• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI KECAMATAN CIDADAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI KECAMATAN CIDADAP"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI KECAMATAN

CIDADAP

Disusun Oleh :

Dra. Gina Ningsih Yuwono,M.Si

Dra. Susana Ani Berliyanti,M.Si (anggota)

Aktobima - 2012310094 (anggota)

Lydia – 2012310085 (anggota)

Gusti – 2013310071 (anggota)

Tanty - 2013310044 (anggota)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Katolik Parahyangan

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI I

ABSTRAK II

BAB 1.MITRA KEGIATAN 1

BAB 2.MASALAH MITRA KEGIATAN 3

BAB 3.PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN 4

BAB 4.EVALUASI PELATIHAN 6

BAB 5.HASIL DAN KESIMPULAN 13

(3)

I

ABSTRAK

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu Kaum Perempuan ,baik ibu Rumah Tangga maupun remaja perempuan putus sekolah agar dapat mengisi waktunya dengan kegiatan yang produktif .

Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada Ibu PKK,remaja putus sekolah dan ibu rumah tangga dalam hal keterampilan yang sangat spesifik seperti membuat perhiasan tas, dompet dari bungkus bekas kopi dan membuat bunga dan bros dari akrilik. Kegiatan ini sebetulnya merupakan kesinambungan dari kegiatan yang sebelumnya ( Pencegahan anak putus sekolah dan mengembalikan anak putus sekolah ke bangku pendidikan di wilayah kecamatan Cidadap kota Bandung ) merupakan kegiatan yang berkesinambungan dengan kegiatan yang sebelumnya yang juga dilakukan di Kecamatan Cidadap namun target utamanya adalah kaum perempuan ( baik ibu rumah tangga maupun remaja perempuan putus sekolah ).

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 11 dan 13 April dan 20 Mei 2016. Pada semester ganjil 2016-2017 yang dirancang untuk mengembangkan potensi kaum perempuan di khususnya di wilayah kecamatan cidadap dan di Kota Bandung pada umumnya.

(4)

II

BAB 1. MITRA KEGIATAN

Isu pemberdayaan perempuan bukan hal asing, sangat dibutuhkan jejaring atau kemitraan yang luas dan solid. Kerjasama antara akademisi,pemerintah,dan masyarakat. Pemahaman ini muncul dari pemikiran bahwa pemberdayaan perempuan masih harus dilakukan dan memerlukan kerjasama dari seluruh aktor yang berkepentingan. Setiap aktor perlu berkolaborasi dengan aktor lain dalam rangka mencapai pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan dan memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi keluarga. Berdasarkan hal tersebut, diinisiasi berbagai bentuk kerjasama dengan mitra kegiatan sebagai berikut :

a. Pemerintah Kecamatan Cidadap

UNPAR sebagai perguruan tinggi yang berada di wilayah Cidadap sudah sepatutnya berkontribusi bagi masyarakat Kecamatan Cidadap. Berlandaskan alur pikir tersebut, tim pengabdian masyarakat kemudian menjalin kemitraan dengan pemerintah Kecamatan Cidadap. Kantor Pemerintah Kecamatan Cidadap terletak di wilayah Kelurahan Hegarmanah dan cenderung dekat dengan Kampus UNPAR Ciumbuleuit sehingga tidak ditemukan masalah yang signifikan ketika dilakukan koordinasi oleh tim pengabdian masyarakat. Secara aktif, tim pengabdian masyarakat melakukan kampanye berupa penempelan poster tentang program pemberdayaan perempuan di kantor kecamatan dan kantor kelurahan.

