• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

100

   

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Sampel Penelitian

Penelitian dan pengambilan sampel dilakukan di instalasi rehabilitas medik bagian fisioterapi Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta, dari tanggal 4 Maret sampai dengan 16 Maret 2013.

Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang diambil dari populasi pasien fisioterapi di Rumah Sakit Islam yang memenuhi keriteria inklusif.

Kemudian dilakukan pemeriksaan menurut standar assesment fisioterapi dengan kriteria inklusif, ekslusif dan drop out yang telah ditetapkan.Setelah sampel mendapatkan pemeriksaan memiliki kriteria yang sesuai, sampel diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tujuan dan maksud dari penelitian.

Sebelum sampel diberikan intervensi baik sonophorosis diklofenak, ultrasound maupun hold relax terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang meliputi anamnesis, pemeriksan fisik, quick test, pemeriksaan fungsi gerak dasar, test khusus. Selanjutnya sampel diberikan program intervensi selama 2 minggu dengan frekwensi 3 kali seminggu. Pengukuran kemampuan fungsional dilakukan sebelum dan sesudah 6 kali intervensi.

100

(2)

o 2 K S a d

b T

G

bahw U

6 6 Ju

Secara orang terdiri 2 kelompok Kelompok I Sonophorosi adalah kelom dan Hold rel

Dari s beberapa kar Tabel 4.1 Di p

Grafik 4.1 D p Berdasark wa sampel p

Kelom

Usia K

60-64 65-69 umlah

a keseluruha i dari perem k, masing-

adalah kelo is Diclofena mpok perlak lax.

sampel pen rakteristik sa istribusi sam perlakuan I

Distribusi sa perlakuan I kan tabel 4.1 pada kelomp

mpok I

6 6 Kelompok P

n 4 3 7

an jumlah sam mpuan berusi

masing kel ompok perlak

ac dan Hol kuan yang m

nelitian yang ampel peneli mpel berdas dan kelomp

ampel berda

dan kelomp 1 dan grafik

pok perlaku 60‐64

65‐69 Perlakuan I

% 57 43 100.00

mpel pada p ia 60-70 tahu

lompok ter kuan yang m

d Relax se mendapatkan

g diperoleh itian sebagai sarkan usia pok perlaku

asarkan usia pok perlaku k 4.1 diatas m

uan I terdiri

Kelo

Kelomp n 5 2 7

penelitian ini un. Sampel rdiri dari mendapatkan

dangkan ke n intervensi U

dapat dide i berikut:

a pada kelom uan II

a pada kelom uan II

memberikan i dari 4 sam

ompok I

ok Perlaku

% 7 29 100

i adalah 14 terdiri dari 7 peserta.

n intervensi elompok II

Ultrasound

eskripsikan

mpok

mpok

n gambaran mpel yang

I

60‐64 65‐69 uan II

% 1 9

.00

(3)

102

   

berusia 60-64 tahun (57%) dan 3 sampel yang berusia 65-69 tahun (43%).

Sedangkan pada kelompok perlakuan II terdiri dari 5 sampel yang berusia 60-64 tahun (71%) dan 2 sampel yang berusia 65-69 tahun (29%).

Sehingga jumlah keseluruhan dari kelompok perlakuan I sebanyak 7 orang (100%) dan kelompok perlakuan II sebanyak 7 orang (100%).

2. Hasil Pengukuran Kemampuan Fungsional

a. Hasil pengukuran kemampuan Fungsional kelompok perlakuan I

Pengukuran kemampuan fungsional dengan menggunakan kuesioner KOOS pada kelompok perlakuan l dengan intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax pada sebelum dan sesudah 6 kali terapi dengan frekwensi 3 kali seminggu adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Kemampuan Fungsional Lutut Pada Kelompok Perlakuan I

Sampel Kemampuan Fungsional Selisih

Sebelum Sesudah

1 52 54 2

2 55 58 3

3 64 65 1

4 56 56 0

5 56 58 2

6 65 66 1

7 68 68 0

Mean 59.43 60.71 1.29

SD 6.106 5.499 1.113

Berdasarkan tabel 4.2 diatas pada kelompok perlakuan l diperoleh nilai Mean sebelum intervensi adalah sebesar 59,43

(4)

b

dengan sebesa menun pada interve

G

B dapat fungsi

b. Hasil P II

P kuesio Ultraso terapi

0 10 20 30 40 50 60 70

n Standar D ar 60,71 d njukkan adan kelompok ensi.

