• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENYAJIAN DATA. Semenanjung Korea terletak pada Ujung Timur Benua Asia, berbatasan dengan China dan Russia disebelah utaranya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II PENYAJIAN DATA. Semenanjung Korea terletak pada Ujung Timur Benua Asia, berbatasan dengan China dan Russia disebelah utaranya."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB II

PENYAJIAN DATA

A. Geografis Korea Selatan

Semenanjung Korea terletak pada Ujung Timur Benua Asia, berbatasan dengan China dan Russia disebelah utaranya. Sedangkan disebalah timurnya berbatasan dengan Jepang. Semenanjung Korea panjangnya terukur sebesar 1000 Km2 dari utara ke selatan. Dengan total luas sebesar 223,273 Km2 dengan terbagi 100,140Km2 untuk Korea Selatan dan Korea Utara sebesar 123,133 Km2.1 Negara dengan kepadatan penduduk sekitar 51.687.681 juta penduduk, Korea selatan menempati posisi 28 terbesar di Dunia.2 Ibukota Negara Korea Selatan berada di Seoul, sekaligus merupakan kota terpadat di Korea Selatan.

Mata uang yang berlaku di Korea Selatan yaitu WON Korea.

Gambar 2.1 Peta Korea Selatan

Sumber: South Korea http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-15289563

(2)

24

Korea Selatan terbagi atas 1 kota spesial (Teukbyeolsi), 6 kota metropolitan (Gwangyeoksi), 8 provinsi (d0), 1 spesial provinsi yang bisa mengatur kebutuhannya sendiri. 1 kota spesial yaitu Seoul, kemudian 6 kota metropolitan meliputi Kota Metropolitan Busan, Kota Metropolitan Daegu, Kota Metropolitan Incheon, Kota Metropolitan Gwangju, Kota Metropolitan Daejeon, Kota Metropolitan Ulsan.

Adapun 9 provinsi yang terdapat di Korea Selatan yaitu meliputi Provinsi Gyeonggi, Provinsi Gangwon, Provinsi Chungcheong Utara, Provinsi Chungcheong Selatan, Provinsi Jeolla Utara, Provinsi Jeolla Selatan, Provinsi Gyeongsang Utara, Provinsi Gyeongsang, Provinsi Jeju. Masyarakat Korea Selatan menyebut negara mereka sebagai han guk yang berarti Land of the Han atau tanahnya Para Han yang mana Han di sini berarti great atau leader.3

Korea Selatan memiliki iklim benua dengan empat musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Musim semi terjadi setiap akhir bulan Maret sampai dengan awal bulan Mei diawal tahun. Kemudian dilanjutkan dengan masim panas yang dimulai sejak bulan Juni sampai dengan bulan Agustus yang merupakan puncak dari musim panas yang terjadi pada pertengahan tahun. Sedangkan musim gugur dimulai pada bulan September hingga dan berakhir pada bulan November. Setelah musim gugur berakhir dilanjutkan dengan musim dingin yang dimulai pada bulan Desember

(3)

25

sampai dengan bulan Februari dengan titik paling dingin berada pada bulan Januari yang terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun baru.4

Presiden Korea Selatan saat ini bernama Moon Jae-in yang terpilih pada bulan Mei 2017 menggantikan Presiden Park Geun-hye karena skandal yang melibatkan dirinya.5 Istana Kepresidenan Korea Selatan bernama Blue House atau dalam bahasa koreanya diartikan Cheong Wa Dae yang artinya Paviliun yang ubinnya berwarna biru”

maka daripada itu kenapa istana kepresidenan di Korea Selatan dinamakan dengan Blue House.6 Bentuk pemerintahan di Korea Selatan adalah republik presidensial. Dimana Presiden dipilih langsung oleh rakyat dengan jabatan 5 tahun sebagai kepala negara dan perdana menteri menjalankan sebagai kepala pemerintahan. Lagu kebangsaan Korea Selatan yaitu Aegukga.

Lembaga legislatif Korea Selatan merupakan Majelis Nasional yang bersifat unikameral yang biasa disebut Kuk Hoe yang terdiri dari 300 kursi dengan 246 anggota dipilih secara langsung di konsituensi kursi tunggal dengan suara mayoritas sederhana sedangkan 54 kursi sisanya dipilih secara langsung pada satu konstituensi nasional dengan suara perwakilan proporsional. Tiap-tiap anggota legislatif tersebut memiliki masa tugas selama 4 tahun.7

Lembaga yudikatif Korea Selatan terdiri dari Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Agung Korea Selatan terdiri dari seorang hakim kepala dan 13 orang hakim , sedangkan Mahkamah

(4)

26

Konstitusinya terdiri dari seorang kepala pengadilan dan 8 orang hakim.

Kemudian dalam bendera negara Korea Selatan atau dalam bahasa koreanya Taegugki memiliki pengertian sebagai berikut:8

Gambar 2.2 Bendera Korea Selatan

Sumber: Flag of South Korea https://www.britannica.com/topic/flag-of-South-Korea

1. Garis yang posisinya di sebelah kiri pojok atas yang memiliki garis 3 lurus memiliki pengertian sebagai surga.

2. Garis yang posisinya di sebelah kanan pojok atas yang memiliki garis 3 yang di kanan dan kirinya memiliki garis putus mempunyai pengertian sebagai air.

3. Garis yang posisinya di sebalah kiri pojok bawah yang memiliki garis 3 yang ditengahnya memiliki garis putus mempunyai arti sebagai api.

(5)

27

4. Garis yang posisinya di sebelah pojok kanan bawah yang memilik garis 3 yang terbagai dua mempunyai arti sebagai bumi.

5. Kemudian arti lingkaran yang berada di dalam bendera adalah yin dan yang atau bisa dikatakan sebagai penyeimbang antara 4 elemen tersebut.

Awal mula adanya semenanjung Korea berawal dari zaman batu dimana pada saat itu penduduk menamai Korea sebagai Gojoseon atau Joseon Lama dengan pendiri yang bernama “Kakek Dangun” yang dipercaya keturunan dari anak beruang dan raja langit yang bernama hwanung. Gojoseon menguasai wilayah utara semenanjung Korea dan juga wilayah besar lainnya yang dikenal sebagai Manchuria. Namun Gojoseon tidak bertahan lama setelah di taklukan oleh kerajaan Han pada tahun 108 SM.9 Kemudian sejarah Korea Selatan dilanjutkan dengan adanya peperangan 3 kerajaan besar pada abad 1 SM sampai dengan abad ke 7 SM. Dimana kerajaan itu terdiri dari kerjaan Goguryeo yang menguasai sebelah utara, Kerjaan Baekje disebelah barat daya, dan Kerajaan Silla disebelah Tenggara. Namun, peperangan ini kemudian diselesaikan atau disatukan oleh Kerajaan Silla pada abad 676 M. Keadaan damai ini berlangsung selama 10 Masehi sebelum Kerajaan Goryeo menyerang Kerajaan Silla yang mengharuskan Kerajaan Silla tunduk kepada Kerajaan Goryeo pada abad ke 935 M. Terjadi perkembangan yang luar biasa pada

(6)

28

perkembangan ilmu seni dan ilmu pengetahuan selama Kerajaan Silla berjaya pada saat itu, terutama perkembangan agama Budha, arsitektur, astronomi, pertanian, dan sastra.10

Kerajaan Goryeo berkuasa selama 470 tahun. Selama berkuasa, kerajaan ini mengadopsi agama budha sebagai agama nasional dan selama berkuasa Kerajaan Goryeo menerapkan kebijakan luar negeri terbuka yang mana dipercayai dari kebijakan luar negeri ini membuat kerajaan ini dipercayai sebagai kerajaan dimana nama Korea dilahirkan. Adapun karya seni lainnya yang dihasilkan dari Kerajaan Goryeo ini yaitu Jikji. Jikji yaitu singkatan dari sebuah judul ”Antologi Ajaran Zen imam besar agama Buddha” yang dicetak pada tahun 1377, yang dipercayai pula sebagai buku tertua didunia yang memiliki huruf cetak bergerak (Moveable Metal Type). Kemudian pada tahun 2001 United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) memasukan buku tersebut dalam Program Memory of the World (MOW).11 Setelah 470 tahun berkuasa, Kerajaan Goryeo akhirnya digantikan oleh Dinasti Joseon pada akhir abad ke-14.

