• Tidak ada hasil yang ditemukan

materi bahasa indonesia sd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "materi bahasa indonesia sd"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN

KEMAMPUAN BERBAHASA

DAN BERSASTRA

(2)

1. Hakikat membaca dan menulis,

2. Isi atau pesan pokok wacana lisan monolog dan dialog,

3. Isi atau pesan pokok wacana naratif,

4. Jenis-jenis wacana bahasa Indonesia,

5. Berbagai bentuk dan jenis surat,

6. Unsur-unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, struktur, dan

ciri-ciri karya sastra,

7. Langkah-langkah membuat parafrase pusi ke prosa,

8. Menilai prosa, dan

9) Apresiasi drama.

A. Pokok-pokok Isi Materi

(3)

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

1. Menguasai Substansi dan metodelogi dasar keilmuan bahasa Indonesia yang

medukung.

1.1 Menampilkan

keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). 1.2 Mengkreasikan apresiasi

sastra Indonesia.

1.3 Memilih, menata, dan merepresentasi materi ajar bahasa indonesia SD

berdasar pemahaman. 1.4 Merencanakan,

melaksanakan,

(4)

Setelah mengikuti pelatihan peserta PLPG dapat:

1. merumuskan hakikat membaca dan menulis secara tepat;

2. menemukan isi atau pesan pokok wacana monolog dan dialog

dalam kehidupan sehari-hari secara tepat;

3. menemukan isi atau pesan pokok dalam wacana naratif secara

tepat;

4. membandingkan berbagai jenis wacana bahasa Indonesia;

6. menyusun berbagai bentuk dan jenis surat;

7. menganalisis unsur-unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, struktur,

dan ciri-ciri karya sastra;

8. menyusun langkah-langkah membuat parafrase pusi ke prosa;

9. menilai prosa; dan

10. mengapresiasi drama.

(5)

D. Uraian Materi

D. Uraian Materi

1. Hakikat Membaca

1. Hakikat Membaca

Menurut Tarigan (2008:7), membaca sebagai suatu

proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak

disampaikan oleh penulis melalui media

kata-kata/bahasa tulis.

Finochiaro dan Bonomo dalam Tarigan (2008:9), secara

singkat mengatakan bahwa membaca adalah memetik

serta me-mahami arti atau makna yang terkandung di

dalam bahan tertulis.

Menurut Tarigan (2008:7), membaca sebagai suatu

proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak

disampaikan oleh penulis melalui media

kata-kata/bahasa tulis.

Finochiaro dan Bonomo dalam Tarigan (2008:9), secara

(6)

Lado masih dalam Tarigan (2008:9) mengartikan

membaca sebagai proses memahami pola-pola bahasa

dari gambaran tertulisnya.

Wiryodijoyo (1989:1-2) mengungkapkan pengertian

membaca sebagai pengucapan kata-kata dan perolehan

arti dari barang cetakan. Kegiatan itu melibatkan analisis

dan pengorganisasian berbagai keteram-pilan yang

kompleks. Termasuk di dalamnya, pelajaran, pemikiran,

per-timbangan, perpaduan, pemecahan masalah, yang

berarti menimbulkan kejelasan informasi (bagi pembaca).

Lado masih dalam Tarigan (2008:9) mengartikan

membaca sebagai proses memahami pola-pola bahasa

dari gambaran tertulisnya.

Wiryodijoyo (1989:1-2) mengungkapkan pengertian

membaca sebagai pengucapan kata-kata dan perolehan

arti dari barang cetakan. Kegiatan itu melibatkan analisis

dan pengorganisasian berbagai keteram-pilan yang

kompleks. Termasuk di dalamnya, pelajaran, pemikiran,

per-timbangan, perpaduan, pemecahan masalah, yang

(7)

Membaca merupakan suatu proses yang

bersangkut paut dengan bahasa. Bukan itu saja,

membaca juga dianggap sebagai kegiatan yang

kompleks dan rumit karena memerlukan

beberapa keterampilan khusus.

