Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Ni’matul Dinawiasda (0900731). Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Psikologi UPI. Skripsi Jurusan Psikologi FIP UPI Bandung (2014)
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empirik tentang faktor-faktor penyebab prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi FIP UPI yang sedang mengontrak skripsi. Sampel dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa Psikologi yang sedang mengontrak skripsi melebihi enam bulan masa pengerjaan yaitu ada 91 orang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket/kuesioner inventori faktor-faktor penyebab prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsi dan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukan: (1) Prokrastinasi pada mahasiswa Psikologi dalam menyelesaikan skripsi disebabkan baik oleh faktor internal maupun eksternal. (2) Faktor internal yang paling dominan menyebabkan prokrastinasi mahasiswa Psikologi dalam menyelesaikan skripsi adalah perfeksionis, tidak beraturnya waktu, dan kesulitan membuat keputusan. Sedangkan faktor eksternal yang paling dominan adalah pengaruh teman sebaya. (3) Faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa Psikologi mengalami prokrastinasi tergolong pada kategori Cukup banyak. Artinya, sampel yang diteliti memiliki cukup banyak faktor penyebab prokrastinasi. (4) Berdasarkan angkatan tahun masuk, diketahui bahwa angkatan 2006 memiliki lebih sedikit faktor penyebab prokrastinasi dibandingkan dengan angkatan yang lain, namun paling lama mengalami prokrastinasi. (5) Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa prokrastinasi pada sampel laki-laki lebih banyak disebabkan oleh faktor internal, sedangkan pada sampel perempuan lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah (1) Jurusan Psikologi memilih penanganan yang tepat guna mencegah prokrastinasi mahasiswa Psikologi dalam menyelesaikan skripsi, sehingga mahasiswa Psikologi bisa lulus tepat waktu, (2) Mahasiswa yang merasa kesulitan dalam menyelesaikan skripsi agar mengungkapkan kesulitan pada dosen pembimbing serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti dan (3) Peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti ini dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk meneliti penanganan terhadap persoalan prokrastinasi.
v Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Ni'matul Dinawiasda (0900731). Investigating Factors Contributing to
Academic Procrastination in Completing Thesis in Psychology Undergraduate Students. Thesis Department of Psychology FIP UPI Bandung ( 2014 )
This study aimed to obtain empirical data on the factors that cause students’ academic procrastination in conducting thesis in the Department of Psychology FIP UPI. The sample were 91 students who was taking Psychology thesis with the period of exceeding six months. The approach used in this study was a combination between quantitative and qualitative approach with descriptive methods. The instrument used in the study were questionnaires / inventory questionnaire about factors that cause procrastination in completing the thesis, and semi- structured interviews. These results were: (1) Procrastination of Psychology students in completing the thesis was caused by both internal and external factors. (2) The internal factors which were the dominant cause of the procrastination in completing the thesis were: the student is a perfectionist, time management, and difficulty in making decisions. While the external factor which was considered the dominant cause was the influence of peers. (3) The factors that cause procrastination psychology student were considered in a “quite most” category. That is, the samples studied have quite a lot of factors that cause procrastination. (4) Based on the enrollment year of the students, it was found that the class of students enrolled in 2006 had fewer factors that cause procrastination compared to the other class with different enrollment year, however, they had a longer period of procrastination. (5) Based on the gender of the sample, it was known that procrastination in male students were caused more by internal factors, whereas more female in the sample did the procrastination caused by external factors. This research suggested that: (1) the Department of Psychology should do a proper treatment to prevent procrastination psychology student in completing the thesis, so that the students of Psychology could graduate on time; (2) for students who find it difficult to complete the thesis, it is suggested that they consult the difficulty with the supervisor; and (3) for researchers who are interested in doing further research on this field, the results of this research were expected to help examining the handling of the problem of procrastination .
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Mahasiswa dalam Peraturan Pemerintah RI No. 30 tahun 1990 adalah: “Peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.” Mahasiswa akhir program S1 harus melewati tugas menyelesaikan skripsi terlebih dahulu untuk bisa mendapakan gelar S1. Menurut struktur kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) skripsi adalah tugas akhir (karya tulis) yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa program S1 dalam menyusun karya ilmiah sebagai muara dari keseluruhan pengalaman belajarnya, didasarkan
atas hasil penelitian lapangan, dan ditulis dengan tata cara penulisan karya ilmiah. Fenomena di lapangan menunjukkan banyak mahasiswa UPI yang menunda menyelesaikan skripsi. Akibatnya mereka belum bisa bahkan tidak mampu untuk menyelesaikan skripsi dalam rentang waktu normal untuk lulus kuliah. Dalam aturan UPI tentang waktu mahasiswa dalam mengerjakan skripsi adalah enam bulan. Berdasarkan data yang diperoleh di jurusan psikologi UPI diketahui bahwa
mahasiswa yang tercatat sedang mengontrak mata kuliah skripsi adalah angkatan 2006, 2007, 2008 dan 2009. Keempat angkatan ini telah melampaui enam bulan
pengerjaan skripsi. Mereka telah melampaui standar waktu penyelesaian skripsi berdasarkan pedoman akademik UPI.
