B Y
S E T I A W I R A W A N ( 0 8 5 2 5 2 3 0 5 4 3 2 )
PROSEK USAHA PERTAMBANGAN
BATUBARA PT KARTANEGARA PERKASA
SITE KUTAI LAMA – ANGGANA, KUTAI
PROLOG
Sejak tahun 2012 dunia pertambangan batubara di Indonesia termasuk di
Kaltim mengalami goncangan yang cukup hebat. Peyebabnya tak lain
adalah harga batubara mencapai titik terendah, dan terus mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Gangguan ekonomi yang terjadi di
Amerika dan Eropa yang kemudian mempengaruhi tingkat produksi China
yang merupakan pengguna batubara utama Indonesia setelah India.
Penurunan harga batubara Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi harga
batubara global yang mengalami trend serupa. Pengembangan shale gas
murah di Amerika Serikat meningkatkan penggunaan gas untuk
pembangkit listrik. Hal ini mengakibatkan penggunaan batubara di
Amerika Serikat mengalami penurunan sehingga meningkatkan stok
batubara di negara tersebut yang pada akhirnya ditujukan untuk
kebutuhan ekspor. Meningkatnya ekspor batubara yang berasal dari
Amerika Serikat mengakibatkan terjadinya kelebihan pasokan batubara
global sementara kebutuhan batubara global mengalami kecenderungan
menurun akibat adanya resesi di beberapa negara. Dua faktor inilah yang
memicu turunnya harga batubara di tingkat global.
Dampaknya bagi Kaltim cukup dasyat.
Kecuali
Perusahaan
pemegang
Perjanjian
Karya
Pengusahaan
Pertambangan Batubara
(PKP2B)
yang selama ini menjadi
produsen
batubara terbesar. Hampir sebagian
besar pemegang IUP OP berskala kecil
dan menengah mengalami mati suri.
Bahkan
banyak
diantaranya
yang
kemudian menutup usahanya. Kondisi
terus terjadi hingga saat ini.
Padahal
sebelum
tahun
2012,
Peningkatan produksi batubara di
Indonesia
dan
Kalimantan
pada
khususnya memang sangat pesat,
terutama setelah era desentralisasi
dimana peran pemerintah daerah
khususnya
pemerintah
kabupaten
menjadi
sangat
dominan
dalam
mengeluarkan ijin pertambangan
.
Berbeda dengan jenis energi yang lain,
batubara relatif terbatas digunakan
pada sektor tertentu saja seperti
pembangkit dan industri.
Rendahnya kapasitas pembangkit dan
industri yang ada di Indonesia turut
mempengaruhi kebutuhan batubara
domestik. Tidak seperti sektor lainnya
yang
mengalami
pertumbuhan
aktifitas
yang
begitu
cepat,
pertumbuhan aktifitas di pembangkit
dan industri selama ini relatif stagnan
terutama industri yang menggunakan
batubara. Baru dalam beberapa tahun
terakhir
ini
terjadi
penambahan
kapasitas
baik
untuk
pembangkit
berbahan bakar batubara maupun
industri seperti semen dan baja
meskipun beberapa belum beroperasi
karena
masih
dalam
tahap
pengerjaan.
TAWARAN KERJASAMA
Kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik sejak tahun 2012 mengalami peningkatan yang
signifikan sebesar 7,7 juta ton dari sebelumnya 45,1 juta ton pada 2011, akibat adanya tambahan
PLTU batubara yang beroperasi hingga akhir 2012, sebagai bagian dari proyek percepatan 10.000
MW tahap I. Industri semen adalah pengguna terbesar batubara di sector industri, pada 2012
kebutuhan batubara di industri semen dan Industri pulp terus mengalami peningkatan.
Peningkatan kebutuhan dalam negeri tak serta merta membuat usaha pertambangan batubara
kembali bergairah. Harga yang masih belum optimal dibarengi dengan cost produksi yang justru
makin tinggi secara nyata telah menggerus margin para penambang batubara yang masih aktif
menambang. Disisi lain, usaha tambang batubara semakin memiliki resiko tinggi. Salah satu kiat
untuk bertahan dan mengindari potensial lost adalah dengan memastikan hasil tambang yang
akan diproduksi benar benar akan terserap pasar (ada pembelinya).
Terkait dengan itu, kami dengan segara kerendahan hati berniat mengajukan kerjasama
penambangan batubara dengan skema penyerapan hasil produksi batubara yang akan dihasilkan.
Kontrak pembelian batubara dengan skema long term menurut hemat kami akan menguntungkan
semua pihak. Kami selalu produsen mendapat kepastian pasar (Pembeli) sehingga tugas kami
selanjutnya hanyalah menambang batubara saja. Sedangkan buyer (Pembeli batubara) sangat
diuntungkan dengan adanya kepastian produksi dan kepastian cargo.
Untuk detail skema kerjasama kami membuka diri untuk dibahas lebih lanjut. Namun sebagai
bahan pertimbangan, kami ingin menyampaikan profil tambang yang akan kami kerjakan.
