• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perawatan Endodontik Pada Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perawatan Endodontik Pada Anak"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Tujuan dasar dari perawatan endodontik pada anak mirip dengan pasien dewasa, yaitu untuk  Tujuan dasar dari perawatan endodontik pada anak mirip dengan pasien dewasa, yaitu untuk  meringankan rasa sakit dan mengontrol sepsis dari pulpa

meringankan rasa sakit dan mengontrol sepsis dari pulpa dan jaringan periapikal sekitarnya sertadan jaringan periapikal sekitarnya serta mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologis oleh jaringan

mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologis oleh jaringan sekitarnya. Ini berarti bahwa tidak terdapat lagi simtom, dapat be

sekitarnya. Ini berarti bahwa tidak terdapat lagi simtom, dapat berfungsi dengan baik dan tidak rfungsi dengan baik dan tidak  ada tanda-tanda patologis yang lain. Faktor pertimbangan khusus diperlukan pada saat

ada tanda-tanda patologis yang lain. Faktor pertimbangan khusus diperlukan pada saat memutuskan rencana perawatan yang sesuai untuk gigi geligi sulung yaitu untuk  memutuskan rencana perawatan yang sesuai untuk gigi geligi sulung yaitu untuk 

mempertahankan panjang lengkung rahang 1,2. Banyaknya kunjungan pada anak sering sekali mempertahankan panjang lengkung rahang 1,2. Banyaknya kunjungan pada anak sering sekali membuat pasien tidak kooperatif dan sering juga kesibukan oleh orang tua yang menyebabkan membuat pasien tidak kooperatif dan sering juga kesibukan oleh orang tua yang menyebabkan  perawatan pada endo pada anak sering mengalami kegagalan. Ku

 perawatan pada endo pada anak sering mengalami kegagalan. Kurangnya sarana prasaranarangnya sarana prasarana terutama foto rontgen dalam praktek dokter gigi juga membuat penanganan endo pada sering terutama foto rontgen dalam praktek dokter gigi juga membuat penanganan endo pada sering mengalami kegagalan. 1 visit endo pada anak merupakan alternative suatu perawatan yang bisa mengalami kegagalan. 1 visit endo pada anak merupakan alternative suatu perawatan yang bisa dilakukan untuk mempersingkat waktu dan dilakukan seideal mungkin.

dilakukan untuk mempersingkat waktu dan dilakukan seideal mungkin.

1.Pulpotomi 1.Pulpotomi

Pulpotomi adalah pembuangan pulpa vital dari kamar pulpa kemudian diikuti oleh penempatan Pulpotomi adalah pembuangan pulpa vital dari kamar pulpa kemudian diikuti oleh penempatan obat di atas orifis yang akan menstimulasikan perbaikan

obat di atas orifis yang akan menstimulasikan perbaikan atau memumifikasikan sisa jaringanatau memumifikasikan sisa jaringan  pulpa vital di akar gigi6. Pulpotomi disebut juga pengangkatan sebagian jaringan pulpa.  pulpa vital di akar gigi6. Pulpotomi disebut juga pengangkatan sebagian jaringan pulpa.

Biasanya jaringan pulpa di bagian korona yang cedera atau mengalami infeksi dibuang untuk  Biasanya jaringan pulpa di bagian korona yang cedera atau mengalami infeksi dibuang untuk  mempertahankan vitalitas jaringan pulpa dalam saluran akar

mempertahankan vitalitas jaringan pulpa dalam saluran akar 1,3. Pulpotomi dapat dipilih sebagai1,3. Pulpotomi dapat dipilih sebagai  perawatan pada kasus yang melibatkan kerusakan pulpa yang cukup serius namun belum saatnya  perawatan pada kasus yang melibatkan kerusakan pulpa yang cukup serius namun belum saatnya

gigi tersebut untuk dicabut, pulpotomi juga berguna untuk mempertahankan gigi tanpa gigi tersebut untuk dicabut, pulpotomi juga berguna untuk mempertahankan gigi tanpa

