seluler 2021
Bagaimana pemasar dapat beradaptasi terhadap
perubahan besar dalam
perilaku pengguna
Daftar Isi
Ringkasan eksekutif
... 3Sekilas tentang laporan ini ... 4
Glosarium ... 5
Over the top (OTT) ... 6
TV sudah mobile seiring dengan meningkatnya popularitas streaming
... 7Pengguna milenial dan Gen Z memimpin revolusi streaming seluler ... 8
Tidak hanya kaum muda — sebagian besar pengguna berusia 55 tahun ke atas juga telah mengadopsi streaming seluler ... 9
Kebiasaan streaming semakin populer di berbagai generasi di negara mobile-first ... 10
Dampak COVID-19: Pengarusutamaan streaming seluler ... 11
Frekuensi disertai dengan durasi sesi yang lebih lama
...12Semua usia, setiap saat — atau setidaknya di sebagian besar waktu ...12
Penonton TV konvensional menonton untuk durasi yang lebih lama, tetapi penonton seluler mengurangi kesenjangan ...13
Anggaran rumah tangga yang dialokasikan untuk layanan streaming tergolong signifikan
...15Bagaimana CTV secara fundamental mengubah dunia pertelevisian ...17
Mobile dan CTV: Peluang second screening ...17
Kesimpulan
...20Lebih banyak opsi streaming yang menciptakan peluang iklan baru ...20
Baik melalui ponsel atau Connected TV (CTV), jumlah pengguna yang menggunakan layanan streaming memecahkan rekor. Bahkan, pertumbuhan platform dan layanan on-demand adalah "disrupsi media yang paling besar dalam setengah abad terakhir," kata Peter Katsingris, Nielsen SVP Audience Insights.1
Didorong oleh meningkatnya popularitas konten original dan perubahan dalam pola konsumsi media, secara khusus streaming seluler telah bertumbuh dengan sangat luar biasa di seluruh dunia dan lintas generasi.
Saat pengguna menghabiskan lebih banyak waktu untuk streaming menggunakan ponsel mereka dan CTV, ini adalah saat yang tepat bagi pengiklan untuk meningkatkan belanja iklan pada perangkat seperti ini dan mengeksplorasi strategi yang memanfaatkan peluang baru ini.
Channel seperti ini masih tergolong baru dan informasi mengenai perilaku pengguna, serta pengukuran keberhasilan, tidak selalu mudah. Untuk membantu pemasar memahami pasar streaming secara lebih baik, laporan ini didasarkan pada riset konsumen yang melibatkan 8000 responden di AS, Inggris, Jerman, Turki, Jepang, Singapura, Korea, dan Tiongkok.
Hasil riset menunjukkan bahwa streaming seluler bukan hanya variasi baru dari model TV; streaming seluler membutuhkan pola pikir baru — dan data baru — untuk memanfaatkan peluang dan mengukur hasil. Dengan informasi tentang cara dan waktu pengguna melakukan streaming, serta channel yang paling bernilai dan memberikan dampak pemasaran paling signifikan, potensi untuk mengembangkan basis pengguna yang besar dengan nilai umur (LTV) yang tinggi tergolong signifikan.
Ringkasan eksekutif
1 https://www.nielsen.com/us/en/insights/article/2020/playback-time-which-consumer- attitudes-will-shape-the-streaming-wars/
SEKILAS TENTANG LAPORAN INI:
• Sebagian besar pengguna menggunakan ponsel untuk streaming setidaknya sekali sehari. Pengguna di Tiongkok paling sering melakukan streaming, 93,75% pengguna melakukan streaming sekali seminggu hingga setiap hari, dibandingkan dengan 69,4% pengguna di AS dan 45,7% pengguna di Inggris.
• Pengguna lintas generasi dan pasar melakukan streaming selama paling tidak satu jam per sesi. Gen Z memimpin dengan durasi sesi rata-rata selama 90 menit.
• Akan tetapi, streaming seluler tidak hanya dilakukan oleh audience muda - 58% pengguna berusia 55 tahun ke atas melakukan streaming video/konten TV melalui smartphone setidaknya sekali seminggu.
