• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN JARINGAN BERBASIS VLAN DAN HSRP PADA PT. IRADAT KONSULTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN JARINGAN BERBASIS VLAN DAN HSRP PADA PT. IRADAT KONSULTAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN JARINGAN BERBASIS

VLAN DAN HSRP PADA PT. IRADAT

KONSULTAN

Dimas Mahendra Putra, Dian Andriyana, Adityarachman

Sanputra, Tatang Gunar Setiadji

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, (021) 53696969 - (021) 53696999, dimas.0905@gmail.com – keepfight13@gmail.com –

adityarachmansanputra@gmail.com Abstrak

Telah dibuat suatu sistem jaringan komputer pada PT. Iradat Konsultan untuk mengatasi masalah pertukaran data yang tidak efisien antar gedung, pemakaian bandwidth yang tidak efisien, ketergantungan pertukaran data terhadap kualitas internet, sistem keamanan yang kurang baik dan sistem pemeliharaan jaringan yang sulit dengan menggunakan metode VLAN dan HSRP, di mana VLAN berfungsi untuk segmentasi jaringan dan membuat

broadcast domain terpecah sesuai dengan divisi yang ada, HSRP berfungsi untuk

menghubungkan jaringan antar gedung dan meningkatkan kehandalan jaringan dengan membuat jalur redundansi, sedangkan untuk keamanan data digunakan metode ACL. Sistem dibuat melalui metode analisis sistem yang sedang berjalan, studi literatur, perancangan dan uji coba untuk mengetahui sistem sudah berfungsi secara simulasi, dan melakukan evaluasi. Dari hasil uji coba, sistem sudah bekerja dengan baik sehingga diharapkan penerapan sistem ini dapat mengatasi permasalahan yang ada pada PT. Iradat Konsultan.

Kata kunci: VLAN, HSRP, ACL, broadcast domain.

Abstract

We have created a computer network system at PT. Iradat Konsultan to address the problem of inefficient data exchange between buildings, inefficient use of bandwidth, the dependence of the exchange of data on the internet quality, poor security system and difficult network maintenance system by using VLANs and HSRP, where VLAN function is for segmentation network and create broadcast domains divided in accordance with the existing division, HSRP serves to connect the inter-building networks and improve network reliability by creating a redundancy path, while the method used for data security is ACL. The system is made by the method of analyzing the running system, literature study, design and testing to determine the already functioning system simulation, and evaluate. From the test results, the system has worked well so hopefully the implementation of this system can overcome the existing problems in the PT. Iradat Konsultan.

Keywords: VLAN, HSRP, ACL, broadcast domain.

PENDAHULUAN

Jaringan komputer merupakan salah satu infrastruktur yang harus ada pada sebuah perusahaan. Baik perusahaan skala kecil, menengah, hingga yang besar membutuhkan jaringan komputer untuk menunjang setiap pekerjaannya supaya dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien. Kebutuhan jaringan komputer pada suatu perusahaan berubah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan dari perusahaan tersebut. Pada perusahaan skala kecil, biasanya digunakan jaringan komputer yang terpusat pada satu gedung saja yang disebut dengan jaringan lokal (LAN). Sedangkan, untuk perusahaan yang besar, dibutuhkan sistem jaringan yang lebih luas

(2)

lingkupnya seperti jaringan dalam kota (MAN) dan jaringan antar negara/benua (WAN).

