• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tia Setiawati, Yeni Rustina, Kuntarti 2. Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Derajat Neuropati Diabetikum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tia Setiawati, Yeni Rustina, Kuntarti 2. Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Derajat Neuropati Diabetikum"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 2 | Nomor 2 | Desember2015

1. Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh dan Kenyamanan pada Anak yang Mengalami Demam

Tia Setiawati, Yeni Rustina, Kuntarti

2. Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Derajat Neuropati Diabetikum

Afrieani Deasy

3. Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi pada Ibu Hamil di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Lampung Tahun 2015

Apri Sulistianingsih, Desi Ari Madi Yanti, Evi Agustina

4. Gambaran Skala Nyeri Haid pada Usia Remaja

Rahayu Savitri

5. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Rupture Perineum Persalinan Normal Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis

Neli Sunarni

6. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Kebersihan Tangan Petugas Kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014

Lia Nugraha, Iyus Yosef

7. Hubungan antara Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan Discharge Planning di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk. II Dustira Cimahi

Kiki Rizki Octaviani, Dadang Darmawan

8. Kualitas Hidup pada Pasien Tuberkulosis Paru Berdasarkan Aspek Kepatuhan Terhadap Pengobatan di Puskesmas Padasuka Kota Bandung

Suci Tuty Putri

9. Gambaran Tingkat Kecemasan Remaja Putri pada Saat Menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Kota Bandung

Mulyanti

10. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Masyaraka Terhadap Pencegahan Penyakit Filariasis di RW 13 Kelurahan Dangdeur Wilayah Kerja Puskesmas Sukarahayu Kabupaten Subang

(2)

JURNAL KEPERAWATAN ‘AISYIYAH (JKA)

Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015

Pelindung:

Ketua STIKes ‘Aisyiyah Bandung

Penanggung Jawab:

Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid.

Ketua:

Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO.

Sekretaris/Setting/Layout:

Aef Herosandiana, S.T., M.Kom.

Bendahara:

Riza Garini, A.Md.

Penyunting/Editor : Perla Yualita, S.Pd., M.Pd. Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep Pemasaran dan Sirkulasi :

Nandang JN., S.Kp., M.Kep.,Ns., Sp.Kep., Kom. Mitra Bestari :

Dewi Irawati, MA., Ph.D. Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D. DR. Kusnanto, S.Kp., M.Kes. Iyus Yusep, S.Kp., M.Si., MN. Irna Nursanti, M.Kep., Sp. Mat.

Erna Rochmawati, SKp., MNSc., M.Med.Ed. PhD. Mohammad Afandi, S.Kep., Ns., MAN.

Alamat Redaksi:

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah

Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022) 7305269

E-mail: jka.aisyiyahbdg@gmail.com

(3)

DAFTAR ISI

1. Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh dan Kenyamanan pada Anak yang Mengalami Demam

Tia Setiawati, Yeni Rustina, Kuntarti ... 1 - 9 2. Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Derajat Neuropati Diabetikum

Afrieani Deasy ... 11 - 16 3. Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi pada Ibu Hamil

di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Lampung Tahun 2015

Apri Sulistianingsih, Desi Ari Madi Yanti, Evi Agustina ... 17 - 24 4. Gambaran Skala Nyeri Haid pada Usia Remaja

Rahayu Savitri ... 25 - 29 5. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Rupture Perineum Persalinan Normal

Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis

Neli Sunarni ... 31 - 40 6. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Kebersihan Tangan Petugas Kesehatan di

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014

Lia Nugraha, Iyus Yosef ... 41 - 47 7. Hubungan antara Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan Discharge Planning

di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk. II Dustira Cimahi

Kiki Rizki Octaviani, Dadang Darmawan ... 49 - 59 8. Kualitas Hidup pada Pasien Tuberkulosis Paru Berdasarkan Aspek Kepatuhan

Terhadap Pengobatan di Puskesmas Padasuka Kota Bandung

Suci Tuty Putri ... 61 - 67 9. Gambaran Tingkat Kecemasan Remaja Putri pada Saat Menstruasi di SMA

Muhammadiyah 1 Kota Bandung

Mulyanti ... 69 - 77 10. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Masyaraka Terhadap Pencegahan Penyakit

Filariasis di RW 13 Kelurahan Dangdeur Wilayah Kerja Puskesmas Sukarahayu Kabupaten Subang

(4)

