• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EFEK MAGNETOIMPEDANSI FREKUENSI RENDAH PADA MULTI LAPISAN [Ni80Fe20/Cu]N KAWAT Cu HASIL ELEKTRODEPOSISI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN EFEK MAGNETOIMPEDANSI FREKUENSI RENDAH PADA MULTI LAPISAN [Ni80Fe20/Cu]N KAWAT Cu HASIL ELEKTRODEPOSISI."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

KAJIAN EFEK MAGNETOIMPEDANSI FREKUENSI RENDAH PADA MULTI LAPISAN[Ni80Fe20/Cu]N KAWAT Cu

HASIL ELEKTRODEPOSISI

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Fisika

Oleh

ISMAIL S911408001

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)
(5)

v

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan untuk :

1. Allah Ta’ala yang selalu melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya kepada saya selama penelitian dan penulisan tesis ini.

2. Kedua orang tua dan mertua yang selalu mendukung dan memberikan bantuan baik sprirituil maupun materiil.

3. Istriku tercinta, Nurul Jannah Hamdan, yang selalu menemani dalam setiap suka maupun duka, dan putri pertamaku tersayang, Dzakiyyah Salsabila, yang menjadi penyejuk hati setiap hari.

4. Teman-teman seperjuangan Magister Ilmu Fisika 2014 : Ashari Bayu, Fengky, Mahfudli Fadli, Subur Pramono, Ramona, Yuniar Alam, Yunita, dan Restu.

(6)

vi

Ismail, S911408001. Kajian Efek Magnetoimpedansi Frekuensi Rendah pada Multilapisan [Ni80Fe20/Cu]N Kawat Cu Hasil Elektrodeposisi. Tesis. Pembimbing I :

Dr. Eng. Budi Purnama, S.Si, M.Si. Pembimbing II : Nuryani, S.Si, M.Si, Ph.D. Program Studi Ilmu Fisika, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Telah dilakukan kajian terhadap efek magnetoimpedansi pada substrat kawat tembaga (Cu) yang dilapisi dengan multilapisan [Ni80Fe20/Cu]N dalam rentang frekuensi

rendah (20 – 100 kHz). Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi arus AC, jumlah multilapisan, panjang kawat, dan diameter kawat terhadap rasio magnetoimpedansi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen melalui proses elektrodeposisi untuk pembuatan sampel. Sampel yang dibuat adalah kawat Cu yang dilapisi dengan multilapisan Ni80Fe20 setebal 800 nm dan Cu setebal 300 nm. Panjang

kawat yang digunakan adalah 1 – 4 cm dengan variasi diameter kawat 0,1 – 1,0 mm. Jumlah lapisan yang dideposisikan pada kawat Cu adalah N = 1 hingga N = 3 lapis.

Hasil perhitungan rasio magnetoimpedansi menunjukkan bahwa rasio magnetoimpedansi meningkat delapan kali lipat dengan peningkatan jumlah multilapisan dan meningkat empat kali lipat dengan bertambahnya panjang kawat. Nilai rasio magnetoimpedansi optimum dicapai pada diameter kawat 0,5 mm yang dapat disebut sebagai diameter kritis. Pada variasi diameter kawat, rasio magnetoimpedansi meningkat dengan peningkatan diameter dari 0,1 mm hingga 0,5 mm dan kemudian menurun dengan bertambahnya ukuran diameter kawat dari 0,5 mm hingga 1,0 mm. Selain itu peningkatan frekuensi arus AC juga mampu meningkatkan magnetoimpedansi karena frekuensi berpengaruh dengan reaktansi bahan yang berpengaruh langsung terhadap impedansi sampel.

Kata kunci : Magnetoimpedansi, Elektrodeposisi, Multilapisan, Permalloy Ni80Fe20,

(7)

vii

Ismail, S911408001. Study of Low Frequency Magneto-impedance Effects on Electrodeposited Cu Multilayer [Ni80Fe20/Cu]N Wires. Thesis. Supervisor I: Dr. Eng.

Budi Purnama, S.Si., M.Si. Supervisor II: Nuryani, S.Si., M.Si., Ph.D. Physics Department, Post Graduate Program, Sebelas Maret University of Surakarta.

ABSTRACT

Study of the magneto-impedance effects on a copper wire (Cu) substrate coated with multilayer [Ni80Fe20/Cu]N in the low frequency range (20-100 kHz) has been

conducted. The study is conducted to determine the effect of the AC current frequency, the number of multilayer, the wire length and diameter of the wire against magneto-impedance ratio.

This study used an experimental method by mean of electro-deposition process for the preparation of samples. The sample is Cu wire coated with Ni80Fe20 and Cu, with

thick of 800 nm and 300 nm respectively. The length of the wire is 1 – 4 cm with a variety of the wire diameters from 0.1 to 1.0 mm. The number of layers deposited on the wire is N = 1 to N = 3 layers.

The experiment results show that the magneto-impedance ratio increases octuple with the increasing the number of layers from 1 to 3 layers. The magneto-impedance ratio also increases quadruple with increasing wire length from 1 to 4 cm. The maximum magneto-impedance ratio is achieved at the wire diameter of 0.5 mm which can be referred to be the critical diameter. At the wire diameter variation, magneto-impedance ratio increases with increase of diameter from 0.1 mm to 0.5 mm and then decreases with increasing of the wire diameter of 0.5 mm to 1.0 mm. In addition, increasing the AC current frequency can increase the magneto-impedance ratio as it influences the materials reactance that directly influences the sample impedance.

Keywords: Magneto-impedance, electrodeposited, multilayer, Permalloy Ni80Fe20,

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena hidayah dan inayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “ Kajian Efek Magnetoimpedansi Frekuensi Rendah pada Multi Lapisan [Ni80Fe20/Cu]N Kawat Cu Hasil Elektrodeposisi ”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Drs. Cari, M.A., M.Sc., Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu Fisika Pascsarjana Universitas Sebelas Maret, yang memberikan banyak nasehat dan motivasi sehingga menjadi inspirasi selama masa perkuliahan.

3. Dr. Eng. Budi Purnama, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing I yang senantiasa memberikan bimbingan, saran, motivasi dan dana penelitian kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penelitian dan tesis ini.

4. Bapak Nuryani, S.Si, M.Si, Ph.D., selaku dosen pembimbing II yang senantiasa bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan, utama dalam penulisan publikasi internasional.

5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Ilmu Fisika Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah menularkan ilmunya dibidang fisika selama penulis menjalani masa perkuliahan.

6. Pengelola Sub Lab Kimia Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membantu selama penulis melakukan aktivitas eksperimen di laboratrium.

Semoga dengan bantuan yang telah diberikan mendapat balasan kebaikan yang jauh lebih baik, lebih banyak dan lebih besar dari Allah Ta’ala. Penulis berharap tesis ini bisa memberikan manfaat, meskipun dalam penyusunan tesis ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.

Surakarta, Juli 2016

(9)

ix

E. Medan Demagnetisasi dan Faktor Demagnetisasi ... 15

F. Impedansi dan Magnetoimpedansi ... 16

G. Skin Depth ... 19

H. Impedansi pada Sistem Multi Lapisan (Multilayer System) ... 21

I. Arus Eddy ... 23

(10)

x

1.2 Alat untuk Pengukuran Magnetoimpedansi ... 28

2. Bahan ... 28

2.1 Bahan Substrat ... 28

2.2 Bahan Kimia untuk Larutan Elektrodeposisi NiFe ... 28

2.3 Bahan Kimia untuk Larutan Elektrodeposisi Cu ... 28

C. Metode Penelitian ... 29

1. Preparasi Substrat ... 30

2. Preparasi Larutan ... 30

3. Elektrodeposisi Multi Lapisan [Ni80Fe20/Cu]N ... 30

4. Pengukuran Magnetoimpedansi ... 32

5. Pengambilan Data ... 32

BAB IV PEMBAHASAN A. Fenomena Magnetoimpedansi pada Kawat Multi Lapisan ... 34

B. Magnetoimpedansi Karena Pengaruh Frekuensi Arus AC ... 37

C. Magnetoimpedansi Karena Pengaruh Jumlah Multi Lapisan ... 40

D. Magnetoimpedansi Karena Pengaruh Panjang Kawat Cu ... 42

E. Magnetoimpedansi Karena Pengaruh Diameter Kawat Cu ... 45

BAB V PENUTUP Kesimpulan ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor demagnetisasi pada beberapa bentuk geometri sampel ... 16

