• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada Bab III ini yang akan dibahas lebih berfokus pada metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada Bab III ini yang akan dibahas lebih berfokus pada metode"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pembahasan pada Bab III ini yang akan dibahas lebih berfokus pada metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data, pemilihan data serta teknik pengolahan yang akan digunakan agar mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran.

Menurut Hasan dalam bukunya Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian &

Aplikasinya (2002:21), “metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu

penelitian dilaksanakan (metdhos yang berarti tata cara), dalam penelitian ini tercakup prosedur penelitian dan teknik penelitian”.

Penelitian merupakan sebuah aktivitas dan metode berpikir. Aktivitas dan metode berpikir tersebut dipakai untuk memecahkan atau menjawab sebuah masalah, dilakukan karena adanya dorongan atau rasa ingin tahu, sehingga yang semula masih belum diketahui atau dipahami, nantinya dapat diketahui dan dipahami.

3.1 PENDEKATAN PENELITIAN

Metode penelitian dalam penulisan laporan ini memakai desain penelitian kualitatif. Metode kualitatif muncul karena terjadinya perubahan paradigma dalam memandang sebuah realitas atau sebuah fenomena yang ada. Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D mengemukakan:

“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”

(2010:9).

(2)

Metode kualitatif adalah sebuah metode yang sering dihubungkan dengan sifat subjektif dari sebuah realita sosial yang ada, yang memiliki kemampuan baik untuk menghasilkan sebuah pemahaman dari berbagai sudut pandang. Menurut Bogdan dan Taylor, “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati.

Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh)”

(Moleong, 2002:3).

Pada penelitian kualitatif, peneliti berusaha mengerti subjek dari kerangka berpikirnya sendiri. Dengan demikian yang terpenting ialah pendapat, perasaan, pengetahuan partisipan, dan pengalaman. Oleh karena itu, semua perspektif menjadi bernilai untuk penelitian. Peneliti tidak melihat salah atau benar, namun semua data itu penting. Pendekatan ini sering disebut sebagai pendekatan yang humanistik, karena peneliti tidak akan kehilangan sisi kemanusiaan dari suatu kehidupan sosial. Peneliti tidak dibatasi lagi oleh perhitungan statistik, variabel- variabel yang mengurangi nilai keunikan individual, dan angka-angka. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini tidak terstandarisasi dan tidak kaku.

Penelitian kualitatif bersifat fleksibel, dalam arti penyesuaiannya tergantung dari tujuan setiap penelitian. Walaupun demikian, selalu terdapat sebuah pedoman untuk diikuti, tapi bukan aturan yang baku. Jalannya penelitian dapat berubah sesuai dengan situasi lapangan serta hipotesa-hipotesa, kebutuhan baru yang muncul selama berlangsungnya penelitian tersebut.

3.2 LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada CV. Brewok Group, yang terletak di jalan Terusan Candi Mendut No. 37 Malang.

(3)

3.3 WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada rentang bulan November 2019 sampai Mei 2020.

3.4 SUBYEK PENELITIAN

Subjek adalah suatu bahasan yang sering kali dilihat pada suatu penelitian. Manusia, lembaga (organisasi) atau benda yang sifat keadaannya akan diteliti merupakan sesuatu yang di dalam dirinya mengandung objek penelitian. Usman dan Purnomo dalam bukunya Metodologi Penelitian Sosial, menjelaskan:

“Populasi tidak ada dalam penelitian ini dan pengetian sampling ialah pilihan peneliti sendiri secara purposif disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Yang menjadi sampel hanyalah sumber yang dapat memberikan informasi yang relevan saja. Sampel berupa peristiwa, manusia, dan situasi yang diteliti. Responden yang dijadikan sample kadang-kadang dapat menunjukan orang lain yang relevan untuk mendapatkan data, demikian seterusnya, sehingga sampel bertambah terus yang disebut snowball sampling. Untuk memperoleh data tertentu sampel dapat diteruskan sampai mencapai taraf redundancy, yaitu dengan menggunakan sampel baru lainnya ternyata tidak menambah informasi baru yang bermakna” (2004:84).

Subjek penelitian merupakan sesuatu yang akan dikenai kesimpulan dari hasil penelitian. Subjek penelitian ialah keseluruhan dari objek dimana terdapat beberapa narasumber atau informan yang bisa memberikan informasi tentang masalah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian kualitatif, subjek penelitian disebut juga dengan istilah informan. Informan merupakan orang yang dipercaya menjadi narasumber atau sebagai sumber informasi oleh peneliti yang akan memberikan informasi secara tepat dan akurat untuk melengkapi data penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti. Tanpa seorang informan, peneliti tidak akan bisa mendapatkan hasil

(4)

dari sebuah penelitian. Informan harus berbentuk adjective, itu dikarenakan akan mempengaruhi valid atau tidaknya sebuah data yang diteliti dan hal tersebut mempengaruhi keabsahan data yang diteliti.

