LAPORAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN LAPORAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
BUKIT ELANG RESIDENCE BUKIT ELANG RESIDENCE
Studi Lapangan Studi Lapangan Disusun Oleh : Disusun Oleh : Farhan Harjanto Farhan Harjanto Fakultas Teknik Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Islam Sultan Agung Semarang Universitas Islam Sultan Agung Semarang
2015 2015
Kata
Kata Pengantar ...Pengantar ... . 33 BAB
BAB 1 1 Pendahuluan Pendahuluan ... ... 44 BAB 2
BAB 2 Tujuan Tujuan dan dan Fungsi PFungsi Proyek royek ... . 88 BAB 3
BAB 3 Manajemen Konstruksi Manajemen Konstruksi Proyek...Proyek... 11... 11 BAB 4 Proses
BAB 4 Proses Pelaksanaan Proyek Pelaksanaan Proyek ... . 1414 BAB
Kata
Kata Pengantar ...Pengantar ... . 33 BAB
BAB 1 1 Pendahuluan Pendahuluan ... ... 44 BAB 2
BAB 2 Tujuan Tujuan dan dan Fungsi PFungsi Proyek royek ... . 88 BAB 3
BAB 3 Manajemen Konstruksi Manajemen Konstruksi Proyek...Proyek... 11... 11 BAB 4 Proses
BAB 4 Proses Pelaksanaan Proyek Pelaksanaan Proyek ... . 1414 BAB
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul ”dengan judul ”LAPORANLAPORAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BUKIT ELANG RESIDENCE
PEMBANGUNAN PERUMAHAN BUKIT ELANG RESIDENCE ”. Dalam penyusunannya,”. Dalam penyusunannya, penulis
penulis memperoleh memperoleh banyak banyak bantuan bantuan dari dari berbagai berbagai pihak, pihak, karena karena itu itu penulis penulis mengucapkanmengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis
penulis yang yang telah telah memberikan memberikan dukungan, dukungan, kasih, kasih, dan dan kepercayaan kepercayaan yang yang begitu begitu besar. besar. DariDari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. pembaca. Semarang, 28 Juni 2015 Semarang, 28 Juni 2015 Penyusun Penyusun
BAB 1
LATAR BELAKANG DAN DESKRIPSI PROYEK 1.1. Latar Belakang
Rumah merupakan salah satu macam bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu. Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan manusia,karena manusia memerlukan papan ( rumah) untuk tinggal. Rumah merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan,oleh karena itu sangatlah penting dalam memilih rumah yang nyaman dan sesuai dengan keluarga yang akan tinggal. Dalam menentukan rumah tersebut nyaman atau tidak dapat dilihat dari berbagai aspek seperti aspek lokasi dan konstruksi bangunan itu sendiri. Pada aspek lokasi,tentu akan sangat baik jika dapat memilih lokasi yang nyaman dalam membangun rumah,seperti sejuk,jauh dari kebisingan,keamanan terjaga,dekat dengan infrastruktur dan sebagainya. Sedangkan dalam aspek infrastruktur,seperti ventilasi yang cukup,pencahayaan yang cukup,ruangan tidak terlalu lembab dan kering, material bangunan tidak menganggu kesehatan,atap rumah yang memadai sehingga tidak bocor,dan lain sebagainya.
Sebagai suatu bangunan, rumah memiliki ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding dan atap, dimana dinding dibuat dengan menyusun batu bata dan direkatkan menggunakan perekat semen,dan atap menggunakan struktur kuda kuda yang terbuat dari kayu,baja ringan dan material lainnya yang biasanya ditutup menggunakan genteng tanah, beton, asbes dan lainnya. Rumah menggunakan pintu sebagai jalan masuk utama dan ditambah dengan jendela, pintu dan jendela biasanya terbuat dari kayu, tetapi ada juga yang menggunakan material lain seperti aluminium. Lantai yang digunakan menggunakan tanah,ubin,keramik,batu alam, dan material-material lainnya. Rumah biasanya memiliki berbagai model dan tipe yang berbeda, sepertirumah tradisional dan rumah modern,dalam rumah modern biasanya cenderung pada rumah minimalis seperti type 36, type 45, type 54 dan lainnya. Demi memenuhi kebutuhan akan rumah yang nyaman sesuai dengan kebutuhan konsumen,maka solusi yang ditawarkan adalah dengan membangun sebuah perumahan.
Perumahan dianggap menguntungkan karena selain lokasi yang nyaman,keamanan juga terjaga, selain itu juga konsumen tidak perlu pusing memikirkan hal yang berkaitan dengan konstruksi karena perumahan yang ditawarkan
pengembang pun semakin meningkatkan kualitas perumahan dengan harga murah sehingga semakin menguntungkan konsumen. Akan tetapi, karena semakin banyak permintaan perumahan yang murah dan menguntungkan, para pengembang sering tidak memperhatikan aspek material yang digunakan atau material yang digunakan tidak berkualitas sehingga rumah menjadi tidak tahan lama dan tidak sehat, oleh karena itu survey sangatlah penting sebelum memilih perumahan yang akan dibeli.
Survey yang kami lakukan pada Perumahan Bukit Elang diperlukan agar mengetahui kondisi pengerjaan yang sebenar benarnya agar konsumen tidak merasa kecewa. Survey yang telah dilakukan membuktikan bahwa di Perumahan Bukit Elang, pengembang telah menggunakan bahan bahan yang berkualitas yang akan dijelaskan pada Bab 4 proses pengerjaan perumahan.
1.2. Data-Data Proyek
Data-data umum proyek
Nama Proyek : Proyek Perumahan Bukit Elang Residence.
Lokasi Proyek : JL. Elang Raya Mangunharjo, Tembalang – Semarang. Pemilik : PT. Warna Alam Indonesia.