(5)

Secara administratif, wilayah Kecamatan Cidadap terdiri dari tiga kelurahan yaitu Kelurahan Hegarmanah, Ledeng dan Ciumbuleuit. Untuk melakukan pemberdayaan perempuan di Kecamatan Cidadap, kerjasama dengan tiga pemerintah kelurahan tersebut sangat penting untuk dilakukan. Setelah dilakukan langkah komunikasi bersama Pemerintah Kecamatan Cidadap, secara terbuka Pemerintah Kelurahan Hegarmanah, Ledeng dan Ciumbuleuit menyambut baik program pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Pelatihan Pemberdayaan Perempuan di Kecamatan Cidadap”. Letak Kantor Kelurahan Hegarmanah, Ledeng dan Ciumbuleuit yang relatif dekat dengan Kampus UNPAR Ciumbuleuit, memudahkan koordinasi pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakt antara tim pengabdian dengan pemerintah kelurahan.

c. Ibu-ibu Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Cidadap

Program pemberdayaan perempuan memerlukan kader dari ibu PKK untuk membantu menarik peserta perempuan yang menjadi sasaran utama dari program pengabdian UNPAR. Melalui PKK diharapkan perempuan akan mudah untuk dikoordinasikan untuk mengikuti program pemberdayaan.

d. Dosen Jurusan Administrasi Publik

Dosen memiliki peranan penting untuk menyalurakan aspirasi pemberdayaan perempuan dan menjadi penggerak utama dalam pelaksanaan program, selain itu arahan atau masukan dari dosen dapat dijadikan acuan untuk menjalankan setiap kegiatan pemberdayaan perempuan.

(6)

Meskipun telah terjalin kerjasama dengan berbagai pihak, keterlibatan serta peran aktif mahasiswa dinilai penting dalam mencapai efektivitas program. Peran aktif mahasiswa sangat membantu untuk mendukung lancarnya program pemberdayaan perempuan. Selain itu mahasiswi juga dapat membantu dalam pendekatan ke kelompok sasaran yang semuanya bejenis kelamin perempuan.

(7)

BAB 2. MASALAH MITRA KEGIATAN

Ketika dilakukan pengamatan terhadap permasalahan pemberdayaan perempuan, ditemukan kendala yang dapat mengakibatkan perempuan mengalami keterbatasan dalam pemasukan ekonomi keluarga. Berkaitan dengan kebutuhan ibu rumah tangga dan remaja perempuan putus sekolah yang ingin mendapatkan income tambahan. Maka kami sebagai dosen-dosen dari program ilmu administrasi publik disadarkan untuk membantu mencari pemecahan masalah bagi mereka. Dan kesadaran dari para mahasiswa Ilmu Admintrasi Publik akan lingkungannya yang memiliki kekurangan khususnya ibu rumah tangga dan anak remaja putus sekolah Maka dari itu pemberdayaan perempuan ditujukan antara lain untuk membantu perempuan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan mampu untuk membantu menambah daya kreativitas yang menghasilkan nilai jual. Selain itu pemberdayaan perempuan juga masih perlu ditingkatkan di berbagai tingkat Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan sehingga diperlukan wadah untuk dapat menciptakan program yang memberdayakan perempuan di Kecamatan Cidadap.

(8)

BAB 3. PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Proses pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dipahami dengan melihat uraian dinamika pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :

1. Pemberdayaan Perempuan (Pelatihan I Pembuatan Tas dan Dompet dari Bungkus Kopi dan kertas bungkus lainnya) 11 & 13 April 2016

Program pemberdayaan yang pertama yaitu “Pelatihan Pembuatan Tas dan Dompet dari Bungkus Kopi” dengan mengundang pelatih Ibu Ingkan Harahap dan tim nya. Kegiatan ini berisi pengenalan terhadap limbah bungkus kopi untuk dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna. Setelah itu dilakukan pembagian bungkus kopi kepada peserta yaitu ibu-ibu perwakilan dari tiga kelurahan yang berada di kecamatan Cidadap. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa untuk membantu dan mendokumentasikan kegiatan, selain itu mahasiswa juga diberikan pengetahuan baru mengenai pentingnya mengelola limbah dan mengasah kreativitas. Peserta pelatihan dibimbing dalam membuat tas dan dompet juga diberikan bungkus kopi untuk dibuat dirumahnya masing-masing dan dicoba dijual sebagai output dari pelatihan ini.

