BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir
Adanya kebijakan otonomi daerah memberikan perubahan yang sangat mendasar bagi dunia usaha dalam menunjang pembangunan perekonomian daerah. Salah satu unsur yang ikut menunjang perekonomian skala nasional adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang banyak tersebar di berbagai daerah. Industri ini umumnya merupakan industri yang tumbuh dan berkembang atas modal sendiri dan terbukti pada saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998, IKM mampu bertahan. Mengingat bahwa IKM merupakan industri yang bertumpu pada kekuatan ekonomi rakyat, maka perlu adanya suatu upaya pemerintah untuk mendukung peranan IKM dalam perekonomian. Dalam hal ini adalah adanya suatu kebijakan yang komprehensif sehingga dapat mengarahkan serta mendorong Industri Kecil dan Menengah ( IKM) agar dapat menjadi industri yang mampu bersaing di masa depan terutama dalam menghadapi era globalisasi ( Depperin, 2005).
3.2 Tahapan Proses Penelitian
Tahapan proses penelitian atau kerangka berpikir yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Assesmentkondisi IKM saat ini b. Perumusan strategi dan kebijakan
c. Perumusan rencana implementasi (program kerja)
Adapun tahapan proses penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.1.
3.2.1 Studi Literatur
Merupakan tahap awal dalam penelitian yang bertujuan untuk memperoleh masukan tentang permasalahan yang terjadi. Selain itu juga mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian , penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya serta metode yang akan digunakan dalam memecahkan masalah.
3.2.2 Perumusan Masalah
Pengertian masalah adalah suatu kondisi dimana terdapat kesenjangan antara kondisi yang ada dengan keadaan riil yang diharapkan. Pendefinisian masalah mencakup masalah-masalah yang ada pada saat ini disertai keinginan untuk memperbaiki kondisi serta untuk mencari solusi terbaik. Adapun permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah :
Seberapa besar kandungan teknologi pada industri kecil dan menengah (IKM) komponen elektronika saat ini
Apa permasalahan utama yang dihadapi oleh industri kecil dan menengah (IKM) komponen elektronika dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi.
Bagaimana usulan strategi serta kebijakan bagi pengembangan serta penerapan teknologi pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen elektronika di masa depan
Bagaimana rencana implementasi dari kebijakan tersebut
3.2.3 Penetapan Tujuan
Merupakan tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian , yaitu :
Untuk mengukur kandungan teknologi pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen elektronika
Mengidentifikasi permasalahan utama yang dihadapi oleh Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen elektronika dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi
Merumuskan alternatif strategi dan kebijakan bagi pengembangan serta penerapan teknologi pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen elektronika.
Merumuskan rencana implementasi dari kebijakan
3.2.4 Assesmentkondisi IKM saat ini
Bertujuan untuk menganalisis karakteristik dari IKM. Hasil akhirnya berupa identifikasi kendala/hambatan internal yang dihadapi oleh IKM dalam mengembangkan serta menerapkan teknologi. Selain itu juga untuk mengetahui kontribusi teknologi yang ada pada IKM.
3.2.5 Pengumpulan Data 3.2.5.1 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung didapat dari sumbernya. Biasanya diperoleh melalui wawancara dan kuisoner kepada narasumber yang dianggap relevan dalam bidangnya, misalnya pengusaha IKM dan stakeholder. Data primer bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi IKM yang ada serta untuk memperoleh masukan guna merumuskan visi (cita-cita) atau arah pengembangan, misi (tujuan) yang ingin dicapai, sasaran pencapaian yang lebih spesifik yang diinginkan oleh parastakeholder.
Sedangkan data sekunder adalah data yang telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian. Data sekunder diperoleh melalui sumber-sumber antara lain :
1. Departemen Perindustrian (Depperin )
2. Direktorat Industri Elektronika, Dit-Jen IATT 3. Direktorat ILMEA, Dit-Jen IKM
4. Dinas Perindustrian (Propinsi Jawa Barat, Sukabumi, Depok dan Bekasi) 5. Biro Pusat Statistik, dan lain-lain
3.2.5.2 Identifikasi Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen elektronika di daerah Sukabumi, Bandung, Depok dan sekitarnya serta Tegal. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat dan ciri yang dikehendaki dari populasi ( Nazir, 1999) Karakteristik dari suatu populasi diharapkan dapat diketahui dengan pengambilan sampel. Sampel yang dipilih diharapkan mampu memberikan informasi yang mewakili sebagian besar IKM yang ada.
