• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI

PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI

DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Khusus

OLEH

RESTI SUDARYANTI NIM 1100327

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI

PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI

DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Oleh

Resti Sudaryanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Resti Sudaryanti 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

RESTI SUDARYANTI

(3)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RESTI SUDARYANTI

1100327

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI

PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH

AISYAH KOTA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Sunardi, M.Pd NIP. 19600201 198703 1 002

Pembimbing II

Dr. Nandi Warnandi, M. Pd NIP. 19590525 198403 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI

MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Oleh : Resti Sudaryanti (1100327)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik token ekonomi dalam mengurangi perilaku kekerasan pada siswa kelas VI, perilaku kekerasan tersebut terdiri dari perilaku kekerasan memukul, menendang, mengejek, berbicara kasar, dan pemberian stigma negatif atau julukan tidak baik. Penggunaan teknik token ekonomi dalam pembelajaran membantu siswa dalam mengontrol perilaku kekerasan yang muncul pada saat proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode campuran (mix methods research design) dengan desain one-group pre-test post-test design. Tes berupa pengamatan terhadap perilaku kekerasan yang muncul pada setiap siswa dengan pelaksanaan sebelum dan setelah penggunaan teknik token ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kekerasan yang banyak ditampakkan oleh siswa sebelum diberikan perlakuan dengan teknik token ekonomi adalah perilaku kekerasan memukul, sedangkan perilaku kekerasan yang sedikit ditampakkan oleh siswa adalah perilaku kekerasan pemberian stigma negatif. Penggunaan teknik token ekonomi efektif digunakan dalam mengurangi perilaku kekerasan. Namun penggunaan teknik token ekonomi tidak memberikan pengaruh yang efektif pada perilaku kekerasan dengan kategori perilaku kekerasan menendang dan perilaku kekerasan mengejek. Bertolak dari hasil penelitian diajukan rekomendasi kepada guru, orang tua, dan peneliti selanjutnya. Sebagai alternatif dalam pembelajaran, guru dan orang tua dapat menggunakan teknik token ekonomi dalam mengurangi perilaku kekerasan pada anak di kelas dan di rumah, dan untuk peneliti selanjutnya dapat menjadi suatu gambaran dalam meneliti hal-hal baru di dunia pendidikan terkait dengan penggunaan teknik token ekonomi serta dapat membandingkan beberapa pendekatan pada modifikasi perilaku.

(5)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT OF THE USE OF TECHNIQUES IN TOKEN OF ECONOMIC BEHAVIOR REDUCE VIOLENCE IN CLASS VI MADRASAH IBTIDAIYAH

AISYAH IN BANDUNG

By: Resti Sudaryanti (1100327)

This study was conducted to determine the effect of the use of token economies techniques in reducing violent behavior in Class VI, violent behavior consisted of violent behavior hit, kicked, mocked, roughly speaking, and giving a negative stigma or nicknames are not good. The use of token economies in learning techniques help students in controlling violent behavior that emerged during the learning process. This research was conducted by using a mixture (mixed methods research design) to design a one-group pre-test post-test design. Tests such as the observation of violent behavior that appears on each student at execution before and after the use of techniques token economy. The results showed that violent behavior displayed by many students before being given treatment technique is token economy hit violent behavior, while violent behavior displayed by students is a little violent behavior giving a negative stigma. Effective economic use of the tokens techniques used in reducing violent behavior. However, the use of techniques token economy does not provide effective influence on violent behavior in the category of violent behavior and violent behavior mock kick. Based on the results of research submitted recommendations to teachers, parents, and further research. As an alternative to learning, teachers and parents can use the technique token economy in reducing violent behavior among children in the classroom and at home, and for further research can be a picture in researching new things in the world of education related to the use of techniques token economy and can compare several approaches to behavior modification.

(6)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian ... 6

E. Sistematik Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1.Perilakukekerasan a.Konsep Dasar Perilaku Kekerasan ... 9

b.Teori-teori Perilaku Kekerasan ... 15

c.Faktor Penyebab dan Dampak Perilaku Kekerasan di Sekolah ... 17

2.Teknik Token Ekonomi a.Konsep Dasar Teknik Token Ekonomi ... 23

b.Teori Belajar Teknik Token Ekonomi………..…………...25

c.Langkah-Langkah Implementasi Teknik Token Ekonomi ... 26

d.Penggunaan Teknik Token Ekonomi PadaPerilaku Kekerasan ... 27

B. Penelitian Sebelumnyayang Relevan ... 28

C. Kerangka Berpikir ... 29

(7)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Variabel Penelitian

1.Variabel Bebas ... 35

2.Variabel Terikat ... 36

3.Subjek dan Lokasi Penelitian ... 37

C. Instrumen Penelitian 1.Instrumen Kuantitatif ... 38

2.Instrumen Kualitatif ... 40

D. Teknik Pengumpulan Data 1.Pengumpulan Data Kuantitatif ... 41

2.Pengumpulan Data Kualitatif ... 41

E. Prosedur Penelitian 1.Persiapan Penelitian ... 42

2.Pelaksanaan Penelitian ... 42

3.Langkah-langkah Pelaksanaan Intervensi dengan Menggunakan Teknik Token Ekonomi ... 43

4.Hipotesis Penelitian ... 45

5.Pengolahan dan Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.Hasil Penelitian Kuantitatif ... 49

2.Pengujian Hipotesis ... 58

3.Hasil Penelitian Kualitatif ... 61

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 68

B. Rekomendasi ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(8)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Penggolongan Bentuk Perilaku Agresif ... 14

3.1 Intrumen Penelitian... 39

3.2 Makna Nilai Korelasi Spearman ... 46

4.1. Skor Pretest ... 49

4.2. Skor Posttest ... 50

4.3 Perbandingan skor pre test dan post test………...51

4.4. Perhitungan dengan uji koefisien korelasi Spearman (rs)………...53

4.5. Perhitungan dengan uji koefisien korelasi Spearman (rs) dengan kategori perilaku kekerasan memukul………..54

4.6. Perhitungan dengan uji koefisien korelasi Spearman (rs) dengan kategori perilaku kekerasan menendang………..55

4.7. Perhitungan dengan uji koefisien korelasi Spearman (rs) dengan kategori perilaku kekerasan mengejek………...56

4.8. Perhitungan dengan uji koefisien korelasi Spearman (rs) dengan kategori perilaku kekerasan berbicara kasar………....57

4.9. Perhitungan dengan uji koefisien korelasi Spearman (rs) dengan kategori perilaku kekerasan pemberian stigma negatif………...58

