KERANGKA ACUAN KERJA
KERANGKA ACUAN KERJA
PEMETAAN ALUR SUNGAI UNTUK KESELAMATAN PEMETAAN ALUR SUNGAI UNTUK KESELAMATAN
PELAYARAN PELAYARAN URAIAN PENDAHULUAN URAIAN PENDAHULUAN 1. Latar 1. Latar Belakang Belakang
Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu kabupaten di Propinsi Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu kabupaten di Propinsi Kalimantan Timur yang dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa besar. Kalimantan Timur yang dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa besar. Kabupaten yang dialiri Sungai Mahakam yang terkenal itu, menyumbang Kabupaten yang dialiri Sungai Mahakam yang terkenal itu, menyumbang lebih dari 30 persen produksi minyak dan gas nasional. Kabupaten Kutai lebih dari 30 persen produksi minyak dan gas nasional. Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai lanskap yang lengkap dari kawasan pantai di sisi Kartanegara mempunyai lanskap yang lengkap dari kawasan pantai di sisi timur hingga bukit dengan 2
timur hingga bukit dengan 2 danau kembar di wilayah pedalamannydanau kembar di wilayah pedalamannya.a.
Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai luas wilayah 27.263,10 km Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai luas wilayah 27.263,10 km22 terletak antara 115°26' Bujur Timur dan 117°36' Bujur Timur serta diantara terletak antara 115°26' Bujur Timur dan 117°36' Bujur Timur serta diantara 1°28' Lintang Utara dan 1°08' Lintang Selatan. Dengan adanya 1°28' Lintang Utara dan 1°08' Lintang Selatan. Dengan adanya perkemba
perkembangan dan pemekaran wilayngan dan pemekaran wilayah, Kabupaten Kutai Kartanegah, Kabupaten Kutai Kartanegara dibagiara dibagi menjadi 18 kecamatan. Ke delapanbelas kecamatan tersebut adalah Samboja, menjadi 18 kecamatan. Ke delapanbelas kecamatan tersebut adalah Samboja, Muara Jawa, Sanga - Sanga, Loa Janan, Loa Kulu, Muara Muntai, Muara Muara Jawa, Sanga - Sanga, Loa Janan, Loa Kulu, Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun, Tenggarong, Sebulu, Tenggarong Seberang, Anggana, Wis, Kota Bangun, Tenggarong, Sebulu, Tenggarong Seberang, Anggana, Muara Badak, Marang Kayu, Muara Kaman, Kenohan, Kembang Janggut Muara Badak, Marang Kayu, Muara Kaman, Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang.
dan Tabang.
Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai belasan sungai dan hamparan Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai belasan sungai dan hamparan pantai
pantai yang yang tersebar tersebar pada pada hampir hampir semua semua kecamakecamatan tan dan dan merupakamerupakan n saranasarana angkutan utama di samping angkutan darat, dengan sungai yang terpanjang angkutan utama di samping angkutan darat, dengan sungai yang terpanjang adalah Sungai Mahakam dengan panjang sekitar920
adalah Sungai Mahakam dengan panjang sekitar920 kilometer.kilometer.
Kutai Kartanegara merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Bulungan, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang di
Bulungan, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang di sebelah Utara, Selatsebelah Utara, Selat Makasar sebelah Timur, Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Makasar sebelah Timur, Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan di sebelah selatan serta dengan Kabupaten Kutai
Balikpapan di sebelah selatan serta dengan Kabupaten Kutai Barat di sebelahBarat di sebelah barat.
barat.
Sebagai jalur lintas utama bagi transportasi darat dan laut yang menuju ke Sebagai jalur lintas utama bagi transportasi darat dan laut yang menuju ke berbagai
berbagai provinsi provinsi di di Kalimantan Kalimantan dari dari sisi sisi timur, timur, Kabupaten Kabupaten KutaiKutai Kartanegara terus melakukan pembangunan transportasi dari segala moda. Kartanegara terus melakukan pembangunan transportasi dari segala moda. Salah satunya adalah pelabuhan laut dan
Salah satunya adalah pelabuhan laut dan sungai. Pelabuhan merupaksungai. Pelabuhan merupakan pintuan pintu gerbang dalam mendistribusikan kebutuhan logistik (arus barang) dan arus gerbang dalam mendistribusikan kebutuhan logistik (arus barang) dan arus penumpng
penumpng sehingga sehingga merupakamerupakan n masukan masukan pendapatan pendapatan asli asli daerah daerah dandan meningkatka
meningkatkan n perekonomperekonomian ian daerah tersebut.daerah tersebut.