(8)

Menurut Nurhadi (1987:11), tujuan membaca umumnya

adalah untuk mendapatkan informasi, memperoleh

pemahaman, memperoleh kesenangan.

Menurut Tarigan (2008:9), tujuan utama dalam membaca

adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,

mencakup isi, memahami makna bacaan.

Berdasarkan tujuan membaca yang telah dikemukakan

maka manfaat utama dari membaca adalah mendapatkan

(9)

Jenis-jenis Membaca

Membaca 1. Membaca Nyaring 2. Membaca dalam hat Membaca Ekstensif Membaca Intensif

1. Membaca Survei 2. Membaca Sekilas 3. Membaca Dangkal

1. Membaca Telaah Isi Terbagi Menjadi: a. membaca telit

b.membaca pemahaman c. membaca krits

d. membaca ide-ide 2. Membaca telaah bahasa Terbagi Menjadi:

(10)

2. Hakikat Menulis

2. Hakikat Menulis

Menurut Tarigan (2008: 21), menulis ialah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

meng-gambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang-orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa

dan gambaran grafik itu.

Webb (1975) dalam Tarigan (2008: 18-19), menulis secara

luas merupakan cara berkomunikasi yaitu suatu proses

pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi

sewaktu-waktu bila manusia ingin berkenalan dan

berhu-bungan satu sama lain.

Menurut Tarigan (2008: 21), menulis ialah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

meng-gambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang-orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa

dan gambaran grafik itu.

Webb (1975) dalam Tarigan (2008: 18-19), menulis secara

luas merupakan cara berkomunikasi yaitu suatu proses

(11)

Akhadiah, dkk (1994: 2) menyatakan bahwa kita dapat

melakukan kegiatan penulisan itu sebagai satu kegiatan

tunggal jika yang ditulis ialah sebuah karangan yang

sederhana, pendek, dan bahannya sudah siap di kepala

(terkonsep).

Akhadiah, dkk (1994: 2) menyatakan bahwa kita dapat

melakukan kegiatan penulisan itu sebagai satu kegiatan

tunggal jika yang ditulis ialah sebuah karangan yang

sederhana, pendek, dan bahannya sudah siap di kepala

(terkonsep).

Kesimpulan

Kesimpulan

menulis merupakan kegiatan berkomunikasi melalui

lambang-lambang grafik (lambang bahasa) untuk menyampai-kan pesan-pesan yang dapat dipahami oleh seseorang (pembaca) dalam berhubunguan antara satu dengan yang lainnya.

menulis merupakan kegiatan berkomunikasi melalui

(12)

Tujuh jenis tujuan menulis menurut Tarigan (2008: 26) sebagai berikut. 1. Tujuan penugasaan (assignment purpose)

2. Tujuan altruistik (altruistic purpose) 3. Tujuan persuasif (persuasive purpose)

4. Tujuan penerangan (informational purpose) 5. Tujuan pernyataan (self-expressive purpose) 6. Tujuan kreatif (creative purpose)

7. Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose)

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan tujuan menulis adalah alat komunikasi untuk mencari informasi tidak lang-sung serta mengajarkan berpikir dengan cara tertentu. Dengan demikian manfaat menulis untuk memperoleh informasi, memberikan kesenang-an, dan memberikan keyakinan pada pembaca terhadap suatu gagasan.

Tujuan dan Manfaat Menulis

(13)

Berdasarkan tujuan dan manfaat menulis,

Salisbury dalam Tarigan (2008: 26-27) membagi

jenis-jenis menulis berdasarkan bentuknya sebagai

berikut.

a. Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup:

penjelasan yang terperinci mengenai

proses,batasan, laporan, dan dokumen.

b.Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup:

otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esai

informal, potret/gambaran, dan satire.

