• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Pcs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Pcs"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

 Referat   Referat 

POST CONCUSSION SYNDROME POST CONCUSSION SYNDROME

Oleh Oleh

Gita Pramadewi Fitriani Gita Pramadewi Fitriani

I1A004017 I1A004017 Pembimbing Pembimbing Dr. Lily Runtuwene, Sp. S Dr. Lily Runtuwene, Sp. S

BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT SARAF BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT SARAF

FK UNLAM - RSUD ULIN FK UNLAM - RSUD ULIN

BANJARMASIN BANJARMASIN

(2)

Agustus 2009 Agustus 2009 BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Spe

Spektrktrum um cecederdera a tratraumaumatik tik padpada a otaotak k berbervarvariasiasi i dardari i cecederdera a rinringan gan dandan kadang-kadang tak disadari sampai cedera berat dengan morbiditas dan mortalitas kadang-kadang tak disadari sampai cedera berat dengan morbiditas dan mortalitas yang nyata. Angka kejadian pasti dari cedera kepala sulit ditentukan karena berbagai yang nyata. Angka kejadian pasti dari cedera kepala sulit ditentukan karena berbagai faktor, misalnya sebagian kasus-kasus yang fatal tidak pernah sampai ke RS, dilain faktor, misalnya sebagian kasus-kasus yang fatal tidak pernah sampai ke RS, dilain   pihak banyak kasus yang ringan tidak datang pada dokter kecuali bila kemudian   pihak banyak kasus yang ringan tidak datang pada dokter kecuali bila kemudian

tim

timbul bul komkompliplikaskasi. i. DarDari i penpenelielitiatian n di di SkSkotlotlanandia dia dan dan KanKanada ada ditditememukaukan n babahwahwa  perbandingan pasien cedera kepala yang tidak dirawat di RS terhadap pasien yang  perbandingan pasien cedera kepala yang tidak dirawat di RS terhadap pasien yang

dirawat adalah 4-5 : 1 dirawat adalah 4-5 : 111..

Insiden cedera kepala yang nyata yang memerlukan perawatan di RS dapat Insiden cedera kepala yang nyata yang memerlukan perawatan di RS dapat dip

diperkerkirairakan kan 480480.00.000 0 kaskasus us perpertahtahun un (20(200 0 kaskasus/us/100100.00.000 0 oraorang)ng), , yayang ng melmelipuiputiti concussion, fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial, laserasi otak, hematoma dan concussion, fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial, laserasi otak, hematoma dan cedera serius lainnya. Dari total ini 75-85% adalah concussion dan sekuele cedera cedera serius lainnya. Dari total ini 75-85% adalah concussion dan sekuele cedera kepala ringan. Cedera kepala paling banyak terjadi pada laki-laki berumur antara kepala ringan. Cedera kepala paling banyak terjadi pada laki-laki berumur antara 15-24 tahun, dan biasanya karena kecelakaan kendaraan bermotor. Menurut Rimer et al 24 tahun, dan biasanya karena kecelakaan kendaraan bermotor. Menurut Rimer et al dari 1200 pasien yang dirawat di RS dengan cedera kepala tertutup, 55% diobati dari 1200 pasien yang dirawat di RS dengan cedera kepala tertutup, 55% diobati untuk cedera kepala ringan (minor)

untuk cedera kepala ringan (minor)11.. Ban

Banyak yak paspasienien-pa-pasiesien n dendengan gan cecederdera a rinringan gan yanyang g dadatantang g kedkedoktokter er untuntuk uk    pe

  pertartama ma kalkalinyinya a karkarena ena gejgejala ala yanyang g terterus us berberlanlanjutjut, , dikdikenaenal l sebsebagaagai i sinsindrodromama   pos

(3)

kepala ringan adalah gangguan sekuele pasca trauma dan dengan akibat gangguan kepala ringan adalah gangguan sekuele pasca trauma dan dengan akibat gangguan  produktivitas

(4)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Cedera akibat benturan pada kepala sering muncul sebagai keluhan subjektif. Cedera akibat benturan pada kepala sering muncul sebagai keluhan subjektif.  Postconcu

 Postconcussion ssion SyndromeSyndrome juga dapat disebabkan oleh karena masalah ekonomi ataujuga dapat disebabkan oleh karena masalah ekonomi atau masalah psikologis. Penulis ingin menjelaskan patologi tentang trauma kepala, gejala masalah psikologis. Penulis ingin menjelaskan patologi tentang trauma kepala, gejala dari

dari  postconcu postconcussional ssional syndromesyndrome, dan kriteria diagnosis. Sebagai tambahan, sering, dan kriteria diagnosis. Sebagai tambahan, sering dijumpai defisit somatis, psikologis dan masalah kogitif yang menyertai. Penderita dijumpai defisit somatis, psikologis dan masalah kogitif yang menyertai. Penderita dan

dan tingktingkat at kepakeparaharahan n daridari   postconc  postconcussional ussional syndromesyndrome lebih besar pada wanita.lebih besar pada wanita. Kepura-puraan dapat diduga pada kasus yang melibatkan perkara dan tersedia tes Kepura-puraan dapat diduga pada kasus yang melibatkan perkara dan tersedia tes untuk mendeteksinya. Perawatan untuk 

untuk mendeteksinya. Perawatan untuk  postconcuss postconcussional ional syndromesyndrome tergantung padatergantung pada gejala spesifik. Obat-obatan dapat membantu, tapi harus berhati-hati dalam pemberian gejala spesifik. Obat-obatan dapat membantu, tapi harus berhati-hati dalam pemberian obat yang dap

obat yang dapat menganggu dat menganggu dan berefek pada an berefek pada SSPSSP22..

Fakta bahwa benturan pada kepala akan menganggu kesehatan seseorang telah Fakta bahwa benturan pada kepala akan menganggu kesehatan seseorang telah diketahui sejak dahulu kala. Muncul kontroversi di berbagai bidang akademik dan diketahui sejak dahulu kala. Muncul kontroversi di berbagai bidang akademik dan kli

klinik nik selselama ama bebertartahunhun-tah-tahun un teltelah ah memenconcoba ba menmencarcari i jawjawabaaban n dardari i perpertantanyayaaanaan   b

  bererikikut ut : : KeKekukuatatan an sesebebesasar r apapa a yayang ng mamampmpu u memencncededererai ai kekepapalala? ? BaBagagaimimananaa man

manifeifestastasinsinya? ya? Dan Dan apapa a yanyang g dihdiharaarapkapkan n bilbila a setsetelaelah h cecederdera a tertersebsebut ut terterjadjadi?.i?. Sebagai tambahan, sebagian besar kondisi berupa keluhan subjektif, apakah efek dari Sebagai tambahan, sebagian besar kondisi berupa keluhan subjektif, apakah efek dari cedera tersebut didramatisir atau pura-pura akibat masalah psikologis primer atau cedera tersebut didramatisir atau pura-pura akibat masalah psikologis primer atau se

sekukundnderer? ? PaPada da tatahuhun n 18186666, , kokontntroroveversrsi i inini i mumulalai i teterjrjawawab ab keketitika ka ErEricichshsenen mempublikasikan hasil tentang pasien yang mengeluh hal yang sama terus menerus mempublikasikan hasil tentang pasien yang mengeluh hal yang sama terus menerus set

setelaelah h memengangalamlami i cedcedera era kekepalpala a sesedandang. g. Dia Dia menmengemgemukaukakakan n babahwa hwa ganganggugguanan tersebut karena “perubahan molekuler” pada saraf tepi yang diinduksi oleh trauma. tersebut karena “perubahan molekuler” pada saraf tepi yang diinduksi oleh trauma.

(5)

Karena kebanyakan gangguan ini terjadi akibat pekerjaan membangun jalur kereta Karena kebanyakan gangguan ini terjadi akibat pekerjaan membangun jalur kereta Pru

Prussissian, an, konkondisdisi i tertersebsebut ut dindinamamakaakan n “ra“railroilroad ad spispine”ne”. . PadPada a tahtahun un 1871879, 9, RigRigler ler  menolak konsep tersebut dan mengajukan pendapat bahwa cedera tersebut karena menolak konsep tersebut dan mengajukan pendapat bahwa cedera tersebut karena “kom

“kompenspensasi asi neurneurosis”osis”. . Dia Dia berpberpendaendapat pat bahwbahwa a alasalasan an menimeningkangkatnya tnya kecakecacatacatann  jangka panjang akibat dari cedera kepala ringan merupakan awal dari kompensasi dari  jangka panjang akibat dari cedera kepala ringan merupakan awal dari kompensasi dari

cedera pada pekerja rel

cedera pada pekerja rel kereta Prussian. Charcoat kemudian mengajukan pendapatnyakereta Prussian. Charcoat kemudian mengajukan pendapatnya  bahwa keluhan jangka panjang dari cedera kepala sedang akibat dari histeria dan  bahwa keluhan jangka panjang dari cedera kepala sedang akibat dari histeria dan

ne

neururasasththenenia ia (m(misisalalnynya a kekelelelalahahan n dadan n kekebibingngunungagan n yayang ng didisesebababkbkan an fafaktktor or   psikologis). Pada tahun 1934, diagnosis dari “railroda spine”, “kompensasi neurosis”,  psikologis). Pada tahun 1934, diagnosis dari “railroda spine”, “kompensasi neurosis”,

dan

dan “hy“hystesteriaria” ” disdisamamakaakan n dedengangan n namnama a diadiagnognosis sis ““  postconcu  postconcussional ssional syndromesyndrome”.”. Sayangnya, perubahan pada nomenklatur hanya berpengaruh sedikit

Sayangnya, perubahan pada nomenklatur hanya berpengaruh sedikit dalam menjawabdalam menjawab  pertanyaan tentang keadaan sebenarnya dari kondisi tersebut, patofisiologi, prognosis,  pertanyaan tentang keadaan sebenarnya dari kondisi tersebut, patofisiologi, prognosis,

dan faktor psikologis lainnya (misalnya akibat primer

dan faktor psikologis lainnya (misalnya akibat primer dan sekunder)dan sekunder)22..

A.