Sesuai dengan PP No. 61 Tahun 2009 pelabuhan adalah tempat yang terdiri Sesuai dengan PP No. 61 Tahun 2009 pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan / atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat atas daratan dan / atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan / atau bongkar muat tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan / atau bongkar muat barang, berupa
barang, berupa terminal dan terminal dan tempat berlabuh tempat berlabuh kapal yang kapal yang dilengkapi dengandilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan
pelabuhan serta serta sebagai sebagai tempat tempat perpindahan perpindahan intra intra dan dan antar antar modamoda transportasi.
meningkatkan mode transportasi angkutan laut dan sungai yang kemudian harus ditunjang oleh keselamatan dan keamanan alur pelayaran.
Keselamatan dan keamanan pelayaran adalah perlindungan keselamatan pelayaran dalam hal lebar yang cukup dan kedalaman perairan yang aman bagi gerakan angkutan perairan ( Navigable depth) yang harus diperhitungkan terhadap gerakan-gerakan kapal yaitu gerakan vertikal: heaving, pitching dan roolling maupun gerakan horizontal yaitu : swaying, surgeing, jawing maupun gerakan-gerakan lainnya yang disebabkan oleh gelombang atau arus.Untuk itulah fungsi alur pelayaran yang dimaksud di atas sangat diperlukan dalam kelancaran lalu lintas dan pergerakan kapal.
Alur pelayaran di laut adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya yang dianggap aman dan selamat untuk dilayari. Alur pelayaran di laut terdiri dari alur pelayaran umum dan perlintasan serta alur pelayaran masuk pelabuhan. Alur pelayaran berfungsi untuk ketertiban lalu lintas kapal, memonitor pergerakan kapal, mengarahkan pergerakan kapal dan pelaksanaan hak lintas damai untuk kapal-kapal asing.
Alur-Pelayaran Sungai dan Danau adalah perairan sungai dan danau, muara sungai, alur yang menghubungkan 2 (dua) atau lebih antar muara sungai yang merupakan satu kesatuan alur pelayaran sungai dan danau yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari.
Untuk memenuhi hal tersebut perlu dilakukan pemetaan alur sungai untuk keselamatan pelayaran pada pelabuhan laut dan sungai existing yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Maksud dan Tujuan
a. Melakukan survey dan menyusun rencana teknis alur pelayaran pada pelabuhanbaik di laut maupun di sungai
b. Untuk menata alur pelayaran baik laut maupun sungai di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara
c. Memberikan informasi tentang kondisi alur pelayaran di tiap pelabuhan di Kabupaten Kutai Kartanegara
d. Memberikan informasi pergerakan lalu lintas kapal dan fasilitas keselamatan dan keamanan bernavigasi
e. Memberikan Perlindungan lingkungan maritim
3. Sasaran a. Dokumen perencanaan teknis dan penataaan alur pelayaran laut dan sungai pada pelabuhan existing di Kabupaten Kutai Kartanegara
b. Terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran di Kabupaten Kutai Kartanegara
4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan dilaksanakan pada Pelabuhan Existing yang meliputi:
a. Pelabuhan SAMBOJA
b. Dermaga MUARA JAWA
c. Dermaga SUKMA WIRA
d. Dermaga KOTA BANGUN
e. Dermaga MUARA MUNTAI
f. Dermaga KEMBANG JANGGUT
5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBDKabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014 senilai Rp. 2.849.000.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Rupiah)
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Nama Pejabat Pembuat Komitmen :
Satuan Kerja : Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara DATA PENUNJANG
7. Data Dasar 1. Rencana Induk Pelabuhan Nasional
2. Rencana Induk Pelabuhan Laut di Kabupaten Kutai Kartanegara 3. Perkembangan Dimensi Kapal dan Jenis Kapal
4. Kepadatan Lalu Lintas Kapal 5. Kondisi Geografis
6. Jarak Pelayaran 8. Standar
Teknis
Seluruh peraturan teknis yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan ini
9. Studi-Studi Terdahulu
Seluruh data penunjang yang termuat dalam point 7.