Dinasti Juseon menguasai semenanjung Korea selama lebih dari 500 tahun. Dinasti Juseon didirikan oleh Yi-Seong-Gye atau lebih dikenal sebagai Raja Taejo yang menjabat sebagai General di Kerajaan Goryeo. Kota kapital Dinasti Juseon adalah di Hanyang atau sekarang lebih terkenal dengan Seoul. Dinasti ini dalam menjalankan kehidupan sehari-hari berprinsipkan pada paham konfusianisme. Paham

(7)

29

konfusianisme adalah pemahaman yang menekankan pada nilai-nilai tradisi luhur. Pemahaman ini pertama kali dikenalkan oleh

“Confucius” pada abad 5-6 SM di Tiongkok dan akhirnya menyebar ke negara tetangganya seperti Korea Selatan dan Jepang.12 Kemudian dalam dinasti ini mengalami sebuah perkembangan budaya yang pesat ketika dipimpin oleh Raja Sejong cucu dari Raja Taejo dimana pertama kali huruf “Hangeul” atau huruf alphabet asli dari Korea ditemukan.13 Namun pada akhirnya dinasti ini harus menyerah pada keadaan dimana dinasti ditaklukan oleh invasi Jepang pada abad tahun 1592- 1598 dan invasi tentara Manchuria pada tahun 1627-1637.14

B. Korpus Data

Dalam menganalisis kebijakan pariwisata halal di Korea, penulis menggunakan data sekunder dalam mendukung penulisan skripsi ini. Jurnal yang digunakan sebagai pedoman untuk menganalisis penulisan skripsi ini adalah Penelitian yang pertama dari artikel jurnal karangan Aan Jaelani dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang berjudul Halal tourism industry in Indonesia: Potential and prospects. Yang kedua

adalah artikel jurnal dari Mohamed Battour dan Mohd Nazari Ismail yang berjudul Halal Tourism: Concepts, Practices, Challenges, and future pada tahun 2016 melalui Elsevier international journal terkait Tourism Management Perspectives Volume 19, Part B, Halaman 150-154. Yang ketiga adalah artikel jurnal dari Geetanjali

(8)

30

Ramesh Chandra yang berjudul Halal Tourism; A New Goldmine For Tourism pada tahun 2014 melalui International Journal of

Business Management and Research Volume 4, halaman 45-62. Yang keempat adalah artikel jurnal dari Battour, Mohamed M. Ismail, Mohd Nazari. Battor, Moustafa yang berjudul Toward a Halal Tourism Market pada tahun 2010 melalui Cognizant Communication

Corporation terkait Tourism Analysis Volume 15, number 4, halaman 461-471.

Kemudian buku yang digunakan dalam menganalisis skripsi penulis ini adalah Tourism planning: an integrated and sustainable development approach. Buku ini ditulis oleh

Inskeep. E yang mana buku ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam menyediakan pendekatan dan pedoman perencanaan untuk pengembangan pariwisata terpadu dan berkelanjutan yang responsif terhadap keinginan dan kebutuhan masyarakat. Adapun buku tambahan yang dijadikan pedoman bagi penulisan skripsi ini yaitu buku yang ditulis oleh John Swarbrooke yang berjudul Sustainable Tourism Management yang ditulis pada tahun 1999. Buku ini

menekankan beberapa pokok bahasan terkait sustainable tourism , seperti halnya yang pertama menekankan terkait 3 dimensi dalam sustainable tourism yang berupa dimensi lingkungan, dimensi ekonomi, dan dimensi sosial

(9)

31

C. Sejarah Korean Wave Korea Selatan

Korean wave atau yang lebih dikenal dengan Hallyu merupakan kebijakan pemerintah Korea Selatan yang menekankan pada promosi budaya, pariwisata, serta kesenian dari Korea Selatan pada masa pemerintahan Kim Young-Sam untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas khususnya masyarakat dunia. Pada awal tahun 1990, dalam tahap untuk melaksanakan kebijakan Hallyu ini, Korea Selatan menjalin hubungan diplomatik dengan China.15 Hubungan diplomatik ini menghasilkan kerjasama yang menguntungkan bagi Korea Selatan dimana tujuan yang ingin dicapai oleh Korea Selatan yaitu menginginkan budaya Korea dapat dikenal oleh seluruh masyarakat China. Adapun beberapa Hallyu yang diperkenalkan oleh Korea Selatan, diantaranya yaitu Hallyu pada tv-Drama, Hallyu pada Korean Pop Music (K-pop) dan kuliner.

1. Sejarah Hallyu pada Tv-drama

Pada tahun 1997, Korea Selatan pertama kali memperkenalkan tv-drama ke China. Tv-drama ini diperkenalkan dari hasil diplomasi yang telah terjalin sejak tahun 1990. Tv- drama yang diperkenalkan tersebut mendapat banyak sekali respon positif dari masyarakat China. Salah satu tv-drama yang pertama kali yang diperkenalkan pada waktu itu yaitu What is Love. Dari besarnya respon positif dari tv-drama tersebut, akhirnya menyebar ke negara lain seperti Jepang, Taiwan,

(10)

32

kemudian beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan beberapa negara di Benua Eropa dan Amerika. Berawal dari berkembangnya tv-drama tersebut yang hampir menyebar ke seluruh dunia, Korea Selatan kemudian tidak berhenti disitu saja, Korea Selatan mencoba mengembangkan tv-drama baru selang beberapa tahun dari tv- drama What is Love yang berjudul Dae Jang Geum atau lebih dikenal dengan Jewel in the Palace.

Tv-drama tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 2003 di Korea Selatan, kemudian merambah ke negara tetangga yaitu Jepang dan mendapat respon positif dari masyarakat Jepang. Bahkan tv-drama tersebut tidak hanya mendapatkan respon positif dari masyarakat di Jepang, melainkan beberapa wilayah negara lainnya seperti Australia, Asia Tenggara, Eropa, dan Timur Tengah seperti Iran.16 Hal tersebut kemudian menjadi acuan Korea Selatan untuk terus mengembangkan tv-drama berikutnya yang menekankan kepada budaya, wisata, kemudian hal-hal lainnya untuk diperkenalkan dalam tv-drama tersebut yang sehingga membuat orang lain tertarik untuk mempelajarinya, sehingga tujuan dari Hallyu atau Korean Wave tersebut dapat tercapai dengan baik. Adapun tv-drama yang berkembang saat ini yang membuat tujuan Hallyu tercapai yaitu

(11)

33

Decendent of the Sun, My Love from the Star, Boys Over Flowers, Goblin, dan masih banyak lagi.

2. Sejarah Hallyu pada Korean Pop Music

Korean wave tidak hanya berupa tv-drama saja. Korea Selatan juga mengembangkan Korean Pop Music atau yang lebih sering dikenal sebagai K-Pop. Pada tahun 1990-an merupakan momentum penting bagi industri musik di Korea Selatan.

Mengapa demikian, pada tahun tersebut melalui Kim Gun Mo yang mengeluarkan album Wrongful Meeting terjual lebih dari 2,5 juta keping cd dan dinobatkan sebagai penjualan album musik terbanyak di Korea Selatan oleh Korean Guinnes Book.17 Pada tahun yang sama, Seo Taiji & Boys dan Shin Seunghun berhasil mencatatkan penjualan 1 juta koping cd di Korea Selatan.

Diantara artis tersebut, yang menjadi Turning Point dari industri musik di Korea Selatan sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas yaitu Taiji & Boys yang menyuguhkan musik rap dan musik tekno dengan perpaduan fashion yang menunjang.18 Walaupun demikian, hal tersebut tidak terlepas dari adanya agency atau perusahaan yang menerbitkan artis baru seperti S.M Entertainment yang bisa dikatakan sebagai salah satu agency tersukses di Korea Selatan. S.M Entertainment terbentuk pada tahun 1995 dan menjadi pelopor atas terkenalnya industri musik Korean Pop (K-pop) di dunia. Sebelum adanya S.M

(12)

34

Entertainment, agency atau perusahaan yang menerbitkan artis baru yang sudah terlebih dulu terbentuk ada YG Entertainment, DSP Entertainment, JYP Entertainment. Dari agency tersebut telah melahirkan beberapa artis seperti H.O.T, God, Sech Kies, S.E.S, dan Fin.K.L. Dan ketiga agency tersebut dikenal sebagai perusahaan yang pertama kali melahirkan Idol Groups di Korea Selatan.19

Pada tahun 2001, BoA penyanyi asal Korea mencoba debut pertama kali dan meluncurkan album pertamanya di Korea yang berjudul ID;PeaceB. Kemudian pada tahun berikutnya BoA meluncurkan album keduanya di Jepang yang berjudul Listen to My Heart yang mampu mencetak rekor penjualan album sebesar 10 juta keping kopi cd yang dinobatkan oleh Oricont Chart Countless Times dari Jepang sebagai album dengan penjualan terbanyak pada saat itu.20 Mulailah pada saat itu, agency yang terdapat di Korea terus mengembangkan idol-idol baru seperti Wonder Girl, Super Junior, Girl’s Generation (SNSD), 2NE1, dan masih banyak lagi yang terus bermunculan hingga saat ini. Hal tersebutlah yang membuat tujuan utama dari kebijakan Hallyu ini dapat tercapai dengan baik yang dikarenakan banyak orang didunia ini terpengaruh untuk selalui mengikuti perkembangan musik K-pop.

(13)

35

3. Sejarah Hallyu pada Kuliner

Kebijakan Hallyu dalam perkembangan kuliner Korea Selatan, tidak terlepas dari perannya tv-drama yang diperkenalkan ke dunia luas. Perkembangan ini mulai terlihat pada saat tv-drama korea yang berjudul Jewel in the Palace mulai disiarkan di Korea Selatan pada tahun 2003 dan merambah ke negara tetangga. Jewel in the Palace merupakan drama yang menceritakan tentang seorang koki dapur yang bernama Jang- Geum yang menjadi dokter wanita pertama di Kerajaan Joseon yang berjuang untuk mempelajari masakan tradisional dan obat- obatan tradisional.21

Masakan yang diperkenalkan dalam tv-drama tersebut antara lain kimchi (asinan fermentasi yang berisikan sayur-sayuran dan campuran daging kecil bisa berupa udang, ikan, atau lainnya), Yuja-hwache (kue beras yang dikukus yang disajikan dengan labu dan kacang merah), hangwa (manis-manisan yang berupa buah- buahan), Galbi-gui (daging yang dipanggang), Yeolgujatang (sup yang disajikan dalam pot), dan masih banyak lagi.22 Selain tv- drama Jewel in the Palace adapun tv-drama yang lain yang mempromosikan makanan khas korea lainnya seperti Weightlifting Fairy Kim Bok Joo, Oh My Ghostess, Full House.

(14)

36

D. Pengertian dan Perkembangan Halal Tourism di Korea Selatan

Pengertian Halal Tourism atau pariwisata halal adalah kebijakan pariwisata yang menekankan pada nilai dan syariah sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Kebijakan itu meliputi makanan, perhotelan, wisata religi, dan lainnya.23 Pariwisata halal itu di antaranya adalah upaya pemerintah pusat dan daerah untuk distribusi informasi terkait lokasi-lokasi wisata, fasilitas akomodasi dan kuliner untuk wisatawan muslim yang berasal dari negara dengan penduduk muslim yang cukup signifikan.

Dalam menerapkan kebijakan pariwisata halal ini, suatu negara harus bisa memastikan bahwa indikator seperti makanan, perhotelan, wisata religi, dan hal lainnya harus sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Hal ini akan menentukan apakah kebijakan pariwasata halal yang dikeluarkan oleh suatu negara tersebut berhasil atau tidak.

Dengan kata lain kebijakan tersebut dapat dijadikan suatu tolak ukur untuk menarik wisatawan baik domestik maupun internasional.

Banyak negara saat ini mengembangkan konsep pariwisata halal di negaranya untuk menarik wisatawan muslim di seluruh belahan dunia.

Salah satu negara yang mengembangkan konsep ini yaitu Korea Selatan.

(15)

37

Korea Selatan merupakan negara yang terletak di kawasan Asia Timur. Mayoritas penduduk di Korea Selatan bukanlah beragama muslim. Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mencoba untuk menawarkan industri pariwisata halal untuk para wisatawan mancanegara khususnya wisatawan yang beragama muslim.24 Pariwisata halal yang dikembangkan oleh Korea Selatan lebih dikenal dengan Muslim-Friendly Korea.

Awal mula pengembangan konsep pariwisata halal ini dimulai pada tahun 2015 dimana pada tahun tersebut jumlah wisatawan muslim yang berasal dari beberapa belahan dunia khususnya Asia Tenggara mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini terlihat dari perkembangan kunjungan wisatawan asing yang berkunjung ke Korea Selatan pada tahun pada tahun 2015 jumlah wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selatan berjumlah 750.000. Kemudian ditahun 2016 meningkat sebesar 20% menjadi 900.000 dan pada tahun 2017 jumlah wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan sebanyak 1.200.000 wisatawan.25 Jumlah tersebut merupakan jumlah keseluruhan wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan dari berbagai belahan dunia.

Jika dilihat lebih spesifik, jumlah kunjungan wisatawan muslim yang berasal dari Asia Tengara khususnya Indonesia dan Malaysia dari tahun 2014-2017 adalah sebagai berikut:

(16)

38

Tabel 2.1.1 Kunjungan Wisatawan Muslim Asia Tenggara pada Tahun 2014-2017

NO Negara

Jumlah Kunjungan Setiap Tahun 2014 2015 2016 2017 1. Indonesia 108.754 193.590 295.461 230.837 2. Malaysia 221.496 223.350 311.254 307.641

Sumber : Korea Tourism Organization,

Dalam tabel tersebut menjelaskan bahwa kunjungan wisatawan yang berasal dari Asia Tenggara khusunya Indonesia dan Malaysia yang notabennya merupakan negara yang memiliki penganut muslim terbesar di dunia, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, meskipun pada tahun 2017 sedikit mengalami penurunan. Pada tahun 2016 merupakan tahun dimana wisatawan yang berasal dari Indonesia dan Malaysia mencatatkan kedatangan kunjungan tertinggi dimana Indonesia sebanyak 295.461 wisatawan dan Malaysia sebanyak 311.254 wisatawan. Sebelum adanya kebijakan pariwisata halal di Korea Selatan, menurut data yang diperoleh kunjungan wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan pada tahun 2012-2014 adalah sebagai berikut:

(17)

39

Tabel 2.1.2 Kunjungan Wisatawan Muslim Asia Tenggara pada Tahun 2011-2014

NO Negara

Jumlah Kunjungan Setiap Tahun 2011 2012 2013 2014 1. Indonesia 64.344 90.266 96.631 108.754 2. Malaysia 133.233 158.351 182.581 221.496

Sumber : Korea Tourism Organization,

Dalam tabel tersebut menjelaskan bahwa sebelum adanya kebijakan pariwisata halal di Korea Selatan, kunjungan wisatawan muslim yang berasal dari Asia Tenggara khususnya Indonesia dan Malaysia, relatif sedikit bila dibandingkan setelah kebijakan pariwasata halal ini diterapkan. Namun jika dilihat lebih jauh, dalam tabel tersebut juga menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun angka pertumbuhan kunjungan wisatawan yang datang ke Korea Selatan khusunya Indonesia dan Malaysia mengalami peningkatan. Hal ini-lah yang mendasari mengapa kebijakan pariwisata halal diterapkan di Korea Selatan untuk dikembangkan lebih lanjut mengingat angka kedatangan wisatawan asing khusunya yang berasal dari negara yang mayoritas muslim meningkat.

Apabila kita melihat angka kunjungan wisatawan Korea Selatan secara keseluruhan tanpa memfokuskan atau melihat pada wisatawan muslim, maka dapat dilihat bahwa dari tahun 2015-2017 selalu mengalami peningkatan walaupun di tahun 2017 mengalami

(18)

40

penurunan angka kunjungan wisatawan yang dikarenakan beberapa faktor. Pada tahun 2015 angka kunjungan wisatawan yang datang ke Korea Selatan tercatat sebanyak 13.231.651 wisatawan. Kemudian di tahun 2016, tercatat sebanyak 17.241.823 wisatawan. Dan pada tahun 2017, sebanyak 13.335.758.

Tabel 2.1.3 Kunjungan Wisatawan Asing di Korea 2015-2017 Tahun Jumlah Kedatangan Wisatawan

2015 13,231,651

2016 17.241.823

2017 13.335.758

Sumber: Korea Tourism Organization

E. Faktor internal dan eksternal dari penerapan kebijakan Halal Tourism di Korea Selatan

Di setiap negara pasti memiliki beberapa pertimbangan sebelum memutuskan atau menerapkan sebuah kebijakan untuk negaranya. Hal ini dilakukan agar kebijakan yang akan diterapkan tersebut tidak bersebrangan dengan kepentingan negara yang akan dicapai serta menimbulkan kerugian bagi negara yang akan menerapkan kebijakan tersebut. Dalam penerapan kebijakan pariwisata halal, Korea Selatan memiliki beberapa alasan mengapa kebijakan ini pada akhirnya diterapkan di negaranya. Diantaranya merupakan faktor eksternal dan faktor internal yang berupa sebagai berikut:

(19)

41 1. Faktor Internal

a) Salah satu latar belakang mengapa Korea Selatan menerapkan kebijakan pariwisata halal ini adalah sebagai alternatif kebijakan untuk menangani atas teradinya pemerosotan angka kunjungan wisatawan khususnya yang berasal dari China. Wisatawan China merupakan wisatawan yang mayoritas mendominasi angka kunjungan wisatawan asing yang datang ke Korea. Tercatat pada tahun 2015 hingga tahun 2017 selalu mengalami peningkatan dari 5,984,170 kunjungan wisatawan pada tahun 2015 meningkat menjadi 8,067,722 di tahun 2016.

Kemudian pada tahun 2017 kunjungan wisatawan yang berasal dari China mengalami penuruan yang drastis. Dari 8,067,722 kunjungan wisatawan, pada tahun 2017 tercatat hanya 4,169,353. Akibatnya, hanya setengah dari jumlah orang Cina yang mengunjungi Korea pada tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016. Secara keseluruhan, industri pariwisata turun sebesar 23%, atau bisa dikatakan hampir tiga juta orang serta penerimaan pariwisata juga menyusut sebesar 24%.26 Penyebab terjadinya penurunan ini dikarenakan adanya penempatan misil anti-balistik Amerika Serikat di Korea Selatan atau Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). China memboikot semua produk dan menerapkan travel warning

(20)

42

kepada masyarakatnya untuk tidak berkunjung ke Korea Selatan untuk selang beberapa waktu.27

b) Korea Selatan pada tahun 2011 terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara Olimpiade Musim Dingin 2018 yang akan diselenggarakan di Pyoengchang. Pemilihan ini berdasarkan oleh keputusan International Olympic Committee (IOC) dari perolehan suara dari beberapa negara yang mengajukan diri menjadi tuan rumah olimpiade diantaranya yaitu Korea Selatan, Jerman dan Perancis.28 Dengan terpilihnya Korea Selatan sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2018, salah satu persiapannya yaitu dengan menerapkan kebijakan Halal Tourism dimana kebijakan ini memfokuskan kepada para wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan agar tidak kebingungan ketika berkunjung di Korea Selatan. Olimpiade ini akan menarik banyak para wisatawan mancanegara khususnya wisatawan muslim dan para atlit yang beragama muslim yang akan bertanding selama olimpiade berlangsung.

c) Perkembangan ajaran muslim di Korea yang semakin meningkat. Hal ini terlihat sejak tahun 1965 hingga tahun 2015 tercatat penganut agama Islam mengalami peningkatan dari 3.700 di tahun 1965 menjadi 200.000 di tahun 2015.29 Berdasarkan wawancara Korea.Net bersama imam besar Masjid Pusat Seoul, Rahman Lee Ju-Hwa, yang sekaligus merupakan

(21)

43

seorang keturunan asli Korea yang beragam muslim, beliau mengatakan bahwa pada tahun 1980 hingga tahun 1990, agama Islam dan segala aktivitas pendukungnya seperti tempat ibadah hanya bisa ditemukan disekitaran Seoul dan Itaewon saja.