A. DeDefifininissii

Post concussion syndrome atau post concussive syndrome (PCS) dulu dikenal Post concussion syndrome atau post concussive syndrome (PCS) dulu dikenal dengan shell shock, adalah sekelompok gejala yang di alami seseorang, setelah dengan shell shock, adalah sekelompok gejala yang di alami seseorang, setelah seminggu, sebulan atau bahkan setahun setelah suatu trauma (gegar) ringan dari seminggu, sebulan atau bahkan setahun setelah suatu trauma (gegar) ringan dari trauma otak (traumatic brain injury / TBI). PCS juga bisa terjadi pada trauma otak  trauma otak (traumatic brain injury / TBI). PCS juga bisa terjadi pada trauma otak  se

sedadang ng dadan n beberarat. t. GeGejajalala-ge-gejajala la PCPCS S bibiasasananya ya didididiagagnonosisis s papada da ororanang g yayangng menderita TBI, dan 38-80% biasanya terjadi pada trauma kepala ringan. Diagnosis menderita TBI, dan 38-80% biasanya terjadi pada trauma kepala ringan. Diagnosis dibuat berdasarkan gejala yang ditimbulkan dari riwayat trauma 3 bulan setelah dibuat berdasarkan gejala yang ditimbulkan dari riwayat trauma 3 bulan setelah men

mendapdapat at tratrauma uma yanyang g terterakakhirhir, , bisbisa a jugjuga a diddidiagiagnosnosis is dadalam lam hithitungungan an minmingguggu  bahkan 10 hari setelah trauma. Pada trauma yang sudah lama terjadi (late,persistent  bahkan 10 hari setelah trauma. Pada trauma yang sudah lama terjadi (late,persistent

(6)

atau prolonged PCS / PPCS), biasanya didiagnosis setelah menderita 3-6 bulan atau prolonged PCS / PPCS), biasanya didiagnosis setelah menderita 3-6 bulan setelah terjadi trauma

setelah terjadi trauma3,43,4.. Sin

Sindrodroma ma pospostcotconcuncussission on adaadalah lah kumkumpulpulan an gegejaljala a yayang ng terterdirdiri i ataatas s nyenyeriri kepa

kepala, la, pusipusing ng (dizz(dizzinesiness), s), iritabiritabilitasilitas, , mudamudah h lelalelah, h, ansiansietas, etas, ganggangguan guan memomemori,ri, menu

menurunnrunnya ya konskonsentraentrasi si dan dan insominsomnia, nia, yang merupakayang merupakan n sekusekuele ele setesetelah lah cedecederara kepala ringan tertutup. Istilah lain yang digunakan untuk keadaan ini adalah

kepala ringan tertutup. Istilah lain yang digunakan untuk keadaan ini adalah  post  post  traumatic instability

traumatic instability, , post traumatic post traumatic headache, traumatic headache, traumatic neurastheneurasthenia,traumatnia,traumaticic   psy

  psychaschasthenthenia, ia, post post trautraumatimatic c syndsyndromerome. Yang dimaksud dengan cedera kepala. Yang dimaksud dengan cedera kepala ringan adalah suatu trauma yang terjadi dengan gangguan kesadaran sesaat atau ringan adalah suatu trauma yang terjadi dengan gangguan kesadaran sesaat atau gangguan fungsi neurologik lain (misalnya memori, penglihatan) dengan GCS gangguan fungsi neurologik lain (misalnya memori, penglihatan) dengan GCS 13-15

151,51,5..

 Postconcu

 Postconcussional ssional syndromesyndrome secara umum didefinisikan sebagai kondisi yangsecara umum didefinisikan sebagai kondisi yang muncul setelah cedera kepala yang berakibat defisit pada tiga area fungsi SSP : 1) muncul setelah cedera kepala yang berakibat defisit pada tiga area fungsi SSP : 1) soma

somatik tik (neu(neurologrologis-umuis-umumnya mnya berupberupa a nyari nyari kepakepala, la, kecekecenderunderungan ngan meramerasa sa cepacepatt lelah), 2) psikologis (perubahan afek, kurangnya motivasi, ansietas, atau emosi yang lelah), 2) psikologis (perubahan afek, kurangnya motivasi, ansietas, atau emosi yang labil), 3) kognitif

(7)

 Postconcu

 Postconcussional ssional syndromesyndrome sulit didefinisikan secara medis, karena gejalanyasulit didefinisikan secara medis, karena gejalanya   beru

  berupa pa kelukeluhan han subjsubjektiektif. f. MuncMuncul ul bebebeberapa rapa kritekriteria ria diagdiagnosisnosis, , yang bentuk yang bentuk oleholeh spesialisasi dari dokter yang merawat (neurologis, psikiater, rehabilitasi medik dan spesialisasi dari dokter yang merawat (neurologis, psikiater, rehabilitasi medik dan lain-lain), lokasi klinis pasien tersebut diperiksa (IGD, rumah sakit, evaluasi forensik  lain-lain), lokasi klinis pasien tersebut diperiksa (IGD, rumah sakit, evaluasi forensik  dan lain-lain) dan ada atau tidaknya penerapan kriteria yang lebih teliti. Penelitian dan lain-lain) dan ada atau tidaknya penerapan kriteria yang lebih teliti. Penelitian menunjukkan bahwa gejala

menunjukkan bahwa gejala  postconcussional  postconcussional  umumnya muncul dalam 38 sampaiumumnya muncul dalam 38 sampai 80% orang yang mengalami cedera kepala ringan (Tabel 2)

(8)

The

The AmeriAmerican can PsycPsychiatrhiatric ic AssoAssociaticiation’s on’s (APA’(APA’s) s) kritekriteria ria untuk gangguauntuk gangguann

 postconcussional 

 postconcussional , yang masih dalam tahap penelitian, menentukan bahwa adanya, yang masih dalam tahap penelitian, menentukan bahwa adanya “gangguan fungsi kognitif yang didapat, diikuti dengan gejala perilaku neurologis, “gangguan fungsi kognitif yang didapat, diikuti dengan gejala perilaku neurologis, yan

yang g munmuncul cul sebsebagaagai i konkonseksekueuensi nsi dardari i cecederdera a kepkepala ala tertertuttutup up dedengangan n tintingkagkatt kep

keparaarahahan n yayang ng cucukup kup untuntuk uk memenyenyebabbabkakan n terterjadjadinyinya a ganganggugguan an serserebrebral al yanyangg si

signgnififikikan an (T(Tababel el 3)3). . APAPA A memencncatatat at babahwhwa a titidadak k adada a bubuktkti i yayang ng cucukukup p ununtutuk k  mene

menentukantukan n batabatas s yang jelas yang jelas terhterhadap tingkat adap tingkat kepakeparaharahan n cedecedera ra kepakepala la tertutertutup,tup, nam

namun un menmenyaryarankankan an setsetidaidaknyknya a dua dua dadari ri tigtiga a hal hal harharus us terterdadapatpat, , yayaitu itu sesebagbagaiai   berikut : “1) periode tidak sadar yang berlangsung lebih dari 5 menit, 2) periode   berikut : “1) periode tidak sadar yang berlangsung lebih dari 5 menit, 2) periode amnesia postrauma yang berlangsung selama lebih dari 12 jam setelah cedera kepala amnesia postrauma yang berlangsung selama lebih dari 12 jam setelah cedera kepala tertutup, 3) onset baru berupa kejang (atau kejang yang semakin memburuk pada tertutup, 3) onset baru berupa kejang (atau kejang yang semakin memburuk pada  pasien yang mempunyai riwayat kejang) yang muncul dalam 6 bulan pertama setelah  pasien yang mempunyai riwayat kejang) yang muncul dalam 6 bulan pertama setelah cedera kepala tertutup. APA juga memerlukan adanya “gangguan kognitif untuk  cedera kepala tertutup. APA juga memerlukan adanya “gangguan kognitif untuk  menentukan perhatian (konsentrasi, memindahkan fokus perhatian, menjalankan tes menentukan perhatian (konsentrasi, memindahkan fokus perhatian, menjalankan tes kognitif yang berulang-ulang) yang harus terdapat jelas gejalanya. Sebagai tambahan kognitif yang berulang-ulang) yang harus terdapat jelas gejalanya. Sebagai tambahan dari gangguan kognitif, tiga atau lebih gejala sebagai berikut harus ada terus menerus dari gangguan kognitif, tiga atau lebih gejala sebagai berikut harus ada terus menerus setidaknya dalam 3 bulan setelah cedera kepala tertutup : mudah lelah, gangguan setidaknya dalam 3 bulan setelah cedera kepala tertutup : mudah lelah, gangguan tidur, nyeri kepala, vertigo atau pusing, mudah tersinggung atau mudah marah, tidur, nyeri kepala, vertigo atau pusing, mudah tersinggung atau mudah marah, depresi, ansietas, atau afek labil, kurang spontan atau apatis; atau perubahan perilaku depresi, ansietas, atau afek labil, kurang spontan atau apatis; atau perubahan perilaku (seperti perubahan perilaku sosial atau seks yang tidak pantas). Kriteria ini juga (seperti perubahan perilaku sosial atau seks yang tidak pantas). Kriteria ini juga memerlukan bahwa gejala kognitif, somatik atau gejala perubahan perilaku yang memerlukan bahwa gejala kognitif, somatik atau gejala perubahan perilaku yang muncul setelah trauma kepala mengalami perburukan gejala atau keluhan dan harus muncul setelah trauma kepala mengalami perburukan gejala atau keluhan dan harus disertai dengan penurunan yang signifikan dari fungsi sosial dan pekerjaan dan disertai dengan penurunan yang signifikan dari fungsi sosial dan pekerjaan dan menunjukkan penuruna

(9)

A

APPA A mmeennaammbbaahhkkaan n bbaahhwwa a ddiiaaggnnoossiis s bbaannddiinng g ddaarri i ggaanngggguuaann

 postconcussional 

 postconcussional  adalah kelainan berupa pura-pura, ketika pasien memerlukan peranadalah kelainan berupa pura-pura, ketika pasien memerlukan peran

 berpura-pura sakit, yang memberikan kompensasi dari tanggung jawab sosial dan  berpura-pura sakit, yang memberikan kompensasi dari tanggung jawab sosial dan sengaja berpura-pura, dimana terdapat harapan untuk kompensasi sehingga mengarah sengaja berpura-pura, dimana terdapat harapan untuk kompensasi sehingga mengarah kepada muncul atau perpanjangan gejala. Diagnosis lain yang dapat dipertimbangkan kepada muncul atau perpanjangan gejala. Diagnosis lain yang dapat dipertimbangkan menyangkut gangguan kognitif, demensia, gangguan somatisasi, gangguan stress menyangkut gangguan kognitif, demensia, gangguan somatisasi, gangguan stress postpost trauma, dan gangguan somatoform yang

trauma, dan gangguan somatoform yang tidak dapat diklasifikasikantidak dapat diklasifikasikan22.. Berita baik tentang