Jenis-jenis Menulis

(14)

a. Mencatat isi atau pesan pokok-pokok

informasi yang disampaikan.

b. Menyimpulkan isi atau pesan informasi

dengan urutan yang runtun dan mudah

dipahami.

Bacalah wacana naratif yang telah dipilih

dengan cermat.

b. Tentukan ide pokok atau gagasan utama (kata

kunci) wacana naratif.

c. Menyimpulkan ide pokok atau gagasan utama

wacana naratif secara runtun.

Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan

Wacana Lisan

Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan

Wacana Lisan

Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan

Wacana Naratif

(15)

Wacana Deskripsi

Deskripsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu verb

to

describe

artinya menguraikan, memerikan, atau

melukisakan. Bertujuan memberikan kesan pembaca

terhadap objek, gagasan tempat, atau peristiwa yang

ingin disampaikan penulis. Ciri dari paragraf deskripsi

adalah objek yang diceritakannya digambarkan secara

objektif dan terurai dengan rinci.

(16)

Wacana Narasi

Narasi merupakan karangan berbentuk kisahan yang

terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis

(tempat dan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian.

Oleh sebab itu ciri utama dari karangan narasi ialah

cerita yang disajikan berdasarkan urutan peristiwa

(kronologis).

Kosasih (2003: 28), paragraf narasi adalah paragraf

yang mencerita-kan suatu peristiwa atau kejadian

(17)

Macam-macam bentuk surat

a. Surat Pribadi, yaitu surat yang ditulis atas nama pribadi atau

perorangan. Fungsinya, bisa ditujukan kepada perorangan atau

intansi yang termasuk ke dalam surat pribadi, antara lain surat

undangan pernikahan, surat perkenalan, dan surat lamaran.

b. Surat dagang atau niaga adalah surat yang ditulis untuk

kepentinga-kepentingan bisnis. Contohnya surat penawaran, surat

pemintaan, surat penagihan, surat pengiriman barang, dan surat

kuasa.

c. Surat dinas, yaitu surat yang menyangkut persoalan-persoalan

kedinasan. Surat ini dibuat atas nama suatu intansi, baik

(18)

Unsur Intrinsik dan Esktrinsik Karya Sastra

Unsur Intrinsik dan Esktrinsik Karya Sastra

Unsur intrinsik karya sastra secara umum, sebagai berikut.

Unsur intrinsik karya sastra, meliputi:

Tema, Penokohan, Alur (plot), Latar

(Setting), Amanat, Sudut pandang, dan

Gaya bahasa

Biografi pengarang dan nilai-nilai yang

terkandung dalam cerita, yaitu nilai

pendidikan, nilai sosial budaya, nilai

(19)

Pengertan Parafrase

Pengertan Parafrase

Menurut Kridalaksana (1993:154) parafrase

adalah pengungkapan kembali konsep dengan

cara lain dalam bahasa yang sama tanpa

mengubah maknanya dengan memberi

kemungkinan penekanan agak berlainan.

Menurut Et Hayat (2007:12) parafrase yaitu

penguraian kembali isi sebuah kalimat atau

(20)

Langkah-langkah Menulis Parafrase

Langkah-langkah Menulis Parafrase

a. Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda

baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke

dalam bentuk prosa.

(21)

Contoh Menulis parafrase

Contoh Menulis parafrase

Kembangkan puisi kedua menjadi parafrase yang lebih luas

(22)

Menilai Karya Sastra

Menilai Karya Sastra

Memahami karya sastra dengan memberikan penilaian,

semestinya penilaian teks yang dibaca itu adalah penilaian

yang memang menganggap layak bagi kesesuaian dengan

struktur objek yang kita hadapi. Jadi kita harus menghargai

sesuatu sesuai dengan keadaan dirinya, dan harus menilainya

dengan cara membandingkan sifat dan fungsinya dengan sifat

dan fungsi yang sama. Wellek & Warren (1989: 316-317)

mengungkapkan dengan demikian kita harus menilai sastra

berdasarkan sifat-sifatnya.