3.2.5.3 Metode Penentuan Ukuran Sampel
Pengambilan sampel yang tepat merupakan langkah penting karena kesimpulan dari hasil penelitian sangat tergantung pada sampel yang diambil. Pengambilan sampel yang kurang mewakili akan menghasilkan kesimpulan yang keliru. Menurut Gay (1981) dalam Ruseffendi (1998) bahwa untuk penelitian korelasi banyaknya sampel yang dibutuhkan sebanyak 30 buah.
3.2.6 Perumusan Strategi dan Kebijakan
Analisis gap akan digunakan dalam perumusan strategi. Berdasarkan nilai TCC yang diperoleh dari model teknometrik dapat dilihat adanya perbedaan antara industri-industri yang berada dalam kelompok yang sama, dimana industri yang memiliki nilai TCC tertinggi dianggap merupakan industri yang terbaik dalam kelompok yang sama. Selanjutnya dari kesenjangan yang ada dilihat perbedaan nilai komponen-komponen teknologinya. Informasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun rencana tindakan perbaikan dan/atau program peningkatan teknologi karena penyebab kesenjangan diketahui.
3.2.7 Implikasi Kebijakan
Berdasarkan hasil dari pengukuran kandungan teknologi dan analisis kondisi internal dan eksternal selanjutnya akan dirumuskan rekomendasi kebijakan yang akan dilakukan.
3.2.8 Kesimpulan dan Saran
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian, yaitu hasil yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil pengolahan data serta analisis data. Bagian ini juga dilengkapi dengan saran-saran yang bertujuan untuk menyempurnakan penelitian.
III-7 3.2.9 Design Riset
Komponen Indikator Variabel Metrik Item Data
Bahan Baku Jenis bahan baku jenis bahan baku komposisi bahan baku
ada tidaknya substitusi terhadap bahan baku penanganan khusus terhadap bahan baku kemampuan penanganan Skala nominal Skala rasio Skala interval Skala interval Skala interval 9 10 11 12 13 Kualitas bahan baku metode pengecekan
standar kualitas Skala interval Skala nominal 14 15 Ketergantungan terhadap pemasok jumlah pemasok
cara memperoleh bahan baku cara pembayaran bahan baku
Skala interval Skala nominal Skala nominal 16 17 18 Persediaan ketersediaan bahan baku
penyimpanan bahan baku
Skala interval Skala interval
19 20 Transformasi Proses produksi metoda/ prosedur kerja
perencanaan produksi pengendalian proses Skala nominal Skala interval Skala nominal 21 22 23 Tenaga kerja jumlah tenaga kerja
tingkat pendidikan ketrampilan Orang Skala nominal Skala interval 8 8 29 Teknologi sumber /cara memperoleh teknologi produksi
kemampuan membuat produk baru mesin yang digunakan
kondisi mesin ketersediaan Skala nominal Skala interval Skala nominal Skala rasio Skala interval 24 25 26 27 28
Pengusaha tingkat pendidikan
hubungan antar pengusaha rencana pengembangan -Skala interval Skala interval 3 30 31
Energi Sumber energi kendala operasional Skala nominal Skala rasio 32 33
Keuangan modal awal
perkiraan aset sumber modal awal dana operasional
kemudahan perolehan modal
Skala rasio Skala rasio Skala nominal Skala interval Skala interval 5 6 34 35 36
Produk Jenis produk jenis produk Skala nominal 4
Harga produk harga produk Skala interval 37
Kualitas produk kualitas produk Skala interval 38
Jumlah produk jumlah produk unit 4
Pasar Permintaan pasar yang dilayani
Jenis permintaan
usaha memperoleh permintaan cara pembayaran Skala rasio Skala rasio Skala rasio Skala nominal 39 40 41 42 Distribusi ketepatan pemesanan
kecepatan pemesanan
Skala rasio Skala interval
43 44
Promosi bentuk promosi Skala rasio 45
Jenis bantuan pemerintah bantuan
bentuk bantuan
Skala nominal Skala nominal
46 47 Pemerintah Efektivitas bantuan
pemerintah
efektivitas pelaksanaan Skala interval 48
Kompetitor Persaingan Produk sejenis jumlah persaing
Skala nominal Skala rasio
49 50