• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN : Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN : Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI

PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

(Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor

Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh:

Ridwan Hasyim

1102025

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

(2)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI

PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

(Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor

Kabupaten Cirebon)

Oleh

Ridwan Hasyim

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Ridwan Hasyim 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

(4)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

(5)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Ridwan Hasyim (1102025): “Mewujudkan Nilai-Nilai Solidaritas Antar Warga Melalui Pelaksanaan Upacara Bancakan (Studi Deskriptif Analitis tentang

Community Civics di Desa Gegesik Lor)”

Globalisasi yang mengakar telah mengubah karakter warga dalam kehidupan bermasyarakat. Hubungan antar warga yang erat dan intens menjadi terhambat karena perubahan sikap warga yang cenderung individualis. Dalam proses interaksi dan sosialisasi warga, mulai sulit menjumpai warga yang saling bersosialisasi di lingkungan rumah. Bahkan sering dijumpai fenomena dalam masyarakat dimana antar tetangga tidak saling mengenal. Sebagai akibat dari tidak saling mengenal bahkan cenderung acuh tersebut maka rentan terjadi konflik sosial. Kenyataan ini tentu saja harus dicari solusinya, salah satu solusi yang hendak dikembangkan yaitu dengan mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan sehingga dalam masyarakat lain dapat dikembangan nilai-nilai community civics. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif analitis serta subjek penelitian utama warga Gegesik Lor, diharapkan penelitian ini berhasil menemukan cara mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan. Temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pelaksanaan upacara bancakan yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa Gegesik Lor, Kabupaten Cirebon ternyata banyak mengandung nilai-nilai community civics. Nilai-nilai tersebut tampak dari berbagai kegiatan, antara lain: bersyukur melalui wujud kepedulian sosial, menjaga kerukunan antar warga, menjaga silaturahmi, kebersamaan, solidaritas, menghormati orang lain dan saling berbagi; 2) Mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga dalam upacara bancakan dilakukan dengan cara, sebagai berikut: mengundang warga, ngobeng, rubungan, dan makan bersama; 3) Hambatan dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan sangat minim bahkan cenderung tidak ada. Hambatan hanya terjadi karena dua faktor teknis, yaitu karena warga yang diundang sudah terlebih dahulu makan dan warga yang diundang berhalangan untuk ikut bancak; 4) Kaitan nilai-nilai solidaritas antar warga pada upacara bancakan dengan community civics pada warga desa Gegesik Lor antara lain: nilai kebersamaan, nilai gotong royong, dan nilai tolong menolong.

(6)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Globalization has changed the character of citizens rooted in social life. A close relationship between citizens and intense be hampered because of the changes people tend individualist attitude. In the process of interaction and socialization of citizens for example, in a variety of areas ranging difficult to find people who socialize with each other in a home environment. Even frequently encountered phenomenon in a society where inter neighbors do not know each other. As a result of not even know each other tend to be unaware that it is susceptible to social conflict. This fact of course have to look for a solution, one of the solutions to be developed is to embody the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony. This study aims to find out how to realize the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony so that other communities can be developed in the values of community Civics. By using a qualitative approach and using descriptive methods and main research subjects citizens Gegesik Lor, expected this study did find a way to realize the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony. The findings in this study are as follows: 1) Implementation bancakan usual ceremonies performed by villagers Gegesik Lor, Cirebon was a lot containing the values of community Civics. The values are visible from a variety of activities, among others: grateful through a form of social care, maintaining harmony among people, keeping friendship, togetherness, solidarity, respect for others and sharing; 2) Realize the values of solidarity between citizens in bancakan ceremony performed by the way, as follows: invite citizens, ngobeng, rubungan, and eat together; 3) Barriers to embody the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony was minimal even less likely to exist. Barriers only occurs for two technical factors, namely because people who have first invited to eat and residents are invited to participate Bancak absent; 4) Linkages values of solidarity between people in the community Civics bancakan ceremony at Gegesik Lor village, among others: the value of togetherness, mutual cooperation value, and the value of mutual help.