PT KARTANEGARA PERKASA
PT KARTANEGARA PERKASA
PT KARTANEGARA PERKASA
KEADAAN UMUM
Di Areal wilayah
pertambangan IUP Op PT Kartanegara Perkasa , lapisan batubara
tersingkap pada sayap struktur antiklin dengan kemiringan yang relatif landai. Pola dan arah penyebarannya berarah relatif utara-selatan, mengikuti pola arah sumbu lipatannya. Dari evaluasi data
singkapan batubara yang dijumpai dan hasil
interpretasi korelasi lubang bor di daerah penyelidikan, diketahui sebaran lapisan batubara membentuk pola arah jurus yang dipengaruhi oleh struktur geologi yang berkembang, yaitu
membentuk sayap antiklin bagian timur dengan arah relatif utara-selatan
No. Titik
Garis Bujur (BT) Garis Lintang (LS)
0 ' " 0 ' " 1 117 20 03,57 00 27 30,00 2 117 19 18,00 00 27 30,0 3 117 19 18,00 00 28 04,68 4 117 19 25,00 00 28 04,68 5 117 19 25,00 00 27 45,00 6 117 19 57,00 00 27 45,00 7 117 19 57,00 00 28 00,43 8 117 20 03,57 00 28 00,43
KESAMPAIAN DAERAH
Izin Usaha Pertambangan (IUP) KP CV.
KARTANEGARA PERKASA secara
administratif termasuk dalam Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur
Daerah penyelidikan memanjang dari timur
sampai barat dan dari utara sampai selatan terpotong oleh alur-alur anak Sungai Dapur yang merupakan anak Sungai Kutai Lama.
Daerah ini dapat dicapai dengan
menggunakan kendaraan roda empat melalui jalan kabupaten arah Samarinda - Anggana. Dari desa tersebut dilanjutkan dengan
melalui penyeberangan ponton milik Perusahaan Minyak Medco, kemudian dilanjutkan melalui jalan tanah pada areal Konsesi PT. Medco Oil dan melalui jalan rintisan menuju singkapan batubara.
Secara geografis koordinat daerah
penyelidikan sebelah utara dibatasi oleh meridian 0027' 30.00" LS, sebelah selatan oleh meridian 0028' 04.68" LS sebelah timur oleh meridian 117020' 03.57" BT dan sebelah barat oleh meridian 117019' 18.00" BT
KEADAAN PENDUDUK
Daerah
penyelidikan
memiliki
kerapatan penduduk yang padat
terutama di sekitar jalur jaringan
jalan utama yang menghubungkan
Kota Kecamatan Anggana dengan
Desa
Kutai
Lama.
Penduduk
menempati
beberapa
daerah
pemukiman
seperti
Desa
Sei
Mariam, Desa Anggana dan Desa
Kutai
Lama.
Mata
pencaharian
penduduk
terutama,
nelayan,
petambak, berdagang, wiraswasta
dan
sebagian
pegawai
serta
karyawan
atau
buruh
pada
perusahaan swasta. luas wilayah
307,95 km dan jumlah penduduk
2.167 jiwa. Mayoritas penduduk di
Kelurahan Kutai Lama suku Bugis,
Banjar, dan Jawa pada posisi ke tiga
VEGETASI
MORFOLOGI
Vegetasi yang tumbuh di daerah
penyelidikan sebagian besar
terdiri dari semak belukar dan
tumbuhan rawa. Semak belukar
sebagian besar menempati
daerah perbukitan, sedangkan
tumbuhan rawa pada daerah
pedataran. Vegetasi lainnya
terdiri dari sengon, akasia,
meranti dan ilalang. Areal semak
belukar, setiap saat berkurang
lahannya digunakan untuk
perladangan.
Keadaan morfologi daerah
penyelidikan pada umumnya
didominasi oleh daerah
perbukitan bergelombang sedang
dan pedataran. Daerah
perbukitan bergelombang sedang
pada umumnya berupa
rangkaian beberapa kelompok
perbukitan, dengan posisi
rangkaian perbukitan ini
tersebar di bagian baratdaya
daerah penyelidikan, sedangkan
daerah pedataran menempati
bagian tengah ke timur daerah
penyelidikan atau tenggara dan
daerah sebelah baratlaut.
TATA GUNA LAHAN
HIDROLOGI
Tataguna lahan di daerah
penyelidikan didominasi
oleh semak belukar,
sebagian besar lahannya
merupakan daerah
peladangan milik
penduduk sekitar Desa
Kutai Lama, daerah
pemukiman terletak di
sebelah tenggara berjarak
sekitar 15 km berada
sepanjang Sungai Kutai
Lama.
Daerah penyelidikan
terletak agak jauh dari
pinggir Sungai Dapur,
sungai-sungai yang
menyayat di daerah
penyelidikan hanyalah
alur-alur yang merupakan
anak Sungai Dapur,
sebagian besar alirannya
utara-selatan, sebagian
berbelok ke arah tenggara
sebelum masuk ke Sungai
Dapur.
Infrastruktur Tambang
IUP OP CV Kartanegera
memiliki luas 88
Hektar. Seluruh
infrastruktur tambang
telah terbangun
dengan kondisi sangat
baik.
Loding compayer,
stocfile, jety
merupakan fasilitas
tambang yang dimiliki
sendiri oleh PT
Karatanegara Perkasa.
Termasuk , Jalan
tambang sepanjang 14
Km dengan lebar
sekitar 15 meter.
JETY PT KARTANEGARA PERKASA
Barging di jety PT
Kartanegara
Perkasa
menggunakan
Compayer.