2. Pelatihan II Pembuatan Bunga dan Bros dari Bahan Akrilik 20 Mei 2016

Setelah pelatihan tas dan dompet, dilakukan pelatihan membuat bunga dan bros sebagai kelanjutan dari program pemberdayaan. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta pelatihan sebelumnya dengan mengundang pelatih Ibu Rista. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik minat perempuan berkreasi membuat bunga dan bros yang juga menghasilkan nilai jual.

(9)

BAB 4. EVALUASI PELATIHAN

Setelah dua pelatihan telah berlalu dilakukan evaluasi mengenai pelatihan tersebut dan hasilnya sebagai berikut :

PELATIHAN I TANGGAL 11 dan 13 APRIL 2016

Pelatihan terhadap ibu-ibu PKK kecamatan Cidadap berlangsung selama 3 hari. Pelatihan yang pertama berlangsung 2 hari dan pelatihan kedua berlangsung 1 hari. Pelatihan pertama berkaitan dengan dasar cara pembuatan tas , dompet , tempat tissue dari bungkus bekas kopi dan sebagainya.

Sedangkan yang kedua berkaitan dengan cara pembuatan bros dan bunga dari bahan akrilik yang kemudian dibuat dalam rangkaian bunga.

Di bawah ini kami sampaikan kepuasan peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan sampai dengan selesai, baik dari pelatihan 1 maupun pelatihan ke 2.

Pelatihan 1 : Pertanyaan Sangat setuju % Setuju % Tidak setuju % Total persentage Median

1.Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan 2 20 % 8 80 % 10 100 % 3

2. Instruktur dapat menjelaskan cara kertas bungkus bekas dijalin

5 50 % 5 50 % 10 100 % 3,5

3. Instruktur membantu saya dengan sabar 7 70 % 3 30 % 10 100 % 4

(10)

4. Instruktur pengalaman dalam bidangnya 7 70 % 3 30 % 10 100 % 4

5. Lamanya waktu yang diberikan dalam pelatihan 1 10 % 4 40 % 5 50 % 10 100 % 2,5

6. Pelatihan yang diberikan akan diterapkan setelah setelah peserta kembali ke rumah

3 30 % 7 70 % 10 100 % 3

7. Pelatihan ini akan membantu peserta dalam membuka usaha baru 3 30 % 7 70 % 10 100 % 3

8. Peserta merasa pelatihan ini menambah keterampilan 9 90 % 1 10 % 10 100 % 4

9. Handout ( petunjuk cara membuat ) yang diberikan dalam fotocopy adalah jelas

2 20 % 8 80 % 10 100 % 3

10. Ruangan yang digunakan nyaman

6 4 10

100 %

4

10 pertanyaan diberikan kepada peserta pelatihan dengan 4 katagori respon yaitu sangat setuju , setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju. Peserta pelatihan merespon dengan baik pelatihan yang diberikan artinya mereka merasa ada manfaat dari pelatihan yang diberikan. Dari 10 pertanyaan yang diberikan ada 4 pertanyaan yang mereka setuju, yaitu :

1. Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan,

2. Pelatihan yang diberikan akan diterapkan setelah setelah peserta kembali ke rumah.

3. Pelatihan ini akan membantu peserta dalam membuka usaha baru

(11)

1 pertanyaan dengan median 3,5 dan 4 lagi pertanyaan dengan median 4 , yang artinya mereka sangat puas dengan pelatihan karena :

