• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Mengelola UKM Di Sidoarjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Mengelola UKM Di Sidoarjo"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Mengelola UKM

Di Sidoarjo

Nurul Chotimah [email protected]

Lilis Ardini

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perhatian atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo. Kemudian untuk mengetahui apakah pemahaman atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo. Dan yang terakhir adalah untuk mengetahui apakah ingatan atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan variabel bebas yaitu perhatian, pemahaman, ingatan. Sedangkan variabel terikatnya adalah keberhasilan mengelola UKM.

Populasinya adalah manajer dalam UKM, sedangkan obyeknya adalah UKM diSidoarjo. Teknik pengambilan sample ini adalah sampling jenuh dan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer SPSS 17.0. Berdasarkan hasil uji t didapati hasil bahwa perhatian atas informasi akuntansi (X1) mampu memberikn pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberhasilan mengelola UKM (Y). Sedangkan pemahaman atas informasi akuntansi (X2) mampu memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberhasilan mengelola UKM (Y). Dan hasil uji t untuk ingatan atas informasi akuntansi (X3) mampu memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberhasilan mengelola UKM (Y).

Kata Kunci : Persepsi Manajer, Informasi Akuntansi, Usaha Kecil Menengah

ABSTRACT

The purpose of this research is firstly, to find out whether the attention to accounting information has positive influence to the success of managing small and medium enterprise in Sidoarjo. Secondly, to find out whether the understanding of accounting information has positive influence to the success of managing small and medium enterprise in Sidoarjo. Finally, to find out whether the memory of accounting information has positive information to the success of managing small and medium enterprise in Sidoarjo.This research uses quantitative research type with independent variables: attention, understanding, and memory. The dependent variable is the success of managing small and medium enterprise in Sidoarjo. The sample collection technique is the saturated

(2)

2

sampling by using multiple linear regression analysis with computerized instrument SPSS 17.0. Based on the result of t-test it has been found that the attention on accounting information (X1) can give significant influence to the success of managing small and medium enterprise (Y). The understanding on accounting information (X2) can give positive and significant influence to the success of managing small and medium enterprise (Y). The result of t-test for memory on accounting information (X3) can give positive and significant influence to the success of managing small and medium enterprise (Y).

Keywords: Manager’s Perception, Accounting Information, Small and Medium Enterprise

PENDAHULUAN

Pada saat ini persaingan bisnis semakin ketat dan semakin sulit sehingga perusahaan yang unggul dan orang- orang yang berpotensi tinggi sajalah yang mampu memenangkan persaingan.Salah satu jalan yang belum banyak tersentuh tangan masyarakat adalah sektor UKM (Usaha Kecil Menengah). Namun, pada saat ini kebanyakan para pengusaha kecil dan menengah berangkat dari usaha turun menurun milik keluarga pada kalangan menengah kebawah,sehingga pemilik usaha diharapkan mampu mengembangkan potensi diri,mampu berkreasi,dan mampu berinovasi untuk mengembangkan usaha ke tingkat yang lebih tinggi.

UKM (Usaha Kecil Menengah) saat ini sangat membantu perkemabangan ekonomi di suatu Negara khususnya Indonesia.Padatnya penduduk di Indonesia dan sedikitnya lowongan pekerjaan di Indonesia membuat UKM memiliki peran penting dalam membantu negara memperluas lapangan pekerjaan di Indonesia dan mengurangi tingkat pengangguran,UKM (Usaha Kecil Menengah) juga selalu menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi kebutuhan rakyat banyak baik dikalangan bawah, menengah, maupun dikalangan atas bisa menikmati produk dari usaha kecil menengah (UKM).

Tetapi kebanyakan UKM(Usaha Kecil Menengah)di Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah yang terletak pada proses administrasi dan masalah pengelolaan keuangan dalam usaha tersebut. Pemilik/manajer usaha kecil menengah (UKM) masih belum bisa memahami proses administrasi ataupun proses pencatatan akuntansi didalam usahanya. Sehingga, pemilik/manajer usaha kecil menengah (UKM) masih mencatat keuangan usaha dengan cara sederhana atau seadanya. Dengan demikian selain terampil dalam bidang usaha manajer/

pemilik UKM (Usaha Kecil Menengah) diharapkan mampu memahami proses pengelolaan keuangan dalam usaha tersebut.