Kontraktor : PT. Warna Alam Indonesia. Biaya/harga rumah : Rp. 466.240.000.
Spesifikasi Bangunan
1. Luas bangunan : Type 45
2. Pondasi : Pondasi pasangan batu kali 3. Struktur Bangunan : Beton bertulang
4. Dinding : Bata diplester,diaci,dan dicat Ex Mowilex,tampak depan kombinasi batu alam
5. Lantai : Teras dan lantai utama : Granite Tile 60 x 60 6. Konstruksi Atap : Rangka atap baja ringan
7. Penutup Atap : Penutup atap genteng beton flat 8. Kusen Pintu & Daun Jendela : Alumunium, Kaca bening 9. Pintu : Daun pintu double takewood
10. Plafond : Rangka plafon hollow,penutup plafon gypsum board
12. Daya listrik dan air : PLN 1300 watt, air setara PDAM
1.3. Ruang Lingkup Proyek
Pekerjaan penyusunan laporan Struktur Bangunan 1 dalam pengamatan pr oyek perumahan Bukit Elang Residence meliputi :
A. Pekerjaan persiapan,meliputi pembersihan lahan, pengadaan dan penyimpanan peralatan dan bahan bangunan yang diperlukan.
B. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank. C. Pekerjaan pondasi.
D. Perkerjaan struktur bangunan, beton bertulang, sloof, kolom, plat lantai, balok, dan tangga.
E. Perkerjaan struktur atap menggunakan rangka baja ringan galvalum. 1.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam persiapan laporan ini, data-data yang ada didapatkan dengan cara sebagai berikut :
A. Observasi
Yaitu salah satu cara tuntuk mendapatkan data yang dilakukan secara langsung di lapangan. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang paling mudah dilakukan,karena dilakukan dengan melihat kondisi lapangan. Data tersebut dapat menunjang pemahaman tentang data tertulis proyek, dan dapat diperoleh pula hal-hal yang tidak diperoleh melalui teori karena kondisi lapangan terkadang berbeda dengan teori sehingga memerlukan strategi yang dapat memudahkan dan menunjang kelancaraan pekerjaan yang sedang dilakukan, selain itu dilapangan diperlukan strategi mengatasi permasalah secara praktis untuk mengatasi berbagai macam masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek.
B. Wawancara
Proses yang selanjutnya dilakukan setelah observasi adalah wawancara. Wawancara dilakukan sebagai upaya lanjutan dari pengamatan secara langsung (observasi ). Data pengamatan yang dilakukan secara observasi tentu saja belum cukup, oleh karena itu perlu adanya penjelasan dari pihak
melalui wawancara dengan pekerja yang ada. Dengan adanya data melalui observasi dan wawancara, diharapkan data dapat memadai sehingga dapat mendukung proses penyusunan laporan.
C. Gambar Kerja dan Data Tertulis
Merupakan data yang berisi keterangan keterangan teknis mengenai proyek yang sedang dilaksanakan, dimana dari data ini dapat diketahui rancana pembangunan suatu konstruksi dan dapat pula digunakan untuk menyusun langkah-langkah dari proses pengerjaan proyek, dengan adanya data tersebut maka dapat digunakan sebagai acuan, proyek telah dilaksanakan dengan benar atau belum. Selain itu, data kerja juga diperlukan guna mempermudah proses pengawasan dari proyek, sehingga diharapkan pekerjaan pembangunan dapat dilaksanakan dengan semudah mungkin.
BAB 2
TUJUAN DAN FUNGSI PROYEK 2.1 Uraian Umum
Semua pekerjaan selalu diikuti dengan hal dan tujuan yang diinginkan ketika pekerjaan itu selesai,mulai dari urusan pekerjaan, bisnis ataupun untuk tujuan
lainnya,karena tujuan inilah maka muncul keinginan kita untuk melakukan suatu pekerjaan, dengan terwujudnya pekerjaan maka tujuan kita juga akan terwujud yang menyebabkan adanya hubungan timbal balik antara pekerjaan yang kita lakukan dengan tujuan hasil yang kita inginkan.
Begitu juga dengan pekerjaan pembangunan proyek gedung. Tujuannya dapat bermacam macam, seperti gedung yang dijadikan sebagai rumah sakit, kantor,
ataupun gedung pertemuan, akan tetapi juga ada gedung yang dibangun guna memenuhi kebutuhan penduduk, seperti pembangunan gedung untuk hotel, ruko, dan juga lainnya, akan tetapi bangunan penduduk lebih cenderung pada bangunan yang
dapat dihuni seperti rumah, apartemen, dan lainnya.
Biasanya pembangunan gedung yang demikian itu dibangun bersifat permanen artinya untuk jangka waktu penggunaan yang panjang. Sesuai dengan definisi gedung yang merupakan suatu konstruksi yang disusun secara sistematis yang bersiftat tetap dan tidak dapat dipindah pindahkan. Oleh karena itu pengerjaan gedung harus sesuai dengan ketentuan yang ada karena melihat jangka waktu yang digunakna secara permanen.
3.3.3 Tujuan Proyek
A. Tujuan Umum Proyek
Rumah tinggal merupakan tempat untuk melakukan segala macam rutinitas dan aktivitas sehari-hari dalam kehidupan manusia. Kebutuhan akan rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan aktivitas manusia. Oleh karena itu keinginan masyarakat untuk membangun rumah pun semakin tinggi karena fungsinya yang sangatlah penting dan merupakan kebutuhan pokok.