PT. Iradat Konsultan adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa, khususnya human development. Saat ini, perusahaan mempunyai kantor pusat dan kantor cabang dalam satu kota. Kedua kantor memiliki jaringan LAN yang terpisah yang menyebabkan terjadinya kendala pada saat sebuah divisi ingin melakukan pertukaran informasi antar kantor. Setiap kantor terdapat sebuah database server yang dapat diakses melalui internet. Artinya, setiap pertukaran informasi antara kantor pusat dan cabang bergantung pada koneksi internet yang ada. Apabila koneksi internet sedang bermasalah, seorang karyawan harus mendatangi kantor bersangkutan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Kedua gedung PT. Iradat Konsultan terdiri dari divisi yang sama sehingga memiliki kebutuhan jaringan komputer yang sama. IP address pada jaringan di kedua kantor masih belum tersegmentasi sehingga hanya terdapat satu buah broadcast domain saja pada setiap gedung. Hal ini menyebabkan saat sebuah pesan broadcast dikirim, maka seluruh host yang berada pada gedung akan menerima paket tersebut sehingga penggunaan bandwidth menjadi tidak efisien serta tidak adanya privasi pada setiap divisi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dibuat sebuah jaringan baru dengan menggunakan VLAN dan HSRP, dimana VLAN berfungsi untuk segmentasi jaringan dan membuat broadcast domain terpecah sesuai dengan divisi masing-masing, sedangkan HSRP sendiri berfungsi untuk menghubungkan jaringan antar gedung dan meningkatkan kehandalan jaringan dengan membuat jalur redundansi. Sehingga, jaringan yang ada menjadi terpusat dan pertukaran informasi antar gedung mejadi lebih efektif, efisien dan handal.

Rumusan masalah yang ditemukan pada PT. Iradat Konsultan yang sedang berjalan adalah adanya pertukaran data yang tidak efisien antara gedung kantor pusat dan kantor cabang yang belum terhubung secara fisik, tidak adanya segmentasi jaringan antar divisi, pemakaian bandwidth yang tidak efektif dan tidak adanya privasi antar divisi, akses database yang bergantung kepada kualitas internet, dan keamanan data yang masih lemah. Dari rumusan masalah tersebut, maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada analisis sistem jaringan komputer yang sedang berjalan pada PT. Iradat Konsultan, perancangan jaringan komputer yang baru pada PT. Iradat Konsultan, konfigurasi dan uji coba kinerja VLAN dan HSRP pada jaringan yang baru, serta melakukan evaluasi perbandingan antara jaringan baru yang telah dibuat dengan jaringan yang sedang diterapkan pada PT. Iradat Konsultan.

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah merancang sebuah sistem jaringan komputer pada PT. Iradat Konsultan yang lebih optimal dengan metode VLAN dan HSRP sehingga jaringan komputer antara kantor pusat dengan kantor cabang PT. Iradat Konsultan terhubung secara fisik dan pertukaran data menjadi tidak bergantung pada internet saja, dan dengan penerapan VLAN, diharapkan privasi dan keamanan jaringan komputer pada PT. Iradat Konsultan menjadi lebih baik serta pemeliharaan menjadi lebih mudah dilakukan. Diharapkan penulisan ini dapat memberikan manfaat yaitu jaringan antar kantor menjadi terhubung secara fisik sehingga pertukaran data antar gedung menjadi lebih efektif, dan meningkatkan produktifitas dan kecepatan akses informasi antara kantor pusat dan kantor cabang pada PT. Iradat Konsultan.

Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini dimulai dengan analisis sistem yang sedang berjalan, yaitu melalui teknik observasi dengan melakukan pengamatan secara langsung pada PT. Iradat Konsultan untuk mendapatkan gambaran mengenai sistem jaringan komputer yang sedang berjalan, dimana pengamatan yang dilakukan meliputi sistem yang saat ini digunakan pada tiap

(3)

cabang PT. Iradat Konsultan dalam bertukar data atau informasi, dan teknik wawancara yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan terhadap PT. Iradat Konsultan terutama dengan divisi IT untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menunjang penelitian yang akan dilakukan. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang saat ini sedang dihadapi pada PT. Iradat Konsultan. Metode selanjutnya adalah studi pustaka untuk mengumpulkan segala informasi yang berkaitan dengan penelitian yang bersumber dari jurnal, buku, dan internet. Seluruh informasi tersebut dikumpulkan dan akan digunakan sebagai pedoman dalam pencarian solusi yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi pada PT. Iradat Konsultan. Tahap berikutnya adalah perancangan topologi jaringan komputer berbasis VLAN dan HSRP sesuai kebutuhan dari PT. Iradat Konsultan sehingga dapat menjadi solusi atas segala permasalahan yang ada. Yang terakhir adalah metode uji coba dengan melakukan uji coba sistem jaringan komputer yang telah dibuat berdasarkan kasus yang ada pada PT. Iradat Konsultan dengan menggunakan aplikasi simulasi Cisco Packet Tracer untuk mengetahui bahwa jaringan yang dirancang sudah berjalan dengan baik dan dapat mengatasi segala permasalahan yang ada.