Berita baik tentang  postconcu postconcussional ssional syndromesyndrome adalah pada penelitian danadalah pada penelitian dan

lit

literaeratur tur terterdahdahulu ulu menmenyebyebutkutkan an bahbahwa wa sebsebagagian ian bebesar sar oraorang ng akaakan n pulpulih ih secsecaraara sempurna dalam waktu 3 sampai 6 bulan. Hanya 7-15% dari semua penderita dari sempurna dalam waktu 3 sampai 6 bulan. Hanya 7-15% dari semua penderita dari

(10)

kasus yang lebih buruk mengalami gejala selama 1 tahun setelah cedera dan hal kasus yang lebih buruk mengalami gejala selama 1 tahun setelah cedera dan hal tersebut dapat dianggap mengalami

tersebut dapat dianggap mengalami postconcu postconcussional ssional syndromesyndrome jangka panjang atau jangka panjang atau

  pe

  persirsistesten. n. FakFaktor tor yayang ng dapdapat at dipdipredrediksiksi i dapdapat at memengangakibkibatkatkanan  postconcussional  postconcussional   syndrome

 syndrome   pers  persisten isten adaladalah ah jenis jenis kelakelamin min wanitwanita, a, konflkonflik ik berkeberkepanjpanjangaangan, n, sosisosialal

ekonomi rendah, umur lebih dari 40 tahun, riwayat penyalahgunaan alkohol, riwayat ekonomi rendah, umur lebih dari 40 tahun, riwayat penyalahgunaan alkohol, riwayat gangguan jiwa, riwayat cedera kepala terdahulu, riwayat kemampuann kognitif yang gangguan jiwa, riwayat cedera kepala terdahulu, riwayat kemampuann kognitif yang rendah sebelum trauma, fungsi psikososial yang rendah sebelum cedera, gangguan rendah sebelum trauma, fungsi psikososial yang rendah sebelum cedera, gangguan kepribadian (antisosial, histerikal, dependen), dan riwayat nyeri kepala terdahulu atau kepribadian (antisosial, histerikal, dependen), dan riwayat nyeri kepala terdahulu atau sa

sakikit t jijiwawa. . PaPasisien en yayang ng memengngalalamami i gegejajala la lelebibih h riringngan an dadariri  postconcussional  postconcussional   syndrome

 syndrome adalah yang mempunyai motivasi yang bagus, pasien usia muda yang tidak adalah yang mempunyai motivasi yang bagus, pasien usia muda yang tidak 

megalami gangguan kesadaran. Umumnya individu akan pulih dalam waktu 6-12 megalami gangguan kesadaran. Umumnya individu akan pulih dalam waktu 6-12 min

minggu ggu bilbila a memengangalamlami i ganganggugguan an keskesadadaraaran n sinsingkgkat, at, amnamnesiesia a pospost t tratrauma uma yanyangg  berlangsung kurang dari 1 jam, dan GCS skor sebesar 15. Bila pasien mengalami  berlangsung kurang dari 1 jam, dan GCS skor sebesar 15. Bila pasien mengalami keluhan yang persisten dan dramatis, atau keluhan tidak wajar, faktor lain seperti keluhan yang persisten dan dramatis, atau keluhan tidak wajar, faktor lain seperti gganangggguuan an kkeeprpribibaaddiaian, n, mamassalalaah h ppsisikkololoogigiss, , aatatau u fafakktotor r sesekukundndeer r dadapapatt dipertimbangkan sebagai

dipertimbangkan sebagai penyebabnpenyebabnyaya22..

B.

B. PaPattololoogigi

Cedera patologis yang primer pada trauma kepala adalah penipisan axon dan Cedera patologis yang primer pada trauma kepala adalah penipisan axon dan kerusakan ketegangan strain, yang umumnya disebabkan oleh kekuatan akselerasi kerusakan ketegangan strain, yang umumnya disebabkan oleh kekuatan akselerasi rotasi. Tingkat cedera axon berhubungan dengan durasi amnesia post trauma dan rotasi. Tingkat cedera axon berhubungan dengan durasi amnesia post trauma dan kehilangan kesadaran. Bila neuron mengalami kerusakan, neurotransmiter inhibitor  kehilangan kesadaran. Bila neuron mengalami kerusakan, neurotransmiter inhibitor  seperti γ-amino asam butirat, juga pada neurotransmiter eksitator, seperti asetikolin, seperti γ-amino asam butirat, juga pada neurotransmiter eksitator, seperti asetikolin, glutamat, dan aspartat, akan terlepas. Neurotransmiter tersebut akan mengakibatkan glutamat, dan aspartat, akan terlepas. Neurotransmiter tersebut akan mengakibatkan

(11)

kerusakan neuron lebih lanjut. (misalnya runtutan cedera). Perubahan setelah cedera kerusakan neuron lebih lanjut. (misalnya runtutan cedera). Perubahan setelah cedera dap

dapat at menmengargarah ah kepkepada ada cecederdera a difdifus us neuneurolrologiogis s beberuprupa a infinflukluks s kalkalsiusium m yayangng  berebihan pada neuron yang rusak, pelepasan sitokin, kerusakan oleh radikal bebas,  berebihan pada neuron yang rusak, pelepasan sitokin, kerusakan oleh radikal bebas,

ker

kerusausakan kan padpada a resresepteptor or dindindinding g selsel, , infinflamlamasi asi dan dan perperubaubahahan n padpada a aseasetiltilkolkolin,in, katekolamin, dan sistem neurotransmiter serotonergik. Penelitian post mortem pada katekolamin, dan sistem neurotransmiter serotonergik. Penelitian post mortem pada manusia dengan nyeri kepala kronik

manusia dengan nyeri kepala kronik post trauma menunjukkan kerusakan axon difus,post trauma menunjukkan kerusakan axon difus,  pengelompokan mikroglia, dan adanya bukti berupa perdarahan petekie yang kecil  pengelompokan mikroglia, dan adanya bukti berupa perdarahan petekie yang kecil yang tidak mengakibatkan defisit neurologis fokal. Penelitian berupa trauma cedera yang tidak mengakibatkan defisit neurologis fokal. Penelitian berupa trauma cedera kepala buatan pada hewan menunjukkan bahwa baik neuron dan axon akan pulih kepala buatan pada hewan menunjukkan bahwa baik neuron dan axon akan pulih dalam waktu beberapa bulan

dalam waktu beberapa bulan setelah cederasetelah cedera2,4,62,4,6..

Gangguan kesadaran yang signifikan dapat menunjukkan tidak ada kelainan Gangguan kesadaran yang signifikan dapat menunjukkan tidak ada kelainan   pada CT scan atau pada MRI karena kerusakan difus yang alamiah. Beberapa   pada CT scan atau pada MRI karena kerusakan difus yang alamiah. Beberapa  pe

 penenelitilitian an memenunnunjukjukkakan n bahbahwa wa MRI MRI leblebih ih sensensitsitif if padpada a kekerusrusakakan an SSP SSP dendengagann gangguan kesadaran bila dibandingkan CT scan. MRI lebih baik dalam mendeteksi gangguan kesadaran bila dibandingkan CT scan. MRI lebih baik dalam mendeteksi abn

abnormormalialitas tas sepseperterti i konkontustussiosio, , edeedema ma fokfokal, al, dan dan leslesi i mikmikrosroskokopis pis (mi(misasalnylnyaa   perd

  perdarahn arahn mikromikropetepetekie), kie), terutterutama ama bila bila pemepemeriksariksaan an dilakdilaksanasanakan kan bebebeberapa rapa harihari setelah kejadian trauma. Penelitian Single-photon emission computed tomography setelah kejadian trauma. Penelitian Single-photon emission computed tomography (SPECT) telah menunjukkan penurunan atau aliran darah regional yang asimetris (SPECT) telah menunjukkan penurunan atau aliran darah regional yang asimetris selama 3 tahun setelah cedera, terutama pada pasien yang mengalami nyeri kepala selama 3 tahun setelah cedera, terutama pada pasien yang mengalami nyeri kepala  post trauma, yang menunjukkan bahwa terjadi perubahan jangka panjang fisiologis  post trauma, yang menunjukkan bahwa terjadi perubahan jangka panjang fisiologis

setelah cedera. Penelitian dengan positron emission tomography (PET)

setelah cedera. Penelitian dengan positron emission tomography (PET) menunjukkanmenunjukkan adanya reduksi dalam tingkat metabolik glukosa pada individu yang didiagnosa adanya reduksi dalam tingkat metabolik glukosa pada individu yang didiagnosa

 postconcu

 postconcussional ssional syndromesyndrome. PET scan, walaupun mahal, mungkin dapat bermanfaat. PET scan, walaupun mahal, mungkin dapat bermanfaat

dal

(12)

spesifik atau sensitif untuk memberikan diagnosis definitif. Elektroensefalogram spesifik atau sensitif untuk memberikan diagnosis definitif. Elektroensefalogram dapat menunjukkan gelombang aktifitas rendah yang asinkron setelah cedera kepala dapat menunjukkan gelombang aktifitas rendah yang asinkron setelah cedera kepala sedang, namun umumnya menunjukkan hasil yang normal dan bukan tes skreening sedang, namun umumnya menunjukkan hasil yang normal dan bukan tes skreening yang baik dalam

yang baik dalam  postconcussional syndrome  postconcussional syndrome22..

C.