10. Referensi Peraturan
1.) Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2008Tentang Pelayaran.
2.) Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan.
3.) Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 68 Tahun 2011 Tentang Alur Pelayaran Di Laut
4.) Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 52 Tahun 2012 Tentang Alur Pelayaran Sungai Dan Danau
5.) Peraturan Menteri Perhubungan KM 31 Tahun 2006 Tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan. 6.) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011 – 2031. RUANG LINGKUP
11. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan dalampekerjaan ini meliputi perencanaan dan penataan alur pelayaran di laut dan sungai, yaitu:
1. Mengumpulkan data sekunder yang terkait dengan pekerjaan ini seperti studi terdahulu, data hidrologi, data hidro-oceanografi, dan sosial ekonomi wilayah
2. Menyusun metode pelaksanaan pekerjaan dan persiapan pelaksanaan survey lapangan
3. Melaksanakan survey hidro-oceanografi, yang meliputi: Survey Bathimetri/Kedalaman
Survey Pasang Surut Survey Pola Arus
Survey Sedimentasi Pada Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan
4. Review teknis sistem rute pelayaran, pergerakan lalu lintas kapal, perkembangan dimensi kapal dan jenis kapal, dan sarana bantu
navigasi-pelayaran pada pelabuhan laut, sungai dan danau.
5. Kegiatan perencanaan dan penataan alur pelayaran di laut yang meliputi:
Kondisi alur-pelayaran; kepadatan lalu lintas; kondisi,
ukuran dan sarat ( draft ) kapal; arus dan pasang surut; kondisi cuaca; dan ship's routeingsystem.
Sistem rute pelayaran di laut, yaitu bagan pemisah lalu lintas
(traffic separation scheme); rute dua arah (two way routes); garis haluan yang dianjurkan (recommended tracks); rute air dalam (deep water routes); daerah yang harus dihindari (areas to be avoided); daerah lalu lintas pedalaman (inshore traffic zones); daerah kewaspadaan (precaution areas); dan daerah putaran (roundabouts);
Tata cara berlalu lintas Penataan jalur-jalur sempit Titik mati (point of no return) Lebar alur satu arah
Lebar dalam belokan-be1okan alur Lebar alur dua arah
Daerah olah gerak kapal Daerah labuh kapal
6. Kegiatan perencanaan dan penataan alur pelayaran di sungai yang meliputi alur pelayaran, sistem rute, tata cara berlalu lintas dan daerah labuh kapal sesuai dengan kepentingannya, yaitu:
Survei inventarisasi dan identifikasi alur-pelayaran serta lalu
lintas dan angkutan di sungai dan danau
Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kesesuaian dengan pengelolaan sumber daya air Analisis pengembangan wilayah sungai dan danau Analisis karakteristik alur-pelayaran sungai dan danau Analisis karakteristik lalu lintas kapal sungai dan Danau 7. Merencanakan profil/potongan memanjang dan melintang alur
pelayaran
8. Merencanakan lebar alur, luas kolam, dan kedalaman sesuai dengan ukuran kapal yang akan me1ewati alur-pelayaran
9. Merencanakan slope/kemiringan alur-pelayaran
10. Merencanakan lokasi dan titik koordinat geografis area yang akan dikeruk (bila ada)
12. Keluaran a. Laporan Pendahuluan memuat: Persiapan / rencana pelaksanaan pekerjaan; Metodologi; Time Schedule; dan Gambaran Umum
Pekerjaan. Laporan Pendahuluan diserahkan maximal 30 hari kalender kerja sejak SPMK diterbitkan dan sebanyak 10 buku yang sebelumnya telah didiskusikan kepada seluruh stakeholder terkait
b. Laporan Antara: Hasil survey lapangan berupa data primer. Laporan Antara diserahkan maximal 180 hari kalender kerja sejak SPMK diterbitkan dan sebanyak 10 buku yang sebelumnya telah didiskusikan kepada seluruh stakeholder terkait.
dan analisis survey. Laporan Akhir Sementara diserahkan maximal 210 hari kalender kerja sejak SPMK diterbitkan dan sebanyak 10 buku yang sebelumnya telah didiskusikan kepada seluruh stakeholder terkait.
d. Laporan Akhir merupakan hasil revisi dan masukan dari hasil ekspose/diskusi dengan seluruh stakeholder terkait yang diserahkan maximal 240 hari kalender kerja sebanyak 10 buku. Bersama dengan penyerahan laporan akhir juga diserahkan dokumentasi survey (10 buku), dan CD/DVD soft copy seluruh keluaran.