METODE PENELITIAN

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan wawancara dan observasi secara langsung pada PT. Iradat Konsultan guna mengetahui system jaringan komputer yang sedang berjalan dan mencari data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi dilakukan dengan cara terjun langsung ke dalam perusahaan yang menjadi objek penelitian dan menganalisis data-data yang berhubungan dengan topologi jaringan yang sedang berjalan seperti tata letak perangkat jaringan pada perusahaan. Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada IT Support untuk mengetahui jumlah client, topologi jaringan, perangkat jaringan yang digunakan dan konfigurasi perangkat yang ada pada jaringan yang sedang berjalan. Setelah dilakukan wawancara dan observasi, maka data dikumpulkan serta diolah sehingga didapatkan permasalahan yang sedang dihadapi pada system yang sedang berjalan pada perusahaan.

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah dengan melakukan studi pustaka mengenai teori-teori yang digunakan untuk memecahkan rumusan permasalahan yang telah dibuat sebelumnya. Teori-teori yang digunakan dalam menunjang penelitian diperoleh dari website, jurnal dan buku yang ditulis oleh orang-orang yang ahli dibidangnya sehingga dapat dijadikan dasar yang kuat dalam penelitian ini. Beberapa teori-teori penting yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah VLAN, ACL, HSRP dan DHCP.

Setelah melakukan studi pustaka, maka dilakukan perancangan usulan dan penyelesaian masalah yang bertujuan untuk membuat perancangan penyelesaian masalah dengan metode dan topologi baru yang sesuai sehingga dapat menyelesaikan permasalahan jaringan komputer yang terjadi pada PT. Iradat Konsultan.

Pengujian topologi yang baru dilakukan dengan menggunakan sebuah software simulator dikarenakan tidak memungkinkannya untuk mengimplementasikan rancangan topologi secara langsung. Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi dari rancangan usulan yang telah dibuat sehingga bisa didapatkan hasil data perbandingan antara perancangan yang lama dan perancangan baru yang dibuat.

(4)

Pada tahap analisis system jaringan yang sedang berjalan pada PT. Iradat Konsultan, didapatkan topologi sebagai berikut :

Gambar 1 Topologi yang Sedang Berjalan

Pada topologi yang sedang berjalan, masing-masing gedung memiliki sebuah jaringan LAN tersendiri. Jaringan antara kantor pusat dan kantor cabang belum terhubung secara fisik dan memiliki koneksi internet tersendiri dengan menggunakan ISP Biznet dengan kecepatan 2MBps.

Kantor pusat PT. Iradat Konsultan terdiri dari 4 lantai. Pada kantor pusat, digunakan sebuah Modem Router WiFi Linksys WRT54GL yang berada pada lantai 4 yang berfungsi sebagai gateway ISP. Router ini terhubung pada database server, dua buah access point pada lantai 2 dan 3 serta dua buah switch yang menghubungkan PC pada kantor. Pengalamatan IP pada semua PC di kantor menggunakan metode DHCP dan terdiri dari satu segmen.

Di lantai 4, terdapat divisi IT yang memiliki 3 buah komputer yang bertugas untuk memonitoring jaringan. Selain itu, terdapat sebuah database server NAS Buffalo yang digunakan untuk menyimpan data pekerjaan yang telah selesai dikerjakan. Di lantai 3, terdapat divisi Keuangan dan divisi EAP yang berjumlah 12 PC. Pada lantai 4 terdapat sebuah access point yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat tambahan yang berada pada lantai 3 dan 4. Di lantai 2, terdapat divisi Training dan divisi Riset & Pengembangan yang terdiri dari 8 PC. Pada lantai 2 ini juga teradapat access point yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat tambahan melalui jaringan wireless.

Sedangkan pada kantor cabang, semua divisi berada pada satu lantai yang sama. Jaringan pada kantor cabang menggunakan sebuah Modem Router WiFi TP-Link 941N sebagai Router pusat yang terhubung pada dua buah switch. Switch-1 menghubungkan semua divisi yang ada, yaitu divisi ESAS, Riset dan Pengembangan, EAP, Keuangan, dan IT. Sedangkan Switch-2 digunakan untuk menghubungkan PC pada divisi Training Psikotes. Pada kantor cabang, juga terdapat satu buah database server NAS Buffalo dan satu buah access point. Semua pengalamatan IP pada jaringan kantor cabang menggunakan DHCP.

