• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SLIMS MENGGUNAKAN END-USER COMPUTING SATISFACTION (EUC) DI PERPUSTAKAAN STMIK JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SLIMS MENGGUNAKAN END-USER COMPUTING SATISFACTION (EUC) DI PERPUSTAKAAN STMIK JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SLIMS

MENGGUNAKAN END-USER COMPUTING SATISFACTION (EUC) DI

PERPUSTAKAAN STMIK JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

Arina Faila Saufa

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta arinasaufan@gmail.com

ABSTRAK

Di era teknologi informasi saat ini, sistem informasi perpustakaan menjadi hal yang sangat penting. Seperti halnya sistem informasi penelusuran informasi Senayan Library Information

Management System (SLIMS) yang dapat membantu pemustaka mencari informasi yang

dibutuhkan. Penelitian berjudul “Evaluasi Sistem Informasi Perpustakaan SLIMS Menggunakan End-User Computing Satisfaction di Perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta” ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan sampel berupa purpossive sampling. Metode pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner dan observasi. Kuesioner diberikan kepada 24 responden yang menjadi sampel penelitian. Dalam melakukan evaluasi SLIMS di perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani, peneliti menggunakan beberapa indikator meliputi; content, accuracy, format, ease of use, dan

timelines. Dari penyebaran kuesioner didapatkan hasil meliputi; indikator content didapatkan

sebanyak 41,6% menyatakan tidak setuju dan 29,1% menyatakan setuju, indikator accuracy mendapatkan 37,5% setuju dan 20,8% menyatakan tidak setuju, indikator format mendapatkan 33,3% menyatakan tidak setuju dan 20,8% mengaku setuju, indikator ease of

use didapatkan sebanyak 41,6% tidak setuju dan 25% setuju, sementara indikator timelines

mendapatkan hasil sebanyak 37,5% menyatakan setuju dan 20,8% tidak setuju. Dari hasil persentase ini dapat disimpulkan bahwa SLIMS di Perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta memenuhi kriteria accuracy dan timelines, namun tidak memenuhi kriteria

content, format, dan ease of use.

Kata kunci: Evaluasi, perpustakaan perguruan tinggi, sistem informasi perpustakaan, SLIMS.

ABSTRACT

In the current era of information technology, library information systems become very important. Like the information retrieval system Senayan Library Information Management System (SLIMS) that can help the users search for information needed. The study entitled "SLIMS Library Information System Evaluation Using End-User Computing Satisfaction at library of STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta” is a quantitative research with sampling method in the form of purpossive sampling. Methods of data collection through questionnaires and observations. Questionnaires were given to 24 respondents who became the sample of the study. In conducting SLIMS evaluation at library of STMIK Jenderal Achmad Yani, researchers use several indicators include; content, accuracy, format, ease of use, and timelines. The results of questionnaires distributed obtained results include; content indicator was found 41,6% stated disagree and 29,1% agreed, accuracy indicator get 37,5% agree and 20,8% stated disagree, format indicator get 33,3% stated disagree and 20,8% %

(2)

admitted to agree, ease of use indicator is found 41,6% disagree and 25% agree, while indicator of timelines get result 37,5% agree and 20,8% disagree. The results of this percentage can be concluded that SLIMS in the Library STMIK Jend. Achmad Yani Yogyakarta meets the criteria of accuracy and timelines, but does not meet the criteria of content, format, and ease of use.

Keyword: Evaluation, library of colleges, library information system, SLIMS.

PENDAHULUAN

Perpustakaan merupakan institusi yang sangat penting di sebuah lembaga pendidikan, khususnya di lingkungan perguruan tinggi. Menurut Undang-undang Nomor 43 tahun 2007, perpustakaan diartikan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka (Undang-undang, 2007). Dari pengertian ini jelas bahwa sebuah perpustakaan mempunyai peran yang sangat besar dalam menyediakan informasi kepada pemustaka/pengguna.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, perpustakaan dituntut untuk menyediakan informasi dengan cepat, efektif, dan mudah. Dalam hal ini, perpustakaan harus menyediakan sistem informasi yang baik dan memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Menurut Indrajit (2000), sistem informasi diartikan sebagai suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem informasi juga diartikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi (Oetomo, 2002). Dari pengertian ini dapat dijelaskan bahwa terdapat sebuah interaksi antara elemen secara sistematis dan teratur dalam menciptakan informasi yang mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perpustakaan.