Perencanaan anggaran dan persiapan yang dilakukan sebelum pembangunan perlu dipikirkan secara matang agar bisa lebih ekonomis dan dapat menekan biaya
yang harus dikeluarkan dalam pembangunan bangunan rumah tinggal. B. Tujuan Khusus Proyek
Pada perumahan Bukit Elang Regency, developer memberikan bangunan rumah yang digunakan sebagai tempat bagi para konsumen. Pihak developer menyediakan beberapa macam tipe rumah,mulai dari tipe 36, type 45, type 47, dan type 50 yang dapat dipilih sesuai dengan keperluan keluarga yang akan menempati.
Pihak developer Bukit Elang Regency mengusung konsep perumahan hijau,oleh karena Perumahan Bukit Elang Regency ditempatkan pada daerah perbukitan yang menjadikan perumahan tersebut menjadi sejuk dan dekat dengan
alam,selain itu Perumahan Bukit Elang Regency juga berada pada lokasi yang strategis dan tidak jauh dari kota semarang, sehingga memungkinkan pembeli mendapatkan fasilitas umum perkotaan yang berada didekat perumahan, selain itu juga lokasi perumahan berada pada daerah bebas banjir. Karena faktor faktor
tersebut, maka diharapkan dapat menarik minat masyarakat dan juga para investor yang berniat mengembangkan investasinya dengan memiliki rumah dikawasan ini. Proyek pembangunan perumahan Bukit Elang Regency bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal masyarakat di kota Semarang dan sekitarnya yang mengiginkan lokasi yang nyaman dan tidak jauh dari jantung kota Semarang. Selain itu juga sangat penting bagi para investor yang ingin memiliki rumah dikawasan Perumahan Bukit Elang Regency.
2.1 Fungsi Proyek
A. Fungsi Umum Proyek
Pada era yang sekarang, masyarakat cenderung ingin mendapatkan sesuatu dengan instan dan cepat, oleh karena itu maka para developer pun menjawab keinginan para masyarakat yang menginginkan hunian yang siap pakai dengan situasi yang nyaman. Hunian yang ditawarkan pun berbagai macam, mulai dari perumahan mewah untuk golongan menengah keatas, ataupun perumahan sederhana untuk golongan menengah kebawah, salah satu contohnya adalah pembangunan perumahan Bukit Elang Regency yang terletak di JL. Elang Raya
Mangunharjo, Tembalang – Semarang.
Perumahan di Bukit Elang Regency cenderung pada model minimalis mulai dari type 36 hingga type 50. Perumahan seperti ini banyak diminati oleh berbagai
golongan yang mengiginkan hunian yang bagus untuk keluarga kecil dan pas dengan baudget yang dimiliki. Perumahan di Bukit Elang Regency dijual mulai dari harga 400 juta hingga 500 juta.
B. Tujuan Khusus Proyek
Dengan lokasi proyek yang berada pada daerah perbukitan dengan luas puluhan hektar, juga berada dekat dengan infrastruktur jantung kota Semarang dapat memberikan kesan yang berbeda mengenai perumahan perkotaan yang maju, yang dapat menggabungkan antara hiruk pikuk jantung kota Semarang, dengan kenyamanan tinggal di daerah perbukitan yang sejuk dan nyaman.
BAB 3
MANAJEMEN KONSTRUKSI PROYEK 3.1 Uraian Umum
Proyek adalah suatu rangkaian aktifitas yang bersifat khusus dan diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya. Rangkaian aktivitas ini dibatasi oleh waktu, mutu dan harga. Kegiatan-kegiatan ini menghasilkan suatu output berupa desain dan pelaksanaan fisik.
3.2 Managemen Proyek
Manajemen proyek adalah proses pengkoordinasian dari perencanaan dan pengawasan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan,keahlian agar efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi, oleh karena itu dalam suatu proyek pekerjaan diperlukan adanya manajemen proyek agar proyek dapat berjalan dengan lancar. Manajemen konstruksi adalah suatu cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang di batasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas, sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu cara untuk mendapatkan suatu hasil seperti bangunan atau infrastruktur lain. Tata cara tersebut harus memenuhi syarat diantaranya :
Tepat waktu dalam pengerjaan
Tepat bentuk proyek yang diinginkan
Tepat dalam hal kualitas dan standard mutu yang telah ditetapkan
Biaya sesuai dengan yang telah direncanakan
3.3 Unsur-unsur proyek
Dalam menjalankan proyek di perumahan Bukit Elang Regency ini dibentuk organisasi pelaksana proyek yang melibatkan banyak pihak agar dapat saling bekerja sama dan saling mempunya rasa tanggung jawab terhadap tugas dan wewenang yang telah diberikan sesuai dengan bidang dan keahlian dari pihak masing-masing.
Berikut ini adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan Bukit Elang Regency Drafter Bapak Anton Owner / Pemilik PT. Warna Alam Indonesia Drafter Bapak Anton Drafter Bapak Anton
3.3.1 Owner
Pelaksanaan proyek perumahan di Bukit Elang Regency dikerjakan oleh PT. Warna Alam Indonesia yang merangkap sebagai kontraktor pelaksana, konsultan perencana, konsultan pengawas dan menjadi owner. Sehingga tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai owner, kontraktor pelaksana, konsultan perencana, dan konsultan pengawas dijalankan oleh PT.
Warna Alam Indonesia sendiri.
Tugas dan wewenang PT. Warna Alam Indonesia adalah sebagai berikut : a. Menyediakan lahan lokasi pembangunan proyek.
b. Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi pekerjaan proyek. c. Mengurus dan menyelesaikan izin-izin berikut persyaratan yang harus
dipenuhi yang berkaitan dengan pembangunan proyek tersebut.
d. Membuat gambar perencana proyek secara keseluruhan meliputi gambar struktur, arsitektur serta mekanikal dan elektrikal.
e. Membuat gambar-gambar detail / penjelasan, lengkap dengan perhitungan konstruksinya.
f. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
g. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual yang telah disepakati. h. Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.
i. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.