Kedua kantor PT. Iradat Konsultan memiliki sebuah jaringan LAN-nya masing-masing, sehingga jaringan antara gedung kantor pusat dan kantor cabang tidak saling

(5)

terhubung secara fisik. Hal ini menyebabkan proses pertukaran data antar kantor menjadi sulit untuk dilakukan dan tidak efisien karena bergantung pada koneksi internet. Untuk melakukan pertukaran data dalam satu gedung, digunakan sebuah database server NAS Buffalo untuk menyimpan semua data pekerjaan yang telah selesai. Database server ini juga dapat diakses melalui jaringan internet sehingga apabila karyawan pada kantor cabang ingin mengambil data yang tersimpan pada database yang ada di kantor pusat ataupun sebaliknya, maka karyawan tersebut dapat mengakses database server tersebut melalui internet. Namun, beberapa karyawan lebih memilih untuk datang langsung ke kantor bersangkutan untuk mengambil informasi tersebut karena merasa bahwa cara tersebut lebih efektif.

Jaringan komputer yang ada pada setiap gedung PT. Iradat Konsultan saat ini masing-masing terdiri dari satu buah router pusat yang bertindak sebagai gateway yang menghubungkan seluruh perangkat PC yang ada pada setiap divisi. Seperti contohnya pada kantor pusat, terdapat router Linksys yang berperan sebagai gateway dan DHCP server. Semua host yang ada pada kantor pusat memiliki segment IP address yang sama karena semua host mendapatkan IP address secara DHCP yang berasal dari router pusat. Hal ini menyebabkan tidak adanya privasi antar divisi karena jaringan pada gedung kantor pusat maupun cabang hanya terdiri dari satu buah broadcast domain. Selain itu, karena hanya terdapat satu buah broadcast domain pada setiap jaringan yang ada di kantor, maka penggunaan bandwidth yang terkirim pada paket broadcast menjadi tidak efisien karena paket broadcast terkirim ke seluruh perangkat PC yang terhubung dengan router pusat tersebut tanpa terkecuali.

Selain itu, salah satu masalah yang terdapat pada jaringan komputer di PT. Iradat Konsultan adalah mengenai keamanan data. Seperti sudah di sebutkan sebelumnya, bahwa semua data pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan akan disimpan pada database server NAS Buffalo. Semua host yang terdapat pada jaringan komputer di kantor pusat maupun kantor cabang dapat mengakses database tersebut dengan mudah tanpa terkecuali. Meskipun untuk mengakses database tersebut dibutuhkan sebuah username dan password, tentu keamanan data masih cukup rentan untuk diserang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan sebenlumnya, maka dibutuhkan sebuah topologi jaringan komputer baru yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Rancangan topologi jaringan yang baru digambarkan sebagai berikut :

(6)

Pada perancangan jaringan yang baru, akan menggunakan topologi hirarki. Topologi ini terdiri dari tiga buah layer yaitu layer core, distribution dan access. Layer core, berfungsi dalam mengatur lalu lintas dalam jaringan, layer distribution berfungsi dalam melakukan routing VLAN dan HSRP. Sedangkan, layer access merupakan layer yang terhubung secara langsung ke seluruh host pada jaringan. Salah satu keuntungan yang didapatkan dari menggunakan topologi ini yaitu kemudahan dalam manajemen jaringan komputer dan pengembangan jaringan menjadi lebih besar.