(23)

Mengapresiasikan naskah drama berarti memberi-kan penilaian

atau menilai sebuah karya sastra dengan tujuan untuk mendapatkan

pemahaman mendalam terhadap karya ter-sebut. Langkah-langkah

menilai naskah drama menurut Somad, dkk (2008: 268) sebagai

berikut.

a. Membaca naskah drama dengan saksama.

b. Mencatat hal-hal penting dan menarik dalam naskah drama

tersebut.

c. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.

d. Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsur-unsur

yang terkandung dalam drama tersebut.

e. Membuat simpulan mengenai hasil penelitian.

Mengapresiasi Drama

(Naskah Drama)

(24)

Akhadiah, Sabarti dan Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Hayati, E. (2007). ”Model Pembelajaran Parafrase Puisi dengan Menggunakan Pendekatan

Kecerdasaan Emosi (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Bandung 2007/2008).” Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Hidayat, R. Panca Pertiwi. (2006). Teori Apresiasi Prosa Fiksi. Bandung: FKIP UNPAS.

Hidayati, R. Panca P. & Rusmianti, Nine. Pengelolan Bahan Pengajaran Sastra Indonesia, Strategi Pembelajaran dan Pengevaluasinya untuk SLTP. Jurnal Kependidikan Metalogika. MIPA (ISSN 1410-6698). FKIP UNPAS.

Kosasih. (2003). Ketatabahasaan dan Kesastraaan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Nurhadi. (2008). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Rahim, Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Somad, Adi Abdul & Aminudin, Yudi Irawan. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis: sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wellek, Rene & Warren, Austin. (1989). Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Wiryodijoyo, Suwaryo. 1989. Membaca: Strategi, Pengantar, dan Tekniknya. Jakarta: Depdikbud.

http://www.puisikita.co.cc/

Daftar Pustaka

(25)

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA

DAN SASTRA INDONESIA

(26)

1. Karakteristik perkembangan bahasa anak SD

2. Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD

3.Memilih materi ajar aspek menulis di kelas tinggi SD.

A. Pokok-pokok Isi Materi

(27)

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

1. Menguasai Substansi dan metodelogi dasar keilmuan bahasa Indonesia yang

medukung.

1.1 Menampilkan

keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). 1.2 Mengkreasikan apresiasi

sastra Indonesia.

1.3 Memilih, menata, dan merepresentasi materi ajar bahasa indonesia SD

berdasar pemahaman. 1.4 Merencanakan,

melaksanakan,

(28)

Setelah mengikuti pelatihan peserta PLPG dapat:

1. menganalisis karakteristik perkembangan bahasa usia anak

SD secara tepat;

2. memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD

secara tepat; dan

3.memilih materi ajar aspek menulis di kelas tinggi SD

secara tepat.

C. Tujuan Pembelajaran

(29)

D. Uraian Materi

D. Uraian Materi

Menganalisis karakteristik

perkembangan bahasa usia anak SD

Menganalisis karakteristik

perkembangan bahasa usia anak SD

Menurut Tarigan (2011: 28), perkembangan bahasa

pada anak-anak sekolah dasar dibagi atas:

a. Sekolah dasar awal (

early elemerntary

) usia 6-8 tahun

b. Sekolah dasar pertengahan (

middle elementary

) usia

10 tahun

(30)

Menurut Tarigan (2008: 30-31), karakteristik perkembangan

bahasa anak usia SD dinyatakan sebagai berikut.

a. Mengenai kosakata

b. Mengenai struktur kalimat

c. Mengenai jenis kata

d. Mengenai tataran linguistik

e. Mengenai keterampilan berbahasa

f. Mengenai makna kata, pemahaman.

Menurut Semiawan (2008: 49) bahwa perkembangan bahasa

memperlihatkan berbagai prinsip yang menjadi karakteris-tik dari

aspek perkembangan yang lain, karena memperlihatkan aspek

belajar pada satu pihak, dan aspek tumbuh pada pihak lain.