Informasi merupakan data yang berguna bagi manajer/pemilik perusahaan yang di peroleh dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan serta tindakan manajer/pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM). Selain itu, informasi akuntansi juga sebagai dasar untuk menilai suatu kinerja atau kemampuan perusahaan dalam aktivitas usahanya. Penggunaan informasi akuntansi itu untuk menentukan perencanaan strategi, pengawasan manajemen, dan pengawasan operasional.

Informasi akuntansi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, namun

(3)

3

kebanyakan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia masih banyak memiliki kelemahan tentang informasi akuntansi, bahkan beberapa pemilik/manajer Usaha Kecil Menengah (UKM) belum mengerti apa fungsi dari informasi akuntansi.

Selain itu, Informasi akuntansi juga bermanfaat untuk mengetahui perkembangan usaha dan keuntungan yang di peroleh perusahaan pada periode tertentu.

Agar dapat menunjang keberhasilan dalam mengelola usaha, seorang manajer/pemilik usaha harus mampu memperhatikan, memahami dan mengingat informasi akuntansi untuk kepentingan perusahaan. Persepsi manajer/pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM) atas informasi akuntansi berperan penting dalam penglolaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Manajer yang memiliki persepsi dan pengalaman atas informasi akuntansi, maka diharapkan semakin baik kemampuan manajer/pemilik UKM dalam mengelola usahanya. Maka, seorang manajer/pemilik usaha harus berani belajar dari pengalaman baik pengalaman diri sendiri atau pengalaman orang lain dan juga manajer/pemilik usaha harus bisa mengambil pelajaran dari sebuah kegagalan maupun keberhasilan di masa- masa yang lalu untuk diperbaiki dikemudian hari.

Pengetahuan manajer perusahaan kecil tentang informasi akuntansi khususnya akuntansi umumnya sangat kurang sekali, maka sebaiknya pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan training tentang akuntansi untuk membantu mengatasi kendala yang dihadapi oleh sebagian besar manajer/pemilik Usaha Kecil Mennengah (UKM). Sehingga, dengan adanya peningkatan pemahaman melalui penyuluhan, pembinaan dan training tentang akuntansi tersebut diharapkan akan meningkatkan kemampuan manajer perusahaan kecil dalam mengelola perusahaannya (Kiryanto, Dedi Rusdi dan Sutapa : 2001).

Informasi akuntansi diharapkan dapat di terapkan oleh manajer/pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam pengelolaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan banyak memberikan manfaat dan sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Standart Akuntansi Keuangan (SAK) dijadikan pedoman dalam menyusun laporan keuangan dalam perusahaan. Namun, kebanyakan manajer/pemilik usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia memiliki kemampuan yang lemah bahkan belum mengerti tentang Informasi akuntansi membuat manajer/pemilik usaha kecil menengah (UKM) membutuhkan jasa akuntan public. Tetapi tindakan tersebut dapat menimbulkan biaya yang lebih besar bagi UKM dibandingkan dengan manfaat yang dihasilkan.

Melihat begitu banyak peran persepsi manajer/pemilik atas manfaat informasi akuntansi dalam pengelolaan Usaha Kecil Menengah (UKM), maka melalui penelitian ini ingin mencari suatu kejelasan tentang pengaruh persepsi manajer/pemilik perusahaan sebagai orang yang berperan penting dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) atas pemahaman informasi akuntansi untuk keberhasilan Usaha Kecil Menengah (UKM).

(4)

4 Perumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diajukan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :1)Apakah perhatian manajer atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo? 2)Apakah pemahaman manajer atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo? 3)Apakah ingatan manajer atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo?

Tujuan Penelitian :

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan pada penelitian ini sebagai berikut :1)Untuk mengetahui apakah perhatian atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo. 2)Untuk mengetahui apakah pemahaman atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo. 3)Untuk mengetahui apakah ingatan atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo?