Topologi jaringan yang dirancang akan menerapkan VLAN yang bertujuan untuk melakukan segmentasi alamat IP host sesuai divisi yang ada. Berikut ini adalah data VLAN dengan segmentasi alamat IP yang akan digunakan:

Tabel 1 VLAN dan IP Address

No Nama Divisi VLAN IP Address Range Gateway

1 ESAS 10 192.168.1.4 – 192.168.1.254 192.168.1.1

2 Training 20 192.168.2.4 – 192.168.2.254 192.168.2.1

3 Riset dan Pengembangan 30 192.168.3.4 – 192.168.3.254 192.168.3.1

4 Keuangan 40 192.168.4.4 – 192.168.4.254 192.168.4.1

5 EAP 50 192.168.5.4 – 192.168.5.254 192.168.5.1

6 IT 60 192.168.6.4 – 192.168.6.254 192.168.6.1

7 Training Psikotes 70 192.168.7.4 – 192.168.7.254 192.168.7.1 8 NAS Buffalo Server 80 192.168.8.4 – 192.168.80.5 192.168.8.1

9 Guest 90 192.168.9.4 – 192.168.9.224 192.168.9.1

Selain itu, untuk menjamin koneksi antar gedung agar tahan terhadap gangguan, maka topologi jaringan yang dirancang akan menerapkan protokol HSRP yang memiliki banyak jalur redundan. Terdapat satu buah multilayer switch yang berperan pada layer core dan dua buah multilayer switch yang bekerja pada layer distribution, di mana beberapa port akan berada pada keadaan standby sedangkan port lainnya aktif. Apabila pada port yang aktif mengalami gangguan seperti kabel terputus atau tidak tersambung dengan benar, maka port pada multilayer switch lainnya yang dalam mode standby akan aktif. Untuk lebih jelasnya mengenai Status port pada masing masing switch, berikut ini adalah tabel penggunaan port beserta statusnya :

Tabel 2 Port Status

Switch Pusat Switch Penghubung

Port VLAN IP Status Priority Port VLAN IP Status Priority

fa0/1 10 192.168.1.2 Aktif 150 fa0/1 10 192.168.1.3 Standby 100 fa0/1 20 192.168.2.2 Aktif 150 fa0/1 20 192.168.2.3 Standby 100 fa0/1 30 192.168.3.2 Aktif 150 fa0/1 30 192.168.3.3 Standby 100 fa0/2 40 192.168.4.2 Aktif 150 fa0/1 40 192.168.4.3 Standby 100

(7)

fa0/2 50 192.168.5.2 Aktif 150 fa0/1 50 192.168.5.3 Standby 100 fa0/2 60 192.168.6.2 Standby 100 fa0/1 60 192.168.6.3 Aktif 150 fa0/2 70 192.168.7.2 Standby 100 fa0/2 70 192.168.7.3 Aktif 150 fa0/7 80 192.168.8.2 Standby 100 fa0/7 80 192.168.8.3 Aktif 150 fa0/1 90 192.168.9.2 Standby 100 fa0/2 90 192.168.9.3 Aktif 150

Untuk mempermudah pengaturan VLAN, pada masing masing switch akan diterapkan switchport range dan DHCP, sehingga saat akan menambahkan PC baru ke jaringan tersebut, host baru dapat langsung dikonfigurasikan untuk masuk ke anggota VLAN tertentu dan mendapatkan alamat IP secara otomatis. Untuk mencegah terjadinya konflik DHCP dengan alamat IP yang sudah di berikan pada switch, ada beberapa alamat IP yang tidak boleh digunakan dalam DHCP. Berikut ini adalah daftar alamat IP yang termasuk dalam excluded DHCP :

Tabel 3 Excluded IP Address

VLAN IP Adress 10 192.168.1.1 - 192.168.1.3 20 192.168.2.1 - 192.168.2.3 30 192.168.3.1 - 192.168.3.3 40 192.168.4.1 - 192.168.4.3 50 192.168.5.1 - 192.168.5.3 60 192.168.6.1 - 192.168.6.3 70 192.168.7.1 - 192.168.7.3 80 192.168.8.1 - 192.168.8.3 90 192.168.9.1 - 192.168.9.3

Selain itu untuk meningkatkan keamanan jaringan, topologi yang dirancang juga menerapkan ACL (Access List) dengan rules memblokir semua paket yang dikirim host pada anggota VLAN guest ke database server. Dengan demikian, database server hanya bisa di akses oleh anggota VLAN 10 – 70.