(9)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan

(10)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik

(11)

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

(12)

1

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kekerasan merupakan satu istilah yang tidak asing dan cenderung lebih dikaitkan dengan peristiwa yang mengerikan, menakutkan, menyakitkan, atau bahkan mematikan. Kekerasan juga dinilai sebagai sebuah tindakan yang melanggar HAM (Hak Asasi Manusia), suatu konsep yang sedang menjadi fokus perhatian di berbagai forum diskusi. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Nanang (2012, hlm. 1), bahwa: fenomena kekerasan saat ini telah mewarnai hampir seluruh aspek kehidupan sosial, baik dalam bidang politik, budaya, bahkan hingga pendidikan. Kekerasan juga banyak dilakukan atau diambil sebagai jalan pintas dalam upaya menyelesaikan persoalan yang terjadi; konflik pilkada, sidang di DPR, kegiatan orientasi siswa atau mahasiswa, penegakkan disiplin sekolah (atau institusi lain), bahkan di lingkungan keluarga (KDRT-Kekerasan dalam Rumah Tangga).

Kasus kekerasan yang marak dan banyak mendapat sorotan publik adalah kasus kekerasan dalam dunia pendidikan. Kekerasan di dunia pendidikan bukanlah sebuah fenomena tanpa sebab. Kekerasan di sekolah sering

dilegetimasi dengan alasan “menegakkan disiplin” di kalangan siswa atau

mahasiswa. Oleh karena itu, kekerasan dapat dikatakan telah menjadi sebuah budaya dan seolah-olah menjadi mekanisme yang “dilegalkan”. Namun banyak pihak yang menyatakan bahwa tindakan kekerasan yang

dilakukan oknum di sekolah, tidak lebih hanya sebagai wujud “kekesalan”

(13)

2

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data berikut menurut Syafirdi (dalam Nanang, 2012, hlm. 2) menunjukkan beberapa kasus kekerasan yang terjadi di sekolah pada kisaran tahun 2009 sampai 2014. Indira Priyantana (13) siswi kelas VIII D SMPN 1 RSBI di Kota Tegal, dianiya seorang oknum guru matematika berinisial S, Kamis 5 November 2009.Siswa tersebut sempat muntah-muntah setelah dianiaya gurunya. Peristiwa penganiayaan lain terjadi pada Senin 14 November 2011, seorang guru di salah satu SMP swasta di Tambora memukul tujuh anak didiknya dengan rotan hingga terluka, ketika ketujuh murid tersebut terlambat masuk ke dalam kelas untuk mengikuti les.

Selain alasan menegakkan disiplin, kekerasan dalam dunia pendidikan juga dapat terjadi karena motif rasa solidaritas, proses pencarian identitas atau jati diri, serta kemungkinan adanya gangguan psikologis dalam diri siswa maupun guru. Misalnya tawuran antar pelajar dapat dilatarbelakangi

karena siswa merasa menjadi satu golongan yang “membela teman” atau “membela sekolahnya”. Konflik yang terjadi di antara dua atau tiga siswa dari sekolah atau “gank” yang berbeda, dapat berimbas pada tawuran antar

pelajar yang melibatkan puluhan siswa dari sekolah atau kelompok yang berbeda. Beberapa kasus tawuran antar pelajar bahkan mengakibatkan tewasnya beberapa pelajar dan bahkan orang lain yang tidak terlibat pun

(14)

3

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teaching dengan teman. Hal-hal tersebut merupakan kegiatan yang dapat memperkecil bahkan menghilangkan timbulnya perilaku kekerasan diantara pelajar. Di sisi lain sebagai seorang guru harus lebih peka terhadap berbagai perilaku yang dimiliki oleh masing-masing siswa serta harus segera mengantisipasi terhadap perilaku siswa yang menyimpang, khususnya perilaku kekerasan.

Kenyataan di lapangan perilaku kekerasan juga terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Aisyah Kota Bandung. Tepatnya perilaku kekerasan tersebut terjadi di kelas VI. Secara keseluruhan siswa dalam kelas tersebut berjumlah 4 orang. Keempat siswa itu terdiri dari An, M, Y, dan V. Hasil pengamatan sementara ditemukan beberapa bentuk perilaku kekerasan, diantaranya menendang teman, memukul teman, berbicara kasar atau berbicara kotor kepada teman, mengejek teman, dan memberikan stigma negatif (julukan negatif). Biasanya perilaku kekerasan menendang kaki teman terjadi ketika upacara dan pembelajaran berlangsung di kelas. Memukul bagian badan teman (pundak dan tangan) sudah tidak bisa dihindarkan lagi terutama ketika saling mengejek nama orang tua dan mengejek perbedaan fisik pada teman. Terkadang kepala pun bisa terkena pukulan dari teman yang tidak bisa menerima ejekan dan ketika tidak diberikan contekan. Kata-kata kasar atau

berbicara kotor selalu terdengar ketika pembelajaran berlangsung. Kata-kata kasar tersebut tidak jauh dari nama binatang yang tidak pantas untuk diucapkan dan didengar oleh orang lain, dan mengucapkan kata kasar dalam bahasa sunda (sia, maneh, aing, dan paeh). Mengejek teman merupakan perilaku kekerasan yang paling sering terjadi di kelas. Kemampuan yang kurang dalam membaca ayat suci Al-Quran menjadi bahan ejekan teman, sehingga kata-kata (baca : bodoh dan belet) selalu keluar dari mulut temannya dan seringkali diantara mereka saling mengejek nama orang tua. Pemberian stigma negatif atau julukan negatif pada teman terjadi ketika

saling mengejek nama orang tua, kemudian muncul julukan “si hideung”, “si monyet”, “si bimoli”,dan “ si alay”.