menimbulkan simtomsimtom khususnya pada anak-anak14. Indikasi pulpotomi adalah anak yang menimbulkan simtomsimtom khususnya pada anak-anak14. Indikasi pulpotomi adalah anak yang kooperatif, anak dengan pengalaman buruk pada pencabutan, untuk merawat pulpa gigi sulung kooperatif, anak dengan pengalaman buruk pada pencabutan, untuk merawat pulpa gigi sulung yang terbuka, merawat gigi yang apeks akar belum terbentuk sempurna, untuk gigi yang dapat yang terbuka, merawat gigi yang apeks akar belum terbentuk sempurna, untuk gigi yang dapat direstorasi 1,4. Kontraindikasi pulpotomi adalah pasien yang tidak k

direstorasi 1,4. Kontraindikasi pulpotomi adalah pasien yang tidak kooperatif, pasien denganooperatif, pasien dengan  penyakit jantung kongenital atau riwayat demam rematik, pasien dengan kesehatan umum yang  penyakit jantung kongenital atau riwayat demam rematik, pasien dengan kesehatan umum yang  buruk, gigi dengan abses akut, resorpsi akar internal dan eksternal yang patologis, kehilangan  buruk, gigi dengan abses akut, resorpsi akar internal dan eksternal yang patologis, kehilangan

tulang pada apeks dan atau di daerah furkasi 4,5. Saat ini para dokter gigi banyak menggunakan tulang pada apeks dan atau di daerah furkasi 4,5. Saat ini para dokter gigi banyak menggunakan formokresol untuk perawatan pulpotomi. Formokresol merupakan salah satu

formokresol untuk perawatan pulpotomi. Formokresol merupakan salah satu obat pilihan dalamobat pilihan dalam  perawatan pulpa gigi sulung dengan karies atau trauma. Obat ini diperkenalkan oleh Buckley  perawatan pulpa gigi sulung dengan karies atau trauma. Obat ini diperkenalkan oleh Buckley  pada tahun 1905 dan sejak saat itu telah digunakan sebagai obat untuk perawatan pu

(2)

tingkat keberhasilan yang tinggi 3,7. Beberapa tahun ini penggunaan formokresol sebagai

 pengganti kalsium hidroksida untuk perawatan pulpotomi pada gigi sulung semakin meningkat. Bahan aktif dari formokresol yaitu 19% formaldehid, 35% trikresol ditambah 15% gliserin dan air. Trikresol merupakan bahan aktif yang kuat dengan waktu kerja pendek dan sebagai bahan antiseptic untuk membunuh mikroorganisme pada pulpa gigi yang mengalami infeksi atau inflamasi sedangkan formaldehid berpotensi untuk memfiksasi jaringan 3,5,7.

Sweet mempelopori penggunaan formokresol untuk perawatan pulpotomi. Awalnya perawatan  pulpotomi dengan formokresol ini dilakukan sebanyak empat kali kunjungan namun saat ini  perawatan pulpotomi dengan formokresol dapat dilakukan untuk satu kali kunjungan7.

Beberapa studi telah dilakukan untuk membandingkan formokresol dengan kalsium hidroksida dan hasilnya memperlihatkan bahwa perawatan pulpotomi dengan formokresol pada gigi sulung menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih baik daripada penggunaan kalsium hidroksida. Formokresol tidak membentuk jembatan dentin tetapi akan membentuk suatu zona fiksasi dengan kedalaman yang bervariasi yang berkontak dengan jaringan vital. Zona ini bebas dari  bakteri dan dapat berfungsi sebagai pencegah terhadap infiltrasi mikroba7. Keuntungan

formokresol pada perawatan pulpa gigi sulung yang terkena karies yaitu formokresol akan merembes melalui pulpa dan bergabung dengan protein seluler untuk menguatkan jaringan. Penelitian-penelitian secara histologis dan histokimia menunjukkan bahwa pulpa yang terdekat dengan kamar pulpa menjadi terfiksasi lebih ke arah apikal sehingga jaringan yang lebih apikal dapat tetap vital. Jaringan pulpa yang terfiksasi kemudian dapat diganti oleh jaringan granulasi vital 4,8.

Perawatan pulpotomi formokresol hanya dianjurkan untuk gigi sulung saja, diindikasikan untuk  gigi sulung yang pulpanya masih vital, gigi sulung yang pulpanya terbuka karena karies atau trauma pada waktu prosedur perawatan7.

1.1 Pulpotomi Vital

Langkah-langkah perawatan pulpotomi vital formokresol satu kali kunjungan untuk gigi sulung 4,5 :

1. Siapkan instrumen dan bahan. Pemberian anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit saat  perawatan

(3)

2. Isolasi gigi.

Pasang rubber dam, jika rubber dam tidak bisa digunakan isolasi dengan kapas dan saliva ejector dan jaga keberadaannya selama perawatan.

3. Preparasi kavitas.

Perluas bagian oklusal dari kavitas sepanjang seluruh permukaan oklusal untuk memberikan  jalan masuk yang mudah ke kamar pulpa.

4. Ekskavasi karies yang dalam. 5. Buang atap pulpa.

Dengan menggunakan bor fisur steril dengan handpiece berkecepatan rendah. Masukkan ke dalam bagian yang terbuka dan gerakan ke mesial dan distal seperlunya untuk membuang atap kamar pulpa.

6. Buang pulpa bagian korona.

Hilangkan pulpa bagian korona dengan ekskavator besar atau dengan bor bundar kecepatan rendah.

7. Cuci dan keringkan kamar pulpa.

Semprot kamar pulpa dengan air atau saline steril, syringe disposible dan jarum steril. Penyemprotan akan mencuci debris dan sisa-sisa pulpa dari kamar pulpa. Keringkan dan kontrol perdarahan dengan kapas steril.

8. Aplikasikan formokresol.

Celupkan kapas kecil dalam larutan formokresol, buang kelebihannya dengan menyerapkan  pada kapas dan tempatkan dalam kamar pulpa, menutupi pulpa bagian akar selama 4 sampai

dengan 5 menit.

9. Berikan bahan antiseptik.

Siapkan pasta antiseptik dengan mencampur eugenol dan formokresol dalam bagian yang sama dengan zinc oxide. Keluarkan kapas yang mengandung formokresol dan berikan pasta secukupnya untuk menutupi pulpa di bagian akar. Serap pasta dengan kapas basah secara  perlahan dalam tempatnya. Dressing antiseptik digunakan bila ada sisa-sisa infeksi.

10. Restorasi gigi.

Tempatkan semen dasar yang cepat mengeras sebelum menambal dengan amalgam atau  penuhi dengan semen sebelum preparasi gigi untuk mahkota stainless steel.

(4)

Gambar B. Langkah-langkah Perawatan Pulpotomi Vital Formokresol Satu Kali

Kunjungan.1. Ekskavasi karies, 2. Buang atap kamar pulpa, 3. Buang pulpa di kamar pulpa dengan ekskavator, 4. Pemotongan pulpa di orifis dengan bor bundar kecepatan rendah, 5. Pemberian formokresol selama 5 menit, 6. Pengisian kamar pulpa dengan campuran zinc oxide dengan formokresol dan

eugenol, 7. Gigi yang telah di restorasi6. 1.2 Pulpotomi Non Vital

Prinsip dasar perawatan endodontik gigi sulung dengan pulpa non vital adalah untuk mencegah sepsis dengan cara membuang jaringan pulpa non vital, menghilangkan proses infeksi dari pulpa dan jaringan periapikal, memfiksasi bakteri yang tersisa di saluran ak ar8. Perawatan endodontik  untuk gigi sulung dengan pulpa non vital yaitu perawatan pulpotomi mortal (pulpotomi devital)4. Pulpotomi mortal adalah teknik perawatan endodontik dengan cara mengamputasi pulpa nekrotik  di kamar pulpa kemudian dilakukan sterilisasi dan penutupan saluran akar4.

