Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI
PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
(Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor
Kabupaten Cirebon)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh:
Ridwan Hasyim
1102025
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI
PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
(Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor
Kabupaten Cirebon)
Oleh
Ridwan Hasyim
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Ridwan Hasyim 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Ridwan Hasyim (1102025): “Mewujudkan Nilai-Nilai Solidaritas Antar Warga Melalui Pelaksanaan Upacara Bancakan (Studi Deskriptif Analitis tentang
Community Civics di Desa Gegesik Lor)”
Globalisasi yang mengakar telah mengubah karakter warga dalam kehidupan bermasyarakat. Hubungan antar warga yang erat dan intens menjadi terhambat karena perubahan sikap warga yang cenderung individualis. Dalam proses interaksi dan sosialisasi warga, mulai sulit menjumpai warga yang saling bersosialisasi di lingkungan rumah. Bahkan sering dijumpai fenomena dalam masyarakat dimana antar tetangga tidak saling mengenal. Sebagai akibat dari tidak saling mengenal bahkan cenderung acuh tersebut maka rentan terjadi konflik sosial. Kenyataan ini tentu saja harus dicari solusinya, salah satu solusi yang hendak dikembangkan yaitu dengan mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan sehingga dalam masyarakat lain dapat dikembangan nilai-nilai community civics. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif analitis serta subjek penelitian utama warga Gegesik Lor, diharapkan penelitian ini berhasil menemukan cara mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan. Temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pelaksanaan upacara bancakan yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa Gegesik Lor, Kabupaten Cirebon ternyata banyak mengandung nilai-nilai community civics. Nilai-nilai tersebut tampak dari berbagai kegiatan, antara lain: bersyukur melalui wujud kepedulian sosial, menjaga kerukunan antar warga, menjaga silaturahmi, kebersamaan, solidaritas, menghormati orang lain dan saling berbagi; 2) Mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga dalam upacara bancakan dilakukan dengan cara, sebagai berikut: mengundang warga, ngobeng, rubungan, dan makan bersama; 3) Hambatan dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan sangat minim bahkan cenderung tidak ada. Hambatan hanya terjadi karena dua faktor teknis, yaitu karena warga yang diundang sudah terlebih dahulu makan dan warga yang diundang berhalangan untuk ikut bancak; 4) Kaitan nilai-nilai solidaritas antar warga pada upacara bancakan dengan community civics pada warga desa Gegesik Lor antara lain: nilai kebersamaan, nilai gotong royong, dan nilai tolong menolong.
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Globalization has changed the character of citizens rooted in social life. A close relationship between citizens and intense be hampered because of the changes people tend individualist attitude. In the process of interaction and socialization of citizens for example, in a variety of areas ranging difficult to find people who socialize with each other in a home environment. Even frequently encountered phenomenon in a society where inter neighbors do not know each other. As a result of not even know each other tend to be unaware that it is susceptible to social conflict. This fact of course have to look for a solution, one of the solutions to be developed is to embody the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony. This study aims to find out how to realize the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony so that other communities can be developed in the values of community Civics. By using a qualitative approach and using descriptive methods and main research subjects citizens Gegesik Lor, expected this study did find a way to realize the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony. The findings in this study are as follows: 1) Implementation bancakan usual ceremonies performed by villagers Gegesik Lor, Cirebon was a lot containing the values of community Civics. The values are visible from a variety of activities, among others: grateful through a form of social care, maintaining harmony among people, keeping friendship, togetherness, solidarity, respect for others and sharing; 2) Realize the values of solidarity between citizens in bancakan ceremony performed by the way, as follows: invite citizens, ngobeng, rubungan, and eat together; 3) Barriers to embody the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony was minimal even less likely to exist. Barriers only occurs for two technical factors, namely because people who have first invited to eat and residents are invited to participate Bancak absent; 4) Linkages values of solidarity between people in the community Civics bancakan ceremony at Gegesik Lor village, among others: the value of togetherness, mutual cooperation value, and the value of mutual help.
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ...