Untuk jangka pendek penundaan menyelesaikan skripsi mungkin meringankan, akan tetapi beberapa penelitian menemukan bahwa penundaan juga menyebabkan stres, bahkan menimbukan perasaan cemas dan bersalah (Ferrari, Jonhson & Mccown 1995; Pychyl et al., 2000 dalam Arkerman & Gross, 2005, hlm.6). Pernyataan di atas didukung pula dengan penelitian dari Tice dan Baumeister (1997, hlm.457) yang menemukan bahwa penundaan memang
2
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tingkat stres pada orang yang menunda meningkat dan bahkan bertambah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Buari (2003, hlm.60) ditemukan hasil bahwa sumbangan menunda tugas akademik terhadap stres adalah 37%.
Hasil penelitian Pangestuti (2003, hlm.209) menunjukan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dan melakukan penundaan menyelesaikan skripsi mengalami peningkatan stres yang cukup tinggi.
Istilah “penundaan terhadap tugas” seringkali disebut sebagai prokrastinasi. Prokrastinasi menunjukkan suatu perilaku yang kurang disiplin dalam penggunaan waktu. Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai
maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja menjadi terhambat, tidak pernah
menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam menghadiri pertemuan-pertemuan (Tuckman, 2007). Penundaan atau penghindaran
(procrastination or avoidance) dilakukan individu sebagai suatu bentuk coping yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang dipersepsikan penuh stres (Burka & Yuen, 2008, hlm.176). Prokrastinasi dalam American College Dictionary (Burke & Yuen, 2008, hlm.5), berasal dari kata procrastinate
yang diartikan menunda untuk melakukan sampai waktu berikutnya. Sedangkan menurut Ghufron (2003, hlm.13) prokrastinasi dapat dikatakan sebagai penundaan
atau kecenderungan menunda-nunda memulai suatu kerja, namun prokrastinasi juga bisa dikatakan sebagai penghindaran tugas, yang diakibatkan perasaan yang
tidak senang terhadap tugas dan ketakutan untuk gagal dalam mengerjakan tugas. Beberapa penelitian menemukan bahwa prokrastinasi mempengaruhi
50%-95% mahasiswa (Jansen & Corton, 1999; Kachgal, Hansen, & Nutter, 2001; Pychyl et al., 2000: Pychyl, Morin & Salmon, 2000, dalam Arkerman & Gross, 2005, hlm.5). Hasil survey majalah New Statement 26 Februari 1999 juga
memperlihatkan bahwa 20% sampai dengan 70% pelajar melakukan prokrastinasi (dalam Ghufron 2003, hlm.3). Hasil penelitian Yosh (2007) juga menunjukkan
3
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25% sampai dengan 75% dari pelajar atau mahasiswa melaporkan bahwa
prokrastinasi merupakan suatu masalah dalam lingkup akademis mereka. Prokrastinasi akan melindungi individu dari perasaan takut gagal (fear of failure)
yang tidak nyaman (Burka & Yuen, 2008, hlm.15).
Menurut Selver (1974, dalam Ferari dkk 1995, hlm.6) prokrastinasi bukan tindakan sederhana terhadap penundaan suatu tugas. Lebih lanjut, Boice (1996, hlm.11-12) menambahkan bahwa prokrastinasi mempunyai 2 karakteristik. Pertama, prokrastinasi dapat berarti menunda sebuah tugas yang penting dan sulit daripada tugas yang mudah, lebih cepat diselesaikan, dan menimbulkan lebih
sedikit kecemasan. Kedua, prokrastinasi dapat berarti juga menunggu waktu yang tepat untuk bertindak agar hasil lebih maksimal dan resiko minimal dibandingkan
apabila dilakukan atau diselesaikan seperti biasa, pada waktu yang telah ditetapkan.
