• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN Nomor : 0006/Pdt.P/2017/PA Pkl. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENETAPAN Nomor : 0006/Pdt.P/2017/PA Pkl. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Hal. 1 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl PENETAPAN

Nomor : 0006/Pdt.P/2017/PA Pkl.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pekalongan yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majleis Hakim, telah menjatuhkan Penetapan dalam perkara Istbat Nikah antara :

1. PEMOHON I, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, pendidikan SLTA , tempat kediaman di Jalan Urip Sumoharjo, Buaran, Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, selanjutnya disebut sebagai Pemohon I;

2. PEMOHON II, umur 21 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga pendidikan SLTA, tempat kediaman di Jalan Urip Sumoharjo, Buaran, Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, selanjutnya disebut sebagai Pemohon II :

Pengadilan Agama tersebut ;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan Pemohon 1 dan Pemohon II serta saksi-saksinya di depan sidang;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 06 Februari 2017 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pekalongan dengan Register Nomor: 0006/Pdt.P/2017/PA Pkl. tanggal 06 Februari 2017, mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 8 Agustus 2015 di Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan

(2)

Hal. 2 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl Timur, Kota Pekalongan, dan pernikahan tersebut tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama setempat atau Instansi Pencatat Perkawinan lainnya;

2. Bahwa ketika Pemohon I menikah dengan Pemohon II, Pemohon I berstatus lajang, dan Pemohon II berstatus lajang;

3. Bahwa dalam pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II tersebut telah dilaksanakan sesuai ketentuan rukun perkawinan yaitu :

3.1. Calon mempelai ( PEMOHON I dengan PEMOHON II ) yang akan dinikahkan;

3.2. Wali nikah ( WALI NIKAH) ;

3.3. Dua orang saksi (SAKSI I dan SAKSI II);

3.4. Maskawin berupa uang delapan ribu rupiah;

3.5. Ijab – Kabul;

4. Bahwa pada saat akan dilangsungkannya pernikahan, Pemohon I tidak dapat mengurus surat-surat yang diperlukan oleh Kantor Urusan Agama dikarenakan berkas-berkas milik Pemohon I ditahan oleh orangtua Pemohon I yang tidak menyetujui pernikahan tersebut dikarenakan Pemohon I menjadi mualaf, oleh karena itu Pemohon I tidak dapat mengambil berkas-berkas miliknya yang berada dirumah orangtua Pemohon I yang beragama Kristen, dan untuk menghindari perbuatan yang dilarang oleh agama, maka orangtua Pemohon II bersedia menikahkan Pemohon I dan Pemohon II;

5. Bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan mahram maupun susuan dan sejak melangsungkan perkawinan sampai sekarang tidak pernah bercerai maupun pindah agama (Pemohon I dan Pemohon II beragama Islam );

6. Bahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II berdasarkan Undang-undang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan adalah tidak sah secara hukum, karena perkawinan tersebut tidak mendapat Akta Nikah atau tidak tercatat di Kantor Urusan Agama setempat, walaupun telah memenuhi rukun-rukun pernikahan. Untuk itu, dalam permohonan ini Pemohon I dan Pemohon II mohon agar pernikahannya yang dilakukan secara atau

(3)

Hal. 3 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl berdasarkan agama Islam dinyatakan sah demi hukum berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan;

7. Bahwa, setelah akad nikah hingga permohonan ini diajukan Pemohon I dan Pemohon II tidak pernah mendapat atau mengurus Akta Nikah tersebut ; 8. Bahwa selama pernikahan Pemohon I dan Pemohon II yang dilakukan

secara agama Islam tersebut, telah lahir satu ( 1 ) orang anak bernama : 8.1. ANAK, lahir pada tanggal 18 Juli 2016 dan atas kelahiran anak tersebut

diatas, belum dibuatkan akta kelahiran, karena secara hukum anak tersebut lahir di luar pernikahan . Untuk itu dalam permohonan ini Pemohon I dan Pemohon II mohon agar anak tersebut ditetapkan sebagai anak sah secara hukum yang lahir dalam pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II;

9. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II hendak mengurus pembuatan akte kelahiran anak Pemohon I dengan Pemohon II tersebut diatas karena sampai sekarang belum dibuatkan akte kelahiran , karena pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama dan atau Instansi pencatat perkawinan lainnya;

10. Bahwa para Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat diajukannya perkara ini :

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama kota Pekalongan berkenan memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

PRIMAIR :

1. Mengabulkan permohonan Para Pemohon;

2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon I (PEMOHON I) dengan Pemohon II (PEMOHON II) yang dilangsungkan pada tanggal 8 Agustus 2015 di Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan;

3. Memerintahkan Para Pemohon untuk mencatatkan perkawinan antara Pemohon I dengan Pemohon II ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, berdasarkan Undang-undang;

(4)

Hal. 4 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl 4. Menetapkan:1. ANAK, laki-laki, lahir pada tanggal 18 Juli 2016

adalah anak sah dalam perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II yang mempunyai nasab ayah dan ibunya;

5. Membebankan biaya perkara sesuai hukum;

SUBSIDAIR:

Atau apabila Pengadilan Agama Kota Pekalongan berpendapat lain mohon penetapan lain yang seadil-adilnya.

Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon I dan Pemohon II telah hadir ke persidangan;

Bahwa terhadap permohonan Pemohon I dan Pemohon II telah diumumkan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Pekalongan di papan pengumuman berdasarkan pengumuman Nomor :06/Pdt.P/2017/PA.Pkl pada tanggal 09 Februari 2017 selama 14 hari;

Bahwa terhadap pengumuman tersebut, ternyata tidak ada pihak yang keberatan dengan permohonan Itsbat Nikah Pemohon I dan Pemohon II, maka Majelis Hakim pada hari persidangan yang telah ditentukan melanjutkan pemerikasaan permohonan dengan membacakan surat permohonan yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon I dan Pemohon II;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II di persidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa :

Bahwa untuk meneguhkan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti ;

I. Surat-surat berupa:

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon I No.

1202041807910001, yang aslinya dikeluarkan oleh Pemerintah Tapanuli Utara tanggal 11 April 2015 telah dinazegelen bermaterai cukup serta telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya (Bukti P1);

2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon II No.

3375027004960001, yang aslinya dikeluarkan oleh Kepala Dindukcapil Kota Pekalongan tanggal 24 Juni 2013, telah dinazegelen bermaterai cukup serta telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya (Bukti P2);

(5)

Hal. 5 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl 3. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran an. Pemohon I, Nomor : 4383/cs/1998,

yang aslinya dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Dati II Dairi, pada tanggal 19 Mei 1998, telah dinazegelen bermaterai cukup serta telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya (Bukti P3);

4. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran an Pemohon II Nomor : 851/1996, yang aslinya dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Pemkot Pekalongan , pada tanggal 12 Juni 1996, telah dinazegelen bermaterai cukup serta telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya (Bukti P4);

5. Asli Surat Pernyataan Pindah Agama an. Pemohon I tertanggal 1 Agustus 2015. (Bukti P.5);

6. Surat Keterangan Masuk Agama Islam Nomor Kk.11.34.01/BA.00/169/2015, yang aslinya diterbitkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan ( Bukti P.6.);

7. Asli surat pernyataan Ayah Kandung Pemohon II, tentang pernikahan Pemohon I dengan Pemohon II yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 08 Agustus 2015 (Bukti P.7);

II. Saksi –saksi :

1. SAKSI I, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta alamat kediaman di Kelurahan Poncol Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut :

- bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena saksi adalah bapak kandung Pemohon II;

- bahwa saksi sebagai wali pernikahan, Pemohon I dan Pemohon II nikah pada Hari sabtu tanggal 08 Agustus 2015 di Rumah saksi di Kelurahan Poncol Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan;

- bahwa pernikahan dengan dua orang saksi nikah, yang bernama Saksi SAKSI I dan SAKSI II mahar berupa uang sebesar Rp. 8.000,- (delapan ribu rupiah) dibayar tunai;

- bahwa sebelum penikahan dilangsungkan, status Pemohon I dan Pemohon II tidak terikat perkawinan dengan orang lain karena masing-

(6)

Hal. 6 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl masing berstatus jejaka dan gadis dan antara keduanya tidak mempunyai hubungan darah, semenda ataupun sepersusuan dan tidak ada larangan secara agama untuk melangsungkan penikahan dan keduanya beragama Islam;

- bahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan atas persetujuan keduanya;

- bahwa sampai sekarang antara Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai dan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain Pemohon II dan tidak ada orang yang keberatan dengan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa sampai sekarang Pemohon I dan Pemohon II sudah mempunyai satu orang anak;

- bahwa setahu saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak ada didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) oleh Pemohon I dan Pemohon II disebabkan pada waktu akan pernikahan tersebut Pemohon I mau mengurus surat – surat tapi di halangi oleh orang tua Pemohon I karena Pemohon I beragama Nasrani ;

- Bahwa saksi pernah berkunjung ke rumah orang tua Pemohon I tapi orang tua Pemohon I tidak mengijinkan menikah dengan Pemohon II - Bahwa Pemohon I sudah masuk islam 1 satu minggu sebelum ijab

qobul

- bahwa tujuan Pemohon I dan Pemohon II mengajukan pengesahan nikah adalah sebagai bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk keperluan mengurus akte kelahiran anak;

2. SAKSI II, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat kediaman Kelurahan Jenggot Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan , Jawa Tengah, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut ;

- bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena saksi adalah tetangga Pemohon II;

- bahwa saksi sebagai saksi pernikahan, Pemohon I dan Pemohon II nikah pada Hari sabtu tanggal 08 Agustus 2015 di Rumah orang tua

(7)

Hal. 7 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl Pemohon II di Kelurahan Poncol Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan;

- bahwa pernikahan dengan dua orang saksi nikah, yang bernama SAKSI I dan SAKSI II mahar berupa uang sebesar Rp. 8.000,- (delapan ribu rupiah) dibayar tunai;

- bahwa sebelum penikahan dilangsungkan, status Pemohon I dan Pemohon II tidak terikat perkawinan dengan orang lain karena masing- masing berstatus jejaka dan gadis dan antara keduanya tidak mempunyai hubungan darah, semenda ataupun sepersusuan dan tidak ada larangan secara agama untuk melangsungkan penikahan dan keduanya beragama Islam;

- bahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan atas persetujuan keduanya;

- bahwa sampai sekarang antara Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai dan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain Pemohon II dan tidak ada orang yang keberatan dengan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa sampai sekarang Pemohon I dan Pemohon II sudah mempunyai satu orang anak;

- bahwa setahu saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak ada didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) oleh Pemohon I dan Pemohon II disebabkan pada waktu akan pernikahan tersebut Pemohon I mau mengurus surat – surat tapi di halangi oleh orang tua Pemohon I karena Pemohon I beragama Nasrani ;

- Bahwa Pemohon I sudah masuk islam I satu minggu sebelum ijab qobul

- bahwa tujuan Pemohon I dan Pemohon II mengajukan pengesahan nikah adalah sebagai bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk keperluan mengurus akte kelahiran anak;

3. SAKSI III , umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat kediaman Kelurahan Jenggot Kecamatan Pekalongan Selatan Kota

(8)

Hal. 8 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl Pekalongan , Jawa Tengah, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut ;

- bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena saksi adalah tetangga Pemohon II;

- bahwa saksi sebagai saksi pernikahan, Pemohon I dan Pemohon II nikah pada Hari sabtu tanggal 08 Agustus 2015 di Rumah saksi di Kelurahan Poncol Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan;

- bahwa pernikahan dengan dua orang saksi nikah, yaitu saksi sendiri dan SAKSI I mahar berupa uang sebesar Rp. 8.000,- (delapan ribu rupiah) dibayar tunai;

- bahwa sebelum penikahan dilangsungkan, status Pemohon I dan Pemohon II tidak terikat perkawinan dengan orang lain karena masing- masing berstatus jejaka dan gadis dan antara keduanya tidak mempunyai hubungan darah, semenda ataupun sepersusuan dan tidak ada larangan secara agama untuk melangsungkan penikahan dan keduanya beragama Islam;

- bahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan atas persetujuan keduanya;

- bahwa sampai sekarang antara Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai dan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain Pemohon II dan tidak ada orang yang keberatan dengan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa sampai sekarang Pemohon I dan Pemohon II sudah mempunyai satu orang anak;

- bahwa setahu saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak ada didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) oleh Pemohon I dan Pemohon II disebabkan pada waktu akan pernikahan tersebut Pemohon I mau mengurus surat – surat tapi di halangi oleh orang tua Pemohon I karena Pemohon I beragama Nasrani ;

- Bahwa Pemohon I sudah masuk islam 1 satu minggu sebelum ijab qobul ;

(9)

Hal. 9 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl - bahwa tujuan Pemohon I dan Pemohon II mengajukan pengesahan

nikah adalah sebagai bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk keperluan mengurus akte kelahiran anak;

Bahwa atas keterangan ketiga saksi tersebut Pemohon I dan Pemohon II membenarkannya dan sudah mencukupkan keterangan serta buktinya;

Bahwa selanjutnya Pemohon I dan Pemohon II memberikan kesimpulan akhir, tetap dengan permohonan Pemohon I dan Pemohon II untuk mendapatkan Itsbat Nikah serta memohon penetapan;

Bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditetapkan Majelis Hakim, Pemohon I dan Pemohon II hadir ke persidangan;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon I dan Pemohon II pada dasarnya memohon ke Pengadilan Agama Pekalongan untuk mengesahkan perkawinan yang telah dilaksanakan pada tanggal 08 Agustus 2015 di di Jalan Cempaka Gang 7 No. 17 RT. 001 / RW 004 , Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, dengan maksud untuk dipergunakan sebagai sebagai bukti perkawinan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk mengurus akte kelahiran anak;

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon I dan Pemohon II, telah dilakukan pengumuman oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Pekalongan selama 14 hari dan atas permohonan tersebut tidak ada pihak- pihak yang mengajukan keberatan, maka permohonan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi persyaratan dilakukan pemeriksaan;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat bukti berupa surat- surat dan tiga orang saksi yang masing-masing bernama 1. SAKSI I, 2. SAKSI II dan 3. SAKSI III;

Menimbang, bahwa bukti ketiga orang saksi yang diajukan oleh

(10)

Hal. 10 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl Pemohon I dan Pemohon II telah memberikan keterangan di bawah sumpah di hadapan sidang mengenai apa yang ia lihat dan dengar sendiri dan saling bersesuaian, oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut memenuhi pasal 171 dan Pasal 172 HIR maka saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil sebagai saksi, oleh karena kesaksian para saksi tersebut dapat dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II yang telah dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum di muka persidangan sebagai berikut:

a. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menikah sesuai syari’at Islam yang dilaksanakan atas persetujuan keduanya pada 08 Agustus 2015 di Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan;

b. Bahwa selama perkawinan Pemohon I dan Pemohon II, tidak pernah cerai atau tidak terikat perkawinan dengan orang lain;

c. Bahwa perkawinan Pemohon I dan Pemohon II hingga saat ini belum dicatat ;

d. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II membutuhkan pengesahan perkawinan sebagai bukti perkawinan dan untuk megurus kelengkapan akte kelahiran anak;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, telah terbukti secara sah dan meyakinkan, perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan sesuai ketentuan pasal 2 ayat (1) dan pasal 6 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tidak ada larangan perkawinan (mawaani’unnikah) sesuai ketentuan pasal 8 sampai dengan pasal 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan;

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II tersebut telah bersesuaian juga dengan keterangan ketiga orang saksi dan pengetahuan umum di tempat tinggalnya dan hingga saat ini tidak ada seorangpun yang mengingkari perkawinannya tersebut (Istidlhar). Hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar hukum islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Fiqh halaman 930, yang kemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Majelis Hakim, sebagai berikut :

(11)

Hal. 11 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl Artinya: “Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itu

sebagai isteri seorang laki-laki maka dinyatakan tetap sebagai suami isteri selama tidak ada bukti yang menentukan lain “

Menimbang, bahwa tentang perkawinan Pemohon I dan Pemohon II yang tidak dicatatkan secara formal pada Pejabat yang berwenang, menurut Majelis Hakim ternyata bukan karena kelalaian atau kesengajaan Pemohon I dan Pemohon II, akan tetapi disebabkan oleh karena pada waktu pernikahan dilangsungkan Pemohon I kelengkapan surat persyaratan nikah belum lengkap karena surat – suratnya di tahan oleh orang tua Pemoho I , sehingga perkawinan Pemohon I dan Pemohon II tidak tercatat;

Menimbang, bahwa apabila perkawinan Pemohon I dan Pemohon II tidak diitsbatkan akan mengakibatkan Pemohon I dan Pemohon II terus menerus kedalam kesulitan dan penderitan yang berkepanjangan karena Pemohon I dan Pemohon II dan keturunan mereka tidak akan mendapatkan perlindungan hukum yang sewajarnya dari pemerintah Republik Indonesia, sesuai dengan kaidah usul fiqh yang kemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Majelis Hakim (

ﺢﻟﺎﺻﻣﻟﺍ ﺏﻠﺟ ﻰﻠﻋ ﻡﺩﻘﻣ ﺩﺳﺎﻔﻣﻟﺍ ءﺭﺩ

) yang artinya : “Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan”, maka itsbat nikah bagi Pemohon I dan Pemohon II akan dapat menolak kemafsadatan tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan pengesahan perkawinan Pemohon I dan Pemohon II dapat dikabulkan;

Menimbang, bahwa pada petitum angka 4. Yaitu menetapkan ANAK, laki-laki, lahir pada tanggal 18 Juli 2016 adalah anak sah dalam perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II yang mempunyai nasab ayah dan ibunya, majelis tidak perlu mempertimbangkan karena permohonan Pemohon I dan Pemhon II di kabulkan, maka secara inklusif termasuk anak, karena anak yang lahir dari perkawinan yang sah menjadi anak sah sesuai fasal fasal 42 dan 43 undang-undang perkawinan nomor :1 tahun 1974 ;

Menimbang, bahwa karena perkara aquo masuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan

(12)

Hal. 12 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II,:

MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II;

2. Menetapkan sah pernikahan Pemohon I (PEMOHON I) dengan Pemohon II (PEMOHON II) yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2015 di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan;

3. Memerintahkan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk mencatatkan pernikahan tersebut kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Timur;

4. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 371.000,- Tiga ratus tujuh puluh satu ribu rupiah).

Demikian putusan ini diputuskan di Pekalongan, pada hari Senin tanggal 06 Maret 2017 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 7 Jumadilakhir 1438 Hijriyah., oleh kami Dra. Hj. Nadhifah, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis dan Drs. H. Suginoto, S.H. serta Drs. H. Syamsul Falah, M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh Suyitno, S.H., sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dan dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II;

Ketua Majelis,

Ttd

Dra. Hj. Nadhifah, S.H., M.H.

Hakim Anggota Hakim Anggota,

Ttd Ttd

Drs. H. Suginoto, S.H. Drs. H. Syamsul Falah, M.H.

Panitera Pengganti, Ttd

(13)

Hal. 13 dr. 13 hal. Pen. No.0006/Pdt.P/2017/PA.Pkl Suyitno, S.H.

Perincian Biaya :

1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya pemanggilan : Rp 280.000,- 4. Redaksi : Rp. 5.000,- 5. M a t e r a i : Rp. 6.000,- J u m l a h : Rp. 371.000,-

Salinan Yang Sesuai Aslinya Oleh

Panitera

Drs. H. Jamali

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa Penggugat telah mendalilkan Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat di Kantor Urusan Agama dan keadaan rumah

Bahwa Pemohon mengajukan permohonan pengesahan nikah ini bermaksud untuk mengurus Taspen serta mendapatkan kepastian hukum tentang sahnya pernikahan Pemohon dengan

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 30 Juni 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A

- Bahwa maksud Pemohon I dan Pemohon II datang ke Pengadilan Agama Muara Sabak untuk mendapatkan putusan Dispensasi kawin dari Pengadilan Agama Muara Sabak selanjutnya dibawa

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Pengadilan Agama Natuna untuk mengesahkan perkawinan Pemohon

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Pengadilan Agama Natuna untuk mengesahkan perkawinan Pemohon

Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat dan bukti (P.2), pernikahan Penggugat dan Tergugat telah tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Mandau Kabupaten

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon I dan Pemohon II, bahwa pada waktu pernikahan Pemohon I dan Pemohon II, wali nasab baik ayah kandung Pemohon II,