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 7
1.4.2 Manfaat Praktis ... 7
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kajian Tentang Kebudayaan ... 9
2.1.1 Pengertian ... 9
2.1.2 Karakteristik Kebudayaan ... 11
2.1.3 Unsur Kebudayaan ... 14
2.1.4 Wujud Kebudayaan ... 15
2.1.5 Pranata Kebudayaan ... 15
2.1.6 Komponen Kebudayaan ... 19
2.2 Kajian Tentang Nilai Budaya ... 21
2.2.1 Makna Nilai ... 21
2.2.2 Makna Nilai Budaya ... 23
2.2.3 Orientasi Nilai Budaya ... 25
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.3.1 Makna Upacara Tradisional ... 28
2.3.2 Fungsi Upacara Tradisional ... 30
2.4 Kajian Tentang Masyarakat ... 31
2.4.1 Pengertian ... 31
2.4.2 Ciri Masyarakat ... 32
2.4.3 Sifat Umum Masyarakat Indonesia ... 29
2.4.3.1 Sifat Religio-Magis ... 29
2.4.3.2 Sifat Komunal ... 36
2.4.3.3 Sifat Kontan ... 36
2.4.3.4 Sifat Konkret ... 37
2.5 Kajian Tentang Solidaritas ... 37
2.6 Kajian Tentang Upacara Bancakan ... 41
2.7 Kajian Tentang Community Civics ... 44
2.7.1 Pengertian Community ... 44
2.7.2 Makna Community Civics ... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ... 51
3.1.1 Pendekatan Penelitian ... 51
3.1.2 Metode Penelitian... 52
3.1.3 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.1.3.1 Observasi ... 53
3.1.3.2 Wawancara ... 54
3.1.3.3 Dokumentasi ... 54
3.1.3.4 Perekaman ... 55
3.1.3.5 Studi Literatur ... 55
3.2 Instrumen Penelitian... 56
3.3 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 56
3.3.1 Lokasi Penelitian ... 56
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Tahap-Tahap Penelitian ... 57
3.4.1 Tahap Orientasi ... 57
3.4.2 Tahap Eksplorasi ... 58
3.4.3 Tahap Member Check ... 58
3.4.4 Tahap Analisis Data ... 58
3.5 Tahap Analisis dan Pengolahan Data ... 58
3.5.1 Reduksi Data ... 59
3.5.2 Penyajian (Display) Data ... 59
3.5.3 Kesimpulan/Verifikasi ... 60
3.6 Validasi Data ... 61
3.6.1 Memperpanjang Masa Observasi ... 61
3.6.2 Pengamatan Terus Menerus ... 61
3.6.3 Triangulasi Data ... 61
3.6.4 Menggunakan Referensi yang Cukup ... 62
3.6.5 Mengadakan Member Check ... 62
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 63
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 63
4.1.1 Kondisi Geografis Desa Gegesik Lor ... 63
4.1.2 Visi dan Misi Desa Gegesik Lor ... 63
4.1.3 Penduduk ... 64
4.1.4 Lembaga Pemerintahan ... 64
4.1.5 Lembaga Ekonomi ... 64
4.1.6 Lembaga Pendidikan ... 65
4.1.7 Lembaga Keagamaan ... 65
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 71
4.2.1 Nilai-Nilai Community Civics yang Dikembangkan dalam Upacara Bancakan pada Warga Desa Gegesik Lor ... 71
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.3 Hambatan dalam Mewujudkan Nilai-Nilai Solidaritas antar
Warga pada Upacara Bancakan dengan Community Civics .... 81
4.2.4 Kaitan antara Nilai-Nilai Solidaritas Antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 83
4.3 Hasil Dokumentasi ... 87
4.4 Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 89
4.4.1 Analisis dan Pembahasan Mengenai Nilai-Nilai Community Civics yang Dikembangkan dalam Upacara Bancakan pada Warga Desa Gegesik Lor ... 89
4.4.2 Analisis dan Pembahasan Mengenai Mewujudkan Nilai Solidaritas antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 101
4.4.3 Analisis dan Pembahasan Mengenai Hambatan dalam Mewujudkan Nilai Solidaritas antar Warga pada Upacara Bancakan dengan Community Civics ... 109
4.4.4 Analisis dan Pembahasan Mengenai Kaitan antara Nilai-Nilai Solidaritas Antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 114
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 123
5.1 Kesimpulan ... 123
5.2 Rekomendasi ... 124
DAFTAR PUSTAKA ... xi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
48
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mencari
pemecahan masalah dengan cara penyelidikan. Menurut Sukmadinata (2012, hlm.