Solomon dan Rothblum (1984, hlm.504) mengemukakan bahwa prokrastinasi biasanya terjadi pada enam area, yaitu menulis, belajar, membaca, tugas administratif, menghadiri pertemuan akdemik dan kinerja akademik secara keseluruhan. Berdasarkan hasil penelitian Solomon dan Rothblum (1984, hlm.506) dilaporkan bahwa paling banyak mahasiswa melakukan prokrastinasi ketika menulis lembar tugas, dengan persentase sebanyak 46%, sedangkan 30%
ketika mengerjakan tugas mingguan, 28% ketika belajar untuk ujian, 23% ketika menghadiri kelas dan 11% pada tugas-tugas administratif.
Berdasarkan penelitian terhadap mahasiswa yang melakukan prokrastinasi, Solomon dan Rothblum (1984) mengategorikan faktor penyebab prokrastinasi
menjadi 2 faktor utama, yaitu: (1) Takut gagal (fear of failure) dan (2) Menolak tugas dan malas (task aversiveness and laziness). Takut gagal atau motif kegagalan adalah suatu kecenderungan individu yang akan mengalami perasaan
bersalah apabila tidak mencapai tujuan atau gagal. Faktor takut gagal ini berhubungan dengan selalu merasa cemas, penetapan standar performa yang
4
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penerimaan diri dan takut akan keberhasilan. Individu yang mengalami hal ini
dinilai tidak dapat memenuhi harapan dirinya sendiri dan orang lain. Sedangkan menolak tugas dan malas bisa diakibatkan karena adanya perasaan ketidaksukaan
individu terhadap tugas yang menjadi tanggungannya. Ini mencerminkan akan adanya kekurangan energi yang dimiliki individu prokrastinator dan tugas yang dihadapi dinilai tidak menyenangkan. Solomon dan Rothblum mengungkapkan akan adanya hubungan antara faktor ini dengan hal-hal sebagai berikut: merasa terancam dengan tugas, kecenderungan untuk merasa kelelahan, pemberontakan terhadap otoritas, kemalasan, pengambilan resiko dan pengaruh teman sebaya.
Bernard juga menjelaskan secara lebih rinci tentang faktor internal dan eksternal yang menjadi faktor-faktor penyebab prokrastinasi, yaitu: 1. Anxiety
ataukecemasan, 2. Self-Depreciation, 3. Low Discomfort Tolerance, 4. Pleasure-seeking, 5. Time Disorganization, 6. Environmental Disorganisation, 7. Poor
Task Approach, 8. Lack of Assertion, 9. Hostility with others, 10. Stress and
fatigue.
Sedangkan Burka &Yuen (2008, hlm.11) sendiri menyatakan terbentuknya tingkah laku prokrastinasi dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: konsep diri, tanggung jawab, keyakinan diri dan kecemasan terhadap evaluasi yang akan diberikan, kesulitan dalam mengambil keputusan, pemberontakan terhadap
kontrol dari figur otoritas, kurangnya tuntutan dari tugas, standar yang terlalu tinggi mengenai kemampuan individu.
Seseorang yang melakukan prokrastinasi disebut sebagai prokrastinator. Dikaitkan dengan paparan tentang prokrastinasi di atas, maka mahasiswa yang
menunda penyelesaian skripsi dapat disebut sebagai prokrastinator. Prokrastinator menurut Chu & Choi (2005, hlm.250) dibedakan menjadi dua tipe yaitu prokrastinator aktif dan prokrastionator pasif. Prokrastinator pasif adalah para
pelaku prokrastinasi dalam pengertian yang umum. Secara kognitif, prokrastinator pasif tidak mempunyai niat untuk melakukan prokrastinasi, tetapi mereka tetap
5
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan dan melaksanakan tugas
pada waktunya. Akan tetapi, mereka dengan leluasa menunda-nunda tugas tersebut dan berfokus pada tugas-tugas penting lainnya. Karena itu, prokrastinator
pasif dan prokrastinator aktif mempunyai perbedaan dalam dimensi kognitif, afektif, dan perilaku.
Secara afektif, ketika tenggang waktu pelaksanaan tugas hampir habis, prokrastinator pasif merasa sangat tertekan dan memiliki pandangan yang pesimistis, terutama tentang kemampuannya dalam mencapai hasil prestasi yang memuaskan (Ferrari, dkk 1995, hlm.17). Keraguan mereka akan
ketidakmampuannya memperbesar peluang kegagalan dan menimbulkan perasaan bersalah dan depresi (Ferrari, dkk 1995, hlm.19). Di pihak lain, prokrastinator
aktif senang bekerja di bawah tekanan. Ketika mereka menyisakan sedikit waktu untuk melaksanakan tugas, mereka merasa tertantang dan termotivasi. Perasaan
tersebut menjadikan mereka kebal dan mampu bertahan dalam menghadapi berbagai macam kondisi menyakitkan. Sebagaimana yang dirasakan oleh prokrastinator pasif, dalam hal ini 3 subjek yang diwawancara awal termasuk dalam prokrastinator pasif.
Dalam perspektif tersebut, prokrastinasi bermakna positif dan fungsional bila dilakukan sebagai upaya konstruktif untuk menghindari keputusan impulsif
dan tanpa pemikiran yang matang, dan bermakna negatif dan disfungsional bila dilakukan karena malas atau tanpa tujuan yang pasti.
Berdasarkan wawancara awal yang peneliti lakukan terhadap 3 orang mahasiswa jurusan psikologi UPI angkatan 2008 yang masih mengontrak skripsi,
diperoleh informasi tentang alasan melakukan prokrastinasi yaitu ingin sempurna dalam mengerjakannya, sulit untuk membuat keputusan, ketergantungan dengan orang lain, kemalasan dan kurangnya percaya diri, rasa malas dan rendahnya
motivasi, baik malas memulai mengerjakan skripsi atau membaca buku, tidak mendapat feedback yang berarti untuk kemajuan skripsi, khawatir pembimbing
6
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dosen pembimbing akan memarahinya kerena salah atau tidak adanya kemajuan,
sulit mengambil keputusan tentang variable atau teori, selalu salah dalam merevisi sehingga terus menunda untuk mengikuti bimbingan, ragu-ragu untuk
menyerahkan revisi karena merasa khawatir mempertanggungjawabkannya ketika bimbingan, dan beberapa kali harus ganti judul sehingga menjadi tidak percaya terhadap kemampuan dirinya untuk menyelesaikan skripsi.
Sehubungan adanya fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor penyebab prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa psikologi UPI.
B.Rumusan Masalah Penelitian
Prokrastinasi merupakan sebuah permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan, tidak terlepas pula dialami mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi. Skripsi yang menjadi sebagian syarat mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana seringkali menjadi fase yang penuh dengan hambatan yang dapat menimbulkan stres pada mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa mengatakan bahwa mereka sangat ingin lulus kuliah tepat waktu dan mampu menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu satu semester. Penundaan yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi membuat mahasiswa tidak dapat menyelesaikan
skripsi tepat pada waktunya. Penundaan dalam bidang akademik atau yang disebut dengan istilah prokrastinasi akademik, dilakukan mahasiswa
prokrastinator sebagai bentuk coping untuk menghindari situasi yang menimbulkan stres. Di jurusan Psikologi FIP UPI terdapat mahasiswa angkatan
2006, 2007, 2008 dan 2009 yang masih mengontrak mata kuliah skripsi. Keempat angkatan ini telah melewati 4 tahun dalam masa studinya. Alasan prokrastinasi mereka adalah “ingin perfeksionis dalam mengerjakannya dan sulit untuk membuat keputusan”, “ketergantungan dengan orang lain, kemalasan dan kurangnya percaya diri”, “rasa malas dan rendahnya motivasi”.
7
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skripsi. Berdasarkan pemaparan di atas juga peneliti merumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut: Bagaimana gambaran faktor-faktor penyebab prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Psikologi
UPI?
C.Tujuan Penelitian
Tujan penelitian ini adalah: Mendapat data empirik tentang faktor-faktor penyebab prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Psikologi UPI yang sedang mengontrak skripsi.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberikan sumbangan ilmiah pada pengembangan psikologi pendidikan khususnya tentang masalah faktor-faktor prokratinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa.
2. Manfaat praktis
a. Memberikan gambaran bagi para pengajar (dosen), mahasiswa, orangtua, perguruan tinggi, maupun masyarakat secara umum tentang faktor-faktor
penyebab prokrastinasi yang dialami mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, dengan demikian faktor-faktor penyebab prokrastinasi tersebut dapat dihindari
sehingga penyelesaian skripsi oleh mahasiswa dapat lebih lancar.
b. Khususnya untuk jurusan Psikologi diharapkan data yang diperoleh oleh
8
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi FIP UPI yang sedang mengontrak skripsi. Berdasarkan data yang diperoleh dari
total jumlah mahasiswa Psikologi yang sedang mengontrak skripsi dan sudah melebihi masa pengerjaan skripsi selama enam bulan sebanyak 95 mahasiswa. Karena peneliti menggunakan seluruh mahasiswa yang tercatat sedang mengontrak skripsi dan yang melebihi enam bulan masa pengerjaan maka peneliti menggunakan populasi samping. Populasi samping adalah keseluruhan objek
yang diteliti.
