Lampiran Klarifikasi Aanwijzing Prakualifikasi Ulang
Pengadaan Badan Usaha untuk Transportasi Publik Berbasis Rel Di Koridor 1 beserta Fasilitas
Pendukungnya Melalui Mekanisme Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha
Waktu : Senin, 9 Maret 2015
Tempat : Ruang Rapat Dinas Perhubungan Bandung
Terdapat 11 perusahaan Peserta yang hadir pada aanwijzing: 1. PT. Progo Sarana Utama
2. PT. INKA
3. PT. Monorel Pratama Indonesia
4. Lucky – TCL Taesung – Mun Korea – Indonesia 5. PT. Rekons KU
6. PT. Sido Semesta 7. PT. PP (Persero), Tbk 8. SMRT – PT. Files 9. PT. LEN Industri
10. PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk 11. PT. Cipta Bangun Istana (PT. CBI)
Daftar Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban / Tanggapan
PT. INKA
1 Apakah ada dokumen legal seperti sertifikat terkait semua lahan konsesi?
Terminal Leuwi Panjang, Ledeng, dan Dago merupakan aset pemerintah kota Bandung yang sertifikasinya masih dalam proses. 2 Apakah lahan untuk pembangunan
trase itu milik Pemkot dan apakah perlu ada pembebasan lahan?
Ruas-ruas jalan untuk trase adalah milik pemerintah kota Bandung, kalaupun ada kebutuhan pembebasan lahan mungkin hanya pada saat pelebaran jalan untuk stasiun atau pemenuhan kriteria teknis seperti jari-jari pada tikungan dan sebagainya. Tapi sebisa mungkin akan diminimalisir sehingga di sepanjang trase itu kebutuhan pembebasan lahan akan sangat minim.
3 Pada pemasukan dokumen PQ tanggal 27 April apakah sudah termasuk dengan FS? Diperkirakan waktunya
Dokumen FS tidak dipersyaratkan dalam pemasukan dokumen PQ. Pemkot tidak menentukan waktu kapan FS dapat
tidak cukup untuk melakukan FS. dilakukan, silakan mengalokasikan waktunya sendiri.
4 Kebijakan tarif ditentukan oleh siapa, investor atau Pemda?
Usulan tarif disepakati antara Pemda dan investor yang kemudian ditetapkan dalam Perda oleh DPRD.
5 Pada Dokumen PQ halaman 44 poin 7 terdapat kalimat ‘gugur kecuali dikesampingkan’. Hal-hal apa yang termasuk dikesampingkan?
Hal-hal yang dikesampingkan adalah hal-hal yang tidak substansial, misalnya kesalahan penulisan tanggal.
6 Apakah dimungkinkan ada subsidi dari pemerintah, apabila ternyata dari tarif dan konsesi tidak mencukupi?
Tidak ada, sebagaimana dituangkan dalam dokumen PQ hanya 3 lahan yang dikonsesikan.
Pada prinsipnya Pemda ingin merealisasikan proyek ini dengan terlebih dahulu mengumpulkan feedback dari investor, apakah nilai proyek ini mencukupi atau tidak. Dari beberapa pertemuan dan perhitungan tertentu angka-angka inilah yang cukup. Pada saat lelang nanti, investor silakan memberikan proposal dengan pemanfaatan 3 lahan konsesi, atau bahkan tidak memerlukan konsesi tersebut, atau mungkin melakukan pembebasan lahan atau memanfaatkan lahan-lahan lain, dst. Hal ini akan menjadi bahan penilaian.
PT. LEN Industri
1 Apa saja evaluasi kriteria untuk proses PQ ini?
Kriteria evaluasi dapat dilihat di dokumen PQ huruf G Kriteria Prakualifikasi Ulang halaman 36-45.
2 Apakah Leuwi Panjang sudah dipastikan digunakan untuk koridor 1? Terkait dengan rencana monorel Provinsi Jabar koridor Leuwi Panjang – Gedebage – Tanjung Sari.
Terminal Leuwi Panjang adalah aset pemerintah kota Bandung yang nantinya akan menjadi terminal untuk monorel koridor 1 dan dilalui oleh monorel Provinsi Jabar (Leuwi Panjang – Gedebage – Tanjung Sari).
3 Dalam Dokumen PQ apakah ketentuan investasi sebesar Rp 750 Milyar untuk pembangunan infrastruktur transportasi harus dipenuhi oleh semua anggota konsorsium?
Ketentuan Rp 750 Miliar pada Kriteria Bisnis hanya harus dipenuhi oleh salah satu anggota konsorsium. Sedangkan pada Kriteria Keuangan jumlahnya dihitung secara agregat. Penilaian pengalaman pada kriteria bisnis
adalah bentuk kualifikasi untuk menggambarkan pendekatan equity dan loan calon investor, dengan pendekatan skala bisnis investor sebesar 30% equity dan 70% loan dari total nilai proyek.
4 Apa yang dimaksud dengan infrastruktur transportasi?
Sesuai dengan Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor:3 Tahun 2012 tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Pasal 3 ayat 2 huruf a, dinyatakan bahwa infrastruktur transportasi, meliputi pelayanan jasa kebandarudaraan, penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhan, sarana dan prasarana perkeretaapian.
5 Pada project digest, di kebutuhan biaya tidak ada pembangunan untuk infrastruktur power. Bagaimana menanggapi hal ini?
Teknologi monorel yang ada di project digest diadopsi dari Pra FS dan itu yang menjadi dasar kira-kira berapa besar investasinya, namun itu tidak mengikat, karena konsepnya adalah selama tingkat pelayanan terpenuhi itulah yang diharapkan. Sedangkan untuk penggunaan moda tertentu, power plant, dan sebagainya dibuka selebar-lebarnya kepada investor selama masih masuk ke dalam kategori LRT. Hal ini nanti akan dibahas lebih detail saat pemasukan penawaran teknis dan biaya.
PT. Monorel Pratama Indonesia 1 Angka-angka di dokumen PQ semuanya
dalam rupiah, bagaimana bila nilai dolar berubah?
Pada laporan keuangan, yang akan digunakan adalah kurs rata-rata 3 bulan terakhir sejak batas akhir pemasukan dokumen PQ (27 April).
2 Apakah setiap anggota konsorsium harus melampirkan laporan keuangan masing-masing & ditranslate?
Ya, masing-masing anggota konsorsium harus menyampaikannya dan juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
3 Kapan perizinan (misalnya untuk pengimporan barang atau yang lainnya) diperlukan, saat memasukkan dokumen atau setelah menang PQ?
Perizinan diperlukan setelah perjanjian kerja sama ditandatangani.
4 Bagaimana konektivitas antara koridor 1, koridor 2, dan monorel Jabar?
Koridor 1 dan 2 terkoneksi di Jl. Merdeka - Jl. Martadinata (RS Sariningsih).
Koridor 1 dan monorel Jabar terkoneksi di Leuwi Panjang.
Koridor 2 dan monorel Jabar terkoneksi di Gedebage.
Lucky Consortium
1 Terkait skenario demand 1 & 2 di project digest, program restrukturisasi pada skenario 2 akan dilakukan dalam waktu berapa lama?
Program restrukturisasi sudah dimulai oleh Dinas Perhubungan dengan penerapan ketentuan pembaruan izin trayek angkutan umum hanya dapat dilakukan oleh Badan Usaha (bukan individu). Program rerouting trayek angkutan umum rencananya dimulai tahun 2015 dan diharapkan selesai pada saat LRT mulai beroperasi.
2 Apakah semua asumsi yang diberikan pemerintah, seperti jumlah gerbong, kapasitas penumpang, dan headway itu bersifat mengikat?
Data tersebut pada dokumen PQ sudah dihapus karena memang tergantung teknologi yang akan digunakan. Jadi yang dipegang adalah kapasitas minimum penumpang dan headway maksimumnya. 3 Bagaimana pemanfaatan lahan stasiun
di atas badan jalan?