3.3.2 Drafter
Drafter adalah pihak yang bertugas dalam hal menyiapkan segala macam keperluan gambar gambar teknik dan perencanaan seperti bagian tampak,potongan dan lainnya dibawah perintah dari seorang arsitek dan sarjana teknik. Drafter biasanya bekerja menggunakan software bernama Autocad.
Tugas tugas dari seorang Drafter adalah :
a. Membuat gambar pelaksanaan / gambar shop drawing
b. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata lapangan c. Menjelaskan kepada pelaksana lapangan / surveyor
d. Membuat gambar akhir pekerjaan 3.3.3 Kepala Tukang / Mandor
Kepala tukang atau yang biasa disebut dengan mandor adalah pihak atau orang yang bertugas mendatangkan tukang atau tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan seperti kelompok tukang kayu, tukang besi , tukang batu. Selain itu juga mandor memiliki tugas untuk memimpin serta mengawasi pekerjaan dari tiap tiap tukang agar sesuai dengan rencana.
Tugas tugas dari seorang mandor adalah :
a. Mengawasi jalannya pembangunan dilapangan
b. Memberikan instruksi secara langsung kepada tukang tukang mengenai apa yang akan dikerjakan
c. Mengevaluasi hasil kerja para tukang di lapangan bila terjadi kesalahahan
d. Melaporkan perkembangan pekerjaan yang telah dilaksanakan setiap minggunya
2.2 Pekerja Bangunan / Tukang
Pekerja bangunan / tukang adalah pihak atau orang yang melakukan pekerjaan dari tingkat yang paling rendah yaitu kuli bangunan. Dalam proyek Bukit Elang Regency, rata-rata tukang diambil dari daerah sekitar, tetapi ada juga yang diambil dari luar daerah.
Data-data pekerja proyek :
Jumlah pekerja ( dalam satu rumah) : 7 orang pekerja
Jam Kerja : 08.00 s/d 16.00 WIB
BAB 4
PROSES PELAKSANAAN PROYEK 4.1 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan faktor utama yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan lain mulai dari awal hingga akhir pekerjaan yang akan dilakukan.
4.1.1. Pekerjaan Persiapan Lahan dan Pembersihan Lokasi
Lokasi yang akan dibangun perumahan Bukit Elang Regency diratakan dan dibersihkan dari rumput liar, pohon-pohon, akar pohon, pemotongan bukit lereng bukit dan jenis sampah yang dapat mengganggu kestabilan tanah, sehingga tidak terjadi penurunan tanah akibat pembebanan, kemudian dilanjutkan dengan perataan tanah di lokasi yang akan dibangun.
4.1.2. Pekerjaan Persiapan Pembuatan Gudang
Gudang adalah suatu bangunan yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam material yang digunakan dalam proses pembuatan proyek yang dilaksanakan, biasanya material yang disimpan digudang adalah material yang memakan ruang sedikit seperti semen, keramik dan barang barang lainnya.
Lokasi gudang pada perumahan Bukit Elang Regency terletak pada daerah lahan yang tidak menganggu tata letak ruangan, diharapkan agar para pekerja dapat bekerja dengan leluasa dan tidak terganggu serta memudahkan
dalam pengambilan material material yang dibutuhkan. Dinding dari gudang tersebut terbuat dari kayu dan genteng menggunakan seng karena bangunan gudang merupakan bangunan sementara sehingga bahan yang digunakan pun seadanya agar dapat menghemat biaya yang dikeluarkan.
4.4.3. Pekerjaan Persiapan Alat dan Bahan A. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam proyek pembangunan proyek perumahan di Bukit Elang Regency adalah mixer dan stamper yang digunakan untuk pembangunan proyek, sedangkan alat yang dibawa oleh pekerja antara lain adalah : cangkul, cetok, alat pemotong besi,gergaji, tang, ember, sekop, dan alat-alat lain yang dibutuhkan lainya. Dalam proses pekerjaan, sangatlah mungkin diperlukannya alat alat lain yang tidak tercantumkan karena
B. Persiapan Bahan
Bahan adalah salah satu perangkat material yang sangat penting karena bila tidak adanya bahan dan material-material yang diperlukan maka tidak
akan dapat dibangun suatu bangunan.
Material-material yang digunakan dalam proyek ini adalah material-material yang biasa digunakan dalam pembuatan suatu rumah, yaitu antara lain :
1. Air
Air merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu proyek, dimana kualitas air akan ikut menetukan mutu bangunan tersebut terutama dalam pekerjaan beton. Air dan pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung Minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang bisa merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini air yang di pakai adalah air yang dapat diminum. Air yang digunakan, secara teori harus memiliki tingkat kejernihan yang sama dengan air minum agar diharapkan campuran semen dapat tercampur dengan baik dan tidak tercampur dengan material material lain. Sumber penyediaan air dalam proses pembangunan perumahan Bukit Elang Regency ini melaui sumur yang sengaja dibuat untuk membantu penyediaan air dalam pembangunan proyek.
2. Semen
Semen adalah bahan bangunan yang sangat peka terhadap pengaruh air, yang di buat campuran dengan material lain dalam pembangunan perumahan ini. Pada proyek pembangunan Bukit Elang Regency ini menggunakan semen Indosement Tiga Roda yang merupakan semen buatan dalam negeri.
Kesalahan penyimpanan semen mengakibatkan pemborosan biaya, karena apabila semen mengeras maka semen tidak dapat dipergunakan. Untuk menjamin agar semen tidak cepat rusak maka semen disimpan di dalam gudang yang telah dibangun dan peletakan semen dialasi dengan papan – papan kayu. Dalam penumpukan semen pun ada aturannya, maksimal tumpukan semen yang diperbolehkan adalah 10 sak, lebih dari 10 sak ditakutkan akan membuat semen menjadi keras dan tidak dapat digunakan lagi.