Kapasitas sandar
tongkang
pelabuhan PT KP
300 feet
STOCFILE
Luas Stocfile PT
Kartanegara
Perkasa sekitar 10
Hektar. Diatas
lebih dari 12 ha
dan dibawah
(pelabuhan)
sekitar 4 hektar
CADANGAN BATUBARA
PIT
OB
COAL
SR
PIT 1
970.633,95
185.652,36
5.22
PIT 2
1.992. 471,17
643.348,96
3,09
PIT 3
1.593.089,67
200.779,21
7,93
PIT
OB
COAL
SR
PIT 1
2.485.646,74
349.607,29
7.11
PIT 2
2.911.924,06
820.342,22
3.55
PIT 3
2.162.838,97
228.078,77
9.48
CADANGAN BATUBARA
Ob
Coal
SR
PIT I
2.485.646,74 BCM
349.607,29 MT
7,11
PIT 2
2.911.924,06 BCM
820.342,22 MT
3,55
PIT 3
2.162.838,97 BCM
228,078,77 MT
9,48
Dengan kondisi harga batubara saat ini dan kebutuhan buyer dengan
callori Gar 40-42 maka kami akan melakukan kegiatan penambangan
di PIT 2 dengan jumlah deposit terukur dan mineable 643.348,96 MT.
Ob
Coal
SR
PIT I
970.633,95 BCM
185.652,36 MT
5,2
PIT 2
1.882.471,17 BCM
643.348,96 MT
2,93
PIT 3
1.593.089,67 BCM
200.779,21 MT
7,93
No BOREHOLE Sample Coring Depth Coring (m) Recovery Core (%) Batubara (m) Kedalaman (m)Total 1 BH 01 Run # 1 6.65-7.95 58 1,30 1,30 40,69 Run # 2 7.95-9.45 100 1,50 1,50 Run # 3 9.45-10.65 80 1,20 1,20 Run # 4 10.65-11.20 85 0,55 0,55 Run # 5 11.20-12.45 47 1,25 0,00 Run # 6 18.15-18.68 0 0,53 0,00 Run # 7 28.60-29.75 78 1,15 1,15 Run # 8 39.50-40.69 96 1,19 1,19 Jumlah Coring 8,67 6,89 2 BH 02 Run # 1 9.30-10.80 100 1,50 1,50 39,15 Run # 2 10.80-12.47 45 1,67 0,00 Run # 3 23.01-24.47 100 0,50 1,50 Jumlah Coring 3,67 3,00 3 BH 03 Run # 1 13.65-15.07 100 1,42 1,42 25,97 Run # 2 15.07-16.57 100 1,50 1,50 Run # 3 16.57-18.07 100 1,50 1,50 Run # 4 18.07-19.57 100 1,50 1,50 Run # 5 19.57-21.15 100 1,58 1,58 Run # 6 21.15-22.70 100 1,55 1,55 Run # 7 22.70-24.17 100 1,47 1,47 Run # 8 24.17-25.58 94 1,41 1,41 Jumlah Coring 11,93 11,93
4 BH 04 Run # 1 4.20-5.72 100 1,52 1,52 15,64 Run # 2 5.72-7.21 100 1,49 1,49 Run # 3 7.21-8.70 20 1,49 0,00 Run # 4 8.70-9.90 100 1,20 1,20 Run # 5 9.90-11.35 100 1,45 1,45 Run # 6 11.35-12.89 100 1,54 1,54 Run # 7 12.89-13.54 100 0,65 0,65 Run # 8 13.54-15.13 100 1,59 1,59 Run # 9 15.13-15.64 100 0,51 0,51 Jumlah Coring 11,44 9,95 5 BH 05 Run # 1 5.55-7.13 100 1,58 1,58 16,31 Run # 2 7.13-8.54 94 1,41 1,41 Run # 3 8.54-9.25 100 0,71 0,71 Run # 4 9.25-10.75 92 1,50 1,50 Run # 5 10.75-12.25 100 1,50 1,50 Run # 6 12.25-13.68 92 1,43 1,43 Run # 7 13.68-15.18 100 1,50 1,50 Run # 8 15.18-16.31 83 1,13 1,13 Jumlah Coring 10,76 10,76 6 BH 07 Run # 1 17.79-18.60 54 0,81 0,00 24,27 Run # 2 18.60-19.55 82 0,95 0,95 Run # 3 23.02-24.27 82 1,25 1,25 Jumlah Coring 3,01 2,20
No BOREHOLE Sample Coring Depth Coring (m) Recovery Core (%)
Batubara
7 BH 10 Run # 1 21.90-22.85 79 0,95 0,95 33,15 Run # 2 24.22-25.27 94 1,05 1,05 Run # 3 25.27-25.97 79 0,70 0,70 Jumlah Coring 2,70 2,70 8 BH 11 Run # 1 32.45-33.97 90 1,52 1,52 40,65 Run # 2 33.97-35.42 97 1,45 1,45 Run # 3 35.42-36.07 97 0,65 0,65 Jumlah Coring 3,62 3,62 9 BH 12 Run # 1 28.65-30.27 92 1,62 1,62 37,37 Run # 2 30.27-31.82 97 1,55 1,55 Run # 3 31.82-32.71 89 0,89 0,89 Run # 4 32.71-34.21 96 1,50 1,50 Run # 5 34.21-34.97 84 0,76 0,76 Run # 6 34.97-36.47 98 1,50 1,50 Run # 7 36.47-37.37 98 0,90 0,90 Jumlah Coring 8,72 8,72 10 BH 15 Run # 1 8.41-9.47 97 1,06 1,06 10,97 Run # 2 9.47-10.97 100 1,50 1,50 Jumlah Coring 2,56 2,56 Total 67,08 59,77
No BOREHOLE Sample Coring Depth Coring (m) Recovery Core (%)
Batubara
BH 04:
Tebal batubara hasil coring 11.44 M BH 01:
Tebal batubara hasil coring 8,67 M BH 02:
Tebal batubara hasil coring 3, 67 M
BH 03:
Tebal batubara hasil coring 11,95 M
BH 07:
Tebal batubara hasil coring 3,01 M BH 05:
Tebal batubara hasil coring 10,78 M
BH 10:
Tebal batubara hasil coring 2,70 M
BH 11:
Tebal batubara hasil coring 3,62 M
BH 12:
Tebal batubara hasil coring 8, 72 M
BH 15:
KUALITAS BATUBARA
Kenampakan fisik
batubara di PT
KARTANEGARA
PERKASA,
mempunyai sifat dan
karakteristik yang
relatif hampir sama
serta dapat
dibedakan posisi
stratigrafi, ketebalan,
jenis dan letaknya.