Pemanfaatan stasiun diperbolehkan selama sesuai dengan tata ruang & pemanfaatan ruang.
4 Berapa lama masa konsensi dan bagaimana mekanismenya?
Masa konsesi adalah 30 tahun dan dapat diperpanjang setelah dilakukan evaluasi. Lain-Lain
1 Bagaimana bila perusahaan anggota konsorsium ada yang belum mencapai 1 tahun sehingga belum ada laporan keuangan untuk 3 tahun terakhir?
Kalau memang belum 1 tahun seharusnya tertulis di aktanya. Persyaratan laporan keuangan 3 tahun terakhir hanya untuk perusahaan yang memungkinkan, jika belum memungkinkan silakan disesuaikan.
2 Dalam dokumen PQ, masing-masing konsorsium harus mencantumkan pembagian tugas, apakah pembagian ini dapat dilakukan secara bebas, misal ada perusahaan yang bertugas di bidang sosial atau yang lainnya?
Ya boleh, tapi juga perlu diingat bahwa pembagian sahamnya juga perlu ditulis.
3 Dokumen PQ hal 38, poin 2.2.1 terdapat kalimat ‘dimana perusahaan
Pemda hanya menghimbau agar perusahaan kota Bandung lebih terlibat dalam proyek ini,
yang terdaftar di Kota Bandung akan lebih diutamakan’. Maksudnya diutamakan bagaimana?
tetapi hal ini tidak menjadi penilaian.
4 Di mana depo akan ditempatkan? Depo ditempatkan di Terminal Leuwi Panjang.
5 Bisa disebutkan secara detil apa saja konsesi yang diberikan?
Lahan di Terminal Leuwi Panjang, Ledeng, dan Dago. Lahan tersebut peruntukan RTRW-nya adalah jasa sehingga dapat dibangun mall, apartemen, atau yang lainnya, tergantung perhitungan investor agar biaya operasional bisa diimbangi dengan lahan konsesi yang diberikan. Termasuk di dalamnya adalah biaya reklame di seluruh koridor dan di badan moda LRT.
6 Fungsi terminal lahan konsesi apakah harus dipertahankan atau tidak?
Peruntukan lahan Terminal Leuwi Panjang adalah sebagai jasa. Fungsi terminal lebih baik dipertahankan dan dijadikan Feeder. Dari informasi yang ada, Terminal Leuwi Panjang ini di masa datang akan beralih ke Gedebage.
Catatan Tambahan
Tambahan dari Pak Arfi: Terkait monorel Provinsi, trase 1 (Leuwi Panjang – Tanjung Sari) dibagi menjadi 2 tahap:
a. Leuwi Panjang – Gedebage b. Gedebage – Tanjung Sari
Masukan dari Monorel Pratama Indonesia: sebaiknya proyek koridor 1 dan 2 digabungkan untuk mengefisienkan waktu dan bahkan bisa jadi perusahaan yang hadir di sini bisa membentuk konsorsium.
Pertanyaan tambahan dapat disampaikan melalui email kepada panitia sampai dengan tanggal 13 April 2015 pukul 16.00 WIB
Terdapat 14 Peserta yang telah mendaftar PQ: 1. Marubeni Corporation
2. PT. Progo Sarana Utama 3. PT. INKA
4. Lotte Engineering and Construction Ltd.
5. GS E&C Corporation Branch Jakarta dan CCNU EECU Holdings Malaysia (M) Sdn.Bhd - Malaysia 6. PT. Monorel Pratama Indonesia
7. Lucky – TCL Taesung – Mun Korea – Indonesia 8. PT. Rekons KU 9. PT. Sido Semesta 10. PT. PP (Persero), Tbk 11. SMRT – PT. Files 12. PT. LEN Industri
13. PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk 14. PT. Cipta Bangun Istana (PT. CBI)