3. Agregat Halus ( Pasir )
Aggregat halus atau pasir merupakan salah satu bahan isian pada suatu adukan campuran beton. Untuk menghasilkan hasil yang memuaskan maka dibutuhkan kualitas pasir yang baik. Oleh sebab itu pasir yang digunakan dalam proyek pembangunan Bukit Elang Regency ini adalah pasir muntilan karena pasir muntilan merupakan pasir dengan kualitas yang sangat baik.
4. Agregat Kasar
Split atau Kerikil adalah salah satu bahan yang digunakan untuk membuat campuran beton, dalam campuran beton diperlukan air, semen, agregat halus ( pasir ) , dan agregat kasar ( split dan kerikil ).
Pemilihan kerikil juga disesuaikan dengan konstruksi tulangannya dengan maksud untuk menghindari terjadinya selang kerikil sebagai hasil disentregrasi alam dari batu-batu pecah yang diperoleh dari pecahan batu. Dalam proyek pembangunan perumahan ini menggunakan aggregat kasar yang berasal dari batu pecah hasil dari batu alam yang dipecah dengan alat berat (Crusher).
Gambar 4.1.3.4. Agregat Kasar (kerikil)
5. Kayu dan Multiplek
Kayu dan multiplek mempunyai peran yang penting sebagai cetakan (bekisting) dalam pekerjaan beton guna membentuk konstruksi yang di inginkan. Yang digunakan dalam proyek ini adalah menggunakan bambu dan kayu papan sengon dengan tebal 30 mm untuk bekisting balok, dan kolom. Selain itu kayu juga dapat digunakan untuk keperluan lain seperti pada saat pemasangan Bouw Plank dan lain sebagainya
Gambar 4.1.3.5. Kayu
6. Batu Bata
Batu bata merupakan bahan yang umu digunakan sebagai bahan pasangan, biasanya terbuat dari tanah liat namun ada juga inovasi lain
yang menggunakan bahan selain tanah liat.
Batu bata biasanya digunakan untuk membuat tembok dari bangunan, selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan pondasi, namun penggunaan batu bata sebagai bahan pondasi telah lama ditinggalkan. Dalam pembangunan perumahan Bukit Elang Regency, batu bata diambil dari penyedia batu bata lokal yang ada disekitar
daerah Semarang.
7. Besi Tulangan
Besi tulangan merupakan salah satu material yang digunakan dalam pembuatan beton, besi tulangan berfungsi untuk menahan gaya tarik karena sifat beton yang tidak dapat menahan gaya tarik, tapi kuat tehadap gaya tekan.
Pada pembangunan Perumahan Bukit Elang Regency, besi tulangan yang digunakan adalah besi tulangan dengan ukuran Ø10, Ø12, Ø8. Besi tulangan dengan campuran semen, aggregat dan air akan menjadi Beton Bertulang, untuk pembangunan rumah sering di gunakan pada pembuatan Sloof, Kolom, balok, dst, sesuai yang di inginkan.
Gambar 4.1.3.7. Besi Tulangan
4.2. Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouw Plank
Tujuan utama dari pekerjaan pengukuran ini adalah untuk mengetahui batas- batas tampak, ketinggian tanah (titik 0,00) serta menentukan posisi dari bagunan dan komponen-komponennya yang meliputi pondasi, kolom dan balok agar sesuai dengan perencanaan. Pekerjaan ini dilakukan dengan teliti, karena sangat menetukan
berpengalaman dalam pemasangan Bouw Plank agar pemasangan dapat sesuai dan tidak menganggu pekerjaan lain.
Setelah pekerjaan pengukuran selesai, maka pemasangan bouw plank segera dilaksanakan. Bouw plank merupakan dasar ukuran dari sumbu-sumbu bangunan. Bouw plank dibuat dengan jarak sesuai dengan gambar dan as-asnya. Pekerjaan pemasangan Bouw Plank haruslah teliti dan tepat karena jika terjadi kesalahan dalam pemasangan Bouw Plank maka dapat mengacaukan pekerjaan selanjutnya, karena
Bouw Plank merupakan faktor yang penting dalam proses pembangunan.
Gambar 4.2. Bouwplank
4.3. Pekerjaan Pondasi
Fondasi termasuk struktur inti bangunan karena fondasi berfungsi untuk menerima beban dan menyalurkannya ke tanah di sekitarnya. Jenis dan tipe fondasi sangat beragam, di antaranya fondasi menerus, fondasi lajur, fondasi sumuran, dan fondasi footplat. Dalam pembangunan perumahan ini fondasi yang digunakan adalah fondasi lajur, fondasi sumuran, dan fondasi Footplat.
4.3.1. Pondasi Footplate
Dalam proses pemasangan pondasi Foot Plate, ada beberapa tahapan pekerjaan yang dilakukan, yaitu :
1. Penggalian Tanah
Langkah pertama yang dilukan adalah proses penggalian tanah. Dalam Perumahan Bukit Elang Regency, tanah digali sedalam 70 cm
2. Membuat Lantai Kerja
Proses selanjutnya adalah pembuatan lantai kerja. Pembuatan lantai kerja bertujuan agar besi tulangan tidak kotor, dengan perbandingan 1Pc : 2Psr :
3Kr.
3. Perletakkan Besi
Proses perletakan besi dilakaukan setelah lantai kerja kering. Biasanya proses pengeringan lantai kerja memerlukan waktu satu hari. Setelah itu
footplate diletakkan sedemikian rupa sehingga tepat pada bouwplank. 4. Proses Pengecoran
Proses pengecoran dilakukan setelah besi dan komponen lainnya diletakkan pada posisinya. Pengecoran footplate dibagian bawah menggunakan bekisting pengeringannya memerlukan waktu satu hari.