Tabel 3.1 Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 27

Tabel 4.1 Resistansi kawat multi lapisan Ni80Fe20/Cu pada variasi l ... 43

(12)

xii

Gambar 2.3 Gambaran skematik domain magnetik (Skomski dkk, 2001) ... 12

Gambar 2.4 Struktur domain magnetik membujur di bagian inti dan radial di bagian kulit (Phan dan Peng, 2008) ... 13

Gambar 2.5 Struktur domain magnetik di bagian inti tegak lurus dan melingkar di bagian kulit (Phan dan Peng, 2008) ... 13

Gambar 2.6 Gambar skematik domain wall (Bloch Walls) (Jiles, 1998) ... 14

Gambar 2.7 Tipikal kurva histeresis soft magnetik & hard magnetik ... 14

Gambar 2.8 Grafik magnetoimpedansi yang menunjukkan perubahan impedansi sebagai fungsi medan magnet luar (Phan dan Peng, 2008) ... 17

Gambar 2.9 Skema pengukuran magnetoimpedansi pada kawat konduktor (Chaturvedi et al., 2010) ... 18

Gambar 2.10 Ketergantungan antara skin depth dan permeabilitas dengan medan magnet luar (Phan dan Peng, 2008) ... 20

Gambar 2.11 Skema sistem multi lapisan yang terdiri atas dua lapisan magnetik (NiFe) dengan tebal d2 yang disisipi oleh lapisan konduktif non-magnetik (Cu) dengan tebal d1 (Fernandez et al., 2012) ... 21

Gambar 2.12 Sebuah bahan magnet dililit dengan kawat konduktor berarus ... 23

Gambar 2.13 Penggambaran total medan pada batang magnet dengan pengaruh medan arus Eddy ... 24

Gambar 2.14 Ilustrasi proses terjadinya redaman arus eddy pada bahan magnetik ... 25

Gambar 3.1 Diagram alir tahapan penelitian ... 29

Gambar 3.2 Skema proses elektrodeposisi ... 31

(13)

xiii

Gambar 3.4 Skema susunan alat pengukuran magnetoimpedansi (Chaturvedi et al., 2010) ... 32 Gambar 4.1 Fenomena magnetoimpedansi kawat multi lapisan

[Ni80Fe20/Cu]3 pada frekuensi 20 kHz dengan panjang 1 cm ... 34

Gambar 4.2 Kurva rasio magnetoimpedansi pada kawat Cu yang dideposisi

dengan lapisan NiFe/Cu (a) hasil penelitian (b) hasil Mishra et al (2011) ... 36 Gambar 4.3 (a) Pengaruh frekuensi terhadap rasio magnetoimpedansi ... 37

(b) Hubungan rasio magnetoimpedansi maksimum terhadap frekuensi ... 37

Gambar 4.4 (a) Pengaruh frekuensi terhadap rasio magnetoimpedansi hasil penelitian ... 39 (b) Pengaruh frekuensi terhadap rasio magnetoimpedansi hasil

Seet et al (2006) ... 39 Gambar 4.5 (a) Rasio magnetoimpedansi kawat multi lapisan [NiFe/Cu)]N

pada frekuensi 20 kHz dengan panjang kawat 2 cm ... 40 (b) Hubungan rasio megnetoimpedansi maksimum dengan jumah multi lapisan [Ni80Fe20/Cu]N ... 40

Gambar 4.6 (a) Rasio magnetoimpedans kawat multi lapisan [NiFe/Cu]N

pada frekuensi 20 kHz dengan panjang kawat 1, 2, dan 4 cm dengan diameter d = 0,5 mm ... 42 (b) Hubungan rasio magentoimpedansi maksimum dengan panjang kawat ... 42 Gambar 4.7 (a) Kurva peningkatan rasio magnetoimpedansi yang

meningkat dengan peningkatan panjang kawat hasil penelitian .. 44 (b) Kurva peningkatan rasio megnetoimpedansi yang meningkat dengan peningkatan panjanng kawat oleh Vaquez .... 44 Gambar 4.8 (a) Rasio – magnetoimpedansi kawat multi lapisan [NiFe/Cu]3

pada frekuensi 20 kHz dengan diameter 0,1 – 1,0 mm ... 45 (b) Hubungan diameter kawat multi lapisan [NiFe/Cu]3 dengan

(14)

xiv

(15)

xv DAFTAR SIMBOL

A luas penampang B induksi magnet

Br induksi magnet remanen (sisa)

Bs induksi magnet saturasi

b lebar lapisan c kecepatan cahaya d diameter kawat

d1 ketebalan lapisan konduktif

d2 ketebalan lapisan magnetik

E medan listrik

N jumlah multi lapisan Nd faktor demagnetisasi

p (pole) kekuatan kutub magnet R hambatan listrik

(16)

xvi Rm hambatan pada multi lapisan

r jari-jari kawat

t waktu

V beda potensial W lebar domain wall X reaktansi

Z impedansi

suseptibilitas

δ skin depth

permeabilitas

0

permeabilitas ruang hampa

r

permeabilitas relative resistivitas

(17)

xvii DAFTAR PUBLIKASI

1. Ismail, B. Anggit, Nuryani, B. Purnama. 2015. Pengaruh Jumlah Multi Lapisan [Ni80Fe20/Cu]N Terhadap Efek Magnetoimpedansi Pada Kawat Cu Hasil

Elektrodeposisi. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, Vol . 5 No. 2, hal. 9 – 13.

2. Ismail, Nuryani, B. Purnama. 2016. Influence of Sample Length to Magneto-impedance Effect in Electrodeposited [Cu/Ni80Fe20]3 Multilayer Wires at Low

Frequency. AIP Proceedings, Vol. 1710, pp. 03002-1 – 03002-4.

3. Ismail, Nuryani, B. Purnama. 2016. Critical Diameter and Magneto-impedance Effect in Electrodeposited [Cu/Ni80Fe20]3 Multilayer Wire at Low Frequency.

Gambar

Gambar 3.4 Skema susunan alat pengukuran magnetoimpedansi (Chaturvedi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

berikut: 1) Alasan-alasan istri bekerja di Tanah Runtuah RT 03 RW 12 Kelurahan Pampangan Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang adalah untuk memenuhi

Setelah dilakukan resusitasi dengan cairan, keadaan pasien semakin memburuk menjadi syok sepsis, yang ditandai dengan kesadaran sopor, tekanan darah menurun hingga 80/40mmHg,

Di Desa Pangkalan Indarung untuk mendapatkan ikan-ikan lokal seperti kapiak, barau, tuakang dan sebagainya sangat mudah ditangkap yaitu dengan peralatan yang sederhana

vulva hygiene saat menstruasi sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah didapatkan parameter cara membersihkan vulva , remaja yang menjawab “Ya”

Trigliserida rantai medium akan langsung diproses oleh liver untuk dikonversi menjadi energi serta meningkatkan laju metabolisme (Schardt, 2012) sehingga keju subtitusi

KPU mencitrakankan Pilpres 2014 dalam ILM-ILM yang mereka produksi sebagai sebuah perayaan peristiwa kenegaraan (diperlihatkan oleh bentuk naratif karakter para selebriti

Berdasarkan Tabel 5, mengenai penerapan HACCP pada proses produksi, proses produksi yang menjadi titik kritis adalah penerimaan bahan baku, pemanggangan, dan pengemasan.