Demi meyakinkan bahwa data yang diperoleh dari informan bersifat akurat, tentu saja data atau informasi harus dari informan yang terpercaya dan mampu diandalkan. Maka dari itu, berikut adalah beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang informan menurut Moleong di dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Komunikasi, yaitu:

1. Taat pada janji 2. Patuh pada aturan 3. Aktif berbicara 4. jujur

5. Mempunyai pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi

6. Tidak termasuk anggota kelompok yang bertentangan dalam latar penelitian Banyak sekali yang harus diketahui dan dilakukan oleh peneliti di dalam menentukan informan. Banyaknya informan bukan berarti menjadi lebih mudah bagi peneliti, karena jika jawaban yang diberikan seorang informan kepada peneliti kurang memuaskan, maka peneliti harus mengorbankan waktu yang lebih banyak lagi dalam meneliti. Tepat dan cermat merupakan cara yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam menentukan seorang informan, salah memilih informan maka hal itu bisa mempengaruhi kevalidan dan keabsahan data.

Informan penelitian ini berasal dari berbagai elemen yang berperan pada CV. Brewok Group. Informan dalam penelitian ini adalah :

1. Konsumen Warkop Brewok

(5)

2. Karyawan waitress Warkop Brewok 3. Karyawan kasir Warkop Brewok

4. Karyawan Administrasi Warkop Brewok 5. Pemilik Warkop Brewok

Akses kepada informan menjadi pintu gerbang bagi peneliti untuk masuk di dunia yang dialami informan. Penting untuk diperhatikan bagaimana peneliti mendapat akses tersebut kepada informan. Akses dapat melalui pertemuan yang tidah disengaja, perkenalan secara langsung, ataupun diperkenalkan oleh seseorang. Penelitian ini bersifat tidak terbatas waktunya, maka penelitian akan dinyatakan selesai pada saat peneliti merasa benar-benar cukup untuk mendapatkan data dari informan.

Metode penelitian ini menuntut penelitian dilakukan dalam pengaturan yang alamiah. Oleh karena itu, penelitian dilakukan di tempat informan biasa melakukan aktivitas atau tempat yang disepakati oleh informan dan peneliti.

Faktor utama lokasi penelitian ialah kenyamanan informan serta akses yang mudah bagi peneliti dan informan.

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting di dalam melakukan penelitian. Tanpa pengumpulan data, berarti penelitian tidak dapat dilakukan. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk memperdalam dan melengkapi subjek yang akan diteliti.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (in depth

(6)

interview), natural setting (kondisi yang alamiah), dan dokumentasi (Catherine

Marshall, Gretchen B. Rosman, dalam Sugiyono, 2010:225). Metode pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dengan melakukan pencatatan atau pengkodean sebuah perilaku individu atau kondisi, suasana, dsb. Atau dalam arti yang luas, observasi sebenarnya tidak terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Marshall dalam Sugiyono (2010:226) menjelaskan bahwa, Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi merupakan kejadian, ruang (tempat), pelaku, kegiatan, serta objek. Alasan peneliti melakukan sebuah observasi ialah untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti seperti apa perilaku manusia, dan untuk evaluasi yakni melakukan pengukuran terhadap beberapa aspek tertentu, melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Bentuk dari observasi yang dapat dipergunakan di dalam penelitian kualitatif, yakni observasi partisipasi dan observasi nonpartisipasi (observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur).

Dalam hal ini, peneliti melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melewati pengamatan penginderaan kepada objek penelitian yakni bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan CV. Brewok Group. Observasi ini secara signifikan dilakukan peneliti dengan menjadikan peneliti sebagai seorang pengamat yang terlibat secara langsung atau berperan serta secara langsung. Ini merupakan sebuah

(7)

kewajiban yang dituntut agar data dari hasil penelitian memiliki derajat kepercayaan yang tinggi, memiliki keterandalan dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

2. Wawancara

Wawancara yaitu sebuah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan sesi tanya jawab kepada orang yang erat kaitannya dengan permasalahan penelitian, baik secara tertulis ataupun secara lisan untuk mendapatkan sebuah informasi mengenai masalah yang sedang diteliti oleh peneliti. Susan Stainback (dalam Sugiyono) (2013:316) juga mengemukakan bahwa, “Dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi”.

Seperti halnya di dalam teknik pengumpulan data dengan observasi, maka wawancara tersebut hasilnya direkam dan dicatat untuk menghindari kesalahan “recording”. Disamping itu, peneliti juga memakai teknik recall (ulangan) yakni menggunakan beberapa pertanyaan yang sama tentang suatu hal. Ini bertujuan untuk memperoleh kepastian jawaban dari seorang responden. Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya sama, maka data tersebut dapat dikatakan sudah final.

3.6 ANALISA DATA

Analisis data kualitatif adalah sebuah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mancari dan menemukan pola, menemukan apa yang

(8)

penting dan apa yang dipelajari, memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain, dan , mengorganisasikan data. Begitupun diungkapkan oleh Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, menyatakan bahwa, “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperolah dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain”

(2010:244).

Data dalam penelitian kualitatif ini diperoleh dari berbagai macam sumber, jadi teknik analisa data yang digunakan belum terdapat pola yang jelas. Menjadi hal yang sulit dalam menggunakan teknik analisis data kualitatif karena, metode analisis belum dirumuskan secara baik. Jadi analisis data dapat diartikan sebagai sebuah proses mencari dan menyusun secara sistematis.

Data yang diperoleh peneliti harus diakui dan diterima kebenarannya oleh sumber data dan informasi, dan juga data tersebut harus dibenarkan oleh sumber atau informasi yang lainnya. Maka, ukuran kebenaran di dalam penelitian kualitatif ialah kredibilitas sedangkan reabilitas menunjukkan adanya ketetapan yakni memberikan kesamaan hasil hingga dapat dipercaya.

Salah satu cara agar penelitian ini dapat dipercaya ialah dengan menggunakan tringulasi data.

Analisis data kualitatif menurut Seiddel, prosesnya berjalan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensitesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya.

(9)

2. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, hubungan-hubungan dan temuan-temuan umum

3. Mencatat yang menghasilkkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. (1998:20).

Spradley (1980) membagi analisis data dalam penelitian kualitatif berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1) melaksanakan observasi partisipan; 2) mencatat hasil observasi dan wawancara; 3) melakukan observasi deskriptif; 4) melakukan analisis dominan; 5) melakukan observasi terfokus; 6) melaksanakan analisis taksonomi; 7) melakukan observasi terseleksi; 8) melakukan analisis komponensial; 9) melakukan analisis semu;

10) temuan budaya; 11) menulis laporan penelitian kualitatif; 12) memilih situasi sosial (place, actor, activity) (Sugiyono, 2010:254).

Dalam penelitian ini, peneliti akan memakai model analisis data yang dikemukakan oleh Miles and Huberman, yaitu data display, conclusion drawing/verification, dan data reduction. Analisis data dalam penelitian

kualitatif dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam waktu tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang akan dilontarkan saat wawancara.

Bila jawaban yang diwawancarai kurang memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai ke tahap tertentu, agar memperoleh data yang dianggap kredibel.

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat

(10)

jumlah data akan semakin banyak, rumit dan kompleks. Untuk itu perlu sesegera mungkin dilakukan analisis data melalui reduksi data. Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati, dan R&D menyatakan bahwa:

“Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan” (2010:247).

Dalam mereduksi data, peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Fokus tujuan dari penelitian kualitatif ialah pada temuan. Reduksi data adalah proses berfikir sensitif yang memerlukan keluasaan, kedalaman, dan kecerdasan wawasan yang tinggi.

2. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk bagan, hubungan antar kategori, flowchart, uraian singkat dan sejenisnya. Miles and Huberman ngatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif ialah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data, maka akan semakin memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan adannya Aplikasi ini diharapkan masyarakat yang ingin menempuh rute pada jalan tertentu bisa mencapai tempat yang dituju tersebut dalam waktu yang cepat

tentang kebutuhan yang dirasakan oleh siswa, b) data tentang pelaksanaan layanan. bimbingan dan konseling berbasis web antara harapan

Microsoft Visual Basic dan Access adalah software yang penulis gunakan untuk membuat program pencatatan administrasi penjualan buah, karena selain mudah dipahami digunakan untuk

[r]

[r]

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merasa perlu adanya penelitian dengan judul “ Potensi Edible coating Pati Tapioka Antimikroba Air Rebusan Kayu Manis

penyebaran kuman diare, misalnya buang air besar di kebun, sawah, dan sungai serta meminum air yang tidak d im asak; tang g ap an m asy arakat bahw a d iare hanya gejala masuk