• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK DAN PENYEDIAAN PANGAN SEHAT DALAM UPAYA MENDUKUNG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK DAN PENYEDIAAN PANGAN SEHAT DALAM UPAYA MENDUKUNG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Ni Ketut Erawati1, Wayan Sugandini2, Ni Nyoman Ayu Dwi Astini3

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Dalam 30 tahun terakhir ini, Indonesia mengalami perubahan pola penyakit atau sering disebut transisi epidemiologi. Pada era 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti infeksi saluran nafas atas, TBC dan diare. Namun sejak Tahun 2010, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung dan kencing manis. Penderitanya pun mengalami pergeseran. Kini PTM tidak hanya menyerang usia tua, tetapi

usia muda juga dari semua kalangan kaya maupun miskin, tinggal di kota maupun di desa. Angka kesakitan dan kematian serta permintaan akan pelayanan kesehatan terus meningkat, hal ini terjadi oleh karena terjadi perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik (banyak menghabiskan waktu untuk menonton TV), konsumsi sayur dan buah yang rendah (lebih banyak memilih makanan siap saji, tinggi gula dan garam, makanan olahan) serta konsumsi rokok dan alkohol (Kuswenda, 2017).

PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK DAN PENYEDIAAN PANGAN

SEHAT DALAM UPAYA MENDUKUNG GERAKAN MASYARAKAT

HIDUP SEHAT (GERMAS)

123Program Studi Diploma III Kebidanan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Email: ketut.erawati@undiksha.ac.id1, wayan.sugandini@undiksha.ac.id2, dwiastini2229@yahoo.com3

This service was carried out with the aim of optimizing the health promotion efforts of the Community-based Healthy Living (GERMAS), which was carried out in Kampung Anyar Village, the Buleleng I Community Health Center Area. Activities in the form of socialization by involving the community from planning, implementation to evaluation emphasizing 2 main messages Germas is physical activity and the provision of healthy food in the form of habituation to the consumption of vegetables and fruit. In addition to the socialization about Germas, this activity also invites people to do physical activities in the form of exercise and use the yard to grow vegetables and fruit as a form of movement to consume vegetables and fruit. The result of this activity is a change in people's knowledge and behavior about Germas which can be seen from the increase in the pre-test and post-test scores, as well as the willingness of the community to carry out physical activities and use their yards to grow vegetables and fruit.

Keywords: Healthy Living (Germas), Promotive, Community Based

Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengoptimalkan upaya promosi kesehatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) berbasis masyarakat, yang dilaksanakan di Kelurahan Kampung Anyar Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng I. Kegiatan berupa sosialisasi dengan melibatkan masyarakat dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi yang menekankan pada 2 pesan pokok Germas yaitu aktivitas fisik dan penyediaan makanan sehat berupa pembiasaan konsumsi sayur dan buah. Selain sosialisasi tentang Germas pada kegiatan ini juga mengajak masyarakat melakukan aktivitas fisik berupa senam dan memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayur dan buah sebagai wujud gerakan konsumsi sayur dan buah. Hasil kegiatan ini adalah perubahan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang Germas yang dapat dilihat dari peningkatan nilai pre test dan pos test, serta kemauan masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayur dan buah sebagai bentuk gerakan konsumsi sayur dan buah.

(2)

Semakin tingginya beban masalah di bidang kesehatan mayarakat saat ini mengindikasikan bahwa promosi kesehatan dan upaya pencegahan yang telah dilakukan kurang optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Promosi kesehatan dan upaya preventif yang dilakukan secara langsung dari pemerintah kepada masyarakat dirasakan kurang efektif bila dibandingkan dengan dengan program yang berbasis masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan mobilisasi masyarakat untuk ikut terlibat mulai dari perencanaan hingga evaluasi kegiatan, sehingga program dapat terus berlanjut secara swadaya oleh masyarakat (Benny, 2019). Oleh karenanya untuk mendukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) perlu dilakukan upaya yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam membiasakan masyarakat untuk hidup sehat.

Penguatan upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit merupakan salah satu program prioritas yang memberikan dampak luar biasa. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit merupakan investasi terbesar untuk mengurangi beban Pemerintah dalam pembiayaan terutama pada pengobatan Penyakit Tidak Menular ini yang cenderung memmerlukan biaya yang mahal dan jangka waktu yang lama (Suzana, 2017).

Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit memiliki karakteristik yang berbeda dengan aspek kuratif, karena manfaatnya baru bisa dirasakan dalam jangka panjang, sehingga hal inilah yang menyebabkan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit sulit dilakukan secara terus menerus. Oleh karenanya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit secara langsung dari Pemerintah dirasa kurang efektif lagi karena masyarakat kurang merasa menjadi bagian dari program. Karena alasan itulah pemerintah mencanangkan program yang dikenal dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) pada tahun 2017. Hal ini tentunya sejalan dengan program NAWA CITA yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia pada butir 5 yang menyatakan meningkatkan

kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatankualitas pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan. Germas merupakan momentum bagi masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat. Germas tidak bisa dilakukan oleh pemerintah karena memang harus menjadi suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan oleh semua komponen bangsa meliputi kemauan, kesadaran dan kemampuan untuk berperilaku hidup sehat. Dengan sosialisasi Germas dan pendekatan keluarga diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan atau perilaku yang tidak sehat (Rahmawaty, 2019). Germas dapat diawali dengan mengajak masyarakat untuk melaksanakan 3 kegiatan utama diantaranya melakukan aktivitas fisik, , makan sayur dan buah serta cek kesehatan secara rutin setiap 6 bulan. Seperti halnya kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Junita,dkk (2020) adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan gaya hidup sehat masyarakat diantaranya meningkatkan aktifitas fisik yang dilakukan dengan melaksanakan kegiatan rutin senam bersama setiap hari minggu, meningkatkan konsumsi makan sayur dan buah dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah warga untuk menanam sayur dan buah, serta mendirikan posko kesehatan untuk memudahkan masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya. Oleh karenanya sangat penting bagi kita semua untuk secara bersama-sama melaksanakan program ini sebagai bentuk penguatan upaya promotif dan preventif berbasis masyarakat demi terwujudnya derajat kesehatan bangsa yang optimal.

METODE

Kegiatan pengabdian ini diawali dengan menyampaikan permohonan ijin kepada Kepala Puskesmas Buleleng I untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah kerjanya khususnya di Kelurahan Kampung Anyar. Permohonan ijin kegiatan ini juga disampaikan kepada Lurah Kampung Anyar

(3)

selaku pejabat pemegang wilayah, kemudian melakukan koordinasi dan komunikasi dengan mitra dalam hal ini adalah pemegang promkes di Puskesmas Buleleng I untuk mengajak masyarakat berpartisipasi pada kegiatan ini. Kegiatan berikutnya adalah menyusun rencana bersama dengan masyarakat tentang kegiatan Germas yang berfokus pada 2 sub kegiatan yaitu aktivitas fisik dan penyediaan pangan sehat. Kegiatan ini diawali sosialisasi dan penyegaran kembali kepada masyarakat di Kelurahan Kampung Anyar tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Masyarakat akan dikenalkan tentang apa itu Germas, tujuan Germas serta ruang lingkup kegiatan Germas. Setelah rencana tersusun bersama masyarakat kegiatan berikutnya adalah tahap pelaksanaan dari rencana, yakni bentuk konkrit dari aktivitas fisik dalam hal ini adalah pelaksanaan senam bersama dan penyediaan pangan sehat berupa penyuluhan tentang pangan sehat, pentingnya mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari dan strategi pengelolaannya seperti pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayur dan buah. Penyuluhan kepada masyarakat menggunakan metode ceramah dan diskusi dengan media lembar balik. Setelah pelaksanaan, tahap berikutnya adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar tes untuk melihat perubahan pengetahuan masyarakan tentang Germas serta untuk melihat perilaku dari masyarakat untuk menanam sayur dan buah dilahan pekarangan masing-masing dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dengan petugas promkes sebagai fasilitator.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tahap Perencanaan

Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, diimplementasikan gerakan masyarakat hidup sehat melalui pemberdayaan masyarakat. Masyarakat sasaran kegiatan adalah kader kesehatan wilayah Kelurahan Kampung Anyar. Selama ini kegiatan yang dilakukan oleh kader adalah membantu tenaga kesehatan dalam

pelayanan Posyandu dan belum pernah dilakukan kegiatan yang diinisiasi oleh kader secara mandiri. Oleh karenanya kesempatan ini dimanfaatkan oleh tim pengabdi untuk dapat membina dan memfasilitasi kegiatan yang berbasis masyarakat.