Memiliki ketebalan
yang bervariasi dari
0,50 sampai 14
meter, berwarna
hitam, kilap lilin,
sebagian concoidal,
lunak sampai
sedang.
Kenampakan Fisik Batubara
Kenampakan fisik batubara di CV KARTANEGARA PERKASA, mempunyai sifat dan karakteristik yang relatif hampir sama serta dapat dibedakan posisi stratigrafi, ketebalan, jenis dan letaknya. Memiliki ketebalan yang bervariasi dari 0,50 sampai 14 meter, berwarna hitam, kilap lilin, sebagian concoidal, lunak sampai sedang, sebagian menyerpih, mengotori tangan, ada indikasi sulfur, ada fragmen-fragmen resin, berlapis baik, jurus kemiringan U 15o– 35oT/15o– 25o, umumnya berselingan dengan batulempung karbonan
SUMMARY LIST SAMPLE DARI SINGKAPAN
NO KODE SINGKAPAN
TM M ASH ASH VM VM FC FC TS TS CV CV % % % % % % % % % % kcal/kg kcal/kg ar adb adb ar adb ar adb ar adb ar adb ar 1 AN - 01 42,58 12,82 5,15 3,39 41,46 27,31 40,57 26,72 0,31 0,2 5,586 3,679 2 AN - 02 38,68 14,51 4,52 3,24 38,89 27,89 42,08 30,18 0,29 0,21 5,505 3,949 3 AN - 03 44,16 13,06 2,24 1,44 40,31 25,89 44,39 28,51 0,23 0,15 5,937 3,813 4 AN - 04 43,58 12,9 1,64 1,06 42,09 27,26 43,37 28,09 0,3 0,19 5,844 3,786 5 AN - 05 47,38 12,95 0,99 0,6 42,89 25,93 43,17 26,1 0,26 0,16 6,019 3,638 6 AN - 06 42,52 14,93 2,38 1,61 39,15 26,45 43,54 29,42 0,41 0,28 5,529 3,736 7 AN - 07 35,75 12,6 1,3 0,96 41,19 30,28 44,91 33,01 0,72 0,53 5,997 4,409 8 AN - 08 42,2 13,95 3,86 2,59 39,53 26,55 42,66 28,65 0,58 0,39 5,499 3,694 JUMLAH 336,9 107,7 22,1 14,9 325,5 217,6 344,7 230,7 3,1 2,11 45,916 30,704 Rata-rata 42,11 13,47 2,76 1,86 40,69 27,2 43,09 28,84 0,39 0,26 5,7395 3,838
LIST SAMPLE DARI BOREHOLE
NO KODE BOR
TM M ASH VM FC TS CV % % % % % % kcal/kg ar adb adb adb adb adb adb 1 BH 01/RUN 1 37,09 16,54 2,22 39,78 41,46 0,17 5377 2 BH 01/RUN 7 39,61 15 8,81 38,5 36,69 0,17 5034 3 BH 01/RUN 8 39,1 20,04 2,22 33,85 43,89 0,18 4706 4 BH 02/RUN 1 (I) 41,17 14,96 7,68 38,08 39,28 0,21 5543 5 BH 02/RUN (II) 36,08 16,91 1,11 39,6 42,38 0,23 5577 6 BH 02/RUN 4 36,01 17,24 7,95 35,43 39,38 0,46 5297 7 BH 03/RUN 1 (I) 42,35 16,88 2,39 39,88 40,85 0,26 5547 8 BH 03/RUN 1 (II) 41,83 16,88 2,19 39,31 41,62 0,25 5500 9 BH 03/RUN 2 38,27 20,47 3,7 38,2 37,46 0,19 5546 10 BH 03/RUN 4 38,54 20,94 2,86 37,41 38,79 0,18 5182 11 BH 03/RUN 5 39,39 18,96 2,82 39,71 38,5 0,14 5402 12 BH 03/RUN 6 40,15 20,46 3,91 37,84 37,79 0,16 5257 13 BH 03/RUN 7 40,07 19,07 5,65 38,87 36,41 0,3 5117 14 BH 01/RUN I 39,64 16,21 2,27 39,74 41,3 0,19 5663 15 BH 01/RUN 2 39,94 14,9 1,57 39,86 43,67 0,16 5719 16 BH 01/RUN 3 39,79 16,07 2,66 38,31 42,96 0,24 5624 629 281,5 60 614,4 642,4 3,49 86091 Rata-rata 39,31 17,6 3,75 38,4 40,15 0,22 5381
SUMMARY LIST SAMPLE DARI BOREHOLE
NO KODE BOR
TM M ASH VM FC TS CV % % % % % % kcal/kg ar adb adb adb adb adb adb 1 BH 01/RUN 1 37,09 16,54 2,22 39,8 41,46 0,17 5377 2 BH 01/RUN 7 39,61 15 8,81 38,5 36,69 0,17 5034 3 BH 01/RUN 8 39,1 20,04 2,22 33,9 43,89 0,18 4706 4 BH 02/RUN 1 (I) 41,17 14,96 7,68 38,1 39,28 0,21 5543 5 BH 02/RUN (II) 36,08 16,91 1,11 39,6 42,38 0,23 5577 6 BH 02/RUN 4 36,01 17,24 7,95 35,4 39,38 0,46 5297 7 BH 03/RUN 1 (I) 42,35 16,88 2,39 39,9 40,85 0,26 5547 8 BH 03/RUN 1 (II) 41,83 16,88 2,19 39,3 41,62 0,25 5500 9 BH 03/RUN 2 38,27 20,47 3,7 38,2 37,46 0,19 5546 10 BH 03/RUN 4 38,54 20,94 2,86 37,4 38,79 0,18 5182 11 BH 03/RUN 5 39,39 18,96 2,82 39,7 38,5 0,14 5402 12 BH 03/RUN 6 40,15 20,46 3,91 37,8 37,79 0,16 5257 13 BH 03/RUN 7 40,07 19,07 5,65 38,9 36,41 0,3 5117 14 BH 01/RUN I 39,64 16,21 2,27 39,7 41,3 0,19 5663 15 BH 01/RUN 2 39,94 14,9 1,57 39,9 43,67 0,16 5719 16 BH 01/RUN 3 39,79 16,07 2,66 38,3 42,96 0,24 5624 JUMLAH 629 281,5 60 614 642,4 3,49 86091 Rata-rata 39,31 17,6 3,75 38,4 40,15 0,218 5381
RENCANA PENAMBANGAN
sistim penambangan yang akan diterapkan adalah sistim tambang terbuka (open pit). Peralatan tambang yang digunakan adalah kombinasibackhoe dump truck dibantu dengan
buldozer sebagai alat garu-dorong dan grader untuk perawatan jalan dan penanganan tanah timbunan. Kegiatan penambangan akan dilakukan dengancontour
mining. Teknik penggaliannya bertahap dari elevasi yang paling tinggi ke elevasi yang rendah sampai kedalaman batas penambangan yang telah ditentukan. Kemajuan penambangan batubara selanjutnya akan mengikuti arah penyebaran lapisan batubara pada setiap pit
PERALATAN TAMBANG YANG AKAN DIGUNAKAN
AKTIFITAS MODEL KAPASITAS Penggalian dan Pengangkutan Batubara
Alat Gali Muat CAT 320 1,4 m3
Alat Angkut NISSAN CWB 15 ton Alat Bantu DOZER CAT D7R 5,8 m3
Penggalian dan Pengangkutan Tanah Penutup
Alat Gali Muat CAT 375 short arm 4.4 m3
Alat Angkut NISSAN CWB/ADT 20/30 ton Alat Garu Dorong CAT D9R, 14,4 m3
Alat Penyebar CAT D7R 5,8 m3
Perawatan Jalan dan Penunjang
Motor Grader CATERPILLAR 140 H Compactor CAT SD100B
Water Truck NISSAN CKA 12
Fuel Truck 20.000 lt Diesel Genset 20 Kw Lighting 500 watt Water Pump MULTI FLOW 390S 300 watt
Pekerjaan Di Stockpile
Whell Loader CAT 988
Kantor, Karyawan dan P3K
LV 4-WD Pemadam Kebakaran
RENCANA PRODUKSI
Tahun I. Bulan ke Rencana Produksi (MT) 1 -2 5.500 3 11.000 4 16.500 5 16.500 6 16.500 7 16.500 8 22.000 9 22.000 10 22.000 11 22.000 12 22.000 Total 192.500 Tahun II, Bulan ke Rencana Produksi (MT) 1 22.000 2 22.000 3 22.000 4 22.000 5 22.000 6 22.000 7 22.000 8 22.000 9 22.000 10 22.000 11 22.000 12 22.000 Total 264.000Tahun III, Bulan ke Rencana Produksi (MT) 1 22.000 2 22.000 3 22.000 4 22.000 5 22.000 6 22.000 7 22.000 8 22.000 9 22.000 10 22.000 11 22.000 12 22.000 Total 264.000
Tahun ke Total Produksi MT)
1 192.500 2 264.000 3 264.000 720.500
RENCANA PRODUKSI
Tahun I. Bulan ke Rencana Produksi (MT) 1 -2 5.500 3 11.000 4 16.500 5 16.500 6 16.500 7 16.500 8 22.000 9 22.000 10 22.000 11 22.000 12 22.000 Total 192.500 Tahun II, Bulan ke Rencana Produksi (MT) 1 22.000 2 22.000 3 22.000 4 22.000 5 22.000 6 22.000 7 22.000 8 22.000 9 22.000 10 22.000 11 22.000 12 22.000 Total 264.000Tahun III, Bulan ke Rencana Produksi (MT) 1 22.000 2 22.000 3 22.000 4 22.000 5 22.000 6 22.000 7 22.000 8 22.000 9 22.000 10 22.000 11 22.000 12 22.000 Total 264.000
Tahun ke Total Produksi MT)
1 192.500 2 264.000 3 264.000 720.500
Investasi dan Analisa
Kelayakan (Dikontraktorkan)
Untuk melihat prospek
penambangan batubara
di daerah IUP KP
Kartanegara Perkasa
selain dilakukan tinjauan
dari segi teknis, dilakukan
juga kajian berdasarkan
aspek keuangan dan
keekonomian. Analisis ini
dilakukan berdasarkan
umur tambang selama 3
tahun dengan acuan
deposit
820.342,22 MT
dengan cadangan
batubara minible
720.000 MT
. Dengan
asumsi kualitas batubara
Gar 40
–
42, harga
batubara yang dijadikan
acuan adalah Rp
PERKIRAAN INVESTASI
1 Biaya Pra Penambangan Pembelian peralatan
3.303.000.000 1.100.000.000
JUMLAH MODAL TETAP 4.403.000.000 MODAL KERJA
Biaya Langsung
1 Royalty (5% dari Penjualan) : 5% x Rp 330.000x 25.000 MT 412.500.000 2 Biaya Perawatan Fasilitas & Infrastruktur (5% x 475.000 .000+ 1.100.000.000) 78.750.000 3 Biaya Kontraktor 90.000 Mt x Rp 25.000 MT 2.250.000.000 4 Biaya hauling dan Barging (65.000 + 23.800) x 3 bulan 2.220.000.000 5 Fee KP : 25.000 MT x Rp39.900 997.500.000 SUB JUMLAH 5.958.750.000 Biaya Tidak Langsung
1 Gaji Karyawan Tetap (3 bln x Rp 146.000.000 ) 438.000,000 2 Biaya Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan dan K-3 ( 25.000 MT x Rp 2.000) 50.000.000 3 Biaya Kantor (Overhead) 25.000 MT x Rp 5.000 125.000.000 4 Pengamanan tambang dan Csr :25.000 MT x 6.000 150.000.000 4 Asuransi Tenaga Kerja 5% x 438.000.000
SUB JUMLAH 709.900.000 JUMLAH MODAL KERJA 6.668.650.000 BIAYA INVESTASI 11.071.650.000
Investasi (modal tetap)
Modal Kerja
Biaya pratambang
Biaya peralatan Investasi (modal tetap) 3.303.000.000 1.100.000.000 4.403.000.000 Biaya langsung (Rp) Biaya tidak langsung (Rp) Modal kerja (Rp) 5.958.750.000 709.900.000 6.668.650.000 Bulan ke Produksi (MT) pendapatan (RP 330.000/MT) 1 - -2 5.000 1.650.000.000 3 11.000 3.630.000.000 Untuk pembiayaan penambangan di KP Kartanegara
Perkasa selama 3 tahun, dengan asumsi modal kerja disiapkan untuk 3 bulan kedepan , maka biaya yang dibutuhkan adalah Rp 11.071.650.000,- dengan rincian 4.403.000.000 untuk biaya investasi yang akan dikembalikan melalui “depresiasi dan amortisasi” dan 6.558.650.000 merupakan modal kerja untuk kegiatan produksi batubara yang akan dikompensasikan nantinya melalui profit yang dihasilkan. Modal kerja didistribusikan bertahap sesuai kebutuhan. Dan selama 3 bulan bekerja, 16.000 mt atau setara dengan Rp 5.280.000.000,-telah dihasilkan.