Langkah-langkah perawatan pulpotomi devital4 : Kunjungan pertama:

1. Siapkan instrumen dan bahan. 2. Isolasi gigi dengan rubber dam. 3. Preparasi kavitas.

(5)

5. Buang atap kamar pulpa dengan bor fisur steril dengan handpiece kecepatan rendah. 6. Buang pulpa di bagian korona dengan ekskavator besar atau dengan bor bundar.

7. Cuci dan keringkan pulpa dengan air atau saline steril, syringe disposible dan jarum steril. 8. Letakkan arsen atau euparal pada bagian terdalam dari kavitas.

9. Tutup kavitas dengan tambalan sementara.

10. Bila memakai arsen instruksikan pasien untuk kembali 1 sampai dengan 3 hari, sedangkan  jika memakai euparal instruksikan pasien untuk kembali setelah 1 minggu

Kunjungan kedua :

1. Isolasi gigi dengan rubber dam. 2. Buang tambalan sementara.

Lihat apakah pulpa masih vital atau sudah non vital. Bila masih vital lakukan lagi perawatan seperti pada kunjungan pertama, bila pulpa sudah non vital lakukan perawatan selanjutnya. 3. Berikan bahan antiseptik.

Tekan pasta antiseptik dengan kuat ke dalam saluran akar dengan cotton pellet. 4. Aplikasi semen zinc oxide eugenol.

5. Restorasi gigi dengan tambalan permanen. DAFTAR PUSTAKA

1. Bence, R. 1990. Buku Pedoman Endodontik Klinik. Diterjemahkan dari Handbook of Clinical Endodontics oleh E. H. Sundoro. Jakarta : Penerbit UI.

2. Harty, F. J. 1993. Endodonti Klinis. Edisi Ketiga. Diterjemahkan dari Endodontics in Clinical Practice oleh L. Yuwono. Jakarta : Hipokrates.

3. Welbury, R. R. 2001. Paediatric Dentistry. 2nd edition. New York : Ox ford UniversityPress. 4. Andlaw, R. J., dan W. P. Rock. 1993. A Manual of Paedodontics. 3rd edition. New York : Churchill Livingstone.

5. Kennedy, D. B. 1992. Konservasi Gigi Anak. Diterjemahkan dari Paediatric Operative

Dentistry oleh N. Sumawinata dan S. H. Sumartono. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 6. Curzon, M. E. J., J. F. Roberts., dan D. B. Kennedy. 1996. Kennedy’s Paediatric Operative Dentistry. 4th edition. London : Wright.

7. Finn, S. B. 2003. Clinical Pedodontics. 4th edition. Philadelphia : W. B. Saunders. 8. Mathewson, R. J., dan R. E. Primosch. 1995. Fundamentals of Pediatric Dentistry;. 3rd edition. Chicago : Quintessence Publishing.

Gambar

Gambar B. Langkah-langkah Perawatan Pulpotomi Vital Formokresol Satu Kali

Referensi

Dokumen terkait

[r]

war on terrorism sesungguhnya tidak memiliki tujuan yang jelas dan terbatas dari awal, kebijakan ini juga melanggar berbagai peraturan internasional, sehingga tidak

1). Materi Pendidikan Agama yang dituangkan dalam pernyataan berdasarkan kan pasa keruntutan materi. Misalnya untuk materi Ibadah tentang shalat diberikan

Deddy dan Jalaluddin, Komunikasi Antarbudaya , …, h.. terlibat dalam sistem komunikasi masyarakat setempat. Pengetahuan yang telah didapat orang-orang Tionghoa kemudian

Pengujian akan dilakukan selama rentang waktu tertentu dan dengan menggunakan beberapa parameter ukuran gambar yang berbeda untuk melihat pengaruh perbedaan ukuran gambar

This slide is taken from : MICR 300 : Microbiology, California State of University Macronutrients : elements required in fairly..

Model proses bisnis usulan permintaan dan pengiriman ikan teri nasi mengalami perubahan sesuai dengan rekomendasi yang didapat dari analisis menggunakan teknik ESIA.

Sebagian besar responden memiliki peran dengan kategori sedang dalam memenuhi kebutuhan ADL pada anak autisme yaitu 8 orang (50%) sedangkan yang paling sedikit dengan peran