• Para pengguna juga mengalokasikan anggaran yang cukup signifikan untuk layanan streaming dan hiburan on-demand. Korea memimpin dengan pengeluaran bulanan sebesar USD $42,68 per bulan, dibandingkan dengan AS ($33,58) dan Inggris ($34,82).
• Sejak pandemi COVID-19, jumlah pengguna yang melakukan streaming di tingkat global semakin banyak, dengan kenaikan sebesar 46,89% di AS dan 32,4% di Inggris.
Glosarium
Sebelum membaca laporan dengan saksama, kami akan mendefinisikan beberapa istilah yang paling sering digunakan dalam sektor streaming.
OTT
OTT adalah singkatan dari Over The Top dan mengacu pada layanan streaming yang menayangkan konten melalui internet. Layanan ini disediakan secara “over the top” dari platform lain. Layanan seperti Netflix atau Hulu adalah layanan OTT video dan Spotify adalah layanan OTT audio. OTT dapat diakses menggunakan perangkat apapun yang memiliki koneksi internet dan layar. Misalnya, smart TV atau TV yang terhubung dengan streaming box/stick, konsol game, dan blu-ray player.
SVOD
SVOD adalah singkatan dari “Subscription Video On Demand” dan mengacu pada layanan streaming yang dapat diakses oleh pengguna yang berlangganan, misalnya Netflix.
CTV
CTV adalah singkatan dari Connected TV dan mengacu pada perangkat fisik televisi yang digunakan untuk streaming video melalui internet. Proses streaming ini biasanya dilakukan menggunakan platform CTV yang terhubung dengan perangkat smart TV, atau dengan set-top box dan sticks. Catatan: Anda tidak dapat menggunakan CTV tanpa layanan OTT.
Platform CTV
Platform CTV menyediakan teknologi yang dibutuhkan untuk mengelola perangkat CTV dan pengguna dapat mengakses konten melalui aplikasi di platform melalui TV atau smart TV. Platform tersebut antara lain Xbox, PlayStation, Roku, Amazon Fire TV, Apple TV dan Chromecast.
CTV Attribution
Dengan CTV Attribution, pemasar akan mendapatkan informasi tentang proses yang mendorong pengguna untuk menginstalasi sebuah aplikasi yang diiklankan di CTV.
Dapatkan informasi lebih lanjut tentang fitur CTV Attribution Adjust di sini.
Layanan Streaming OTT
Perangkat
Desktop
Laptop Telepon
Seluler Tablet
Smart TV Streaming
Perangkat Konsol Game
Connected TV (CTV)
Platform CTV
Over The Top (OTT)
TV sudah mobile seiring dengan
meningkatnya popularitas streaming
Persaingan dan permintaan pengguna akan hiburan tambahan telah mendongkrak penggunaan dan frekuensi streaming seluler. Hasil penelitian kami juga mendukung tren ini dan sebagian besar pengguna di negara-negara yang disurvei dalam laporan ini menggunakan smartphone untuk streaming video/TV.
• Jumlah pengguna yang menggunakan smartphone untuk streaming sekali seminggu hingga setiap hari secara konsisten mencapai dua digit.
• Tiongkok (93,8%) dan Turki (91,9%) adalah negara dengan tingkat streaming seluler paling tinggi, diikuti oleh Korea (86,2%), Singapura (83,7%), Jerman (78,7%), AS (69,4%), Jepang (57,24%) dan Inggris (45,70%).
• APAC — kawasan dengan tingkat penggunaan dan penetrasi mobile dan internet yang lebih tinggi dari sebagian besar kawasan lainnya — memiliki jumlah pengguna seluler paling banyak yang melakukan streaming konten video dan TV. Selain itu, Turki juga patut diamati dengan tingkat penggunaan sebesar dua kali lipat lebih tinggi daripada Inggris dan nyaris 25% lebih tinggi daripada AS.