5) memberikan pengertian penelitian sebagai suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu. Penelitian yang tersusun secara sistematis dan ilmiah
mengharuskan peneliti untuk menggunakan suatu pendekatan dan metode
penelitian.
Sementara itu metode penelitian ialah cara atau teknik ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Dengan menggunakan
metode penelitian maka suatu penelitian terarah secara sistematis dengan didasari
oleh asumsi dasar. Sebagaimana Sukmadinata (2012, hlm. 52) mengemukakan
bahwa metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan penelitian yang
didasari oleh asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,
pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.
Mengingat kompleksnya suatu penelitian, peneliti dalam melakukan
penelitiannya harus menggunakan pendekatan dan metode penelitian. Hal tersebut
bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Metode dan
pendekatan yang disusun secara sistematis dan terarah sesuai dengan
permasalahan yang akan diteliti.
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2011,
hlm. 9) memandang bahwa pendekatan kualitatif lebih menekankan kepada
analisis data yang bersifat alami seperti yang dikemukakannya bahwa:
49
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.
Tujuan dari penelitian berdasarkan pendekatan kualitatif ialah agar dapat
memahami objek yang diteliti secara mendalam. Dalam hal ini, penelitian penulis
bertujuan untuk dapat memahami cara-cara masyarakat dalam mewujudkan
nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan.
Adapun alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif didasarkan atas
tiga alasan, yaitu:
1. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini mengangkat mengenai
mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui pelaksanaan upacara
bancakan sehingga membutuhkan data-data yang aktual dan kontekstual.
2. Pendekatan kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara
peneliti dengan responden. Peneliti terlibat langsung dalam mengamati
upacara bancakan di desa Gegesik Lor sehingga hasil penelitian akan
maksimal.
3. Dalam pendekatan kualitatif yang menjadi instrument utama adalah peneliti
sendiri, maka pendekatan kualitatif tepat digunakan dalam penelitian ini.
Pendekatan kualitatif mempunyai adaptasi yang tinggi sehingga
memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan diri dengan kondisi
masyarakat yang dinamis (berubah-ubah).
3.1.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis. Metode penelitian ini didasarkan pada kondisi nyata yang terjadi di
lapangan dengan menggunakan yang kemudian dideskripsikan dan dianalisis oleh
peneliti. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mardalis (2009, hlm. 26) bahwa
metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku,
di dalamnya terdapat upaya-upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan
menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.
Metode diskriptif dinilai tepat digunakan dalam penelitian ini. Adapun
50
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pengumpulan data saja,
tetapi meliputi mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan
menginterpretasikannya sehingga memungkinkan hasil penelitian yang
absah.
2. Metode deskriptif dapat mendeskripsikan data atau informasi hasil
wawancara dan observasi yang selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan
sehingga hasilnya akan maksimal.
3. Pembahasan dan analisis data menjadi efektif serta akan mudah dipahami.
Dengan demikian, penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini
sudah tepat karena mencakup karakteristik metode deskriptif.
3.1.3 Teknik Pengumpulan Data
Agar data yang diperoleh dari lapangan akurat dan valid, maka peneliti
bertindak sebagai instrument utama (key instrument) serta turun ke lapangan dan
menyatu dengan sumber data dalam situasi alamiah (natural setting). Adapun
teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah:
3.1.3.1 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara peneliti
melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek. Hal ini dimaksudkan agar
peneliti mendapatkan gambaran mengenai cara-cara masyarakat dalam
mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan.