Proses pengecoran footplate bagian atas (kolom) dengan menggunakan bekisting. Pelepasan cetakan dilakukan setelah 2 hari. Pada saat pengecoran tidak dilakukan pemadatan dengan alat karena sudah terdapat banyak split dalam campuran. Pemadatan hanya dengan memukul-mukul cetakan dan menusuk bagian dalam dengan menggunakan tongkat sehingga tidak te rdapat rongga.
4.3.2. Pondasi Batu Belah
1. Pekerjaan Penggalian Tanah
Penggalian tanah berdasarkan ukuran dan garis lurus benang pada pemasangan bouwplank. Pondasi batu belah pada pembangunan perumahan
Bukit Elang Regency ini memiliki kedalaman 70 cm.
Gambar 4.3.2.1. Pekerjaan Penggalian Tanah
2. Urugan Pasir
Untuk keperluan pembuatan pondasi batu belah, setelah tanah digali, dilakukan pengurugan dengan pasir setinggi
5-10 cm.
Pondasi batu belah berfungsi untuk menahan beban yang bekerja diatasnya, baik beban vertikal maupun horizontal. Batu kali harus ditata dengan rapi dan
tidak boleh ada siar yang satu garis lurus agar ruang geraknya kecil dan rongga-rongga yang kosong diisi dengan adukan atau pasta.
3. Pasangan Anstamping
Setelah selesai melakukan proses pengurugan, proses selanjutnya adalah proses pemasangan aanstamping, yaitu dengan menyusun pasangan batu berdiri (anstamping) dengan ketinggian 15 – 20 cm.
4. Pasangan Batu Belah
Pasangan batu belah disusun tanpa ada siar yang satu garis lurus, pemasangan batu belas setelah pasangan Aanstamping terpasang. Dalam
tahap pemasangan batu belah lebih baik disertai dengan menanam tulangan kolom dan tulangan kait sloof di dalam pondasi agar kolom dan sloof kuat dan tidak mudah bergeser.
Gambar 4.3.2.4. Pasangan Batu Belah 4.4. Pekerjaan Sloof
Setelah selesai pekerjaan pondasi dengan pemasangan batu belah dilanjutkan pembuatan sloof di atas pondasi dengan menggunakan campuran material yaitu : air,
semen, pasir, dan batu split. Langkah langkahnya yaitu :
Pemasangan Tulangan
Pada pekerjaan pembesiaan sloof mula-mula dipasang tulangan pokok sesuai dengan gambar rencana, dimana tulangan sloof dikaitkan dengan tulangan kolom yang tertanam di pondasi. proses merangkai tulangannya dikerjakan pada tempat perletakan sloofnya. Pada pekerjaan sloof di proyek ini
Sloof berukuran 20x30, cm dengan tulangan besi polos 6Ø12 mm dan beugel Ø8-15 mm dengan jarak selang
Proses Bekisting
Setelah penulangan selesai,maka dilanjutkan dengan pekerjaan bekesting. Sebelum bekesting yang sudah dibuat dipasang, terlebih dahulu tulangan kolom didirikan atau dibuat. Tulangan sloof pada tulangan, agar tulangan sloof terselimuti oleh beton pada saat proses pengecoran dan bekesting ini disesuaikan dengan bentuk sloof yang ada dengan
menggunakan kayu multiplek.
Proses Pengecoran Sloof
Setelah pekerjaan bekesting selesai, maka dilanjutkan dengan penuangan mortar atau pasta ke dalam bakesting yang terpasang pada besi
tulangan sloof.
Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekesting pada sloof lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan pembongkaran pada pekerjaan kolom,balok. Pembongkaran pada sloof dilakukan setelah beton itu mengering. Setelah dilakukan pembongkaran lakukan penyemprotan serta menimbun atau mengurug kembali dengan tanah pada lubang di antara perletakan sloof.
Gambar 4.4 Pembongkaran Bekisting Sloof
4.5. Pekerjaan Pengurugan Tanah
Setelah pemsangan batu belah, dan sloof pekerjaan selanjutnya adalah mengurug kembali tanah galian di sela-sela pasangan batu belah. Pemadatan tanah urug dilakukan secara bertahap lapis demi lapis.
4.6. Pekerjaan Dinding
4.6.1. Pekerjaan Kolom
Kolom adalah bagian dari bangunan yang berfungsi untuk menahan beban di atasnya dan menyalurkannya ke pondasi. Kolom yang digunakan dalam proyek pembangunan rumah ini menggunakan 4 ukuran kolom yang berbeda yaitu :
K1 ukuran 15x20 cm dengan tulangan besi polos 4Ø10 mm dan
beugel Ø6-150 mm.
K2 ukuran 15x25 cm dengan tulangan besi polos 4Ø12 mm dan
beugel Ø8-150 mm.
K3 ukuran 15x30 cm dengan tulangan besi polos 6Ø12 mm dan
beugel Ø6-150 mm.
Kp Ukuran 15x15 cm dengan tulangan besi polos 4Ø8 mm dan
Beugel Ø6-150 mm
Hal yang pertama dilakukan adalah menyetel tulangan kolom. Setelah penyetelan kolom dilakukan pembuatan bekesting atau cetakan untuk kolom. Kemudian diteruskan dengan Pemasangan bekesting dan beton tahu, diteruskan dengan melakukan pengecoran. Setelah 3 hari bekesting dibuka, kemudian lakukan perawatan beton dengan penyemprotan agar beton tetap jenuh dan lebih kuat.