Namun dengan seiring berjalannya waktu umat muslim yang ingin menjalankan kewajibanya bisa menemukan tempat ibadah dimana-mana seperti di bandara, tempat belanja, dan tempat peristirahatan sementara.30

2. Faktor Eksternal

a) Pada saat ini jumlah umat muslim di dunia tercatat sebanyak 1,7 Miliar orang dan diprediksi pada tahun 2030 mendatang akan meningkat sebesar 26,4% menjadi 2,2 Miliar.31 Dari banyaknya pemeluk agama Islam didunia ini, Korea Selatan mengambil langkah alternatif untuk memberikan layanan yang baik bagi pemeluk agama Islam khususnya yang berkunjung ke Korea Selatan. Mempertimbangkan juga, selama 3 tahun terakhir peningkatan jumlah kunjungan wisatawan muslim ke Korea Selatan semakin meningkat. Pada tahun 2015 jumlah wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selatan berjumlah 750.000.

Kemudian ditahun 2016 meningkat sebesar 20% menjadi 900.000 dan pada tahun 2017 jumlah wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan sebanyak 1.200.000 wisatawan.

(22)

44

b) Korea Selatan merupakan negara yang bukan mayoritas penduduk yang bukan beragam muslim, ekonomi Islam pantas untuk dikembangkan di negara ini dengan melihat potensi yang dimiliki dalam pengembangan ekonomi Islam ini sangat besar.

Mengingat Korea Selatan juga sedang mengambil langkah alternatif kebijakan bagaimana dari tahun ke tahun, kunjungan wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan harus terus meningkat, mengingat bahwa pendapatan dari kunjungan wisatawan yang berasal dari China turun secara drastis akibat dari diberlakukannya pemboikotan seluruh produk Korea Selatan dan larangan berpergian ke Korea Selatan.

Sejauh ini, Ekonomi Islam merupakan salah satu ekonomi yang sangat pesat perkembangannya, hal ini terlihat berdasarkan laporan Thomson Reuters on State of the Global Islamic Economy Report tahun 2016 hingga 2017, dalam laporan yang diberikannya meliputi makanan halal, halal travel, media dan hiburan halal, obat-obatan dan kosmetik, serta halal fashion dengan memasukan 73 negara inti dimana 57 adalah anggota tetap OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan 16 bukan termasuk anggota OKI.32

Hal ini terlihat dari data yang diperoleh bahwa pada tahun 2015 tercatat bahwa pengeluaran umat muslim didunia untuk makanan dan gaya hidup adalah sebesar US$ 1,9 Triliun dengan

(23)

45

rincian makanan halal sebesar US$ 1.17 trilliun, halal travel US$

151 miliar, halal fashion US$243 miliar, media dan hiburan halal US$ 189 miliar serta obat-obatan sebesar US $78 Miliar. Berikut merupakan gambar grafik perkembangan Ekonomi Islam secara global:

Gambar 2.3 Grafik Perkembangan Ekonomi Islam

Sumber: State of the Global Islamic Economy Report 2016-2017.pdf

(24)

46

Berdasarkan gambar 2.3, dapat diketahui bahwa pada tahun 2021 seluruh sektor tersebut diproyeksikan akan berkembang pesat menjadi US$3 Triliun. Besaran angka tersebut sangatlah prospektif dan menguntungkan apabila dilihat dari kacamata negara yang mana dapat meningkatkan pendapat negara.

Gambar 2.4 Sektor Pariwisata Ekonomi Islam

Sumber: State of the Global Islamic Economy Report 2016-2017.pdf

(25)

47

Kemudian jika melihat lebih jauh lagi, Perkembangan Ekonomi Islam akan membawa dampak yang positif setidaknya untuk 5 tahun mendatang dengan perhitungan Compound Annual Growth Rate (CAGR) adalah salah satu besaran yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan investasi dan bisnis dari tahun ke tahun, jika merujuk data pada gambar diatas.

Untuk makanan halal pada tahun 2015 umat muslim menghabiskan total pengeluaran untuk makanan sebesar US$

1,17 Triliun dan akan diproyeksikan tumbuh hingga tahun 2021 sebesar 8,5% atau setara dengan US$ 1,914 Miliar.

Halal travel pada tahun 2015 sebanyak US$ 151 Miliar umat muslim menghabiskan uang mereka untuk melakukan kegiatan perjalanan Outbound dan akan diproyeksikan atau diprediksi dari tahun 2015 hingga tahun 2021 akan tumbuh sekitar 8,3% dimana total pengeluaran yang dihabiskan oleh umat muslim untuk melakukan kegiatan perjalanan Outbound adalah sekitar US$ 243 Miliar. Untuk media dan hiburan halal total pengeluaran adalah sebesar US$189 miliar dan diproyeksikan akan tumbuh hingga tahun 2021 sebesar 5,6% atau setara dengan US$ 262 Miliar.

Obat-obatan sebesar $78 Miliar dan diproyeksikan akan terus tumbuh sebesar 9,3% atau setara dengan US$ 132 miliar sedangkan kosmetik dari US$ 56 Miliar akan terus tumbuh hingga 6,5% atau sebesar US$ 81 Miliar.

(26)

48

c) Jepang merupakan salah satu negara di Asia Timur yang menerapkan kebijakan Halal Tourism. Kebijakan ini dikeluarkan ketika Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berpidato kebijakan dalam diet nasional pada tahun 2013, yang menyatakan bahwa Jepang memiliki kepentingan atas “Identitas negara untuk masa depan dan untuk dunia”.33 Berdasarkan kepentingan tersebut Jepang ingin membangun strategi untuk Public Relations luar negeri berdasarkan pidato tersebut. Kebijakan tersebut tertulis dalam Action Program toward Realization of Japan as a Tourism Nation, dimana didalam kebijakan tersebut, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menginginkan untuk mulai bergerak dan membenahi segala sektor pendukung pariwisata untuk memfokuskan pariwisata salah satunya kebijakan pariwisata halal yang ditujukan untuk kawasan Asia Tenggara yang mayoritas merupakan pemeluk agama Islam terbesar di dunia dan menciptakan lokasi pariwisata halal, seperti di Hokkaido, Chubu, dan Okinawa.34

Latarbelakang selanjutnya mengapa kebijakan ini muncul adalah peningkatan jumlah wisatawan muslim di Jepang, khususnya yang berasal dari Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia. Pada tahun 2017, tercatat sebanyak 700.000 wisatawan muslim berkunjung ke Jepang.35 Untuk kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia, tercatat sejak tahun

(27)

49

2013 hingga tahun 2017 mengalami peningkatan, khususnya setelah adanya kebijakan pariwisata halal ini.

Tabel 2.1.4 Kunjungan Wisatawan Muslim Asia Tenggara di Jepang pada tahun 2014-2017

NO Negara

Jumlah Kunjungan Setiap Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 1. Indonesia 176.520 158.740 205.100 271.000 352.200 2. Malaysia 136.780 249.520 305.450 394.270 439.500

Sumber: Japan National Tourism Organization

Peningkatan kunjungan wisatawan muslim di Jepang dikarenakan beberapa faktor yang telah dilakukan oleh Pemerintah Jepang untuk menarik kunjungan wisatawan muslim di dunia, khususnya wisatawan muslim yang beragam Islam yang berasal dari Asia Tenggara, seperti:36

1. Penyederhanaan visa untuk wisatawan yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Hal ini membuat banyak wisatawan yang merasa ingin berkunjung ke Jepang yang dikarenakan proses dan persyaratan yang dibutuhkan dalam pembuatan visa tidak rumit bila dibandingkan dengan negara di Asia Timur lainnya.

2. Akses kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah Jepang dalam beribadah untuk umat muslim. Banyak tempat ibadah yang disediakan seperti di bandara, hotel,

(28)

50

dan berbagai tempat di kota besar di Jepang. Seperti halnya, disediakannya masjid besar yang berada di Tokyo yang bernama Tokyo-Jami’.

3. Tersedianya hotel syariah yang tersebar di berbagai kota di Jepang, seperti di Osaka, Kyoto, Tokyo, Hokkaido, Chubu, dan Okinawa. Hotel syariah ini juga menjamin bahwa seluruh makanan dan minuman yang disediakan bersertifikasi halal. Selain itu juga, disetiap kamar hotel yang disediakan, akan diberikan arah solat atau qiblah untuk mempermudah umat muslim dalam menjalankan ibadah solat.

4. Festival tahunan Halal Expo Japan, dimana acara ini diselenggarakan selama 2 hari selama bulan November untuk memamerkan berbagai makanan halal dan fashion muslim terkini. Acara ini biasa diselenggarakan di Tokyo dan Osaka.

5. Adanya booklet atau buku panduan yang dapat diunduh melalu website resmi Japan National Tourism Organization. Dalam buku ini memberikan petunjuk kepada para wisatawan yang berkunjung ke Jepang seperti letak atau lokasi tempat ibadah terdekat, kemudian tempat wisata halal, tempat penginapan yang

(29)

51

berdasarkan syariah Islam, dan tempat makanan halal yang tersebar di berbagai tempat di Jepang.

6. Tempat makanan halal yang tentunya sudah bersertifikasi halal yang tersebar dibeberapa tempat di kota besar di Jepang. Seperti di Tokyo, Osaka, dan Kyoto.

Sertifikasi halal ini diberikan oleh badan resmi yang menangani masalah makan halal di jepang, seperti Japan Islamic Trust dan Muslim Professional Japan Association. Dalam pemberiannya, pemilik kedai makan harus mendaftarkan gerai makannya untuk didata dan kemudian di survei apakah tempat makanan tersebut dalam menyajikan makanannya mengandung bahan- bahan yang dilarang dalam Islam atau tidak. Apabila lolos, maka pemilik kedai makanan harus membayar untuk sertifikat tersebut.

Kemudian untuk pendapatan yang diperoleh dari sektor pariwisata di Jepang, selalu mengalami peningkatan yang cukup pesat. Tercatat pada tahun 2015 Jepang memperoleh pendapatan sebesar US$ 27.285.000, kemudian pada tahun 2016 US$

33.427.000, dan pada tahun 2017 memperoleh pendapatan sebesar US$ 40.021.000.

(30)

52

Hal tersebut terlihat dari banyaknya angka kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Jepang, baik yang muslim maupun non-muslim dari tahun 2015 hingga tahun 2017.

Besarnya angka kunjungan wisatawan ini diharapkan dapat melampaui ekspektasi dari Pemerintah Jepang yang menargetkan bahwa pada tahun 2020, Jepang setidaknya dikunjungi wisatawan sebanyak 40 juta wisatawan.37

Tabel 2.1.5 Kunjungan Wisatawan Asing di Jepang 2015-2017 Tahun Jumlah Kedatangan Wisatawan

2015 19.737.400

2016 24.040.000

2017 28.700.000

Sumber: Japan National Tourism Organization

Tabel 2.1.6 Pendapatan dari Sektor Pariwisata di Jepang

Tahun Pendapatan

2015 US$ 27,285,000

2016 US$ 33,427,000

2017 US$ 40,021,000

Sumber: Japan National Tourism Organization

F. Kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Korea Selatan dalam mengembangkan pariwisata halal

Dalam mengembangkan kebijakan pariwisata halal ini, Pemerintah Korea Selatan telah melakukan beberapa kegiatan untuk

(31)

53

mendukung kebijakan ini dan dikenal oleh masyarakat luas guna mendatangkan wisatawan mancanegara khususnya wisatawan yang beragama muslim.

1. Membuka tempat makan halal

Dalam mengembangkan kebijakan pariwisata halal, Korea Tourism Organization (KTO) lembaga resmi pemerintah dibawah lembaga Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwsata Korea Selatan, membuka lebih dari 117 gerai tempat makan yang tersebar di seluruh Korea Selatan. Total keseluruhan gerai yang ada saat ini sebanyak 250 gerai tempat makan. Dari 117 restoran yang dikembangkan, 75 persen berlokasi di daerah pedesaan untuk memastikan aksesibilitas untuk makanan halal di lebih banyak area, sehingga menawarkan kenyamanan yang lebih bagi wisatawan muslim tidak terlepas juga didaerah perkotaan yaitu Myeongdong dan Seoul. Selain itu, dari restoran-restoran ini, 71 adalah restoran biasa, sementara yang sisanya adalah waralaba atau franchise.38

2. Memberikan sertifikat halal kepada pemilik tempat makan

Dalam mendukung kebijakan pariwisata halal, Pemerintah Korea Selatan juga tidak lupa menerapkan sertifikat halal kepada setiap gerai yang menjualkan makanan di Korea. Korea Muslim Federation (KMF) merupakan lembaga pemerintah yang

(32)

54

berwenang memberikan sertifikat halal kepada pemilik gerai makanan di Korea yang didirikan sejak tahun 1967. Kantornya berlokasi di Hannam-Dong, Yongsan-Gu, dan Seoul. Sertifikasi ini diperlukan agar setiap makanan yang disajikan benar-benar tidak mengandung unsur haram dan sesuai dengan syariat Islam.39 Sertifikasi ini terbagi menjadi beberapa kategori, diantaranya:

a) Self Certified

Self Certified ini merupakan kategori dimana pemilik gerai menempelkan sendiri logo sertifikasi halal didepan gerai makanan meraka yang diawasi langsung oleh Korean Muslim Federation (KMF). Contoh logonya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5 Self Certified

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

b) Muslim Friendly

Muslim Friendly merupakan sertifikasi halal yang diberikan oleh Korean Muslim Federation (KMF) dimana dalam sertifikasi halal ini, masih dimungkinkan untuk menjual alkohol. Tapi masih dalam tahap yang

(33)

55

diperbolehkan dalam Islam. Contoh logonya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.6 Muslim Friendly

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

c) Pork-free

Dalam sertifikasi ini, gerai makanan tidak memberikan atau tidak menawarkan makanan halal, namun dalam pengolahan makanan, pemilik gerai makanan tidak menggunakan olahan babi sebagai bahan dasar makanan ataupun sebagai makanan utama dalam gerai makanan tersebut. Contoh logonya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.7 Pork-free

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

(34)

56

3. Membuat Electronic book (E-Book) dan Aplikasi Halal Korea

Agar para wisatawan yang berkunjung ke Korea tidak bingung akan kondisi dan budaya yang ada, Korea Tourism Organization (KTO) membuat sebuah aplikasi dan buku elektronik untuk membantu para wisatawan yang sedang berkunjung ke Korea. Aplikasi dan buku ini didalamya terdapat beberapa lokasi ibadah, tempat makan, wisata religi, dan masih banyak lagi. Berikut adalah beberapa buku elektronik yang dikembangkan oleh KTO untuk para wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selatan yang dapat diunduh di halaman resmi website VisitKorea.or.kr :

a) Buku Elektronik Muslim-Friendly Restaurants di Korea Dalam buku elektronik ini, KTO memberikan akses kepada para wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selatan untuk memilih gerai makanan mana saja yang bisa dijangkau sesuai dengan lokasi wisatawan berada serta dengan sertifikasi halal dan tempat rekomendasi gerai makanan halal favorit di Korea. Di dalam buku ini terdapat lebih dari 250 daftar gerai makanan halal sesuai dengan standar halal di Korea Selatan yang dapat wisatawan pilih.

(35)

57

Gambar 2.8 E-Book Muslim-friendly Restaurants

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

b) Buku Elektronik Muslim-Friendly Korea Tourist Map Dalam buku elektronik ini, para wisatawan yang berkunjung disediakan peta tujuan yang akan mana akan menuntun para wisatawan serta didalamnya terdapat pilihan- pilihan dimana setiap tempat yang akan dituju terdapat destinasi unggulan tersendiri. Semisal para wisatawan yang akan berkunjung ke Seoul, para wisatawan akan diberikan bayangan atau pilihan apabila mengunjungi ke Seoul ternyata terdapat destinasi unggulan dari tempat belanja favorit, kemudian tempat ibadah yang nyaman, kemudian gerai makanan yang halal serta didalamnya dilengkapi oleh nomor

(36)

58

telepon atau nomor yang dapat dihubungi sehingga para wisatawan yang akan berkunjung tidak tersesat.

Gambar 2.9 E-Book Muslim-friendly Korea Tourist Map

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

c) Buku Elektronik Muslim-Friendly Routes di Korea

Dalam buku elektronik ini, umat muslim yang sedang dan akan berkunjung ke Korea Selatan diberikan kemudahan dalam memilih destinasi yang akan dituju melalui opsi-opsi destinasi wisata yang telah disediakan oleh KTO yang dalam hal ini bertanggung jawab atas pembuatan buku elektronik ini. Dalam buku memuat destinasi-destinasi di Korea Selatan yang dikemas secara rinci khususnya destinasi religi, tempat berbelanja, kemudian tempat ibadah, dan wisata lainnya.

(37)

59

Gambar 2.10 E-Book Muslim-friendly Routes in Korea

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

d) Aplikasi Halal Korea

Kemudian dalam mempromosikan Korea Selatan lebih jauh khususnya dalam perkembangan pariwisata halal di Korea, KTO selaku badan promosi pariwisata di Korea Selatan, membuat aplikasi yang dapat diunduh oleh para wisatawan melalui smartphone. Hal ini ditujukan agar lebih memudahkan para wisatawan yang akan atau sedang berkunjung di Korea Selatan tidak kebingungan untuk memilih destinasi atau tempat-tempat favorit di Korea Selatan. Dalam aplikasi ini memuat beberapa fitur unggulan seperti alat penanda solat, arah kiblat, kemudian tempat gerai

(38)

60

makanan halal, tempat wisata religi, tempat ibadah, serta nomor telefon penting di Korea apabila sewaktu-waktu para wisatawan membutuhkan bantuan atau tersesat sewaktu berkunjung di Korea.

4. Acara tahunan Halal Restaurant Week

Dalam acara tahunan ini, KTO selaku penyelenggara acara Halal Restaurant Week bertujuan untuk bagaimana KTO mempromosikan Korea Muslim-Friendly untuk mengundang wisatawan dari berbagai belahan dunia untuk datang ke Korea melalui festival makanan dari berbagai belahan dunia untuk disuguhkan oleh para wisatawan yang berkunjung di Korea.40 Dalam acara ini tidak hanya untuk menarik wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea, namun wisatawan yang beragama selain muslim juga diperbolehkan untuk mencoba makanan yang telah disediakan dalam acara ini.

Bentuk dari festival ini adalah pemberian potongan harga untuk para wisatawan yang berkunjung di setiap gerai makanan halal yang tersebar hampir di seluruh Korea. Acara ini diselenggarakan setiap bulan selama 61 hari dari awal bulan September hingga akhir bulan oktober.41 Bentuk potongan harga- pun juga beragam, seperti:

(39)

61

1. 3,000 KRW Kupon: Kupon dapat ditukarkan melalui gerai makanan yang terdaftar dalam acara ini untuk semua tipe makanan, kecuali tidak berlaku untuk menu-menu spesial.

2. 10,000 KRW Kupon: Kupon ini hanya berlaku selama festival ini berlangsung dan hanya berlaku untuk menu-menu spesial.

3. Hadiah tersendiri dari setiap gerai makanan: Dalam penawaran ini, setiap pembeli yang makan disetiap gerai makanan tertentu akan diberikan kejutan atau hadiah tersendiri dari setiap gerai makanan. Besaran hadiapun berbeda dari setiap gerai yang dikunjungi.

4. Pusat perbelanjaan dan taman bermain: Terdapat 13 jenis perusahaan perbelanjaan dan taman bermain yang menawarkan hadiah spesial melalui kegiatan dan program yang ditawarkan oleh pusat perbelanjaan dan taman bermain.

Semua jenis hadiah dan kegiatan bergantung kepada setiap perusahaan yang memberikan tawaran kepada para pengunjung.

(40)

62

G. Kebijakan Korea Selatan sebelum adanya kebijakan halal tourism untuk menarik wisatawan dunia

Kebijakan pariwasta halal di Korea Selatan muncul ketika adanya lonjakan kedatangan wisatawan muslim dari berbagai belahan dunia. Hal ini terlihat dari perkembangan kunjungan wisatawan asing yang berkunjung ke Korea Selatan pada tahun pada tahun 2015 jumlah wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selatan berjumlah 750.000. Kemudian ditahun 2016 meningkat sebesar 20% menjadi 900.000 dan pada tahun 2017 jumlah wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan sebanyak 1.200.000 wisatawan.42 Berawal dari sinilah, Korea Selatan meningkatkan pelayanan untuk para wisatawan khususnya wisatawan yang beragam muslim yang berkunjung ke Korea Selatan.

Kebijakan ini berupa membuka tempat makan halal, memberikan sertifikat halal kepada pemilik tempat makan, membuat electronic book (e-book) dan aplikasi Halal Korea serta acara tahunan Halal Restaurant Week. Dan kebijakan ini juga tertulis dalam fokus area yang ditarget oleh KTO, selaku badan pemerintah yang bertanggung jawab dalam mempromosikan budaya Korea Selatan, bahwa fokus area untuk wilayah Asia salah satunya adalah muslim tourist.43 Jadi kebijakan halal tourism ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari fokus area yang ingin dicapai bagaimana KTO bisa menarik wisatawan muslim di kawasan Asia khususnya Asia Tenggara

(41)

63

yang notabennya merupakan kawasan dimana penganut agama muslim terbanyak.44

Sebelumnya kebijakan pariwisata di Korea Selatan ini bersifat universal atau bersifat umum seperti kebijakan pariwisata kreatif, kemudian penyerdehanaan prosedur pembuatan visa, kebijakan pariwisata doo-rae yakni kebijakan untuk mendukung penduduk lokal dalam pendirian dan pengembangan bisnis seperti akomodasi, tempat makan, dan hiburan untuk para wisatawan yang sedang berkunjung di sekitaran penduduk lokal dan masih banyak lagi kebijakan lainnya.

Jadi tidak ada spesifikasi khusus seperti kebijakan pariwasata halal ini.

Kebijakan sebelumnya melalui semboyan pariwisata Korea Selatan

“Visit Korea”. Visi Pariwisata Korea Selatan sendiri yaitu “The Realization of National Happiness and Creative Economy Through Tourism”.45 Dengan kata lain, inti pokok perkembangan pariwisata di Korea adalah melalui Hallyu Korea itu sendiri. Pada tahun 2015 yang lalu, Korea Sealatan mengeluarkan kampanye pariwisatanya dengan mengeluarkan slogan “K-Smile” yang bertujuan untuk memberi pengertian kepada para pelaku industri pariwisata domestik untuk lebih ramah dan lebih menyediakan tata ruang yang lebih bagus terhadap para wisatawan asing yang berkunjung ke Korea. Menurut Menteri Budaya, Olahraga, dan Pariwisata, Kim Jongdeok:

“Semakin ramah servis yang diberikan maka semakin menarik Korea untuk dikunjungi”46

(42)

64 Catatan Akhir

1 Cia, South Korea. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ks.html.

diakses pada tanggal 5 Januari 2018

2 Passport to Korean Culture, https://issuu.com/kocis9/docs/2010_korean_culture. diakses pada tanggal 5 Januari 2018

3 Ibid

4 Korean Culture 2010, https://issuu.com/kocis9/docs/2010_korean_culture. Diakses pada tanggal 5 Januari 2018

5 BBC News, South Korea Country Profile, http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-15289563

6 Cheong Wa Dae, http://www.theseoulguide.com/sights/buildings/cheong-wa-dae-blue-house/

7 BBC News, op. cit.

8 Flag of South Korea, https://www.britannica.com/topic/flag-of-South-Korea, diakses pada tanggal 29 Januari 2018

9 Team The Academy of Korean Studies. Korea di Dunia. 2017. Seongnam: Center for International Affairs, Division of Understanding Korea Project, halaman 4.

10 Ibid

11 Ibid

12 Britannica, Confusianism https://www.britannica.com/topic/Confucianism diakses pada tanggal 28 Maret 2018

13 Team The Academy of Korean Studies. Op.Cit

14 Ibid

15 Korean Wave, http://www.korea.net/AboutKorea/Culture-and-the-Arts/Hallyu, diakses pada tanggal 5 Februari 2018

16 Ibid

17 Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata, 2016. K-Pop Beyond Asia. Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata; Korea.

18 Ibid

19 Ibid

20 Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata, 2011. The Korean Wave, A New Pop Culture Phenomenon. Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata; Korea.

https://issuu.com/kocis9/docs/the_korean_wave_2011

21 Korea Food Foundation, 2015. Jewels of the Palace. Junprinting;Korea Selatan.

22 Ibid

23 Mohamed Battour, Moch Nazrul Ismail. Halal Tourism: Concepts, Practices, Challenges and Future

24 Halal Tourism in South Korea, http://ihaf.org.ae/2017/05/17/south-korea-ventures-into-the- halal- industry-starts-off-with-a-muslim-friendly-tourism-campaign/, diakses pada tanggal 26 Oktober 2017.

25 The International Halal Accreditation, korea ventures into the halal industry starts off with a muslim-friendly tourism campaign, http://ihaf.org.ae/2017/05/17/south - korea-ventures-into-the- halal-industry-starts-off-with-a-muslim-friendly-tourism-campaign/, diakses pada tanggal 30 Oktober 2017

26 Forbes, 2017. After Losing Chinese Tourists, South Korea Wants To Grow Its Burgeoning Muslim Tourism Numbers. https://www.forbes.com/sites/rachelpremack/2017/10/19/south-korea-wants-to- solve-its-tourism-crisis-with-halal-food/#6807206e3640

27 Ibid

28 PyeongChang, 2018. Why PyeongChang is selected as the host city?

https://www.pyeongchang2018.com/en/blog/Why-PyeongChang-is-selected-as-the-host-city

29 Korea Expose, 2018. How Influential is Islam in South Korea?. https://www.koreaexpose.com/how- influential-islam-south-korea/

(43)

65

30 Op.Cit, Korean imam talks about Islam in Korea

31 Thomson Reuters, 2017. State of the Global Islam Economy Report 2016/2017. Pdf

32 Ibid

33 Prime Minister of Japan and His Cabinet, Policy Speech by Prime Minister Shinzo Abe to the 183rd Session of the Diet, diakses pada tanggal 29 Oktober 2018

https://japan.kantei.go.jp/96_abe/statement/201301/28syosin_e.html

34 Realizing a Tourism Nation and Building a Beautiful Nation of Japan.Pdf

35 The Jakarta Post, 2018. Japan to become more popular in 2018: Muslim travel index.

36 South China Morning Post, 2017. Why are so many Muslims suddenly visiting Japan?

37 The Japan News, 2018. Foreign visitors to Japan hit 20 million this year at record pace.

https://www.japantimes.co.jp/news/2018/08/21/national/foreign-visitors-japan-hit-20-million-2018- record-pace/#.W9rmq-IxXIU

38 The Jakarta Post, 2017. South Korea opens more Muslim-friendly restaurants

39 Korean Muslim Federation (KMF)

https://www.zawya.com/mena/en/company/Korean_Muslim_Federation-12620055/

40 Halal Restaurant Week Korea, http://www.hrwkorea.or.kr/info/info.php

41 Ibid

42 Op.cit, korea ventures into the halal industry starts off with a muslim-friendly tourism campaign.

43 Korea Tourism Organization, Division and focus area. https://kto.visitkorea.or.kr/eng/divisions.kto

44 Ibid

45 Op.cit, Korea’s Tourism Policies.

46 Korea Net. 2017. K-Smile.

http://www.korea.net/NewsFocus/policies/view?articleId=130213&searchKey=all&searchValue=To urism&pageIndex=11, diakses pada tanggal 1 November 2017.

Referensi

Dokumen terkait

peraturan zonasi sistem provinsi dan kabupaten; 2) Arahan perizinan; 3) Arahan pemberian insentif dan disinsentif; dan 4) Arahan sanksi. Indikasi arahan peraturan zonasi

Hasil penelitian menunjukkan hasil positif, dimana secara umum konseling singkat berfokus pada solusi ini terbukti efektif dalam mereduksi perilaku agresif pada empat

terdapat dalam jaringan kripik tempe yaitu produsen, pemasok bahan mentah, agen, konsumen dengan adanya jaringan sosial kripik tempe sido gurih ini terbentuk karena

Mengingat pentingnya pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan demam berdarah ini serta relevansi dengan penelitian sebelumnya yaitu tentang Perkembangan Pelayanan

Saya menyatkan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul ; “PENELITIAN KOMPOSIT GERABAH, PASIR BESI, SKAM PADI DENGAN FARIASI FRAKSI VOLUME “’ yang dibuat untuk

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) sebagai upaya untuk

Investasi pada modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki lebih dari

Dari hasil analisis tabel anova menunjukkan bahwa tekanan dapat berpengaruh pada porositas, densitas, kekerasan lapisan coating dan ketebalan coating karena error yang