Pengertian observasi menurut Nasution (2003, hlm. 22) yaitu:
Observasi yaitu pengamatan langsung yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas tentang kehidupan sosial yang wajar dan sebenarnya sukar diperoleh dengan metode-metode lain.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa melalui observasi peneliti
berkesempatan untuk mengumpulkan data secara langsung dengan jelas dan
akurat sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, observasi
yang peneliti lakukan bertujuan untuk melihat bagaimana memahami cara
masyarakat dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara
51
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.1.3.2Wawancara
Wawancara menurut Zuriah (2009, hlm. 179) adalah pengumpul informasi
dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara
lisan pula. Dalam hal ini wawancara merupakan media yang peneliti gunakan
dengan menggunakan bahasa lisan sehingga wawancara dapat dilakukan dimana
saja selama memungkinkan dan dilakukan bersama informan yang terpercaya.
Wawancara dimaksudkan untuk melengkapi dan memperkuat data-data
yang hendak diperoleh secara langsung dari responden, sehingga data yang telah
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Adapun tujuan wawancara menurut
Nasution (2003, hlm. 73) yaitu teknik wawancara adalah untuk mengetahui apa
yang telah terkandung dalam pikiran dari hati orang lain bagaimana
pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui
observasi.
Berdasarkan pendapat Nasution diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa wawancara bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang tidak bisa didapat
melalui teknik lain karena menggunakan komunikasi dua arah yang
memungkinkan tergalinya informasi dari informan yang ada dalam hatinya.
3.1.3.3Dokumentasi
Studi dokumentasi sebagai salah satu sumber data penelitian kualitatif
seperti yang dikemukakan oleh Moleong (2007, hlm. 217) bahwa studi
dokumentasi dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk
meramalkan. Teknik ini dilakukan dengan cara melihat dan mengamati data-data
yang menunjang dan mendukung penelitian.
Menurut Arikunto (1996, hlm. 234) bahwa dokumentasi data itu mencari
data mengenai hal-hal atau variabel-variabel berupa catatan, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.
Dalam hal ini dokumentasi dapat dimaksimalkan oleh penulis untuk
memperkuat penelitian dan juga sebagai alat bukti penelitian yang dilakukan
penulis dilapangan. Studi dokumentasi yang diambil oleh peneliti yaitu berupa
data-52
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data penunjang lain baik itu dari instansi pemerintahan maupun budayawan
Cirebon.
3.1.3.4Perekaman
Perekaman adalah kegiatan dimana peneliti merekam atau mengabadikan
atau menyimpan serta meliput semua aktivitas yang terjadi selama proses
pelaksanaan penelitian berlangsung. Dalam kegiatan ini, penulis menggunakan
perekam (record) berupa Handy Cam atau kamera digital untuk merekam semua
aktivitas yang berlangsung selama penelitian. Perekaman yang peneliti dapat
lakukan dalam penelitian ini meliputi pelaksanaan upacara bancakan di desa
Gegesik Lor Kabupaten Cirebon sehingga dapat memperkuat keabsahan
penelitian.
3.1.3.5Studi Literatur
Studi literatur merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan cara
mempelajari dan mendalami buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti untuk memperoleh informasi secara teoritis yang berkaitan dengan
masalah penelitian. Studi literatur dilakukan dengan cara membaca, mempelajari
buku-buku yang bersangkutan. Sebagaimana yang dikemukan oleh Danial dan
Wasriah (2007, hlm. 80) bahwa studi literatur adalah teknik penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah,
liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuaan penelitian.
Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang sekiranya dapat
mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian dan dapat
menunjang hasil penelitian. Teknik penelitian ini dilakukan dengan cara
membaca, mempelajari, dan mengkaji berbagai literatur yang berhubungan
dengan pelaksanaan upacara bancakan, solidaritas dan community civics.