4.6.2. Pekerjaan Pasangan Dinding
Material untuk pekerjaan dinding dalam proyek pembangunan perumahan ini bata merah menjadi pilihan karena harganya terjangkau dan memiliki keunggulan, yakni membuat dinding jauh berkualitas dibandingkan dengan material yang lain.
Pada pekerjaan dinding, sebelum bata merah di pasang di lakukan dengan menrik benang supaya pemasangan bata merah bisa rapi atau lurus, di lanjutkan dengan pemasangan bata merah pertama kira-kira setinggi 1-1,5 m supaya tidak mudah rubuh.
Dinding bata merah berfungsi membatasi tata letak antara ruangan dalam rumah dan bagian luar rumah, sebagai penyekat dan perekat antar bata merah adalah adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 6 Pasangan bata merah terletak diatas beton (sloof). Untuk trasram perbandingan semen dan pasir 1 : 4
Gambar 4.6.2 Pekerjaan Pemasangan Bata
4.6.3. Pekerjaan Pemasangan Kusen
Pada pembangunan rumah ini menggunakan kusen alumunium. Pemasangan kusen alumunium dikerjakan setelah pekerjaan dinding selesai, dengan cara pembatuan menggunakan alat khusus untuk menyatukan kusen alumunium dengan dinding.
4.8. Pemasangan Keramik
Keramik merupakan salah satu material yang sering digunakan untuk lantai dan dinding rumah. Beberapa jenis ukuran keramik yang digunakan dalam pekerjaan lantai adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai Utama
Keramik 60x60 digunakan hampir seluruh ruangan, Keramik lantai dipasang pada permukaan pasir urug diatas permukaan tanah padat menggunakan adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 Keramik lantai merupakan pekerjaan interior yang berfungsi untuk memperindah tampilan rumah. Satuan dalam perhitungan pemasangan lantai keramik adalah m².
b. Pekerjaan Pemasangan Keramik Kamar Mandi
c. Pekerjaan Pemasangan Keramik Dinding Kamar Mandi 4.7. Pekerjaan Atap
Pembangunan proyek perumahan Bukit Elang Regency ini menggunakan genteng beton dengan kuda-kuda baja ringan sebagai rangka atap dan menggunakan penutup atap dari fiber bening pada ruang jemur dengan menggunkan rangka baja.
Langkah kerjanya pekerjaan atap baja ringan dengan genteng beton : 1. Menyiapkan dudukan kuda-kuda baja yang terbuat dari beton. 2. Pemasangan kuda – kuda baja ringan
3. Memasang gording, usuk, reng baja ringan secara berurutan 4. Menutup atap dengan genteng keramik
5. Menutup hubungan genteng keramik paling atas pada nok dengan campuran 1Pc : 3Psr agar air hujan tidak meresap dan bocor.
Gambar 4.7 Pekerjaan Atap
4.8. Pekerjaan Pemasangan Plafon
Dalam pembangunan rumah di proyek ini material yang digunakan dalam pembuatan plafon adalah papan gypsum dengan rangka hollow dan penggantung besi root. Plafon berfungsi melidungi perabotan rumah dari debu-debu yang masuk melalui atap genting. Selain fungsi utamanya tersebut, plafond juga memperindah langit-langit rumah. Pekerjaan plafon bagian dari pekerjaan interior yang bisa didesain sesuai dengan pola yang diinginkan.
1. Pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Rangka Plafon
Rangka plafon berfungsi sebagai penggantung papan gypsum yang yang dipasang menggunakan sekrup. Rangka plafon yang digunakan adalah besi hollow.
2. Pemasangan Plafon Gypsum
Material yang digunakan untuk membuat plafon adalah papan gypsum 9 mm. Selain memudahkan dalam pekerjaan, papan gysumm juga dapat dibentuk sesuai dengan pola yang diinginkan.
3. Pemasangan Lis Gypsum
Lis gypsum terletak pada sudut pertemuan antara hollow dengan acian dinding bata. Lis gypsum juga digunakan untuk membuat plafon terlihat lebih indah dan tidak terlihat kaku.
4.9.Pekerjaan Instalasi Listrik
Pekerjaan instalasi listrik ini untuk menunjukan letak lampu dan garis lampu yang di pakai di setiap ruangan. Selain itu, pekerjaan instalasi listrik ini untuk mengetahui letak saklar dan panel-panel listrik beserta jaringan-jaringan dari kabel di setiap lantainya. Sumber listrik ini diperoleh dari listrik negara (PLN)
Pada pembangunan perumahan ini menggunakan lampu downlight yang terpasang di ruang utama, seperti ruang keluarga, ruang tamu, ruang tidur, ruang makan, dan teras, sedangkan lampu pijar terpasang pada ruang tidur service, kamar mandi utama dan kamar mandi service.
Stop kontak dan saklar terpasang pada setiap ruangan untuk mengoprasikan lampu disetiap ruangan tersebut, saklar yang terpasang pada setiap ruangan menggunakan double saklar, double saklar lebih sering digunakan karena saklar ini bersifat lebih efisien daripadi single saklar.
Gambar 4.9. Pekerjaan Instalasi Listrik
4.10. Pekerjaan Instalasi Air
Pekerjaan instalasi air ini untuk menunjukan alur instalasi air bersih dan air kotor yang direncanakan seefektif munkin yang dipasang dari lantai bawah dan lantai atas.
4.10.1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
Instalasi air bersih pada pembangunan perumahan ini dimulai dari sumber air yang kemudian di alirkan oleh pompa air dan di tampung pada bak penampungan air yang terdapat pada tower air yang kemudian disalurkan menuju kamar mandi dan dapur melalui pipa – pipa yang disalurkan menuju
kran air – kran air yang terdapat pada ruang-ruang tersebut untuk keperluan pemakaian air bersih dalam rumah tangga.
