• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU TIM DOSEN MK KONSULTASI DAN PENDIDIKAN GIZI PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERILAKU TIM DOSEN MK KONSULTASI DAN PENDIDIKAN GIZI PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA 2021"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU

TIM DOSEN MK KONSULTASI DAN PENDIDIKAN GIZI PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA 2021

(2)

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

AIK DAN KEMUHAMMADIYAHAN

Q.S. Ar-Ra’d Ayat 11

(3)

Konsep Perilaku

01

Determinan Perilaku

02

Perubahan Perilaku

03

Implikasi Pendidikan Gizi Terhadap Perubahan

Perilaku

04

(4)

Mampu memahami tentang determinan

perubahan perilaku dan implikasi pendidikan gizi terhadap perubahan perilaku

CAPAIAN PEMBELAJARAN

(5)

FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI DERAJAT

KESEHATAN

Teori Blum (1974)

GENETIK

PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PERILAKU DERAJAT KESEHATAN

(6)

KONSEP PERILAKU

(7)

apabila perilaku ini jelas bisa dilihat

respon internal yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung bisa dilihat orang lain, misalnya

berpikir, tanggapan, sikap atau pengetahuan

Bentuk pasif (covert behaviour)

 respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar (aktif) maupun dari dalam dirinya (pasif) (Notoatmodjo, 2010).

PERILAKU

1. 2.

Bentuk aktif (overt behaviour)

(8)

1.

bagaimana manusia

berespons , baik secara pasif (mengetahui, bersikap, dan mempersepsikan penyakit dan rasa sakit yang ada pada

dirinya dan diluar dirinya), maupun aktif (tindakan) yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut.

respon terhadap fasilitas pelayanan, cara

pelayanan, petugas

kesehatan dan obat – obat.

respons seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia Perilaku ini mencakup

pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur unsur yang terkandung di dalamnya., pengelolaan makanan dan lain

sebagainya sehubungan dengan tubuh kita.

Perilaku terhadap sakit dan penyakit,

suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.

PERILAKU KESEHATAN

2.

Perilaku terhadap pelayanan kesehatan

Perilaku terhadap makan

3. 4.

Perilaku terhadap

lingkungan

(9)

PERILAKU MAKAN

• Perilaku makan dapat mempengaruhi masalah gizi dan Kesehatan karena mempengaruhi asupan zat-zat gizi yang dikonsumsi.

• Jika Asupan zat gizi kurang maka akan menyebabkan undernutrition

• Jika Asupan zat gizi berlebih maka akan menyebabkan overnutrition

(10)

HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MAKAN

Perilaku Makan Kecenderungan terhadap citarasa

dan makanan tertentu

Perhatian terhadap kesehatan

Pengetahuan tentang gizi

Keyamanan dan Waktu

Budaya dan Agama Pengaruh

Sosial Media dan

Lingkungan Fisik Ekonomi Ketersediaan dan Keanekaragaman

Psikologis

(11)

KECENDERUNGAN TERHADAP

CITARASA & MAKANAN TERTENTU

• Cita rasa umumnya diterima saat menentukan makanan yg dipilih.

• Kecenderungan citarasa secara biologis terdapat dr masa anak-anak

berdasarkan ketersediaan dan norma social, namun kecenderungan dapat mengikuti penambahan pengalaman dan usia.

• Umumnya anak lebih menyukai rasa lebih manis dan asin dibandingkan orang dewasa, dan seiring dengan adanya lingkungan baru sering kali merubah pola makan bahkan makanan kesukaan

• Kecenderungan citarasa dapat dimodifikasi jika ingin membuat perubahan diet.

Penyakit juga dapat memodifikasi kecenderungan terhadap makanan Contoh : Pasien yang menjalani kemoterapi akan menyadari beberapa

makanan favoritnya tidak sama citarasanya dan cenderung tdk memiliki

keinginan untuk mengkonsumsinya lagi

(12)

PERHATIAN TERHADAP KESEHATAN

• Masalah kesehatan dapat menjadi motivasi untuk memilih

makanan di iklankan seperti meningkatkan intake buah, sayuran, dan biji2an

• Konsumen lebih merespon dalam memesan makanan utk

kesehatan, jika pesan ditekankan pada makanan dgn citarasa yg enak dan cara yg menyenangkan dalam diet yg akan dilakukan

• Masalah kesehatan lain spt kerusakan gigi atau gangguan

pencernaan dpt jg berpengaruh pada jumlah maupun pilihan

makanan yg dikonsumsi

(13)

PENGETAHUAN TENTANG GIZI

• Klien dgn tingkat pengetahuan yg lbh tinggi lebih menyukai memiliki edukasi diet yang berkualitas (evidence-based)

• contoh : klien dengan pengetahuan lbh tinggi mau menerapkan

penurunan berat badan lagi dalam program penurunan berat

badan

(14)

KENYAMANAN DAN WAKTU

• Untuk sebagian orang, membuat perubahan pada pemilihan makanan sehat pada waktu tertentu, dapat menyebabkan

ketidaknyamanan saat menyiapkan makanan yg diinginkan,

contoh harus menyiapkan makanan bekal yang sehat pada saat pagi hari sebelum berangkat kerja.