HASIL DAN BAHASAN

Hasil uji coba yang dilakukan pada topologi yang baru adalah sebagai berikut: • Uji coba pengiriman paket antar anggota VLAN yang sama

(8)

Gambar 3 Pengiriman Paket Pada Anggota VLAN yang Sama

Gambar 3 menunjukan pengiriman paket yang dilakukan dengan ESAS1 yang memiliki IP 192.168.1.4 berperan sebagai pengirim paket, menuju ESAS2 yang memiliki IP 192.168.1.5 berperan sebagai tujuan paket telah berhasil dilakukan. Masing-masing host berada pada VLAN yang sama yaitu VLAN 10. • Uji coba pengiriman paket antar anggota VLAN yang berbeda

Gambar 4 Pengiriman Paket Pada Anggota VLAN yang Berbeda

Gambar 4 menunjukkan uji coba pengiriman paket yang dilakukan antar host yang memiliki keanggotaan VLAN yang berbeda. Pada uji coba ini, paket data yang dikirimkan oleh divisi TRAINING 1 (VLAN 20) dengan IP address 192.168.2.4 menuju divisi EAP 1 (VLAN 50) dengan IP address 192.168.5.4 telah berhasil dilakukan.

Uji coba akses database server oleh anggota VLAN

Pada perusahaan PT. Iradat Konsultan, terdapat dua buah database server NAS Buffalo yang dapat diakses oleh host yang terhubung pada jaringan komputernya. Database ini diakses dengan cara melakukan login terlebih dahulu pada website dari NAS Buffalo. Dikarenakan tidak memungkinkan apabila

(9)

dilakukan konfigurasi secara langsung, maka dibuatlah sebuah Web Server sebagaimana rancangan topologi yang telah dibuat. Berikut ini adalah uji coba akses database server yang dilakukan oleh unit ESAS serta unit Riset dan Pengembangan.

Gambar 5 Ping Database Server Oleh UNIT ESAS

Berdasarkan hasil ping pada gambar 5 menunjukkan bahwa ESAS telah terhubung dengan database server. Pengiriman paket telah berjalan dengan baik dengan 100% data berhasil terkirim.

Demi menjaga keamanan data yang tersimpan pada database server, maka setiap host yang terhubung pada setiap access point dikonfigurasi sehingga tidak dapat mengakses data dari database tersebut dengan menggunakan metode ACL. Hanya host yang terhubung pada VLAN 10, 20, 30, 40, 50, 60 dan 70 saja yang dapat mengakses database tersebut. Berikut ini adalah uji coba yang dilakukan pada laptop yang terhubung pada access point saat akan mengakses website dari database server:

(10)

Gambar 6 Akses Website Database oleh Laptop0

Gambar 6 menunjukkan bahwa laptop0 yang terhubung pada access point tidak mendapatkan akses ke database server.

Uji coba pengiriman paket broadcast pada VLAN

Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui bahwa setelah diterapkannya VLAN, broadcast domain terpecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga bandwidth yang digunakan menjadi lebih hemat. Berikut ini dilakukan uji coba pengiriman paket broadcast dengan UNIT TRAINING 1 dengan IP address 192.168.2.4 sebagai source yang akan mengirimkan paket broadcast pada IP 192.168.2.255

(11)

Gambar 7 menunjukkan paket telah berhasil diterima oleh UNIT TRAINING 2 yang memiliki IP broadcast address yang sama dengan UNIT TRAINING 1 yaitu 192.168.2.255.

Uji coba HSRP failover

Gambar 8 Proses Failover Saat Pengiriman Paket Data

Gambar 8 menunjukkan bahwa sebelum terjadinya request time out, pengiriman paket telah berjalan dengan lancar ketika host dari Unit Riset dan Pengembangan melakukan ping ke database server. Request time out terjadi ketika interface FastEthernet 0/1 pada MLS Switch Pusat mengalami down. Dibutuhkan beberapa waktu sebelum MLS Switch Penghubung menjadi aktif dan menjadi jalur alternative dari proses pengiriman data yang sedang terjadi. Setelah jalur alternatif dari MLS Switch Penghubung menjadi aktif, request time out tidak terjadi lagi dan pengiriman paket menjadi normal kembali.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil uji coba terhadap rancangan jaringan baru yang telah penulis lakukan pada PT. Iradat Konsultan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan VLAN membuat penggunaan bandwidth menjadi lebih hemat karena setiap divisi memiliki broadcast domain masing-masing sehingga paket broadcast hanya terkirim pada anggota VLAN yang bersangkutan saja. Penerapan VLAN dan HSRP juga membuat jaringan di kedua gedung telah terhubung secara fisik sehingga pertukaran data yang dilakukan menjadi lebih efisien dan handal. Selain itu, penerapan VLAN dan HSRP membuat pengaturan dan pemeliharaan jaringan menjadi lebih cepat karena jaringan sudah tersegmentasi sesuai divisi dan tersentralisasi. Akses ke database menjadi lebih efisien karena dapat diakses melalui jaringan lokal tanpa