(15)

4

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru terhadap berbagai perilaku yang dimunculkan oleh masing-masing siswa, dan upaya yang dilakukan guru dalam meminimalisir munculnya perilaku kekerasan yang terjadi, hanya sebatas menulis perilaku kekerasan di buku khusus untuk mencatat perilaku menyimpang pada siswa atau disebut

sebagai “buku hitam”, dan belum ada upaya lanjutan dalam menangani

perilaku kekerasan. Pada kenyataannya kemungkinan guru belum mengetahui karakteristik dari perilaku kekerasan yang ditimbulkan siswa, sehingga guru menganggap perilaku kekerasan tersebut sebagai suatu perilaku yang wajar, sehingga muncul berbagai karakter perilaku kekerasan di sekolah. Padahal perilaku kekerasan yang tanpa kita sadari dan dianggap sebagai sesuatu hal yang wajar, jika tidak ditangani sesegera mungkin, perilaku semacam ini akan berubah menjadi perilaku kenakalan remaja yang tentunya akan lebih sulit untuk ditangani.

Tidak hanya sekolah yang memberikan peran dalam membentuk karakter seorang siswa. Keluarga dan masyarakat juga memberikan perannya dalam pembentukan karakter seorang siswa. Berkaitan dengan lingkungan keluarga, diduga bahwa beberapa dari keluarga tersebut anaknya dididik secara keras dan di keluarga yang berbeda beberapa anaknya dididik dengan sangat dimanja. Jika anak dididik terlalu keras kemungkinan akan mencontoh

perilaku dari kedua orangtuanya, sehingga anak pun merasa terbiasa untuk melakukan kekerasan kepada temannya. Perilaku memanjakan anak pun akan berakibat pada rasa percaya diri anak yang terlalu berlebihan, dikarenakan jika anak melakukan perilaku yang tidak wajar, maka anak akan cenderung mendapatkan pembelaan dari kedua orangtuanya. Sedangkan masyarakat di lingkungan tempat tinggal siswa, cenderung banyak mengeluarkan kata-kata kasar atau kata-kata kotor, kemungkinan siswa mencontoh kebiasaan masyarakat dan siswa terbiasa mengucapkan kata-kata kasar atau kata-kata kotor.

(16)

5

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merasa bahwa di sekolah tempat untuk mencari perhatian dari orang lain. Perilaku kekerasan tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja, perlu adanya penanganan untuk perilaku kekerasan tersebut.

Penanganan yang dirasa dapat menanggulangi perilaku kekerasan yang terjadi pada siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Aisyah adalah melalui pendekatan modifikasi perilaku. Modifikasi dapat diartikan sebagai upaya, proses, atau tindakan untuk mengubah perilaku atau usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Sunardi (2010, hlm. 2), bahwa:

Dalam pandangan kaum behavioristik aliran klasik, modifikasi perilaku dapat diartikan sebagai penggunaan secara sistematik teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi perilaku tertentu atau mengontrol lingkungan perilaku tersebut. Jika teknik kondisioning diterapkan secara ketat, dengan stimulus, respon, dan akibat konsekuensi diharapkan terbentuk perilaku lahiriah yang diharapkan. Dalam pandangan aliran operan, modifikasi perilaku akan terbentuk ketika penguat atau pengukuh diberikan berupa reward atau punishment. Sedangkan dalam pandangan aliran behavior analist, modifikasi perilaku merupakan penerapan dari perilaku eksperimen seperti dalam laboratorium. Proses, emosi, problema, prosedur, semua akan diukur. Pengubahan perilaku dilaksanakan dengan rancangan eksperimen yang dibuat dengan cermat. Perilaku dihitung secara cacah untuk mendapatkan data dasar. Variabel bebas dimanipulasi, metode statistik digunakan untuk melihat perubahan perilaku, pengulangan jika perlu dilakukan hingga terjadi perubahan perilaku secara jelas.

Terdapat berbagai teknik dalam modifikasi perilaku yang dapat diterapkan, contohnya teknik token ekonomi. Teknik token ekonomi dirasa cocok untuk menangani perilaku kekerasan, karena teknik ini merupakan suatu cara dalam menghapus perilaku maladaptive dengan cara memberikan penguatan-penguatan tertentu yang berupa benda atau penguatan-penguatan simbolik lain yang bernilai ekonomis sesuai dengan persetujuan bersama.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap penggunaan teknik token ekonomi dalam

(17)

6

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian ini lebih difokuskan pada penggunaan teknik token ekonomi yang dalam pelaksanaannya diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penggunaan teknik token ekonomi memberikan pengaruh dalam mengurangi perilaku kekerasan siswa kelas VI di Madrasah

Ibtidaiyah Aisyah Kota Bandung ?”

2. Bagaimanakah perilaku kekerasan pada siswa kelas VI di Madrasah Ibtidiyah Aisyah Kota Bandung sebelum dan setelah diberikan intervensi melalui penggunaan teknik token ekonomi ?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, peneliti memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan teknik token ekonomi di Madrasah Ibtidaiyah Aisyah Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan khusus diadakannya penelitian ini adalah :

a. Mengetahui pengaruh penggunaan teknik token ekonomi dalam mengurangi perilaku kekerasan siswa kelas VI di Madrasah Ibtidiyah Aisyah.

b. Mengetahui perilaku kekerasan siswa kelas VI di Madrasah Ibtidiyah Aisyah sebelum dan setelah diberikannya intervensi penggunaan teknik token ekonomi.

D. Kegunaan Penelitian

(18)

7

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menjadi salah satu alternatif bagi guru sebagai upaya dalam mengurangi perilaku kekerasan.

3. Menjadi salah satu alternatif bagi orang tua untuk memberikan layanan penggunaan teknik token ekonomi dalam mengurangi perilaku kekerasan pada anak di rumah.

4. Menjadi pertimbangan dalam pemilihan modifikasi perilaku yang digunakan dalam menanggulangi perilaku kekerasan pada siswa.