(3)

Sebuah desain sistem informasi perpustakaan pada dasarnya adalah berorientasi kepada pengguna (user). Artinya sistem informasi ini dibuat untuk mendukung seluruh layanan yang ada di perpustakaan agar pengguna dapat menggunakannya secara optimal. Hal inilah yang membuat sebuah sistem informasi perlu dilakukan sebuah evaluasi untuk mengetahui seberapa optimal sistem tersebut bekerja dan melayani penggunanya. DeLone and McLean (2003) menyatakan bahwa kepuasan pengguna akhir adalah ukuran yang paling banyak digunakan dalam mengukur kesuksesan sebuah sistem informasi dan menyarankan bahwa tingkat kepuasan menjadi ukuran yang sangat sesuai ketika penggunaan sistem menjadi sebuah keharusan. Teori inilah yang disebut sebagai model evaluasi End-user

Computing Satisfaction. Survei kepuasan pengguna akhir yang diperkenalkan oleh Doll dan

Torkzadeh (2004) terdiri dari single second-order factors yaitu; content, accuracy, format,

ease of use, dan timelines.

Perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani merupakan salah satu perpustakaan yang memanfaatkan layanan Senayan Library Information Management System (SLIMS) sebagai sistem informasi perpustakaan. Sistem ini digunakan oleh perpustakaan sebagai media layanan sirkulasi dan pencatatan kartu anggota perpustakaan. Para pemustaka juga memanfaatkannya sebagai sarana temu kembali informasi seluruh koleksi di perpustakaan. Sebagai layanan yang sudah diterapkan selama 2 (dua) tahun terakhir, sistem ini membutuhkan sebuah evaluasi terutama pada tingkat kepuasan pengguna (user satisfaction). Dalam hal ini, peneliti akan melakukan evaluasi dengan menggunakan model End-user

Computing (EUC) Satisfaction.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis kajian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode

(4)

statistika (Azwar, 2007). Sementara menurut Subana dan Sudrajat (2005) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif dilihat dari segi tujuan, penelitian ini dipakai untuk menguji teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, dan untuk menunjukkan hubungan antar variabel dan adapula yang sifatnya mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal.

B. Populasi dan sampel

Menurut Arikunto (2010) populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”.

Encyclopedia of Educational Evaluations yang dikutip oleh (Arikunto, 2010) juga

menambahkan bahwa “A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest”. Sehingga dapat dikatakan bahwa populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian yang berada pada sebuah tempat penelitian yang memenuhi syarat-syarat masalah penelitian. Sementara sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri keadaan tertentu yang akan diteliti (Martono, 2012). Sedangkan menurut Riduwan (2003) menjelaskan bahwa sampel digunakan apabila peneliti tidak dapat meneliti populasi secara menyeluruh karena jumlahnya yang terlalu besar.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengguna perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang sudah menggunakan sistem informasi perpustakaan berupa SLIMS. Populasi yang dipilih adalah mahasiswa STMIK Jenderal Achmad Yani tahun angkatan 2015 yang berjumlah 120 orang dengan rincian jurusan D3 Manajemen Informatika 20 orang dan S1 Teknik Informatika berjumlah 100 orang. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan teori Arikunto (2008) yang menyebutkan bahwa jika populasi penelitian besar atau lebh dari 100, maka dapat diambil sampel antara 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasi. Oleh karena itu, peneliti akan mengambil sampel sebanyak 20% dari 120 atau sebanyak 24 orang sampel.

(5)

C. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2010) pengumpulan data adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang standar. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, interview/wawancara, dan angket/kuesioner.

D. Skala Data

Penelitian ini menggunakan skala ukur ordinal. Skala ukur ordinal adalah mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama (Umar, 2007). Sedangkan Sulistyo-Basuki (2006) mengatakan bahwa skala ordinal adalah skala yang menentukan posisi relatif dari objek atau individual menyangkut dengan ciri tertentu tanpa ada implikasi terhadap jarak antara masing-masing posisi.

Tabel 1. Skala Penelitian (Sulistyo-Basuki, 2006)

Jawaban Nilai

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1

E. Penyajian Data

Feuerstein (1986) menyatakan bahwa tabel dan grafik sangat membantu untuk menunjukkan informasi kunci dengan cepat, membuat lebih mudah dalam menampilkan perbandingan, menunjukkan pola dan tren dan mampu mengambil sedikit ruang. Oleh karena itu peneliti akan memanfaatkan metode penyajian data tersebut pada pembahasan penelitian kali ini.

Analisis dan penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengevaluasi sistem informasi perpustakaan SLIMS di perpustakaan STMIK Jenderal

(6)

Achmad yani dengan menggunakan indikator end-user computing satisfaction yang diperkenalkan oleh Doll dan Torkzadeh (2004):

1. Accuracy, yaitu keakuratan informasi yang tersedia di SLIMS.

2. Format, yaitu bentuk informasi dalam suatu SIA yang memiliki unsur kegunaan bagi pengguna.

3. Content, yaitu isi dari SLIMS yang berupa informasi.

4. Ease of use, yaitu kemudahan akses dalam mendapatkan informasi dari SLIMS. 5. Timelines, yaitu ketepatan waktu dan pembaharuan informasi dari SLIMS.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan beberapa variabel yang sudah ditentukan meliputi; content, accuracy, format, ease of use, dan timeliness. Dari masing-masing variabel ini, peneliti menjabarkannya lagi dengan beberapa indikator sehingga menciptakan pertanyaan yang telah diadaptasi untuk diserahkan kepada responden. Berikut tabel variabel dan indikator kuesioner:

Tabel 2. Variabel dan Indikator Kuesioner

Variabel Indikator Petanyaan yang telah diadaptasi Content Kelengkapan informasi SLIMS menyediakan informasi yang

lengkap

Manfaat informasi SLIMS menyediakan informasi yang bernilai

Accuracy Informasi yang tersedia akurat

SLIMS mempunyai informasi yang akurat

Informasi yang tersedia sesuai kebutuhan

SLIMS mampu memenuhi kebutuhan pengguna

Format Kepuasan informasi Anda sudah merasa puas dengan kinerja SLIMS

Kejelasan informasi SLIMS yang tersedia mudah dimengerti

Ease of use Kenyamanan penggunaan Anda sudah merasa nyaman saat menggunakan SLIMS

Kemudahan penggunaan Anda tidak merasa kesulitan saat menggunakan SLIMS

Timeliness Kecepatan memperoleh informasi

Anda merasa cepat saat menelusuri informasi melalui SLIMS

(7)

Kecepatan pembaharuan informasi

SLIMS cepat dalam meng-update informasinya.

Dari hasil penyebaran kuesioner/angket kepada seluruh responden, maka hasil penghitungan data dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Penyebaran Kuesioner Kepada Responden INDIKATOR SANGAT SETUJU= 5 SETUJU= 4 KURANG SETUJU=3 TIDAK SETUJU= 2 SANGAT TIDAK SETUJU= 1 Content 12,5 % 29,1 % 4,1 % 41,6 % 12,5 % Accuracy 20,8 % 37,5 % 8,3 % 20,8 % 12,5 % Format 20,8 % 20,8 % 4,1 % 33,3 % 20,8 % Ease of use 16,6 % 25 % 0 % 41,6 % 16,6 % Timeliness 25 % 37,5 % 4,1 % 20,8 % 12,5 %

Gambar 1. Grafik Hasil Penyebaran Kuesioner Kepada Responden

B. Pembahasan 1. Content

Pada indikator content, hal yang sangat diperhatikan adalah kelengkapan informasi dan penyediaan informasi yang bernilai. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebar kepada 24 responden didapatkan hasil bahwa rata-rata pengguna SLIM di perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta menyatakan tidak setuju dengan indikator tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan hasil persentase penghitungan kuesioner bahwa sebanyak 10 (sepuluh)

(8)

orang atau sekitar 41,6 % menyatakan tidak setuju. Sementara hanya ada sebanyak 7 (tujuh) orang atau 29,1% menyatakan setuju.

Gambar 2. Diagram Hasil Kuesioner Indikator Content

Salah satu responden yang menyatakan setuju menjelaskan bahwa SLIMS yang sudah ada telah memberikan kelengkapan informasi karena beberapa kali menggunakan SLIMS selalu menemukan informasi yang diinginkan. “Kalau menurutku si udah bagus mbak. Udah

lengkap informasinya,” ujar salah satu responden. Sementara responden yang mengaku tidak

setuju menyatakan bahwa SLIMS yang ada belum memberikan kelengkapan karena beberapa menggunakan terkadang tidak menemukan informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa SLIMS yang ada di perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani tidak memenuhi indikator content.

2. Accuracy

Pada indikator accuracy ini, hal yang diperhatikan oleh peneliti adalah keakuratan informasi yang disediakan. Akurat yang dimaksud adalah bahwa SLIMS memberikan pentunjuk atau informasi keberadaan dari koleksi yang disimpan di perpustakaan. Dari kuesioner yang disebar kepada 24 responden didapatkan hasil bahwa pengguna mengaku setuju dengan indikator ini. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil persentase bahwa sebanyak 9 (sembilan) orang atau 37,5% menyatakan setuju dan hanya sekitar 5 (lima) orang atau 20,8% menyatakan tidak setuju.

(9)

Gambar 3.Diagram Hasil Kuesioner Indikator Accuracy

Salah satu responden yang mengaku tidak setuju menjelaskan bahwa SLIMS yang ada belum 100% akurat, karena beberapa kali tidak menemukan koleksi yang dimaksud. ”Soalnya

pernah nyari buku itu ternyata nomor panggilnya beda antara yang dibuku sama di SLIMS, jadinya bingung,” katanya. Sementara responden yang menyatakan setuju menjelaskan bahwa

SLIMS sudah memberikan informasi yang akurat karena informasi yang disajikan selalu dapat ditemukan di dalam rak. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa SLIMS perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani memenuhi indikator accuracy.

3. Format

Hal yang perlu diperhatkan dalam menilai indikator format adalah kepuasan dan kemudahan pengguna dalam memahami petunjuk yang ada pada SLIMS. Dari hasil penyebaran kuesioner kepada seluruh responden didapatkan hasil bahwa pengguna rata-rata menyatakan tidak setuju kalau SLIMS memenuhi indikator ini. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan persentase sebanyak 8 (delapan) responden atau 33,3 % menyatakan tidak setuju, sementara responden yang menyatakan setuju hanya sebanyak 5 (lima) responden atau 20,8%.

(10)

Gambar 4.Diagram Hasil Kuesioner Indikator Format

Salah satu responden yang mengaku setuju menjelaskan bahwa SLIMS yang ada sangat mudah dioperasikan, ”Kayaknya si gak susah mbak. Desainnya simpel soalnya,” terangnya. Sementara responden yang menyatakan tidak setuju menjelaskan bahwa SLIMS yang ada belum memberi kepuasan, ”Kalau puas sih belum, karena kadang pengguna tidak

tahu cara penggunaannya. Jadi perlu dikasih petunjuk penggunaannya,” katanya. Dari

penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa SLIMS yang ada di Perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani tidak memenuhi kriteria format.

4. Ease of use

Pada indikator ease of use atau mudah digunakan ini peneliti menekankan pada hal kenyamanan yang dirasakan oleh pengguna saat menggunakan SLIMS. Dari 24 responden yang diberikan kuesioner didapatkan hasil bahwa rata-rata pengguna mengaku tidak setuju jika SLIMS di perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani memenuhi kriteria ini. Hal ini dibuktikan dengan hasil persentase sebanyak 10 (sepuluh) responden atau 41,6% menyatakan tidak setuju dan hanya sebanyak 6 (enam) responden atau 25% yang menyatakan setuju.

Gambar 5.Diagram Hasil Kuesioner Indikator Ease of use

Hal ini diperjelas dengan keterangan dari salah satu responden yang menyatakan setuju karena dia merasa puas dan nyaman saat menggunakan SLIMS. ”Rasanya

nyaman-nyaman saja karena aplikasinya tidak ribet, tampilannya juga sudah lumayan”, ujarnya.

(11)

memberikan kenyamanan, ”Tampilannya masih kaku dan kurang interaktif. Mungkin perlu

dikasih tambahan fitur yang lebih menarik lagi,” terangnya. Dari penjelasan ini dapat

disimpulkan bahwa SLIMS perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani tidak memenuhi kriteria ease of use.

5. Timelines

Pada indikator satu ini, hal yang sangat diperhatikan adalah kecepatan pengguna dalam mendapatkan informasi melalui SLIMS. Selain itu hal lainnya adalah nilai up to date dari aplikasi. Dari penyebaran kuesioner kepada 24 responden didapatkan hasil bahwa sebanyak 9 (sembilan) responden atau 37,5% menyatakan setuju, sedangkan ada sebanyak 5 (lima) responden atau 20,8% menyatakan tidak setuju.

Gambar 6.Diagram Hasil Kuesioner Indikator Timelines

Salah stau responden menjelaskan bahwa SLIMS yang ada sudah mampu menyajikan informasi dengan cepat, ”Cepet kok, paling kalu lagi nyari gak ada 5 menit udah muncul.

Cuma kadang kalau koneksinya atau komputernya lemot itu bikin lama,” jelasnya. Sedangkan

responden lain menerangkan bahwa aplikasi SLIMS ini tidak menyajikan informasi dengan cepat. ”Spec komputernya kurang bagus, makanya kadang lemot jadinya lama munculnya,” katanya. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa SLIMS yang ada di perpustakaan STMIK Jend. Achmad Yani memenuhi kriteria timelines.

(12)

KESIMPULAN

Salah satu kegiatan menilai kualitas sebuah aplikasi adalah dengan mengevaluasinya. Salah satu model untuk mengevaluasi sebuah aplikasi atau sistem komputer adalah model End

User Computing Satisfaction. Pada model ini yang menjadi prinsip adalah bahwa kepuasan

pengguna akhir adalah ukuran yang paling banyak digunakan dalam mengukur kesuksesan sebuah sistem informasi dan menyarankan bahwa tingkat kepuasan menjadi ukuran yang sangat sesuai ketika penggunaan sistem menjadi sebuah keharusan. Sementara untuk dapat mengukur kepuasan pengguna aplikasi dapat dilihat dari beberapa indikator meliputi content,

accuracy, format, ease of use, dan timelines.

Peneliti mengaplikasikan model ini untuk megevaluasi kinerja dan kualias dari sistem informasi perpustakaan berupa SLIMS yang ada di Perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani. Peneliti menyebar kuesioner ke 24 responden. Dari hasil penyebaran kuesioner didapatkan hasil bahwa SLIMS di Perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani hanya memenuhi kriteria accuracy dan timelines, namun tidak memenuhi kriteria content, format, dan ease of use. Hal ini dijelaskan bahwa SLIMS yang ada telah memberiakan informasi yang tepat dan cepat kepada pengguna, namun SLIMS tersebut masih kurang interaktif karena tampilannya yang kaku, belum mempunyai petunjuk penggunaan SLIMS untuk pengguna, dan isi informasinya masih kurang lengkap.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan saran kepada Perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani untuk melakukan upaya sebagai berikut:

(13)

1. Perpustakaan STMIK Jenderal Achmad Yani perlu memberikan desain atau diagram petunjuk penggunaan SLIMS karena tidak semua pemustaka mengetahui cara penggunaannya.

2. SLIMS yang sudah diterapkan sebaiknya diperbaiki template-nya dan perlu ditambah dengan fitur-fitur lain agar tidak kaku dan membosankan.

3. Komputer yang dipakai untuk aplikasi SLIMS sebaiknya diganti dengan komputer yang lebih bagus dan mempunyai spec tinggi agar pengoperasiannya bisa lebih bagus dan cepat.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

DeLone, W.H. & McLean, E.L. 2003. “The Delone and McLean Model of Information System Success.” Jurnal Manajemen Informasi Sistem, vol. 19 no.4 pp. 76-78.

Indrajit, Richardus Eko. 2000. Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada. Oetomo, Budi Sutedjo. 2002. Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi. Edisi I.

Yogyakarta: ANDI.

Republik Indonesia. 2007. Undang-undang tentang Perpustakaan No 43 tahun 2007. Jakarta: Sekretariat Negara.

Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Afabeta.

Subana, M dan Sudrajat. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka. Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitan. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Torkzadeh, G. & William, D.J. 2004. “The Meaning and Measurement of User Satisfaction.”

(14)

Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 2. Variabel dan Indikator Kuesioner
Tabel 3. Hasil Penyebaran Kuesioner Kepada Responden
Gambar 2. Diagram Hasil Kuesioner Indikator Content
Gambar 3. Diagram Hasil Kuesioner Indikator Accuracy
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal-hal yang dapat mengurangi produksi ASI adalah tidak melakukan inisiasi, menjadwal pemberian ASI, bayi diberi minum dari botol atau dot sebelum ASI keluar, kesalahan pada

Zona kelas IV terjadi penambahan penggunaan lahan yang semula sebagai pemukiman dan padang rumput pada penggunaan existing, berubah menjadi pariwisata, pemukiman,

(1) Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMN wajib menerapkan akuntabilitas dalam perencanaan, pengelolaan dan monitoring serta pelaporan keuangan perusahaan

Obyek-obyek matematika seperti angka dan bentuk-bentuk geometris, tentu bersifat imateriil (yaitu karena berbentuk simbol) yang tidak pernah ditemukan hakikatnya di dunia

Berbeda dengan baterai AA biasa, jenis Alkaline mempunyai kapasitas lebih besar yang pada gadget digunakan untuk LCD dan Flash.. Namun, penggunaan baterai Alkaline

Bab satu membahas tentang Latar Belakang yang berisi tentang pemikiran yang menjadi ide topik, Identifikasi Masalah yang berisi tentang masalah yang merupakan masalah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan arsip inaktif pada Subbidang Dokumentasi Bidang Tata Usaha Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Daerah Istimewa

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Modul Kearsipan untuk Siswa/i jurusan Administrasi Perkantoran ini dapat