25

ARTIKEL PENELITIAN

JKA.2015;2(2):25-29

GAMBARAN SKALA NYERI HAID PADA USIA REMAJA

Rahayu Savitri

ABSTRAK

Nyeri haid atau dismenorea merupakan suatu penyakit gejala fisik yang paling umum yang banyak terjadi pada remaja usia sekolah dengan angka kejadian sekitar 60% - 90%. Saat ini belum diketahui tingkat skala nyeri haid tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran skala nyeri haid pada usia remaja siswi. Metode penelitian menggunakan survei deskriftif. Populasi penelitian sebesar 106 siswi dengan sampel sebesar 51 siswi dengan menggunakan pendekatan insidental sampling. Data diperoleh dengan lembar chek list berupa intensitas nyeri 10 poin dengan keterangan kata. Berdasarkan uji univariat didapatkan hasil tingkat skala nyeri yaitu nyeri ringan sebanyak 6 (11,8%), nyeri sedang 38 (74,5%), nyeri berat 6 (11,8%), dan nyeri sangat berat 1 (2,0%). Simpulan bahwa gambaran skala nyeri haid yang dialami oleh siswi sebagian besar berada pada rentang nyeri sedang yaitu sebanyak 38 orang siswi (74,5%). Saran terhadap peneliti selanjutnya yaitu mencari suatu metode terhadap penurunan skala nyeri haid agar pada saat remaja mengalami haid tidak terjadi dismenorea.

Kata kunci: nyeri haid, dismenorea, skala nyeri, remaja. Abstract

Painful on menstruation or dysmenorrhea is a disease of physical symptoms that most com-mon has been experienced on adolescents of school age with the incidence of it as many as 60 % to 90 %. Recently it has not been known the level of menstruation pain scale. The purpose of this research is to identify the description of menstruation pain scale on the adolescence. The method of the research used descriptive survey. Populations in the research were as many as 106 students with the samples were as many as 51 samples by using incidental sampling approach. Data is collected with checklist sheets of pain intensity is 10 points with statement explanation in written. Based on the univariate test was obtained the results of the pain scale were mild pain as many as 6 (11,8 %), with the moderate pain as many as 38 (74.5 %), with heavy pain as many as 6 (11,8 %), and very heavy pain was as many as 1 (2,0 %). This research conclusion is that a pain scale of menstruation on students was majority on the rate of mod-erate pain scale about 38(74,5 %) female students. The suggestion for the further researcher to find the new method toward to decrease pain scale of menstruation that it does not happen dysmenorrhea on adolescents.

Keywords: menstruation pain, dysmenorrhea, pain scale, adolescents Program Studi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi

PENDAHULUAN

Masa remaja (Adolescence) merupakan masa dimana terjadi transisi masa kanak- kanak menuju dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20 tahun (Perry & Potter, 2009). Pada masa ini terjadi suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Dimana salah satu tanda yang khas pada remaja adalah terjadinya pubertas. Pubertas didefinisikan

sebagai waktu kematangan seksual yang ditandai dengan adanya menarche (menstruasi pertama kali) yang merupakan salah satu tanda terjadinya masa reproduksi pada anak perempuan (Pediatri, 2010). Selanjutnya proses menstruasi ini berlangsung secara rutin setiap bulan pada setiap perempuan normal yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Namun banyak diantaranya dalam periode menstruasi ini mengalami masalah, khususnya pada masa remaja sering mengalami

(5)

26 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah

JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015

nyeri haid (Dismenorea) (Sukarni & Wahyu, 2013).

Berbagai masalah yang timbul pada menstruasi merupakan masalah ginekologi yang sering dikeluhkan oleh remaja, seperti ketidakaturan menstruasi, menoragia, dismenorea, dan gejala lain yang berhubungan. Diantara keluhan tersebut, dismenorea yang paling umum dilaporkan, terjadi pada 60% - 90% remaja, dan merupakan penyebab paling sering alasan ketidakhadiran di sekolah dan pengurangan aktivitas sehari - hari (Pediatri, 2010). Menurut Anwar, (2011) dismenorea adalah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat. Keparahan dismenorea berhubungan langsung dengan lama dan jumlah darah haid. Biasanya nyeri muncul sebelum keluarnya haid dan meningkat pada hari pertama dan kedua. Dan biasanya gejala dismenorea primer terjadi pada wanita usia produktif 3 - 5 tahun setelah mengalami haid pertama dan wanita yang belum pernah hamil (Purnamasari, 2013).

Di Turki menemukan bahwa dismenorea merupakan gangguan menstruasi dengan prevalensi terbesar (89,5%) diikuti ketidakteraturan menstruasi (31,2%), serta perpanjangan durasi menstruasi (5,3%). Berdasarkan studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12 - 17 tahun) di Amerika Serikat, Klein dan Litt melaporkan prevalensi dismenorea mencapai 59,7%. Studi ini juga melaporkan bahwa dismenorea menyebabkan 14% remaja sering tidak masuk sekolah (Bonde dkk, 2014).

Menurut data WHO (2012), didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami dismenorea dengan 10 - 15% mengalami dismenorea berat. Di Malaysia prevalensi dismenorea pada remaja sebanyak

62,3% (Ningsih, 2011). Sedangkan Di Indonesia angka kejadian dismenorea terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder (Purnamasari, 2013). Berdasarkan hasil penelitian, angka kejadian dismenorea di Jawa Barat cukup tinggi, hasil penelitian didapatkan kejadian sebanyak 54,9% wanita mengalami dismenorea, terdiri dari 24,5% mengalami dismenorea ringan, 21,28% mengalami dismenorea sedang dan 9,36% mengalami dismenorea berat (Arnis, 2012).

Pada penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah jenjang pendidikan menengah atas yang berada pada rentang masa peralihan dari remaja ke dewasa. Dan merupakan usia puncak dimana terjadinya dismenorea yaitu (3-5 tahun setelah menarche). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan pada siswi pada Januari 2015 yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi, bahwa dari 10 siswi ternyata hasilnya 10 siswi (100%) mengatakan selalu mengalami nyeri pada saat menstruasi (dismenorea). Dengan menggunakan skala intensitas nyeri 10-poin dengan keterangan kata (Kozier, 2010), 2 siswi (20%) diantaranya mengatakan nyeri berat (skala nyeri 7), 3 siswi (30%) diantaranya mengatakan nyeri sedang (skala nyeri 6), 3 siswi (30%) mengatakan nyeri sedang (skala nyeri 5) dan 2 siswi (30%) diantaranya mengatakan nyeri sedang (skala nyeri 4). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui skala nyeri haid pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada remaja siswi kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi.

METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif. Variabel penelitian ini adalah skala nyeri haid. Adapun definisi opersional seperti yang tertera pada Tabel 1.

(6)

Gambaran Skala Nyeri Haid pada Usia Remaja 27

JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswi kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi yang sudah mengalami menstruasi yang terdiri dari 106 orang (Sumber : Rekapitulasi data Kesiswaan MAN Cimahi, 2015). Besaran sampel yang digunakan menggunakan rumusan sebagai berikut:

Keterangan : n = Besar sampel N = Besar populasi

D = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan: 10% (0,1), 5% (0,05), atau 1% (0,01. (Sumber: Notoatmodjo, 2010)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:

Cara pengumpulan data pada semua sampel adalah mengukur skala nyeri pada siswi yang mengalami nyeri haid (dismenorea).

a. Persiapan

1) Peneliti melakukan pendekatan kepada siswi kelas XI MAN Cimahi serta memberi penjelasan tentang tujuan penelitian kepada responden. 2) Peneliti meminta persetujuan kepada

responden dan menandatangani lembar persetujuan (informed

concent).

b. Pelaksanaan

Pada saat mendapatkan siswi yang sedang menstruasi dengan kriteria inklusi peneliti akan melakukan pre - test, peneliti langsung mengkaji skala nyeri responden menggunakan skala intensitas nyeri 10 - poin dengan keterangan kata. Kemudian peneliti memberikan lembar

check list untuk menchecklist skala nyeri

yang dirasakan oleh responden.

Instrumen penelitian adalah

wawancara, observasi dengan menggunakan lembar check list, skala intensitas nyeri 10 - poin dengan keterangan kata (Kozier, 2010).

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Skala nyeri haid Melakukan pengukuran skla nyeri pada responden yang sedang mengalami menstruasi hari ke 1 atau ke 2 dan mengalami nyeri haid (dismenorea)

1. Lembar Check List 2. Skala intensi tas

nyeri 10-poin dengan kete -rangan kata (Kozier, 2010).

Nyeri ringan bila skor 1 - 3

Nyeri sedang bila skor 4 - 6

Nyeri berat bila skor 7 - 9

Nyeri sangat berat bila skor 10.

Ordinal

(7)

28 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah

JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 c. Tahap akhir

a) Penyusunan laporan penelitian. b) Penyajian hasil akhir penelitian. Pengolahan data yang harus dilalui yaitu:

Editing, Coding, Processing, dan Cleaning.

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa univariat yang dimaksud adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi dari setiap variabel, analisis ini digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran skala nyeri haid. Adapun rumus persentase frekuensi skala nyeri haid sebagai berikut:

Rumus :

Keterangan P = Persentasi F = Frekuensi

N = Jumah seluruh responden (Sumber : Notoatmodjo, 2010).

Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007) untuk mencegah timbulnya masalah etika, maka dilakukan hal

Informed consent yang diberikan sebelum

melakukan penelitian. Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian informed consent bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian yaitu Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan Analisis univariat dalam penelitian ini untuk mengetahui skala nyeri haid pada remaja siawi, didapatkan hasil yang tertera pada Tabel 2 sebagai berikut:

Skala Nyeri Jumlah Persentase

Nyeri ringan 6 11,8

Nyeri sedang 38 74,5

Nyeri berat 6 11,8

Nyeri sangat berat 1 2,0

Total 51 100

Sumber : Data Primer (2015)

Tabel 2. Distribusi frekuensi responden mengenai skala nyeri pada remaja siswi

Berdasarkan pada Tabel 2 bahwa sebanyak 6 orang siswi yang mengalami dismenorea (11,8%) berada di skala nyeri ringan, sebanyak 38 orang siswi yang mengalami dismenorea (74,5%) berada di skala nyeri sedang, sebanyak 6 orang siswi yang mengalami dismenorea (11,8%) berada di skala nyeri berat dan sebanyak 1 orang siswi yang mengalami dismenorea (2,0%) berada di skala nyeri sangat berat.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang tertera dalam tabel 2. menunjukkan bahwa skala nyeri haid siswi, sebagian besar siswi pada saat menstruasi mengalami nyeri pada rentang nyeri sedang. Hal ini terbukti dari besarnya persentase pada skala nyeri sedang yaitu sebanyak 38 orang siswi (74,5%).

Penelitian ini membuktikan bahwa hampir sebagian besar siswi ketika sedang menstruasi mengalami nyeri (dismenorea) dalam rentang skala nyeri sedang, hal ini dikarenakan pada saat proses menstruasi memasuki fase sekresi uterus akan mengeluarkan hormon prostaglandin yang akan mengakibatkan hiperaktivitas miometrium,

(8)

Gambaran Skala Nyeri Haid pada Usia Remaja 29

JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 ketika terjadi hiperaktivitas miometrium uterus

akan mengalami ischemia jaringan dikarenakan aliran darah tidak lancar akibat adanya prostaglandin yang berlebihan tersebut (Sukarni & Wahyu, 2013 : 49).

Siswi yang mengalami nyeri dalam rentang nyeri sedang tersebut ketika mengalami dismenorea mereka akan terganggu aktivitas, baik aktifitas fisik maupun psikis salah satu contoh mereka akan terganggu tingkat konsentrasi belajarnya dikarenakan nyeri yang mereka rasakan (Manuaba, 2009:59).

SIMPULAN

Skala nyeri haid yang dialami oleh remaja siswi, sebagian besar berada pada rentang nyeri sedang dengan persentase sebanyak 38 orang siswi (74,5%).

SARAN

Penelitian perlu dikembangkan lebih lanjut dengan melakukan penelitian lanjut dengan mencari metode yang dapat meredakan skala nyeri haid (dismenorea) pada remaja siswi agar siswi tersebut dapat melakukan aktivitas belajar dengan tidak mengalami gangguan nyeri haid.

DAFTAR PUSTAKA

Perry dan Potter. (2009). Fundametal

Keperawatan. Buku 1 Edisi 7, Salemba

medika, Jakarta.

Sukarni dan Wahyu. (2013). Buku Ajar

Keperawatan Maternitas. Nuha Medika,

Yogyakarta.

Anwar. (2011). Ilmu Kandungan. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.

Purnamasari, Wulan .(2013).Efektifitas Terapi Farmakologis dan Non Farmakologis terhadap Nyeri Haid (dismenorea) Pada Siswi. Skripsi. Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Bonde .(2014). Pengaruh Kompres Panas Terhadap Penurunan Derajat Nyeri Haid pada Siswa. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Kozier. Erb ( 2010). Fundamental Keperawatan. Konsep, Proses, dan Praktik, EGC. Jakarta. Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian

Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Salemba Medika. Jakarta.

Manuaba. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. EGC: Jakarta.

(9)

Gambar

Tabel 1 Definisi Operasional Penelitian
Tabel 2. Distribusi frekuensi responden mengenai  skala nyeri pada remaja siswi

Referensi

Dokumen terkait

Masalah MRSA menjadi semakin rumit karena munculnya galur MRSA resisten vankomisin dan munculnya galur baru MRSA yang sama sekali tidak berhubungan dengan

Dari hasil pengujian statlstik dengan tingkat ke- percayaan 1 0 % menunjukkan bahwa suhu yang didapatkan dari pendugaan dengan menggunakan a rata-rata tidak ber-

Kompresor berfungsi menciptakan tekanan rendah pada ruang evaporator dan menciptakan tekanan tinggi pada

Dalam penelitian ini, ANOVA digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata pada tanggapan responden pada perlakuan gambar AH (kredibilitas tinggi,

Senyawa oktil para-metoksi sinamat (OPMS) dapat disintesis menggunakan material awal etil para-metoksi sinamat (EPMS) yang diisolasi dari rimpang kencur (Kaemferia galanga

semakinmeningkat. Kepupusan flora dan fauna telah berada dalam zon kritikal dan ia perlu diambil serius selagi masih ada masa. Dalam keghairahan memenuhi keperluan hidup populasi

Faktor sumber pada minggu kedua September 2015 yang dapatdikarakterisasi PMFdiantaranyauntuk faktor pertama adalah dari Kendaraan Bermotor (18,3%), faktor kedua