PERANCANGAN MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI MENGENAI PASAR KAULINAN MENES
SEBAGAI WISATA KEBUDAYAAN DAERAH BANTEN
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh:
Dwi Kartika Millania 1601184160
Konsentrasi : Desain Grafis
Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Industri Kreatif
Universitas Telkom
2022
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pariwisata merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok baik itu teman maupun keluarga dalam kunjungan wisata atau rekreasi. Pariwisata juga dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan dalam bidang ekonomi sebuah negara. Di Indonesia sendiri, banyak tempat atau daerah yang memiliki peluang dan dapat dijadikan sebuah destinasi wisata baik itu alamnya maupun kebudayaan dari daerah tersebut. Budaya dari setiap daerahnya memiliki perbedaan yang dapat menarik perhatian. Budaya juga merupakan salah satu identitas dari daerah tersebut sebagai sebuah ciri khas yang akan diingat oleh para wisatawan yang telah berkunjung.
Budaya daerah merupakan salah satu aset penting bagi negara Indonesia. Dilansir dari kompas.com yang mengutip dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyatakan bahwa majunya Indonesia sangat bergantung kepada kebudayaan daerahnya. Kebudayaan daerah yang ada di Indonesia juga merupakan sebuah ciri khas unik yang tidak dimiliki oleh negara lain. Untuk itu, kebudayaan daerah ini juga dapat digunakan sebagai identitas negara.
Seiring perkembangan zaman, masyarakat mulai teralihkan dengan budaya asing yang masuk terutama pada anak-anak dan remaja. Tingkat minat masyarakat pada kebudayaan daerah mulai menurun, sehingga hal tersebut dapat menjadi ancaman terlupakannya kebudayaan daerah. Dilansir dari kompasiana.com, masyarakat akan lebih mengikuti budaya baru yang lebih menunjuk pada budaya asing dibandingkan dengan budaya daerah.
Hal tersebut dikarenakan semakin berkembangnya zaman, maka budaya baru ini dinilai lebih efektif dibanding dengan budaya daerah. Salah satu contohnya yaitu mengenai makanan. Saat ini masyarakat mulai terbiasa dengan makanan siap saji yang dirasa lebih praktis dibanding dengan makanan tradisional, sehingga lambat laun dapat memungkinkan terlupakannya makanan tradisional itu sendiri.
Kebudayaan harus terus dilestarikan melalui pengenalan budaya daerah pada generasi penerus bangsa Indonesia. Untuk memperkenalkan kebudayaan daerah, maka dibutuhkan adanya sarana yang dapat memperkenalkan akan budaya daerah tersebut. Sarana yang dibutuhkan harus dapat memberikan kesenang dan kebahagian bagi pengunjungnya agar tidak mudah bosan. Di Indonesia sendiri, banyak masyarakat yang memilih berlibur dan
berkunjung ke tempat wisata untuk mencari kesenangan terhadap penatnya rutinitas.
Dalam hal ini, sarana yang tepat dalam melestarikan budaya daerah di Indonesia yaitu menciptakan tempat wisata budaya yang ramah akan keluarga terutama anak-anak.
Keberadaan wisata budaya di Indonesia cukup banyak keberadaannya. Provinsi Banten salah satunya. Banten memiliki cukup banyak wisata alam dan budaya yang terkenal dan dapat dijelajahi. Contohnya seperti Kampung Baduy di Lebak, Pantai Tanjung Lesung di Pandeglang, Taman Nasional Ujung Kulon di Pandeglang, Pantai Anyer di Serang, dan lain sebagainya. Pada tahun 2018, Dinas Pariwisata Provinsi Banten menambah sebuah sarana sebagai tempat wisata untuk melestarikan kebudayaan daerahnya yaitu Pasar Kaulinan Menes. Pasar ini terletak di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Wilayahnya cukup strategis karena termasuk ke dalam rute yang sering dilewati oleh wisatawan yang ingin berlibur ke pantai. Pandeglang sendiri merupakan kota yang terkenal akan wisata alamnya, contohnya yaitu pantai Tanjung Lesung yang telah disebutkan tadi. Pasar Kaulianan Menes ini merupakan tempat wisata yang memperkenalkan dan menunjukan banyak kebudayaan daerah Banten. Terdapat banyak kebudayaan daerah Banten yang diperkenalkan mulai dari permainan tradisional, makanan khas Banten, serta tarian tradisional. Namun menurut Darisnadi et al., (2021, p. 78) dari banyaknya kebudayaan daerah Banten yang ada, justru tidak ditunjukan semua di Pasar Kaulinan Menes ini.
Pada saat pertama kali dibuka, Pasar Kaulinan Menes memiliki daya tarik yang luar biasa sehingga pada tahun pertama dibuka jumlah pengunjungnya sangat ramai. Sejak adanya pandemi yang dapat melumpuhkan diberbagai bidang seperti ekonomi dan pariwisata, jumlah pengunjung Pasar Kaulinan Menes mengalami penurunan. Promosi tetap dilakukan melalui media sosial tahun 2019 namun tetap tidak dapat mengembalikan jumlah pengunjung, hingga pada akhirnya Pasar Kaulinan Menes memutuskan untuk ditutup sementara pada tahun 2020 hingga waktu yang tidak ditentukan.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka hal harus dilakukan yaitu merancang media promosi yang efektif, menarik, dan inovatif agar Pasar Kulinan Menes dapat beroperasi kembali walaupun di tengah pandemi. Dengan beroperasinya kembali Pasar Kaulinan Menes ini, diharapkan dapat menjadi solusi untuk melestarikan kebudayaan daerah oleh generasi baru dan kebudayaan Banten semakin dikenal oleh masyarakat luas.
1.2 Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Menurunnya ketertarikan masyarakat terutama anak-anak dan remaja pada kebudayaan daerah yang disebabkan karena masyarakat lebih tertarik dengan budaya asing.
2. Menurunnya jumlah pengunjung Pasar Kaulinan Menes diakibatkan karena media promosi yang telah digunakan kurang efektif.
1.2.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara merancang media promosi yang dapat meningkatkan jumlah pengunjung pada Pasar Kaulinan Menes?
2. Bagaimana cara merancang media informasi bagi kebudayaan yang diperkenalkan dalam Pasar Kaulinan Menes?
1.3 Ruang Lingkup
Pada penelitian ini, penulis memiliki batasan ruang lingkup agar menghindari pembahasan dan juga penelitian yang terlalu luas. Adapun ruang lingkup tersebut seperti:
1. Apa
Perancangan media promosi mengenai Pasar Kaulinan Menes.
2. Siapa
Perancangan ini ditujukan untuk anak-anak usia 9-14 tahun untuk target pasar primer dan remaja usia 15-18 tahun untuk target pasar sekunder.
3. Kapan
Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2022.
4. Dimana
Tempat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu di Pasar Kaulinan Menes yang terletak di Kp Naggorak, Desa Alaswangi, Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten.
5. Mengapa
Pasar Kaulinan Menes yang merupakan sarana pelestarian kebudayaan daerah mengalami penurunan minat pengunjung, karena media promosi yang sudah ada masih kurang efektif dan menarik perhatian.
6. Bagaimana
Untuk menyelesaikan masalah yang ada, merancang media promosi untuk Pasar Kaulinan Menes menjadi suatu cara yang dapat menaikkan jumlah pengunjung.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan Pasar Kaulinan Menes pada masyarakat luas.
2. Perancangan media promosi dilakukan untuk menaikan kembali jumlah wisatawan atau pengunjung Pasar Kaulinan Menes.
1.5 Teknik Pengumpulan Data 1.5.1 Cara Pengumpulan Data
Pada proses pengumpulan data, informasi-informasi yang didapat menggunakan beberapa teknik guna membantu dalam penelitian yang terstruktur dan baik. Teknik-teknik tersebut yaitu:
1. Observasi
Dalam menggunakan teknik observasi, data atau informasi yang diperoleh dapat menghasilkan sebuah fenomena permasalahan yang dapat diangkat menjadi topik dari penelitian ini.
2. Wawancara
Mengumpulkan data dengan berbincang langsung pada lawan bicara (narasumber). Narasumber terkait merupakan orang yang ahli dan berpengalaman dalam bidang tersebut (berdasarkan topik yang diangkat).
3.
KuesionerTeknik kuesioner ini merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan pertanyaan pada sejumlah orang sebagai responden secara tidak langsung. Teknik pengumpulan data ini bertujuan untuk mengukur kelayakan atas keluasan jangkauan dari penelitian ini berdasarkan responden.
4. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan mencari berbagai informasi sebagai acuan penelitian.
Pada studi pustaka ini, data yang dikumpulkan berdasarkan referensi dari sejumlah buku, jurnal, artikel dan sebagainya.
1.5.2 Cara Analisis Data
Untuk menganalisis data, maka diperlukan beberapa cara yaitu seperti:
1. Matriks Perbandingan
Analisis matriks merupakan metode untuk mempertimbangkan dua aspek atau sudut pandang berbeda yang sepadan disetiap bagiannya sehingga mempermudah untuk melihat hasil dari perbedaan tersebut (Soewardikoen, 2021).
2. Analisis SWOT
Mempertimbangkan kualitas dari sebuah perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman perusahaan. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threat (ancaman) (Soewardikoen, 2021).
1.6 Kerangka Penelitian
Fenomena
Terjadinya penurunan jumlah pengunjung Pasar Kaulinan Menes yang merupakan tempat wisata untuk memperkenalkan budaya daerah Banten
Latar Belakang
Kebudayaan daerah merupakan suatu aset penting bagi negara Indonesia. Kebudayaan daerah juga menjadi suatu identitas unik yang tidak dimiliki negara lain. Namun sayangnya seiring perkembangan zaman, ketertarikan masyarakat pada kebudayaan daerah mulai menurun. Hal tersebut dapat menjadi penyebab punahnya kebudayaan daerah.
Identifikasi Masalah
1. Menurunnya ketertarikan masyarakat terutama anak-anak dan remaja pada kebudayaan daerah yang disebabkan karena masyarakat lebih tertarik dengan budaya asing.
2. Menurunnya jumlah pengunjung Pasar Kaulinan Menes diakibatkan karena media promosi yang telah digunakan kurang efektif.
Fokus Masalah
1. Bagaimana cara merancang media promosi yang dapat meningkatkan jumlah pengunjung pada Pasar Kaulinan Menes?
2. Bagaimana cara merancang media informasi bagi kebudayaan yang diperkenalkan dalam Pasar Kaulinan Menes?
Hipotesa
Kebudayaan yang diperkenalkan melalui Pasar Kaulinan Menes ini merupakan salah satu upaya dalam melestarikan kebudayaan
daerah Banten. Upaya tersebut dibuat semenarik mungkin untuk meningkatkan minat masyarakat
terhadap kebudayaan daerah Banten.
Opini
Menurut Diah & Setyaningrum, (2018, p. 109) kebudayaan daerah dapat menciptakan karakter bagi manusia yang disebabkan oleh budaya itu sendiri yang sudah lama muncul dan melekat pada dirinya.
Issue
Tujuan didirikannya Pasar Kaulinan Menes ini untuk mewujudkan cita-cita Kementerian pariwisata akan hal
pasar digital dan juga berharap agar masyarakat dapat mengerti terhadap kemampuan pariwisata
daerah (kabarbanten.pikiran- rakyat.com)
Prakiraan Solusi
Merancang media promosi yang efektif dan menarik untuk memikat pengunjung terutama anak-anak agar mau mengenal kebudayaan daerah melalui Pasar Kaulinan Menes.
Metode
Observasi, Wawancara, Kuesioner, Studi Pustaka, Matriks Perbandingan, SWOT
Metode Literatur
Teori Desain Komunikasi Visual, Teori Media Promosi, Teori Media Informasi, Teori Kebudayaan.
Perancangan
Merancang media promosi dan informasi untuk menaikan jumlah pengunjung Pasar Kaulinan Menes
Gambar 1.1 Kerangka Penelitian Sumber: Arsip Pribadi
1.7 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang penggambaran penelitian secara umum melalui latar belakang, permasalahan, ruang lingkup, teknik pengumpulan data, kerangka penelitan dan pembabakan pada setiap babnya.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai gagasan materi dari para tokoh yang sudah profesional dibidangnya sehingga teorinya dapat dijadikan sebagai landasan penelitian oleh penulis.
BAB III : DATA DAN ANALISIS
Pada bab ini penulis mengumpulkan data untuk digunakan sebagai panduan dalam membuat konsep perancangan.
BAB IV : KONSEP DAN HASIL PERANCANGAN
Pada bab ini membahas mengenai konsep dan ilustrasi mengenai rancangan dari hasil penelitian yang akan dibuat. Dibagian ini, terdapat beberapa gambar referensi, sketsa hingga hasil dari rancangan media.
BAB V : PENUTUP
Menyimpulkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Selain kesimpulan, ada juga saran yang bertujuan agar penelitian selanjutnya lebih baik dari pada penelitian yang sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Darisnadi, E., Damanhuri, D., & ... (2021). STRATEGI GENERASI PESONA INDONESIA (GENPI) PANDEGLANG DALAM MEMPROMOSIKAN KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM)(Studi Deskriptif Pada …. Prediksi (Profesi …, 1(November), 75–
98. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/prediksi/article/view/13834
Banten, K. (2018, Juli 24). Pasar Kaulinan Menes Lestarikan Budaya Bangsa. Retrieved Maret 9, 2022, from kabarbanten.pikiran-rakyat.com: https://kabarbanten.pikiran-
rakyat.com/pandeglang/pr-59612267/pasar-kaulinan-menes-lestarikan-budaya-bangsa Gischa, S. (2022, Januari 22). Cara Melestarikan Budaya Indonesia. Retrieved Maret 8,
2022, from Kompas:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/23/130000869/cara-melestarikan- budaya-indonesia?page=all
Wahid, R. (2017, Desember 12). Budaya Daerah Jangan Sampai Punah. Retrieved Maret 9, 2022, from kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/rahmanwe/5a2b429cf1334479941baed4/mundurnya- budaya-daerah?page=all#section1
Soewardikoen, D. W. (2021). Metodologi Penelitian Desain Komunikasi Visual.
Yogyakarta: PT Kanisius. Retrieved Maret 10, 2022
Yetti. (2015, Juni 17). Pengaruh Budaya Asing terhadap Remaja Indonesia. Retrieved Maret 26, 2022, from www.kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/yetti05/54f9373fa33311b77f8b4877/pengaruh-budaya- asing-terhadap-remaja-indonesia
Diah, N., & Setyaningrum, B. (2018). BUDAYA LOKAL DI ERA GLOBAL. 1662, 102–112.