E. Sistematik Penulisan

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Sistematik Penulisan

BAB II Penggunaan Teknik Token Ekonomi dalam Mengurangi Perilaku Kekerasan Pada Siswa

A. Deskripsi Teori

1. Perilaku Kekerasan

a. Konsep Dasar Perilaku Kekerasan b. Teori-teori Perilaku Kekerasan

c. Faktor Penyebab dan Dampak Perilaku Kekerasan di Sekolah 2. Teknik Token Ekonomi

a. Konsep Dasar Teknik Token Ekonomi b. Teori Belajar Teknik Token Ekonomi c. Tahapan Teknik Token Ekonomi

d. Penggunaan Teknik Token Ekonomi pada Perilaku Kekerasan B. Penelitian Sebelumnya yang Relevan

(19)

8

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Variabel Bebas

b. Variabel Terikat C. Subjek dan Lokasi Penelitian D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Kuantitatif 2. Instrumen Kualitatif E. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan Data Kuantitatif 2. Pengumpulan Data Kualitatif F. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian 2. Pelaksanaan Penelitian

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Intervensi dengan Menggunakan Teknik Token Ekonomi

4. Hipotesis Penelitian G. Pengolahan dan Analisis Data

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Kuantitatif

2. Pengujian Hipotesis 3. Hasil Penelitian Kualitatif B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi A. Kesimpulan

(20)

32

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mix methods research design). Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Creswell (2013, hlm. 21), bahwa: metode ini adalah suatu prosedur untuk

mengumpulkan, menganalisis dan “mixing” metode penelitian kuantitatif dan

kualitatif dalam satu kajian untuk memahami sebuah masalah penelitian. Penelitian dengan metode campuran merupakan suatu desain yang baik digunakan jika kita ingin memanfaatkan kelebihan dari data kualitatif maupun data kuantitatif. Menurut Creswell (2013, hlm. 5), bahwa: pendekatan ini lebih kompleks dari sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data, juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar ketimbang penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian campuran digunakan

untuk mengetahui hasil dari data kuantitatif dan data kualitatif.

Peneliti menggunakan strategi embedded konkuren (embedded concuren

mixed methods research designs) sebagai metode campuran yang menerapkan satu tahap pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dalam satu waktu. Strategi embedded konkuren memiliki metode primer yang memandu proyek dan database sekunder yang memainkan peran pendukung dalam prosedur-prosedur penelitian. Metode sekunder yang kurang diprioritaskan (kuantitatif atau kualitatif) ditancapkan (embedded) atau disarangkan (nested) ke dalam metode yang lebih dominan (kualitatif atau kuantitatif).

(21)

33

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikomparasikan, tetapi dideskripsikan secara berdampingan sebagai dua gambaran berbeda yang merepresentasikan penilaian gabungan terhadap suatu masalah.

Morse (dalam Creswell, 2013, hlm. 322), bahwa: strategi ini digunakan agar peneliti dapat memperoleh perspektif-perspektif yang lebih luas karena tidak hanya menggunakan metode yang dominan saja, melainkan juga menggunakan dua metode yang berbeda. Strategi kualitatif pada umumnya dapat ditancapkan (embedded) ke dalam data kuantitatif untuk memperkaya deskripsi tentang para partisipan yang menjadi sampel penelitian. Data kualitatif juga dapat digunakan untuk mendeksripsikan aspek penelitian kuantitatif yang tidak dapat dihitung (unquantifiable).

Gambar 3.1

Di bawah ini dapat kita lihat Strategi Embedded Konkuren :

Analisis penemuan

Creswell (2013, hlm. 315)

Penelitian kuantitatif dilakukan melalui metode eksperimen. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel independen (x) dan variabel terikat atau variabel dependen (y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas (x) pada penelitian ini adalah teknik token ekonomi, sedangkan variabel terikat (y) adalah perilaku kekerasan. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental yang berarti bahwa peneliti mengamati satu kelompok utama dan melakukan intervensi di dalamnya sepanjang penelitian. Pada rancangan ini tidak ada kelompok kontrol untuk diperbandingkan dengan kelompok eksperimen. Pertama-tama dilakukan pengukuran sebelum eksperimen (O1),

(22)

34

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lalu diberikan perlakuan (X) untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya (O2). Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2

Desain yang digunakan adalah desain One-Group Pre-Test Post-Test

design

(Creswell, 2013, hlm. 315)

Keterangan :

O1 : Suatu kondisi awal siswa yang memiliki perilaku kekerasan (mengejek teman, memukul teman, menendang teman, stigma negatif, dan berbicara kasar kepada teman). Pada pretest ini subjek peneliti tidak diberikan intervensi

atau perlakuan. Pada tahap ini dilakukan sebanyak 1x pertemuan untuk mengetahui tingkatan perilaku kekerasan pada siswa.

X : Subjek peneliti diberikan perlakuan atau intervensi, intervensi yang diberikan berupa penerapan teknik token ekonomi. Pemberian teknik ini dilakukan sebanyak 6x pertemuan dalam proses belajar mengajar.

O2 : Suatu kondisi akhir dalam melihat perilaku siswa setelah diterapkannya teknik token ekonomi. Pada posttest ini subjek peneliti tidak diberikan perlakuan atau intervensi. Pada tahap ini dilakukan sebanyak 1x pertemuan untuk mengetahui tingkatan perilaku kekerasan siswa setelah diberikan perlakuan atau intervensi.

Penelitian kualitatif dilakukan untuk memberikan penjelasan lebih mendalam dari data kuantitatif yang dikumpulkan pada tahap pemberian intervensi. Penggunaan metode kualitatif ini berangkat dari data hasil penelitian sebelum digunakannya teknik token ekonomi, selama digunakannya

(23)

35

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknik token ekonomi dan setelah digunakannya teknik token ekonomi dalam mengetahui perilaku kekerasan siswa kelas VI.

Fokus studi kasus adalah spesifikasi kasus dalam suatu kejadian baik itu yang mencakup individu, kelompok budaya ataupun suatu potret kehidupan.Lebih lanjut beberapa karakteristik dari suatu studi kasus.

Creswell (2013, hlm. 289) menyatakan karakteristik studi kasus yaitu: (1) mengidentifikasi “kasus” untuk suatu studi; (2) Kasus tersebut merupakan sebuah “sistem yang terikat” oleh waktu dan tempat; (3) Studi kasus memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang respons dari suatu peristiwa dan (4) Menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti akan “menghabiskan waktu” dalam menggambarkan konteks atau setting untuk suatu kasus.