LANDASAN TEORI

Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM)

Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil memiliki peran sentral dalam perekonomian Indonesia. Selain itu Usaha Kecil Menengah (UKM) juga salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara maupun Daerah karena Usaha Kecil Menengah sangat membantu pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru. Menurut keputusan Presiden RI No.99 Tahun 1998 menyatakan bahwa Usaha Kecil Menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. (Keppres,1998:99,Undang-UndangUKM, http:/ceputelecenter.fileswordpress.com).

Pengertian Informasi Akuntansi

Informasi Akuntansi sebagi informasi kuantitatis tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan- pilihan diantara alternatif- alternatif tindakan (Belkaoui, 2000). Informasi Akuntansi itu digunakan untuk perencanaan strategis, pengawasan manajemen, dan pengawasan operasional (Sofyan Syafri Harahap, 2007).

Pada dasarnya informasi akuntansi bersifat keuangan, terutama digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan implementasi keputusan- keputusan perusahaa. Agar data keuangan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak eksternal dan internal perusahaan, maka data tersebut harus disusun dalam bentuk yang sesuai. Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu (Mulyadi, 1995 : 15): (a) informasi operasi; (b) informasi akuntansi manajemen; dan (c) informasi akuntansi keuangan (SAK ETAP, 2009).

(5)

5

Pengertian Persepsi manajer atas Informasi Akuntansi

Persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang didalam memahami informasi dalam lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman (miftha toha 1993; 141). Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran unik terhadap situai. Gibson, Ivancevich, Donelly yang dialih bahasakan oleh Djakarsih (1990; 56) dalam Ira purwati; 2012 menyatakan bahwa persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya. Pengukuran dalam persepsi manajer atas informasi akuntansi terdiri dari tiga item (Ira Purwati; 2012) yang mencakup antara lain: a)Perhatian atas informasi akuntansi yaitu Perhatian yaitu tingkat pandangan manajer terhadap sejauh mana mereka memberikan perhatian atas hal- hal yang berkaitan dengan akuntansi keuangan.b)Pemahaman atas informasi akuntansi yaitu Pemahaman yaitu tingkat pandangan manajer terhadap sejauh mana mereka memahami hal- hal yang berkaitan dengan akuntansi keuangan.c)Ingatan atas informasi akuntansi yaitu Ingatan yaitu tingkat pandangan manajer terhadap sejauh mana kemampuan mereka untuk mengingat hal-hal yang berkaitan dengan akuntansi keuangan.

Keterkaitan Antara Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Mengelola Usaha Kecil dan Menengah

Dalam pengelolaan uasah kecil dan menengah seorang manajer/ pemilik usaha kecil dan menengah sebaiknya memiliki perhatian atas informasi akuntansi yang ada didalam usaha yang mereka jalankan. Dalam menghadapi persaingan bisnis manajer/ pemilik usaha diharapkan mampu memberi perhatian pada pengelolaan usahanya seperti memperhatikan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Manajer/ pemilik usaha yang memahami informasi akuntansi diharapkan dapat mengawasi penyusunan akuntansi yang baik dan benar yang sesuai dengan standart yang ada (SAK) di Indonesia dalam usaha yang dikelolanya agar tidak ada kesalahan dan kecurangan.

Dengan demikian, pemahaman seorang manajer/ pemilik usaha sangatlah penting dalam memahami bentuk dan isi laporan keuangan bahwa informasi yang diperoleh cukup jelas dan dapat dipercaya, prinsip- prinsip SAK, dan penerapan SAK dalam pemahaman manajer atas informasi akuntansi (Purwati, Ira ; 2012).

Manajer/ pemilik usaha juga harus memiliki semangat dalam mengingat apa yang telah dipelajari khususnya dalam informasi akuntansi yang digunakan dalam pengelolaan usaha. Dengan demikian ingatan manajer/ pemilik usaha sangatlah penting dalam mengingat bentuk laporan, prinsip- prinsip SAK, serta penerapan SAK dalam pemahaman manajer atas informasi akuntansi (Purwati, Ira

; 2012).

Persepsi manajer atas informasi akuntansi berbeda- beda dari yang satu dengan yang lain. Dengan perbedaan persepsi yang dimiliki manajer dalam mengelola usahanya maka disetiap perusahaan memiliki ciri dan kualitas yang berbeda juga. Dengan semakin baik persepsi yang dimiliki manajer atas informasi keuangan, maka dapat menunjang atau meningkatkan keberhasilan dalam mengelola perusahaannya.

(6)

6 Rerangka Pemikiran

Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan hasil sementara terhadap suatu masalah yang akan diteliti, kemudian hipotesis tersebut harus diuji dan dibuktikan kebenarannya, Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)Perhatian manajer atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo. 2)Pemahaman manajer atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo. 3)Ingatan manajer atas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap keberhasilan mengelola usaha kecil dan menengah di Sidoarjo.

METODE PENELITIAN

Definisi operasional variabel penelitian adalah untuk memberikan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel-variabel penelitian diukur. Variabel beserta definisi operasional yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Perhatian atas informasi akuntansi (X1) yaitu Perhatian atas informasi akuntansi merupakan tingkat perhatian manajer/pemilik usaha terhadap sejauh mana mereka memberikan perhatian atas hal- hal yang berkaitan dengan informasi akuntansi (Ira Purwati; 2012). 2)Pemahaman atas informasi akuntansi (X2) yaitu Pemahaman atas informasi akuntansi merupakan tingkat pemahaman manajer/pemilik usaha terhadap sejauh mana mereka memahami informasi akuntansi yang baik dan benar dalam pengelolaan usahanya (Ira Purwati; 2012).

3)Ingatan atas informasi akuntansi (X3) yaitu Ingatan atas informasi akuntansi merupakan tingkat ingatan manajer/pemilik usaha terhadap sejauh mana mereka mampu mengingat sistem pencatatan akuntansi dalam usaha yang dikelolanya (Ira Purwati; 2012). 4)Keberhasilan mengelola Usaha Kecil Menengah (Y) yaitu Keberhasilan mengelola usaha kecil menengah merupakan keberhasilan pengelolaan usaha yang dapat dilihat dari adanya kelangsungan hidup usaha dan peningkatan kekayaan perusahaan diluar pinjaman, seperti kenaikan laba dan modal sendiri.

Perhatian atas informasi akuntansi (X1) Pemahaman atas informasi akuntansi (X2) Ingatan atas informasi akuntansi (X3)

Keberhasilan mengelola Usaha Kecil Menengah.

(Y)

(7)

7 Identifikasi Variabel

Variabel terikat (Dependent) adalah Keberhasilan mengelola Usaha Kecil Menengah (Y). Sedangkan variable bebas Arikunto (1998: 99) adalah variable yang dimanipulasi secara sistematis :1)Perhatian atas Informasi Akuntansi (X1), 2)Pemahaman atas Informasi Akuntansi (X2), 3)Ingatan atas Informasi Akuntansi(X3)

Populasi dan Sampel

Sugiyono (2008:115) Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Dalam penelitian ini yang ditetapkan sebagai populasi adalah semua manajer/pemilik Usaha Kecil Menengah dalam bidang sepatu di Sidoarjo khususnya pada Kecamatan Gedangan. Sedangkan obyek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak di bidang sepatu di Sidoarjo.

Sugiyono (2001: 61) sampling jenuh (sensus) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Semua manajer/pemilik usaha kecil menengah dalam bidang sepatu di Sidoarjo khususnya didaerah Gedangan akan dijadikan sampel pada penelitian ini.

Sehingga, penelitian ini menggunakan sampling jenuh (sensus) dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sample.

Teknik Analisis

Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Beberapa uji yang dilakukan antara lain: Uji Validitas, Uji Reabilita, Uji t dan Uji f.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan jabatan dalam UKM menunjukkan bahwa semua responden adalah manajer atau pemilik UKM. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa responden pria sebanyak 23 orang (71.88 %) dan responden wanita sebanyak 9 orang (28.12 %). Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan terakhir SD / SMP sebanyak 3 orang (9.38 %), responden dengan pendidikan terakhir SLTA sebanyak 21 orang (65.63 %), dan responden dengan pendidikan terakhir SLTA sebanyak 8 orang (25 %).

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dari kuesioner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor total variabel (Ghozali, 2001:135).

(8)

8

Uji validitas pengukuran menggunakan angka rata-rata dari hasil korelasi yang dianalisis. Hasil analisis atas validitas masing-masing variabel dalam penelitian yang terdiri dari:1)Perhatian Atas informasi Akuntansi (X1) menunjukkan bahwa item pernyataan pada variabel Perhatian Atas informasi Akuntansi (X1) semuanya adalah valid, karena nilai pearson correlation (rhitung) yang dihasilkan lebih besar dari 0,30. 2)Pemahaman Atas Informasi Akuntansi (X2) menunjukkan bahwa item pernyataan pada variabel Pemahaman Atas Informasi Akuntansi (X2) semuanya adalah valid, karena nilai pearson correlation (rhitung) yang dihasilkan lebih besar dari 0,30. 3)Ingatan Atas Informasi Akuntansi (X3) menunjukkan bahwa item pernyataan pada variabel Ingatan Atas Informasi Akuntansi (X3) semuanya adalah valid, karena nilai pearson correlation (rhitung) yang dihasilkan lebih besar dari 0,30. 4)Keberhasilan Mengelola Usaha Kecil Menengah (Y) menunjukkan bahwa item pernyataan pada variabel Keberhasilan Mengelola Usaha Kecil Menengah (Y) semuanya adalah valid, karena nilai pearson correlation (rhitung) yang dihasilkan lebih besar dari 0,30.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001:132).

Uji reliabilitas suatu data dilihat dari Koefisien Cronbach’s Alpha. Hasil analisis atas reliabilitas masing-masing variabel dalam penelitian yang terdiri dari:

Perhatian Atas informasi Akuntansi (X1) , Pemahaman Atas Informasi Akuntansi (X2) , Ingatan Atas Informasi Akuntansi (X3), Keberhasilan Mengelola Usaha Kecil Menengah (Y) menunjukkan signifikan untuk semua variabel yang diuji, dimana semua nilai Cronbach’s Alpha (ralpha)yang dihasilkan lebih besar dari 0,60 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisa ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi manajer atas informasi akuntansi (X) yang terdiri dari Perhatian Atas informasi Akuntansi (X1), Pemahaman Atas Informasi Akuntansi (X2), Ingatan Atas Informasi Akuntansi (X3) terhadap Keberhasilan Mengelola Usaha Kecil Menengah (Y). Hasil analisis menunjukkan menunjukkan Nilai 0 sebesar = 0,627 yang berarti terdapat pengaruh persepsi manajer atas informasi akuntansi (X) yang terdiri dari perhatian (X1), pemahaman (X2) dan ingatan (X3) terhadap keberhasilan mengelola UKM (Y).

Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui seberapa besar keterikatan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) secara bersama- sama, sedangkan koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Hasil perhitungan dengan SPSS 17.0 didapati bahwa koefisien korelasi berganda (R) adalah = 0,793, yang berarti lebih besar dari 0,5 dan nilainya tinggi sehingga

(9)

9

menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel bebas yaitu persepsi manajer atas informasi akuntansi (X) yang terdiri dari perhatian (X1), pemahaman (X2) dan ingatan (X3) dengan variabel terikat yaitu keberhasilan mengelola UKM (Y) cukup erat. Koefisien determinasi berganda (R2) adalah 0,629, yang berarti bahwa variabel bebas yaitu persepsi manajer atas informasi akuntansi (X) mampu menjelaskan dan memberikan pengaruh terhadap variabel terikat yaitu keberhasilan mengelola UKM (Y) sebesar 62,9 %.

Hasil Analisis dan Hasil Uji Hipotesis

Pengujian terhadap data dilakukan dengan uji analisis regresi linier berganda. Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang peneliti ajukan maka perlu diadakan pengujian hasil analisa tersebut dengan menggunakan uji F dan uji t. Hasil perhitungan uji f menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 15,856.

Sedangkan menghitung level of signifikan () sebesar 5 %, sehingga diketahui Ftabel (2,92) yang berarti berpengaruh signifikan.

Sedangkan Hasil perhitungan uji t untuk (X1) Terhadap (Y) menunjukkan thitung sebesar 2.942. Menggunakan taraf signifikansi sebesar  = 0,05/2 = 0,025 sehingga ttabel diketahui sebesar 2,0484 yang berarti berpengaruh signifikan dan positif. Uji t untuk (X2) Terhadap (Y) menunjukkan thitung sebesar 3,944.

Menggunakan taraf signifikansi sebesar  = 0,05/2 = 0,025 sehingga ttabel

diketahui sebesar 2,0484 yang berarti mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif. Dan uji t untuk (X3) Terhadap (Y) menunjukkan thitung sebesar 2,633.

Menggunakan taraf signifikansi sebesar  = 0,05/2 = 0,025 sehingga ttabel

diketahui sebesar 2,0484 yang berarti mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif.

Pembahasan

Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi (X) yang terdiri dari Perhatian (X1), Pemahaman (X2) dan Ingatan (X3) secara bersama-sama terhadap Keberhasilan Mengelola UKM (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji F, menunjukkan adanya pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas yaitu persepsi manajer atas informasi akuntansi (X) yang terdiri dari perhatian (X1), pemahaman (X2) dan ingatan (X3) terhadap variabel terikat yaitu keberhasilan mengelola UKM (Y) di Sidoarjo. Hal ini dapat diartikan bahwa jika persepsi manajer atas informasi akuntansi semakin baik maka keberhasilan mengelola UKM di Sidoarjo akan semakin tinggi, sebaliknya jika persepsi manajer atas informasi akuntansi semakin jelek maka keberhasilan mengelola UKM di Sidoarjo akan semakin rendah.

Kenyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Purwati, Ira ; 2012) yang menyatakan bahwa persepsi manajer atas informasi akuntansi berbeda- beda dari yang satu dengan yang lain. Dengan perbedaan persepsi yang dimiliki manajer dalam mengelola usahanya maka disetiap perusahaan memiliki ciri dan kualitas yang berbeda juga. Dengan semakin baik persepsi yang dimiliki manajer atas informasi keuangan, maka dapat menunjang atau meningkatkan keberhasilan dalam mengelola perusahaannya.

(10)

10

Pengaruh Perhatian Atas Informasi Akuntansi (X1) secara sendiri - sendiri Terhadap keberhasilan Mengelola UKM (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diketahui bahwa secara sendiri - sendiri perhatian atas informasi akuntansi (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan mengelola UKM (Y). Hal ini dapat diartikan bahwa jika perhatian atas informasi akuntansi (yang meliputi: perhatian pada bentuk laporan keuangan, perhatian pada isi laporan keuangan, perhatian pada karakteristik laporan keuangan (dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan), Saya tidak mengetahui secara mendalam istilah Standar Akuntansi Keuangan (SAK), dan perhatian pada pencatatan akuntansi yang penting dalam UKM yang saya jalankan) mampu memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberhasilan mengelola UKM di Sidoarjo.

Hal ini dapat diartikan bahwa jika perhatian atas informasi akuntansi di UKM Sidoarjo semakin baik, maka keberhasilan mengelola UKM di Sidoarjo juga semakin tinggi, begitu juga sebaliknya jika perhatian atas informasi akuntansi di UKM Sidoarjo semakin jelek, maka keberhasilan mengelola UKM di Sidoarjo juga semakin rendah.

Kenyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ira Purwati (2012) yang menyatakan bahwa dalam pengelolaan uasah kecil dan menengah seorang manajer/ pemilik usaha kecil dan menengah sebaiknya memiliki perhatian atas informasi akuntansi yang ada didalam usaha yang mereka jalankan.

Pengaruh Pemahaman Atas Informasi Akuntansi (X2) secara sendiri - sendiri Terhadap keberhasilan Mengelola UKM (Y)

Hasil uji t untuk Pemahaman Atas Informasi Akuntansi (X2), diketahui bahwa secara sendiri - sendiri Pemahaman Atas Informasi Akuntansi (X2) berpengaruh terhadap keberhasilan Mengelola UKM (Y). Hal ini dapat diartikan bahwa jika Pemahaman Atas Informasi Akuntansi (yang meliputi: pemahaman pada bentuk laporan keuangan, pemahaman pada isi laporan keuangan, pemahaman pada informasi akuntansi keuangan, pemahaman pada prinsip- prinsip atau Standart Akuntansi Keuangan (SAK), dan UKM saya menerapkan apa yang terdapat dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK)) mampu memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberhasilan Mengelola UKM di Sidoarjo.