• Budaya makanan cepat saji telah diperkenalkan seiring dengan tuntutan terhadap makanan yg mudah disiapkan dan rasanya enak. Berdasarkan survey nasional (Amerika) ibu rumah tangga yg sibuk mengekspresikan keinginan untuk menyiapkan

makanan sehat bagi bekal anak yang usia sekolah, dapat

menghabiskan sedikitnya 15 mnt.

(15)

BUDAYA DAN AGAMA

• Makanan merupakan bagian integral dari sosial budaya yg mempengaruhi identitas kelompok.

• Bagi klien yg butuh perubahan karena pembatasan diet tertentu dlm gathering keluarga (makan bersama setiap minggu) juga akan

menimbulkan tekanan bagi klien, teman dan saudaranya.

• Agama juga mendefinisikan makanan yg tabu contoh daging sapi pada penganut hindu

• Secara nasional, restoran dan toko/pasar akan menyesuaikan

kebutuhan bahan makanan tertentu untuk kelompok tertentu

(16)

PENGARUH SOSIAL

• Makanan sering menjadi bagian yg terintegrasi dari pengalaman

social. Berbagi makanan dengan teman setelah kegiatan olah raga / sekolah/ pelatihan/ kantor dll dapat menjadikannya pengalaman

bersama

• Biasanya makanan yg dihubungkan dengan pengaruh social kebayakan tdk mengandung zat gizi yg baik.

• Seringnya makan bersama “social eating” meningkatkan konsumsi makanan yg sedikit mengandung zat gizi serta menjadi makan

secara berlebihan ( asupan energy meningkat 18 %)

• Sebuah analisis mengindikasikan bahwa makan bersama keluarga di

rumah perlahan-lahan menghilang

(17)

MEDIA & LINGKUNGAN FISIK

• Iklan komersial dapat memiliki kekuatan dalam mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan yg dikonsumsi

• Tidak hanya kita harus menentang pesan makanan secara berulang setiap hari, tp jg harus memiliki akses pada supplai

makanan yang tdk sehat dan berukuran porsi besar secara terus menerus

• Kemanapun anda pergi : sekolah, bioskop, mall dll adanya

kesempatam intuk membeli makanan yang tdk sehat

(18)

EKONOMI

• Tempat tinggal dan status sosioekonomik seseorang dapat mempengaruhi banyak sekali factor termasuk akses untuk

transportasi, fasilitas memasak, lemari pendingin, pilihan makanan dan ketersediaan pilihan makanan sehat.

• Untuk mereka yg secara ekonomi kurang beruntung ( income rendah dpt mempengaruhi belanja kebutuhan rumah tangga secara

signifikan untuk buah-buahan)

(19)

KETERSEDIAAN & KERAGAMAN

• Seseorang dgn seringnya menghadiri pertemuan maka jumlah, ukuran porsi dan keragaman pilihan yg tersedia cenderung akan meningkatkan asupan makannya.

• Keragaman asupan makanan menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan gizi tapi jika keragaman itu berlebihan seperti

mengkonsumsi pilihan makanan dari “buffet” maka kemungkinan

konsumsi berlebih menjadi tinggi

(20)

PSIKOLOGIS

• Penelitian menunjukkan bahwa cara makan seseorang dalam merespon stress akan berbeda-beda

• Beberapa orang meningkat konsumsi makanannya sdgkan orang lain menyatakan perasaan tertekan untuk makan

• Beberapa makanan dihubungkan dengan depresi dan sesuai “mood”

individu dengan depresi berat ditemukan mengkonsumsi coklat lebih

banyak (> 55 %) per bulan dibandingkan orang lain.

(21)

PENGUKURAN DAN INDIKATOR PERILAKU

Knowledge/Pengetahuan (K)

pengetahuan tentang cara memelihara kesehatan

Attitude/Sikap (A)

pendapat/penilaian terhadap hal hal yg berkaitan pemeliharaan kesehatan

Practice/Tindakan (P)

 kegiatan / aktivitas dalam rangka memelihara kesehatannya

1.

2.

3.

(22)

DETERMINAN (FAKTOR

PENENTU) PERILAKU

(23)

FAKTOR PENENTU PERILAKU (LAWRENCE GREEN, 1980 )

Faktor

Predisposing

Faktor Reinforsing

Faktor Enabling

Perilaku

(24)

Enabling

Factor/Pemungkin

faktor yang memungkinkan untuk terjadinya perilaku tertentu atau menungkinkan suatu motivasi direalisasikan

SARANA PELAYANAN KESEHATAN:

 AVAILABILITY/KETERSEDIAAN, waktu, lengkap)

ACCESSABILITY/DAPAT DIAKSES –jarak, transportasi).

ACCEPTABILITY/DAPAT DITERIMA – sesuai budaya)

AFFORDABILITY/ DAPAT DIJANGKAU –biaya)

Faktor Reinforsing/

Pendorong

faktor yang

mendorong/memperkuat (atau kadang-kadang justru dapat memperlunak) untuk terjadinya perilaku tersebut.

KELOMPOK SEBAYA (PEERS GROUP)

TOMA (INFORMAL LEADERS)

 PETUGAS KESEHATAN

SIGNIFICANT OTHERS ( ORTU, PACAR, PANUTAN)

faktor yang

mempermudah dan mendasari untuk

terjadinya perilaku tertentu PENGETAHUAN

SIKAP

KEBIASAAN (HABITS)

KEPERCAYAAN (BELIEFS)

NORMS VALUES

Predisposing Factors/

predisposisi)

(25)

PERUBAHAN PERILAKU

(26)

MERUBAH PERILAKU

• BERARTI, merubah

• Knowledge / Pengetahuan

• Attitude / Sikap

• Practice / Tindakan

(27)

BENTUK-BENTUK PERUBAHAN PERILAKU

Tiap orang memiliki kesediaan untuk berubah yang berbeda beda meski kondisi sama.

3. Kesediaan untuk berubah (readines to change) Yaitu perubahan yang terjadi seiring perubahan zaman 1. Perubahan Alamiah (natural Change)

Direncanakan oleh subjek

2. Perubahan Terencana (planned Change)

(28)

STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU

• Perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia mau melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya

dengan peraturan – peraturan / undang – undang yang harus dipatuhi oleh

masyarakat.

• Cara ini menyebabkan perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak

berlangsung lama karena perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran sendiri

1.

Paksaan/tekanan

2.

Pendidikan

• Tujuannya meningkatkan pengetahuan masyarakat.

• Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi

menimbulkan kesadaran masyarakat yang

pada akhirnya akan menyebabkan orang

berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya.

(29)

Simple PowerPoint Presentation Simple PowerPoint Presentation Simple PowerPoint Presentation Simple PowerPoint Presentation

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your

Presentations. Easy to change colors, photos and Text. You can simply impress your

audience and add a unique zing and appeal to your Presentations.

Adalah proses kejiwaan yang dialami oleh seseorang, sejak

menerima Informasi/pengetahuan

tentang suatu hal yang baru, sampai pada saat dia menerima atau

menolak ide baru tersebut.

KONSEP PERUBAHAN-PROSES ADOPSI

(30)

TAHAPAN PROSES ADOPSI

Awareness Interest Evaluation

Adoption Trial

1. 2. 3.

5. 4.

(31)

Awareness

• Seseorang sadar akan adanya suatu tingkah laku yang baru

• Misalnya: Pentingnya imunisasi campak, untuk mencegah penyakit campak

• Sebagai ahli gizi, hendaknya menciptakan kondisi yang mempermudah tercapainya proses adopsi dengan

melakukan:

- Penggunaan media komunikasi akan sangat

bermanfaat. Seperti : poster, pamflet, spanduk, radio.

TV

- Tujuan: membuat sasaran sadar

(32)

Interest

• Seseorang mulai tertarik akan adanya pengetahuan/tingkah laku yang baru

• Sebagai ahli gizi, hendaknya menciptakan kondisi yang mempermudah tercapainya proses adopsi dengan

melakukan:

• Untuk membuat orang tertarik, penggunaan media

komunikasi diatas sudah berkurang dan harus dibarengi dengan informasi lebih lanjut.

• Disini pentingnya komunikasi langsung secara personal seperti kunjungan rumah, diskusi, demonstrasi lebih bisa memberikan informasi yang jelas

(33)

Evaluation

• Seseorang akan menilai pengetahuan/tingkah laku baru tersebut dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya.

• Sebagai ahli gizi, hendaknya menciptakan kondisi yang mempermudah tercapainya proses adopsi dengan

melakukan:

• Setelah orang tersebut tertarik, diperlukan dukungan mental dan sosial. Dukungan mental dan sosial dapat diberikan oleh tokoh formal maupun tokoh informal di masyarakat.

Contohnya : petugas puskesmas dan tokoh masyarakat

• Pada tahapan ini “tokoh” dapat memberikan contoh nyata dan manfaat dari adanya pengetahuan/tingkah laku baru tersebut. Seperti : Manfaat gizi seimbang bagi perkembangan dan pertumbuhan gizi bayi/balita

(34)

Trial

• Setelah melakukan penilaian dan manfaat dirasa cukup

besar, seseorang akan mencoba tingkah laku baru tersebut

• Sebagai ahli gizi, hendaknya menciptakan kondisi yang mempermudah tercapainya proses adopsi dengan

melakukan:

• Memberikan dukungan mental dan sosial

• Perlunya komunikasi langsung dan penggunaan media informasi.

(35)

Adoption

Setelah mencoba tingkah laku yang baru tersebut, dan jika sasaran menyukai, maka orang tersebut akan menganut tingkah laku tersebut.

(36)

TIPE PENERIMA ADOPSI

Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi.

Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru.

Saat kelompok ini mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh

mengadopsi inovasi lainnya, danyang lainnya menganggap mereka ketinggalan zaman.

5. Laggard

Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi.

Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan

4. late majority

kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru. Biasanya orang- orang ini adalah mereka yang memiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.

.

1. Innovator

Kategori adopter ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi.

2. Early Adopter

Kategori pengadopsi seperti ini akan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsiinovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama.

.

3. Early majority

(37)
(38)

IMPLIKASI PENDIDIKAN

GIZI DALAM MERUBAH

PERILAKU

(39)

Pemberdayaan Masyarakat

(40)

LATIHAN 1 : Apa kebiasaan makan Anda ?

• Catat jawaban dari pertanyaan berikut :

1. Siapa yang membeli dan menyiapkan sebagian besar/sering makanan yang dikonsumsi di rumah ?

2. Apa latar belakang budaya dan agama anda ?

3. Apakah ada makanan yang dihindari karena alasan agama ?

4. Buat daftar min 2 jenis makanan yang dipercaya sebagai jenis yang statusnya tinggi/terbaik

5. Hari libur terbesar apakah yang kamu rayakan bersama keluarga ?

6. Buat daftar aturan min 2 yang harus ditaati selama makan (contoh “ tidak boleh nyanyi dimeja makan)

7. Apakah ada kebiasaan makan yang anda temukan menjijikkan (baik secara moral maupun etika)

8. Apakah anda memperhatikan bahwa kebiasaan makan anda dapat menyebabkan orang lain merasa jijik ?

• Sumber : diadaptasi dari Kittier P dan Sucher K, Food and Culture, 4th ed.(Belmont,CA : Wadesworth/Thomson : 2004), p 24 - 25

(41)

LATIHAN 2 : Mengenali Kebiasaan Makan Orang lain

• Interview orang dengan budaya yang berbeda dari anda sendiri : tanyakan pertanyaan yang sama dgn Latihan 1

• Apakah yang anda pelajari pada kegiatan latihan ini ?

• Bagaimana anda pribadi menghindari menghakimi kebiasaan

makan orang tersebut ?

(42)

Thank You

Referensi

Dokumen terkait

According to “Viratpat Darshan,” When Supreme personality of  According to “Viratpat Darshan,” When Supreme personality of  God head Paramatama Sri Krishna

P301 + P312 - JIKA TERTELAN: Hubungi PUSAT INFORMASI RACUN atau dokter jika merasa tidak enak badan P312 - Hubungi PUSAT INFORMASI RACUN atau dokter jika merasa tidak enak badan..

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ekstrak etanol 70% daun kersen ( Muntingia calabura L.) terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri

“Mapassulu yang baru di gelar menghabiskan hampir semua uang yang saya dapatkan dari kedua mayat yang saya curi sebelumnya.” (PKP/ 2015 : 131) Dari kutipan di atas, sikap Allu

Atas dasar inilah menjadikan peneliti selanjutnya tertarik mempergunakan variabel pemoderasi yaitu budaya tri hita karana pada pengaruh komitmen organisasi dan time

8 Network Diagram Perhitungan Maju, Perhitungan Mundur, dan Penentuan Lintasan Jalur Kritis pada Kegiatan P24 Kereta B dan P .... 9 Context Diagram Sistem Informasi Perawatan

Yang dimaksud “ Kelompok Rukun Warga (KRW) “ adalah wadah pembinaan warga di lingkup jemaat untuk peningkatan dan pemerataan peran serta warga dalam mewujudkan GKJW

Sedangkan Tujuan organisasi HIMPPAR ada dua, yaitu Pertama, Menghimpun Mahasiswa dan Pelajar yang berasal dari daerah Papua Barat yang sedang menuntut ilmu di Salatiga