(12)

bergantung lagi pada koneksi internet, dan data dalam database lebih aman dengan pembatasan hak akses pada host yang terhubung pada Access Point, sehingga hanya host pada divisi tertentu saja yang dapat mengakses database server tersebut.

Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang dilakukan, yaitu media transmisi sistem jaringan sebaiknya menggunakan kabel fiber optic atau gigabit ethernet sehingga proses transfer data menjadi lebih cepat. Diperlukan juga implementasi load balancing menggunakan GLBP (Gateway Load Balancing Protocol) sehingga kedua multilayer switch pada layer distribution dapat bekerja lebih optimal. Terakhir, dibutuhkan juga penambahan rule ACL (Access Control List) pada divisi lainnya sehingga keamanan jaringan dapat ditingkatkan.

REFERENSI

Al-Obaidy, M., & Abubucker Samsudeen Shaffi (2009). Effective Implementation of VLAN and ACL in Local Area Network, Muscat, Oman: International Journal of Information Technology and Business Management.

Chandrika, I. L. V., A. Rama Krishna, & Velaga Pavani (2012). Local Area Network (LAN) Technologies Vol. 1, India: International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering (IJITEE).

Comer, D. E. (2009). Computer Networks and Internets - Fifth Edition, Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall PTR.

Dubey, P., Shilpi Sharma, & Aabha Sachdev (2013). Review of First Hop Redudancy Protocol and Their Functionalities, India: International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT)

Hartpence, B. (2011). Packet Guide to Network Protocols, Sebastopol, CA: O’Reilly Media, Inc.

Lammle, T. (2007). Cisco ® Certified Network Associate Study Guide - Sixth Edition, Indianapolis, IN: Wiley Publishing, Inc.

Singh, A. Kumar, & Abhay Kothari (2011). HSRP (Hot Stand by Routing Protocol) Reliability Issues Over the Internet Service Provider’s Network, India: Oriental Journal Of Computer Science & Technology.

Tanenbaum, A. S., David J. Wetherall (2011). Computer Networks – Fifth Edition, Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall PTR.

Gambar

Gambar 1 Topologi yang Sedang Berjalan
Gambar 2 Topologi Baru
Tabel 1 VLAN dan IP Address
Tabel 3 Excluded IP Address
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diharapkan adalah membuat suatu jaringan berbasis Virtual Private Network (VPN) yang menghubungkan kantor pusat dan kantor cabang dengan koneksi yang ekonomis dan

Dengan keterbatasan akses informasi mengenai vendor dan material pada cabang menimbulkan permasalahan dalam sistem informasi antara kantor pusat dengan

Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart) Cabang Manado telah menerapkan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi yang langsung terhubung dengan kantor pusat sehingga

Dengan demikian terdapat suatu jaringan terhubung antar sekolah sebagai pertukaran data dan informasi secara cepat, akurat dan tentunya murah dalam segala bidang

Sehingga dengan implementasi ini maka PT Mobi Jaya Persada mempunyai tempat penyimpanan data secara terpusat yang berada pada kantor pusat dan memudahkan user

Komputer server dapat terhubung langsung dengan RF transmitter yang berfungsi mengirimkan data ke sistem public address kantor/gedung melalui RF receiver sebagai penerimanya..

Sedangkan manfaat dari penulisan penelitian ini adalah menghubungkan jaringan komputer antara kantor pusat dengan kantor cabang serta menyediakan akses bagi user yang

Secara umum dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja bahwa konsultan pengawas merupakan institusi yang independen dalam membantu Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Proyek Fisik pada