Tim pengabdi memulai kegiatan dengan menyampaikan permohonan ijin pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Puskesmas Buleleng I dan Lurah Kampung Anyar, kemudian berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Buleleng I yaitu bagian promosi kesehatan, serta menyampaikan maksud kegiatan pengabdian. Petugas promkes Puskesmas menyambut kegiatan ini dengan sangat baik dan menyatakan bahwa kader akan senang hati menerima kegiatan ini. Untuk mendukung kelancaran kegiatan, dalam prosesnya petugas promkes juga melibatkan bidan pemegang wilayah setempat.

Pertemuan pertama dilaksanakan di Kantor Lurah Kampung Anyar dengan dihadiri oleh tim pengabdi, pemegang program promkes dari Puskesmas Buleleng 1, Bapak Lurah Kampung Anyar dan ibu koordinator kader. Pada pertemuan pertama ini, ketua tim pengabdian menjelaskan apa yang dimaksud dengan Germas secara umum. Ketua tim pengabdian juga menjelaskan maksud kegiatan yang akan dilakukan, bahwa kegiatan pengabdian bermaksud memperkenalkan cara hidup sehat kepada masyarakat dengan tujuan akhirnya adalah perubahan perilaku hidup sehat yang kemudian harus dapat ditularkan kepada masyarakat di sekitarnya.

Perubahan perilaku yang menjadi fokus Germas pada pertemuan tersebut adalah melakukan aktivitas fisik dan meningkatkan kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur. Penyegaran tentang germas ditekankan pada 2 indikator utama germas yakni yang pertama adalah aktivitas fisik dan yang kedua adalah konsumsi sayur dan buah, dengan pertimbangan kedua hal tersebut merupakan kegiatan yang paling mudah dan murah dilakukan oleh setiap individu di keluarga. Menurut Murti Ani,dkk (2020) dengan penyuluhan akan menciptakan sikap yang positif terhadap pesan yang

(4)

disampaikan dan mempengaruhi perilaku. Pada pertemuan pertama, kader dan pemegang program promkes puskesmas menyepakati untuk mengadakan sosialisasi, diskusi tentang

Germas terkait lebih spesifik pada 2 indikator germas tersebut. Adapun rencana yang berhasil disusun pada pertemuan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Rencana Program Pendukung Germas oleh Kader di Kelurahan Kampung Anyar Bulan Juli Tahun 2020

NO LOKASI TANGGAL WAKTU KEGIATAN Pelaksana

1 Kelurahan Kampung Anyar Singaraja 30 Juli 2020 09.00-11.00 wita Pemberian Materi: 1)Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 2)Aktivitas Fisik 3)Konsumsi buah dan sayur dalam mendukung Germas

4)Penyerahan booklet Germas, video senam dan pembagian bibit sayur dan buah.

Tim Pengabdi 2 Kelurahan Kampung Anyar Singaraja Setiap Hari Minggu 09.00-10.00 wita

Aktifitas fisik; senam

Praktek pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayur dan buah Tim pengabdi yang dilanjutkan oleh kader secara mandiri

Rencana tersebut dibuat sendiri oleh kader melalui musyawarah yang difasilitasi oleh tim pengabdian. Hal ini telah mencerminkan adanya

pemberdayaan masyarakat dalam

merencanakan upaya kesehatan bagi mereka sendiri. Selanjutnya kader bersama-sama menetapkan lokasi pertemuan untuk mendapatkan penyegaran kader tentang Germas termasuk menentukan kegiatan aktifitas fisik berupa senam. Kader bersedia menyediakan waktu untuk bersama-sama melakukan senam setiap hari minggu pagi. Oleh karena terkendala situasi pandemi kegiatan pelaksanaan senam untuk sementara tidak dapat dilaksanakan, namum kader berjanji akan tetap melanjutkan rencana kegiatan sambil menunggu situasi

kondusif kembali. Begitu pula halnya dengan kegiatan peningkatan konsumsi sayur dan buah bagi masyarat, terutama sayur dan buah lokal. Konsumsi sayur dan buah yang cukup merupakan indikator sederhana gizi seimbang. Bentuk kegiatan Germas dalam hal pemenuhan kebutuhan sayur dan buah ditingkat keluarga salahsatunya adalah pemanfaatan lahan pekarangan (untuk menanam sayur dan buah). Untuk mendukung kegiatan tersebut pengabdi membagikan 25 buah bibit sayur terong dan 25 bibit buah anggur hijau kepada kader untuk ditanam di pekarangan sebagai percontohan kepada masyarakat sehingga nanti secara perlahan masyarakat mampu mengupayakan pengadaan bibit secara swadaya..

(5)

Gambar 1. Kegiatan diskusi dengan masyarakat tentang program kegiatan Germas 2. Tahap Pelaksanaan

Pertemuan kedua yang dilaksanakan tanggal 30 Juli 2020 merupakan kegiatan pokok dari pengabdian ini. Kegiatan yang berfokus pada sosialisasi dan diskusi mengenai Germas dengan fokus kegiatan pada aktifitas fisik dan konsumsi sayur dan buah. Kader yang ada di Wilayah Kampung Anyar total berjumlah 20 orang. Namun mengingat situasi dan kondisi ditengan Pandemi ini maka kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yakni pertemuan dibatasi maksimal 25 orang, yang diawali dengan pengecekan suhu tubuh, wajib menggunakan masker serta menjaga jarak tempat duduk.

Pertemuan pertama dihadiri oleh tim pengabdian berjumlah 3 orang, kader yang hadir berjumlah 13 orang, 1 orang petugas Promkes Puskesmas Buleleng I dan 1 orang bidan pemegang wilayah berlangsung lancar di Kantor Lurah Kampung Anyar. Kegiatan diawali dan dibuka oleh Bapak Lurah Kampung Anyar kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi materi Germas. Dalam proses sosialisasi tersebut terlihat kader sangat antusias mengikuti pemaparan materi dan banyak bertanya tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah, mengingat kelurahan Kampung anyar merupakan bagian dari wilayah perkotaan yang secara tidak langsung kepemilikan lahan

pekarangan untuk memanfaatkan sayur dan buah juga terbatas. Namun sebelum kegiatan diskusi tim memberikan lembat pretes kepada kader untuk mengetahui tingkat pemahaman kader tentang Germas.

Pada diskusi tersebut tim pengabdi menjelaskan bahwasanya banyak jenis sayuran dan buah yang bisa dikembangkan tanpa menyita banyak lahan pekarangan. Pengembangbiakan jenis sayur dan buahpun tidak harus mahal dan dapat menggunakan media seadanya seperti polibag, pot sederhana sehingga tidak banyak memakan tempat. Pada pertemuan kali ini tim pengabdi mebagikan contoh bibit sayuran yang bisa ditanam di pekarangan rumah, diawali dari kader terlebih dahulu dengan harapan hal ini akan dijadikan contoh dan bisa ditiru oleh masyarakat sekitar. Tim pengabdi membawa 50 buah bibit yang terdiri dari bibit sayur terong dan bibit buah anggur hijau. Jenis sayur dan buah ini dipilih dengan pertimbangan merupakan tanaman berumur panjang dan dapat berbuah dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kader menerima bibit buah dan sayur dengan semangat. Tim pengabdi kemudian menyampaikan bahwa tujuan dari pembagian bibit buah ini agar keluarga memiliki tanaman buah yang nantinya dapat dikonsumsi oleh anggota keluarga. Selain itu, tim pengabdian menyampaikan bahwa makan buah merupakan tindakan pencegahan

(6)

yang tidak memerlukan biaya besar dan kluarga harus dapat menjamin bahwa setiap anggotanya mengkonsumsi buah-buahan paling kurang tiga porsi sehari. Kader dapat memahami pentingnya mengonsumsi buah. Selain topik mengenai konsumsi buah-buahan, tim pengabdian juga menstimulus kader untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan mereka akan sumber sayuran keluarga. Dari diskusi yang diadakan, diharapkan kegiatan ini dapat diawalali dari kader terlebih dahulu. Selain contoh bibit yang diberikan oleh tim pengabdian kader juga bisa mengembangkan secara swadaya untuk menanam sayuran di pekarangan rumah sendiri seperti sawi, kangkung, tomat dan jenis sayur lainnya yang mudah dikembangbiakkan dengan biaya relatif murah.

Gambar 2. Kegiatan penyegaran tentang Germas pada Kader Kelurahan Kampung Anyar

Gambar 3. Penyerahan secara simbolis bibit sayur dan buah kepada kader di aula Kantor

Lurah Kampung Anyar

Begitu pula halnya dengan aktivitas fisik berupa senam yang bisa diadakan secara rutin, dimana kegiatan ini belum pernah ada sebelumnya. Kegiatan aktifitas fisik ini sebenarnya berfokus pada tiga kegiatan yakni aktivitas fisik sehari-hari seperti menyapu, mencuci, menyeterika ataupun pekerjaan rumah tangga lainnya, kemudian aktivitas fisik kedua adalah aktivitas yang dilakukan secara terencana dan terstruktur seperti jogging, senam aerobik, bersepeda, jalan sehat dan aktifitas fisik ketiga berupa kegiatan terencana, terstruktur untuk kebugaran jasmani dan prestasi seperti bulutangkis, volly, tennis dan olahraga jenis lainnya. Untuk mendukung kegiatan ini tim pengabdi memberikan contoh video senam Nangun SatKerthi Lokabali dan sudah dilakukan senam bersama kader selesai pemberian materi Germas. Harapannya video ini yang bisa dimanfaatkan untuk senam bersama sesuai jadwal yang telah dirncanakan jika situasi sudah memungkinkan. Dari diskusi yang dilakukan tampak antusiasme kader mendukung kegiatan ini, banyak kader yang mengajukan pertanyaan terkait dengan bagaimana cara konsumsi buah dan sayur yag tepat dalam menu makanan sehari-hari. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat memiliki kemauan dan kesadaran yang tinggi untuk hidup sehat. Mereka membutuhkan aktivitas fisik dan merasakan bahwa ketika berkeringat, badan menjadi bugar. Hal yang paling penting adalah masyarakat memerlukan fasilitas untuk beraktivitas fisik dan mereka memerlukan pendampingan agar kegiatan mereka berkelanjutan. Kegiatan berikutnya memperlihatkan bahwa kegiatan ini dapat diterima oleh masyarakat setempat, kader sesungguhnya dapat menjadi agen promosi kesehatan yang mengajak masyarakat sekitar untuk hidup sehat.

(7)

Gambar 4. Pelaksanaan kegiatan aktivitas fisik oleh kader di aula Kantor Lurah Kampung Anyar Di akhir pertemuan tim pengabdi kemudian

berupaya meningkatkan semangat kader dalam mengemban tugas sebagai perpanjangantangan petugas kesehatan kader seakligus sebagai anggota masyarakat juga merupakan orang terdekat yang bisa memberikan informasi kesehatan dari lingkup masyarakat paling kecil yaitu keluarga. Tidak lupa pula diakhir kegiatan tim membagikan lembar postest terkait materi sosialisasi yang telah diberikan untuk melihat ada tidaknya perubahan pemahaman kader mengenai Germas setelah diberikan program penyegaran.

3. Tahap Evaluasi

Evaluasi kegiatan PkM ini meliputi evaluasi hasil. Evaluasi hasil dilakukan pada akhir kegiatan setelah pemberian materi berakhir untuk mengukur pemahaman kader mengenai Germas dengan fokus utamanya pada aktivitas fisik dan konsumsi sayur dan buah. Evaluasi dilakukan dengan metode tes untuk mengukur pengetahuan kader tentang Germas, sekaligus metode dokumentasi hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh kader terkait dengan penanaman sayur dan buah secara mandiri. Dengan menggunakan acuan penilaian patokan pada

skala lima, hasil evaluasi melalui pre-test menunjukkan bahwa pengetahuan kader tentang Germas sebagian masih dalam kategori kurang, hal ini dapat dilihat dari 13 orang kader yang hadir, 6 orang ( 46%) diantaranya memiliki pengetahuan kurang, 3 orang (23%) masuk pada kategori cukup, dan 4 orang lainnya (31%) masuk pada kategori sangat baik dan baik. Namun setelah dilakukan penyegaran kembali mengenai Germas tersebut terjadi peningkatan pemahaman kader, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya persentase kader yang memiliki kategori pengetahuan sangat baik yaitu 10 orang ( 76%), dan kategori pengetahuan baik yaitu 3 orang (24%).

(8)

Gambar 5. Pengisian lembar postes oleh kader

Gambar 6. Pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayur dan buah

SIMPULAN

Secara umum kegiatan PkM yang dilakukan di Kelurahan Kampung Anyar dengan melibatkan kader berlangsung dengan baik. Kader antuasias dan sangat kooperatif mengikuti kegiatan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa kader telah memahami materi yang telah diberikan dan dapat menerapkannya di tempat tinggal masing-masing. Harapannya dengan pemantauan dari petugas Promkes kegiatan Germas ini dapat

berlanjut secara berkesinambungan dengan swadaya masyarakat.