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Tahun I.Bulan ke
Rencana Produksi (MT) Rencana pendapatan (RP 330.000/MT) 1 -2 5.000 1.650.000.000 3 11.000 3.630.000.000 4 16.500 5.445.000.000 5 16.500 5.445.000.000 6 16.500 5.445.000.000 7 16.500 5.445.000.000 8 22.000 7.260.000.000 9 22.000 7.260.000.000 10 22.000 7.260.000.000 11 22.000 7.260.000.000 12 22.000 7.260.000.000 Total 192.000 61.440.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Tahun II,Bulan ke
Rencana Produksi (MT) Rencana pendapatan (RP) Rp 330.000/MT 1 22.000 7.260.000.000 2 22.000 7.260.000.000 3 22.000 7.260.000.000 4 22.000 7.260.000.000 5 22.000 7.260.000.000 6 22.000 7.260.000.000 7 22.000 7.260.000.000 8 22.000 7.260.000.000 9 22.000 7.260.000.000 10 22.000 7.260.000.000 11 22.000 7.260.000.000 12 22.000 7.260.000.000 Total 264.000 87.120.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Tahun II,Bulan ke
Rencana Produksi (MT) Rencana pendapatan (RP) Rp 330.00/MT 1 22.000 7.260.000.000 2 22.000 7.260.000.000 3 22.000 7.260.000.000 4 22.000 7.260.000.000 5 22.000 7.260.000.000 6 22.000 7.260.000.000 7 22.000 7.260.000.000 8 22.000 7.260.000.000 9 22.000 7.260.000.000 10 22.000 7.260.000.000 11 22.000 7.260.000.000 12 22.000 7.260.000.000 Total 264.000 87.120.000.000
Total Pendapatan
Produksi (MT) Pendapatan (Rp) Tahun I 192.000 61.440.000.000 Tahun II 264.000 87.120.000.000 Tahun III 264.000 87.120.000.000 Total 720.000237.600.000.000,-Biaya Royalti Pusat
Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
1 192.000 5% X Rp 330.000 3.168.000.000 2 264.000 5% xRp 330.000 4.356.000.000 3 264.000 5%x Rp 330.200 4.356.000.000
BIAYA FEE KP OWNER
Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
1 192.000 39.900 7.660.800.000 2 264.000 39.900 10.533.600.000 3 264.000 39.900 10.533.600.000
RENCANA BIAYA PRATAMBANG
1 DP KP Owner (CV KP) Rp 750.000.000 2 Eksplorasi (Mapping, Driliing, Topo, design tambang) untuk 30
Ha
Rp 183.000.000 3 DP Kontraktor Rp 1.000.000.000 5 Pembebasan Lahan Tambang 30 ha @ Rp 30.000.000 Rp 900.000.000 6 Biaya Bangunan Rp 470.000.000
DP KP OWNER
DP KONTRAKTOR
RINCIAN BIAYA EKPLORASI
RINCIAN BIAYA BANGUNAN
Kegiatan Luasan (ha) Biaya (Rp) Total (RP) Mapping 30 1.000.000/HA 30.000.000 Drilling 500 m 180.000/m 90.000.000 Topografi 30 1.100.000 33.000.000 Design tambang 30 1.000.000 30.000.000 Total 183.000.000 no Jumlah (Rp) 1 Mine office 150.000.000 2 Basc camp 150.000.000 3 Workshop -4 Pembangkit Tenaga Listrik 100.000.000 5 Pos Keamanan 20.000.000 6 Tempat ibadah 50.000.000 Total (perkiraan) 470.000.000BIAYA PEMBEBASAN LAHAN
30 Ha @ 30.000.000 =
Investasi Peralatan
Kendaraan Operasional 2 Unit @350.000.000 Rp 750.000.000
Tower lamp 2 Unit @ 150.000.000 Rp 350.000.000 Rp 1.100.000.000
Biaya Langsung
Biaya Tidak Langsung
Biaya OB, CG Rp
90.000,-Biaya Hauling Rp 23.800,-Biaya Barging dan crashing Rp 65.000,-Total Rp 178.800,-Biaya csr Rp 3.000,-Lingkungan (reklamasi) Rp 2.000,-Pengamanan Tambang Rp 3.000,-Fee manajemen Rp 10.000,-Overhead Rp 5.000,-Total Rp 23
.000,-Biaya langsung merupakan biaya
yang berhubungan langsung dengan
kegiatan produksi batubara dan
merupakan fix cost
Biaya tidak langsung, kecuali fee manajemen besaranya setiap bulan tidak bisa diprediksi. Bisa lebih dari yang dianggarkan bisa juga kurang dari yang dianggarkan. Oleh sebab itu, biaya tidak langsung bila ada sisa tiap bulanya harus dikumulatifkan dan dijadikan simpanan.
BIAYA KONTRAKTOR TAMBANG
Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
1 192.000 90.000 17.280.000.000 2 264.000 90.000 23.760.000.000 3 264.000 90.000 23.760.000.000
BIAYA BARGING, CRUSING DAN SEWA JALAN HAULING
Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
1 192.000 65.000 12.480.000.000 2 264.000 65.000 17.160.000.000 3 264.000 65.000 17.160.000.000
BIAYA HAULING
Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
1 192.000 1700 x 14 Km = 28.900 5.548.800.000 2 264.000 1700 x 14 km = 28.900 7.629.600.000 3 264.000 1700 x 14 km = 28.900 7.629.600.000
2. K3 DAN COMDEV
No. Posisi Jumlah Gaji/Bln Total/tahun I. Manajemen 1 General Manager 1 20.000.000 2 Mine Manager 1 15.000.000 3 Safety Manager 1 10.000.000 4 Marketing Manager 1 7.500.000 6 Finance & Adm. Manager 1 7.500.000 7 Secretary 1 3.000.000 Sub total I 7 63.000.000 756.000.000 1 HRD 1 3.500.000 2 Accountant 1 3.500.000 3 Admint. Personil 1 3.000.000 4 Staff K3 1 3.000.000 5 Staff community developmen t 1 3.000.000 6 Staff lingkungan 1 3.000.000 7 Security Guard 8 16.000.000 Sub Total II 14 35.000.000 420.000.000