Singapura KOREA Jepang Jerman CINA AS
Inggris Turki
Frekuensi streaming di smartphone
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Setiap hari Sekali seminggu atau lebih Sekali sebulan Tidak pernah
Frekuensi penggunaan dalam %
Negara
Pengguna milenial dan Gen Z memimpin revolusi streaming seluler
Tahun 2020 merupakan tahun yang paling signifikan dari segi konsumsi media digital berdasarkan survei2 yang dilakukan oleh Deloitte. Snapshot pasar dari firma penelitian, Park Associates, dan perusahaan software global, Penthera, menemukan bahwa Kaum Milenial dan Gen Z memiliki pengeluaran streaming paling tinggi.3 Laporan tersebut menyebutkan bahwa "Penonton mengakses video OTT dengan berbagai perangkat dan ketertarikan Gen Z terhadap mobile menunjukkan bahwa peran mereka akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang."
Riset kami juga mendukung kesimpulan ini:
• Dari delapan negara yang disurvei, sebagian besar Gen Z (55%) dan Milenial (58%) melakukan streaming konten menggunakan ponsel setiap hari.
• Hampir sepertiga pengguna (30% Gen Z dan 28% Milenial) melakukan streaming setidaknya sekali seminggu atau bahkan lebih sering.
• Kurang dari 10% (9% Gen Z dan 8% Milenial) tidak melakukan streaming menggunakan ponsel.
• APAC — kawasan dengan tingkat penggunaan dan penetrasi mobile dan internet yang lebih tinggi dari sebagian besar kawasan lainnya — memiliki jumlah pengguna seluler paling banyak yang melakukan streaming konten video dan TV. Selain itu, Turki juga patut diamati dengan tingkat penggunaan sebesar dua kali lipat lebih tinggi daripada Inggris dan nyaris 25% lebih tinggi daripada AS.
Frekuensi streaming seluler di tingkat global
Gen Z Milenial
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
% dari pengguna Gen Z % dari pengguna Milenial
Frekuensi Frekuensi
2 https://www2.deloitte.com/us/en/insights/industry/technology/digital-media-trends-consumption-habits-survey/summary.
html?id=us:2el:3pr:4di6456:5awa:6di:062320:&pkid=1006818
3 https://www.parksassociates.com/blog/article/pr-10282020
Setiap hari Sekali seminggu atau lebih Sekali sebulan Tidak pernah
Tidak hanya kaum muda — sebagian besar pengguna berusia 55 tahun ke atas juga telah mengadopsi streaming seluler
Revolusi streaming telah mendorong perubahan perilaku seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna dari berbagai kelompok usia yang melakukan streaming seluler untuk mendapatkan hiburan.
Riset kami menyoroti peluang yang luar biasa untuk membentuk perilaku konsumsi media dan mengkonversi pengguna yang sesekali melakukan streaming seluler menjadi pengguna rutin.
• Sebagian besar (60,3%) kini melakukan streaming video/konten TV setidaknya sekali seminggu menggunakan smartphone.
• Sekitar sepertiga Boomers menggunakan smartphone untuk streaming layanan video/TV setiap hari (35,3%),tetapi jumlah pengguna yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah menggunakan perangkat mereka untuk streaming konten video/TV juga nyaris sama (32%).
Sekali seminggu
Sekali sebulan
Tidak pernah Setiap hari
Frekuensi streaming seluler di tingkat global (pengguna berusia 55 tahun ke atas)
% dari pengguna
Frekuensi
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%
Kebiasaan streaming semakin populer di berbagai generasi di negara mobile-first
Boomers memiliki ketertarikan yang sama untuk streaming konten secara mobile dan data detail menurut negara menunjukkan hubungan yang kuat antara demografi dan geografi. Secara signifikan, responden berusia 55 tahun ke atas yang tinggal di negara mobile-first — di mana layar ponsel seringkali menjadi satu-satunya layar dan paket data sangat memadai — telah melampaui negara-negara yang lebih matang dengan tingkat penggunaan perangkat lain secara lebih luas.