Lokasi dalam penelitian ini adalah Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
B.Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Kombinasi ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang tidak sepenuhnya dapat dijawab
dengan salah satu pendekatan misalnya hanya dengan kualitatif ataupun kuantitatif saja (Creswell, 1997, hlm.165-166). Pendekatan kombinasi ini
digunakan untuk memperoleh data yang lebih komprehenshif, valid, reliabel, dan objektif.
Sedangkan metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan dengan angka maupun kata-kata. (Setyosari, 2010,
22
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga
dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan (Azwar, 2012, hlm.7).
Pendekatan dan metode yang digunakan peneliti dinilai tepat untuk
digunakan kerena penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data kuantitatif sekaligus data kualitatif mengenai gambaran faktor penyebab prokrastinasi pada mahasiswa Psikologi UPI dalam menyelesaikan skripsi.
C. Desain Penelitan
Desain penelitian yang digunakan adalah dominan-less dominant design.
Dalam dominan-less dominant design, penelitian menetapkan sebuah pendekatan sebagai pendekatan utama dan sebuah pendekatan yang lain sebagai pendekatan
alternatif. Pendekatan alternatif digunakan untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan pendekatan utama (Craswell, 1997,
hlm.150).
Pendekatan utamanya dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif untuk memperoleh gambaran faktor-faktor penyebab prokrastinasi pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi.
Sementara itu, pendekatan alternatifnya adalah kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian kualitatif yang berisi
data-data berupa kata-kata, gambaran dan bukan angka-angka (Sugiyono, 2013, hlm.29). Pengumpulan data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan teknik
wawancara semi terstuktur. Wawancara semi terstruktur adalah proses wawancara yang menggunakan panduan wawancara yang berasal dari pengembangan topik.
Sistem yang digunakan dalam mengajukan pertanyaan dan penggunaan terminologi lebih fleksibel daripada wawancara terstruktur (Poerwandari, 2007).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala hal yang ditetapkan oleh peneliti untuk
23
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan variabel tunggal yaitu prokrastinasi akademik dengan kriteria
mahasiswa Psikologi yang mengerjakan skripsi lebih dari 6 bulan.
E. Definisi Operasional
Mengacu pada berbagai pengertian tentang prokrastinasi menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik dalam penelitian ini adalah kecenderungan individu untuk menunda-nunda memulai maupun menyelesaikan skripsi melebihi batas normal 6 bulan pengerjaan. Dalam penelitian ini, faktor penyebab prokrastinasi akademik terdiri atas dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal yang didasari dari teori Solomon dan Rothblum (1984), Ghufron (2003, hlm.27) dan Bernard (1991).
Adapun yang termasuk faktor internal yaitu: 1. Perasan selalu cemas, 2. Perfeksionis, 3. Kesulitan membuat keputusan, 4. Kurangnya penerimaan diri, 5.
Rendahnya kepercayaan diri, 6. Kemalasan, 7. Takut akan keberhasilan, 8. Kecenderungan merasa kelelahan, 9. Pengambilan resiko, 10. Pencarian kesenangan, 11. Tidak beraturnya waktu, 12. Merasa terancam dengan tugas, 13. Pemberontakan terhadap otoritas, 14. Ketergantungan dengan orang lain, 15. Permusuhan
Kemudian yang termasuk faktor eksternal yaitu: 1. Pengaruh teman sebaya,
2. Ancaman dari tugas, 3. Tidak beraturnya lingkungan.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen untuk Pengambilan Data Kuantitatif
Untuk memperoleh data kuantitatif tentang faktor-faktor prokrastinasi digunakan angket atau kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konsistensi internal. Skala ini berisikan beberapa
24
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tidak diberi skor 0 (Ihsan, t.t). Skor data bentuk item seperti diatas bersifat
dikotomi dan merupakan skor nominal.
Semula kuesioner terdiri atas 54 item yang tersusun dari 36 item mewakili
faktor internal dan 18 faktor eksternal. Setelah dilakukan uji coba, diperoleh 45 item yang valid, yang terdiri dari 36 mewakili faktor internal dan 9 mewakili faktor eksternal. Item-item yang valid inilah yang digunakan untuk pengambilan data kuantitatif.
2. Instrumen untuk Pengambilan Data Kulitatif
Pengambilan data kulitatif didasari dari hasil kuesioner. Data kuesioner yang akan didapatkan peneliti adalah berupa data persentase tentang faktor
internal dan faktor eksternal penyebab prokrastinasi dengan tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Subjek yang memiliki persentase paling tinggi dalam
faktor internal dan eksternal penyebab prokrastinasi akan dipilih sebagai subjek wawancara. Tujuan diadakannya wawancara ini adalah untuk rechecking atau pembuktian terhadap informasi dari data kuesioner yang didapat subjek, bagaimana subjek merasakan faktor internal dan eksternal tersebut sebagai penyebab terjadinya prokrastinasi dalam pengerjaan skripsi. Oleh karena itu wawancara yang digunakan peneliti bisa disebut sebagai teknik wawancara semi
terstruktur karena wawancara yang akan dilakukan berdasarkan pengembangan dari topik permasalahan.
G.Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuantitatif
a. Uji Validitas
Validitas adalah kemampuan alat ukur mengukur secara tepat keadaan yang
diukurnya. Angka indeks validitas menunjukkan kualitas validitas instrumen setelah dikonfirmasikan dengan kriteria pembanding (Azwar, 2012, hlm.107).
25
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian validitas instrumen menggunakan rumus Point Bisserial
Correlation. Secara lengkap berikut rumus yang digunakan, adalah:
r pbis =
(Sudjana, 2002) Keterangan:
Mp = Rata-rata mahasiswa yang menjawab benar Mt = Rata-rata total
St = Standar Deviasi Total
p = Proporsi untuk orang yang menjawab benar q = 1 – p
Peneliti menentukan valid atu tidak item melihat dari nilai rpbis dengan kriteria korelasi < 0,25 tidak valid dan untuk item yang valid dengan kriteria
korelasi > 0,25-0,3 (Azwar, 2011). Pengolahan data hasil uji coba untuk validitas instrumen menunjukan bahwa dari 54 item peryataan dari kuesioner faktor-faktor prokrastinasi akademik terdapat 45 item peryatan yang valid dan 9 item peryataan
yang tidak valid. Berikut disajikan data instrumen sebelum dan sesudah hasil uji coba:
Tabel 3.1
Instrumen Sebelum dan Sesudah Diuji Coba
Faktor penyebab prokrastinasi Item sebelum uji coba Item setelah uji coba
No item Jumlah item No item Jumlah item
26
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Selalu merasa cemas
8. Kecenderungan untuk merasa
kelelahan
9. Pengambilan resiko untuk tidak
bimbingan
3. Tidak beraturnya lingkungan
37,38,39
Reliabilitas menunjukkan kemampuan memberikan hasil pengukuran yang
relatif tetap. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
pengukuran yang relatif sama. Dalam pengujian ini digunakan Rumus KR.20 (Kuder Richardason) sebagai berikut:
(Sudjana, 2002) Keterangan :
r11= reliabilitas instrumen
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
27
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item S = standar deviasi tes
Titik tolak ukur koefisian reliabilitas mengunakan klasifikasi rentang koefisien reliabilitas disajikan pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
0,000 – 0, 199 0,200 – 0,399
0,400 – 0,599 0,600 – 0,799
0,800 – 1,00
Sangat rendah Rendah
Cukup Tinggi
Sangat tinggi (Arikunto, 2010, hlm.319)
Pengolahan data hasil perhitungan reliabilitas memperlihatkan dari 45 item
pernyataan yang valid, diperoleh koefisien reliabilitas atau konsistensi internal kuesioner faktor-faktor penyebab prokrastinasi dalam mengerjakan skripsi pada
mahasiswa Psikologi sebesar 0,88. Artinya, tingkat korelasi termasuk dalam kategori sangat tinggi.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kualitatif
Validitas atau keabsahan data pada penelitian kualitatif ini dengan
menggunakan member check. Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data (Sugiyono, 2013, hlm.375).
H. Teknik Analisis Data
28
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data kuantitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini
merupakan teknik analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013, hlm.207). Seluruh analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deksriftif yaitu perhitungan persentase dan perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi untuk kategorisasi. Berikut penjelasan analisis data kuantitatif pada penelitian ini.
a. Teknik analisis data yang pertama adalah pengkategorisasian sampel berdasarkan faktor penyebab prokrastinasi akademik. Adapun kategori yang
digunakan dapat terlihat pada Tabel 3.3 berikut
Tabel 3.3
Kategorisasi Sumber Penyebab Prokrastinasi Akademik
Faktor 12,6 artinya subjek memiliki
banyak faktor yang
menyebabkan dia prokrastinasi Cukup banyak
faktor
(μ-1ơ≤T≥μ+1ơ) Subjek dengan skor 5,33 s/d 12,6 artinya subjek memiliki cukup banyak faktor yang menyebabkan dia prokrastinasi Sedikit faktor (T<μ- 1ơ) Subjek dengan skor di bawah
5,33 artinya subjek memiliki
29
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Teknik analisis data yang kedua adalah untuk melihat sebaran persentase
sampel berdasarkan faktor yang menyebabkan mahasiswa psikologi dalam menunda menyelesaikan skripsi. Teknik yang digunakan adalah teknik
persentase dengan rumus:
2. Analisis Data kualitatif
Analisis data kualitatif merupakan analisis yang bersifat induktif. Artinya
analisis dilakukan berdasarkan data yang diperoleh untuk dikembangkan menjadi suatu pola hubungan tertentu. Analisis data kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono, 2013, hlm.336). Dalam penelitian ini, data yang bersifat kualitatif akan dianalisis dengan menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi tahap reduksi, display, dan verifikasi (Sugiyono, 2013, hlm.338).