C. GejGejalaala-Ge-Gejaljala a PCSPCS

1

1.. DDeeffiissiit t SSoommaattiik  k  

  Nyeri kepala merupakan keluhan pasien tersering yang mengalami cedera   Nyeri kepala merupakan keluhan pasien tersering yang mengalami cedera kepala ringan. Peningkatan nyeri kepala dilaporkan terdapat pada 30-90% pasien kepala ringan. Peningkatan nyeri kepala dilaporkan terdapat pada 30-90% pasien dengan

dengan postconcu postconcussional ssional syndromesyndrome; 8 sampai 32% ; 8 sampai 32% dilaporkan masih mengalami nyeridilaporkan masih mengalami nyeri

kepala 1 tahun setelah trauma kepala. Umumnya, tipe nyeri kepala (misalnya tension, kepala 1 tahun setelah trauma kepala. Umumnya, tipe nyeri kepala (misalnya tension, migrain) yang dirasakan oleh individu dengan

migrain) yang dirasakan oleh individu dengan  postconcussional syndrome postconcussional syndrome, serupa, serupa

de

dengngan an nynyereri i kekepapala la yayang ng memerereka ka rarasasakakan n sesebebelulum m trtrauaumama. . PaPasisien en dedengnganan

 postconcussional syndrome

 postconcussional syndrome umumnya mengatakan bahwa nyeri kepala terasa lebihumumnya mengatakan bahwa nyeri kepala terasa lebih

lama dan muncul lebih sering bila dibandingkan dengan sebelum mengalami trauma. lama dan muncul lebih sering bila dibandingkan dengan sebelum mengalami trauma. The international heada

The international headache society che society kriteria diagnostik untuk nyeri kepakriteria diagnostik untuk nyeri kepala post traumala post trauma membagi menjadi dua kategori yaitu akut dan kronis. Nyeri kepala akut muncul membagi menjadi dua kategori yaitu akut dan kronis. Nyeri kepala akut muncul dalam 2 minggu setelah trauma dan sembuh dalam 2 bulan. Nyeri kepala post trauma dalam 2 minggu setelah trauma dan sembuh dalam 2 bulan. Nyeri kepala post trauma kronik muncul dalam 2 minggu setelah trauma dan berlangsung selama lebih dari 8 kronik muncul dalam 2 minggu setelah trauma dan berlangsung selama lebih dari 8 minggu. 85 % dari nyeri kepala berhubungan dengan

minggu. 85 % dari nyeri kepala berhubungan dengan  postconcussional syndrome postconcussional syndrome

digambarkan sebagai terus menerus, nyeri, dan tension type headache. Nyeri kepala digambarkan sebagai terus menerus, nyeri, dan tension type headache. Nyeri kepala tersebut diyakini diakibatkan oleh cedera pada jaringan lunak dan keras, seperti tersebut diyakini diakibatkan oleh cedera pada jaringan lunak dan keras, seperti cedera miofasial, cedera sendi temporomandibular, cedera diskus intervertebralis, dan cedera miofasial, cedera sendi temporomandibular, cedera diskus intervertebralis, dan

(13)

spa

spasme sme otootot t tratrapezpeziusius.wa.walaulaupun pun leblebih ih jarjarangang, , migmigrairain, n, dendengan gan ataatau u tantanpa pa auaura,ra, dilaporkan dapat muncul dalam beberapa jam atau hari setelah gegar otak. Migrain dilaporkan dapat muncul dalam beberapa jam atau hari setelah gegar otak. Migrain ser

sering ing ditditemuemukan kan padpada a dedewaswasa a mudmuda a yayang ng beberparpartisrtisipaipasi si daldalam am oleoleh h ragraga a yanyangg menyebabkan cedera kepala minor multipel, seperti sepakbola, tinju dan hoki. Jenis menyebabkan cedera kepala minor multipel, seperti sepakbola, tinju dan hoki. Jenis nye

nyeri ri kekepalpala a ini ini sersering ing disdisebebut ut “fo“footbotballaller’er’s s migmigrairaine”ne”. . CluClustester r heheadaadache che jarjaranangg  berkembang setelah cedera kepala

 berkembang setelah cedera kepala sedangsedang2,5,7,82,5,7,8.. Kel

Keluhauhan n kedkedua ua yanyang g sersering ing ditditemuemukan kan papadada   postconc  postconcussional ussional syndromesyndrome adalah pusing, yang dilaporkan sekitar 50% pada kasus, dalam 1 tahun prevalensi adalah pusing, yang dilaporkan sekitar 50% pada kasus, dalam 1 tahun prevalensi sekitar 19-25%. Umur diketahui sebagai faktor resiko. Semakin tua individu tersebut, sekitar 19-25%. Umur diketahui sebagai faktor resiko. Semakin tua individu tersebut, semakin besar kemungkinan mengalami pusing, baik bersumber dari sentral atau semakin besar kemungkinan mengalami pusing, baik bersumber dari sentral atau  perifer (misalnya gegar labirin, benigna positional

 perifer (misalnya gegar labirin, benigna positional vertigo, cedera batang otak)vertigo, cedera batang otak)2,82,8..   Postconcussional syndrome

  Postconcussional syndromeseringsering menimbulkan gangguan pada panca indera.menimbulkan gangguan pada panca indera. Pandangan kabur muncul pada 14% dari pasien dan umumnya disebabkan gangguan Pandangan kabur muncul pada 14% dari pasien dan umumnya disebabkan gangguan fokus penglihatan. 10% dari pasien dengan

fokus penglihatan. 10% dari pasien dengan postconcussional syndromepostconcussional syndrome dilaporkandilaporkan mengalami lebih sensitif pada cahaya dan bunyi; 5% mengalami kerusakan pada nervi mengalami lebih sensitif pada cahaya dan bunyi; 5% mengalami kerusakan pada nervi kranialis I dan menyebab

kranialis I dan menyebabkan sensitifitas pada kan sensitifitas pada indera pembauan dan pindera pembauan dan perasaerasa2,82,8..

2.

2. GeGejajala la PsPsikikiaiatrtrii

Setengah dari pasien yang mengalami gegar

Setengah dari pasien yang mengalami gegar otak dilaporkan mengalami gejalaotak dilaporkan mengalami gejala  psikologis non spesifik, seperti perubahan kepribadian, ansietas, dan depresi. Sering  psikologis non spesifik, seperti perubahan kepribadian, ansietas, dan depresi. Sering  perubahan ini terjad

 perubahan ini terjadi dalam 3 bulan pertami dalam 3 bulan pertama setelah cedera daa setelah cedera dan mempunyai n mempunyai CT scanCT scan yang normal

yang normal2,82,8.. Gan

Ganggugguan an ansansietietas as berberkaikaitan tan dedengangan n gaganggngguauan n ansansietietas as secsecara ara umuumum,m, diantaranya gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif dan gangguan stress post diantaranya gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif dan gangguan stress post

(14)

trauma, telah dilaporkan muncul pada 11% sampai 70% dari penderita cedera kepala. trauma, telah dilaporkan muncul pada 11% sampai 70% dari penderita cedera kepala. Yang sering dilaporkan berupa gejala adalah free-floating ansietas, kecemasan yang Yang sering dilaporkan berupa gejala adalah free-floating ansietas, kecemasan yang  berlebihan, menarik diri dari sosial, sensitif yang berlebihan dan bermimpi tentang  berlebihan, menarik diri dari sosial, sensitif yang berlebihan dan bermimpi tentang kecemasan. Gangguan ansietas dilaporkan terjadi pada cedera trauma pada kedua kecemasan. Gangguan ansietas dilaporkan terjadi pada cedera trauma pada kedua hemisfer otak 

hemisfer otak 22..

Apa

Apatis tis umuumum m diddidapapatkatkan an padpadaa   postconcu  postconcussional ssional syndrome.syndrome.ApaApatis tis dadapatpat

 berupa sindrom isolasi primer atau akibat sekunder dari depresi. Apatis primer dapat  berupa sindrom isolasi primer atau akibat sekunder dari depresi. Apatis primer dapat didefinisikan sebagai kurangnya motivasi dengan berkurangnya emosi, kognitif, dan didefinisikan sebagai kurangnya motivasi dengan berkurangnya emosi, kognitif, dan  perilaku yang tidak mengarah kepada gangguan kecerdasan, distress emosional, dan  perilaku yang tidak mengarah kepada gangguan kecerdasan, distress emosional, dan  berkurangnya tingkat kesadaran. Apatis primer sering ditemui didapatkan pada 10%  berkurangnya tingkat kesadaran. Apatis primer sering ditemui didapatkan pada 10%   p

  penendederirita ta cecededera ra kekepapala la teterturtututup, p, sesedadangngkakan n apapatatis is sesekukundnder er mumuncncul ul hahanynyaa sem

semententaraara, , terterjadjadi i papada da 6060% % paspasien ien dendengan gan cecederdera a kepkepala ala tertertuttutup. up. KerKerusausakankan neu

neurolrologiogis s papada da regregio io subsubcorcortictical-fal-fronrontaltal, , gangangliglia a basbasalialis, s, dadan n taltalamuamus s teltelahah dihubungkan dengan patogenes

dihubungkan dengan patogenesis dari is dari apatis primer apatis primer 22..