GAJI KARYAWAN
1. MANAJEMEN
3
. Perencanaan & Enginering
4. Administrasi Keua
ngan
1 Mine Engineer 1 10.000.000 2 Safety Personil 2 6.000.000 3 Geologist 1 5.000.000 4 Surveyor 2 8.000.000
Sub Total III 6 29.000.000 348.000.000 Total 1 Marketing Staff 2 5.000.000 2 Clecrk 1 2.000.000 Sub Total IV 3 7.000.000 84.000.000 V. OPERASI 1 General Foreman 0 0 0 2 Foreman 0 0 0 3 Heavy Equipment Operator 0 0 0 4 Light Equipment Operator 0 0 0 5 Unskilled Labour 0 0 0 Sub Total V 0 0 V. Perawatan & Logistik 1 Unskilled Laborer 8 1.500.000 Sub Total VI 8 12.000.000 144.000.000 TOTAL 38 146.000.000 1.752.000.000
Biaya Pengamanan Tambang
Biaya overhead
Tahunke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
1 192.000 3.000 576.000.000 2 264.000 3.000 792.000.000 3 264.000 3.000 792.000.000
Tahun
ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
1 192.000 5.000 960.000.000 2 264.000 5.000 1.320.000.000 3 264.000 5.000 1.320.000.000
Biaya Pemantauan Lingkungan
Biaya CSR
Tahun
ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
1 192.000 2.000 384.000.000 2 264.000 2.000 528.000.000 3 264.000 2.000 528.000.000
Tahun
ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
1 192.000 3.000 576.000.000 2 264.000 3.000 792.000.000 3 264.000 3.000 792.000.000
Biaya Pemeliharaan
Biaya Asuransi Karyawan
Nilai pembelian Biaya Pemeliharaan(thn)Rp 1.100.000.000 5 % 55.000.000
Per Tahun Gaji Biaya Asuransi
Tahun I. Bulan ke
Produksi (MT) Fee Manajemen (RP 10.000/MT) 1 -2 5.000 50.000.000 3 11.000 110.000.000 4 16.500 165.000.000 5 16.500 165.000.000 6 16.500 165.000.000 7 16.500 165.000.000 8 22.000 220.000.000 9 22.000 220.000.000 10 22.000 220.000.000 11 22.000 220.000.000 12 22.000 220.000.000 Total 192.000 1.920.000.000 Tahun II, Bulan ke
Produksi (MT) Fee Manajemen (RP 10.000/MT) 1 22.000 220.000.000 2 22.000 220.000.000 3 22.000 220.000.000 4 22.000 220.000.000 5 22.000 220.000.000 6 22.000 220.000.000 7 22.000 220.000.000 8 22.000 220.000.000 9 22.000 220.000.000 10 22.000 220.000.000 11 22.000 220.000.000 12 22.000 220.000.000 Total 264.000 2.640.000.000
Tahun III. Bulan ke Produksi (MT) Fee Manajemen (RP 10.000/MT) 1 22.000 220.000.000 2 22.000 220.000.000 3 22.000 220.000.000 4 22.000 220.000.000 5 22.000 220.000.000 6 22.000 220.000.000 7 22.000 220.000.000 8 22.000 220.000.000 9 22.000 220.000.000 10 22.000 220.000.000 11 22.000 220.000.000 12 22.000 220.000.000 Total 264.000 2.640.000.000
Amortisasi Biaya PraTambang
Depresiasi/Penyusutan Barang
Tahun I Tahun II Tahun III
1.101.000.000 1.101.000.000 1.101.000.000
Tahun I Tahun II Tahun III
Propit And Loss
Dasar Analisis
1. Modal/investasi
2. Biaya produksi
3. Tingkat produksi
4. Perkiraan harga jual
5. Perhitungan amortisasi dan
depresiasi linier
6. Tidak menggunakan ekskalasi
biaya dan ekskalasi
pendapatan
7. Harga batubara
330.000,-Sistim penambangan
Dikontraktorkan
D
I
K
O
N
T
R
A
K
T
O
R
K
A
N
PROFIT AND LOSS
N O MINING COST TAHUN I TAHUN ll TAHUN KE lll
1 Produksi batubara (MT) 192.000 264.000 264.000 Pendapatan (Rp 330.000/MT) 61.440.000.000 87.120.000.000 87.120.000.000 Royalty pusat (5%) 3.168.000.000 4.356.000.000 4.356.000.000 Pendapatan kotor 58.272.000.000 82.764.000.000 82.764.000.000 Fee Kp Owner (Rp 39.900) 7.660.800.000 10.533.600.000 10.533.600.000 Pendapatan bersih 50.707.200.000 72.230.400.000 72.230.400.000 2 Operasional Cost Biaya langsung (Rp 178.800) 34.329.600.000 47.203.200.000 47.203.200.000 Biaya tak langsung (Rp 23.000) 4.416.000.000 7.590.000.000 7.590.000.000 Gaji karyawan 1.752.000.000 1.752.000.000 1.752.000.000 Asuransi karyawan (5%
1.752.000.000)
87.600.000 87.600.000 87.600.000 Pemeliharaan (5% x Rp 1.100.000) 55.000.000 55.000.000 55.000.000 Total Operasional cost 40.640.200.000 56.687.800.000 56.687.800.000 Pendapatan - Operasional cost 10.067.000.000 15.542.600.000 15.542.600.000
3 Pratambang
Depresiasi 366.666.667 366.666.667 366.666.667 amortosasi 1.101.000.000 1.101.000.000 1.101.000.000 Incame belum pajak 11.534.666.667 17.010.266.667 17.010.266.667 Pajak (30%) 3.460.400.000 5.103.080.000 5.103.080.000 Laba bersih 8.074.266.667 11.907.186.667 11.907.186.667
Cash flow - 11.071.650.000 - 2.997.383.333 8.909.803.334 29.973.833.333
BEP
Pada awal tahun kedua penambangan BEP telah tercapai