Grafik 4.2 D

Berdasarkan dinarasika b onal pada se

Pengukuran

Pengukuran oner KOOS p

ound dan H dengan frekw

1 2

Deviasi 6,10 dengan Sta nya peningk perlakuan

Distribusi ke kelompok n grafik 4.2 p bahwa tidak emua sampel

Kemampuan

kemampuan pada kelomp Hold Relax p kwensi 3 kali

3 4

06 dan sesu andar Devi katan nilai k I setelah

emampuan k perlakuan pada kelomp terdapat pen l sesudah 6 k

n Fungsiona

n fungsional pok perlakua

pada sebelu i seminggu a

5 6

udah interve iasi 1,113.

kemampuan mendapatka

fungsional n I

pok perlakua ningkatan k kali interven

al Kelompok

l dengan me an II dengan um dan sesu adalah sebag

7

Sebe Sesu Selis

ensi Mean Hal ini fungsional an 6 kali

pada

an I diastas kemampuan

nsi.

k Perlakuan

nggunakan n intervensi udah 6 kali gai berikut :

elum 1 dah 1 ih 1

(5)

Tabel

Sam

2 3 4 5 6 7 Me S

B dipero dengan sebesa menun pada interve

Grafik 4 0 20 40 60 80

l 4.3 Hasil P P mpel

1 2 3 4 5 6 7 ean

D

Berdasarkan leh nilai M n Standar D ar 60,71 d njukkan adan kelompok ensi.

4.3 Distribu

1 2

Pengukuran Pada Kelomp

Kemampu Sebelum

52 64 57 63 66 57 60 59.86 4.880

n tabel 4.2 d Mean sebelum

Deviasi 6,10 dengan Sta nya peningk perlakuan

usi kemamp perlak

3 4

n Kemampu pok Perlaku uan Fungsio Sesu

5 6 5 6 6 5 6 60.

4.7

diatas pada m intervensi 06 dan sesu andar Devi katan nilai k I setelah

puan fungsio kuan II

5 6

uan Fungsio uan II

onal

udah 4

5 7 4 7 8 0 .71 751

kelompok p i adalah seb udah interve iasi 1,113.

kemampuan mendapatka

onal pada k 7

Seb Ses Sel

104 onal Lutut

Selisih 2 1 0 1 1 1 0 0.86 0.690

perlakuan l besar 59,43 ensi Mean Hal ini fungsional an 6 kali

  kelompok

belum 2 sudah 2 lisih 2

(6)

c

B dapat fungsi

c. Perban antara Tab pada K

Gra fun

B disimp kelomp pening lebih b 0 0.5 1 1.5

Berdasarkan dinarasika b onal pada se

ndingan rata kelompok p bel 4.4 Distr a Kelompok Kelompok pe

I II

afik 4.4 Dist ngsional pa

Berdasarkan pulkan adan pok perlaku gkatan kema besar diband

0 5 1 5

Kel 1

n grafik 4.3 p bahwa tidak emua sampel

a-rata hasil p perlakuan I d ribusi Rata- k Perlakuan erlakuan

ribusi rata- ada kelompo

perla n tabel 4.4 nya peningka

uan I dan ampuan fung dingkan kelom

Kel 2

pada kelomp terdapat pen l sesudah 6 k

pengukuran dan kelompo -Rata Kema n I dan Kelo Mea 1.2 0.8

-rata pening ok perlakua

akuan II dan grafik atan kemam

kelompok p gsional pada mpok perlak Ra ke

pok perlakua ningkatan k kali interven

kemampuan ok perlakuan ampuan Fun ompok Perla

an 29 86

gkatan kem an I dan kelo

k 4.4 di a mpuan fungs

perlakuan I kelompok p kuan II.

ata‐rata pening emampuan fun

an II diastas kemampuan

nsi.

n fungsioal n II

ngsional akuan II

SD 1,113 0.690

ampuan ompok

atas dapat sional pada II. Dimana perlakuan I

gkatan  ngsional

(7)

106

   

B. Uji Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas

Uji ini untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan shapiro wilk test.

Tabel 4.5 Uji Normalitas Distribusi Data

Kelompok Data Shapiro Wilk Test Keterangan

Mean SD p

Sebelum Kelper I 59.43 6.106 0.287 Normal Sesudah Kelper I 60.71 5.499 0.301 Normal Sebelum Kelper II 59.86 4.880 0.791 Normal Sesudah Kelper II 60.71 4.751 0.773 Normal

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa data dari hasil uji shapiro wilk test didapatkan hasil nilai p > 0,05, dengan demikian sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Tabel 4.6 Uji Homogenitas

Kelompok Data Mean SD p-value Kelompok Perlakuan I 1.29 1.113 0.150 Kelompok Perlakuan II 0.86 0.69

Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan sampel kedua kelompok homogen yaitu p > 0,05.

C. Pengujian Hipotesis

Didalam penelitian ini, pengujian dilaksanakan dengan menggunakan uji paired sample T-test yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan kemampuan fungsional yang dialami oleh sampel sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan I. Setelah itu dilakukan uji paired sample T-test yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan peningkatan kemampuan fungsional yang dialami oleh

(8)

107

   

sampel sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan II.

Kemudian dilakukan uji independent sample T-test yang bertujuan untuk mendapatkan ada tidaknya perbedaan terhadap peningkatan kemampuan fungsional sebelum dan sesudah intervensi antara kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Pengujian hipotesis tersebut diolah dengan menggunakan software SPSS (statistical programme for social science) versi 18 for windows.

1. Uji hipotesis I

Hipotesis I untuk menguji signifikan dua sampel yang saling berpasangan pada kelompok perlakuan I digunakan uji paired sample T-testdengan pengujian hipotesa Ho diterima apabila p > α (0,05) sedangkan Ho ditolak apabila p < α (0,05).

Ho : Intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold relax tidak dapat meningkatkan kemampuan fungsional kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint.

Ha : Intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax dapat meningkatkan kemampuan fungsional kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint.

Tabel 4.7 Uji Paired Sample T-Test Kelompok Perlakuan I Sebelum dan Sesudah Intervensi

Paired Sample T-test p-value/sig

Kelompok Data Mean SD (2-tailed)

Sebelum intervensi kel I 59.43 6.106 0.022 Sesudah intervensi kel I 60.71 5.499

(9)

108

   

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, terlihat bahwa hasil uji paired sample T-test menunjukkan nilai P value = 0,022<

α

(0,05), hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax dapat meningkatan kemampuan fungsional kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint pada kelompok perlakuan I.

2. Uji Hipotesis II

Hipotesis ini untuk menguji signifikan dua sampel yang saling berpasangan pada kelompok perlakuan II digunakan uji paired sample t-test. Dengan pengujian hipotesa Ho diterima apabila nilai p >

α

(0,05) sedangkan Ho ditolak apabila nilai p <

α

(0,05).

Ho : Intervensi Ultrasound dan Hold Relax tidak dapat meningkatkan kemampuan fungsional kasus Osteoarthritis Tibiofemoral joint.

Ha : Intervensi Ultrasound dan Hold Relax dapat meningkatkan kemampuan fungsional kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint.

Tabel 4.8 Uji paired T-test kelompok perlakuan II sebelum dan sesudah intervensi

Paired sample T-test p-value/sig

Kelompok Data Mean SD (2-tailed) Sebelum Intervensi Kel II 59.86 4.880 0.017 Sesudah Intervensi Kel II 60.71 4.751

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, terlihat bahwa hasil uji paired sample T-test menunjukkan nilai pvalue = 0,017 < α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti intervensi Ultrasound

(10)

109

   

dan Hold Relax dapat meningkatan kemampuan fungsional kasus Osteoarthritis Tibiofmeoral Joint pada kelompok perlakuan II.

3. Uji Hipotesis III

Uji hipotesis III untuk menguji signifikan dua sampel yang tidak berpasangan (independent) atau mencari beda hasil peningkatan kemampuan fungsional antara kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Pada Hipotesis ini menggunakan uji independent sample T-test yang bertujuan untuk mengetahui intervensi Sonophorosis

Diclofenac dan Hold Relax lebih baik dari pada Ultrasound dan Hold Relax dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint. Dengan pengujian hipotesa Ho

diterima apabil nilai p> α (0,05), sedangkan Ho ditolak apabila nilai p< α (0,05).

Ho : Intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax tidak lebih baik dari intervensi Ultrasound dan Hold Relax dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint.

Ha : Intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax lebih baik dari pada intervensi Ultrasound dan Hold Relax dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint.

(11)

110

   

Tabel 4.9 Uji independent T-test selisih peningkatan kemampuan fungsional antara kelompok perlakuan I dan kelompok

perlakuan II

Independent T-test p-value

Kelompok Data Mean SD

Selisih Kelompol perlakuan I 1.29 1.113 0.403 Selisih Kelompok perlakuan II 0.86 0.690

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, terlihat bahwa hasil uji independent sample T-test didapatkan nilai mean kelompok perlakuan

I sebesar 1.29 (SD=1.113) dan nilai mean kelompok perlakuan II sebesar 0.86 (SD=0.690). Dengan demikian didapatkan juga nilai p- value = 0.403 > α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima yang berarti intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax tidak lebih baik dari pada intervensi Ultrasound dan Hold Relax dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1) Sumbangan kelincahan terhadap keterampilan dribbling pada permainan sepakbola. Kelincahan merupakan gerak dasar yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola, kelincahan

Pola makan balita ditunjukkan oleh jumlah konsumsi, jenis konsumsi, dan frekuensi konsumsi.Konsumsi pangan karbohidrat pada anak balita terbesar adalah beras dengan

Agar topik tersebut menjadi atau dapat dipakai sebagai “sarana penghubung antara masa lalu dan masa kini” serta membekali para siswa kemampuan dalam memahami

Hasil deskriptif dari variable ROA adalah rata – rata 5,3894 jika dipresentasikan rata – rata dari asset perusahaan keluarga maupun non keluarga 5,40%

Terima kasih kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan limpahan kasihNYa sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik sehingga terbentuklah

Dalam proses pengembangan aplikasi penayangan peta dasar ini, software yang digunakan adalah Software Map Server for Windows (MS4W), merupakan aplikasi perangkat

dan kemampuan konsumen untuk melakukan pembelian produk yang diiklankan, dalam waktu yang tidak terlalu lama sejak konsumen menerima informasi dari iklan di web. Pengukuran