13. Peralatan, Material Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen tidak menyediakan peralatan, material, dan personil pekerjaan tetapi menyediakan fasilitas ruang ekspose/diskusi dan
dukungan administrasi terhadap pekerjaan ini.
14. Peralatan dan Manajerial dari Penyedia Jasa Konstruksi 1) Komputer 2) Tenaga Ahli
3) Dan lain-lain yang terkait dengan pekerjaan ini
15. Lingkup Kewenangan Penyedia jasa
Menyelesaikan pekerjaan jasa konsultansi ini, berikut dengan keluaran yang dihasilkan sebagai output dan diserahkan kepada pengguna jasa sebagaimana diatur dalam kontrak
16. Jangka Waktu
Penyelesaian Kegiatan
240 (dua ratus empatpuluh) hari kalender terhitung sejak ditandatangani SPMK oleh kedua belah pihak.
17. Personil Personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut: Rincian kualifikasi dan klasifikasi tenaga ahli adalah sebagai berikut:
1. Team Leader atau Ahli Pelabuhan adalah seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil atau Transportasi dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 12 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi.
2. Ahli Teknik Sipil adalah seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi serta memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari
asosiasi profesi. Ahli Teknik Sipil yang dibutuhkan sebanyak 1 orang. 3. Ahli Hidro-Oceanografi adalah seorang lulusan Sarjana Pengairan atau
Sarjana Kelautan dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Hidro-Oceanografi yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.
4. Ahli Navigasi dan Keselamatan Pelayaran seorang lulusan Sarjana Kelautan atau Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Navigasi dan Keselamatan Pelayaran yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.
dari asosiasi profesi. Ahli Hidrologi yang dibutuhkan sebanyak 1 orang. 6. Ahli Design seorang lulusan Sarjana Pengairan atau Sarjana Teknik
Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Design yang dibutuhkan sebanyak 1 orang. 7. Ahli GIS (Global Information System) seorang lulusan Sarjana Geodesi
atau Sarjana Geography Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli GIS yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.
8. Ahli Cost Estimator lulusan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Hidrologi yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.
Selain tenaga ahli utama pekerjaan ini juga didukung oleh sub tenaga ahli dengan posisi dan kualifikasi pendidikan sebagai berikut:
1. Ahli Muda Teknik Sipil adalah seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi serta memiliki pengalaman selama 5 tahun dengan jumlah 1 orang
2. Ahli Muda Hidro-Oceanografi adalah seorang lulusan Sarjana Pengairan dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 5 tahun dengan jumlah 1 orang
3. Ahli Muda Navigasi dan Keselamatan Pelayaran seorang lulusan Sarjana Kelautan atau Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 5 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Muda Navigasi dan Keselamatan Pelayaran yang dibutuhkan sebanyak 1
orang.
4. Ahli Muda Hidrologi seorang lulusan Sarjana Pengairan atau Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 5 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Hidrologi yang dibutuhkan sebanyak 1 orang. 5. Ahli Muda Cost Estimator seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil dari
Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 5 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Muda Cost Estimator yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.
Dan pekerjaan ini juga didukung oleh tenaga pendukung, yaitu surveyor, drafter/cad operator, dan operator komputer.
18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Disesuaikan dengan time schedule penyedia jasa konsultan pada saat menyampaikan laporan pendahuluan yang memuat rencana awal pelaksanaan pekerjaan Hal-Hal Lain 23. Produksi Dalam Negeri -24. Persyaratan Kerjasama
Penyedia jasa konsultasi dalam pekerjaan ini bisa melakukan kerja sama dengan penyedia jasa konsultasi lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku dalam dokumen kualifikasi dan dokumen pemilihan.
25. Pedoman Pengumpulan
Mekanisme pengumpulan data lapangan disesuaikan dengan aturan yang berlaku dan dikoordinasikan kepada tim teknis
Data Lapangan 26. Alih
Pengetahuan
Penyedia jasa konsultasi pelaksana pekerjaan ini berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan laporan terkait di atas sebagai bentuk alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.
Tenggarong, 3 Maret 2014 Pejabat Pembuat Komitmen,
YUDI APIDIANTARA, ST.,MT