3.2 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument utama (key
instrument) dalam mengumpulkan data dan menginterpretasi data dengan
53
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian tentang mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui
pelaksanaan upacara bancakan, penulis mengadakan observasi dan wawancara
mendalam, dengan asumsi bahwa hanya manusia yang dapat memahami makna
interaksi sosial, sosialisasi dan nilai-nilai solidaritas dalam ucapan dan perilaku
responden yang diketahui melalui pelaksanaan upacara bancakan.
3.3 Lokasi dan Subyek Penelitian
3.3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Desa Gegesik Lor, Kec. Gegesik
Kab. Cirebon. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut karena Desa Gegesik Lor
masih memiliki karakteristik masyarakat tradisional yang masih memegang teguh
tradisi nenek moyang, upacara bancakan di desa tersebut masih dijunjung tinggi
masyarakat. Tradisi upacara bancakan sendiri merupakan tradisi
membagi-bagikan makanan kepada tetangga sekitar, sebagai perwujudan rasa syukur atas
nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
3.3.2 Subyek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dan menentukan
di dalam penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian harus ditentukan sebelum
peneliti siap untuk mengumpulkan data. Arikunto (2010, hlm. 188) memberikan
pengertian bahwa subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh
peneliti.
Subjek penelitian dilakukan kepada beberapa responden atau informan.
Hal ini dilakukan supaya ada perbandingan antara pernyataan yang satu dengan
pernyataan yang lain. selain itu juga peneliti memperoleh informasi dari informan
yang lain yang dapat menambah dan memperkuat data. Adapun yang menjadi
subyek penelitian untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Sesepuh Desa Gegesik Lor, sebagai orang yang dituakan dan mengetahui
sejarah setempat secara mendalam.
2. Kepala Desa Gegesik Lor, sebagai pemangku kebijakan untuk turut serta
54
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Masyarakat Desa Gegesik Lor, sebagai pelaksana tradisi upacara bancakan di
desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon.
4. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon,
sebagai pencatat dan penentu kebijakan terkait kelestarian budaya yang ada di
Kabupaten Cirebon.
3.4 Tahap-Tahap Penelitian
Penelitian tentang mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui
pelaksanaan upacara bancakan ini sejak awal samapi akhir dilakukan secara
sirkuler dengan peneliti sebagai instrument penelitian. Menurut Nasution (2003,
hlm. 33) bahwa tahap-tahap penelitian dapat mengalami perubahan, jadi bersifat
emergent. Namun demikian, menurut nasution (2003, hlm. 33) bahwa tahap-tahap
penelitian dapat dibedakan dalam tiga tahapan, yaitu tahap orientasi, tahap
eksplorasi, dan tahap member check.
3.4.1 Tahap Orientasi
Melalui tahapan ini, penulis melakukan studi dokumentasi dan hasil
penelitian terdahulu untuk memperkaya wawasan dan mempertajam masalah
penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan studi lapangan sebagai studi
pendahuluan, melakukan pendekatan awal dengan responden, melakukan
observasi untuk mengumpulkan informasi awal yang sesuai dengan masalah
penelitian.
3.4.2 Tahap Eksplorasi
Tahap eksplorasi memusatkan untuk mempelajari dimensi-dimensi penting
dari masalah penelitian, semua teknik penelitian seperti yang telah ditetapkan
akan digunakan untuk mengamati semua data sehingga terjaring informasi yang
lebih mendalam.
3.4.3 Tahap Member Check
Transkripsi dan tafsiran data hasil penelitian yang telah disusun oleh
peneliti kemudian diperlihatkan kembali kepada para responden untuk
mendapatkan konfirmasi bahwa transkripsi itu sesuai dengan pandangan mereka.
55
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses member check tersebut dapat menghindari salah tafsir terhadap
jawaban responden sewaktu diwawancara, menghindari salah tafsir tehadap
perilaku responden sewaktu diobservasi, dan dapat mengkonfirmasi perspektif
emik responden terhadap suatu proses yang sedang berlangsung.
3.5 Tahap Analisis dan Pengolahan Data
Data yang telah terjaring dan terkumpul selanjutnya diolah, dianalisis, dan
diinterpretasi sehingga data tersebut memiliki makna untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam masalah penelitian. Proses tersebut dilakukan secara terus
menerus sejak awal perolehan data hingga akhir penelitian. Dengan hasil analisis
dan interpretasi data tersebut maka dapat dilakukan penarikan kesimpulan serta
rekomendasi yang perlu. Menurut Nasution (2003, hlm. 129) menyatakan bahwa:
Tidak ada satu cara tertentu yang dapat dijadikan pegangan bagi semua penelitian. Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut, yaitu: reduksi data, penyajian, (display) data, dan pengambilan kesimpulan reduksi data.
Data yang terkumpul dan terekam dalam catatan-catatan lapangan
kemudian dirangkum dan diseleksi. Merangkum dan menseleksi data didasarkan
pada pokok permasalahan yang telah ditetapkan dan dirumuskan sebelumnya.
Kegiatan ini sekaligus juga mencakup proses penyusunan data ke dalam
berbagai fokus, kategori atau pokok permasalahan yang sesuai. Pada akhir tahap
ini semua data yang relevan diharapkan telah tersusun dan terorganisir sesuai
kebutuhan.
3.5.1 Reduksi Data
Sugiyono (2009, hlm. 228) mengemukakan bahwa reduksi data adalah
merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Reduksi data pada penelitian ini bertujuan untuk mempermudah
pemahaman penulis terhadap data yang telah terkumpul dari hasil penelitian.
Dalam hal ini penulis akan mengumpulkan informasi dan data-data dari
56
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti akan mendeskripsikan data yang diperlukan dan membuang data yang
sekiranya tidak diperlukan.
3.5.2 Penyajian (Display) Data
Setelah proses reduksi data, selanjutnya data diolah lagi dengan menyusun
atau menyajikannya ke dalam matriks-matriks, tabel, peta konsep, dan berbagai
bentuk representasi visual lainnya yang sesuai dengan keadaan data. Sebagaimana
Nasution (2003, hlm.128) mengungkapkan bahwa:
Data yang bertumpuk dan laporan lapangan yang tebal akan sulit dipahami, oleh karena itu agar dapat melihat gambaran atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, uraian singkat, networks, chart, dan grafik.
Pendapat Nasution tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2009, hlm.
341) yang menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, penyajian data
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart
dan sejenisnya.
Dalam analisis data, menurut Alwasilah (2009, hlm. 164) bahwa display
memiliki tiga fungsi, yaitu mereduksi data dari yang kompleks menjadi nampak
sederhana, menyimpulkan interpretasi peneliti terhadap data dan menyajikan data
sehingga tampak secara menyeluruh. Display data pada penelitian ini digunakan
untuk menyusun informasi mengenai tradisi upacara bancakan warga Desa
Gegesik Lor Kabupaten Cirebon untuk menghasilkan suatu gambaran dan hasil
penelitian secara tersusun.
3.5.3 Kesimpulan/Verifikasi
Dari proses reduksi dan penyajian data dihasilkan pemahaman dan
pengertian yang mendalam tentang keseluruhan data yang diolah. Berdasarkan
hasil pemahaman dan pengertian ini, peneliti menarik kesimpulan-kesimpulan
sebagai jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan dalam rumusan
masalah namun hal ini masih bisa berubah.
Menurut Nasution (2003, hlm. 130) mengatakan bahwa kesimpulan itu
mula-mula sangat tantif, kabur, diragukan, akan tetapi, dengan bertambahnya
data, maka kesimpulan itu lebih “Grounded”. Jadi kesimpulan itu harus
57
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan dari kesimpulan dan verifikasi adalaha mendapatkan temuan baru
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotetis atau teori.
Kesimpulan/verifikasi dalam penelitian ini merupakan hasil dari penelitian
yang telah dilaksanakan dengan melalui proses verifikasi selama penelitian
berlangsung sehingga kesimpulannya jelas dan akurat sesuai dengan apa yang
terjadi dan bagaimana tata kebiasaan dari warga Desa Gegesik Lor Kabupaten
Cirebon tersebut.
