BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
II.1 Tinjauan Umum
Proyek ini mencakup pelayanan fasilitas pendidikan yaitu sebagai kegiatan pendidikan belajar dan mengajar anak dibidang seni. Serta mengapresiasikan segala bentuk imajinatif anak menjadi sebuah karya seni dibidang seni lukis dan seni musik.
II.2 Tinjauan Proyek
Judul : Galeri & Sanggar Kreatifitas Seni Anak
Tema : Ruang Eksploratif
Lokasi : JALAN BULUNGAN RAYA, JAKARTA
SELATAN
Luas Lahan : ± 1,2 Ha
KDB : 40 %
KLB : 1,6
Sifat Proyek : Fiktif
Pemilik : Swasta
Fasilitas Yang Direncanakan: fasiltas yang direncanakan di klasifikasikan berdasarkan sifat, dan kebutuhan dari pelaku kegiatan pada bangunan galeri dan sanggar, dengan perencanaan sebagai berikut :
Fasilitas Utama :
Galeri
Sanggar Seni
Amphytheater
Theather
Fasilitas Penunjang :
Restaurant
Perpustakaan
Area Kreatifitas
Fasilitas Pendukung Utama :
Ruang Restorasi
Kurator
Stock Room
Gudang
Area Utilitas
Studio Seniman
Fasilitas Umum :
Toko souvenir
Ruang P3K
Book Store
Toilet
Fasilitas Pendukung Umum :
Area Parkir
Hall
Lobby
II.2.1 Fungsi Galeri dan Sanggar Kreatiiftas Seni Anak
Galeri & Sanggar Kreatifitas Seni Anak sebagai wadah pembelajaran dari perkembangan imajinatif kreatifitas anak , dan berfungsi juga sebagai berikut:
Mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan anak secara khusus akan sarana pendidikan di luar sekolah dimana pendidikan yang di berikan berbeda dengan pendidikan formal.
Mewadahi kebutuhan anak akan tempat area bermain yang bebas tetapi masih terarah.
Merupakan pusat pelayanan perkembangan kreatifitas anak di Jakarta
Sebagai objek rekreasi keluarga yang edukatif dan bersifat menghibur bagi orang tua dan anak-anak.
II.2.1.1 Tujuan dan Manfaat Galeri & Sanggar Kreatifitas Seni Anak
Tujuan Galeri & Sanggar Kreatifitas Seni Anak
Menciptakan tempat pembelajaran non-formal yang dapat memenuhi kebutuhan anak akan tempat kegiatan dan belajar anak
Menciptakan tempat bermain dan belajar yang dapat merangsang kreatifitas dan menyalurkan bakat anak-anak dalam berbagai bentuk seni.
Menciptakan tempat rekreasi sekaligus belajar untuk seluruh anggota keluarga di Jakarta, dimana keluarga dapat juga membantu mengembangkan kreatifitas anak.
Mengarahkan anak-anak untuk menerapkan segala kemampuan imajinasinya dalam bidang seni terhadap lingkungan bermainnya.
Fasilitas Pendukung Utama :
Ruang Administrasi
Ruang Personalia
Ruang Keuangan
Ruang Rapat
Ruang Dir, Wakil, Sekertaris
Ruang Staff
Ruang Inventaris
Ruang monitor pameran
Fasilitas Operasional :
Ruang K.Operasional
Ruang Workshop
Ruang Staff
Ruang Registrasi
Manfaat Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak Manfaat bagi Pemerintah :
Membantu dan mendukung sistem pendidikan indonesia berupa kegiatan pengembangan kreatifitas anak secara maksimal sehingga kreatifitas anak dapat kita lihat dan kita perhatikan dengan baik.
Manfaat bagi Masyarakat :
Masyarakat dapat menikmati fasilitas yang di berikan oleh Galeri dan Sanggar ini.
Manfaat bagi Anak-anak :
Melatih anak-anak untuk memiliki kepekaan terhadap seni, memberikan alternatif anak untuk menumbuh kembangkan bakat kreatifitasnya, memberikan tempat bermain yang mendidik.
Manfaat bagi Orang Tua :
Memperluas pengetahuan dunia anak dan pendidikan anak yang lebih bernuansa kreatifitas dan pola kreatifita seni mereka, agar daya imajinasi mereka berkembang dengan sistem motorik otak anak lebih stabil tanpa ada batasan yang kekang oleh orang tua.
Manfaat bagi Lingkungan :
Lebih tertatanya lingkungan yang bersih dengan daya aktif anak dalam seni kreatifitas mereka pada sistem daur ulang di sekitar lingkungan mereka, tanpa harus membuangnya, tapi bisa di ubah menjadi pembelajaran yang mendidik dan sekaligus bermain anak di lingkungan mereka.
II.2.1.2 Lingkup Kegiatan Utama Gallery dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak
Kegiatan Utama
Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak memiliki kegitan utama sebagai berikut :
Kegiatan Pameran
Pameran hasil karya-karya anak-anak baik berupa lukisan, sketsa anak, karya bentuk seni anak lain untuk diperkenalkan kepada khalayak umum di Jakarta.
Kegiatan Membuat Karya Seni
Para seniman ahli dapat membimbing atau memberikan pembelajaran untuk anak-anak sebagai penambahan cara tumbuh kembang bakat anak pada dunia seni.
Kegiatan Penunjang
Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak memiliki kegiatan penunjang sebagai berikut :
Kegiatan Administrasi (pengelola)
melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan dan mengelola semua kegiatan yang terjadi yang bersifat administratif.
Kegiatan Promosi dan Informasi
Kegiatan untuk memberikan promosi dan informasi kepada para pengguna gedung. Seperti pusat informasi, ruang kreatifitas anak (sanggar seni), ruang belajar terbuka, dll
Kegiatan Perawatan dan Maintenance
Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan dan mengelola semua kegiatan Perawatan dan Maintenance Bangunan.
Kegiatan Penunjang Kegiatan Anak-anak
Melaksanakan kegiatan-kegiatan penunjang kemajuan anak-anak terutama bidang seni seperti perpustakaan, ruang diskusi, amphytheater sebagai tempat untuk acara pentas seni musik, ruang terbuka sebagai acara kegiatan lomba seni yang di khususkan pada anak-anak.
Kegiatan Pelengkap
Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak memiliki kegiatan kegitan pelengkap sebagai berikut :
Kegiatan Berinteraksi Non Formal
Kegiatan berkumpul dan bersosialisasi bagi pengguna bangunan seperti Lobby, Area bermain, Amphytheater, dan Ruang Kreatifitas (sanggar seni), dll.
Kegiatan Usaha
Melaksanakan Kegiatan Usaha dalam lingkup bangunan ini seperti, restaurant, souvernir, dan bookstore.
Kegiatan Refreshing
Kegiatan yang bersifat relax untuk melepas kepenatan pengguna bangunan seperti taman-taman bermain anak dan melaksanakan kegiatan lomba yang di adakan pihak pengelola untuk anak di ruang terbuka dengan konteks kegiatan kreatif dan bermain mereka.
Kegiatan Servis
Kegiatan bersifat servis untuk kebutuhan pengguna bangunan ini seperti, Parkir, Lobby, tangga, jalur sirkulasi bermain anak dan Lift.
II.2.1.3 Syarat dan Klasifikasi Bangunan Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak
II.2.1.3.a Syarat Bangunan Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak Galeri dan Sanggar Seni yaitu suatu bentuk kegiatan mengunjungi suatu ruangan atau pameran yang memamerkan dan mengkomunikasikan yang bersifat mendidik benda-benda pembuktian material manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.
Beberapa persyaratan terkait yang digunakan untuk mendirikan sebuah galeri dan sanggar seni ini sebagai berikut :
Persyaratan Lokasi Galeri dan Sanggar Seni
Lokasi Galeri dan Sanggar harus strategis, dengan kata lain lokasi harus mudah di capai oleh masyarakat umum.
Lokasi galeri dan sanggar seni harus sehat, yang dimaksud sehat adalah tidak terletak di daerah industri yang banyak polusi udaranya serta bukan berada di daerah tanah berlumpur, rawa atau tanah berpasir.
Element-element iklimnya yaitu memiliki kelembaban udara setidak- tidaknya harus terkotrol mencapai suhu yang netral yaitu antara 55-65 %.
Persyaratan Bangunan
Pembagian ruangan yang diperlukan untuk kepentingan galeri dan sanggar ini, dan juga memperhatikan kelembapan dan sirkulasi udara, agar tidak merusak benda-benda koleksi, dan juga sistem pencahayaan juga sangat berperan penting dalam mendisplay suatu benda.