Studi kasus adalah sebuah eksplorasi dari “suatu sistem yang terikat” atau

“suatu kasus atau beragam kasus” yang dari waktu ke waktu melalui

pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi yang “kaya” dalam suatu konteks. Sistem terikat ini diikat oleh waktu dan tempat, sedangkan suatu kasus dapat dikaji dari suatu program, peristiwa, aktivitas atau suatu individu. Studi kasus merupakan penelitian di mana peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, even, proses, institusi atau kelompok sosial) serta mengumpulkan informasi secara terinci dan mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode tertentu.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Menurut (Sugiyono, 2013 hlm. 39), bahwa: variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

(24)

36

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penguatan hubungan stimulus dengan respon merupakan proses belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku. Teknik token ekonomi adalah sebuah program di mana sekelompok individu bisa mendapatkan token untuk beberapa perilaku yang diharapkan muncul, dan token yang dihasilkan bisa ditukar dengan back up reinforce.

Menurut Walker (dalam Hadi, 2005, hlm. 177), bahwa: terdapat beberapa elemen pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan teknik token ekonomi yaitu:

a. lingkungan dapat dikontrol b. sasaran perilaku harus jelas c. tujuan dapat diukur

d. bentuk atau jenis benda sebagai kepingan jelas e. kepingan sebagai hadiah

f. sesuai dengan perilaku yang diinginkan g. mempunyai makna lebih sebagai pengukuh.

2. Variabel Terikat

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh lembaga SEJIWA (2008), bahwa: perilaku kekerasan mengilustrasikan sifat aturan sosial,

pelanggaran aturan, dan reaksi sosial terhadap pelanggaran aturan yang kompleks dan seringkali saling bertentangan. Perilaku kekerasan merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang untuk menyerang seorang target atau korban yang lemah, mudah dihina dan tidak bisa membela diri sendiri. Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Black dan Jackson (dalam Margaretha, 2010), bahwa: perilaku kekerasan merupakan perilaku agresif tipe proaktif yang didalamnya terdapat aspek kesengajaan untuk mendominasi, menyakiti, atau menyingkirkan, adanya perbedaan secara fisik, usia, kemampuan kognitif, keterampilan, maupun status sosial, serta dilakukan secara berulang-ulang oleh satu atau beberapa anak terhadap anak lain.

(25)

37

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tajam, dan sakit fisik lainnya. Pada beberapa kasus, dampak fisik akibat perilaku kekerasan mengakibatkan kematian. Sedangkan dampak psikologis perilaku kekerasan antara lain menurunnya kesejahteraan psikologis, semakin buruknya penyesuaian sosial, mengalami emosi negatif seperti marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam, dan cemas.

3. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah empat siswa yang terdiri dari An, M, Y, dan V. Keempat siswa memiliki perilaku kekerasan yang berbeda-beda. Perilaku yang ditunjukkan oleh “An” sesekali berbicara kasar ketika diejek oleh temannya dan perilaku yang sering muncul adalah memukul anggota badan temannya, mengejek nama orang tua, dan juga memberikan julukan kepada ketiga temannya. Perilaku “M” yang tampak biasanya mengejek nama orang tua, memberikan stigma negatif atau julukan negatif

pada temannya menendang ketika upacara bendera berlangsung, dan memukul anggota badan temannya. Perilaku yang tampak pada “Y” adalah berbicara kasar kepada teman, menendang teman ketika diejek, membalas

ejekan teman dengan balik mengejek temannya, dan memukul bagian tangan dan bagian kepala dari temannya. Perilaku yang tampak pada diri “V” biasanya mengejek nama orang tua, menendang teman, berbicara kasar, dan memukul bagian tubuh temannya. Semua perilaku kekerasan tersebut biasanya muncul ketika saling mengejek nama orang tua, saling memberikan stigma negatif atau julukan negatif, dan kesal ketika tidak diberikan contekan.

2. Lokasi Penelitian

(26)

38

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bulan September. Latar belakang didirikannya sekolah ini adalah adanya kudeta oleh pihak Madrasah Atta-zhimiyah pada kepala sekolah, sehingga kepala sekolah membangun kembali sekolah dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Aisyah Kota Bandung.

Siswa secara keseluruhan berjumlah 115 orang. Siswa di kelas I berjumlah 26 orang, di kelas II berjumlah 17 orang, di kelas III berjumlah 30 orang, di kelas IV berjumlah 31, di kelas V berjumlah 7, dan di kelas VI berjumlah 4 orang. Guru di sekolah tersebut berjumlah 4 orang dengan 1 orang kepala sekolah yang merangkap menjadi guru kelas. Sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah tersebut adalah 2 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang WC guru, 1 ruang WC siswa, lapangan upacara, dan lapangan voli.

C. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Kuantitatif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan

perkembangan perilaku kekerasan. Instrumen ini digunakan untuk mencatat perkembangan perilaku siswa sepanjang pengamatan yang dilakukan sebelum pemberian perlakuan atau intervensi, selama pemberian

perlakuan, dan setelah pemberian perlakuan penerapan teknik token ekonomi.

Catatan perkembangan perilaku kekerasan meliputi daftar perilaku yang dikembangkan dari kategori perilaku yang dimiliki oleh siswa. Dalam penelitian ini penskoran dilakukan berdasarkan banyaknya perilaku kekerasan yang dimunculkan oleh siswa.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun instrumen penelitian :

(27)

39

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mental, serta dilakukan secara berulang. Perilaku kekerasan dapat berupa tindakan fisik, verbal, serta emosional atau psikologis.

2.Indikator perilaku kekerasan yang diamati

Menyakiti secara fisik (memukul teman dan menendang teman), menyakiti secara verbal (mengejek teman, berbicara kasar, dan memberikan julukan pada teman atau stigma negatif) adalah perilaku yang akan menjadi target dalam penelitian ini.

3.Tujuan

Tujuan dan intervensi yang akan dilakukan ialah agar perilaku kekerasan pada siswa kelas VI dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

Tabel 3.1

Instrumen Penelitian

No Nama

Perilaku Kekerasan

Jumlah

Fisik Verbal

Memukul Menendang Berbicara

Kasar

Mengejek Stigma

Negatif

1 2

3

4

Jumlah

4. Alokasi waktu

Alokasi pelaksanaan intervensi adalah selama 3 jam pelajaran 5. Pelaksanaan Intervensi

(28)

40

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Kegiatan Awal

1) Peneliti memberitahukan kepada siswa bahwa ia akan diberikan intervensi dengan menggunakan teknik token ekonomi selama kegiatan berlangsung (3 jam pelajaran).

2) Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat terkait intervensi yang akan diberikan.

3) Peneliti memberitahukan tujuan dari pelaksanaan program intervensi dan kesepakatan yang akan disepakati secara bersama.

b. Kegiatan Inti

1) Intervensi dimulai dengan melakukan negosiasi terhadap perjanjian yang harus disepakati oleh siswa dan peneliti sebelum proses pembelajaran. 2) Proses negosiasi dilakukan dengan cara membacakan perjanjian yang tidak

boleh dilanggar berkaitan dengan perilaku kekerasan dan pemberian token yang berkaitan dengan akan diterapkannya teknik token ekonomi selama proses pembelajaran.

3) Persetujuan yang telah disepakati kemudian akan ditandatangani oleh

peneliti dan wali kelas atau guru mata pelajaran.

4) Peneliti dapat menggunakan tabel pengamatan observasi pada saat proses pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan dari diterapkannya teknik

token ekonomi pada siswa.

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti melakukan evaluasi program intervensi dengan mengacu pada indikator pencapaian keberhasilan.

2) Menghitung banyaknya token yang diperoleh untuk ditukarkan keesokan harinya.

2. Instrumen Kualitatif

(29)

41

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan berupa sebuah kamera Samsung Galaxy Tab dan Sony Experia Mini ST15i yang dapat memotret dan merekam serangkaian kegiatan penelitan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan Data Kuantitatif

Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan observasi terstruktur. Data dihasilkan melalui kegiatan pengamatan dengan menggunakan insrumen berupa lembar pencatatan perilaku kekerasan. Pencatatan dilakukan dengan cara memberikan skor untuk setiap perilaku kekerasan yang nampak.

2. Pengumpulan Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh degan observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan terstruktur. Peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktifitas di lokasi

penelitian. Dengan membawa pedoman pencatatan perilaku kekerasan dalam observasi. Observasi secara langsung dapat menghasilkan data yang lebih akurat dengan melakukan pengamatan ketika ada informasi yang

muncul.

Wawancara merupakan sumber yang penting dalam studi kasus, melalui wawancara dapat terhimpun informasi yang menjabarkan permasalahan secara lebih rinci dari perspektif orang lain. Wawancara yang dilaksanakan adalah wawancara tidak terstruktur. Hal ini dikarenakan wawancara tak berstruktur dapat mengembangkan gagasan yang signifikan.

(30)

42

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian dilakukan guna mendapatkan informasi mengenai prosedur pelaksanaan penelitian yang dilakukan. Informasi yang diperoleh dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian. Sebelum penelitian dilakukan terdapat langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut :

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan dan mengetahui gambaran secara jelas tentang subjek penelitian yang ada di lapangan. b.Mengurus surat perizinan

1)Permohonan surat pengantar dari Jurusan Pendidikan Khusus untuk pengangkatan dosen pembimbing;

2)Permohonan surat keputusan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan mengenai pengangkatan dosen pembimbing dan surat pengantar izin penelitian untuk ke direktorat melalui Direktorat Akademik;

3)Mengurus surat pengantar izin penelitian melalui Direktorat Akademik untuk ke Badan Kesatuan Bangsa (KESBANG);

4)Membuat surat izin penelitian di KESBANG berdasarkan surat pengantar

dari Direktorat Akademik;

5)Mengurus surat pengantar izin penelitian mealalui KESBANG untuk ke Dinas Pendidikan Jawa Barat

6)Menyerahkan surat izin penelitian kepada Kepala Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu Madrasah Ibtidaiyah Aisyah Kota Bandung.

7)Menyusun instrumen penelitian mengenai perilaku kekerasan. Instrumen penelitian ini meliputi pedoman pencatatan perilaku kekerasan dan pedoman wawancara.

2. Pelaksanaan Penelitian

(31)

43

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian dilaksanakan pada waktu kegiatan belajar mengajar dan dilakukan di ruang kelas. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut

a. Meminta izin kepada pihak sekolah untuk melaksanakan penelitian, mengadakan komunikasi dengan guru kelas mengenai jadwal penelitian dan mendiskusikan rencana program yang akan dilaksanakan;

b.Melaksanakan pre test untuk mengetahui perilaku kekerasan yang dimunculkan oleh setiap siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat banyaknya perilaku kekerasan yang dimunculkan oleh subjek c. Melaksanakan treatment selama enam kali pertemuan, yaitu

menggunakan teknik token ekonomi dengan tujuan mengurangi perilaku kekerasan yang dimunculkan oleh setiab subjek. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 3 jam pelajaran.

d.Melaksanakan post test, yaitu pengukuran kembali perilaku kekerasan untuk mengetahui sejauh mana treatment yang dilakukan memberikan pengaruh dalam mengurangi perilaku kekerasan pada setiap siswa.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Intervensi dengan Menggunakan

Teknik Token Ekonomi

Pada tahap pelaksanaan intervensi, guru menjelaskan kepada siswa mengenai kesepakatan yang harus ditaati oleh setiap siswa. Kesepakatan tersebut berisi mengenai pemberian token. Kesepakatan tersebut berisi : 1. Siswa tidak boleh melakukan perilaku kekerasan (memukul,

menendang, mengejek, memberikan stigma negatif atau memberikan julukan tidak baik dan berbicara kasar pada teman sekelasnya) ketika berada di sekolah.

(32)

44

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Bentuk token berupa kupon atau tiket

3. Jika siswa menunjukkan perilaku kekerasan, maka siswa tidak

akandiberikan token.

4. Token yang diberikan kepada siswa harus dikumpulkan oleh siswa,

agar token tersebut dapat ditukarkan dengan sesuatu berupa barang keinginan atau kebutuhan siswa.

5. Reinforcement yang diberikan telah disesuaikan, dengan hasil pengumpulan data yang diperoleh mengenai sesuatu benda atau makanan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh siswa.