Dengan demikian perkembangan bahasa anak mempengaruhi

perkembangan intelektual (kognitif), perkembangan emosional

(afektif), dan perkembangan motorik (psikomotorik).

Menurut Tarigan (2008: 30-31), karakteristik perkembangan

bahasa anak usia SD dinyatakan sebagai berikut.

a. Mengenai kosakata

b. Mengenai struktur kalimat

c. Mengenai jenis kata

d. Mengenai tataran linguistik

e. Mengenai keterampilan berbahasa

f. Mengenai makna kata, pemahaman.

Menurut Semiawan (2008: 49) bahwa perkembangan bahasa

memperlihatkan berbagai prinsip yang menjadi karakteris-tik dari

aspek perkembangan yang lain, karena memperlihatkan aspek

(31)

Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD

dan aspek menulis di kelas tinggi SD

Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD

dan aspek menulis di kelas tinggi SD

Materi pelajaran berada dalam lingkup isi kurikulum. Karena itu, pemilihan materi pelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran (kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi bersangkutan.

Menurut Harjanto (2006: 222-224), ada 7 kriteria pemilihan materi pelajaran, yaitu:

1. kriteria tujuan instruksional, 2. materi pelajar supaya terjabar, 3. relevan dengan kebutuhan siswa,

4. kesesuaian dengan kondisi masyarakat,

5. materi pelajaran mengandung segi-segi etik,

6. materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis, dan

(32)

Iskandarwassid dan Sunendar (2008: 219-220) bahwa ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran, yaitu:

1. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan kurikulum sehingga dapat

menunjang tercapainya tujuan intruksional,

2. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan dan

perkembangan peserta didik pada umumnya,

3. materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan

berkesinambungan, dan

4. materi pelajaran handaknya mencakup hal-hal yang bersifat faktual

maupun konseptual.

Iskandarwassid dan Sunendar (2008: 219-220) bahwa ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran, yaitu:

1. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan kurikulum sehingga dapat

menunjang tercapainya tujuan intruksional,

2. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan dan

perkembangan peserta didik pada umumnya,

3. materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan

berkesinambungan, dan

(33)

Kesimpulan

Kesimpulan

Berdasarkan pendapat di atas, menunjukan bahwa materi

dan bahan pengajaran hendaknya ditetapkan berdasarkan

rujukan pada tujuan-tujuan intruksional yang ingin dicapai.

Materi yang diberikan bermakna bagi para peserta didik, dan

merupakan bahan yang betul-betul penting, baik dilihat dari

tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk

mempelajari bahan berikutnya. Dengan demikian guru

hendaknya mampu mempertimbangkan materi membaca dan

menulis, baik di kelas rendah maupun di kelas tinggi yang

sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan kurikulum.

Berdasarkan pendapat di atas, menunjukan bahwa materi

dan bahan pengajaran hendaknya ditetapkan berdasarkan

rujukan pada tujuan-tujuan intruksional yang ingin dicapai.

Materi yang diberikan bermakna bagi para peserta didik, dan

merupakan bahan yang betul-betul penting, baik dilihat dari

tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk

mempelajari bahan berikutnya. Dengan demikian guru

hendaknya mampu mempertimbangkan materi membaca dan

(34)

Harjanto. (2006).

Perencanaan Pengajaran

. Jakarta:

Rineka Cipta.

Iskandarwassid dan Dadang Suhendar. (2008).

Strategi

Pembelajaran

Bahasa

. Bandung: Rosda Karya.

Semiawan, Conny R. (2008).

Belajar dan

Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar

.

Jakarta: PT Indeks.

