriella Detty Primandani, 2014 dengan judul penelitian “Peningkatan motivasi dan Prestasi Belajar siswa menggunakan teknik bermain peran dalam pembelajaran PKn kelas IIIa SDN Ungaran 1”. Helina Nariyanti, 2008dengan judul penelitian “Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ips Siswa Kelas IV Se-Gugus Hayam Wuruk Kecamatan Petarukan Kabupatten Pemalang”. Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Menggunakan Metode “Problem Based Learning” Kelas V SD Negeri Sarikarya. Angela, 2013 dengan judul penelitian “ Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa SDN 015 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir”. Ageng Prakoso Rubi, 2011 judul penelitian “ Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Praktik Dasar Intalasi Listrik (PDIL) di Smk Muhammadiyah 3 Yogyakarta”. Gambar 2.2 Literature Map.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 2.2 Kerangka Berpikir Upaya peningkatan kualitas belajar Matematika, peneliti menggunakan metode Problem Based Learning menggunakan permasalahan-permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Melalui permasalahan tersebut siswa akan mencari penyelesaian masalah yang dapat membangun pemahaman sendiri melalui permasalahan yang ada. Problem Based Learning adalah salat satu metode pembelajaran dimana siswa diberi permasalahan oleh guru, kemudian siswa menyelidiki dan membangun pengetahuannya sendiri untuk menyelesaikan masalah. Melalui metode Problem Based Learning siswa dapat melatih keterampilan berfikir untuk memecahkan masalah yang pada akhirnya akan berkembang dari hari ke hari dan dapat digunakan unuk memecahkan masalah lain dalam kehidupan nyata saat menemui permasalahan. Selain itu, siswa juga dapat berpikir kritis yang dapat mendorong keterampilan berpikir untuk melakukan suatu tindakan di mana tindakan tersebut menuju pada suatu tujuan yang salah satunya adalah pemecahan masalah. Permasalahan motivasi dan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kepercayaan diri, kegigihan, dan ketelitian. Metode Problem Based Learning cocok untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa karena mampu mendorong siswa untuk berpikir kritis dalam pemecahan masalah untuk mengatasi suatu permasalahan. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga prestasi belajar siswa juga ikut meningkat. 2.3 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir serta penelitian yang ada sebelumnya, maka hipotesis tindakannya adalah:.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 1. Problem Based Learning dengan tahap: (1) orientasi siswa pada masalah (2) mengorganisasi siswa untuk belajar (3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada mata pelajaran Matematika tahun ajaran 2015/2016. 2. Metode Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada mata pelajaran Matematika tahun ajaran 2015/2016. 3. Metode Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada mata pelajaran Matematika tahun ajaran 2015/2016..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas termasuk dalam kegiatan ilmiah, karena dalam penelitian ini peneliti melakukan aksi secara sistematis juga mengumpulkan data, menganalisis data, dan akhirnya menarik kesimpulan sehingga dalam penelitian tindakan kelas kebenaran yang ditemukan merupakan kebenaran yang bersifat ilmiah. Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasional dan keadilan tentang : a) praktik-praktik kependidikan mereka, b) pemahaman tentang praktik-praktik tersebut, c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan (Kunandar, 2011:46). Penelitian Tindakan Kelas juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya (Kunandar, 2011: 46). Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto (2006) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. PTK merupakan suatu kegiatan ilmiah terdiri dari Penelitian-Tindakan-Kelas. Penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi untuk memperoleh suatu data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal. Tindakan merupakan suatu gerak yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas merupakan sekelompok peserta didik. 28.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. yang sama dari seorang pendidik. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kegiatan utama masing - masing siklusnya, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengumpulan data, dan (4) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto, dkk, 2007:16) : Perencanaan. refleksi. Siklus 1. pelaksanaan. pengamatan. perencanaan. refleksi. Siklus 2. pelaksanaan. pengamatan. hasil Gambar 3.1. Skema Pelaksanaan Tindakan PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart. Ada empat aspek pokok dalam Penelitian Tindakan Kelas (Kunandar, 2008: 70-76) Menurut Kemmis dan Mc. Taggart, penelitian dilakukan melalui empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Perencanaan adalah tahap menentukan progam perbaikan yang di mulai dari ide gagasan peneliti. Tindakan adalah perilaku yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui hasil tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan atau kekurangan tindakan yang telah dilakukan. Refleksi adalah mengingat apa yang telah dicatat.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. dalam observasi. Refleksi berisi tahap pemahaman dalam proses masalah, persoalan dan kendala yang ditemukan dalam penelitian. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sarikarya yang berlokasi di jalan Asem Gedhe, No 48, Kragilan, Condongcatur, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakrta. 3.2.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sarikarya semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 25 siswa. 3.2.3 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah penigkatan motivasi dan prestasi belajar siswa menggunakan Problem Based Learning pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 dalam materi menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. 3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yaitu bulan November 2015. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus menggunakan pendekatan Problem Based Leraning. Dalam penelitian ini masalah yang diangkat adalah rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya materi luas bangun datar..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. 3.3.1 Persiapan Sebelum melaksanakan siklus 1 dan siklus II , peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan yang meliputi permohonan izin kepada kepala sekolah SD Negeri Sarikarya untuk melakukan penelitian. Peneliti selanjutnya melakukan wawancara. dengan guru kelas V SD Negeri Sarikarya. Peneliti selanjutnya melakukan observasi siswa kelas V untuk mendapatkan gambaran kondisi kelas, masalah-masalah yang dihadapi guru saat proses belajar mengajar dan solusi yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah tersebut. Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui kondisi sesungguhnya yang terjadi di dalam kelas yang menjadi subyek penelitian. Peneliti juga melakukan observasi untuk memperoleh gambaran pembelajaran dalam mata pelajaran Matematika.. Data yang diperoleh digunakan oleh peneliti untuk. menganalisis masalah yang dihadapi siswa dan mulai menyusun rencana penelitian. Peneliti mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok lalu menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar aktivitas siswa, soal-soal evaluasi, rubrik penilaian, serta menyusun kuesioner motivasi belajar. Peneliti bertindak sebagai guru dalam melaksanakan pembelajaran yang telah disusun dalam penelitian. 3.3.2 Tindakan setiap siklus Setelah memperoleh gambaran keadaan kelas, maka peneliti melakukan tindakan kelas sebagai berikut : 3.3.2.1 Siklus I 1. Perencanaan.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Peneliti menyusun silabus, RPP, dan soal evaluasi, mempersiapkan bahan ajar, media, masalah kontekstual dan membagi siswa dalam kelompok. Sebelum memulai pelajaran pada siklus I, peneliti meminta siswa untuk mengisi kuesioner tentang motivasi siswa pada pelajaran Matematika. Siklus I. dilaksanakan selama 1 kali. pertemuan, setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 1 jam pelajaran (2 x 45 menit). Pembelajaran pada siklus I menggunakan pendekatan Pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan percobaan kemudian dilanjutkan pemaparan hasil diskusi dalam kelompok. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 JP pada masing-masing pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti dan didampingi oleh guru mitra. Berikut uraian pelaksanaan tindakan siklus I secara umum: Pertemuan Pertama a. Pendahuluan Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan siswa yang tidak masuk Apersepsi Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya mengenai luas dan satuan luas. Guru memberikan lagu “naik delman” yang telah diubah. Guru bertanya jawab tentang isi dari lagu tersebut kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Mengondisikan dan membagi siswa kedalam kelompok. b. Kegiatan Inti Tahap 1 : Orientasi siswa pada situasi masalah. Siswa diberikan masalah mengenai pengubahan satuan luas ke satuan luas yang tingkatannya berbeda. (Eksplorasi) Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar Siswa berusaha menyadari permasalahan dan mencoba memecahkan jawaban (Eksplorasi) Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Siswa diberi kesempatan berfikir oleh guru untuk memecahkan masalah dalam soal dengan cara mereka sendiri. (Elaborasi) Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Siswa diajak oleh guru untuk membacakan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas melalui wakilnya. (Elaborasi) Guru memberikan penguatan mengenai jawaban siswa melalui tanya jawab dan memberikan klarifikasi permasalahan. (Eksplorasi) Siswa dan guru merangkum berbagai jawaban pembelajaran tentang pengubahan satuan luas ke satuan luas yang tingkatannya berbeda. (Elaborasi) Siswa mengerjakan soal evaluasi. (Konfirmasi) c. Penutup Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa dan guru menyimpulkan hasil kegiatan hari ini. (Konfirmasi) Siswa diberikan motivasi oleh guru untuk belajar di rumah..