Walaupun jarang ditemukan pada

Walaupun jarang ditemukan pada postconcu postconcussional ssional syndromesyndrome, namun psikosis, namun psikosis

 juga didapatkan pada cedera kepala berat. Psikosis mirip-skizofrenia didapatkan pada  juga didapatkan pada cedera kepala berat. Psikosis mirip-skizofrenia didapatkan pada

0,7 sampai 9,8% pada penderita

0,7 sampai 9,8% pada penderita cedera kepala berat. Faktor resiko dapat cedera kepala berat. Faktor resiko dapat berkembangberkembang menjadi psikosis adalah benturan hebat pada trauma awal, riwayat epilepsi pada menjadi psikosis adalah benturan hebat pada trauma awal, riwayat epilepsi pada lobus temporal, adanya kelainan neurologis sebelum trauma, dan ada trauma kepala lobus temporal, adanya kelainan neurologis sebelum trauma, dan ada trauma kepala   pa

  pada da usiusia a remremajaaja. . PenPengobgobataatan n konkondisdisi i ini ini masmasih ih sulsulit, it, karkarena ena obaobat t antantipsipsikoikotik tik  ati

atipikpikal al sepseperterti i hahaloploperieridol dol kurkuranang g efeefektiktif f bilbila a dibdibandandingingkan kan padpada a penpengguggunaanaann kondisi psikosis lainnya. Obat tersebut dapat berpengaruh pada pemulihan neuron kondisi psikosis lainnya. Obat tersebut dapat berpengaruh pada pemulihan neuron setelah trauma. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa obat risperidon setelah trauma. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa obat risperidon dan clozapin mempunyai efek yang bagus terhadap psikosis post trauma

(15)

Or

Oranang g yayang ng sesebebelulumnmnya ya dedengngan an didiagagnonosisis s gagangngguguan an afafekektitif f (d(depepreresisi,, gan

ganggugguan an bipbipolaolar), r), ganganggugguan an ansansietietas as secsecara ara umuumum, m, ganganggugguan an sosomatmatofooform,rm, gganangggguauan n kkeeprpribibaaddiaian, n, lelebbih ih titinnggggi i kkeemumungngkikinnan an memenngagalalami mi kkeeluluhhanan

 postconcussional syndrome

 postconcussional syndrome daripada tanpa gangguan mental sebelumya. Banyak daripada tanpa gangguan mental sebelumya. Banyak 

gejala berupa gangguan afek, seperti perubahan mood, mood yang labil, gangguan gejala berupa gangguan afek, seperti perubahan mood, mood yang labil, gangguan  pada perhatian dan konsentrasi, gangguan tidur, dan ansietas memiliki gejala yang  pada perhatian dan konsentrasi, gangguan tidur, dan ansietas memiliki gejala yang

sama yang terlihat pada

sama yang terlihat pada   postconcus  postconcussional sional syndromesyndrome. . KeadKeadaan aan penypenyakit akit tersetersebutbut

sebelum trauma dapat mengarah kepada diagnosis yang

sebelum trauma dapat mengarah kepada diagnosis yang salah padasalah pada postconcussional  postconcussional   syndrome

 syndrome. Pasien mengatakan keluhan lebih buruk, bila membandingkan keadaan. Pasien mengatakan keluhan lebih buruk, bila membandingkan keadaan

sebe

sebelum lum dan sesudah trauma. dan sesudah trauma. KeadKeadaan aan tersetersebut but dinadinamakamakan n “rec“recall all biasbiases” es” atauatau fenomena “good old days”, didapatkan bila pasien tidak mampu mengingat secara fenomena “good old days”, didapatkan bila pasien tidak mampu mengingat secara akurat level fungsinya serebelum terjadi trauma. Sangatlah penting, terutama bila akurat level fungsinya serebelum terjadi trauma. Sangatlah penting, terutama bila terdapat perkara yang terlibat, untuk dokter mendapat tes kejiwaan sebelumnya, terdapat perkara yang terlibat, untuk dokter mendapat tes kejiwaan sebelumnya, rekaman akademik, keadaan penilaian fungsi kerja, dan berbicara dengan keluarga rekaman akademik, keadaan penilaian fungsi kerja, dan berbicara dengan keluarga dan teman pasien untuk menentukan secara akurat tingkat fungsi

dan teman pasien untuk menentukan secara akurat tingkat fungsi pasien saat sebelumpasien saat sebelum dan sesudah trauma

dan sesudah trauma22..

3.

3. DeDefifisisit Kt Kogogninititif f 

Kognitif dapat didefinisikan sebagai proses yang melibatkan fungsi otak dalam Kognitif dapat didefinisikan sebagai proses yang melibatkan fungsi otak dalam menerima, menganalisis data dan mengatur informasi. Fungsi kognitif yang klasik  menerima, menganalisis data dan mengatur informasi. Fungsi kognitif yang klasik  adalah perhatian, memori, bahasa, penjabaran, fungsi penilaian, dan

adalah perhatian, memori, bahasa, penjabaran, fungsi penilaian, dan tingkat persepsi.tingkat persepsi. Defisit pada kognitif didefinisikan sebagai ketidak mampuan untuk berkonsentrasi, Defisit pada kognitif didefinisikan sebagai ketidak mampuan untuk berkonsentrasi, memproses informasi, kesulitan menentukan kata yang tepat, dan ketidakmampuan memproses informasi, kesulitan menentukan kata yang tepat, dan ketidakmampuan  proses menyatukan pendapat. Pasien dengan

(16)

mengalami penurunan dalam kecepatan memproses informasi, perhatian dan waktu mengalami penurunan dalam kecepatan memproses informasi, perhatian dan waktu reak

reaksi si yang yang dapadapat t ditemditemukan ukan melamelalui lui tes tes neuroneuropsikopsikologislogis. . IndekIndeks s menumenunjuknjukkankan  bahwa tes Stroop color test

 bahwa tes Stroop color test dan 2&7 Processing speed test memiliki dan 2&7 Processing speed test memiliki spesifitas yinggispesifitas yinggi dan nilai prediksi yang positif untuk menilai defisit kognitif dari

dan nilai prediksi yang positif untuk menilai defisit kognitif dari  postconcussional  postconcussional   syndrome

 syndrome, , kedkedua ua tes tes tertersebsebut ut menmenilailai i proproses ses keckecepaepatan tan mementantal. l. ThThe e ConContintinousous Performance Test of Attention merupakan tes lain yang mempunyai sensitifitas Performance Test of Attention merupakan tes lain yang mempunyai sensitifitas tinggi untuk memprediksi hasil negatif dari defisit kognitif setelah gegar otak. Di tinggi untuk memprediksi hasil negatif dari defisit kognitif setelah gegar otak. Di IGD, pemeriksaan Digin Span Forward dan Hopkins Verbal Learning menunjukkan IGD, pemeriksaan Digin Span Forward dan Hopkins Verbal Learning menunjukkan mampu memprediksi perkembangan dari

mampu memprediksi perkembangan dari   postconcussional   postconcussional syndromesyndrome, dan dalam, dan dalam  populasi tertentu juga memprediksi durasi dari

 populasi tertentu juga memprediksi durasi dari gejala tersebutgejala tersebut22..

Defisit kognitif yang paling umum ditemukan setelah cedera kepala adalah Defisit kognitif yang paling umum ditemukan setelah cedera kepala adalah gangguan memori verbal dan nonverbal. Tergantung pada tingkat keparahan cedera gangguan memori verbal dan nonverbal. Tergantung pada tingkat keparahan cedera kepala tertutup, persentase orang yang menderita gangguan memori berkisar 20-79%. kepala tertutup, persentase orang yang menderita gangguan memori berkisar 20-79%. Telah dapat diperkirakan bahwa 4-25% penderita

Telah dapat diperkirakan bahwa 4-25% penderita  postconcussional syndrome postconcussional syndrome akanakan mengalami defisit memo

mengalami defisit memori setelah ri setelah 1 tahun. Satu penje1 tahun. Satu penjelasan bahwa penlasan bahwa penurunan dalamurunan dalam membentuk memori baru akan mengurangi efektifitas pengumpulan memori. Defisit membentuk memori baru akan mengurangi efektifitas pengumpulan memori. Defisit  pada memori jangka pendek (sebagai contoh lupa menempatkan barang, kesulitan  pada memori jangka pendek (sebagai contoh lupa menempatkan barang, kesulitan

mengingat pembicaraan) adalah hal sering ditemui pada

mengingat pembicaraan) adalah hal sering ditemui pada  postconcu postconcussional ssional syndromesyndrome.. Bil

Bila a indindiviividu du dendengagan n defdefisiisit t mememormori i dihdihubuubungkngkan an dedengangan n cedcedera era kepkepala ala beberatrat menjalani tes neuropsikologis, episodik memori atau deklaratif memori mengalami menjalani tes neuropsikologis, episodik memori atau deklaratif memori mengalami gangguan, sedangkan prosedura

gangguan, sedangkan prosedural memori l memori tidak terganggutidak terganggu22.. Pasien dengan cedera otak

Pasien dengan cedera otak juga mengalami gangguan dalam perhatian menerusjuga mengalami gangguan dalam perhatian menerus dan

dan terterbagbagi, i, sedsedangangkakan n perperhathatian ian seseleklektif tif jarjarang ang tertergangangguggu. . Hal Hal ini ini terterlihlihat at jeljelasas  berupa pasien yang kesulitan berkonsentrasi, masalah dalam memfokuskan pada satu  berupa pasien yang kesulitan berkonsentrasi, masalah dalam memfokuskan pada satu

(17)

tugas, dan mudah dialihkan atau terganggu. Disfungsi kolinergik yang mengarah tugas, dan mudah dialihkan atau terganggu. Disfungsi kolinergik yang mengarah kepa

kepada gangguada gangguan mengatur sensn mengatur sensoris dan ketidakoris dan ketidakmampmampuan uan untuk menguntuk menghenthentikanikan stimulus diduga sebagai penyebab defisit

stimulus diduga sebagai penyebab defisit perhatianperhatian22.. Defis

Defisit it kognkognitif itif diandianggap sebagai ggap sebagai akibakibat at dari dari kerukerusakasakan n kortikortikal, kal, terutterutamaama gan

ganggugguan an yanyang g melmelibaibatkatkan n loblobus us ananterteroteotempomporal ral dan dan orborbitoitofrofrontantal, l, yanyang g seserinringg muncul karena dekatnya lobus tersebut pada protuberantia pada tulang tengkorak. muncul karena dekatnya lobus tersebut pada protuberantia pada tulang tengkorak. La

Lamanmanya ya munmuncul cul dedefisfisit it ini ini bebervarvariariasi si menmengikgikuti uti jenjenis is tratraumauma, , yayang ng akaakan n pulpulihih sempurna dalam 6 bulan. Gangguan dalam memori, perhatian, berbahasa, dan fungsi sempurna dalam 6 bulan. Gangguan dalam memori, perhatian, berbahasa, dan fungsi keputusan yang muncul lebih menetap, dan akan pulih dalam waktu setelah 1 tahun keputusan yang muncul lebih menetap, dan akan pulih dalam waktu setelah 1 tahun setelah mengalami trauma kepala

setelah mengalami trauma kepala22..

D.