1. Instrukturnya jelas dalam memandu peserta pelatihan 2. Instruktur membantu dengan sabar ,

3. Instruktur pengalaman dalam bidangnya ,

4. Peserta merasa pelatihan ini menambah keterampilan dan didukung oleh 5. Fasilitas ruangan pelatihan nyaman

Namun ada kegiatan dalam pelatihan yang cenderung dianggap tidak memuaskan yaitu dalam hal waktu yang diberikan, mereka merasa waktu yang diberikan terlalu singkat. Namun secara keseluruhhan pelatihan ini dianggap berhasil karena tingkat kepuasan peserta pelatihan berada pada median 4, artinya peserta sangat puas dengan pelatihan yang telah mereka ikuti. Adapaun indeks nya adalah sebagai berikut :

Indeks tingkat kepuasan peserta pelatihan tanggal 13 April 2016 Total Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Median Valid Tinggi 4 40,0 40,0 40,0 4 sangat tinggi 6 60,0 60,0 100,0 Total 10 100,0 100,0

Dari Tabel di atas nampak ada kecenderungan kepuasan para peserta pelatihan 1 adalah sangat tinggi artinya merreka sangat puas dengan pelatihan yang diberikan khususnya yaitu kepuasan terhadap materi, instruktur, kemungkinan penerapan, membuka usaha baru, bertambah keterampilan dan kenyamanan ruangan. Namun

(12)

mereka tetap memberikan saran terhadap pelatihan yang telah diadakan ini. Adapun saran-sarannya adalah sebagai berikut :

1. Waktu pelatihan 1 minggu 2. Waktu di atas jam 1 siang

3. Waktu pelatihan di tambah ( 7 orang yang menyatakan ) 4. Pelatihan ini mohon dilanjutkan

5. Pelatihan yang bervariasi ( maksudnya materi pelatihan ) 6. Sering-sering diadakan pelatihan

PELATIHAN 2 , TANGGAL 20 Mei 2016

Pertanyaan Sangat Setuju % Setuju % Tidak Setuju % Sangat Tidak Setuju % Total % Median

1.Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan 3 18,75 % 12 75 % 1 6,25 % 16 100 % 3 2. Instruktur dapat menjelaskan cara membuat bunga dan bros

7 43,75% 9 56,25 % 16 100 % 4 3. Instruktur membantu saya dengan sabar

10 62,5% 6 37,5% 16 100 % 4 4. Instruktur pengalaman dalam bidangnya 8 8 16 100 3,5

(13)

50 % 50 % % 5. Lamanya waktu yang

diberikan dalam pelatihan

2 12,5 % 11 68,75 % 3 18,75 % 16 100 % 3

6. Pelatihan yang diberikan akan diterapkan setelah setelah peserta kembali ke rumah 3 18,75 % 13 81,25 % 16 100 % 3

7. Pelatihan ini akan membantu peserta dalam membuka usaha baru

5 31,25% 11 68,75 % 16 100 % 3

8. Peserta merasa pelatihan ini menambah keterampilan

11 68,75% 4 25 % 1 6,25% 16 100 % 4 9. kenyamanan ruang pelatihan 10 62,5 % 6 37,5 % 16 100 % 4

9 pertanyaan diajukan kepada peserta pelatihan untuk mengetahui pendapat mereka yaitu tentang kepuasan mereka atas pelatihan yang sudah diberikan. Terdapat 4 dimensi dengan median 3 artinya peserta pelatihan puas dengan pelatihan tersebut, adapun ke 4 dimensi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mereka puas dengan mateeri yang diberikan

2. Demikian juga dengan waktu disediakan, mereka merasa waktu yang disediakan sudah memadai

3. Mereka ingin menerapkan keterampilan yang mereka gunakan di rumah 4. Dan juga untuk membuka usaha baru.

(14)

Sisanya 1 pertanyaan yaitu tentang instruktur nya berpengalaman , median 3,5 artinya instruktur dianggap cenderung sangat berpengalaman. Selebihnya median 4 untuk dimensi :

1. Instruktur dapat dengan jelas menjelaskan cara membuat bros dan bunga dengan akrilik selain itu

2. Instrukturnya sabar

3. Pelatihan yang diberikan menambah keterampilan mereka selain

4.Ruangan yang nyaman menunjang kepuasan mereka atas pelatihan yang diberikan Indeks Kepuasan Peserta Pelatihan 2

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tinggi 8 50,0 50,0 50,0

sangat tinggi 8 50,0 50,0 100,0

Total 16 100,0 100,0

Dalam pelatihan kedua dengan median 3,5 pun ada kecenderungan kepuasan peserta pelatihan yang sangat tinggi baik terhadap materi, instruktur,waktu, kemungkinan penerapan, membuka usaha baru, bertambah keterampilan dan kenyamanan ruangan. Untuk menyempurnakan program pelatihan di masa yang akan datang, para peserta pun memberikan saran-saran sebagai berikut :

Saran :

(15)

2. ingin pelatihan dari bahan bekas kain perca 3. pelatihan tata boga

4. pelatihan tata rias 5. pelatihan planel

6. pelatihan membuat bunga dari sedotan 7. waktunya kurang

8. tas dari benang 9. pelatihan makrame

10. pelatihan diberikan secara rutin 11. pelatihan mendaur ulang sampah 12. pelatihan taplak rajutan meja, selimut

(16)

BAB 5. HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, maka terdapat dua buah dampak yang dapat di identifikasi, yaitu

1. Peningkatan Produktivitas Mitra

Sesuai dengan yang sudah dijabarkan sebelumnya bahwa mitra dari kegiatan Pengabdian Masyarkat ini antara lain : Pemerintah Kecamatan Cidadap,Pemerintah Kelurahan Hegarmanah, Ledeng dan Ciumbuleuit, ibu-ibu PKK Kecamatan Cidadap, dan Mahasiswa Prodi.Ilmu Adm. Publik FISIP UNPAR.

1.1 Peningkatan Produktivitas Pemerintah Kecamatan Cidadap

Melalui kegiatan ini, pemerintah Kecamatan dapat mengembangkan program pemberdayaan bagi perempuan di lingkungan Kecamatan Cidadap sehingga perempuan dapat menggunakan waktu luangnya untuk berkreativitas dan memperoleh penghasilan.

1.2 Peningkatan Produktivitas Pemerintah Kelurahan Hegarmanah, Ledeng dan Ciumbuleuit

Bagi Pemerintah di tingkat Kelurahan, kegiatan ini membantu memberikan wadah bagi perempuan diwilayah mereka untuk terlibat aktif dalam berkreasi dan membantu penghasilan rumah tangganya.

1.3 Peningkatan Produktivitas Dosen Prodi.Ilmu Adm.Publik FISIP UNPAR

Pengabdian kepada masyarakat yang selayaknya dapat dikembangkan dan menjadi penelitian atau mengadakan program pengabdian masyarakat lanjutan dengan materi yang berbeda di Kecamatan Cidadap

(17)

1.4 Peningkatan Produktivitas Mahasiswa Prodi.Ilmu Adm. Publik FISIP UNPAR Keterlibatan mahasiswa untuk mengetahui limbah yang dapat dibuat kreasi dan memanfaatkannya menjadi barang yang berguna dan menghasilkan nilai jual, juga menjadi bekal bagi mahasiswi untuk mengaplikasikannya nanti dimasa yang akan datang.

1.5 Peningkatan Produktivitas Ibu-ibu PKK, Ibu Rumah Tangga dan Perempuan Putus Sekolah

Ibu-ibu PKK, Ibu Rumah Tangga dan Perempuan Putus Sekolah di Kecamatan Cidadap telah mendapatkan pengetahuan baru dan juga menambah keterampilan mereka untuk menciptakan barang atau benda dari limbah bungkus kopi dan membuat bunga juga bros dari bahan akrilik, hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk dipraktekkan dirumah yang dapat dijual dan juga dapat memberikan tambahan penghasilan untuk keluarga.

2. Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan program ini adalah :

1.Keterlibatan perguruan tinggi dalam bentuk nyata yakni melaksanakan program pemberdayaan ditengah-tengah masyarakat memiliki efek yang cukup positif. Hal ini tidak lepas dari citra perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Masyarakat sangat berharap bahwa perguruan tinggi dengan kapasitas pengembangan IPTEKS yang dimiliki dapat mendatangkan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat. Universitas Katolik Parahyangan sebagai salah satu perguruan tinggu terkemuka di Jawa Barat dan di Indonesia menjadi salah satu perguruan tinggi yang ditunggu-tunggu kiprahnya ditengah masyaraakat. Pengalaman kami dil lapangan

(18)

membuktikan bahwa dengan kesediaan Unpar utuk terlibat melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat khususnya masyarakat disekitar kecamatan Cidadap baik dari unsur pemerintah kecamatan, kelurahan dan ibu-ibu PKK merasakan bahwa saat melaksanakan program pemberdayaan perempuan dalam bentuk pelatihan-pelatihan dapat membuka wawasan mereka dan kreasi untuk mendapatkan nilai jual.

2. kegiatan ini juga mengukuhkan bahwa pelaksanaan program sangat dimungkinkan melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan. Dalam proses pelaksanaan kegiatan melibatkan beberapa pemangku kepentingan diantaranya Pemerintah Kecamatan Cidadap, Pemerintah Kelurahan Hegarmanah, Ledeng dan Ciumbuleuit, Ibu-ibu PKK,Ibu Rumah Tangga dan Perempuan putus sekolah serta Mahasiswa Prodi.Ilmu Adm. Publik FISIP UNPAR. Berdasarkan kolaborasi tersebut diharapkan mampu menggerakkan perempuan untuk secara berkelanjutan mengembangkan kreasinya dan menjual hasilnya agar dapat dimanfaatkan dan menghasilkan pendapatan bagi keluarga.

3. Pemberdayaan perempuan harus giat dilakukan untuk memberikan keterampilan baru bagi perempuan dan membuka wawasan mereka untuk berkreasi dan memanfaatkan waktu luang untuk dipergunakan menciptakan suatu barang yang bermanfaat.

(19)

Dokumentasi saat Pelatihan Membuat Tas dan Dompet dari Bungkus Kopi

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

(20)
(21)
(22)

Dokumentasi saat Evaluasi Pelatihan

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 7 menunjukkan bahwa, proses pembasahan (Sr mendekati kondisi jenuh sempurna) pada benda uji dengan dan tanpa akar tanaman rumput gajah akan menurunkan kekuatan

Protocorm pada beberapa jenis anggrek tidak saja dibentuk dari jaringan pucuk apikal yang dikulturkan saja, akan tetapi dapat diperoleh dari ekplan jaringan daun,

Oleh karena itu guru sebagai pendidik harus mempunyai potensi untuk memilih model pembelajaran yang dapat digunakan sesuai dengan karakteristik siswa dan tuntutan kurikulum

Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, strategi dakwah yang dikembangkan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah dalam membentuk pribadi yang islami yaitu; (1)

Pengujian black box adalah metode yang digunakan untuk menampilkan dan menemukan kesalahan pada saat aplikasi dioperasikan, apakah input dan output yang dihasilkan

Dari laporan ini juga kami dapat mengetahui dan memahami tujuan dibuatnya parit uji dan juga sumur uji, dimana walaupun terdapat perbedaan dalam hal penampang

Pada penelitian Tugas Akhir ini, untuk mempercepat waktu pelaksanaan proyek dilakukan penambahan jam kerja (lembur) dari dua jam sampai empat jam dengan metode Time Cost

Algoritma RSA banyak digunakan untuk pengamanan pesan dan pembu- atan tanda tangan digital (digital signature). Keamanan- nya terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan prima