Gambar

Gambar 2.1 Tahap Problem Based Learning menurut Tan (2003)
Gambar 2.2 Literature Map Gabriella Detty Primandani, 2014
Gambar 3.1. Skema Pelaksanaan Tindakan PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart
Tabel 3.1 Kriteria Motivasi PAP tipe I
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Swastika Andini. Pengembangan Multimedia Flipbook untuk Meningkatkan Keterampilan Dasar Geometri dalam Pencapaian Tingkat Deduktif Informal Siswa Kelas VI di Sekolah

[r]

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media di CV.Media Artha Advertising ( Harno.AR ),penilis mendapatkan beberapa tugas yang dapat penulis cantumkan sebagai berikut:. Minggu I

Peneliti akan mengkaji tentang efek situs goal.com pada pemberitaan intermilan fc terhadap komunitas Inter Club Indonesia Moratti Salatiga dalam hal ini anggota

Pembelajaran matematika yang diharapkan dalam praktek pembelajaran di kelas adalah (1) pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa, (2) siswa diberi kebebasan berpikir

• Structuring of Products (Identifying needs of Clients, Applying and Assimilating the Islamic Commercial Contracts – Contemporary Islamic Banking Products and

1, Acara dibuka oleh Kepala B/dang Penanaman Modal OPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dengan peserta perwakilan Oinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Bali dan juga dihadiri

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG tahap I – tahap II yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI