• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. basket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). Bola basket merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. basket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). Bola basket merupakan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

11 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Bola Basket

Permainan bola basket adalah permainan yang menggunakan bola besar yang dimainkan dengan tangan dan bertujuan memasukkan bola sebanyak mungkin ke keranjang lawan serta menahan lawan agar jarang memasukkan bola basket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). Bola basket merupakan olahraga permainan bola besar dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain, tujuannya adalah untuk mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke ring lawan dan mencegah lawan untuk mendapat nilai (Muhajir, 2006: 11).

Bola basket di mainkan di mainakan di lapangan bersegi panjang oleh 2 tim dengan 5 pemain pertim, tujuannya adalah mendapatkan nilai dengan memasukkan bola ke dalam keranjang sebanyak-banyaknya dan mencegah tim lain melakukan hal yang serupa. Untuk dapat memainkan bolabasket dengan baik perlu menguasai teknik gerakan yang efektif dan efisien.

Permainan bola basket juga lebih kompetitif karena tempo permainan cenderung lebih cepat jika dibandingkan dengan olahraga bola yang lain, seperti voli dan sepak bola. Ada 3 posisi utama dalam permainan bola basket,

(2)

1) Forward, pemain yang memiliki tugas utama yakni mencetak poin dengan memasukkan bola ke keranjang lawan.

2) Guard, pemain yang mengisi posisi wing dan bertugas untuk menjadi orang pertama yang melakukan defense.

3) Center, pemain yang menjadi poros permainan ketika bertahan dan menyerang dan biasanya berada di bawah ring.

Dalam permainan bola basket ada beberapa teknik dasar yang wajib dikuasai setiap pebola basket. Diantaranya adalah: Passing (Mengoper), shooting (Menembak), dribling (Menggiring), lay up (Lay Up), ballhandling (Penguasaan), rebound (Bola Pantul), dan Pivot (Poros).

2.2 Teknik Dasar dalam permainan bola basket 2.2.1 Teknik mengopor bola

Menurut Jon Oliver (2007: 35) umpan yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan serangan sebuah tim dan sebuah unsur penentu tembakan-tembakan yang berpeluang besar mencetak angka. Ketepatan umpan yang hebat tidak boleh diremehkan. Ini bisa memotivasi rekan-rekan tim, menghibur penonton, dan menghasilkan permainan yang tidak individulis. Seorang pengumpan yang terampil mampu melihat seluruh lapangan, mengantisipasi perkembangan dalam pertandingan yang penuh serangan, dan memberikan bola kepada rekan tim pada saat yang tepat.

Operan dapat dilakukan dengan cepat dan keras, yang penting bola dapat dikuasai oleh teman yang menerimanya agar permainan dapat

(3)

berjalan dengan baik dalam hal penyerangan maupun pertahanaan. Untuk dapat melakukan operan dengan baik dalam berbagai situasi, pemain harus menguasai macam-macam teknik dasar mengoper bola dengan baik. Menurut Nuril Ahmadi (2007: 13-15) teknik dasar mengoper (passing) dalam bolabasket adalah sebagai berikut:

1) Mengoper bola setinggi dada (Chest Pass) 2) Mengoper bola dari atas kepala (Overhead Pass) 3) Mengoper bola pantulan (Bounce Pass)

2.2.2 Teknik menembak (shooting)

Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak. Kemahiran menembak dalam permainan bola basket merupakan teknik dasar yang terpenting, karena kemenangan regu dalam suatu pertandingan ditentukan dengan jumlah berhasilnya tembakan yang masuk. Menembak dalam permainan bola basket adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hasil ketepatan (accuracy), yaitu dalam hal ini masuknya bola dalam keranjang.

Shooting adalah suatu aksi memasukkan bola ke ring basket. Biasanya shooting dilakukan dengan posisi berdiri atau lompat. Ketika melakukan shooting, poin yang didapat tergantung dari posisi ketika lemparan dilakukan. Bila dilakukan di lingkaran 2 poin, maka nilai yang didapat pun 2 poin, namun jika di lakukan di luar lingkaran 2 poin, maka nilai yang diperoleh adalah 3 poin

(4)

Setiap cabang olahraga memiliki teknik-teknik dasar yang harus dikuasai agar bisa memainkannya dengan benar. Bagi seorang atlet khususnya, mereka harus menjalani beberapa tahapan pembinaan dan pelatihan. Dalam masa pembinaan dan pelatihan ini mereka diajarkan bagaimana cara melakukan teknik dasar tersebut dengan benar. Adapun teknik dasar dalam permainan bola basket, yaitu sebagai berikut :

a. Cara Memegang Bola

b. Passing dan Catching (Melempar dan Menangkap Bola) c. Dribbling (Menggiring Bola)

d. Pivot e. Lay Up f. Rebound g. Slam Dunk h. Screen i. Shooting

2.2.3 Peraturan Permainan Bola Basket

Bola basket memiliki organisasi yang menaunginya yaitu PERBASI untuk tingkat nasional dan FIBA untuk tingkat internasional/dunia. Salah satu tugas penting dari organisasi ini adalah menetapkan peraturan-peraturan dalam permainan atau pertandingan bola basket. Peraturan yang dibuat tidak hanya untuk para pemain tapi juga untuk pelatih, petugas (seperti wasit) dan lain sebagainya. Pada dasarnya peraturan permainan

(5)

bola basket dikeluarkan oleh FIBA dan kemudian PERBASI ikut mengesahkan peraturan tersebut untuk diberlakukan di Indonesia.

Selanjutnya PB PERBASI (PERBASI, 2008:96) mengeluarkan 3 peraturan dalam permaianan bola basket, yaitu sebagai berikut :

a. Peraturan 3 detik

Peraturan ini menyatakan bahwa seorang pemain tidak boleh berada dalam daerah terlarang lawan lebih dari 3 detik, disaat timnya sedang menguasai bola di daerah lawan dan jam permainan sedang berjalan.

b. Peraturan 8 detik

Peraturan ini menyatakan bahwa tim yang menguasai bola di backcourt harus membawa bola ke front court dalam waktu 8 detik. Bila dalam 8 detik ini bola keluar lapangan karena lawan, maka 8 detik akan dihitung dari waktu terjadinya gangguan.

c. Peraturan 24 detik

Peraturan ini menyatakan bahwa pelanggaran terjadi bila tembakan ke keranjang dilakukan mendekati watu 24 detik dan peluit berbunyi saat bola melayang di udara dan tidak berhasil masuk. Hal ini tidak dianggap sebagai pelanggaran jika tim lawan segera mendapatkan dan menguasai bola.

2.3 Kondisi fisik Atlit Bola Basket

Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya.

(6)

Artinya bahwa dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan untuk keperluan apa keadaan atau status yang dibutuhkan.

Menurut M. Sajoto (1992:12) ada sepuluh macam komponen kondisi fisik seorang atlit:

1) Kekuatan (strength)

Komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewatu bekerja.

2) Daya tahan (endurance)

Kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darah secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot dengan intensitas tinggi.

3) Daya otot (muscular power)

Kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam yang sependek-pendeknya.

2.4 Keterampilan Shooting

Dalam olahraga bola basket, shooting merupakan sasaran akhir setiap permainan dan salah satu bagian penting dalam permainan, karena tim yang paling banyak memasukkan bola ke dalam kerangjang lawan itulah yang menang.

(7)

Maka dalam suatu latihan teknik shooting dalam bola basket mendapatkan porsi latihan yang lebih banyak dari pada teknik bola basket lainnya.

Shooting bola basket adalah usaha melakukan lemparan kearah ring basket dengan tujuan untuk mencetak point atau skor. Mulai dengan sikap seimbang. Pegang bola dengan dua tangan di depan dahi, jaga agar siku masuk. Tangan anda harus masuk sedikit di belakang bola dalam posisi rileks. Lihat target tanpa memperhatikannya pandangan jauh atau mengecoh sebelum tembakan. Melangkah kearah sasaran, rentangkan kaki, punggung dan tangan. Perkuat pergelangan tangan dan jari-jari anda pada bola, perkuat tangan pada bola, tangan yang kuat mendominasi. Bola akan pergi ke mana anda akan mengarahkannya. Lepaskan bola dari jemari tangan anda berturut-turut memberikan backspin dan mengarahkan bola. Gerakan lanjut (Follow Through) jari-jari menunjuk pada target dan telapak tangan menghadap ke bawah.

Menurut Ahmadi (2007:18), menembak adalah usaha memasukkan bola ke keranjang. Sedangkan menurut Wissel (dalam skripsi Zidqi Nurdiansyah, Perbandingan Hasil Belajar Shooting Bola Basket Melalui Pembelajaran Inkuiri Dan Pembelajaran Berdasarkan Masalah. (2013,: 15-16), “Shooting (Menembak bola) adalah keahlian yang sangat penting dalam olahraga bola basket. Teknik dasar seperti operan, dribbling, bertahan, dan rebound mungkin mengantar anda memperoleh peluang besar membuat skor, tetapi tetap saja anda harus mampu melakukan tembakan.

(8)

Adapun jenis-jenis tembakan memasukkan bola ke keranjang dalam permainan bola basket adalah :

1) One- Hand Set Shoot (tembakan satu tangan) 2) Free Throw (lemparan bebas)

3) Jump Shoot (tembakan sambil melompat) 4) Three Point Shoot (tembakan tiga angka) 5) Lay Up (menghantarkan bola ke ring) 6) Runner Shoot (lay up yang diperpanjang)

Sedangkan macam-macam tes shooting (menembak bola) dalam permainan bola basket menurut Ahmadi (2007 : 18), ada dua macam yaitu:

a. Tembakan satu tangan (one hand set shoot)

Sikap badan pada waktu akan menembak bola yaitu berdiri tegak, kaki sejajar atau kaki kanan di depan (bagi yang tidak kidal), kaki kiri di belakang, sementara lutut di tekuk. Bola depegang dengan tangan kanan di atas kepala dan di depan dahi, siku tangan kanan di tekuk ke depan, tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jatuh dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan, serta pandangan ditujukan ke keranjang (ring basket). Kemudian bola ditembakan ke keranjang basket dengan gerakan siku, badan dan lutut diluruskan secara serempak. Pada waktu tangan lurus, bola dilepaskan jari-jari dan pergelangan tangan diaktifkan.

(9)

Gambar 1. Langkah-langkah Shooting Free Throw Menggunakan Satu Tangan Sumber :

(pengertian-teknik-cara-melakukan-shooting-menembak-bola-basket.html, 2017:05) b. Tembakan dua tangan

Sikap badan pada waktu akan melakukan tembakan adalah badan tegak, kedua kaki dibuka sejajar, kedua lutut ditekuk. Bola dipegang dengan kedua belah tangan di atas dan di depan dahi, kedua siku ditekuk, pandangan diarahkan ke keranjang basket yang menjadi sasaran tembak. Bola ditembakkan ke keranjang basket dengan bantuan dorongan, lengan (siku), badan dan lutut diluruskan secara serempak. Pada waktu bola dilepas, jari-jari tangan dan pergelangan tangan diaktifkan, artinya digerakkan ke atas ke depan dan ke bawah. Jadi jalannya bola ke atas, ke depan, dan akhirnya ke bawah menuju ke keranjang.

Tujuan dari permainan tersebut diatas hanya merupakan tujuan sementara saja, atau tujuan dari permainan bola basket. Tujuan yang paling utama dan yang paling diharapkan untuk dunia pendidikan terutama pendidikan jasmani adalah bola basket merupakan salah satu mediator mendidik anak agar kelak menjadi anak yang cerdas, terampil, jujur dan sportif. Selain itu melalui permainan bola

(10)

basket kita mengharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang semangat permainan, kerja sama, interaksi social dan pendidikan moral.

Dalam melakukan Shooting sangatlah penting untuk menguasai teknik BEEF (Ballonee, Eyes, Elbow and Follow Through) dengan sempurna, (Kristono Iwan, 1986:21). Karena dasar dari semua shooting adalah BEEF. Berikut ini adalah sedikit intisari dari BEEF, yaitu:

1. Posisi bola berada didepan atas kepala

2. Mata pemain harus selalu fokus dan tertuju pada target sasaran (ring) 3. Keseimbangan tubuh tetap stabil

4. Memegang bola dengan lembut

5. Lepaskan bola pada saat kita sampai pada titik tertinggi lompatan

Gambar 2. Langkah-langkah Shooting Free Throw Menggunakan Ke dua Tangan

Sumber : (/pengertian-teknik-cara-melakukan-shooting-menembak-bola-basket.html, 2017:05)

(11)

Berikut ini adalah gambar area tembakan 2 angka dan tembakan 3 angka :

Gambar 3. Ukuran Lapangan bola Basket

Sumber : (pengertian-teknik-cara-melakukan-shooting-menembak-bola-basket. 2017:05)

Keterangan :

1. Tembakan ThreePoint atau 3 angka (Tembakan dari luar garis setengah lingkaran)

2. Tembakan TwoPoint atau 2 angka (Tembakan dari dalam garis setengah lingkaran)

3. Basket (Keranjang / papan ring) 4. Free throw line (Lemparan bebas) 5. Midcourt line (Garis tengah lapangan) 6. Center cirle (Lingkaran Tengah) 7. Sideline (Garis batas tiap sisi)

(12)

8. Free throw line (pemain yang menyerang tidak boleh berdiam lebih lama dari 3 detik)

c. Faktor yang mempengaruhi Shooting atau tembakan

Keberhasilan pemain bola basket dalam melakukan shooting tiddak hanya ditentukan teknik cara melakukan shooting atau tembakan. Ada beberapa faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan yang mempengaruhi keberhasilan shooting yaitu :

1. Jarak

Melakukan shooting dengan jarak yang lebih dekat dengan ring akan menjadi mudah untuk memasukan bolanya karena akurasi dalam melakukan shooting menjadi lebih tepat. Akan tetapi melakukan shooting tepat di bawah ring menjadi sangat sulit untuk dilakukan karena bola harus masuk melalui sisi atas ring.

2. Mobilitas

Melakukan shooting dengan sikap berhenti (diam) lebih mudah dilakukan disbanding dengan sikap berlari atau memutar. Dengan sikap berhenti penembak dapat fokus terhadap sasaran. Hal tersebut disebabkan juga karena dasar teknik shooting yang dimiliki belum baik, serta kebisaan yang dilakukan pada saat berlatih.

3. Sikap Penembak

Sikap menghadap, menyerong atau membelakangi ring basket mempengaruhi sulit atau mudahnya penembak. Shooting dengan sikap menghadap ke ring

(13)

basket lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan membelakangi ring basket. Saat membelakangi ring basket pemain tidak mengetahui dimana letak ring sesungguhnya dan untuk bisa melakukannya pemain perlu melakukan latihan agar menjadi terbisa.

4. Ulangan Tembakan

Ulangan tembakan atau jumlah kesempatan yang diperoleh penembak untuk melakukan shooting, semakin sedikit mendapat jumlah kesempatan shooting semakin sulit untuk memperoleh keberhasilan penembak. Saat melakukan shooting belum berhasil masuk maka pemain akan melakukan koresi kesalahan shooting pada dirinya dan saat penembak melakukan shooting berikutnya bisa menjadi benar.

5. Situasi dan Suasana

Faktor situasi dan suasana fisik serta psikis menjadi persoalan yang penting bagi semua pemain. Saat kondisi letih atau kecapekan akan berpengaruh dalam permainan, karena faktor fisik adalah faktor yang paling penting dalam semua olahraga. Faktor kawan dan lawan juga berpengaruh terhadap pemain untuk melakukan tembakan seperti saat kawan tidak bisa diajak kerjasama dan lawan yang sangat tangguh dalam bertahan, sehingga mempengaruhi penembak dalam melakukan tugasnya untuk dalam menghasilkan tembakan yang baik.

(14)

2.5 Karakteristik Atlit atau Pemain

Permainan bola basket dimainkan masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Yang disebut pemain dalam permainan bola basket adalah seseorang atau tim yang berada di dalam lapangan bola basket termasuk kelima orang lawan tim saat bertanding. Sedangkan orang yang berada di luar lapangan tetapi siap untuk bermain di sebut pemain pengganti atau pemain cadangan, jadi, pemain basket hanya terdiri dari 5 (Lima) orang di dalam lapangan saat pertandingan.

Permasalahan yang sering kali timbul adalah bagaimana kita membagi atau memilih pemain bola basket sesuai dengn karakteristik dari pemain tersebut. Penentuan tersebut juga tergantung dari para pelatih mereka masing-masing. Dalam pertandingan bola basket pertahan juga sangat mempengaruhi pemain dan karakter yang bagaimana yang dimainkan, banyak orang tidak mengetahui dan memahami peran dan karakterristik pemain bola basket sangat tergantung dengan posisi bermain mereka masing-masing. Yang lebih mengecewakan, banyak pelatih yang tidak memahami hal ini padahal karakteristik ini sangat di tentukan oleh filosofi permainan yang di kembangkan oleh pelatih tersebut. Pelatih yang bertipe difensif akan membutuhkan pemain-pemain yang bertipe penjaga (guard) dibandingkan pemain yang berkarakter penyerang (forward). Pelatih yang berfilosofi penyerang akan lebih memiliki karakteristik pemain bertipe penyerang dibandingkan dengan yang bertipe penahan.

Hal ini mengupas karakteristik pemain bola basket dari berbagai pembagian posisi. Keterampilan atau kemampuan apa saja yang harus dimiliki

(15)

pemain tersebut dalam posisi tertentu. Ada 5 posisi utama pemain bola basket antara lain :

a. Poin Guard atau Playmaker adalah pemain yang mengendalikan penyerangan dengan tingkat intelegen yang baik dan mempunyai kepemimpinan yang tinggi.

b. Second Guard atau Shooter Guard adalah orang kedua setelah poin guard yang mempunyai kemampuan olah bola yang prima. Harus mempunyai kemampuan menembak bola dari jauh.

c. Small Forward merupakan pemain yang paling komplit kemampuanyandi antara kelima pemain dalam satu tim. Harus mampu menembak baik dari medium maupun jauh, mampu melakukan penetrasi dengan baik, dan pandai melakukan rebound.

d. Big Forward atau pemain Power Forward adalah salah satu dari dua pemain yang bermain di daerah post. Menggunakan kekuatan dan ketinggian tubuhnya untuk kapasitas dia sebagai pemain bertahan dan rebound. Seorang shooter yang baik dari posisi di daerah low post

e. Center merupakan pemain yang tinggi dan terkuat dari kelima pemain dalam satu regu. Fungsinya sebagai screener, rebound, dan shoot blocker. Sebagai seorang penyerang pemain ini berposisi membelakangi lawan tim, mempunyai kemampuan mengolah bola yang baik, dan pengumpan yang. Selain itu, seorang penembak jump shoot yang baik.

Karakteristik pemain bola basket sesuai dengan posisi baik dari pembagian posisi, sebenarnya tidak terlalu berbeda banyak karakteristik ini juga tergantung

(16)

dari filosofi pelatih di dalam permainan bola basket. Filosofi ini juga yang bisa merubah karakter pemain sesuai dengan situasi permainan.

2.6 Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan sangat dibutuhkan untuk mendukung kajian teritik sehingga dapat dikemukakan sebagai untuk pengujian hipotesis. Dalam penelitian relevan ini memiliki keterkaitan dengan isi skripsi saya, karean tujuan sama-sama untuk melihat hasil gerak shooting free throw, yaitu :

1. Indah Fitoriyati (2009) dengan judul“perbedaan pengaruh latihan shooting dengan pembebanan progesif dan nonprogesif terhadap kemampuan tembakan bebas” penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan istrumen tes dan pengukuran. Populasi dalam dalam penelitian ini mengambil sampel semua anak latih club bola basket reckless baik yang berjenis kelemin perempuan maupun laki-laki dan berusia lebih dari 16 tahun (kelas 1 SMA) dan minimal berusia 14 tahun (kelas 1 SMP).sampel yang digunakan 30 anak. Pembagian kelompok, dengan mengunakan ordinal pairing. Sampel dikelompokan menjadi 2 kelompok, tiap kelompok berjumlah 15 anak sebagai kelompok A dan B. Berdasarkan uji t menunjukan bahwa ada perbedaan pengaruh latihan shooting dengan pembebanan progesif dan non progesif terhadap kemampuan tembakan bebas. Penggunaan latihan shooting dengan pembebanan progresif lebih baik daripada latihan shooting dengan pembebenan non progresif terhadap kemampuan tembakan bebas.

(17)

2. Agung Paradito (2013) dengan judul “Pengaruh Latihan Tembakan Jarak Bertahap Dan Sudut Berpindah Terhadap Hasil Free Throw Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket SMA N 1 Sewon Bantul DIY” Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui latihan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap hasil tembakan bebas ( free throw) Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain “two group pre test and post test design”. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta putraekstrakurikuler bola basket SMAN 1 Sewon yang berjumlah 20 siswa dengan 12 kali pertemuan setiap minggu ada 4 kali pertemuan. Instrumen yang digunakan untuk tes free throw adalah tes tembakan bebas dari STO (Sekolah Tinggi Olahraga, 1996). Analisis data menggunakan uji t. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh latihan tembakan jarak bertahap terhadap hasil free throw peserta ekstrakurikuler di SMA N 1 Sewon, dengan nilai t hitung 7.571 > t tabel 2.26, dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, dan kenaikan persentase sebesar 47.62%. (2) Ada pengaruh latihan tembakan sudut berpindah terhadap hasil free throw peserta ekstrakurikuler di SMA N 1 Sewon, dengan nilai t hitung 2.449 > t tabel 2.26, dan nilai signifikansi 0.037 < 0.05, dan kenaikan persentase sebesar 30%. (3) Latihan tembakan jarak bertahap yang lebih baik untuk meningkatkan hasil free throw peserta ekstrakurikuler SMA N 1 Sewon, daripada latihan tembakan sudut berpindah, dengan nilai t hitung 2.427 > t tabel = 2.10 dan sig. 0.026 < 0.05, dan selisih rata-ratasebesar 1.20

3. Rian Pratama Putra, “Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan menggunakan media tali dan sampai terhadap akurasi tembakan bebas

(18)

(free throw) permainan bola basket siswa putra ekstrakurikuler SMA Negeri 15 Bandar Lampung”. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian pretest, ordinal pairing, treatment, posttest. Sampel sebanyak 30 siswa yang dibagi dalam 2 kelompok. Teknik pengambilan data menggunakan tes tembakan bebas (free throw). Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data uji-t. hasil analisis data menunjukan bahwa latihan menggunakan media tali dapat meningkatkan akurasi tembakan bebas (free throw) secara signifikan (2,805 > 2,048) begitu pula latihan media simpai menunjukan peningkatan secara signifikan (3,521 > 2,048). Kemudian perbandingan antara kelompok eksperimen tali dan simpai ada perbedaan dengan nilai beda 0,5. Maka dapat peneliti simpulkan perbedaan pengaruh menunjukkan bahwa kelompok latihan simpai lebih baik dari pada kelompok latihan tali terhadap akurasi tembakan bebas (free throw).

2.7 Kerangka Berfikir

Latihan shooting free throw menggunakan bola basket merupakan suatu bentuk latihan dari shooting free throw yang dalam pelaksanaannya menggunakan bola basket sebagai media yang dipakai. Model latihan shooting free throw ini juga dapat memberikan situmulus dan memberikan efek terhadap motorik pada atlit, untuk itu model latihan disini diharapkan dapat memberikan semangat baru dan gairah baru dalam pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler khususnya di bidang bola basket. Oleh karena itu, latihan shooting free throw menggunakan bola

(19)

basket hendaknya dilakukan secara berulang-ulang agar tekniknya dapat dikuasai dengan maksimal, sehingga melalui proses latihan shooting free throw menggunakan bola basket akan meningkatkan kemampuan shooting free throw atlit pada permainan bola basket. Pelaksanaan dalam melakukan latihan shooting free throw ini yaitu atlit bersiap-siap tepat pada posisi belakang garis free throw dilakukan, kemudia setelah diberikan pengarahan dari pelatih atlit mencoba melakukan latihan shooting free throw menggunakan bola basket. Dalam latihan shooting free throw ini yang harus dilakukan atlit agar mendapatkan shooting free throw ini yang harus dilakukan atlit agar mendapatkan shooting yang baik yaitu perhatikan pandangan, keseimbangan, posisi tangan, penepatan siku dan irama shooting. Latihan shooting free throw ini hendaknya dilakukan atlit secara berulang-ulang agar terjadi peningkatan terhadap hasil shooting free throw.

Bagan Kerangka Koneptual

2.8 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah keberadaanya dan masih perlu dibuktikan kenyataanya (Sutrisno Hadi, 2004:201). Pengertian lain adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 1991:62).

Analisis Keterampilan Shooting Free Throw

(20)

Berdasarkan landasan dan teori dan uraian di atas, dapat di rumuskan sebagai berikut:

Tingkat keterampilan Shooting free throw bola basket Club LIMA Basketball Putri Kota Jambi pada kategori Sedang.

Gambar

Gambar 1. Langkah-langkah Shooting Free Throw Menggunakan Satu Tangan  Sumber :
Gambar 2. Langkah-langkah Shooting Free Throw Menggunakan Ke dua  Tangan
Gambar 3. Ukuran Lapangan bola Basket

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Perilaku materialistis dipandang dari segi budaya apalagi dalam adat Minangkabau telah dijelaskan sebelumnya bahwa sesungguhnya adat Minanangkabau melarang bersifat

Diharapkan melalui kegiatan ini, daun pepaya yang kurang diminati karena rasanya pahit, dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga dapat

Dari beberapa penelitian di atas, maka penulis ingin menyumbangkan fikiran dalam rangka mengembangkan studi pembangunan masyarakat dengan meneliti satu desa yang telah suskses

pengusul dapat memanfaatkan buah mengkudu yang tumbuh subur dengan mengolahnya sebagai kopi mengkudu sehingga menjadi lebih bermanfaat bagi dan tidak menjadi limbah

Indikator efektifitas dalam suatu media majalah Hati Beriman1. Kebutuhan aktualitas informasi

Pengujian dilakukan dengan cara menyusun beberapa router menjadi topologi mesh dan tree, dengan jumlah router 16, 32 dan 64.Hasil simulasi menunjukan pada topologi mesh dan