D. DiDiagagnonosisiss The

The InternInternationational al StatiStatisticastical l ClasClassificasification tion of of DiseaDisease se and and RelaRelated ted HealHealthth Probl

Problems ems (ICD-1(ICD-10) 0) dan dan The The AmeriAmerican can PsycPsychiatrhiatric ic AssoAssociaticiation’s on’s DiagDiagnostinostic c andand Statistical Manual of Mental Disorder memiliki kriteria untuk PCS ataupun PCD Statistical Manual of Mental Disorder memiliki kriteria untuk PCS ataupun PCD (postconcussin

(postconcussinal al disorder)disorder)1,3,91,3,9.. S

Syymmppttoomm IICCDD--1100 DDSSMM--IIVV H Heeaaddaacchhee √√ √√ D Diizzzziinneessss √√ √√ FFaattiigguuee √√ √√ IIrrrriittaabbiilliittyy √√ √√ SSlleeeepp pprroobblleemm √√ √√ C Coonncceennttrraattiioon n pprroobblleemm √√ --M

Meemmoorryy pprroobblleemm √√ --Problems tolerating

Problems tolerating stress/emotion/alcohol

stress/emotion/alcohol √√

--Affect changes, anxiety, or  Affect changes, anxiety, or 

depression depression

(18)

C

Chhaannggees s iin n ppeerrssoonnaalliittyy -- √√ A

Appaatthhyy -- √√

IC

ICD-D-10 10 memenenetatapkpkan an krkrititereria ia didiagagnonosisis s ununtutuk k PCPCS S papada da tatahuhun n 19199292.. Kri

Kriterterianianya ya anantartara a lailain n memempumpunyanyai i riwriwayaayat t cecederdera a kekepalpala a disdisertertai ai penpenuruurunannan kesadaran 3-8 gejala yang diberi tanda cek di atas pada kolom ICD-10 selama 4 kesadaran 3-8 gejala yang diberi tanda cek di atas pada kolom ICD-10 selama 4 minggu. Sekitar 38% menderita cedera kepala dengan gejala concussion dan tidak ada minggu. Sekitar 38% menderita cedera kepala dengan gejala concussion dan tidak ada lesi otak pada pemeriksaan radiologis. Sebagai tambahan, penderita PCS berdasarkan lesi otak pada pemeriksaan radiologis. Sebagai tambahan, penderita PCS berdasarkan criteria ICD-10 dikhawatirkan akan mengalami kerusakan otak permanen dengan criteria ICD-10 dikhawatirkan akan mengalami kerusakan otak permanen dengan ge

gejajala la yayang ng teterurus s memembmbururukuk. . PrPreeeekukupapasi si dedengngan an cecededera ra yayang ng memenynyerertataininyaya diasumsikan sebagai “sick hole” dan hipokondriasis. Kriteria focus terhadap diasumsikan sebagai “sick hole” dan hipokondriasis. Kriteria focus terhadap gejala-gejala subjektif dan menyebutkan bahwa bukti kerusakan neuropsikologikal tidak ada. gejala subjektif dan menyebutkan bahwa bukti kerusakan neuropsikologikal tidak ada. Den

Dengagan n fokfokus us terterhahadap dap fakfaktor tor psipsikolkologiogis, s, krikriterteria ia ICDICD-10 -10 menmenunjunjukkukkan an babahwahwa  penyebab PCS adalah

 penyebab PCS adalah fungsionalfungsional33..

Pada daftar kriteria berdasarkan DSM-IV untuk diagnosis PCD pada penderita Pada daftar kriteria berdasarkan DSM-IV untuk diagnosis PCD pada penderita yang menderita cedera kepala dengan persisten amnesia post traumatik, kehilangan yang menderita cedera kepala dengan persisten amnesia post traumatik, kehilangan kesadaran, atau kejang post traumatik. Sebagai tambahan, untuk mendiagnosis PCD, kesadaran, atau kejang post traumatik. Sebagai tambahan, untuk mendiagnosis PCD,  penderita harus mengalami kerusakan neuropsikologis ditambah dengan 3 gejala  penderita harus mengalami kerusakan neuropsikologis ditambah dengan 3 gejala yang tertera pada tabel DSM-IV. Gejala-gejala ini harus ada selama 3 bulan setelah yang tertera pada tabel DSM-IV. Gejala-gejala ini harus ada selama 3 bulan setelah cede

cedera dan memang tidara dan memang tidak ada sebeluk ada sebelum terjadinm terjadinya cederaya cedera. Penderi. Penderita ta juga harujuga haruss meng

mengalamalami i kesukesukarakaran n daladalam m inteinteraksi sosial raksi sosial dan dan tidak harus tidak harus memememenuhi nuhi kritekriteriaria untuk gangguan lain yang

untuk gangguan lain yang menjelaskan gejala-gejala membaik menjelaskan gejala-gejala membaik 33..

Tes neuropsikologis dapat digunakan untuk mengukur defisit fungsi kognitif  Tes neuropsikologis dapat digunakan untuk mengukur defisit fungsi kognitif  yang dapat diakibatkan oleh PCS. The Stroop Colot Test dan The 2&7 Processing yang dapat diakibatkan oleh PCS. The Stroop Colot Test dan The 2&7 Processing

(19)

Speed Test (dimana keduanya dapat mendeteksi defisit dalam proses kecepatan Speed Test (dimana keduanya dapat mendeteksi defisit dalam proses kecepatan mental) dapat memprediksi perkembangan kognitif akibat PCS. Sebuah tes yang mental) dapat memprediksi perkembangan kognitif akibat PCS. Sebuah tes yang dise

disebut but RiverRivermead mead PostcPostconcuoncussiossion n SympSymptomps tomps QuesQuestionntionnaire, aire, suatsuatu u rancrancangaangann  pertanyaan-pertanyaan yang mengukur keparahan dari 16 gejala post-concussion  pertanyaan-pertanyaan yang mengukur keparahan dari 16 gejala post-concussion yang berbeda, dapat digunakan dalam interview. Tes lain yang dapat memprediksi yang berbeda, dapat digunakan dalam interview. Tes lain yang dapat memprediksi  perkembangan PCS termasuk Hopkins Verbal Learning A Test (HVLA) dan The  perkembangan PCS termasuk Hopkins Verbal Learning A Test (HVLA) dan The Digit Span Forward Examination. Tes HVLA verbal learning dan memori dihasilkan Digit Span Forward Examination. Tes HVLA verbal learning dan memori dihasilkan dari seri-seri kata dan tanda-tanda berdasarkan nomor yang di recall, dan rentang dari seri-seri kata dan tanda-tanda berdasarkan nomor yang di recall, dan rentang digit mengukur efisiensi atensi dengan diuji untuk mengulang kembali digit angka digit mengukur efisiensi atensi dengan diuji untuk mengulang kembali digit angka yang telah disebutkan. Tes neuropsikologikal juga dapat mendeteksi adanya gejala yang telah disebutkan. Tes neuropsikologikal juga dapat mendeteksi adanya gejala yang pura-pura atau berlebihan dari penderita

yang pura-pura atau berlebihan dari penderita33..

E.

E. DiDiagagnonosisis Bas Bandndiningg PC

PCS S dadapapat t mumuncncul ul dedengngan an gegejajalala-g-gejejalala a yayang ng bebervrvarariaiasi si dadapapatt meng

mengakibakibatkaatkan n salasalah h diagdiagnosis pada nosis pada pendpenderita erita dengdengan an berbberbagai agai kondkondisi. isi. GejalGejalaa kognitif dan afektif yang muncul setelah trauma dapat disebabkan adanya MTBI kognitif dan afektif yang muncul setelah trauma dapat disebabkan adanya MTBI (mild traumatic brain injury), tetapi pada kenyataannya, faktor lain seperti gangguan (mild traumatic brain injury), tetapi pada kenyataannya, faktor lain seperti gangguan stress setelah trauma sering menyebabkan salah diagnosis sebagai PCS dan tingkah stress setelah trauma sering menyebabkan salah diagnosis sebagai PCS dan tingkah laku buruk. Gangguan afektif seperti depresi mempunyai beberapa gejala seperti laku buruk. Gangguan afektif seperti depresi mempunyai beberapa gejala seperti mimik wajah seperti pada PCS dan dapat menyebabkan salah diagnosis. Dalam hal mimik wajah seperti pada PCS dan dapat menyebabkan salah diagnosis. Dalam hal ini termasuk juga gangguan konsentrasi, emosi yang labil, cemas dan

ini termasuk juga gangguan konsentrasi, emosi yang labil, cemas dan gangguan tidur.gangguan tidur. Depresi umumnya ditemukan pada penderita PCS, gejala-gejala PCS yang dapat Depresi umumnya ditemukan pada penderita PCS, gejala-gejala PCS yang dapat mem

memburburuk uk sepseperterti i nyenyeri ri kekepalpala, a, ganganggugguan an konkonsensentratrasi, si, ganganggugguan an mememormori i dadann ga

(20)

fibromyalgia, dan paparan toksin. Trauma otak dapat menyebabkan kerusakan pada fibromyalgia, dan paparan toksin. Trauma otak dapat menyebabkan kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitary, defisiensi hormon pituitary (hypopituitarism) hipotalamus atau kelenjar pituitary, defisiensi hormon pituitary (hypopituitarism) memiliki gejala yang mirip denga gejala PCS tetapi gejala ini dapat hilang dengan memiliki gejala yang mirip denga gejala PCS tetapi gejala ini dapat hilang dengan  pemberian atau terapi hormon tersebut

 pemberian atau terapi hormon tersebut3,9,103,9,10..

F.