Syarat-Syarat Umum
Bangunan dikelompokan menurut fungsi dan aktivitasnya: ketenangan, keramaian dan keamanan.
pintu masuk utama (main entrance) adalah untuk pengunjung galeri dan sanggar seni.
Pintu masuk khusus (service entrance) adalah untuk lalu lintas bagian pelayanan, perkantoran, serta ruang-ruang pada bangunan khusus.
Area publik/umum terdiri dari bagnunan utama (pameran tetap dan pameran temporer), auditorium, keamanan/pos jaga, giftshop dan kafetaria, tiket box dan tempat penitipan barang, lobby/ruang istirahat, toilet, taman dan tempat parkir.
Area semi publik terdiri dari bangunan Administrasi (termasuk perpustakaan dan ruang rapat).
Area private terdiri dari Laboraturium konservasi, studio pembuatan miniatur, storage, serta ruangan studi koleksi.
Syarat-Syarat Khusus
Bangunan Utama (Pameran Tetap dan Pameran Temporer) haruslah memuat benda-benda koleksi yang akan dipamerkan, mudah dicapai dari luar maupun dari dalam, dan juga bangunan penerima yang memiliki daya tarik sebagai bangunan pertama yang di kunjungi oleh pengunjung, dan memiliki sistem keamanan yang baik, baik dari segi kontruksi, spesifikasi ruang untuk mencegah rusaknya benda- benda secara alami (cuaca dan lain-lain) maupun dari segi kriminalitas dan pencurian.
Bangunan Auditorium haruslah mudah dicapai oleh umum, dan dapat dipakai untuk ruang pertemuan, diskusi dan ceramah.
Bangunan Administrasi harus memiliki letak yang strategis baik terhadap pencapaian umum maupun bangunan-bangunan lain dan memiliki pintu masuk khusus.
II.2.1.3.b Klasifikasi Bangunan Galeri dan Sanggar kreatifitas Seni Anak Klasifikasi bangunan dapat pandang dari berbagai macam sudut pandang diantaranya sebagai berikut :
Berdasarkan Penyelenggaraanya
Galeri dan Sanggar Swasta, yaitu bangunan yang diselenggarakan dan dikelola oleh swasta.
Galeri dan Sanggar Resmi, yaitu bangunan yang diselenggarakan dan dikelola oleh pemerintah. Bangunan dalam klasifikasi ini terbagi lagi menjadi Galeri dan Sanggar yang di kelola oleh pemerintah daerah dan dikelola oleh pemerintah pusat.
Berdasarkan Jenis Koleksi
Galeri dan Sanggar seni Khusus, gallery jenis ini memiliki koleksi penunjang satu cabang ilmu pengetahuan saja.
Galeri dan Sanggar seni Umum, gallery jenis ini memiliki koleksi penunjang cabang- cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan ilmu pengetahuan sosial.
II.3 Pemilihan Lokasi Proyek
Untuk Proyek bangunan Galeri & Sanggar Seni ini berlokasi di JL.
BULUNGAN RAYA, JAKARTA SELATAN. Dengan pertimbangan bahwa lokasi ini merupakan tempat berkumpulya komunitas-komunitas seni dan tempat berkumpulnya muda-mudi Jakarta.
Gambar 2.1 (Peta Blok M) Gambar 2.2 (Lokasi Tapak)
II.3.1 Kriteria Lokasi Proyek
Di dalam menentukan lokasi tapak/proyek terdapat beberapa kriteria – kriteria sebagai berikut :
Tersedia lahan yang memadai untuk proyek ini.
Kawasan di peruntukan untuk bangunan gallery.
Kemudahan aksesbilitas.
Tersedianya infrastruktur yang memadai.
Lokasi yang familiar untuk anak muda Jakarta.
Tinggkat polusi yang masih rendah.
II.4 Tinjauan Judul Proyek II.4.1 Pengertian Galeri
Galeri adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, terbuka untuk umum, mengumpulkan, merawat dan memamerkan benda-benda yang bersangakutan, yang bertujuan untuk penelitian, pendidikan dan hiburan.
II.4.2 Pengertian Sanggar Seni
Sanggar seni adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk berkegiatan seni. contoh apabila menghasilkan karya berupa benda (patung, lukisan, kerajinan tangan dll) maka proses akhir adalah pemasaran atau pameran.
II.4.3 Pengertian Kreatifitas
Kreatifitas dapat diartikan sebagai proses akhir dari proses imajinasi yang berubah dari tahap konsep kepada tahap realisasi. Imajinasi berada dalam alam pikiran sementara kreatifitas berada pada alam membuat.
Kreatifitas dipicu oleh hal yang bersifat tangible (yang dapat dinyatakan dan kuantitatif) dan intangible (yang tak dapat dinyatakan bahwa itu ada, irrasional).
Skripsi dan Tugas Akhir, Yohan Adi Nugraha, Universitas Kristen Petra Skripsi dan Tugas Akhir, Hardiansyah, Universitas Mercu Buana www.wikipedia.com 7
5
5
6
6
7
II.4.4 Pengertian Seni
Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud ekspresi yang bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio.
II.4.5 Pengertian Anak
Anak adalah seseorang yang belum mencapai tingkat kedewasaan bergantung pada sifat referensinya ialah manusia yang masih kecil. (Sumber:
WJS. Poerdawamiinta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, tahun 1978).
II.4.6 Pengertian Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak
Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak Adalah Suatu lembaga yang bertujuan untuk memamerkan, menampung, dan menjadi fasilitas pendidikan untuk memacu perkembangan daya cipta anak dalam menciptakan karya yang berkualitas dimana lembaga ini bergerak di bidang pendidikan, studi, dan rekreasi, dimana lembaga ini bersifat sosial, tidak mengambil keuntungan, terbuka untuk umum, melayani masyarakat yang akan mendidik dan memperkenalkan jenis seni dan juga sebagai tempat penyaluran mereka pada kreatifitas pada media seni.
II.5 Tinjauan Umum Judul Proyek II.5.1 Galeri
Secara umum galeri adalah tempat memajangkan atau memamerkan suatu karya seni agar para kolektor-kolektor seni maupun masyarakat awam dapat menikmati karya seni.
Menurut ektimologinya kata gallery atau galeri , berasal dari bahasa latin:
Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni.
Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengkomunikasikan karya-kaya seni secara visual yaitu sebagai berikut:
Standar jarak pengamat terhadap objek benda
Tinggi rata-rata manusia Indonesia sehingga pandangan mata dapat mencakup obyek yang dilihat dalam posisi nyaman.
JENIS KELAMIN TINGGI RATA-RATA PANDANGAN MATA
PRIA 165 cm 160 cm
WANITA 155 cm 150 cm
ANAK-ANAK 115 cm 110 cm
TABEL.2.1. Tinggi Rata-rata Manusia
Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya visual art yang berhubungan langsung dengan karya itu sendiri harus memperhatikan environmental control (pengontrolan lingkungan) yaitu dengan :
Climate Control
Temperature and Relative Humidity
Air Filtration (penyaringan udara)
Light
II.5.2 Sanggar Seni
Sanggar seni termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Sanggar seni biasanya didirikan secara mandiri atau perorangan. Menurut Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Namun terkadang ada kerancuan pemahaman tentang sanggar dan kursus, karena pada dasarnya ada beberapa hal yang sama antara kursus dan sanggar seperti:
1. Sama-sama merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah 2. Berdiri secara mandiri atau biasanya milik perorangan
3. Sama-sama terjadi kegiatan pembelajaran
4. Waktu pembelajaran atau pelatihan relative singkat dll
II.5.3 Kreatifitas Anak
Individu kreatif dengan sendirinya memiliki motivasi dalam dirinya atau motivasi intrinsik yang kuat untuk menghasilkan ide atau karya dalam memuaskan diri bukan karena tekanan dari luar. Motivasi dalam diri atau intrinsik tercipta dengan sendirinya yang mendorong timbulnya kreativitas dan itu akan berlangsung dalam kondisi-kondisi mental tertentu (Amabile dalam Suratno, 1990: 10).
II.5.3.1 Karakteristik Anak Kreatif
Paul Torrance dari Universitas Georgia dalam Suratno (2005: 11) menyebutkan karakteristik tindakan kreatif anak adalah sebagai berikut :
Anak kreatif belajar dengan cara-cara yang kreatif
Anak kreatif memiliki rentang perhatian yang panjang terhadap hal yang membutuhkan usaha kreatif.
Anak kreatif memiliki kemampuan mengorganisasikan yang menakjubkan.
Anak kreatif dapat kembali kepada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat dari cara yang berbeda.
Anak kreatif belajar banyak melalui fantasi, dan memecahkan permasalahan dengan menggunakan pengalamannya.
Anak kreatif menikmati permainan dengan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang alami.
II.5.3.2 Perkembangan Anak Kreatif terhadap Lingkungan
Hurlock (1993 : 38) membagi perkembangan anak dalam beberapa periode, anak TK masuk dalam periode masa kanak-kanak dini (2 tahun sampai 6 tahun), usia prasekolah. Pada periode ini anak berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar menyesuaikan diri secara sosial. Sedangkan Jean Piaget yang membagi perkembangan manusia dari aspek kognisi menempatkan usia prasekolah pada periode praoperasional.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Usia Anak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
8
8
Gambar 2.3. Bagan Lingkungan yang mempengaruhi Perkembangan Anak
Pada anak usia prasekolah ini, persepsi visual menjadi lebih efektif dan anak dapat mempertahankan konsentrasi dalam jangka waktu yang lebih lama. Dalam masa perkembangannya menjadi dewasa banyak fakktor yang mempengaruhinya.
II.5.4 Karakteristik Seni kepada Anak
II.5.4.1 Bidang Seni untuk Anak
Beberapa kategori seni yang akan di aplikasikan kedalam proyek serta tinjauan berdasarkan survei lapangan, yang tergolongkan seni untuk anak di antaranya :
1. Seni lukis (gambar) 2. Seni musik
II.5.4.1.1 Pengertian Bidang Seni untuk Anak
Seni Lukis
Seni lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau bahan lainnya.
Seni Musik
Ilmu atau seni menyusun nada atau suara yang diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan.
II.5.4.2 Karakteristik Anak
II.5.4.2.1 Perkembangan Anak terhadap Bentuk
Tulisan mengenai perkembangan kemampuan persepsi anak ini diambil dari hasil percobaan dengan menggunakan Terman-Merril Test dan percobaan yang dilakukan oleh Piaget dan Vernon (1977:207), sebagai berikut :
II.5.4.2.2 Perkembangan Anak terhadap Warna
Pada mulanya anak dapat membedakan warna-warna primer secara psikologis. Pada umur 2 tahun sudah dapat sudah dapat membedakan warna merah, biru, kuningh, dan hijau. Demikian pula pada usia 4-7 tahun, asosiasi warna mereka masih belum lepas dari benda-benda nyata yang sering dilihat sehari-hari.
Bila menggambar pohon digunakan warna coklat, biru untuk langit, hijau untuk daun, dan sebagainya. Anak sulit menerima warna yang mempunyai arti perlambangan, tetapi masih dihubungkan dengan warna-warna dalam kehidupan
NO Umur Karakteristik Usia Anak terhadap Bentuk
1 4 Pada mulanya anak-anak sukar membedakan bentuk-bentuk yang hampir serupa. Kemauan untuk membedakan baru mulai tampak berkembang untuk bisa membedakan 8-10 bentuk, akan tetapi mereka tidak dapat mengingat bentuk itu sendiri.
2 5 Anak-anak mulai dapat membedakan bentuk-bentuk yang lebih sulit.
3 6-7 Pengamatan mereka mulai sistematis dan mempunyai perasaan yang lebih baik mengenai hubungan bentuk. Daya khayal yang berlebihan mulai berkurang. Mereka mengamati bentuk keseluruhan dan bagian detail secara terpisah, dan hanya dapat mengamatibagian yang lebih menonjol.
4 8-9 Sudah dapat melihat hubungan-hubungan bagian bentuk menjadi satu kesatuan yang utuh. Masih ada perbedaan kemampuan secara individu pada anak seusia ini. Mereka belum bisa melihat hal-hal yang menyangkut ruang, objek hanya dilihat tanpa melihat dimana objek itu diletakkan.
5 9-11 Mereka sudah mengenal benda nyata dengan bentuk-bentuk yang benar. Perhatian pada objek sudah mendetail, demikian pula kemampuan dalam mengamati ruang.
6 11-12 Anak-anak sudah mulai dapat merasakan gambar-gambar seperti suasana sebenarnya.
Tabel 2.2. Karakteristik pengamatan Anak mengenai Bentuk
II.6 Faktor Timbulnya Proyek II.6.1 Faktor Umum
Kebutuhan akan wadah yang menampung bakat kreatifitas anak.
Peningkatan kualitas hasil karya anak-anak Jakarta.
Semakin banyak anak-anak yang bergelut di dunia seni.
Mempromosikan hasil karya-karya seni yang kreatif ke khalayak umum.
II.6.2 Faktor Khusus
Membantu program pemerintah dalam penyedian sarana budaya dan seni.
Dibutuhkannya fasilitas yang menyangkut dengan bakat-bakat seni anak di Jakarta.
Menciptakan bangunan galeri dan sanggar seni yang berkualitas dan bermanfaat.
Menciptakaan bangunan galeri dan sanggar seni sebagai pusat seni edukatif untuk anak-anak di Jakarta.
II.7 Karakteristik Proyek
Beberapa karakteristik yang terkait dengan judul proyek, seperti : Lokasi
Lokasi harus sesuai dengan peruntukan yaitu sarana budaya dan seni, lokasi harus terbebas dari pencemaran udara dalam artian tidak berada di sekitar kawasan industri. Aksesbelitas harus strategis agar mudah di kunjungi oleh masyarakat umum.
Pengguna Bangunan
Pengguna bangunan ini umumnya para pelaku seni, pengelola, staff dan masyarakat umum yang berkunjung.
Keadaan Galeri dan Sanggar seni di Indonesia
Galeri dan Sanggar di indonesia kurang mendapat perhatian dari masyarakat maka lokasi yang di pilih harus pada tempat-tempat mudah di kenali orang.
Desain
Dengan pendekatan desain “Ruang Eksploratif” namun tetap mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan pengguna, bangunan juga harus dapat menunjang kebutuhan penggunanya sehingga sesuai dengan kegunaanya sebagai Galeri dan Sanggar seni yang berkualitas.
Trend Arsitektur
Mengacu kepada perkembangan Zaman dan kemajuan teknologi, bangunan memiliki trend arsitektur modern namun tetap mempertimbangkan unsur Ruang Eksploratif dalam penerapanya untuk anak-anak dan keluarga.
II.8 Studi Banding Judul Setara
Dalam merancang gedung Galeri dan Sanggar seni yang nyaman dengan aliran “Ruang Eksploratif” di butuhkan beberapa project yang sama yang dapat menjadi acuan atau sebagai bahan pertimbangan dalam konsep perancangan, sehingga garis besar dalam merancang gallery dapat terlakasana dengan baik, dilihat dari yang sebelumnya, sebuah gedung yang mengarahkan pada fungsi yang bersifat kreatif dan mengacu perbandingan meski bangunan ini tidak sesuai karakter bangunannya, bangunan itu ialah “Kandank Jurank Doank (KJD)”.
Kandank Jurank Doank
Dik Doank adalah pendiri Kandank Jurank Doank (KJD). Awalnya KDJ adalah sebuah komunitas kreativitas berdiri tahun 1993,yang beralamat di KOMPLEK SAWAH INDAH blok Q no 14 CIPUTAT TANGERANG, namun banyak yang menyebutnya sekolah alam. Cukup lama untuk sebuah sekolah gratis yang menerima murid dari segala kalangan. Jadwal belajarnya dari hari Senin sampai Jumat. Tes untuk masuk ke KJD dibuka setahun sekali, sama seperti sekolah umum. Menurut Dik Doank, siapa saja bisa ikut di sini, asalkan niat untuk belajar.
Gambar.2.4.Foto-foto studi lapangan di Kandank Jurank Doank Ciputat-Tangerang
Terdapat panggung, studio, ruang multimedia, kolam ikan, arena bermain, dan lapangan untuk olah raga Tak ada kurikulum dan silabus, yang ada hanya bidang keterampilan yang bebas dipilih dan tekuni, Materi yang tak ada di sekolah umum ada di sana. Pengajarnya berbeda-beda, bisa siapa saja yang merelakan ilmunya dibagi pada peserta belajar. Para pengajar di sini adalah para relawan yang peduli dengan masalah pendidikan dan mempunyai niat untuk membangun anak Indonesia.
Gambar.2.5.Foto-foto studi lapangan di Kandank Jurank Doank Ciputat-Tangerang