3.6 Validasi Data
Untuk mempermudah data yang akurat dan absah, terutama yang diperoleh
melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan suatu teknik yang
tepat. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa derajat kepercayaan
atau kredibilitasnya. Kredibilitas data dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu
sebagai berikut:
3.6.1 Memperpanjang Masa Observasi
Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian guna memperoleh
data dan informasi yang sahih (valid) dari berbagai sumber adalah dengan
meningkatkan intensitas pertemuan dan melakukan penelitian dalam kondisi yang
wajar dengan mancari waktu yang tepat guna berinteraksi dengan sumber data.
Dengan memperpanjang waktu penelitian, peneliti dapat mengecek kembali
apakah data yang diperoleh merupakan data yang benar atau tidak. Bila ada yang
tidak benar maka peneliti dapat melakukan pengamatan kembali dengan lebih luas
dan mendalam sehingga data yang diperoleh pasti kebenarannya. Perpanjangan
pengamatan yang peneliti lakukan bertujuan untuk memperoleh data yang sahih
(valid) dari sumber data.
3.6.2 Pengamatan Terus-menerus
Agar tingkat validitas data yang diperoleh mencapai tingkat yang tertinggi,
58
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan upacara bancakan guna
mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga.
3.6.3 Triangulasi Data
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas adalah pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2009, hlm.
372). Tujuan triangulasi data adalah mengecek kebenaran data tertentu dan
membandingkannya denga dat yang diperoleh dari sumber lain. Dalam penelitian
ini triangulasi dilakukan terhadap informasi yang diberikan sumber yaitu, sesepuh,
kepala desa dan masyarakat desa Gegesik Lor serta Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Cirebon beserta budayawan Cirebon dengan cara
menggali dan mengecek informasi dari mereka dengan membandingkan hasil
wawancara dan observasi yang peneliti lakukan dengan sumber data yang
berbeda.
3.6.4 Menggunakan Referensi yang Cukup
Yang dimaksud dengan menggunakan referensi adalah adanya pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti (Sugiyono, 2009,
hlm. 374). Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan dan
kebenaran data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman
wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan lainnya yang diambil dengan
cara yang tidak mengganggu atau menarik peratian informasi, sehingga informasi
yang diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi.
3.6.5 Mengadakan Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan dari member check ini adalah untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan pemberi data
(Sugiyono, 2009, hlm. 375). Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan cara member check kepada subjek penelitian diakhir kegiatan
penelitian lapangan tentang fokus yang diteliti yakni tentang mewujudkan
nilai-nilai solidaritas antar warga melalui pelaksanaan upacara bancakan oleh
117
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1Kesimpulan
Berdasarkan atas temuan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab
sebelumnya, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan. Kesimpulan pada
penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Pelaksanaan upacara bancakan yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa
Gegesik Lor, Kabupaten Cirebon ternyata banyak mengandung nilai-nilai
community civics. Nilai-nilai tersebut tampak dari berbagai kegiatan, antara
lain: (a) bersyukur melalui wujud kepedulian sosial; (b) menjaga kerukunan
antar warga; (c) menjaga silaturahmi; (d) kebersamaan; (e) solidaritas; (f)
menghormati orang lain; dan (g) saling berbagi. Ketujuh nilai yang berkaitan
dengan community civics dalam upacara bancakan tersebut menjadi pedoman
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga dalam upacara bancakan
dilakukan dengan cara: (a) mengundang/mengajak warga; (b) ngobeng (ikut
serta memasak dan mempersiapkan segala keperluan dalam upacara
bancakan); (d) rubungan atau berkumpul bersama; dan (d) makan bersama.
Adapun bentuk nilai-nilai solidaritas yang tergali dari keempat kegiatan
tersebut meliputi kebersamaan, gotong royong dan tolong menolong. Nilai
kebersamaan terdapat dalam cara warga mengundang/mengajak tetangga dan
makan bersama, hal tersebut menunjukkan adanya jiwa kebersamaan diantara
warga. Nilai Gotong royong terdapat dalam kegiatan ngobeng yang
menggambarkan warga ikut mempersiapkan makanan berdasarkan inisiatif
sendiri dan dilakukan secara sukarela. Nilai tolong menolong terdapat dan
tergali dalam kegiatan rubungan yang kerap kali dijadikan sebagai tempat
berkeluh kesah dan warga yang lain akan membantu warga yang mengalami
118
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Hambatan dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui
upacara bancakan sangat minim bahkan cenderung tidak ada. Hal tersebut
karena hambatan hanya terjadi karena dua (2) faktor terkait teknis prosesi atau
pelaksanaan yang menyebabkan interaksi sosial antar warga tidak ada,
terutama terkait upacara bancakan. Kedua faktor penghambat tersebut antara
lain: Pertama, karena warga yang diundang sudah terlebih dahulu makan.
Kedua, warga yang diundang berhalangan untuk ikut bancak. Ketidakhadiran
warga dalam upacara bancakan menjadi penghambat proses perwujudan
nilai-nilai solidaritas. Inti dari prosesi upacara bancakan adalah makan bersama
sehingga mengharuskan warga untuk berkumpul. Hal inilah yang kemudian
menjadi faktor utama penghambat proses perwujudan nilai-nilai solidaritas
antar warga.
4. Kaitan nilai-nilai solidaritas antar warga pada upacara bancakan dengan
community civics pada warga desa Gegesik Lor antara lain: (a) nilai
kebersamaan, (b) nilai gotong royong, dan (c) nilai tolong menolong. Ketiga
nilai tersebut merupakan keluhuran dari cara hidup dan bermasyarakat warga
desa Gegesik Lor. Dengan ketiga nilai solidaritas tersebut, hubungan
kemasyarakatan terjaga dengan berbekal nilai-nilai luhur dalam wujud
kebudayaan.
5.2Rekomendasi
Melalui penelitian ini, penulis menyampaikan beberapa rekomendasi,
yakni sebagai berikut:
1. Kepada warga desa Gegesik Lor agar supaya terus melestarikan upacara
bancakan yang memiliki nilai-nilai luhur sebagai bagian dari cara hidup
bermasyarakat serta untuk terus mewariskan dan memperkenalkan upacara
bancakan kepada generasi-generasi berikutnya agar tidak punah.
2. Kepada tokoh masyarakat desa Gegesik Lor agar memberikan pengertian dan
pemahaman akan tingginya nilai-nilai solidaritas dan sosial budaya lainnya
yang terdapat dalam setiap prosesi upacara bancakan ketika warga sedang
119
Ridwan Hasyim, 2015
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belaka namun juga mengandung nilai edukasi. Dengan memberikan
pemahaman dan pengertian disertai dengan aktivitas ditempat (secara
langsung) maka upacara bancakan akan terus mendapat tempat dan mampu
bertahan dalam arus globalisasi karena masyarakat memahami urgensi
kebudayaan yang dimilikinya.
3. Kepada perangkat desa Gegesik Lor dan kecamatan Gegesik agar lebih
mempermudah memberikan izin penelitian karena bagaimana pun juga
penelitian semacam ini akan membantu kelestarian budaya setempat bukan
untuk menilai kinerja perangkat desa dan kecamatan.
4. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian mengenai
upacara bancakan dengan membahas mengenai kajian nilai sosial budaya
upacara bancakan sebagai jati diri bangsa dalam pergaulan internasional.
Dilakukannya penelitian tersebut agar upacara bancakan dapat terus
dilestarikan dan dijadikan sebagai alat untuk memperkenalkan budaya bangsa
sebagaimana Jepang yang maju dengan tidak meninggalkan kebudayaannya.
5. Kepada Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia agar dapat menggali
kebudayaan-kebudayaan yang berkaitan dengan community civics sehingga
pengembangan teori dan masalah lain yang berkaitan dengan community civics