Daftar Pustaka

(35)

PENGEMBANGAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN BAHASA DAN

(36)

1. Memilih berbagai metode pembelajaran menulis

permulaan

2.Merancang kegiatan menulis di kelas tnggi SD

3.Perencanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia

4. Silabus dan RPP

5. Pengembangan bahan ajar

6. Pengembangan lembar kerja siswa

7. Pengembangan media pembelajaran

8. Pengembangan sistem evaluasi.

A. Pokok-pokok Isi Materi

(37)

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

1. Menguasai Substansi dan metodelogi dasar keilmuan bahasa Indonesia yang

medukung.

1.1 Menampilkan

keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). 1.2 Mengkreasikan apresiasi

sastra Indonesia.

1.3 Memilih, menata, dan merepresentasi materi ajar bahasa indonesia SD

berdasar pemahaman. 1.4 Merencanakan,

melaksanakan,

(38)

Setelah mengikuti pelatihan peserta PLPG dapat:

1.

memilih berbagai metode pembelajaran menulis permulaan

secara tepat;

2. merancang kegiatan menulis di kelas tinggi SD secara tepat;

3. perencanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia;

4. membuat silabus dan RPP secara tepat;

5. membuat pengembangan bahan ajar secara tepat;

6. mengembangan lembar kerja siswa secara tepat;

7. mengembangan media pembelajaran secara tepat; dan

8. Pengembangan Sistem Evaluasi.

C. Tujuan Pembelajaran

(39)

Pembelajaran menulis pemulaan yang baik dapat dilakukan dengan latihan secara intensif dan menyenangkan, langkah-langkah menerapkan metode

menulis yang menyenangkan sebagai berikut.

1. Sebelum anak berlatih membuat garis, sebaiknya dilatih cara memegang alat tulis dengan baik dan benar sehingga goresan dapat dilakukan dengan tekaan

yang sedang. Sebab, cara memegang alat yang salah akan berpengaruh terhadap kecepatan dan keindahan tulisan.

2. Untuk menghilangkan keraguan anak dibantu dengan ekspresi suara yang dilakukan secara bersamaan dengan goresan alat tulis. Untuk membuat garis lurus (tegak miring, dan mendatar) disertai dengan suara: sst sst sst; dan untuk membuat garis lengkung hung. . .tiung tiung. (Ekspresi suara

hendaknya disesuaikan dengan dialek daerah masing-masing yang dianggap cocok. Untuk yang berbahasa Inggris, Jerman, ekspresi suara untuk garis lurus seperti zing ... zing . . .zing ... dan untuk garis lengkung seperti: miow ... miow ... miow...)

Memilih Berbagai Metode Pembelajaran

Menulis Permulaan

(40)

3. Setelah anak berlatih membuat semua bentuk garis, otot jarinya menjadi lentur, kemudian diperkenalkan dengan berlatih menulis bentuk huruf cetak besar. Menulis/merangkai huruf dan membaca suku kata huruf cetak kecil dengan cara menyalin. Selanjutnya berlatih menulis, membaca dan

menyalin

huruf sambung.

4. Suasana belajar dan kreatifitas pengajar yang menyenangkan akan sangat membantu mempercepat anak belajar menulis ataupun meng-gambar. Penggunaan alat bantu seperti berbagai bentuk huruf dan gambar tempel yang menarik akan membantu proses belajar.

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran menulis permulaan yang menyenangkan, berikut contoh langkah-langkah pembelajaran menulis

permulaan yang dapat digunakan pada kelas 1 semester 1 SD, sebagai berikut. a. menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf.

b. menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf .

c. mencontoh huruf, kata, atau kalimat sederhana dari buku atau papan tulis dengan benar .

(41)

Contoh Metode Menulis Permulaan

Contoh Metode Menulis Permulaan

Garis Lurus Tegak

Garis Lurus Tegak

Garis Lurus Mendatar

(42)

Contoh Metode Menulis Permulaan

Contoh Metode Menulis Permulaan

Garis Lurus Miring

Garis Lurus Miring

Garis Cembung

(43)

Contoh Metode Menulis Permulaan

Contoh Metode Menulis Permulaan

Garis Cekung Garis Cekung Menulis Tegak Bersambung Menulis Tegak Bersambung

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz (?!-+:=)

 1234567890

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz (?!-+:=)

 1234567890

Kucing dapat memanjat pohon.

Kucing dapat memanjat pohon.

Putri kini berusia satu tahun.

Putri kini berusia satu tahun.

Aku memiliki dua ekor kelinci.

Aku memiliki dua ekor kelinci.

Kucing dapat memanjat pohon.

Kucing dapat memanjat pohon.

Putri kini berusia satu tahun. Putri kini berusia satu tahun.

(44)

Kegiatan menulis di kelas rendah maupun di kelas

tinggi dapat dirancang dengan memperhatikan

materi pokok pembelajaran. Adapun gambaran

secara jelas mengenai rancangan pembelajaran

menulis di kelas rendah maupun dikelas tinggi dapat

(45)
(46)

Contoh dan Pengembangan Silabus dan

RPP dapat Dilihat pada Modul III butir 4

Silabus dan RPP

(47)

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang

memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran

dan sebagai alat bantu guru dalam mengajar di kelas.

Untuk menyampaikan bahan ajar secara tepat dan efektif

guru hendaknya menyiapkan media pengajaran yang

sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan.

Bahan Ajar

(48)

Media pengajaran merupakan sebuah alat perantara yang

bertujuan untuk menyampaikan pesan agar penerima

pesan dapat lebih memaknai informasi yang disampaikan.

Da-lam mengembangkan media pengajaran guru harus

memperhatikan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa,

dan gaya pembelajaran siswa sehingga media pengajaran

yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Media Pembelajaran

(49)

Penilaian (evaluasi) terhadap pembelajaran sesuai dengan

tujuan penca-paian yang diinginkan, karena penilaian atau

evaluasi merupakan suatu proses pengumpulan,

menganalisa dan menginterpretasikan informasi untuk

mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.

Penilaian/Evaluasi

(50)

Abdulhak, Ishak dan Wina Sanjaya. (1995). Media Pendidikan. Bandung: Pusat Pelayanan dan Pengembangan Media Pendidikan IKIP

Bandung.

Arifin, E. Zaenal. (1996). Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas. Jakarta: Akapres.

Hadley, Alice Omaggio. (2000). Teaching Language in Context. Singapore:

Albert Complex.

Nurgiyantoro, Burhan. (2009). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. (2006). Jakarta: Badan Pendidikan Standar Nasional Pendidikan.

Stiggins, R. J. (1994). Student-centere classroom assessment.

New York : Macmillan

Sulaeman, Dadang. (1988). Teknologi/Metodologi Pengajaran. Jakarta: Dep. P

& K.Dirjen Dikti.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa: Bandung.

Daftar Pustaka

(51)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

program youth discovery untuk meningkatkan psychological well-being remaja. dan kaum muda melalui

umumnya mengelompokkan pekerjaan yang sama ke dalam satu tingkat upah atau gaji. • Kelompok tersebut terdiri

Hasil Jawaban Responden Mengenai Motivasi Status atau Prestige Wisatawan (Masyarakat Umum) .... Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Mengenai Motivasi Berkunjung

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mempelajari profil kalsium, fosfor dan magnesium dalam serum sapi pejantan bibit berdasarkan bangsa dan umur serta

Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, parsial terhadap dua variabel penelitian yakni

Topografi di wilayah Indonesia memiliki bentuk yang tidak rata, sehingga sangat rawan apabila dilakukan pembangunan infrastruktur di atasnya. Kondisi ini akan lebih berbahaya

Diisi dengan nama dari Wajib Pajak yang menyampaikan Surat Pernyataan Tidak Mengalihkan Harta Tambahan yang Telah Berada di Dalam Wilayah Negara

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Maluku Tahun 2016, disusun. dengan sistematika sebagai