F. Hal yang Hal yang BerpengaruBerpengaruh terhadap Gejala PCSh terhadap Gejala PCS 1.

1. JJeeninis Ks Keelalamiminn Jen

Jenis is kelkelamamin in wanwanita ita memempumpunyanyai i kemkemungungkinkinan an leblebih ih besbesar ar memengangalamlamii

 postconcu

 postconcussional ssional syndromesyndrome, dan umumnya wanita mempunyai gejala lebih berat dan, dan umumnya wanita mempunyai gejala lebih berat dan

waktu penyembuhan lebih lama. Penelitian meta analisis oleh Farance dan Alves waktu penyembuhan lebih lama. Penelitian meta analisis oleh Farance dan Alves menunjukkan bahwa wanita memiliki hasil yang lebih buruk dibandingkan pria pada menunjukkan bahwa wanita memiliki hasil yang lebih buruk dibandingkan pria pada

  postconcu

  postconcussional ssional syndromesyndrome. . WanWanita ita menmenununjukjukkan kan tintingkagkat t kepkeparaarahan han 58% 58% leblebihih

tin

tinggi ggi dibdibandandingingkan kan pripria. a. BerBerbagbagai ai teoteori ri dikdikemuemukakkakan an menmengegenai nai hal hal iniini, , salsalahah satunya adalah karena ukuran tubuh dan berat yang lebih kecil, akan mengalami satunya adalah karena ukuran tubuh dan berat yang lebih kecil, akan mengalami kekuatan cedera rotasi lebih besar daripada pria. Teori lain mengatakan bahwa otak  kekuatan cedera rotasi lebih besar daripada pria. Teori lain mengatakan bahwa otak   pria dan wanita diperngaruhi oleh hormon seks yang mengakibatkan berbeda dalam  pria dan wanita diperngaruhi oleh hormon seks yang mengakibatkan berbeda dalam kemampuan pemulihan setelah cedera kepala. Corrigan et al. mengatakan bahwa kemampuan pemulihan setelah cedera kepala. Corrigan et al. mengatakan bahwa wanita lebih berat gejala

wanita lebih berat gejala   postconcus  postconcussional sional syndromesyndrome karena lebih rentan dalamkarena lebih rentan dalam

mengalami cedera pada penganiayaan atau penyerangan fisik dan cedera tersebut mengalami cedera pada penganiayaan atau penyerangan fisik dan cedera tersebut mengakibatkan kekuatan cedera rotasi yang lebih besar, dan mengakibatkan cedera mengakibatkan kekuatan cedera rotasi yang lebih besar, dan mengakibatkan cedera lebih besar pula

lebih besar pula22..

2.

(21)

  Postconcu

  Postconcussional ssional syndromesyndrome diddiduga uga memmemiliiliki ki komkomponponen en sososiasial. l. BanBanyak yak    peneliti menemukan bahwa tingkat dan durasi cedera di US, dimana ganti rugi   peneliti menemukan bahwa tingkat dan durasi cedera di US, dimana ganti rugi diperoleh, adalah lebih besar bila dibandingkan dengan negara seperti Lithuania, diperoleh, adalah lebih besar bila dibandingkan dengan negara seperti Lithuania, di

diamaman an mamasasalalah h gagantnti i rurugi gi susulilit t didipeperoroleleh. h. Di Di LiLiththuauaninia, a, MiMickckevevicicieiene ne et et alal,, mem

membagbagikaikan n kuikuisiosionener r kepkepada ada 20200 0 oraorang ng pependenderitrita a geggegar ar otaotak k dendengan gan kelkeluhauhann kehilangan kesadaran dan populasi pembanding yang sehat. Penelitian menunjukkan kehilangan kesadaran dan populasi pembanding yang sehat. Penelitian menunjukkan  bahwa 96% responden mengeluh nyeri kepala dan pulih total dalam waktu 1 tahun  bahwa 96% responden mengeluh nyeri kepala dan pulih total dalam waktu 1 tahun setelah mengalami gegar otak, dan tidak ada perbedaan dalam keluhan nyeri kepala, setelah mengalami gegar otak, dan tidak ada perbedaan dalam keluhan nyeri kepala,  pusing dan disfungsi kognitif bila antara dua kelompok tersebut. Kelompok ini juga  pusing dan disfungsi kognitif bila antara dua kelompok tersebut. Kelompok ini juga menunjukkan peningkatan yang signifikan pada depresi, penggunaan alkohol dan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada depresi, penggunaan alkohol dan kepedulian terhadap kerusakan otak 

kepedulian terhadap kerusakan otak 22..

3.

3. Kepura-puraKepura-puraan an (Malingering)(Malingering)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien yang terlibat dalam perkara Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien yang terlibat dalam perkara menunjukkan pemanjangan dan keluhan yang lebih berat pada

menunjukkan pemanjangan dan keluhan yang lebih berat pada  postconcussional  postconcussional   syndrome

 syndrome bila dibandingkan dengan dengan pasien yang tidak memiliki perkara.bila dibandingkan dengan dengan pasien yang tidak memiliki perkara. Penjelasan yang mungkin untuk keadaan tersebut adalah 1) pasien yang mengalami Penjelasan yang mungkin untuk keadaan tersebut adalah 1) pasien yang mengalami   perkara telah mengerti tentang kondisi mereka dan terpengaruh oleh “

  perkara telah mengerti tentang kondisi mereka dan terpengaruh oleh “ symptom symptom knowledge

knowledge”, ”, 2) 2) papasiesien n tertersebsebut ut dildilatiatih h oleoleh h penpengacgacara ara memerekreka a untuntuk uk melmelebebih- ih-leb

lebihkihkan an gejgejala ala tertersebsebut. ut. 3) 3) GejGejala ala yanyang g diadialamlami i dipdiperberburuuruk k oleoleh h strstresess s karkarenaena   p

  pererkakarara, , 4) 4) memerereka ka sesecacara ra sasadadar r atatau au titidadak k sasadadar r didipepengngararuhuhi i ololeh eh pepengngararuhuh sekunder, 5) mereka berpura-pura untuk

sekunder, 5) mereka berpura-pura untuk memperoleh uang (dengan berbohong)memperoleh uang (dengan berbohong)22.. Usaha untuk membedakan bahwa pasien tersebut berpura-pura atau tidak, Usaha untuk membedakan bahwa pasien tersebut berpura-pura atau tidak, sangat sulit karena keluhan postconcussional

(22)

subjektif. Mittenber et al. mencoba untuk menentukan frekuensi dari berpura-pura subjektif. Mittenber et al. mencoba untuk menentukan frekuensi dari berpura-pura dengan menganalisa 33.31 kasus pengadilan. Mereka mendapatkan bahwa 30%

dengan menganalisa 33.31 kasus pengadilan. Mereka mendapatkan bahwa 30% kasuskasus ke

kecacacacatatan, n, 2929% % kakasusus s kekececelalakakan n prpribibadadi, i, 1919% % kakasusus s krkrimimininalal, , dadan n 8% 8% kakasususs malpraktek medis yang kemungkinan melibatkan sikap berpura-pura atau keluhan malpraktek medis yang kemungkinan melibatkan sikap berpura-pura atau keluhan yang

yang diledilebih-lebih-lebihkbihkan. an. KetikKetika a mengmenganalanalisa isa kasukasus s yang melibatkyang melibatkan an cedecedera ra kepakepalala sedang, peneliti merasa bahwa 35% terdapat sikap berpura-pura atau keluhan yang sedang, peneliti merasa bahwa 35% terdapat sikap berpura-pura atau keluhan yang dilebih-lebihkan

dilebih-lebihkan22..

Beberapa tes psikiatri dan neurologis telah tersedia untuk mendeteksi adanya Beberapa tes psikiatri dan neurologis telah tersedia untuk mendeteksi adanya individu yang berpura-pura. Roget et al melakukan meta-analisis tes tersebut dan individu yang berpura-pura. Roget et al melakukan meta-analisis tes tersebut dan mengatakan bahwa tes yang paling sensitif dengan MMPI-2 adalah tes F scale, F-K  mengatakan bahwa tes yang paling sensitif dengan MMPI-2 adalah tes F scale, F-K  indeks, dan O-S inerval. Halstead-Reitan battery dilaporkan keakuratan sebesar 93,8% indeks, dan O-S inerval. Halstead-Reitan battery dilaporkan keakuratan sebesar 93,8% untuk mengetahui adanya gejala keluhan palsu pada cedera kepala. Tes

untuk mengetahui adanya gejala keluhan palsu pada cedera kepala. Tes ukur lain yangukur lain yang dapat digunakan untuk menentukan sikap berpura-pura adalah Dissimulation scale, dapat digunakan untuk menentukan sikap berpura-pura adalah Dissimulation scale, Ego Streght scale, dan Fake Bed

Ego Streght scale, dan Fake Bed scalescale22..

G

G.. TTeerraappii

Biasanya PCS tidak diterapi, t

Biasanya PCS tidak diterapi, terapinya hanya ditujukan pada gejala-gejala yangerapinya hanya ditujukan pada gejala-gejala yang muncul, misalnya penderita diberi penghilang nyeri untuk keluhan nyeri kepala dan muncul, misalnya penderita diberi penghilang nyeri untuk keluhan nyeri kepala dan obat-obat untuk mengurangi depresi, dizziness atau muntah. Penderita disarankan obat-obat untuk mengurangi depresi, dizziness atau muntah. Penderita disarankan istirahat yang cukup, karena hal ini cukup efektif. Terapi fisik dan tingkah laku juga istirahat yang cukup, karena hal ini cukup efektif. Terapi fisik dan tingkah laku juga dilakukan untuk masa

dilakukan untuk masalah kehilangan keselah kehilangan keseimbangan atensi imbangan atensi dan respondan respon2,3,112,3,11..

1

(23)

Peng

Pengobatobatan an daridari   postconcussional   postconcussional syndromesyndrome tergantergantuntung g papada da gejgejala ala yayangng

muncul pada tiap-tiap pasien. Salah satu pengobatan yang paling efektif adalah muncul pada tiap-tiap pasien. Salah satu pengobatan yang paling efektif adalah mel

melakakukaukan n eduedukaskasi i kekepadpada a paspasien ien dan dan kekelualuargarganya nya tententantangg  postconcussional  postconcussional   syndrome

 syndrome, menjelaskan bahwa gejala tersebut akan pulih sempurna dalam waktu 6, menjelaskan bahwa gejala tersebut akan pulih sempurna dalam waktu 6

 bulan. Penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan mendiagnosa dan kurangnya  bulan. Penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan mendiagnosa dan kurangnya edukasi kepada pasien mengarah kepada perburukan gejala psikogenik penyakit dan edukasi kepada pasien mengarah kepada perburukan gejala psikogenik penyakit dan memperpanjang waktu pemulihan. Untuk keluhan nyeri kepala yang terus menerus, memperpanjang waktu pemulihan. Untuk keluhan nyeri kepala yang terus menerus, terapi standar nyeri kepala dapat dimulai dari NSAID sampai terapi profilaksis terapi standar nyeri kepala dapat dimulai dari NSAID sampai terapi profilaksis migrain, seperti fluoxetine dan verapamil, dikatakan dapat membantu. Bila perlu, migrain, seperti fluoxetine dan verapamil, dikatakan dapat membantu. Bila perlu, terapi fisik dan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulators (TENS) dapat digunakan terapi fisik dan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulators (TENS) dapat digunakan   pada pasien dengan tension headache yang berhubungan dengan kekakuan otot.   pada pasien dengan tension headache yang berhubungan dengan kekakuan otot. Pasien dengan gejala psikologis dapat diberi terapi psikoterapi suportif, edukasi, dan Pasien dengan gejala psikologis dapat diberi terapi psikoterapi suportif, edukasi, dan farmakoterapi, seperti obat antidepresi atau antiansietas diberikan dalam waktu yang farmakoterapi, seperti obat antidepresi atau antiansietas diberikan dalam waktu yang terbatas. Selective serotonin inhibitor merupakan antidepresan pilihan pada sebagian terbatas. Selective serotonin inhibitor merupakan antidepresan pilihan pada sebagian  besar kasus dan dapat mengatasi gejala nyeri kepala, ansietas, tekanan dan depresi.  besar kasus dan dapat mengatasi gejala nyeri kepala, ansietas, tekanan dan depresi.

Ago

Agonis nis dopdopamiamin, n, psipsikoskostimtimulaulan, n, amaamantantadindine e dan dan chocholinlinestestrasrase e inhinhibiibitor tor teltelahah digunakan dalam mengobati penurunan kemampuan fokus atau memori, dan defisit digunakan dalam mengobati penurunan kemampuan fokus atau memori, dan defisit dalam fungsi kognitif, tapi

dalam fungsi kognitif, tapi hanya memberikan keuntungan setengahanya memberikan keuntungan setengah dari h dari pasien yangpasien yang mengalami cedera kepala. Dokter harus berhati-hati dalam meresepkan obat yang mengalami cedera kepala. Dokter harus berhati-hati dalam meresepkan obat yang mempengaruhi SSP seperti phenitoin, haloperidol, barbiturat, dan benzodiazepin. mempengaruhi SSP seperti phenitoin, haloperidol, barbiturat, dan benzodiazepin. Oba

Obat t ini ini dapdapat at memmemberberikaikan n efeefek k samsampinping, g, sepseperterti i terterhahambambatnytnya a penpenyemyembuhbuhanan ne

neururonon, , dadan n gagangngguguan an pepemumulilihahan n mememomoriri, , yayang ng dadapapat t memempmpererbubururuk k gegejajalala

  postconcussional syndrome

(24)

2

2.. PsPsikikototeerrapapii

Psikoterapi pada sekitar 40% penderita PCS dapat mengurangi gejala-gejala. Psikoterapi pada sekitar 40% penderita PCS dapat mengurangi gejala-gejala. Terapi ini membantu penderita agar dapat melakukan aktivitas kerjanya. Protokol Terapi ini membantu penderita agar dapat melakukan aktivitas kerjanya. Protokol terap

terapi i PCS PCS dibudibuat at berdaberdasarkasarkan n prinsprinsif if yang terdapayang terdapat t daladalam m CognCognitif itif BehaBehavioraviorall The

Theraprapy y (CB(CBT), T), suasuatu tu memetodtode e psipsikotkoteraerapi pi yanyang g berberpenpengargaruh uh untuntuk uk ganganggugguanan emo

emosiosional nal yanyang g munmuncul cul ataatas s dasdasar ar pikpikirairan n dadan n tintingkagkah h laklaku. u. CBT CBT memmembabantuntu mencegah timbulnya gejala iatrogenik persisten

mencegah timbulnya gejala iatrogenik persisten33..

Dal

Dalam am sitsituasuasi i seseperperti ti keckecelaelakakaan an kenkendardaraaaan n berbermotmotor, or, gejgejala ala PCS PCS bisbisaa men

menyebyebabkabkan an penpenyakyakit it strstresess s paspasca ca tratrauma uma (PT(PTSD) SD) yanyang g sansangat gat penpentinting g untuntuk uk  diterapi dengan benar. Penderita dengan PTSD, depresi dan cemas dapat diterapi diterapi dengan benar. Penderita dengan PTSD, depresi dan cemas dapat diterapi dengan obat-obatan dan psikoterapi

dengan obat-obatan dan psikoterapi33..

3

3.. EEdduukkaassii

Salah satu pengobatan yang paling efektif adalah melakukan edukasi kepada Salah satu pengobatan yang paling efektif adalah melakukan edukasi kepada   pas

  pasien ien dan dan keluakeluarganrganya ya tenttentangang  postconcussional   postconcussional syndromesyndrome, , menmenjeljelaskaskan an bahbahwawa

gejala tersebut akan pulih sempurna dalam waktu 6 bulan. Edukasi mengenai gejala gejala tersebut akan pulih sempurna dalam waktu 6 bulan. Edukasi mengenai gejala sangat efektif dilakukan segera setelah cedera. Sejak stress mulai muncul sebagai sangat efektif dilakukan segera setelah cedera. Sejak stress mulai muncul sebagai gejala PCS, edukasi diperlukan untuk mengatasi kerusakan tersebut. Edukasi dini gejala PCS, edukasi diperlukan untuk mengatasi kerusakan tersebut. Edukasi dini dapat mengurangi gejala pada anak dengan baik 

dapat mengurangi gejala pada anak dengan baik 2,32,3..

H.

H. PrProgognonosisiss

Pada umumnya prognosis PCS adalah baik, berdasarkan total resolusi dari Pada umumnya prognosis PCS adalah baik, berdasarkan total resolusi dari gejala pada kebanyakan kasus-kasus mayor. Pada kebanyakan penderita, gejala PCS gejala pada kebanyakan kasus-kasus mayor. Pada kebanyakan penderita, gejala PCS

(25)

akan menghilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah cedera. Pada akan menghilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah cedera. Pada sebagian penderita yang lain, gejala PCS dapat menghilang dalam waktu

sebagian penderita yang lain, gejala PCS dapat menghilang dalam waktu 3-6 bulan3-6 bulan33..

Gejala-gejala pada umumnya menghilang pada sekitar separuh penderita PCS Gejala-gejala pada umumnya menghilang pada sekitar separuh penderita PCS 1 bulan setelah trauma dan sekitar 2/3 penderita dengan trauma kepala minor, 1 bulan setelah trauma dan sekitar 2/3 penderita dengan trauma kepala minor, gejala-gejalanya menghilang dalam 3 bulan. Jika gejala tidak hilang dalam 1 tahun, gejala gejalanya menghilang dalam 3 bulan. Jika gejala tidak hilang dalam 1 tahun, gejala tersebut menjadi permanen, maka kemajuannya akan dapat terlihat dalam waktu 2-3 tersebut menjadi permanen, maka kemajuannya akan dapat terlihat dalam waktu 2-3 tahun, bahkan kadang-kadang setelah lama sekali tanpa

tahun, bahkan kadang-kadang setelah lama sekali tanpa ada kemajuan. Pada penderitaada kemajuan. Pada penderita

yang berusia tua dan orang yang mengalami trauma kepala berulang akan sulit yang berusia tua dan orang yang mengalami trauma kepala berulang akan sulit sembuhnya

sembuhnya33..

Jika ada pukulan pada kepala setelah terjadi

Jika ada pukulan pada kepala setelah terjadi concussionconcussion dan gejala dan gejala sebelumnyasebelumnya

sudah menghilang, maka hal ini bisa mengakibatkan

sudah menghilang, maka hal ini bisa mengakibatkan  second-i second-impact mpact syndromesyndrome (SIS).(SIS).

Pada SIS, otak menjadi edema dan terjadi peningkatan tekanan intracranial. Penderita Pada SIS, otak menjadi edema dan terjadi peningkatan tekanan intracranial. Penderita dengan cedera kepala berulang setelah beberapa lama, misalnya seperti pada petinju, dengan cedera kepala berulang setelah beberapa lama, misalnya seperti pada petinju, mempunyai resiko menderita demensia serta dapat berkembang menjadi gangguan mempunyai resiko menderita demensia serta dapat berkembang menjadi gangguan fisik dan mental yang berat

(26)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP

Sindroma postconcussion adalah suatu keadaan yang merupakan akibat dari Sindroma postconcussion adalah suatu keadaan yang merupakan akibat dari cedera kepala ringan tertutup. Gejala-gejalanya bervariasi namun mempunyai suatu cedera kepala ringan tertutup. Gejala-gejalanya bervariasi namun mempunyai suatu  pola yang tertentu. Terdapat banyak faktor yang terkait dalam sindroma ini, yang  pola yang tertentu. Terdapat banyak faktor yang terkait dalam sindroma ini, yang

da

dapapat t memembmbererikikan an prprogognonosa sa yayang ng beberbrbededa-a-bebeda da dadari ri yayang ng babaik ik sasampmpai ai yayangng meni

menimbulkmbulkan an ganggangguan guan yang yang berkeberkepanjpanjangaangan n sehisehingga ngga menymenyebabebabkan kan ganggangguanguan  psikososial. Upaya penanggulangannya dilakukan secara menyeluruh baik terhadap  psikososial. Upaya penanggulangannya dilakukan secara menyeluruh baik terhadap

ge

gejajalalanynya a mamaupupun un teterhrhadadap ap fafaktktoror-fa-faktktor or yayang ng memenjnjadadi i lalatatar r bebelalakakang ng yayangng memperberat keadaan penyakit.

Referensi

Dokumen terkait

Ibu Ani, 38 tahun dipromosikan sebagai manajer cabang dari kantor pusat sebuah perusahaan multinasional. Perusahaan mewajibkannya untuk mengikuti General Medical

Orang tua yang berpendidikan rendah penghasilannya berbeda dengan orang tua yang berpendidikan tinggi, contohnya: orang tua siswa seorang PNS memiliki

Problematika atau permasalahan keuangan daerah yang biasa terjadi pada umumnya, bahkan merata di Kabuppaten/Kota seluruh Indonesia, yaitu menyangkut pajak dan

Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) kesiapan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika Kurikulum 2013 termasuk pada kategori

public JPanel panelRegist; private JTextField txtPassword; private JButton btnReset; private JTextField txtEmail; private JTextField txtUsername;

yang disajikan dalam bentuk sajak. f) Leningo, ialah salah satu puisi lisan Gorontalo yang berupa kata-kata arif yang di ucapkan pada saat upacara perkawinan sebagai

Hasil yang diperoleh menggunakan software PSA menunjukan bahwa ikan-ikan tersebut belum tergolong rentan artinya tekanan aktivitas penangkapan belum berdampak serius