Instalasi air bersih pada kamar mandi terdapat pada shower, washtafel dan kran air. Instalasi air pada dapur terdapat pada washbak.
Gambar 4.10 Instalasi Air Bersih
4.10.2. Pekerjaan Instalasi Air Kotor
Instalasi air kotor pada pembangunan perumahan ini berakhir pada saptictank. Pembuangan air kotor menuju saptictank berasal dari ruang kamar mandi dan dapur.
Instalasi air kotor pada kamar mandi terdapat pada toilet, washtafel, dan saluran pembuangan kamar mandi. Instalasi air pada dapur terdapat pada washbak.
4.11. Pekerjaan Pengecatan
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini meliputi pengecatan tembok
dan plafond. Dalam proses pengecatan tembok menggunakan cat tembok merk Dulux dan dalam pengecatan plafond menggunakan cat merk Decolith
Dalam proses pekerjaan pengecetan dinding diawali dengan pelaksanaan pemlesteran dinding bata secara menyeluruh, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pengacian yaitu pekerjaan yang bertujuan untuk menghaluskan permukaan dinding yang telah diplester. Setelah pekerjaan pengacian ini selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pemberian lapisan dasar pada dinding yang sudah diaci agar dinding dapat dicat tanpa menghabiskan banyak cat dinding yang digunakan dan permukaan dinidng yang sudah di cat permukaanya halus..
Dalam proses pengecetan plafon diawali dengan pemberian lapisan dasar cat pada plafon yang bertujuan untuk menutupi celah-celah pertemuan antar plafon yang
telah terpasang dan untuk menghemat penggunaan cat plafon yang tersedia.
BAB 5 KESIMPULAN
Perumahan Bukit Elang Regency menggunakan konsep ruang usaha yang modern dan tepat, letaknya yang strategis dan bebas dari banjir untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
Seperti halnya bangunan gedung, maka proyek pembangunan perumahan juga mempunyai ruang lingkup pekerjaan seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank, pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur beton bertulang, pekerjaan struktur atap dari rangka baja, pekerjaan pasangan batu bata, pekerjaan kusen, pekerjaan plafond, pekerjaan penutup lantai, instalasi air, instalasi
listrik, dan pekerjaan pengecetan.
Pembangunan perumahan dalam proyek ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan rumah tinggal yang nyaman dan berkualitas . Selain itu pembangunan perumahan ini dengan model terbaru juga bertujuan untuk keperluan bisnis perusahaan yang mengelola pengembangan proyek ini.
Pelaksanaan proyek Perumahan Bukit Elang Regency di kerjakan oleh PT WARNA ALAM INDONESIA yang merangkap sebagai kontraktor pelaksana, konsultan perencana, konsultan pengawas dan menjadi owner. Sehingga tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai owner, kontraktor pelaksana, konsultan perencana, dan konsultan pengawas dijalankan oleh PT WARNA ALAM INDONESIA sendiri. Dalam pelaksanaan Proyek Perumahan Bukit Elang Regency ini melibatkan kepala tukang dan tukang, selain itu juga melibatkan subkontraktor pekerjaan atap, subkontraktor pekerjaan plafond dan subkontraktor pekerjaan kusen pintu dan jendela.
Dalam proses pelaksanaan proyek ruko tersebut diawali dengan pekerjaan persipan yang terdiri dari persiapan dan pembersihan lahan, pembuatan gudang, dan mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembangunan rumah. Setelah pekerjaan persiapan selesai maka pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouw plank dapat dilakukan kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pondasi. Pondasi yang digunakan dalam pembangunan rumah ini menggunakan pondasi footplate dengan kedalaman 70 cm dan pondasi batu belah dengan kedalaman 50 cm.
Pemasangan dan pengecoran sloof dilakukan setelah pondasi kering. Pada pekerjaan sloof di proyek ini menggunakan sloof berukuran 20x30 cm dengan
dan pemasangan sloof selesai, selanjutnya mengurug tanah galian dan melakukan pemadatan urugan. Pekerjaan dinding seperti pemasangan kolom, batu bata, kusen dilakukan setelah pekerjaan pengecoran sloof selesai dan kering. Kolom yang digunakan pada pembangunan rumah ini menggunakan 4 ukuran kolom, yaitu kolom K1, K2, K3, dan Kp yang masing-masing dimensianya telah dijelaskan di bab 4 pada pembahasan “Pekerjaan Kolom” . Pekerjaan ring balk dan balok lantai pada pekerjaan plat lantai dilakukan setelah pekerjaan dinding selesai. Sedangkan pemasangan
keramik dilakukan setelah pekerjaan atap selesai dikerjakan. Pekerjaan atap seperti pemasangan kuda-kuda baja ringan, pemasangan genting keramik dan pemasangan plafond pada pembangunan rumah ini di laksanakan oleh sub kontraktor yang di
ditunjuk oleh PT WARNA ALAM INDONESIA.
Pekerjaan instalasi listrik bertujuan untuk mengetahui jaringan-jaringan listrik pada bangunan ini, sumber listrik diperoleh dari listrik negara (PLN)
Pekerjaan instalasi air pada pembangunan ini terdiri dari instalasi air bersih dan air kotor. Instalasi air bersih berasal dari sumber air yang dialirkan menuju tower air kemudian dialirkan menuju kamar mandi dan dapur, sedangkan instalasi air kotor berakhir pada saptictank.
Pekerjaan pengecatan atau finishing menggunakan cat merk Dulux untuk pengecatan pada tembok dan pengecatan plafond menggunakan cat merk Decolith.
Setelah kami melakukan kunjungan proyek pembangunan Perumahan Bukit Elang Regency ini kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang prosedur dan urutan pelaksanaan pembanguan Perumahan sederhana.