Jika pemahaman atas informasi akuntansi di UKM Sidoarjo semakin baik, maka tingkat keberhasilan Mengelola UKM di Sidoarjo juga semakin tinggi, begitu juga sebaliknya jika pemahaman atas informasi akuntansi di UKM Sidoarjo semakin jelek, maka tingkat keberhasilan Mengelola UKM di Sidoarjo juga semakin rendah.

Kenyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ira Purwati (2012) yang menyatakan bahwa seorang manajer / pemilik usaha kecil dan menengah diharapkan memiliki kemampuan dalam memahami informasi akuntansi khususnya dalam penyususnan akuntansi yang di operasikan dalam usaha kecil menengah tersebut yang digunakan manajer/ pemilik usaha sebagai pencatatan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Manajer/ pemilik

(11)

11

usaha yang memahami informasi akuntansi diharapkan dapat mengawasi penyusunan akuntansi yang baik dan benar yang sesuai dengan standart yang ada (SAK) di Indonesia dalam usaha yang dikelolanya agar tidak ada kesalahan dan kecurangan. Dengan demikian, pemahaman seorang manajer/ pemilik usaha sangatlah penting dalam memahami bentuk dan isi laporan keuangan bahwa informasi yang diperoleh cukup jelas dan dapat dipercaya, prinsip- prinsip SAK, dan penerapan SAK dalam pemahaman manajer atas informasi akuntansi.

Pengaruh Ingatan Atas Informasi Akuntansi (X3) secara sendiri - sendiri Terhadap keberhasilan Mengelola UKM (Y)

Hasil uji t untuk Ingatan Atas Informasi Akuntansi (X3), diketahui bahwa secara sendiri - sendiri Ingatan Atas Informasi Akuntansi (X3) berpengaruh terhadap keberhasilan Mengelola UKM (Y). Hal ini dapat diartikan bahwa jika Ingatan Atas Informasi Akuntansi (yang meliputi: mengingat bentuk laporan keuangan, mengingat isi laporan (Keteraturan. Kerapian, keamanan, kemudahan dibaca, kemudahan ditelusuri), dan mengingat informasi akuntansi keuangan yang saya peroleh) mampu memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberhasilan Mengelola UKM di Sidoarjo.

Jika ingatan atas informasi akuntansi di UKM Sidoarjo semakin baik, maka tingkat keberhasilan mengelola UKM di Sidoarjo juga semakin tinggi, begitu juga sebaliknya jika ingatan atas informasi akuntansi di UKM Sidoarjo semakin jelek, maka tingkat keberhasilan Mengelola UKM di Sidoarjo juga semakin rendah.

Kenyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ira Purwati (2012) yang menyatakan bahwa seorang manajer/ pemilik usaha yang memiliki kreatifitas dan ingatan yang baik dapat menunjang atau meningkatkan keberhasilan usaha yang di kelolanya. Manjer/ pemilik usaha yang mempunyai semangat untuk memajukan usahanya maka akan berfikir dan berkreasi agar usaha yang di kelolanya menghasilkan barang/ jasa yang memiliki perbedaan dengan barang/ jasa dari perusahaan lain.

Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sesuai tujuan hipotesis dengan menggunakan regresi linier berganda, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif pada variabel bebas (persepsi manajer atas informasi akuntansi (X) yang terdiri dari perhatian atas informasi akuntansi (X1), pemahaman atas informasi akuntansi (X2) dan ingatan atas informasi akuntansi (X3)) terhadap variabel terikat (keberhasilan mengelola UKM) di Sidoarjo. Sehingga dapat di simpulkan jika persepsi manajer atas informasi akuntansi semakin baik maka keberhasilan mengelola UKM di Sidoarjo akan semakin tinggi, sebaliknya jika persepsi manajer atas informasi akuntansi semakin jelek maka keberhasilan mengelola UKM di Sidoarjo akan semakin rendah.