a. Reduksi Data
Pada tahap ini, peneliti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola, serta membuang
data-data yang dianggap tidak diperlukan. Reduksi data disesuaikan dengan tujuan peneliti yaitu mendapat data empirik tentang faktor-faktor penyebab prokrastinasi
pada mahasiswa jurusan psikologi UPI yang sedang mengontrak skripsi. b. Data Display
Penyajian data pada penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat
yang disajikan pada sebuah tabel yang telah diberi kode tertentu untuk membenarkan data kuantitatif yang didapat oleh subjek.
c. Verifikasi Data
30
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Verifikasi adalah penarikan kesimpulan berdasarkan data-data yang valid
dan konsisten yang telah diperoleh. Dalam penelitian ini verifikasi data akan menyimpulkan faktor-faktor apa saja penyebab prokrastinasi akademik dalam
76
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Edisi Revisi ke 6. Jakarta : Rineka Cipta
Arkerman, D. S & Gross, B. L (2005). My instructor made me do it: task characteristics of procrastination. Journal of Marketing Educatioan. Vol.27, No.1,5-13.[Online].Available at: http: //jmd. sagepub. com/ content. [September 03, 2013].
Azwar, S. (2011). Dasar -dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
---(2012). Penyusuanan skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Burka, J.B.& Yuen, L.M. (2008). PROCRASTINATION : Why You Do It, What to Do About It No. United States of America : Da Capo Press A Member of the
Perseus Books Group
Buari, D. P. (2003). Hubungan Antara Kecenderungan Melakukan Prokrastinasi Akedemik dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Sananta Dharma Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sananta Dharma..
Bernard, (1991). Procrastinate later: how to motivate yaourself to do it now. Melbourne:Schwartz & Wikinson.
Bem, S. L. (1974). “MASCULINE OR FEMININE ... OR BOTH?“ Journal of Consulting and Clinical Psychology, 42,155-162. [Online]. Available at: http://www.edmondschools.net/portals/3/docs/terri_mcgill/readmascfem.pdf (20 Januari 2014).
Bruno, Frank, J, (1997). Stop Procrastinating. Jakarta. PT. Gramedia
Boice, R. (1996). Procrastination and Blocking: A Novel, Practical Approach. Westport: Praeger Publishers.
Caturnada, L., (2008). Prokrastinasi Task Differences On Thesis Introvert and Extrovert Personality. [Online]. Available at: http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/view/229/208.
77
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah : Dr. Kartini Kartono. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada
Creswell JW (2007) Research Design: Qualitative, Quantitative and mixed Approach. California : Sage Publication
Chu, A. H. C & Choi, J. N (2005). Reathinking Procrastination: Positive Effets of “active” procrastination behavior on attitudes and performance. Journal of Social Psychology 145 (3), 254-264. [Online]. Available at: http:// www. Socialpsyc hology. org/journals htm[Juli 20, 2013].
Elvira V A (t.t). Perbedaan Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Jenis Kelamin dengan Mengontrol Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Kuliah Sambil Bekerja di Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.[Online].Availableat: http://portalgaruda.org. (Januari, 09 2014)
Fitriani (2011). Hubungan perceived social support teman sebaya dengan prokrastinasi akademik mahasiswa jurusan psikologi upi angkatan 2005-2007. Skripsi Jurusan Psikologi UPI
Fiore, N.A. (2006). The now habit: A strategic program for overcoming procrastination an enjoying guilt free play. New York
Ferrari, J.R. Johnson, J.L. & Mc Cown, W.G.(1995). Procrastination and Task Avoidance, Theory, Research and Treatment. New York: Plenum Press. [Online]. Available at: http:// www.carleton. cartpychyl/ interner.html [Juli 20, 2013].
Gunawinata (2008) Perfeksionisme, Prokrastinasi Akademik, dan Penyelesaian
Skripsi Mahasiswa. [Online]. Available at: http://www.anima.ubaya.ac.id
(Januari, 09 2014)
Gie, T. L. (1995). Cara Belajar yang Efisien. Edisi ke –IV. Jilid II. Yogyakarta : Liberty
78
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ghufron, M. N. (2003). Hubungan Kontrol Diri&Persepsi Remaja terhadap penerapan Disiplin Orangtua dengan Prokrastinasi Akademik. [Online]. Available at:http://damandiri.com/html (Juni 01,2013)
Hadikusumo, H.H. (1995). Metode Pembuatan Skripsi. Bandung: CV, Madiri Maju
Handayani (2002). Hubungan antara kepercayaan diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Skripsi fakultas psikologi UNIKA Soegijapranata. [Online].Available at: http://eprints.unika.ac.id (Juni 01,2013)
Ihasan, H (t.t). Tahap Penyusunan Tes. [Online].Available at: http://f ile.upi. edu/ Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/197509122006041-HELLI_ IHSAN/ Tahapan _Penyusunan_Tes.pdf (Juni 01,2013)
Ihsan, H. (2009). Metode Skala Psikologi.
Ilfiandra. (2008). Penanganan Prokrastinasi Akademik siswa Sekolah Menengah Atas [Online]. Available at:http ://file.upi.edu/ Direktori/A/FIP/ jurusan psikologi dan bimbingan/Ilfiandra/prokrastinasi akademik-siswaSMA.pdf/html. Bandung : Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. [ Mei 04, 2013]
Kingofong, S.M. (2004), Penghambat pada pengerjaan skripsi. Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Knaus, W. (2002). The Procrastination. New York: New Harbringer Publications. Availableat:http://www.psychologytoday.com/files/attachments/37646/beat procrastinationnow_3.pdf (Januari, 09 2014)
Kusnul, (t.t). Manajemen Waktu, Efikasi Diri dan Prokrastinasi. Balai Diklat Keagamaan Surabaya. [Online]. Available at: http:// bdksurabaya. kemenag.go.id/file/dokumen/NaskahjurnalTesisSandranew.pdf (Januari, 09 2014)
79
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mowrer, D. Batori, G end Milgram, N. A (1993). Correlates of academic procrastination. Journal of psychology. 31, 487-500 [Online]. Available at:http://doi.apa.org/psy.pdf.html (Juni 01,2013)
Pangestuti, R. (2003). Penundaan Penyelesaian Skripsi (Studi Kasus pada Beberapa Mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro). Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas psikologi Universitas Diponegoro.
Poerwandari, E. K. (2007). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Depok : LPSP3. Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia.
Rahayu, S. A. (2010). Hubungan antara dukungan sosial dan kepercayaan diri remaja tuna netra. Skripsi. Tidak diterbitkan. Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Raharjo, W. & Lee, Y. (2011). Prokrastinasi Keterbangkitan dan Menghindar : Kaitanya dengan Efikasi Diri Pada Karyawan. [Online]. Available at:http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/view//. (20 Januari 2014).
Rahmadhayanti (2012). Studi mengenai prokrastinasi pada mahaiswa angkatan 2004 yang sedang mengerjakan skripsi difakiltas psikologi UNISBA. Skripsi .Bandung : fakultas psikologi UNISBA
Rumiani. (2006). Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Semarang Vol 3, No. 2, hal 37-48.
Salim, P. (1991). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta : Modern English Press
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekata. Bandung : Alfabeta.
---(2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekata Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
80
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selvy O C. (2013). Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik dan Prestasi Akadmeik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1. [Online].Available at: http://journal.ubaya.ac.id (20 Januari 2014).
Setyosari, (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Solomon ,L J& Rothblum,E.D. (1984). Academic Procrastination : Frequency and Cognitive-Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology 31. 504-510.[Online].Available at: http:// www.apa.org /pubs/journals /cou/ index.aspx [September 03,2013]
Tice, D. M & Baumeister, R. F (1997). Longitudinal study of procrastinatioan performance, and health: the costs and benefits of dawdling. Psychological Science. Vol.8, No 6 454-458.[Online].Available at:http: //pss. sagepub. com/content/8/6/454[September 03,2013]
Timpe, A.D. (1999). Seri Manajemen Sumber Daya Manusia, Mengelola Waktu. Terjemahan Susanto Boedidharmo. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.
Tuckman. (2007). Prokrastinator. [Online].Available at: Http:// all.successcenter-ohiostate. edu /reference/procrastinator_APA_paper.htm.[September 03,2013]
.
Wyk, L.V (2004). The Relationship Between procrastination and Strees in the Life of the Hingh School Teacher.Tesis Magister Commecil of Faculty of Economic and Management Sciences University of Peretoric.
Yosh. (2007). Procrastination. [Online].Available at: Http:// www. Yosh. Acil / syllabus/beh ave/academic.doc.[September 03,2013]
81
Ni’matul Dinawisda, 2014
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI