• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan harga pokok produksi susu poang dengan menggunakan metode full costing studi kasus pada usaha mikro pasteurisasi susu sapi di Sleman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perhitungan harga pokok produksi susu poang dengan menggunakan metode full costing studi kasus pada usaha mikro pasteurisasi susu sapi di Sleman"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Studi Kasus pada Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Agustina Anindita Nugrahastuti NIM: 132114010 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Studi Kasus pada Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Agustina Anindita Nugrahastuti NIM: 132114010 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Skripsi PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING. Studi Kasus di Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman. Oleh: Agustina Anindita Nugrahastuti NIM: 132114010. Telah Disetujui oleh:. Pembimbing,. Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA. ii. Tanggal: 10 Juli 2017.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING (Studi Kasus pada Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman) Dipersiapkan dan ditulis oleh: Agustina Anindita Nugrahastuti NIM: 132114010 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 21 Juli 2017 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji Nama Lengkap. Tanda Tangan. Ketua. : Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak.,CA. .......................... Sekretaris. : Lisia Apriani, S.E.,M.Si.,QIA.,Ak.,CA.. .......................... Anggota. : Dr. FA Joko Siswanto, M.M.,Ak,.QIA.,CA. .......................... Anggota. : Nicko Kornelius Putra, S.E.,M.Sc. ......................... Anggota. : Aurelia Melinda Nisita, S.E.,M.Sc. ........................ Yogyakarta, 31 Juli 2017 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A.. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. “Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.” (Confusius). “Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah” (Lessing). Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan (Yesaya 41:10). Skripsi ini dipersembahkan kepada: Bapakku Martinus Cipto Budi S. dan Ibuku Veronica Rini Dewi N Mbakku Cicilia Pramita Silta Cipta Dewi. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertandatangan dibawah ini,saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING” (Studi Kasus di Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 Juli 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulisan lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.. Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,. Agustina Anindita Nugrahastuti. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Agustina Anindita Nugrahastuti. NIM. : 132114010. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING (Studi Kasus di Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman) Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,. Agustina Anindita Nugrahastuti. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. yang. telah. memberikan. kesempatan. untuk. belajar. dan. mengembangkan kepribadian kepada penulis 2.. Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA selaku Dosen pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam proses pengerjaan hingga penyelesaian skripsi ini dan telah menginspirasi pemilihan tempat penelitian serta judul skripsi.. 3.. Monica Kusumaningrum selaku pemilik UKM Susu Poang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di UKM Susu Poang miliknya serta kerjasama selama penyusunan skripsi ini. 4.. Bapak dan Ibu yang banyak mendukung baik secara meteri maupun rohani sehingga skripsi ini dapat selesai dan untuk mbak sisil yang memberikan dorongan serta semangat.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5.. Gregorius Bayu Seto Nugroho yang selalu memberi semangat, dukungan, nasehat, bantuan dan selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.. 6.. Seluruh keluarga besar yang selalu memberi semangat, dukungan dan doa. 7.. Teman-teman akuntansi angkatan 2013 kelas A, terutama Laurencia Dina Dwi Rahmawati dan Maria Sherly Anita . Teman-teman MPAT kelas D 2013 yang selalu memberikan dukungan, semangat, bantuan serta saling mendoakan satu sama lain.. 8.. Mbak Sonya dan Mbak Anis yang telah memberi masukan dan mengajari terkait judul skripsi saya.. 9.. Konco Kenthel Anna, Amel, Bertha, Sendy dan Yusi yang selalu memberi kebahagiaan, motivasi dan semangat.. 10. Semua pihak yang sudah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu per satu Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.. Yogyakarta, 31 Juli 2017. Agustina Anindita Nugrahastuti. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................................. v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ..................vi HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................................vii HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................................ix HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................... xi ABSTRAK .......................................................................................................... xvi ABSTRACT .......................................................................................................xvii BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah.............................................................1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4 E. Sistematika Penulisan.................................................................5. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7 A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah .................................................7 B. Akuntansi Biaya..........................................................................9 C. Penghitungan Harga Pokok Produksi....................................... 13 D. Elemen Biaya Produksi ............................................................15 E. Metode Pengumpulan Biaya Produksi...................................... 16 F. Penentuan Biaya Produksi ........................................................18. BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 20 A. Jenis Penelitian ........................................................................ 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................20 C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................20 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 21 E. Teknik Analisis Data ................................................................ 22. BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 23 A. Sejarah Singkat Perusahaan ..................................................... 23 B Lokasi Perusahaan ..................................................................... 24 C Tujuan Perusahaan .....................................................................24 D Struktur Organisasi Perusahaan ................................................ 24 E Tugas dan Kewajiban ................................................................ 24 F Proses Produksi ..........................................................................25 G Proses Pemasaran, Mitra Kerja dan Pelanggan .........................28. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 29 A. Analisis Data ............................................................................ 29 B. Pembahasan .............................................................................. 91. BAB VI. PENUTUP ..................................................................................... 95 A. Kesimpulan ...............................................................................95 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 96 C. Saran ......................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 98 Lampiran .............................................................................................................. 99. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 5.1. Biaya Bahan Baku Susu untuk Semua Kemasan per unit............................................................................................. 30. Tabel 5.2. Kebutuhan Susu untuk Setiap Kemasan.......................................... 30. Tabel 5.3. Biaya Bahan Baku per Kemasan..................................................... 30. Tabel 5.4. Biaya Tenaga Kerja Langsung Bulan Maret 2017.......................... 31. Tabel 5.5. Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Semua Kemasan Bulan Maret 2017...................................................................................... 32. Tabel 5.6. Biaya Bahan Penolong untuk Semua Kemasan ............................. 33. Tabel 5.7. Biaya Overhead Pabrik untuk Semua Kemasan Bulan Maret 2017 ..................................................................................... 34. Tabel 5.8. Penghitungan Harga Pokok Produksi untuk Semua Kemasan per Cup atau per Plastik Menurut Perusahaan ............................... 35. Tabel 5.9. Produksi Susu Kemasan................................................................. 36. Tabel 5.10 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 ............................................................... 38 Tabel 5.11 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 ................................................................. 40 Tabel 5.12 Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 ................................................................ 41 Tabel 5.13 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Besar Bulan Maret 2017 ................................................................ 43. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.14 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Besar bulan Maret 2017 ................................................................. 45 Tabel 5.15 Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk Kemasan Cup Besar Bulan Maret 2017 ......................................................... 46 Tabel 5.16 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk kemasan Plastik bulan Maret 2017 .......................................................................... 48 Tabel 5.17 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Plastik Bulan Maret 2017 .......................................................................... 50 Tabel 5.18 Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Plastik Bulan Maret 2017 .......................................................................... 51 Tabel 5.19 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 .......................................................................... 52 Tabel 5.20 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kemasan Cup Besar Bulan Maret 2017 .......................................................................... 52 Tabel 5.21 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kemasan Plastik Bulan maret 2017 .......................................................................... 52 Tabel 5.22 Biaya Gas per Kemasan Bulan Maret 2017 ................................... 54 Tabel 5.23 Biaya Listrik per Kemasan Bulan Maret 2017 ............................... 55 Tabel 5.24 Biaya Sewa per Kemasan Bulan Maret 2017 ................................. 56 Tabel 5.25 Depresiasi Aset Tetap .................................................................... 57 Tabel 5.26 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 .......................................................... 59. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.27 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 .......................................................... 59 Tabel 5.28 Biaya Bahan Penolong Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 .......................................................... 60 Tabel 5.29 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Besar Bulan Maret 2017 .......................................................... 61 Tabel 5.30 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Besar Bulan Maret 2017 .......................................................... 62 Tabel 5.31 Biaya Bahan Penolong Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Cup Besar Bulan Maret 2017 .......................................................... 63 Tabel 5.32 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan Plastik Bulan Maret 2017 ................................................................ 63 Tabel 5.33 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Plastik Bulan Maret 2017 ............................................................... 64 Tabel 5.34 Biaya Bahan Penolong Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Plastik Bulan Maret 2017 .............................................................. 65 Tabel 5.35 Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 .................................................................................. 65 Tabel 5.36 Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan Cup Besar Bulan Maret 2017 .................................................................................... 66 Tabel 5.37 Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan Plastik Bulan Maret 2017 ................................................................................... 67 Tabel 5.38 Biaya Non Produksi bulan Maret 2017 ........................................ 68. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.39 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Kecil menurut Metode Full Costing Bulan Maret 2017 ......................................................................... 69 Tabel 5.40 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Kecil Menurut Metode Full Costing Bulan Maret 2017 ......................................................................... 71 Tabel 5.41 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Cup Kecil Menurut Metode Full Costing Bulan Maret 2017 ......................................................................... 73 Tabel 5.42 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Besar Menurut Metode Full Costing Bulan Maret 2017 ......................................................................... 75 Tabel 5.43 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Besar Menurut Metode Full Costing Bulan Maret 2017 ......................................................................... 77 Tabel 5.44 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Cup Besar Menurut Metode Full Costing Bulan Maret 2017 ......................................................................... 79 Tabel 5.45 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Plastik Menurut Metode Full Costing Bulan Maret 2017 ......................................................................... 81. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.46 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Plastik Menurut Metode Full Costing Bulan Maret 2017 ......................................................................... 83 Tabel 5.47 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Plastik Menurut Metode Full Costing Bulan Maret 2017 ......................................................................... 85 Tabel 5.48 Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing (Kemsan Cup Kecil) ...................................................................... 88 Tabel 5.49 Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing (Kemsan Cup Besar) ...................................................................... 89 Tabel 5.50 Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing (Kemsan Plastik) ........................................................................... 90. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Studi Kasus di Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi Agustina Anindita Nugrahastuti NIM : 132114010 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan metode full costing. Jenis penelitian ini adalah studi kasus, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan metode full costing. Harga pokok produksi untuk kemasan cup kecil dengan semua varians perasa adalah Rp 1.382. sedangkan menurut metode full costing, peneliti membagi kemasan cup kecil menjadi tiga varians perasa yaitu perasa powder Rp1.879, perasa sirup Rp1.863 dan tanpa perasa Rp1.692, Harga pokok produksi untuk kemasan cup besar dengan semua varians rasa adalah Rp3.720. Sedangkan menurut metode full costing, kemasan cup besar menjadi tiga varians perasa yaitu perasa powder Rp4.080, perasa sirup Rp4.095 dan tanpa perasa Rp3.634, sedangkan harga pokok produksi untuk kemasan cup plastik dengan semua varians perasa adalah Rp5.314. Sedangkan menurut metode full costing, peneliti membagi kemasan plastik menjadi tiga varians perasa yaitu perasa powder Rp8.750, perasa sirup Rp8.798 dan tanpa perasa Rp8.046. Hal ini dikarenakan bahan baku penolong yang digunakan untuk ketiga varian perasa dan ketiga kemasan adalah berbeda serta perusahaan belum memasukan biaya depresiasi, biaya sewa dan belum membagi ketiga kemasan menjadi beberapa varians perasa.. Kata kunci: harga pokok produksi, full costing.. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT CALCULATION OF PRODUCTION COST POANG MILK USING FULL COSTING METHOD Case Study in Micro Business of Cow Milk Pasteurization Agustina Anindita Nugrahastuti NIM: 132114010 Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 The purpose of this study was to determine if there were differences between the calculation of the production cost conducted by the company and the one using full costing method. It was a case-study type research. The data was collected using interviewing, observing and documenting techniques and a descriptive-analysis technique was applied to give answers to some problems. The results of this study indicated that there were differences between the company and the full costing method in calculating the production cost. The production cost of small-cup packs with all flavor variants was Rp1,382. Meanwhile using the full costing method, the researcher divided the small-cup packs into three flavor variants, ie powder flavor Rp1,879, syrup flavor Rp1,863 and no flavor Rp1,692. The production cost of large-cup packs of all flavor variants was Rp3,720. Meanwhile, according to the full costing method, the large-cup packs having three flavor variants costed Rp4,080 for powder flavor, Rp4,095 for syrup flavor and Rp3,634 for no flavor. The production cost of the plastic cups of all flavor variants was Rp5,314, while using the full costing method, the researcher divided the plastic packs into three flavor variants, namely powder flavor Rp8.750, syrup flavor Rp8,798 and no flavor Rp8.046. This was because the supplementary raw materials used for the three flavor variants and the three packs were different and the company had not included depreciation expenses, rental fees and had not divided the three packs into several flavor variants.. Keywords: production cost, full costing.. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini semakin berkembangnya teknologi yang semakin canggih, sehingga para pelaku bisnis semakin ketat dalam persaingan bisnis, persaingan bisnis tersebut adalah persaingan produk maupun non produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. Di bidang produksi berarti pelaku bisnis membuat produk atau barang dari bahan mentah menjadi jadi, sedangkan di bidang non produksi pelaku bisnis menawarkan jasa. Pelaku bisnis itu sendiri bisa dari perusahaan besar maupun perusahaan kecil, perusahaan kecil disebut Usaha Kecil Menengah (UKM) atau sering disebut Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tingkat pendidikan, pelatihan usaha, dan pengalaman manajerial sebelumnya juga dapat mempengaruhi informasi akuntansi yang tercermin dalam catatan-catatan akuntansi. Kurangnya tingkat pendidikan atau kurangnya pelatihan pengelolaan usaha dapat mengakibatkan pelaku usaha sulit untuk memajukan usahanya dikarenakan tidak dapat mengetahui informasi keuangan secara tepat sehingga dalam pengambilan keputusan menjadi tidak efektif dan terkendali. Sebagai kelompok usaha yang cenderung dengan segala keterbatasan informasi maupun pemahaman yang lemah dalam pengembangan usahanya, para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), idealnya memang. 1. membutuhkan. peran. pemerintah.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. dalam mengupayakan peningkatan kemampuan untuk bersaing. Pada bulan Maret tahun 2002 pemerintah mengeluarkan paket kebijakan untuk memfokuskan pada empat hal yaitu : memberikan pelayanan dan kemudahan bagi UMKM, melakukan restrukturisasi UMKM, membuka akses pelayanan perbankan khusus untuk UMKM dan melakukan pembinaan sumber daya manusia. Pemerintah perlu memperhatikan tentang kemampuan dari sisi apa yang harus dikembangkan dari para pelaku kecil, sehingga pemerintah dapat mengoptimalkan segala bentuk kekuatannya dalam membantu kemajuan UMKM yang dinilai mampu menjadi bagian dari pembangunan ekonomi bangsa dan negara (Ediraras, 2010). Disisi lain perlu adanya peran serta pemerintah untuk membantu pelaku usaha mikro kecil menengah dalam mengelola keuangan, baik pemasukan maupun pengeluarannya. Dengan begitu pelaku UMKM dapat mengetahui keuntungan atau labanya. Keuntungan yang maksimal merupakan tujuan dari UMKM. Semakin berkembangnya perusahaan maka semakin kompleknya persaingan di pasar, dengan begitu perusahaan dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan produksi. Kegiatan produksi memerlukan pengorbanan sumber ekonomi berupa berbagai jenis biaya untuk menghasilkan produk yang akan dipasarkan. Biaya-biaya ini akan menjadi dasar dalam penentuan harga pokok produksi. Elemen-elemen. yang. membentuk. Harga. Pokok. Produksi. dapat. dikelompokkan menjadi tiga golongan yakni bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Ketiga biaya tersebut harus dicatat.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. dan diklasifikasikan secara cermat sesuai dengan jenis dan sifat biaya tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahaan mengetahui berapa besarnya biaya sebenarnya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk yang disebut harga pokok produksi (Setiadi dkk, 2014) Susu Poang adalah jenis produk susu kemasan yang di diolah melalui proses pasteurisasi. Bahan baku produk ini diambil langsung dari para peternak yang mengelola susu sapi, dimana sebelumnya para peternak ini telah mendapat pendampingan dari beberapa dosen di Universitas Sanata Dharma mulai dari cara pemerahan susu sampai cara penyimpanan susu, sehingga susu sapi yang digunakan untuk mamproduksi susu poang ini sudah terjamin kualitasnya. Dosen yang telah mendampingi para peternak ini yaitu Bapak Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA (Dosen Akuntansi), Bapak Rubiyatno (Dosen Manajemen), Bapak Yohanes Dwiatmaka, S.Si., M.Si. (Dosen Fakultas Farmasi). Berhubung kualitas dari bahan baku ini terjamin, maka perlunya perhitungan harga pokok produksi yang sesuai dengan kaidah akuntansi biaya, agar nantinya perusahaan dapat menentukan harga jual yang sesuai dengan pengeluaran untuk biaya produksi. Mengingat pentingnya perhitungan harga pokok produksi bagi kemajuan perusahaan,oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “perhitungan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Full Costing” dengan mengambil studi kasus pada Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang diteliti adalah apakah ada perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi susu sapi poang dengan perhitungan harga pokok produksi menurut metode full costing? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi susu sapi poang dengan perhitungan menurut metode full costing D. Manfaat Penelitian a.. Bagi Perusahaan Memberikan saran perhitungan harga pokok produksi yang lebih terinci atau mencakup semua biaya-biaya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pemilik untuk menentukan harga pokok penjualan dan keputusan pemilik dalam mengambil langkah strategis perusahaan ke depannya.. b.. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wacana ilmiah tentang harga pokok produksi dan dapat menjadi koleksi kepustakaan yang dapat berguna sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya. Bagi ilmu akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih luas mengenai perhitungan harga pokok produksi di dalam usaha kecil menengah..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. c.. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk pengembangan diri dan sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam praktek yang sesungguhnya serta menambah wawasan baru mengenai masalah yang diteliti.. E. Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi penjabaran tentang latar belakan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.. Bab II. Landasan Teori Bab. ini. yang. menyajikan. beberapa. kajian. teori. yang. mendasari penulisan masalah, yang nantinya akan dapat dijadikan. dasar. untuk. memecahkan. rumusan. masalah. perhitungan harga pokok produksi. Bab III. Metode Penelitian Bab ini berisi tentang metode yang digunakan peneliti antara lain: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian , teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.. Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, visi misi dan.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. tujuan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, proses produksi, serta proses pemasaran. Bab V. Analisis dan Pembahasan Bab ini menyajikan analisis data yang dilakukan peneliti dimana perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan dibandingkan dengan perhitungan yang sesuai dengan kajian teori.. Bab VI. Penutup Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran yang diambil terkait dengan analisis dan pembahasan mengenai permasalahan yang ada..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 1.. Pengertian UMKM Menurut Undang-Undang No 20 tahun 2008 pasal 1 ayat 1 sampai ayat 3, yaitu a.. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagimana diatur dalam Undang-Undang.. b.. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.. c.. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri senditi, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagimana diatur dalam Undang-Undang ini.. 7.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 2.. Asas dan Tujuan a.. Usaha Mikro Kecil Menengah berasaskan kekeluargaan, demokrasi ekonomi,. kebersamaan,. efisiensi. berkeadilan,. berkelanjutan,. berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional b.. Usaha Mikro Kecil Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.. 3.. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, Menengah menurut Undang-Undang No 20 tahun 2008 Bab IV Pasal 6 ayat 1 sampai 3 a.. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan banginan tempat usaha; atau 2) Memiliki. hasil. penjualan. tahunan. paling. banyak. Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) b.. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh. juta. rupiah). sampai. dengan. paling. banyak. Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanag dan bangunan tempat usaha; atau.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) c.. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus. juta. rupiah). sampai. dengan. paling. banyak. Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) B. Akuntansi Biaya Supriyono (2011:12), menyatakan bahwa akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Mulyadi (2010:7), menyatakan bahwa akuntansi biaya adalah proses pencatatatn, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya. Mulyadi (2010:8) menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya dapat didefinisikan atau diartikan dalam dua.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. kategori, yaitu secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, definisi atau pengertian biaya yaitu pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva, sedangkan dalam arti luas, definisi atau pengertian biaya yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Secara umum penggolongan biaya disesuaikan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dan kemudian biaya dikenal dengan konsep “different cost for different purposes”. Menurut Mulyadi (2015:13), biaya dapat digolongkan menurut: 1.. Objek pengeluaran Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah gaji, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan gaji disebut “biaya gaji”. 2.. Penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan Dalam perusahaan terdapat tiga fungsi pokok: a.. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan equipment; biaya bahan baku; biaya bahan penolong; biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Menurut objek pengeluaran,.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. b.. Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample). c.. Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya photocopy.. 3.. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dikelompokkan menjadi dua golongan: a.. Biaya langsung Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. b.. Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah diidentifikasi dengan produk tertentu.. 4.. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan Perilaku biaya dalam hubungannya dengan volume kegiatan atau aktivitas dibagi menjadi: a.. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.. b.. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariable mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.. c.. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi teretntu.. d.. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh: gaji manajer perusahaan.. 5.. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya Atas dasat jangla waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu:.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. a.. Pengeluaran modal (capital expenditure) Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Contoh dari pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk.. b.. Pengeluaran pendapatan (Revenue expenditures) Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan adalah biaya iklan dan biaya tenaga kerja.. C. Penghitungan Harga Pokok Produksi 1.. Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Iman (2013:57), harga pokok produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan. sumber. ekonomi. yang. digunakan. dalam. pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. 2.. Metode perhitungan Harga Pokok Produksi Metode perhitungan harga pokok produksi suatu barang merupakan tujuan pokok akuntansi biaya. Harga pokok produksi tersebut diperoleh melalui pengumpulan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Ada tiga metode perhitungan harga pokok produksi yaitu:.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. a.. Metode harga pokok sesungguhnya (actual cost) Dalam metode ini perhitungan harga pokok produksi per unit berdasarkan biaya bahan baku sesungguhnya, biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya, dan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Metode perhitungan harga pokok produksi sesungguhnya biasanya digunakan pada metode harga pokok proses yang menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode periodik.. b.. Metode harga pokok normal (normal costing) Pada metode ini, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan biaya sesungguhnya karena biaya tersebut mudah untuk ditelusuri kepada produk tertentu, dan biaya overhead pabrik menggunakan tarif pembebanan di muka. Metode ini biasanya digunakan pada metode harga pokok pesanan (job-order costing) yang menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode perpetual.. c.. Metode harga pokok standar (standard costing) Dalam metode ini, perusahaan terlebih dahulu menetapkan harga pokok produk per unit dengan menggunakan standar tertentu, sehingga harga pokok produk per unit bukan harga pokok sesungguhnya, tetapi harga pokok yang seharusnya. Metode harga pokok standar ini biasanya digunakan pada perusahaan yang memproduksi secara massa dan menggunakan pencatatan penelitian produk jadi dengan metode perpetual..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. D. Elemen Biaya Produksi Menurut Agus Purwaji, Wibowo, Sabarudin Muslim(2016:15), biaya produksi adalah biaya yang terkait dengan fungsi produksi, yaitu biaya yang timbul dalam pengolahan bahan menjadi produk jadi sampai akhirnya produk tersebut siap untuk dijual. Biaya produksi memiliki tiga elemen, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 1.. Biaya bahan baku Biaya bahan baku adalah biaya dari suatu komponen yang digunakan dalam proses produksi, yang mana pemakaiannya dapat ditelusuri atau diidentifikasi dan merupakan bagian integral dari suatu produk tertentu. Contohnya yaitu kain pada perusahaan garmen, karet pada perusahaan ban, dan bijih besi pada perusahaan baja.. 2.. Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya atau pengorbanan sumber daya atas kinerja karyawan bagian produksi yang manfaatnya dapat ditelusuri atau diidentifikasi jejaknya, serta dapat dibebankan secara layak ke dalam suatu produk. Contohnya yaitu karyawan jahit dan obras kain pada perusahaan garmen, karyawan potong dan serut kayu pada perusahaan mebel.. 3.. Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri atau diidentifikasi secara langsung pada suatu produk. Biaya tersebut antara lain:.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. a) Biaya bahan penolong adalah biaya dari komponen yang digunakan dalam proses produksi tetapi nilainya relatif kecil dan tidak dapat ditelusuri atau diidentifikasi secara langsung pada suatu produk. Contohnya yaitu kancing dan benang pada perusahaan garmen, lem dan paku pada perusahaan sepatu. b) Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya atau pengorbanan sumber daya atas kinerja karyawan bagian produksi yang tidak dapat ditelusuri atau diidentifikasi jejaknya atas produk-produk yang dihasilkan perusahaan. Contohnya yaitu pengawas pabrik dan direktur pabrik. c) Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung yang terjadi di bagian produksi, yang mana biaya ini tidak dapat ditelusuri atau diidentifikasi. jejaknya. atas. produk-produk. yang. dihasilkan. perusahaan. Contohnya yaitu penyusutan mesin pabrik, reparasi dan pemeliharaan peralatan pabrik, listrik dan air pabrik. E. Metode pengumpulan Biaya produksi Pengumpulan. biaya. produksi. sangat. ditentukan. berdasarkan. proses. produksinya. Proses produksi dibagi menjadi dua metode : a.. Metode harga pokok pesanan (Job Order Costing Method) Metode. harga. pokok. pesanan. biasanya. digunakan. oleh. perusahaan-perusahaan yang membuat produksinya berdasarkan pesanan, bentuk dan kualitas produk dibuat sesuai dengan keinginan pemesan.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. sehingga setiap produk memiliki sifat yang berbeda, produk dibuat berdasarkan pemesanan dan bukan untuk memenuhi stok gudang (Supriyono,2000: 36) Karakteristik metode harga pokok pesanan a.. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.. b.. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.. c.. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.. d.. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.. e.. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. b.. Metode Harga Pokok Proses (Process Costing Method). Pengumpulan harga pokok proses ditentukan oleh biaya yang terbentuk dari kumpulan biaya produksi berdasarkan pada produksi massa. Perusahaan yang berproduksi secara massa melaksanakan pengolahan produksinya untuk memenuhi persediaan gudang. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan (Mulyadi, 2015:17). Karakteristik Metode Harga Pokok Proses a.. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar. b.. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama. c.. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.. F. Penentuan Biaya Produksi Menurut Mulyadi (2015:17), metode penentuan kos produk adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat dua pendekatan yaitu metode full costing dan variable costing..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 1.. Full Costing Method Metode full costing adalah metode penentuan kos produk yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku varibel maupun tetap. Dengan dekimian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini. Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya Overhead Pabrik Tetap Kos Produk. 2.. Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx + Rp xx. Variable Costing Method Variable Costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian kos produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini: Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya produksi variabel. Rp xx Rp xx Rp xx + Rp xx.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1.. Studi Kasus Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian ini hanya berlaku terbatas bagi objek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.. 2.. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskan secara panjang lebar keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat (Nurastuti, 2007: 130).. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.. Tempat penelitian Penelitian akan dilakukan pada Unit Mikro Pasteurisasi Susu Sapi yang beralamatkan di Jalan Kaliurang Km 17 Dusun Padukan Pakem Binangun , Sleman.. 2.. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - April 2017. C. Subjek dan Objek Penelitian 1.. Subjek Penelitian : Pemilik dan Pekerja. 2.. Objek Penelitian : Elemen- elemen biaya dan penentuan besarnya harga pokok produk. 20.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. D. Teknik Pengumpulan Data 1.. Wawancara Data yang dikumpulkan melalui interaksi secara langsung dengan pemilik perusahaan yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab guna memperoleh data yang diperlukan. Data yang akan dikumpulkan adalah:. 2.. a.. Sejarah singkat perusahaan. b.. Struktur organisasi perusahaan. c.. Proses produksi susu sapi. Observasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung objek yang akan diteliti. Dalam observasi peneliti melihat secara langsung keadaan lingkungan kerja, bahan yang digunakan, pengolahan bahan baku, produktivitas tenaga kerja, peralatan yang digunakan dalam memproduksi, bahan-bahan penolong yang digunakan, dan lain-lain.. 3.. Dokumentasi Data yang dibutuhkan sehubungan dengan teknik dokumentasi: a.. Gambaran umum perusahaan. b.. Catatan biaya produksi bulan April 2017. c.. Data perhitungan harga pokok produksi susu sapi.. d. Data lain yang relevan dengan penelitian..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. E. Teknik Analisis Data Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah adalah: 1. Mendiskripsikan perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan menjabarkan biaya-biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. 2. Menentukan prosedur penentuan harga pokok produksi menurut metode full costing, dengan cara: a. Mengumpulkan. data. produksi. dalam. periode. tertentu. dan. mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik periode tertentu untuk menyusun laporan produksi dan menghitung produksi ekuivalen dalam rangka menghitung harga pokok satuan. b. Mendeskripsikan dan melakukan perhitungan harga pokok produksi sesuai metode Full Costing: Biaya Bahan Baku Biaya TKL Biaya Overhead Pabrik Total Biaya Produksi. xxx xxx xxx+ xxx. c. Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah elemen biaya tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya tersebut. 3. Membandingkan perhitungan harga pokok produksi dari kajian teori dengan prosedur dari Perusahaan..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan Susu Pasteurisasi Produk susu Poang adalah susu sapi segar dengan proses pasteurisasi sehingga aman dan sehat untuk di konsumsi dari anak-anak hingga orang dewasa. Apa sih pasteurisasi? Pasteurisasi adalah proses pemanasan makanan yang bertujuan untuk membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang dan khamir. Susu Poang merupakan usaha mikro yang didirikan oleh mbak Monica Kusumaningrum pada bulan Februari tahun 2015 yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17, Dusun Padukan Pakem Binangun, Sleman. Awal mula usaha ini yaitu karena pemilik suka sekali dengan susu, disamping itu ibu dari mbak monik adalah dosen peternakan yang memiliki binaan sapi dengan kualitas susu yang baik namun peternak tidak memiliki sarana untuk memproduksi, maka dari itu pemilik memiliki pemikiran untuk memproduksi susu sapi dari peternak tersebut. Selain itu pemilik juga ingin membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dan membantu peternak kecil dalam menyalurkan hasil ternaknya dengan harga yang sebanding sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup peternak. Usaha ini sudah berjalan selama 2 tahun. Banyak varians rasa yang ditawarkan pada produk ini diantaranya rasa coklat, rasa greentea, rasa melon, rasa vanila, rasa mocca, rasa strawberry, dan rasa plain.. 23.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. B. Lokasi Perusahaan 1.. Distributor berada di Perumahan candi gebang permai blok VI no 11. 2.. Produksi berada di Jalan Kaliurang Km 17 Dusun Padukan Pakem Binangun.. C. Tujuan Perusahaan a.. Untuk menyejahterakan masyarakat dengan mengonsumsi susu. b.. Memasarkan hasil susu dari peternak sapi agar meningkatkan kualitas hidup peternak.. D. Struktur Organisasi perusahaan Struktur organisasi Susu Poang cukup sederhana. Penanggung jawab dari peternakan adalah Ibu Yuni Suranindyah. Kemudian Mbak Monic sebagai pemilik dari Susu Poang. Untuk penanggungjawab bagian operasional mesin di pegang oleh Mas Udin. Untuk penanggungjawab bagian packing di pegang oleh Mas Dwi. Sedangkan untuk yang bertanggungjawab bagian racikan bumbu adalah Mbak Puji. Selanjutnya untuk bagian pemasaran dipegang oleh Mbak Monic kemudian yang mendistributor susu adalah Mas Samirin. E. Tugas dan Kewajiban 1.. Pemilik perusahaan Bertugas untuk memasarkan susu poang kepada khalayak umum sehingga khalayak umum dapat mengetahui susu siap minum ini. Selain memasarkan produk ini, pemilik juga memiliki kewajiban untuk melakukan pembukuan setiap ada transaksi dan mengecek susu yang siap di jual..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 2.. Penanggungjawab mesin Bertugas mensanitasi mesin, memasak susu di mesin, membersihkan mesin sebelum dan sesudah digunakan untuk produksi serta mengemas susu dalam bentuk cup dan plastik.. 3.. Penanggungjawab distribusi susu Penanggungjawab bagian ini bertugas mendistribusikan susu ke toko-toko,. membantu. mas. udin. dalam. mengemas. susu. dan. membersihkan ruang susu. 4.. Penanggungjawab bumbu Setelah susu di masak dalam mesin, kemudian mbak puji memberikan bumbu (essens dan sirup), kemudian mbak puji ini membantu mas udin dan mas samirin dalam mengemas susu, setelah susu selesai di kemas, maka mbak puji membersihkan peralatan pembuatan susu poang (panci).. 5.. Penanggungjawab packing Bertugas mempacking susu, dan mengantar susu dari tempat produksi (Dusun Padukan Pakem Binangun) ke perumahan candi gebang. Selanjutnya untuk pelanggan yang ingin menjual kembali susu poang ini maka dapat mengambil lebih dekat yaitu di perumahan candi gebang.. F. Proses Produksi Pada bagian produksi setiap harinya memproduksi tiga kemasan susu. Untuk kemasan susu yang berukuran 130 ml mampu memproduksi kurang lebih 168 cup, untuk kemasan yang berukuran 350 ml mampu memproduksi kurang lebih 173 cup, sedangkan untuk kemasan yang berukuran 500 ml.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. mampu memproduksi kurang lebih 15 plastik. Total susu segar yang dipasteurisasi setiap hari nya sebanyak 90 liter. Sehingga untuk memenuhi permintaan pembuatan susu dengan kemasan cup dan plastik menggunakan susu yang dibeli dari peternakan di kemiri. Jadwal produksi Susu Poang yaitu setiap hari senin, selasa, rabu, jumat,dan sabtu dari pukul 08.00 - 16.00. Masa expired selama lima hari dihitung setelah susu yang dikemas dengan cup dan plastik siap didistribusikan sudah keluar dari pedingin. 1.. Alat dan Bahan yang digunakan: a.. Alat 1) Kompor 2) Panci besar dan pengaduk 3) Mesin pasteurisasi 4) Gelas ukur 5) Mesin pres 6) Cup sealer dan plastik sealer 7) Kulkas untuk menyimpan susu 8) Freezer. b.. Bahan 1) Susu segar 2) Gula pasir 3) Sirup untuk perasa 4) Essens untuk memberikan aroma 5) Cup dan Plastik untuk mengemas.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 6) Bubuk coklat, dan greentea 2.. Proses atau Tahapan produksi a.. Pengolahan susu Susu sapi yang masih fresh selanjutnya disaring dan dimasak pakai mesin selama kurang lebih 2 -3 jam.. b.. Peracikan bumbu Peracikan bumbu atau pemberian rasa adalah suatu tahapan dimana susu yang sudah selesai dimasak diberi rasa. Setelah 90 liter selesai di masak maka langkah selanjutnya adalah membagi 90 liter susu ke dalam beberapa wadah untuk diberi rasa : 26 liter untuk rasa coklat, 15 liter untuk rasa greentea, 5 liter untuk plain, 15 liter untuk rasa vanilla, 14 liter untuk rasa strawberry, 8 liter untuk rasa mocca dan 7 liter untuk rasa melon.. c.. Pengepakan atau pengemasan susu Susu yang telah diberi perasa selanjutnya dituang ke wadah cup dan ke plastik. Untuk yang dikemas menggunakan wadah cup maka susu langsung dituang di cup dan langsung di press dengan cup sealer kemudian diberi sticker label dan sticker expired, sedangkan untuk yang dikemas ke plastik, awalnya susu di tuang ke plastik es kemudian di doubel menggunakan plastik cover. Kemasan plastik yang telah di kemas menggunakan plastik cover, maka langsung di press dengan mesin press kemudian diberi sticker label dan sticker expired. Di packing.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. dalam wujud cup dan plastik. Untuk yang dipacking cup terbagi menjadi dua kemasan yaitu cup kecil dengan ukuran 130 ml dan cup besar dengan ukuran 350 ml. Sedangkan untuk yang dipacking dengan plastik dikemas dengan ukuran 500 ml. Pengepakan dan pengemasan ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. G. Proses Pemasaran, Mitra Kerja dan Pelanggan 1.. Proses Pemasaran Setelah produk selesai dikemas dan diberi label susu poang selanjutnya disebar ke beberapa tempat yang sudah menjadi pelanggan tetap dan beberapa diantaranya diletakkan di perumahan candi gebang permai blok VI no 11 untuk diambil reseller dan dijual kembali untuk keperluan mencari dana tambahan gereja, organisasi maupun pribadi.. 2.. Mitra Kerja a) Peternakan Kemiri, Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Sleman Yogyakarta. b) Plaza Agung UGM c) Warung Bunda depan UKDW. 3.. Pelanggan Susu Poang memiliki pelanggan tetap yang mengambil susu untuk dijual kembali. Beberapa ada yang menjualnya dikampus dan juga digereja. Pelanggan tersebut yaitu mahasiswa USD dan UPN..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Pada bagian ini teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah dengan melakukan deskripsi perhitungan biaya produksi pada susu poang. Penulis menjabarkan secara rinci biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahan beserta perhitungannya. Selanjutnya, peneliti akan melakukan analisis terhadap penentuan harga pokok produksi Susu Poang dengan menggunakan metode Full Costing. 1.. Deskripsi Perhitungan Biaya Produksi menurut Perusahaan a.. Biaya Bahan Baku Bahan baku yang digunakan berupa susu segar dimana untuk setiap satu kali produksi diperlukan sebanyak 90 liter susu. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli susu segar adalah Rp 6.300 per liter. Dalam perusahaan ini terdapat berbagai varians rasa diantaranya coklat, greentea, mocca, strawberry, vanila, melon dan plain. Selain susu segar, bahan baku yang digunakan untuk membuat susu kemasan yaitu gula. Gula yang dibutuhkan untuk 90 liter adalah 3 kg. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli gula pasir adalah Rp 15.000 per kg. Data biaya bahan baku yang dipergunakan oleh tempat produksi susu poang dalam 1 kali produksi untuk semua kemasan dapat diperhatikan pada tabel 5.1. 29.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Tabel 5.1 Biaya Bahan Baku Susu untuk semua kemasan Per Unit Harga Per satuan Jumlah Biaya Jenis Biaya Kuantitas (Rp) (Rp) Susu 1.980 6.300 12.474.000 Gula 66 15.000 990.000 Total 13.464.000 Sumber : Tempat Pengelola Susu Poang. Tabel 5.2 Kebutuhan Susu untuk Setiap Kemasan Unit di produksi Ukuran Kebutuhan Kebutuhan Kemasan (satu kali Hari (ml) susu (ml) susu (liter) produksi) Cup Kecil Cup Besar Plastik Total. 168 173 15. 130 350 500. 22 22 22. 480.480 1.332.100 165.000 1.977.580. 480,48 1332,1 165 1977,58. Sumber: Tempat Pengelola Susu Poang Jadi untuk menghitung biaya bahan baku per mili liter adalah Rp 13.464.000 : 1.977.580 ml = Rp 6,8083 per mili liter. Berhubung dalam perusahaan ini terdapat tiga kemasan, maka penghitungan biaya bahan baku tiap kemasan adalah sebagai berikut:. Tabel 5.3 Biaya Bahan Baku per Kemasan Kemasan Cup Kecil Cup Besar Plastik. Ukuran. Biaya Bahan Baku per mili liter. 130 ml 350 ml 500 ml. Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang. 6,8083 6,8083 6,8083. Biaya Bahan Baku per kemasan 885,079 2.382,91 3.404,15.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. b. Tenaga Kerja Langsung Tenaga Kerja yang melakukan proses produksi berjumlah tiga orang. Dalam perusahaan ini tiap pegawai memiliki tanggung jawab masing-masing yaitu penanggungjawab mesin, penanggungjawab peracikan bumbu dan penanggungjawab packing/ pengemasan. Biaya gaji yang dikeluarkan per bulan untuk tiap penanggungjawab itu berbeda-beda, untuk penanggungjawab mesin per bulan sebesar Rp 1.160.000, untuk penanggungjawab peracikan bumbu dalam sebulan memperoleh gaji Rp 750.000, sedangkan penanggungjawab packing/pengemasan dalam sebulan mendapat gaji Rp 800.000. Biaya tenaga kerja langsung selama 1 bulan dapat dilihat pada tabel 5.4 Tabel 5.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung bulan Maret 2017 Elemen Biaya Karyawan Gaji Pj Mesin 1 orang Rp 1.160.000 Pj Peracikan Bumbu 1 orang Rp 750.000 Pj Pengemasan 1 orang Rp 800.000 Total Rp 2.710.000 Sumber: Tempat pengelola susu poang. Jadi untuk menghitung biaya tenaga kerja per mili liter adalah Rp 2.710.000 : 1.977.580 ml = Rp 1,3704 per mili liter. Berhubung dalam. perusahaan ini terdapat tiga kemasan, maka perhitungan. biaya tenaga kerja tiap kemasan adalah sebagai berikut:.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Tabel 5.5 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Semua Kemasan Bulan Maret 2017 Kemasan. Ukuran. Cup Kecil Cup Besar Plastik. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung per mili liter per kemasan. 130 ml 350 ml 500 ml. 1,3704 1,3704 1,3704. 178,15 479,64 685,2. Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang. c.. Biaya Overhead Pabrik 1.. Biaya Gas Untuk memproduksi susu memerlukan proses perebusan susu untuk menghilangkan bakteri yang terkandung dalam susu, selain itu proses perebusan juga diperlukan untuk mencampur gula. dan. susu.. Untuk. proses. perebusan. perusahaan. menggunakan 8 tabung gas tiap bulannya. Biaya yang dikeluarkan untuk 1 tabung gas adalah Rp 140.000, maka jika dalam 1 bulan menggunakan 8 tabung gas biaya yang dikeluarkan adalah 8 tabung gas x Rp 140.000 = Rp 1.120.000. 2.. Biaya Listrik Perusahaan memerlukan listrik untuk proses memasak susu, yaitu untuk menghidupkan mesin pengaduk, proses pengepakan susu seperti untuk menghidupkan 3 cupsealer. Selain itu listrik juga diperlukan untuk menghidupkan 2 buah freezer, 1 buah showcase , 2 pres plastik dan lampu di rumah produksi. Biaya.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. listrik yang dikeluarkan tiap bulan adalah Rp 100.000 dengan membayar tagihan di PLN. 3.. Biaya Bahan Penolong Selain bahan baku utama yaitu susu dan gula, perusahaan juga menggunakan bahan tambahan seperti essens, sirup, bubuk coklat, sticker,plastik gulung, cup, plastik es, plastik cover dan sedotan. Penggunaan. essens dalam 1,5 bulan membutuhkan 1. liter maka untuk 1 bulan membutuhkan 0,7 liter, untuk penggunaan sirup dalam 5 hari produksi membutuhkan 1 botol sedangkan untuk penggunaan bubuk coklat membutuhkan 3 box (@180 gram) dalam 22 hari dan greentea dalam 22 hari produksi membutuhkan 0,5 kg. Perhitungan biaya bahan penolong dapat dilihat pada tabel 5.6 Tabel 5.6 Biaya Bahan Penolong untuk Semua Kemasan Jenis Biaya Gas Listrik Essens Sirup. Kuantitas 8 1 4,2 17,6. Harga Perolehan per satuan (Rp). Jumlah Biaya (Rp). 140.000 100.000 100.000 19.000. 1.120.000 100.000 420.000 334.400. Cup kecil Sticker cup Sedotan kecil Sticker exp Plastik sealer. 3.696 200.000/ 2000 cup 7.502 3400/ 54 bulatan 3.696 6 7.832 1000/ 200 cup 3.696 216.000/ 3.000. 369.600 472.326 13.306 39.160 266.112. Cup besar. 3.806 700.000/ 4.000 cup. 666.050.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. Tabel 5.6 (Lanjutan) Biaya Bahan Penolong untuk Semua Kemasan 50.000/ 1.000 Sedotan besar 3.806 sedotan Plastik sealer 3.806 300.000/ 3.000 Plastik es 330 6.000/ 100 cup Plastik cover 330 7.000/ 100 cup Sticker Bubuk Greentea Bubuk Coklat Total. 190.300 380.600 19.800 23.100. 330. 3.400/ 48 bulatan. 23.374. 0.45. 650.000. 292.500. 3 box. 38.000. 114.000 4.844.628. Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang. Jadi untuk menghitung biaya tenaga kerja per mili liter adalah Rp 4.844.628: 1.977.580 ml = Rp 2,4498 per mili liter. Berhubung dalam. perusahaan ini terdapat tiga kemasan,. maka perhitungan biaya tenaga kerja tiap kemasan adalah sebagai berikut: Tabel 5.7 Biaya Overhead Pabrik untuk Semua Kemasan Bulan Maret 2017 Kemasan Ukuran. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung per mili liter per kemasan. Cup Kecil 130 ml Cup Besar 350 ml Plastik 500 ml. 2,4498 2,4498 2,4498. 318,47 857,43 1.224,90. Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang. Sebelumnya. perusahaan. sudah. memiliki. taksiran. perhitungan biaya produksi untuk setiap kemasan. Taksiran biaya produksi untuk tiap kemasan menurut perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.8.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Tabel 5.8 Penghitungan Harga Pokok Produksi untuk Semua Kemasan per Cup atau per Plastik Menurut Perusahaan Biaya per cup Biaya per cup Biaya per plastik Elemen Biaya ukuran 130 ml ukuran 350 ml ukuran 500 ml (Rp) (Rp) (Rp) Biaya Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Biaya Produksi. 885,08. 2.382,91. 3.404,15. 178,15. 479,64. 685,20. 318,47. 857,43. 1.224,90. 1.382. 3.720. 5.314. Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang. 2.. Harga Pokok Produksi Susu Poang menurut metode Full Costing a.. Biaya Produksi 1) Biaya Bahan Baku Dalam 1 kali proses produksi dibutuhkan sebanyak 90 liter susu, dan 3 kg gula, tetapi dalam pelaksanaannya 90 liter susu dan 3 kg gula ini dibagi menjadi 3 bagian. Kemasan cup kecil dalam 1 kali proses produksi membutuhkan 21.84 liter susu sehingga untuk produksi 22 hari memerlukan sebanyak 480.48 liter dan gula yang digunakan setiap 21.84 liter susu yaitu 0,72 kg. Dalam keadaan yang sesungguhnya varian rasa dibedakan menjadi tiga yaitu susu perasa powder, susu perasa sirup dan susu tanpa rasa. Susu perasa powder meliputi susu coklat dan susu greentea. Susu perasa powder untuk kemasan cup kecil memiliki perbedaan penggunaan bahan baku karena untuk setiap.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. penambahan bubuk coklat dan bubuk greentea dalam 10,14 liter susu ditambahkan pula masing-masing 1 sdm gula pasir. Tujuannya adalah untuk menetralkan rasa pahit pada bubuk coklat dan bubuk greentea. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa penggunaan gula pasir pada produksi susu perasa powder untuk kemasan cup kecil lebih banyak. Berikut adalah tabel produksi susu kemasan Tabel 5.9 Produksi Susu Kemasan Rasa cup kecil cup besar Plastik Coklat 53 unit 49 unit 4 unit Greentea 25 unit 31 unit 2 unit Mocca 16 unit 16 unit 1 unit Strawberry 35 unit 24 unit 2 unit Vanilla 22 unit 32 unit 2 unit Melon 10 unit 12 unit 2 unit Plain 7 unit 9 unit 2 unit Jumlah 168 unit 173 unit 15 unit. Perasa Powder Sirup Tanpa perasa. Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang. -. Unit yang dihasilkan untuk rasa coklat dan greentea dengan kemasan cup kecil ukuran 130 ml: 53 rasa coklat + 25 rasa greentea = 78 unit perasa powder 78 unit perasa powder x 130 ml = 10.140 ml. -. Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter: 10.140 ml : 1000 = 10,14 liter X 22 hari = 223,08 liter.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. -. Kebutuhan gula Cup kecil. 161 unit x 130 ml. = 20.93 liter. Cup besar. 164 unit x 350 ml. = 57,4 liter. Plastik. 13 unit x 500 ml. = 6,5 liter 84,83 liter. 20.93 liter / 84.83 liter -. = 24%. Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena susu. yang. diperlukan. untuk. memproduksi. susu. kemasan cup kecil ini adalah 24% dari 90 liter, maka: 24% x 3 kg -. = 0,72 kg. Susu kemasan yang dihasilkan untuk cup kecil adalah 168 unit, namun yang membutuhkan gula ada 161 unit (78 unit untuk perasa powder dan 83 unit untuk perasa sirup) 78/ 161 x 0.72 kg. -. = 0.35 kg per hari. Berhubung untuk kemasan cup kecil dengan perasa powder. rasa,. membutuhkan tambahan 1 sdm untuk satu. maka dua rasa membutuhkan 2 sdm = 0,03 kg,. selain itu. produksi susu kemasan ini dalam satu bulan ada. 22 hari. maka:. 0,35+ 0,03 x 22 hari. = 8,36 kg. Perhitungan biaya bahan baku susu perasa powder untuk kemasan cup kecil disajikan pada tabel 5.10.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Tabel 5.10 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 Harga Unit Jumlah Biaya Per Diproduksi Kuantitas Perolehan Biaya (Rp) unit (Rp) Jenis (Rp) (cup) Biaya (c) (a) (b) (d) (e) =(c)/(d) = (a)*(b) Susu 223,08 6.300 1.405.404 1.716 819,00 Gula 8,36 15.000 125.400 1.716 73,08 Total 1.563.804 Biaya Bahan Baku per unit. 892,08. Sumber : data diolah. Susu perasa sirup untuk kemasan cup kecil tidak memiliki perbedaan penggunaan bahan baku karena dalam susu ini sudah ada tambahan rasa manis dari perasa sirup. Bahan baku yang dibutuhkan untuk susu perasa sirup ini yaitu susu sebanyak 10,79 liter dan gula 0,37 kg untuk satu kali proses produksi. -. Unit yang dihasilkan untuk rasa mocca, rasa strawberry, rasa vanilla dan rasa melon dengan kemasan cup kecil ukuran 130 ml: Rasa mocca. = 16 unit. Rasa Strawberry = 35 unit Rasa Vanilla. = 22 unit. Rasa Melon. = 10 unit 83 unit. 83 unit perasa powder x 130 ml. = 10.790 ml.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. -. Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter: 10.140 ml : 1000 = 10,79 liter X 22 hari. -. = 237,38 liter. Kebutuhan gula Cup kecil. 161 unit x 130 ml. = 20.93 liter. Cup besar. 164 unit x 350 ml. = 57,4 liter. Plastik. 13 unit x 500 ml. = 6,5 liter 84,83 liter. 20.93 liter / 84.83 liter -. = 24%. Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena susu. yang. diperlukan. untuk. memproduksi. susu. kemasan cup kecil ini adalah 24% dari 90 liter, maka: 24% x 3 kg -. = 0,72 kg. Susu kemasan yang dihasilkan untuk cup kecil adalah 168 unit, namun yang membutuhkan gula ada 161 unit (78 unit untuk perasa powder dan 83 unit untuk perasa sirup) 83/ 161 x 0.72 kg. -. Kemasan. cup. = 0.37 kg per hari kecil. dengan. perasa. sirup. tidak. membutuhkan tambahan gula selain itu produksi susu kemasan ini dalam satu bulan ada 22 hari maka: 0,37x 22 hari. = 8,14 kg. Data bahan baku susu perasa sirup untuk kemasan cup kecil dapat diperhatikan pada tabel 5.11.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Tabel 5.11 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Kecil Bulan Maret 2017 Harga Unit Jumlah Biaya Per Diproduksi Kuantitas Perolehan Biaya (Rp) unit (Rp) Jenis (Rp) (cup) Biaya (c) (a) (b) (d) (e)= (c)/(d) = (a)*(b) Susu 237,38 6.300 1.495.494 1.826 819,00 Gula 8,14 15.000 122.100 1.826 66,87 Total 1.617.594 Biaya Bahan Baku per unit. 885,87. Sumber : data diolah. Sementara, susu yang tanpa rasa (plain) untuk kemasan kecil juga memiliki perbedaan penggunaan bahan baku karena setiap 0,91 liter susu tidak ada tambahan gula sama sekali. -. Unit yang dihasilkan untuk tanpa rasa dengan kemasan cup kecil ukuran 130 ml: 7 unit tanpa perasa (plain) x130 ml. -. = 910 ml. Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter: 910 ml : 1000 = 0,91 liter X 22 hari. = 20,02 liter. Data bahan baku susu tanpa rasa (plain) untuk kemasan cup kecil dapat diperhatikan pada tabel 5.12.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Tabel 5.12 Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk kemasan cup kecil bulan Maret 2017 Harga Unit Jenis Jumlah Biaya Per Diproduksi Kuantitas Perolehan Biaya Biaya (Rp) unit (Rp) (Rp) (cup) Susu. (a) 20,02 Total. (b) (c) =(a)*(b) 6.300 126.126 126.126. Biaya Bahan Baku per unit Sumber: data diolah. (d). (e) = (c)/(d) 154 819,00 819,00. Untuk kemasan cup besar dalam 1 kali proses produksi membutuhkan 60,55 liter susu sehingga untuk produksi 22 hari memerlukan sebanyak 1.332 liter dan gula yang digunakan setiap 60,55 liter susu yaitu 2,04 kg. Dalam keadaan yang sesungguhnya varian rasa dibedakan menjadi tiga yaitu susu perasa powder, susu perasa sirup dan susu tanpa rasa. Susu perasa powder meliputi susu coklat dan susu greentea. Susu perasa powder untuk kemasan cup besar memiliki perbedaan penggunaan bahan baku karena untuk setiap penambahan bubuk coklat dan bubuk greentea dalam 28 liter susu ditambahkan pula masing-masing 2 sdm gula pasir. Tujuannya adalah untuk menetralkan rasa pahit pada bubuk coklat dan bubuk greentea. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa penggunaan gula pasir pada produksi susu perasa powder untuk kemasan cup besar lebih banyak..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. -. Unit yang dihasilkan untuk rasa coklat dan greentea dengan kemasan cup besar ukuran 350 ml: 49 rasa coklat + 31 rasa greentea = 80 unit perasa powder 80 unit perasa powder x 350 ml. -. = 28.000 ml. Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter: 28.000 ml : 1000 = 28 liter X 22 hari = 616 liter. -. Kebutuhan gula Cup kecil. 161 unit x 130 ml. = 20.93 liter. Cup besar. 164 unit x 350 ml. = 57,4 liter. Plastik. 13 unit x 500 ml. = 6,5 liter 84,83 liter. 57,4 liter / 84.83 liter = 68% -. Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena susu. yang. diperlukan. untuk. memproduksi. susu. kemasan cup besar ini adalah 68% dari 90 liter, maka: 68% x 3 kg -. = 2,04 kg. Susu kemasan yang dihasilkan untuk cup besar adalah 173 unit, namun yang membutuhkan gula ada 164 unit (80 unit untuk perasa powder dan 84 unit untuk perasa sirup) 80/ 164 x 2,04 kg. -. = 0.99 kg. Berhubung untuk kemasan cup besar dengan perasa powder membutuhkan tambahan 2 sdm untuk satu rasa,.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. maka dua rasa membutuhkan 4 sdm = 0,06 kg, selain itu produksi susu kemasan ini dalam satu bulan ada 22 hari maka: 0,99+ 0,06 x 22 hari = 23,32 kg Perhitungan biaya bahan baku susu perasa powder untuk kemasan cup besar disajikan pada tabel 5.13 Tabel 5.13 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Besar Bulan Maret 2017 Harga Unit Jumlah Biaya Biaya Per Diproduksi Jenis Kuantitas Perolehan (Rp) unit (Rp) (Rp) (cup) Biaya Susu Gula. (a) 616 23,32. (b) (c) =(a)*(b) 6.300 3.880.800 15.000 349.800. (d) (e) =(c)/(d) 1.760 2.205,00 1.760 198,75. 4.230.600 Biaya Bahan Baku per unit. 2.403,75. Sumber: data diolah. Susu perasa sirup untuk kemasan cup besar tidak memiliki perbedaan penggunaan bahan baku karena dalam susu ini sudah ada tambahan rasa manis dari perasa sirup. Bahan baku yang dibutuhkan untuk susu perasa sirup ini yaitu susu sebanyak 29,4 liter dan gula 1,04 kg untuk satu kali proses produksi. -. Unit yang dihasilkan untuk rasa mocca, rasa strawberry, rasa vanilla dan rasa melon dengan kemasan cup besar ukuran 350 ml: Rasa mocca. = 16 unit.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. Rasa Strawberry = 24 unit Rasa Vanilla. = 32 unit. Rasa Melon. = 12 unit 84 unit. 84 unit perasa powder x 350 ml -. = 29.400 ml. Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter: 29.400 ml : 1000 = 29,4 liter X 22 hari = 646,8 liter. -. Kebutuhan gula Cup kecil. 161 unit x 130 ml. = 20.93 liter. Cup besar. 164 unit x 350 ml. = 57,4 liter. Plastik. 13 unit x 500 ml. = 6,5 liter 84,83 liter. 57,4 liter / 84.83 liter = 68% -. Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena susu. yang. diperlukan. untuk. memproduksi. susu. kemasan cup besar ini adalah 68% dari 90 liter, maka: 68% x 3 kg -. = 2,04 kg. Susu kemasan yang dihasilkan untuk cup besar adalah 173 unit, namun yang membutuhkan gula ada 164 unit (80 unit untuk perasa powder dan 84 unit untuk perasa sirup) 84/ 164 x 2,04 kg. = 1,04 kg.

Gambar

Tabel 5.27 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Sirup untuk Kemasan
Tabel 5.39 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Kecil menurut Metode Full Costing
Tabel 5.46 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Plastik Menurut Metode Full Costing

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan harga pokok produksi scrunchie dengan menggunakan perhitungan perusahaan dan metode full costing yaitu dengan menghitung seluruh biaya yang

Namun karena pandemi, pemerintah Saudi masih menutup tanah suci, sehingga kemungkinan (ibadah haji) ditunda tahun 2021,” terang Kepala Kemenag Kabupaten malang, Dr musta’in

Limbah kotoran manusia mengandung nilai tinggi yang dapat dibuat kompos untuk menghasilkan pupuk tanaman yang berkualitas dan enhancer tanah dengan harga yang jauh

Membandingkan data yang terletak pada suatu lokasi yang alamatnya ditunjukkan oleh isi R0 atau R1 dengan suatu konstanta n dan melompat ke alamat yang ditentukan oleh rel jika

Karena banyaknya pasangan komisi ada 6 maka banyaknya anggota minimal adalah 6 sebab jika kurang dari 6 maka akan ada seorang anggota yang tergabung dalam lebih dari 2 komisi.

Menjamin kepastian layanan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan; Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan

Syukur Allhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Shubhanallah Wa Ta’ala atas Rahmat sehat yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat

Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternatif diterima artinya Institusional Ownership (X1) dan Dividend Payout Ratio (X2) pada