Sedangkan Dalam pengujian dengan menggunakan uji T antara perhatian atas informasi akuntansi (X1) dengan keberhasilan mengelola UKM (Y) dapat diketahui bahwa perhatian atas informasi akuntansi (X1) mempunyai pengaruh

(12)

12

yang signifikan dan positif terhadap keberhasilan mengelola UKM (Y) di Sidoarjo. Yang kedua ialah antara pemahaman atas informasi akuntansi (X2) dengan keberhasilan mengelola UKM (Y) dapat diketahui bahwa pemahaman atas informasi akuntansi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberhasilan mengelola UKM (Y) di Sidoarjo. Serta yang terakhir ialah antara ingatan atas informasi akuntansi (X3) dengan keberhasilan mengelola UKM (Y) dapat diketahui bahwa ingatan atas informasi akuntansi (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberhasilan mengelola UKM (Y) di Sidoarjo.

Saran

Saran bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk penelitian selanjutnya yang mengambil obyek di UKM Sidoarjo, agar mempertimbangkan faktor lain selain persepsi manajer atas informasi akuntansi (X) yang terdiri dari perhatian (X1), pemahaman (X2) dan ingatan (X3) dalam pengaruhnya terhadap keberhasilan mengelola UKM (Y) di Sidoarjo. Sedangkan bagi pihak manajer / pemilik UKM di Sidoarjo sebaiknya lebih memperhatikan pencatatan akuntansi yang penting dalam UKM yang dijalankan, berusaha memahami prinsip- prinsip atau Standart Akuntansi Keuangan (SAK), selalu mengingat isi laporan (Keteraturan. Kerapian, keamanan, kemudahan dibaca, kemudahan ditelusuri), dan manajer/pemilik usaha sebaiknya lebih memperhatikan peningkatan modal usaha dalam UKM yang dipimpin, dan lebih lebih meningkatkan perluasan daerah pemasaran produk yang dihasilkan oleh UKM yang dipimpin.

(13)

13

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1998).Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Emilia, E. 2011. Persepsi Para Pelaku UKM Terhadap Penerapan Akuntansi, STIE Perbanas Surabaya.

Ghozali, I, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Peneliti Universitas Diponegoro, Semarang.

Keppres, 1998 : 99, Undang - Undang UKM, http:/ ceputelecenter.

fileswordpress.com

Kiryanto, D.R, et al. 2001. Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.4 No.2, 2001. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Mulyadi. 1995. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa.

Yogyakarta : Penerbit STIE YKPN

Pedoman Penulisan Skripsi Program Strata 1, 2012. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Purwati, I. dan G. Hudiwinarsih. 2012. Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan Dan Pengaruhnya Pada Keberhasilan Mengelola Perusahaan Kecil Dan Menengah Di Surabaya, Jurnal Vol. 2 No. 1, 2012, STIE Perbanas Surabaya.

Riahi, B. dan Ahmed. 2000. Teori Akuntansi (Accounting Theory). Diterjemahkan oleh Martawa, Harjanti dan Heni. Jakarta : Penerbit salemba Empat.

Sudrajat, 2001, Mengenal Ekonometrika Pemula, Penerbit Armico, Bandung.

Sugiono.(2003).Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Harahap, SS. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta ; PT Rajagrafindo Perkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

Sebelum dilakukan titrasi konduktometri terlebih dahulu praktikan melakukan kalibrasi pada alat konduktometer, yaitu dengan menentukan konstanta sel pada elektroda atau lebih

Standar Proses Pembelajaran adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap kecerdasan emosional dengan menggunakan alat ukur Emotional Intelligence Inventory (EII) yang sudah diadaptasi

Jika perkumpulan ini dibubarkan maka pengurus berkwajiban untuk mengatur dan membereskan semua bentuk tanggungan perkumpulan (Administrasi dan kekayaan)

a. aplikasi game edukasi berbasis Android dikatakan valid apabila penilaian game edukasi berbasis android memperoleh kategori baik atau sangat baik. Valid adalah

Skoring yaitu kegiatan yang berupa pemberian nilai atau harga yang berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan

Dalam penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pengukuran kecerdasan emosi anak usia dini rata- rata perlakuan yang diberikan sebanyak 4x pertemuan, salah satu cotoh