(7)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kajian Tentang Kebudayaan ... 9

2.1.1 Pengertian ... 9

2.1.2 Karakteristik Kebudayaan ... 11

2.1.3 Unsur Kebudayaan ... 14

2.1.4 Wujud Kebudayaan ... 15

2.1.5 Pranata Kebudayaan ... 15

2.1.6 Komponen Kebudayaan ... 19

2.2 Kajian Tentang Nilai Budaya ... 21

2.2.1 Makna Nilai ... 21

2.2.2 Makna Nilai Budaya ... 23

2.2.3 Orientasi Nilai Budaya ... 25

(8)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.1 Makna Upacara Tradisional ... 28

2.3.2 Fungsi Upacara Tradisional ... 30

2.4 Kajian Tentang Masyarakat ... 31

2.4.1 Pengertian ... 31

2.4.2 Ciri Masyarakat ... 32

2.4.3 Sifat Umum Masyarakat Indonesia ... 29

2.4.3.1 Sifat Religio-Magis ... 29

2.4.3.2 Sifat Komunal ... 36

2.4.3.3 Sifat Kontan ... 36

2.4.3.4 Sifat Konkret ... 37

2.5 Kajian Tentang Solidaritas ... 37

2.6 Kajian Tentang Upacara Bancakan ... 41

2.7 Kajian Tentang Community Civics ... 44

2.7.1 Pengertian Community ... 44

2.7.2 Makna Community Civics ... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ... 51

3.1.1 Pendekatan Penelitian ... 51

3.1.2 Metode Penelitian... 52

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.1.3.1 Observasi ... 53

3.1.3.2 Wawancara ... 54

3.1.3.3 Dokumentasi ... 54

3.1.3.4 Perekaman ... 55

3.1.3.5 Studi Literatur ... 55

3.2 Instrumen Penelitian... 56

3.3 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 56

3.3.1 Lokasi Penelitian ... 56

(9)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Tahap-Tahap Penelitian ... 57

3.4.1 Tahap Orientasi ... 57

3.4.2 Tahap Eksplorasi ... 58

3.4.3 Tahap Member Check ... 58

3.4.4 Tahap Analisis Data ... 58

3.5 Tahap Analisis dan Pengolahan Data ... 58

3.5.1 Reduksi Data ... 59

3.5.2 Penyajian (Display) Data ... 59

3.5.3 Kesimpulan/Verifikasi ... 60

3.6 Validasi Data ... 61

3.6.1 Memperpanjang Masa Observasi ... 61

3.6.2 Pengamatan Terus Menerus ... 61

3.6.3 Triangulasi Data ... 61

3.6.4 Menggunakan Referensi yang Cukup ... 62

3.6.5 Mengadakan Member Check ... 62

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 63

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 63

4.1.1 Kondisi Geografis Desa Gegesik Lor ... 63

4.1.2 Visi dan Misi Desa Gegesik Lor ... 63

4.1.3 Penduduk ... 64

4.1.4 Lembaga Pemerintahan ... 64

4.1.5 Lembaga Ekonomi ... 64

4.1.6 Lembaga Pendidikan ... 65

4.1.7 Lembaga Keagamaan ... 65

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 71

4.2.1 Nilai-Nilai Community Civics yang Dikembangkan dalam Upacara Bancakan pada Warga Desa Gegesik Lor ... 71

(10)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.3 Hambatan dalam Mewujudkan Nilai-Nilai Solidaritas antar

Warga pada Upacara Bancakan dengan Community Civics .... 81

4.2.4 Kaitan antara Nilai-Nilai Solidaritas Antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 83

4.3 Hasil Dokumentasi ... 87

4.4 Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

4.4.1 Analisis dan Pembahasan Mengenai Nilai-Nilai Community Civics yang Dikembangkan dalam Upacara Bancakan pada Warga Desa Gegesik Lor ... 89

4.4.2 Analisis dan Pembahasan Mengenai Mewujudkan Nilai Solidaritas antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 101

4.4.3 Analisis dan Pembahasan Mengenai Hambatan dalam Mewujudkan Nilai Solidaritas antar Warga pada Upacara Bancakan dengan Community Civics ... 109

4.4.4 Analisis dan Pembahasan Mengenai Kaitan antara Nilai-Nilai Solidaritas Antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 114

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 123

5.1 Kesimpulan ... 123

5.2 Rekomendasi ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... xi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

48

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mencari

pemecahan masalah dengan cara penyelidikan. Menurut Sukmadinata (2012, hlm.

5) memberikan pengertian penelitian sebagai suatu proses pengumpulan dan

analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu. Penelitian yang tersusun secara sistematis dan ilmiah

mengharuskan peneliti untuk menggunakan suatu pendekatan dan metode

penelitian.

Sementara itu metode penelitian ialah cara atau teknik ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Dengan menggunakan

metode penelitian maka suatu penelitian terarah secara sistematis dengan didasari

oleh asumsi dasar. Sebagaimana Sukmadinata (2012, hlm. 52) mengemukakan

bahwa metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan penelitian yang

didasari oleh asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Mengingat kompleksnya suatu penelitian, peneliti dalam melakukan

penelitiannya harus menggunakan pendekatan dan metode penelitian. Hal tersebut

bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Metode dan

pendekatan yang disusun secara sistematis dan terarah sesuai dengan

permasalahan yang akan diteliti.

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2011,

hlm. 9) memandang bahwa pendekatan kualitatif lebih menekankan kepada

analisis data yang bersifat alami seperti yang dikemukakannya bahwa:

(12)

49

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.

Tujuan dari penelitian berdasarkan pendekatan kualitatif ialah agar dapat

memahami objek yang diteliti secara mendalam. Dalam hal ini, penelitian penulis

bertujuan untuk dapat memahami cara-cara masyarakat dalam mewujudkan

nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan.

Adapun alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif didasarkan atas

tiga alasan, yaitu:

1. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini mengangkat mengenai

mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui pelaksanaan upacara

bancakan sehingga membutuhkan data-data yang aktual dan kontekstual.

2. Pendekatan kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara

peneliti dengan responden. Peneliti terlibat langsung dalam mengamati

upacara bancakan di desa Gegesik Lor sehingga hasil penelitian akan

maksimal.

3. Dalam pendekatan kualitatif yang menjadi instrument utama adalah peneliti

sendiri, maka pendekatan kualitatif tepat digunakan dalam penelitian ini.

Pendekatan kualitatif mempunyai adaptasi yang tinggi sehingga

memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan diri dengan kondisi

masyarakat yang dinamis (berubah-ubah).

3.1.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analisis. Metode penelitian ini didasarkan pada kondisi nyata yang terjadi di

lapangan dengan menggunakan yang kemudian dideskripsikan dan dianalisis oleh

peneliti. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mardalis (2009, hlm. 26) bahwa

metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku,

di dalamnya terdapat upaya-upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan

menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.

Metode diskriptif dinilai tepat digunakan dalam penelitian ini. Adapun

(13)

50

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pengumpulan data saja,

tetapi meliputi mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan

menginterpretasikannya sehingga memungkinkan hasil penelitian yang

absah.

2. Metode deskriptif dapat mendeskripsikan data atau informasi hasil

wawancara dan observasi yang selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan

sehingga hasilnya akan maksimal.

3. Pembahasan dan analisis data menjadi efektif serta akan mudah dipahami.

Dengan demikian, penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini

sudah tepat karena mencakup karakteristik metode deskriptif.

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data

Agar data yang diperoleh dari lapangan akurat dan valid, maka peneliti

bertindak sebagai instrument utama (key instrument) serta turun ke lapangan dan

menyatu dengan sumber data dalam situasi alamiah (natural setting). Adapun

teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah:

3.1.3.1 Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara peneliti

melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek. Hal ini dimaksudkan agar

peneliti mendapatkan gambaran mengenai cara-cara masyarakat dalam

mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan.

Pengertian observasi menurut Nasution (2003, hlm. 22) yaitu:

Observasi yaitu pengamatan langsung yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas tentang kehidupan sosial yang wajar dan sebenarnya sukar diperoleh dengan metode-metode lain.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa melalui observasi peneliti

berkesempatan untuk mengumpulkan data secara langsung dengan jelas dan

akurat sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, observasi

yang peneliti lakukan bertujuan untuk melihat bagaimana memahami cara

masyarakat dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara

(14)

51

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.1.3.2Wawancara

Wawancara menurut Zuriah (2009, hlm. 179) adalah pengumpul informasi

dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara

lisan pula. Dalam hal ini wawancara merupakan media yang peneliti gunakan

dengan menggunakan bahasa lisan sehingga wawancara dapat dilakukan dimana

saja selama memungkinkan dan dilakukan bersama informan yang terpercaya.

Wawancara dimaksudkan untuk melengkapi dan memperkuat data-data

yang hendak diperoleh secara langsung dari responden, sehingga data yang telah

diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Adapun tujuan wawancara menurut

Nasution (2003, hlm. 73) yaitu teknik wawancara adalah untuk mengetahui apa

yang telah terkandung dalam pikiran dari hati orang lain bagaimana

pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui

observasi.

Berdasarkan pendapat Nasution diatas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa wawancara bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang tidak bisa didapat

melalui teknik lain karena menggunakan komunikasi dua arah yang

memungkinkan tergalinya informasi dari informan yang ada dalam hatinya.

3.1.3.3Dokumentasi

Studi dokumentasi sebagai salah satu sumber data penelitian kualitatif

seperti yang dikemukakan oleh Moleong (2007, hlm. 217) bahwa studi

dokumentasi dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk

meramalkan. Teknik ini dilakukan dengan cara melihat dan mengamati data-data

yang menunjang dan mendukung penelitian.

Menurut Arikunto (1996, hlm. 234) bahwa dokumentasi data itu mencari

data mengenai hal-hal atau variabel-variabel berupa catatan, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.

Dalam hal ini dokumentasi dapat dimaksimalkan oleh penulis untuk

memperkuat penelitian dan juga sebagai alat bukti penelitian yang dilakukan

penulis dilapangan. Studi dokumentasi yang diambil oleh peneliti yaitu berupa

(15)

data-52

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data penunjang lain baik itu dari instansi pemerintahan maupun budayawan

Cirebon.

3.1.3.4Perekaman

Perekaman adalah kegiatan dimana peneliti merekam atau mengabadikan

atau menyimpan serta meliput semua aktivitas yang terjadi selama proses

pelaksanaan penelitian berlangsung. Dalam kegiatan ini, penulis menggunakan

perekam (record) berupa Handy Cam atau kamera digital untuk merekam semua

aktivitas yang berlangsung selama penelitian. Perekaman yang peneliti dapat

lakukan dalam penelitian ini meliputi pelaksanaan upacara bancakan di desa

Gegesik Lor Kabupaten Cirebon sehingga dapat memperkuat keabsahan

penelitian.

3.1.3.5Studi Literatur

Studi literatur merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan cara

mempelajari dan mendalami buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti untuk memperoleh informasi secara teoritis yang berkaitan dengan

masalah penelitian. Studi literatur dilakukan dengan cara membaca, mempelajari

buku-buku yang bersangkutan. Sebagaimana yang dikemukan oleh Danial dan

Wasriah (2007, hlm. 80) bahwa studi literatur adalah teknik penelitian yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah,

liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuaan penelitian.

Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang sekiranya dapat

mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian dan dapat

menunjang hasil penelitian. Teknik penelitian ini dilakukan dengan cara

membaca, mempelajari, dan mengkaji berbagai literatur yang berhubungan

dengan pelaksanaan upacara bancakan, solidaritas dan community civics.

3.2 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument utama (key

instrument) dalam mengumpulkan data dan menginterpretasi data dengan

(16)

53

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian tentang mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui

pelaksanaan upacara bancakan, penulis mengadakan observasi dan wawancara

mendalam, dengan asumsi bahwa hanya manusia yang dapat memahami makna

interaksi sosial, sosialisasi dan nilai-nilai solidaritas dalam ucapan dan perilaku

responden yang diketahui melalui pelaksanaan upacara bancakan.

3.3 Lokasi dan Subyek Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Desa Gegesik Lor, Kec. Gegesik

Kab. Cirebon. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut karena Desa Gegesik Lor

masih memiliki karakteristik masyarakat tradisional yang masih memegang teguh

tradisi nenek moyang, upacara bancakan di desa tersebut masih dijunjung tinggi

masyarakat. Tradisi upacara bancakan sendiri merupakan tradisi

membagi-bagikan makanan kepada tetangga sekitar, sebagai perwujudan rasa syukur atas

nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

3.3.2 Subyek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dan menentukan

di dalam penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian harus ditentukan sebelum

peneliti siap untuk mengumpulkan data. Arikunto (2010, hlm. 188) memberikan

pengertian bahwa subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh

peneliti.

Subjek penelitian dilakukan kepada beberapa responden atau informan.

Hal ini dilakukan supaya ada perbandingan antara pernyataan yang satu dengan

pernyataan yang lain. selain itu juga peneliti memperoleh informasi dari informan

yang lain yang dapat menambah dan memperkuat data. Adapun yang menjadi

subyek penelitian untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Sesepuh Desa Gegesik Lor, sebagai orang yang dituakan dan mengetahui

sejarah setempat secara mendalam.

2. Kepala Desa Gegesik Lor, sebagai pemangku kebijakan untuk turut serta

(17)

54

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Masyarakat Desa Gegesik Lor, sebagai pelaksana tradisi upacara bancakan di

desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon.

4. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon,

sebagai pencatat dan penentu kebijakan terkait kelestarian budaya yang ada di

Kabupaten Cirebon.

3.4 Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian tentang mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui

pelaksanaan upacara bancakan ini sejak awal samapi akhir dilakukan secara

sirkuler dengan peneliti sebagai instrument penelitian. Menurut Nasution (2003,

hlm. 33) bahwa tahap-tahap penelitian dapat mengalami perubahan, jadi bersifat

emergent. Namun demikian, menurut nasution (2003, hlm. 33) bahwa tahap-tahap

penelitian dapat dibedakan dalam tiga tahapan, yaitu tahap orientasi, tahap

eksplorasi, dan tahap member check.

3.4.1 Tahap Orientasi

Melalui tahapan ini, penulis melakukan studi dokumentasi dan hasil

penelitian terdahulu untuk memperkaya wawasan dan mempertajam masalah

penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan studi lapangan sebagai studi

pendahuluan, melakukan pendekatan awal dengan responden, melakukan

observasi untuk mengumpulkan informasi awal yang sesuai dengan masalah

penelitian.

3.4.2 Tahap Eksplorasi

Tahap eksplorasi memusatkan untuk mempelajari dimensi-dimensi penting

dari masalah penelitian, semua teknik penelitian seperti yang telah ditetapkan

akan digunakan untuk mengamati semua data sehingga terjaring informasi yang

lebih mendalam.

3.4.3 Tahap Member Check

Transkripsi dan tafsiran data hasil penelitian yang telah disusun oleh

peneliti kemudian diperlihatkan kembali kepada para responden untuk

mendapatkan konfirmasi bahwa transkripsi itu sesuai dengan pandangan mereka.

(18)

55

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses member check tersebut dapat menghindari salah tafsir terhadap

jawaban responden sewaktu diwawancara, menghindari salah tafsir tehadap

perilaku responden sewaktu diobservasi, dan dapat mengkonfirmasi perspektif

emik responden terhadap suatu proses yang sedang berlangsung.

3.5 Tahap Analisis dan Pengolahan Data

Data yang telah terjaring dan terkumpul selanjutnya diolah, dianalisis, dan

diinterpretasi sehingga data tersebut memiliki makna untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan dalam masalah penelitian. Proses tersebut dilakukan secara terus

menerus sejak awal perolehan data hingga akhir penelitian. Dengan hasil analisis

dan interpretasi data tersebut maka dapat dilakukan penarikan kesimpulan serta

rekomendasi yang perlu. Menurut Nasution (2003, hlm. 129) menyatakan bahwa:

Tidak ada satu cara tertentu yang dapat dijadikan pegangan bagi semua penelitian. Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut, yaitu: reduksi data, penyajian, (display) data, dan pengambilan kesimpulan reduksi data.

Data yang terkumpul dan terekam dalam catatan-catatan lapangan

kemudian dirangkum dan diseleksi. Merangkum dan menseleksi data didasarkan

pada pokok permasalahan yang telah ditetapkan dan dirumuskan sebelumnya.

Kegiatan ini sekaligus juga mencakup proses penyusunan data ke dalam

berbagai fokus, kategori atau pokok permasalahan yang sesuai. Pada akhir tahap

ini semua data yang relevan diharapkan telah tersusun dan terorganisir sesuai

kebutuhan.

3.5.1 Reduksi Data

Sugiyono (2009, hlm. 228) mengemukakan bahwa reduksi data adalah

merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

Reduksi data pada penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

pemahaman penulis terhadap data yang telah terkumpul dari hasil penelitian.

Dalam hal ini penulis akan mengumpulkan informasi dan data-data dari

(19)

56

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti akan mendeskripsikan data yang diperlukan dan membuang data yang

sekiranya tidak diperlukan.

3.5.2 Penyajian (Display) Data

Setelah proses reduksi data, selanjutnya data diolah lagi dengan menyusun

atau menyajikannya ke dalam matriks-matriks, tabel, peta konsep, dan berbagai

bentuk representasi visual lainnya yang sesuai dengan keadaan data. Sebagaimana

Nasution (2003, hlm.128) mengungkapkan bahwa:

Data yang bertumpuk dan laporan lapangan yang tebal akan sulit dipahami, oleh karena itu agar dapat melihat gambaran atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, uraian singkat, networks, chart, dan grafik.

Pendapat Nasution tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2009, hlm.

341) yang menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, penyajian data

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart

dan sejenisnya.

Dalam analisis data, menurut Alwasilah (2009, hlm. 164) bahwa display

memiliki tiga fungsi, yaitu mereduksi data dari yang kompleks menjadi nampak

sederhana, menyimpulkan interpretasi peneliti terhadap data dan menyajikan data

sehingga tampak secara menyeluruh. Display data pada penelitian ini digunakan

untuk menyusun informasi mengenai tradisi upacara bancakan warga Desa

Gegesik Lor Kabupaten Cirebon untuk menghasilkan suatu gambaran dan hasil

penelitian secara tersusun.

3.5.3 Kesimpulan/Verifikasi

Dari proses reduksi dan penyajian data dihasilkan pemahaman dan

pengertian yang mendalam tentang keseluruhan data yang diolah. Berdasarkan

hasil pemahaman dan pengertian ini, peneliti menarik kesimpulan-kesimpulan

sebagai jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan dalam rumusan

masalah namun hal ini masih bisa berubah.

Menurut Nasution (2003, hlm. 130) mengatakan bahwa kesimpulan itu

mula-mula sangat tantif, kabur, diragukan, akan tetapi, dengan bertambahnya

data, maka kesimpulan itu lebih “Grounded”. Jadi kesimpulan itu harus

(20)

57

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan dari kesimpulan dan verifikasi adalaha mendapatkan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotetis atau teori.

Kesimpulan/verifikasi dalam penelitian ini merupakan hasil dari penelitian

yang telah dilaksanakan dengan melalui proses verifikasi selama penelitian

berlangsung sehingga kesimpulannya jelas dan akurat sesuai dengan apa yang

terjadi dan bagaimana tata kebiasaan dari warga Desa Gegesik Lor Kabupaten

Cirebon tersebut.

3.6 Validasi Data

Untuk mempermudah data yang akurat dan absah, terutama yang diperoleh

melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan suatu teknik yang

tepat. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa derajat kepercayaan

atau kredibilitasnya. Kredibilitas data dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu

sebagai berikut:

3.6.1 Memperpanjang Masa Observasi

Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian guna memperoleh

data dan informasi yang sahih (valid) dari berbagai sumber adalah dengan

meningkatkan intensitas pertemuan dan melakukan penelitian dalam kondisi yang

wajar dengan mancari waktu yang tepat guna berinteraksi dengan sumber data.

Dengan memperpanjang waktu penelitian, peneliti dapat mengecek kembali

apakah data yang diperoleh merupakan data yang benar atau tidak. Bila ada yang

tidak benar maka peneliti dapat melakukan pengamatan kembali dengan lebih luas

dan mendalam sehingga data yang diperoleh pasti kebenarannya. Perpanjangan

pengamatan yang peneliti lakukan bertujuan untuk memperoleh data yang sahih

(valid) dari sumber data.

3.6.2 Pengamatan Terus-menerus

Agar tingkat validitas data yang diperoleh mencapai tingkat yang tertinggi,

(21)

58

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan upacara bancakan guna

mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga.

3.6.3 Triangulasi Data

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas adalah pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2009, hlm.

372). Tujuan triangulasi data adalah mengecek kebenaran data tertentu dan

membandingkannya denga dat yang diperoleh dari sumber lain. Dalam penelitian

ini triangulasi dilakukan terhadap informasi yang diberikan sumber yaitu, sesepuh,

kepala desa dan masyarakat desa Gegesik Lor serta Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Cirebon beserta budayawan Cirebon dengan cara

menggali dan mengecek informasi dari mereka dengan membandingkan hasil

wawancara dan observasi yang peneliti lakukan dengan sumber data yang

berbeda.

3.6.4 Menggunakan Referensi yang Cukup

Yang dimaksud dengan menggunakan referensi adalah adanya pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti (Sugiyono, 2009,

hlm. 374). Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan dan

kebenaran data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman

wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan lainnya yang diambil dengan

cara yang tidak mengganggu atau menarik peratian informasi, sehingga informasi

yang diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi.

3.6.5 Mengadakan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan dari member check ini adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan pemberi data

(Sugiyono, 2009, hlm. 375). Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan cara member check kepada subjek penelitian diakhir kegiatan

penelitian lapangan tentang fokus yang diteliti yakni tentang mewujudkan

nilai-nilai solidaritas antar warga melalui pelaksanaan upacara bancakan oleh

(22)

117

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan atas temuan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab

sebelumnya, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan. Kesimpulan pada

penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Pelaksanaan upacara bancakan yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa

Gegesik Lor, Kabupaten Cirebon ternyata banyak mengandung nilai-nilai

community civics. Nilai-nilai tersebut tampak dari berbagai kegiatan, antara

lain: (a) bersyukur melalui wujud kepedulian sosial; (b) menjaga kerukunan

antar warga; (c) menjaga silaturahmi; (d) kebersamaan; (e) solidaritas; (f)

menghormati orang lain; dan (g) saling berbagi. Ketujuh nilai yang berkaitan

dengan community civics dalam upacara bancakan tersebut menjadi pedoman

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga dalam upacara bancakan

dilakukan dengan cara: (a) mengundang/mengajak warga; (b) ngobeng (ikut

serta memasak dan mempersiapkan segala keperluan dalam upacara

bancakan); (d) rubungan atau berkumpul bersama; dan (d) makan bersama.

Adapun bentuk nilai-nilai solidaritas yang tergali dari keempat kegiatan

tersebut meliputi kebersamaan, gotong royong dan tolong menolong. Nilai

kebersamaan terdapat dalam cara warga mengundang/mengajak tetangga dan

makan bersama, hal tersebut menunjukkan adanya jiwa kebersamaan diantara

warga. Nilai Gotong royong terdapat dalam kegiatan ngobeng yang

menggambarkan warga ikut mempersiapkan makanan berdasarkan inisiatif

sendiri dan dilakukan secara sukarela. Nilai tolong menolong terdapat dan

tergali dalam kegiatan rubungan yang kerap kali dijadikan sebagai tempat

berkeluh kesah dan warga yang lain akan membantu warga yang mengalami

(23)

118

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hambatan dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui

upacara bancakan sangat minim bahkan cenderung tidak ada. Hal tersebut

karena hambatan hanya terjadi karena dua (2) faktor terkait teknis prosesi atau

pelaksanaan yang menyebabkan interaksi sosial antar warga tidak ada,

terutama terkait upacara bancakan. Kedua faktor penghambat tersebut antara

lain: Pertama, karena warga yang diundang sudah terlebih dahulu makan.

Kedua, warga yang diundang berhalangan untuk ikut bancak. Ketidakhadiran

warga dalam upacara bancakan menjadi penghambat proses perwujudan

nilai-nilai solidaritas. Inti dari prosesi upacara bancakan adalah makan bersama

sehingga mengharuskan warga untuk berkumpul. Hal inilah yang kemudian

menjadi faktor utama penghambat proses perwujudan nilai-nilai solidaritas

antar warga.

4. Kaitan nilai-nilai solidaritas antar warga pada upacara bancakan dengan

community civics pada warga desa Gegesik Lor antara lain: (a) nilai

kebersamaan, (b) nilai gotong royong, dan (c) nilai tolong menolong. Ketiga

nilai tersebut merupakan keluhuran dari cara hidup dan bermasyarakat warga

desa Gegesik Lor. Dengan ketiga nilai solidaritas tersebut, hubungan

kemasyarakatan terjaga dengan berbekal nilai-nilai luhur dalam wujud

kebudayaan.

5.2Rekomendasi

Melalui penelitian ini, penulis menyampaikan beberapa rekomendasi,

yakni sebagai berikut:

1. Kepada warga desa Gegesik Lor agar supaya terus melestarikan upacara

bancakan yang memiliki nilai-nilai luhur sebagai bagian dari cara hidup

bermasyarakat serta untuk terus mewariskan dan memperkenalkan upacara

bancakan kepada generasi-generasi berikutnya agar tidak punah.

2. Kepada tokoh masyarakat desa Gegesik Lor agar memberikan pengertian dan

pemahaman akan tingginya nilai-nilai solidaritas dan sosial budaya lainnya

yang terdapat dalam setiap prosesi upacara bancakan ketika warga sedang

(24)

119

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belaka namun juga mengandung nilai edukasi. Dengan memberikan

pemahaman dan pengertian disertai dengan aktivitas ditempat (secara

langsung) maka upacara bancakan akan terus mendapat tempat dan mampu

bertahan dalam arus globalisasi karena masyarakat memahami urgensi

kebudayaan yang dimilikinya.

3. Kepada perangkat desa Gegesik Lor dan kecamatan Gegesik agar lebih

mempermudah memberikan izin penelitian karena bagaimana pun juga

penelitian semacam ini akan membantu kelestarian budaya setempat bukan

untuk menilai kinerja perangkat desa dan kecamatan.

4. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian mengenai

upacara bancakan dengan membahas mengenai kajian nilai sosial budaya

upacara bancakan sebagai jati diri bangsa dalam pergaulan internasional.

Dilakukannya penelitian tersebut agar upacara bancakan dapat terus

dilestarikan dan dijadikan sebagai alat untuk memperkenalkan budaya bangsa

sebagaimana Jepang yang maju dengan tidak meninggalkan kebudayaannya.

5. Kepada Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia agar dapat menggali

kebudayaan-kebudayaan yang berkaitan dengan community civics sehingga

pengembangan teori dan masalah lain yang berkaitan dengan community civics

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk merencanakan, merancang, dan mengaplikasikan sistem akuisisi data dan monitoring suhu mesin , posisi gigi

Serum Leptin Levels in Relation to Circulating Cytokines, Chemokines, Adhesion Molecules and Angiogenic Factors in Normal Pregnancy and Preeclampsia.. IL-27 Activates

(kuis) sebanyak dua kali sebelum UTS dan dua kali sebelum UAS (rincian detailnya tercantum dalam rancangan pembelajaran semester (RPS). Kompetensi Softskill : Manajemen

19 .Menurut pendapat Anda , apakah materi pela jaran Idisiplin. kerjaqbermanfaat untuk meningkatkan kualitas kerja

Berdasarkan analisa data dan hasil penelitian yang telah dilakukandi Puskesmas Kotagede I Yogyakarta dapat ditemukan hal sebagai berikut :Tingkat Pengetahuan Ibu

OSIS merupakan organisasi siswa yang sah di sekolah. OSIS adalah kependekan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Kata “organsisasi” menunjukkan bahwa OSIS merupakan