DAFTAR RUJUKAN

Benny,Karuniawati,dkk.2019.”Peningkatan Aktifitas Fisik dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Sayur dan Buah Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)”. Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada. Vol.1. No.2.p-ISSN 2654-7716/e-ISSN 2656-4211. Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Junita,Elvira,dkk. 2020.”GERMAS (Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat) di Desa Rambah Hilir”. Jurnal Pengabdian Kepada

Masyarakat.Kumawula.Vol.3.No.1. April

2020. Hal.100-105. DOI:

http://10.24198/kumawula.v3i1.24743. ISSN.2620-844X. Universitas Padjajaran Bandung

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional 2016 Masyarakat Hidup Sehat Indonesia Kuat Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat. 2017. “Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat”. Artikel.

http://promkes.kemkes.go.id/germas diunduh tanggal 30 Januari 2020

Krisnadi,ZH. 2019. “Efektifitas Penyampaian Pesan Germas Menggunakan Media Komik Dibandingkan Dengan Leaflet Terhadap Pengetahuan Germas di SMPN Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta”. Skripsi. Jurusan Ilmu Gisi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Kuswenda Didi. 2017. Aksi Bersama Melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Warta KESMAS Edisi 01. Jakarta Murti Ani,dkk.2020.”Membudayakan Hidup

Bersih dan Sehat Melalui Gerakan Masuarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Desa Jepangrejo, Blora”. Jurnal Abdimas Madani.Vol.2.No.2.Juli 2020.Hal

(9)

25-32.ISSN(P):2656-9471 ISSN( E):2716-2956. Poltekkes Kemenkes Semarang. Rahmawaty E, Sri Handayani, dkk. 2017.

“Sosialisasi dan Harmonisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Kota Sukabumi”. Jurnal LINK, 15 (1), 2019, 27 - 31 DOI: 10.31983/link.v15i1.4385. Poltekkes Kemenkes Jakarta

Suryani Dyah, Eka Putri Nurdjanah, dkk. 2018. “ Membudayakan Hidup Sehat Melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Di Dusun Mendang III, Jambu Dan Jrakah Kecamatan,

Tanjungsari, Gunungkidul”. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi hasil Pengabdian kepada Masyarakat. Vol 2. No.1 April 2018. ISSN: 2088 4559. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta Suzana EP, Triana Vivi. 2017.”Peningkatan

Aktivitas Fisik dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Sayur dan Buah Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat (GERMAS) di Kecamatan Kuranji, Kota Padang”. Laporan Pengabdian Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. Padang

Gambar

Tabel 1. Rencana Program Pendukung Germas oleh Kader di Kelurahan Kampung Anyar Bulan Juli  Tahun 2020
Gambar 1. Kegiatan diskusi dengan masyarakat tentang program kegiatan Germas
Gambar 3. Penyerahan secara simbolis bibit  sayur dan buah kepada kader di aula Kantor
Gambar 4. Pelaksanaan kegiatan aktivitas fisik oleh kader di aula Kantor Lurah Kampung Anyar
+2

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang berdayaguna dan berhasilguna serta sesuai dengan perkembangan keadaan, maka Susunan Organisasi Pemerintahan

+ihitung #engan menari tingkat pengembalian ang membuat present value #ari arus kas +ihitung #engan menari tingkat pengembalian ang membuat present value #ari arus kas

[Data Pengguna] Pembelian Bagian STIKOM 2 Menerima Barang + 3 Mengganti Barang + 5 Menghapus Barang + 7 Menghitung Penyusutan + 8 Mengetahui Kebutuhan Pemakaian Daya Listrik +

Kondisi Pertukaran Pemimpin-Anggota pada Wisma Pendawa berada pada kategori Cukup Baik, dengan indikator tertinggi adalah Tingkat Kesediaan karyawan dalam Menerima

Dalam Pasal 1 ayat (1) UU Kesejahteraan Sosial menegaskan bahwa: “Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan materil, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat

Sedangkan keinginan karyawan untuk mencari pekerjaan baru di bidang yang berbeda pada perusahaan lain, dalam variabel turnover intention, memiliki tingkat yang paling tinggi

Mengorganisasikan materi pembelajaran 60 74 dosen menjelaskan empat jenis ketelitian jangka sorong  Mahasiswa menanyakan hal- hal yang dianggap kurang jelas

-- BEL PROSES TANPA KONTEN BEL PROSES TANPA KONTEN   TDK JAMIN PENANJAKAN MENTAL, KRN TDK JAMIN PENANJAKAN MENTAL, KRN BEL TDK DIISOLASI DR KONTEN. BEL TDK DIISOLASI