Riset kami menunjukkan bahwa negara mobile-first, termasuk Tiongkok dan Turki, memiliki banyak habitual streamer lintas generasi.
• Secara keseluruhan, 89,8% pengguna berusia 55 tahun ke atas di Tiongkok dan 88,8% di Turki mengatakan bahwa mereka melakukan streaming melalui ponsel setiap hari atau setidaknya lebih dari sekali seminggu.
• Di APAC, Korea memiliki jumlah pengguna berusia 55 tahun ke atas dengan ketertarikan yang paling besar terhadap streaming seluler, di mana lebih dari 74,3% pengguna melakukan streaming setiap hari atau setidaknya sekali seminggu.
• Di Jerman, 43,43% pengguna berusia 55 tahun ke atas melakukan streaming melalui ponsel. Audience di sana yang tertarik dengan streaming juga sekitar 10% lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pengguna berusia 55 tahun ke atas di AS. Pengecualian yang tidak terduga terjadi di Inggris, sebagian besar (78%) responden melaporkan bahwa mereka belum pernah menggunakan smartphone untuk melakukan streaming.
Frekuensi streaming seluler per negara (pengguna berusia 55 tahun ke atas)
Jepang KOREA Singapura Turki Inggris AS
Jerman CINA
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Setiap hari Sekali seminggu atau lebih Sekali sebulan Tidak pernah
Frekuensi streaming dalam %
Negara
Dampak COVID-19: Pengarusutamaan streaming seluler
Mematahkan mitos bahwa sebagian besar streaming seluler dilakukan saat sedang dalam perjalanan atau tidak terduga (edge case), penelitian kami menunjukkan bahwa pola konsumsi telah secara signifikan bergeser ke mobile: 84% pengguna di berbagai negara yang disurvei menggunakan smartphone untuk streaming konten dalam jumlah yang sama atau bahkan lebih banyak sejak pandemi COVID-19.
• Lebih dari 70% pengguna di Tiongkok (70,8%) mengatakan bahwa mereka kini lebih banyak melakukan streaming konten. Turki berada di peringkat kedua dengan 70,7% pengguna yang melaporkan peningkatan dalam kegiatan streaming, diikuti oleh Singapura (61,8%).
• Secara rata-rata, lebih dari setengah pengguna yang disurvei (52,5%) mengatakan bahwa mereka lebih banyak melakukan streaming konten video sejak lockdown diberlakukan. Hanya 12% pengguna yang lebih sedikit melakukan streaming, artinya jumlah pengguna yang menggunakan smartphone untuk streaming konten video empat kali lipat lebih banyak.
Penggunaan smartphone sejak social distancing diberlakukan
Jepang KOREA Singapura Turki Inggris AS
Jerman CINA
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Lebih banyak Lebih sedikit Tetap sama Tidak tahu
Frekuensi penggunaan dalam %
Negara
Frekuensi disertai dengan durasi sesi yang lebih lama
Setelah mengevaluasi frekuensi penggunaan di seluruh dunia, kami mengkaji durasi sesi rata-rata secara lebih detail. Riset kami membuktikan bahwa penonton smartphone tidak lagi hanya menonton konten singkat dan video pendek — mereka menonton berbagai episode dan film secara penuh.
Kaum milenial, kelompok pengguna streaming seluler yang paling besar, juga menonton untuk durasi yang paling lama. Rata-rata durasi sesi Milenial sedikit di atas 90 menit (94,2), diikuti oleh Gen Z yakni sedikit di bawah 90 menit (87,6). Pengguna berusia 55 tahun ke atas mungkin tampak tertinggal di dataset, tetapi durasi sesi rata-rata selama 65 menit menunjukkan bahwa kelompok audience ini semakin tertarik.
Semua usia, setiap saat — atau setidaknya di sebagian besar waktu
Gen Z
Boomers Milenial
Durasi sesi streaming seluler per generasi
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Jumlah menit per sesi streaming
Generasi
Perbandingan kebiasaan menonton di berbagai negara menunjukkan perbedaan yang signifikan dan peluang yang menarik — ini menunjukkan bahwa pola konsumsi media telah berubah secara drastis di berbagai negara yang disurvei:
• Korea memimpin dari durasi menonton, yakni hampir 100 menit, diikuti oleh Turki (94 menit). Dengan durasi 78 menit, AS dan Jerman sama-sama menempati peringkat ketiga.
• Sesuai dugaan, Inggris, negara yang secara konsisten menempati peringkat terakhir dalam streaming seluler, kembali menempati peringkat terakhir di sini.Akan tetapi, angka yang diperoleh tetap mengesankan : penonton Inggris memiliki durasi sesi rata-rata sedikit di atas satu jam (65 menit).
• Secara mengejutkan, Tiongkok, yang sebelumnya memimpin dalam streaming seluler, juga memiliki salah satu durasi sesi paling singkat (71 menit).
tetapi penonton seluler mengurangi kesenjangan
Durasi streaming seluler dan menonton TV per negara
AS CINA JERMAN
SINGAPURA TURKI INGGRIS
JEPANG
KOREA
Streaming: 78 menit TV Kabel: 108 menit
Streaming: 98,4 menit TV Kabel: 102,6 menit
Streaming: 71,4 menit TV Kabel: 69 menit
Streaming: 76,2 menit TV Kabel: 87 menit
Streaming: 78 menit TV Kabel: 105 menit
Streaming: 94,2 menit TV Kabel: 103,8 menit
Streaming: 73,2 menit TV Kabel: 92,4 menit
Streaming: 64,8 menit TV Kabel: 94,8 menit
Sesuai dugaan, pengguna utama TV berlokasi di pasar TV yang matang, di mana pemain dan platform telah menanamkan investasi signifikan untuk meningkatkan kesadaran tentang brand dan pertumbuhan audience.
Pasar yang unggul adalah AS dan comScore menyebutkan tentang "perubahan yang jelas dalam konsumsi TV/video dan konten digital lintas platform."4
Hal ini sesuai dengan data kami yang menemukan bahwa:
• Rata-rata durasi menonton TV konvensional adalah 95 menit. AS, Jerman dan Turki sama-sama memiliki durasi menonton TV yang paling lama.
• Secara signifikan, gap antara perangkat seluler dan TV semakin menyempit di negara-negara mobile-first. Misalnya, selisih di Turki kurang dari 15%, dibandingkan dengan Singapura dan Korea yang memiliki selisih sekitar 10%.
4 https://www.comscore.com/Insights/Blog/OTT-Streaming-on-Connected-TVs-and-Boxes-Increases-during-Coronavirus-Pandemic
Anggaran rumah tangga yang dialokasikan untuk layanan
streaming tergolong signifikan
Pengguna semakin bersedia membayar untuk konten streaming dengan berbagai perangkat, seringkali dengan mengorbankan TV konvensional. Penelitian menunjukkan bahwa5 jumlah pengguna, khususnya di AS, yang — tidak lagi berlangganan TV kabel dan menggantinya dengan layanan streaming melalui smartphone dan CTV kini telah memecahkan rekor. Bahkan, durasi menonton TV mulai menurun secara tajam sejak tahun 20156, saat Netflix mulai populer.
Data kami mengeksplorasi belanja pengguna secara lebih detail, yang dibagi menurut platform, yakni TV kabel dan layanan streaming video:
• Dengan belanja paling tinggi (dan salah satu durasi streaming paling lama) Korea memiliki jumlah fans layanan streaming paling banyak — dengan pengeluaran rata-rata sebesar $42,68 per bulan.
• Amerika Serikat, pengguna setia TV konvensional, menurun ke peringkat kelima dengan belanja rata-rata sebesar
$33,58 per bulan.
• Akan tetapi, AS tidak berada jauh di belakang beberapa negara lainnya, seperti Inggris ($34,82),Jerman ($34,36) dan Tiongkok ($33,78).
• Turki ($29,86) menempati peringkat terakhir dalam dataset.
Jumlah pengeluaran rata-rata per bulan untuk layanan streaming
Jepang KOREA Singapura Turki Inggris AS
Jerman CINA
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Dalam USD
Negara
5https://www.forbes.com/advisor/personal-finance/americans-are-cord-cutting-in-record-numbers-and-its-not-slowing-down-anytime-soon/
6https://variety.com/2016/digital/news/netflix-tv-ratings-decline-2015-1201721672/
Untuk TV kabel, para pengguna di negara yang disurvei rata-rata membelanjakan $46,81 per bulan agar dapat mengakses layanan:
• Para pengguna di AS memiliki pengeluaran terbesar untuk TV kabel (rata-rata $83,60 per bulan), diikuti oleh Inggris ($60,50 per bulan).
• Negara dengan pengeluaran paling rendah untuk TV kabel adalah Tiongkok ($30,81 per bulan), diikuti oleh Turki ($34,80 per bulan).
Walaupun belanja TV kabel masih melampaui layanan streaming, angka ini diperkirakan akan semakin menurun di tahun 2021 dan seterusnya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 27% rumah tangga AS mengatakan bahwa mereka merencanakan untuk membatalkan paket pay-TV pada akhir tahun 2021 — nyaris dua kali lipat dari tingkat pembatalan sebesar 15% di tahun 20207. CTV dan streaming seluler menjadi hal yang biasa, permintaan akan SVOD juga turut meningkat.
Akan tetapi, para analis memprediksi bahwa konsumen akan merasa enggan membayar untuk berbagai jenis paket berlangganan — istilah yang disebut sebagai “jenuh terhadap layanan berlangganan.” Platform streaming akan perlu beradaptasi, dengan menurunkan harga dan meningkatkan pendapatan dengan menayangkan lebih banyak iklan, menawarkan penempatan produk, atau memperkenalkan model freemium dengan konten terbatas dan iklan yang dimasukkan di dalamnya.
Jumlah pengeluaran rata-rata per bulan untuk layanan streaming dan TV kabel
AS CINA JERMAN
SINGAPURA TURKI INGGRIS
JEPANG
KOREA
7https://www.forbes.com/sites/dbloom/2021/01/12/cord-cutting-to-accelerate-in-2021-with-27-percent-of-cable-households- disconnecting/?sh=2d3b267c3a6e
Streaming: $33,6 TV Kabel: $83,6
Streaming: $42,7 TV Kabel: $36,2
Streaming: $33,8 TV Kabel: $34,8
Streaming: $35,2 TV Kabel: $45,7
Streaming: $34,4 TV Kabel: $37
Streaming: $29,9 TV Kabel: $31,8
Streaming: $32,4 TV Kabel: $44,9
Streaming: $34,8 TV Kabel: $60,5
Walaupun sebagian besar laporan ini berfokus pada streaming seluler, CTV adalah peluang tambahan yang tidak dapat diabaikan. Ini telah mengubah cara masyarakat menonton TV. Enam platform utama mendominasi CTV:
Roku, Apple TV, Amazon Fire TV, Tizen (yang dimiliki oleh Samsung), Android TV, dan LG Web OS. Pengguna juga dapat mengunduh aplikasi secara langsung ke TV dengan platform di atas — sehingga mereka dapat bermain game, menonton, mengedit video liburan, belajar bahasa baru, mendengarkan Spotify, mengambil kelas yoga atau fitness.
Cara kita menggunakan televisi telah berubah dan kita telah memasuki ekosistem iklan yang baru dan menarik.
Pengiklan telah memindahkan anggaran ke CTV dengan mengorbankan media lainnya, khususnya broadcast dan TV kabel (53% dan 52%)8, dan belanja iklan CTV AS diperkirakan meningkat menjadi $11,36 miliar pada tahun 20219.
Brand semakin sering menemukan peluang untuk berkreasi dalam iklan CTV dan bereksperimen dengan durasi dan format iklan mereka. Walaupun iklan TV standar dapat memiliki durasi beberapa menit, pengiklan di CTV mulai menggunakan format berdurasi 6-15 detik.
CTV juga menawarkan format iklan baru, seperti banner dan overflow, di homescreen, screensaver dan pause- screen. Tencent di Tiongkok bahkan telah mengembangkan teknologi untuk menayangkan iklan di dalam stream video, sehingga iklan dapat ditayangkan di — misalnya — cangkir kopi yang digunakan oleh aktor dalam acara tersebut.
Second-screening bukanlah hal baru, karena pengguna yang sudah lama memanfaatkan jeda iklan untuk melihat konten terkait acara tersebut atau berselancar di internet menggunakan smartphone mereka. Akan tetapi, penelitian kami menunjukkan bahwa second-screening semakin populer di seluruh dunia:
• Secara rata-rata, 76% responden menggunakan ponsel sembari menonton TV.
• Kebiasaan seperti ini paling banyak ditemukan di Singapura (85%) dan Tiongkok (85%), diikuti oleh AS (83%).
• Jumlah responden dengan kebiasaan seperti ini lebih jarang ditemukan di Jepang (67,6%) dan Inggris (51,7%).
Bagaimana CTV secara fundamental mengubah dunia pertelevisian
Mobile dan CTV: Peluang second screening
8 https://www.iab.com/wp-content/uploads/2020/06/IAB_2020VideoAdSpend_FINAL.pdf
9 https://www.emarketer.com/content/us-connected-tv-advertising-2020
Hasil temuan kami menegaskan bahwa aplikasi sosial menjadi pilihan pertama untuk second-screeners. Terkait dengan pertanyaan pilihan ganda tentang jenis aplikasi yang digunakan saat 'second-screening', 65,44% responden melaporkan bahwa mereka lebih memilih aplikasi sosial.
• Aplikasi perbankan adalah pilihan kedua untuk second-screeners. Secara rata-rata, 54,9% responden menggunakan waktu menonton mereka untuk mengakses aplikasi perbankan.
• Aplikasi game menempati peringkat ketiga. Secara rata-rata, hampir 45% second-screener biasanya memainkan game sembari melihat konten.
• Second-screener di APAC cukup berminat terhadap aplikasi pengiriman makanan. Penggunaan terbesar ditemukan di Tiongkok (65,2%), diikuti oleh Korea (36,6%) dan Singapura (48,2%).
Apakah Anda menggunakan perangkat seluler sembari menonton TV?
Jepang KOREA Singapura Turki Inggris AS
Jerman CINA
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Ya Tidak Saya tidak menonton TV
Persentase pengguna
Negara
Data VAB menunjukkan bahwa peningkatan popularitas dual-screening menjadi peluang besar bagi brand dan pemasar. Mereka melaporkan bahwa "65% pengguna yang menggunakan second screen untuk streaming mencari informasi tentang produk yang diiklankan dalam acara TV." 10
Akan tetapi, peningkatan popularitas CTV, disertai dengan teknologi baru, memberikan peluang baru yang menarik bagi brand.Misalnya, pengiklan dapat menempatkan call-to-action dalam iklan TV, dengan menargetkan bahwa action tersebut dilakukan secara mobile, seperti mengunduh aplikasi menggunakan QR code. Hal ini berpotensi untuk menciptakan pengalaman brand yang baru dan interaktif, untuk dua perangkat.
Aplikasi paling populer untuk 'second-screeners' di tingkat global
Sosial
Perbankan
Games
Pemesanan Makanan
UTILITAS
E-COMME RCE
Travel
Persentase pengguna per kategori
10 https://thevab.com/insight/you-down-ott 0%
20%
40%
60%
80%
Kesimpulan
Lebih banyak opsi streaming yang menciptakan peluang iklan baru
Di tingkat global, para pengguna kini lebih banyak melakukan streaming melalui CTV dan smartphone daripada di masa lampau. Perubahan kebiasaan ini juga mendorong perubahan dalam cara perusahaan menayangkan iklan di berbagai platform.
Hasil penelitian VAB menemukan bahwa 4 dari 10 pengguna mengharapkan layanan streaming gratis walaupun mereka harus melihat iklan.11 Lebih dari setengah responden (53%) tidak merasa keberatan dengan iklan.
Para pengiklan mengikuti keinginan pengguna, dengan mengalihkan belanja iklan dari broadcast dan TV kabel ke channel OTT.12 Layanan berlangganan menjadi daya tarik utama; akan tetapi, seiring dengan beralihnya penonton ke opsi streaming video dengan iklan, VAB memprediksi bahwa pengiklan akan menanamkan "investasi yang signifikan" pada AVOD dalam lima tahun ke depan.13 Mereka memperkirakan bahwa anggaran belanja akan meningkat menjadi lebih dari dua kali lipat hingga mencapai $53,5 miliar di tahun 2025.
Pasar streaming seluler dan CTV yang semakin berkembang pada perangkat OTT menjadi peluang yang menarik bagi pemasar yang ingin menjangkau dan menarik audience baru. Akan tetapi, ini juga merupakan dinamika yang membutuhkan kapabilitas untuk mengukur dan melihat kinerja iklan untuk memastikan bahwa pemasar tidak membayar dua kali untuk pengguna yang sama. Informasi mengenai perbedaan antara demografi dan pasar sangat penting untuk mengembangkan jenis materi iklan dan kampanye yang tepat untuk menjangkau audience sasaran — oleh karena itu pengukuran yang akurat dan detail sangat penting.
11 https://thevab.com/insight/sea-change-video-viewing
12 https://www.iab.com/wp-content/uploads/2020/06/IAB_2020VideoAdSpend_FINAL.pdf
13 https://thevab.com/insight/navigating-flood
MENGEMBANGKAN BISNIS BERLANGGANAN ANDA
CTV App Measurement Adjust juga dapat digabung dengan fitur Subscription Attribution dan memberikan informasi penting tentang cara pengguna menggunakan model berlangganan. Subscription Tracking Adjust membantu brand untuk:
• Mengukur seluruh perjalanan pelanggan Anda — dari hal yang menarik mereka ke aplikasi Anda hingga saat mereka mengaktifkan trial
• Dapatkan perhitungan ROAS dan LTV yang paling akurat: Menggabungkan data paket berlangganan dan atribusi untuk optimisasi kampanye yang efektif
• Dapatkan sumber terbaik untuk pengguna baru, mengulang aset kreatif yang berhasil mengkonversi pelanggan terbanyak dan membagi pelanggan ke dalam beberapa segmen untuk melakukan penargetan ulang yang lebih cerdas
Dapatkan informasi lebih lanjut tentang Subscription Attribution di sini.
MENGEMBANGKAN OTT DAN APLIKASI CTV
Ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perjalanan dan perilaku pengguna, serta mengukur dampak pemasaran aplikasi CTV dan OTT? CTV App Measurement Adjust kini mendukung semua platform utama Connected TV seperti Apple TV, Android TV, Amazon Fire, dan Roku, sehingga Anda dapat:
• Menghitung ROI / ROAS kampanye secara akurat
• Meningkatkan loyalitas pelanggan dan menguji cara-cara baru untuk meningkatkan LTV
• Menganalisis perilaku konsumsi dalam aplikasi streaming
• Menjadi perusahaan pertama di pasar yang dapat mengukur dampak dari pemasaran aplikasi CTV Anda Dapatkan informasi lebih lanjut tentang CTV
Attribution di sini.
seluler menjadi lebih sederhana, lebih cerdas, dan lebih aman bagi 40.000 aplikasi yang bekerja sama dengan kami.
Butuh informasi lebih lanjut tentang cara kami membantu Anda?
Contact us now to find out how we can fit your specific use case.
Lead Product Strategist, Adjust gijsbert@adjust.com
Melalui kolaborasi dengan:
Peggy Anne Salz Mobile Analyst
Joshua Grandy
PR & Communications Manager, AS Adjust
joshua.grandy@adjust.com Nadia Salam
Senior Graphic Designer, Adjust KONTAK MEDIA
DESAINER
www.adjust.com adjust.com @adjustcom