6. Untuk nilai tukar token adalah sebagai berikut : 1 token bisa ditukar dengan 1 buah penghapus 2 token bisa ditukar dengan 1 buah pulpen 3 token bisa ditukar dengan 1 buah buku tulis 4 token bisa ditukar dengan 1 buah pensil 5 token bisa ditukar dengan 1 buah buku gambar 6 token bisa ditukar dengan 1 buah tipe ex

7 token bisa ditukar dengan 1 buah buku gambar dan 1 buah penghapus

8 token bisa ditukar dengan 1 buah pulpen dan 1 buah yakult 9 token bisa ditukar dengan 1 buah ciki taro dan 1 buah buku tulis 10 token bisa ditukar dengan 1 buah yakult, 1 buah buku tulis, 1 buah pensil

4. Hipotesis Penelitian

(33)

45

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh (Sugiyono,2013, hlm 64), bahwa: hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis adalah harapan yang dinyatakan oleh peneliti mengenai hubungan antara variabel-variabel dalam masalah penelitian. Jadi hipotesis merupakan dugaan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Penggunaan teknik token ekonomi memberikan pengaruh dalam mengurangi perilaku kekerasan pada siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Aisyah Kota Bandung.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1.Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif yang akan digunakan pada penelitian ini adalah koefisien korelasi Spearman (rs) yang merupakan data tidak berdistribusi normal sehingga diperlukan analisis koefisien korelasi dari statistik non-parametrik. Korelasi spearman berfungsi untuk menentukan

besarnya hubungan dua variabel (gejala) yang berskala ordinal atau tata jenjang. Biasanya data yang dianalisis merupakan angka yang berjenjang, misalnya 1,2,3,4, dan 5. Angka-angka tersebut sebenarnya bukan angka

sebenarnya, atau hanya simbol saja. Oleh karena itu korelasi ini termasuk uji statistik non-parametrik.

Besarnya korelasi adalah 0 s/d 1. Korelasi positif yang artinya searah: Jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin besar juga. Korelasi negatif yang artinya berlawanan arah: jika variabel pertama besar, maka vaiabel kedua semakin mengecil.

Berikut ini asumsi-asumsi yang digunakan dalam melakukan analisis koefisien korelasi peringkat Spearman, adalah :

(34)

46

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Jika data terdiri atas hasi-hasil pengamatan dari suatu populasi yang bivariate maka ditetapkan ke-n hasil pengamatan dengan (X1, Y1), (X2, Y2),...,(Xn, Yn).

3. Setiap X ditetapkan peringkatnya relatif terhadap semua nilai X lain yang teramati, dari yang terkecil hingga yang terbesar. Peringkat nilai X ke-i diberi notasi R(Xi), dan R(Xi)=1, bila Xi adalah nilai X teramati yang paling kecil.

4. Setiap Y ditetapkan peringkatnya relatif terhadap semua nilai Y lain yang teramati, dari yang terkecil hingga yang terbesar. Peringkat nilai Y ke-i diberi notasi R(Yi), dan R(Yi)=1, bila Yi adalah nilai Y teramati yang paling kecil.

5. Jika di antara nilai-nilai X atau di antara nilai-nilai Y terdapat angka sama masing-masing nilai yang sama diberi peringkat rata-rata dari posisi-posisi yang seharusnya.

6. Jika data terdiri atas hasil-hasil pengamatan nonnumerik bukan angka, data tersebut harus dapat diperingkat seperti yang telah dijelaskan.

Rumus:

rs =

keterangan:

rs= nilai korelasi Spearman [rho] d= selisih antara R (X) dan R (Y) n= jumlah data

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 257), bahwa: untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi.

Tabel 3.2

(35)

47

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai Makna

0,00-0,19 Sangat rendah / sangat lemah

0,20-0,39 Rendah / lemah

0,40-0,59 Sedang

0,60-0,79 Tinggi / kuat 0,80-1,00 Sangat tinggi / sangat kuat

Sugiyono (2013, hlm. 257) Adapun langkah-langkah dalam uji koefisien korelasi Spearman (rs) sebagai berikut :

1. Menskor tes awal dan tes akhir dari setiap pengamatan yang dilakukan.

2. Mentabulasi skor pre test dan post test.

3. Membuat tabel perhitungan skor pre test dan post test.

4. Memberikan ranking pada semua nilai X (pre test) dan Y (post test) yang teramati dari yang terkecil hingga yang terbesar.

5. Menghitung selisih dari ranking X (pre test) dan Y (post test). 6. Menghitung secara pangkat dua dari hasil selisih ranking X (pre

test) dan Y (post test), kemudian dijumlahkan.

7. Berdasarkan hasil penjumlahan, kemudian dihitung berdasarkan rumus di bawah ini :

rs =

8. Membandingkan uji tanda hitung (T hitung) dengan uji tanda tabel (T tabel), untuk uji koefisien korelasi Spearmen (rs).

9. Membuat kesimpulan, yaitu H0 ditolak apabila T hitung ≥ T tabel dan H0 diterima apabila T hitung < T tabel

H0 = penggunaan teknik token ekonomi tidak efektif digunakan dalam mengurangi perilaku kekerasan.

(36)

48

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, dan membuat kesimpulan. Aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah penuh. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 338), bahwa: aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing / verification:

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi pemfokusan dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi yang bermakna.

2. Paparan data (data display)

Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk naratif.

3. Penyimpulan (conclusion drawing)

(37)

68

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik token ekonomi dalam mengurangi perilaku kekerasan pada siswa kelas VI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik token ekonomi memberikan pengaruh dalam mengurangi perilaku kekerasan pada siswa kelas VI, meskipun pada beberapa kategori perilaku kekerasan, penggunaan teknik token ekonomi tidak memberikan pengaruh dalam mengurangi perilaku kekerasan. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan perolehan skor dan hasil pengamatan secara deskripsi pada saat sebelum dan setelah diberi perlakuan menggunakan teknik token ekonomi.

Dilihat dari hasil data kualitatif bahwa perilaku kekerasan yang banyak ditampakkan oleh siswa sebelum diberikan perlakuan dengan teknik token ekonomi adalah perilaku kekerasan memukul pada teman di bagian tangan, badan, kepala, dan kaki, sedangkan perilaku kekerasan yang sedikit ditampakkan oleh siswa adalah perilaku kekerasan pemberian stigma negative

atau julukan tidak baik dengan julukan “si alay” dan “si monyet”. Perilaku kekerasan yang nampak pada siswa setelah diterapkannya teknik token ekonomi adalah perilaku kekerasan berbicara kasar dengan kata-kata “sia”, sedangkan perilaku kekerasan yang tidak ditampakkan oleh siswa adalah perilaku kekerasan menendang yang biasanya tendangan tersebut ditujukan pada bagian kaki dari temannya.

(38)

69

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis merekomendasikan penelitian ini kepada pihak yang berkaitan dengan keadaan di lingkungan siswa yang dipandang perlu sebagai masukan dan tindak lanjut dari penelitian ini, maka penulis mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Penggunaan teknik token ekonomi dapat dijadikan alternatif bagi guru pada pelaksanaan proses pembelajaran dalam rangka memotivasi siswa untuk mengurangi perilaku kekerasan dan meningkatkan minat belajar di dalam kelas. Pelaksanaannya dilakukan di sekolah dengan pemberian token atas perilaku yang diharapkan, dan token tersebut dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu, kemudian dapat ditukarkan dengan benda atau barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh anak.

2. Bagi Orang Tua

Penggunaan teknik token ekonomi dapat dijadikan solusi bagi orang tua dalam menangani perilaku kekerasan yang ditimbulkan oleh anak di rumah, dan dapat menjadi suatu metode yang bias membantu untuk menurunkan perilaku kekerasan dan meningkatkan minat belajar di rumah. Pelaksanaannya dilakukan di rumah dengan pemberian token atas perilaku

yang diharapkan, dan token tersebut dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu, kemudian dapat ditukarkan dengan benda atau barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh anak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(39)

70

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Akbar, G. (2013). Mental Imagery Mengenai Lingkungan Sosial Yang Baru Pada Korban Bullying. eJournal Psikologi, 1 (1): 23-37

Chakrawati, F. (2015).BULLYING SIAPA TAKUT?.Solo : TigaAnanda

Cowie, H .dan Jennifer, D. (2009).Penanganan Kekerasan di Sekolah. Jakarta :Indeks

Efianingrum, A. (2009). Mengurai Akar Kekerasan (Bullying) di Sekolah. Jurnal Dinamika, (1), 1-10

Hasanah, N. (2013). Terapi Token Ekonomi Untuk Mengubah Perilaku Lekat Di Sekolah. Jurnal Humanitas 10 (1), 1-18

Krahé, B. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kurniadi, D. 2008. Modul Treatment Gangguan Tingkah Laku. Bandung: Jurusan PLB FIP UPI

Moleong, J Lexy. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya

Muhammad. (2009). Aspek Perlindungan Anak Dalam Aspek Kekerasan (Bullying) Terhadap Siswa Korban Kekerasan Di Sekolah. Jurnal Dinamika Hukum, (9),. 231-232

Mulyani, R. (2013). Penerapan Token Ekonomi Untuk Meningkatkan Atensi Dalam Mengerjakan Tugas Pada Anak ADHD. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, 1 (1), 37-47

Nanang.(2012). Kekerasan Simbolik di Sekolah. Jakarta :Rajawali Pers

Nazir,M. (2009).Metode Penelitian. Bogor :Ghalia Indonesia

Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta :RinekaCipta

Setiawan, A. (2012). Penanganan Perilaku Agresif Pada Anak. Jurnal Jassi Anakku, 9 (1)

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta :Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(40)

71

Resti Sudaryanti, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susanto, H. (2013). Metode Pembelajaran Dengan Token Ekonomi Untuk Mengatasi Siswa Berkesulitan Belajar Disgrafia Di Madrasah Ibtidaiyah Desa Bangun Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto. Jurnal Character, 2 (1)

Susetyo, B. (2014). Modul Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Jurusan PLB FIP UPI

Susilowati, P. (2008). Kekerasan Pada Siswa Di Sekolah. Tersedia online :http://www.e-psikologi.comdiaksespada 13 Mei 2015

Universitas Pendidikan Indonesia.(2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS .

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekolahdiaksespada 13 Mei 2015

http://kbbi.web.sinis.htmdiaksespada 13 Mei 2015

http://kbbi.web.stigma.htmdiaksespada 13 Mei 2015

Mengatasi Kebiasaan Anak Berbicara Kotor www.kompasiana.com diaksespada 13 Mei 2015

http://kbbi.web.pukul.htmdiakses pada 13 Mei 2015

http://www.psychologymania.com/2012/06/definisi-bullying.html diakses pada 13 Mei 2015

Sparmen Ranked Correlation Table. pdf. http://webspace.ship.edu diakses pada 13 Mei 2015

www.sejiwa.comdiaksespada 13 Mei 2015

http://sp.beritasatu.com/home/dalam-sehari-ada-15-kasus-kekerasan-anak/64873diaksespada 20 November 2014

Gambar

Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan demokrasi guru terhadap aktivitas belajar fisika siswa MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar, artinya bahwa data

Konsep diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan sebab pemahaman seseorang mengenai konsep dirinya akan menentukan dan mengarahkan perilaku dalam berbagai situasi.Jika konsep

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax.

3. Hasil karya ilmiah sesuai dan memenuhi persyaratan sebagai tulisan ilmiah. Mahasiswa adalah pihak yang menempuh skripsi dan akan melakukan proses pembimbingan. Dosen Pembimbing

Sedangkan hasil leaching untuk kation Cu 2+ belum dapat diketahui hasil amobilisasinya dengan baik karena konsentrasi yang dihasilkan tidak terdeteksi karena konsentrasi

Menggunakan perangkat semiotika sebagai alat analisis, peneliti berusaha mengetahui bagaimana bentuk objektivikasi perempuan yang digambarkan dalam foto rubrik Exposure

Adapun metode yang digunakan untuk menghitung adalah Multi Channel Single Phase, berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kinerja antrian di

Di dalam mitos juga terdapat pola dimensi penanda, petanda dan tanda, namun sebagai suatu sistem yang unik, mitos dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada